Anda di halaman 1dari 15

BIMBINGAN & PEMBINAAN ZIS

OLEH KANTOR URUSAN AGAMA

KARYA TULIS ILMIAH PENGHULU


Oleh : Nasichun Amin, M.Ag
197607282000031003
Penghulu Madya / IV b
Pada KUA Kec. Balongpanggang Kab. Gresik

Ditulis guna memenuhi tugas/fungsi penghulu


Dalam memperoleh Angka Kredit Penghulu

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, berkat rahmat dan hidayah Allah SWT., Tuhan Yang


Maha Esa, kita dapat menjalankan tugas dan kewajiban yang kita emban
hingga saat ini. Puji dan syukur juga kita haturkan kehadirat-Nya atas
selesainya penulisan karya tulis ilmiah yang dimaksud untuk berperan serta
dalam karya tulis ilmiah penghulu dan untuk menambah kridit poin dalam
meningkatkan kinerja penghulu dan juga proses kenaikan pangkat jabatan
fungsional penghulu.
Karya tulis ilmiah dengan judul ”Bimbingan dan Pembinaan ZIS
oleh Kantor Urusan Agama” ini ditulis dalam rangka menjelaskan salah
satau tugas dan fungsi KUA yang termaktub dalam pasal 2 PMA nomor 34
tahun 2016.
Tentunya masih banyak kekurangan dalam penulisan karya ini
sebagai manusia yang tidak sempurna. Untuk itu saran dan nasehat sangat
dibutuhkan oleh penulis guna perbaikan karya tulis ini.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan karya
tulis ini juga kepada semua pihak yang membantu terselenggaranya
program bantuan itsbat nikah.
Diharapkan apa yang telah dicapai Kantor Urusan Agama
Kecamatan dalam kurun waktu tersebut dapat memberikan kontribusi dalam
penyelenggaraan pembangunan agama.

Gresik, Oktober 2021


Penulis

NASICHUN AMIN

iii
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 1
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 2
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................. 5
A. KUA sebagai pembimbing manajemen Zakat dan UPZ…………………..5
B. KUA sebagai UPZ....................................................................................... 5
C. Pengembangan ZIS ..................................................................................... 7
D. Pembinaan Mustahiq dan kerjasama dengan BAZNAS ............................. 8
E. Sosialisasi ZIS cinta .................................................................................... 9

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 10

A. Kesimpulan ............................................................................................... 10
B. Kritik dan Saran ........................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Zakat merupakan salah satu ketetapan tuhan yang berkaitan dengan


harta benda manusia, bahkan shodaqoh dan infaq pun demikian. Hal ini
disebabkan karena Allah SWT menjadikan harta benda sebagai sarana
kehidupan manusia seluruhnya, maka ia harus diarahkan guna kepentingan
bersama.1
Agar menjadi sumber dana yang dimanfaatkan bagi kesejahteraan
masyarakat terutama untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan
menghilangkan kesenjangan social, perlu adanya pengelolaan zakat secara
professional dan bertanggung jawab yang dilakukan masyarakat bersama
pemerintah.2
Dalam ini KUA memiliki peran penting dalam memberikan
bimbingan, dan pembinaan kepada masyarakat mengenai hal-hal yang
berjubungan dengan Zakat, Infaq Serta Shodaqoh serta dalam hal
pengelolaannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peran KUA dalam bimbingan dan pembinaan ZIS (Zakat
Infaq Dan Shodaqoh) ?
C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui bagaimana bimbingan dan pembinaan ZIS (Zakat
Infaq Dan Shodaqoh) oleh KUA dalam rangka menjelaskan salah satau
tugas dan fungsi KUA yang termaktub dalam pasal 2 PMA nomor 34 tahun
2016.

1
Sumanto, manajemen Zakat, Infak dan Shodaqoh badan amil zakat KUA di
kecamatan semarang barat, (skripsi, Manajemen dakwah, IAIN Wali Songo 2007)
2
Petunjuk pelaksanaan pengumpulan zakat, hal:1

1
BAB II

KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN ZAKAT

Zakat berasal dari bahasa Arab yang artinya menyucikