Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

Disusun Oleh :

Nama :
NIM : 19/……/BP
Kelas : Antan B
Jurusan : Budidaya Pertanian
Acara VII : Perbanyakan Vegetatif
Co.ass : Arigo Yusuf Pratama

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER (FONT 14)
YOGYAKARTA
2020
I. ACARA VIi : Perbanyakan Vegetatif
II. TANGGAL :
III. TUJUAN :
1. Untuk memahami dan melatih keterampilan dalam perbanyakan
vegetatif.
2. Untuk mendapatkan sifat tanaman yang sama dengan induknya.
3. Untuk mendapatkan 2 kombinasi tanamn baru dari kedua tanaman induk
(khusus pada grafting dan budding).
IV. Alat dan Bahan :
A. Alat
- Pisau okulasi
- Cetok
- Polybag
- Guntung stek
- Plastik es
- Kantong plastik
B. Bahan
- Media tanam
- Stek (mucuna bracteata, kacang hias dll)
- Bibit sebagai batang bawah (kakao)
V. CARA KERJA
A. Skematis
B. Teoritis (+Gambar)
VI. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Sambung kakao semua mati
2. Stek Tunera subulate

Hasil Pengamatan Tinggi Tunas Setek Tunera subulata (cm) ANTAN B

Perlakuan Ulangan
1 2 3
Setek Pucuk 30 45 49
Setek Tengah 45 47 45
Setek Pangkal 15 25 13

Keuntungan pengunaan teknik pembibitan secara vegetatif antara lain keturan


yang didapat mempunyai sifat genetic yang sama dengan induknya, tidak
memerlukan peralatan khusus, alat dan teknik yang tinggi kecuali untuk produksi
bibit dalam skala besar, produksi bibit tidak tergantung pada ketersediaan
benih/musim buah, bisa dibuat secara kontinyu dengan mudah sehingga dapat
diperoleh bibit dalam jumlah yang cukup banyak, meskipun akar yang dihasilkan
dengan cara vegetatif pada umumnya relatif dangkal, kurang beraturan dan
melebar, namun lama kelamaan akan berkembang dengan baik seperti tanaman
dari biji, umumnya tanaman akan lebih cepat berproduksi dengan tanaman yang
berasal dari biji (Pudjiono, 1996). Menurut Khan (1994) pembibitan secara
vegetatif sangat berguna untuk program pemuliaan tanaman yaitu untuk
pengenbangan bank klon (konservasi genetik), kebun benih klon, perbanyakan
tanaman yang penting hasil persilangan terkendali, misalnya hyobrid atau steryl
hybrid yang tidak dapat bereproduksi secara seksual, perbanyakn masal tanaman
terseleksi.

Pembibitan dengan teknik stek pucuk umumnya dilakukan dalam rangka produksi
bibit secara massal untuk keperluan operasional penanaman. Dengan teknik ini
dapat dihasilkan dalam jumlah besar. Bahan yang digunakan adalah bahan stek
dari tunas/trubusan yang diperoleh dari kebun pangkas, sedangkan media stek
yang digunakan adalah pasir sungai, zat pengatur tumbuh, bak plastik/ember,
label, fungisida, gunting stek/pisau cutter. Untuk kegiatan pembibitan dengan stek
pucuk diperlukan beberapa fasilitas penunjang yaitu tempat pembibitan dapat
dilakukan di rumah kaca atau bedengan persemaian yang ditutup dengan sungkup
plastik. Untuk persemaian secara besar diperlukan peralatan lainnya yaitu
pengaturan naungan, peraturan suhu dan ventilasi, alat penyiraman dan kelembab
udara yang dijalankan secara otomatis merupaka faktor yang sangat penting untuk
menunjang keberhasilannya. Selain itu diperlukan sumber air yang tersedia
sepanjang tahun, sumber bahan stek (kebun pangkas) dan tempat penyimpanan
media stek.
VII. KESIMPULAN

(KESIMPULAN 5)
DAFTAR PUSTAKA

Khan, M., 1994. Proceedings National Training Course on Tree Breeding and
Propagation. Fakistan Institute 22-26 February 1994. FAO. Los Banos. P

Pudjiono, S., 1996. Dasar-dasar Umum Pembuatan stek Pohon Hutan. Informasi
Teknis No.1/1996. Balai penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan
Pemuliaan tanaman Hutan. Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA MINIMAL 5

Yogyakarta, 03 Maret 2019


Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Muhammad Ridwan) (Aziza Zull Ramdhani)

Anda mungkin juga menyukai