Laporan Praktikum Budidaya Tanaman Perkebunan
Laporan Praktikum Budidaya Tanaman Perkebunan
Disusun Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2020
I. ACARA VI : Populasi
II. TANGGAL : 11 Maret 2020
III. TUJUAN :
1. Mengetahui pengaruh jumlah tanaman persatuan luas (populasi) terhadap
pertumbuhan tanaman.
2. Untuk mempelajari suatu komunitas.
3. Untuk memperoleh hasil yang optimal dari teknik budidaya yang
dilakukan.
IV. Alat dan Bahan :
A. Alat
- Polybag diameter 30cm x 40cm
- Cetok
- Gembor
- Ayakan
- Cangkul
- Label
B. Bahan
- Benih jagung manis
- Tanah top soil
- Pupuk organik
- NPK
- Air
V. CARA KERJA
A. Skematis
1. Mengayak tanah top soil sehingga terpisah dari bebatuan
2. Memasukkan tanah top soil yang sudah diayak ke dalam polybag
hingga penuh
3. Menyiram polybag secara merata sampai semuanya basah terkena
air
4. Membuat 4 lubang di pinggiran polybag untuk tempat pupuk NPK
5. Memasukkan pupuk NPK ke dalam lubang yang telah disediakan
lalu ditutup
6. Membuat lubang untuk benih di tengah polybag
7. Memasukkan benih kedalam lubang yang telah disediakan lalu
ditutup kembali
8. Memberi label di polybag sebagai penanda
B. Teoritis (+Gambar)
2. Dimasukkan tanah top soil yang sudah diayak ke dalam polybag hingga
penuh
3. Disiram polybag secara merata sampai semuanya basah terkena air
Berat Segar tanaman ,akar dan tajuk tanaman Jagung per tanaman (g) ANTAN B
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Pop 1 300 350 300 950 200 270 210 680 100 80 90 270
Pop 2 250 250 200 700 210 200 160 570 40 50 60 150
Total 1000 1030 895 2925 780 810 680 2270 220 220 235 675
Perhitungan CDR
Sumber
Db Jk Kt F Hit
Keragaman
Total 14 90.850
=5–1=4
6. Db Galat = perlakuan x (ulangan – 1)
=5x2
= 10
7. Db Total = db perlakuan + db galat
= 4 + 10 = 14
Jk perlakuan 30.283
8. Kt =
Db perlakuan
=
4
= 7.571
Jk galat
9. Kt Galat = = 6.058
Db galat
Kt perlakuan
10. F Hit = =1
Kt galat
Pembahasan
Populasi tanaman berhubungan dengan luas lahan atau ruang tumbuh yang
ditempatinya dalam penyediaan unsur hara, air dan cahaya. Populasi dapat
ditentukan oleh jarak tanam, jarak tanam yang terlalu lebar kurang efisien dalam
pemanfaataan lahan, apabila terlalu sempit akan terjadi persaingan yang tinggi
yang mengakibatkan produktivitas rendah. Kepadatan populasi tanaman dapat
ditingkatkan sampai mencapai daya dukung lingkungan, karena keterbatasan
lingkungan pada akhirnya akan menjadi pembatas pertumbuhan tanaman. Setiap
jenis tanaman mempunyai kepadatan populasi tanaman yang optimum untuk
mendapatkan produksi yang maksimum. Apabila tingkat kesuburan tanah dan air
tersedia cukup, maka kepadatan tanaman yang optimum ditentukan oleh
kompetisi di atas tanah dari pada di dalam tanah atau sebaliknya (Andrews dan
Newman,2000).
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam sistem tanaman yang
berhubungan dengan hasil adalah ptoses pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan
tanaman adalah proses kehidupan tanaman yang mengakibatkan pertumbuhan
ukuran tanaman semakin besar dan juga yang menentukan hasil tanaman.
Pertambahan ukuran tanaman secara keseluruhan merupakan hasil dari
pertambahan ukuran bagian-bagian (organ-organ) tanaman akibat dari pertambhan
jaringan sel yang dihasilkan oleh pertambahan ukuran sel. Pertumbuahn berfungsi
sebagai proses yang mengolah masukan subsrat-substrat tertentu yang sesuai
untuk menghasilkan produk pertumbuhan (Sitompul dan Guritno, 1995).
Mayadewi, N. N. A (2007) berpendapat bahwa kerapatan tanaman akan
merangsang perkembangan tanaman ke atas atau pemanjangan batang, sehingga
perkembangan tanaman ke samping atau bertambah besarnya batang akan
terhambat. Iklim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan produktivitas tanaman. Faktor-fktor iklim yang sangat mempengaruhi
pertumbuhan bagi tanaman adalah radiasi matahari, suhu dan curah hujan. Iklim
mikro tanaman adalah kondisi disekitar tanaman mulai dari perakaran terdalam
hingga tajuk teratas tanaman.
Tongkol dan biji jagung muda merupakan bahan sayuran yang dikenal
dengan nama baby corn (sumber vitamin dan serat), sering juga disebut jagung
semi, jagung putri (Zea mays L.Saccarata). jangung semi atau jagung mini atau
baby corn adalah jaung biasa yang dipanen pada saat tongkol masih muda, yaitu
sebelum tongkol mengalami pembuahan (fertilisasi) dan masih lunak. Sebagian
besar varietas jagung semi yang ada dipasaran, khususnya di Indonesia, masih
menggunakan varietas jagung pipil biasa. Karna dipanen lebih cepat, maka usaha
tani jagung semi lebih menguntungkan dari jagung biasa (Bunyamin Z dan
Awaluddin, 2003). Pengaturan jarak tanam berhubungan langsung dengan tingkat
kepadatan pupulasi tanaman per satuan luas. Produksi tanaman per satuan luas
ditentukan oleh produksi pertanman dan jumlah tanaman per satuan luas. Terdapat
kecenderungan bahwa semakin tinggi populasi per satuan luas, semakin tinggi
produksi, harapannya pertanaman rapat, evaporasi potensial agak diperkecil,
karena evaporasi dari permukaan tanah tertekan dan efisiensi penggunaan air
diperbesar lebih lanjut, jumlah tanaman persatuan luas tergantung pada kondisi
lingkungan setempat. Seperti halnya dengan pengolahan tanah, hasil jangung
dipengaruhi oleh jumlah tanaman persatuan luas. Agar persaingan antar tanaman
dalam penyerapan air, unsur hara, penggunaan cahaya matahari dan persaingan
dengan tumbuhan pengganggu (Harapan dan Siagian, 2001). Tanaman jagung
memerlukan unsur-unsur primer untuk mencukupi kebutuhan nutrisi agar tanaman
jagung bisa berkembang dan berproduksi dengan baik. Adapun unsur-unsur
primer tersebut yaitu N, P dan K yang terkandung dapam produk NPK.
VII. KESIMPULAN
1. Kekurangan air dapat mengakibatkan tanaman mengalami layu permanen.
2. Tanaman memerlukan air tidak hanya dalam jumlah, tetapi terseria pada
saat dibutuhkan.
3. Tanaman yang kekurangan unsur hata mengalami definisi, pertumbuhan
terhambat.
4. Kerapatan populasi tanaman tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman
tetapi berpengaruh terhadap jumlah cabang, lebar kanopi, komponen
produksi, dan hasil biji jarak.
5. Persaingan yang terjadi antar tanaman atau individu akan menghambat laju
pertumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Andrews, R. E dan E. I. newman. 1970. Root density and competition for nutrient.
J. of America Sosial. For Horticulture Science. 6 (12):757-763.
Pudjiono, S., 1996. Dasar-dasar Umum Pembuatan Stek Pohon Hutan. Informasi
Teknis No. 1/1996. Balai Penelitian dan Pengembangan
Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Yogyakarta.
Mengetahui,
Co. Ass Praktikan
(Arigo Yusuf Pratama) (Adrian Rianda Yogaswara)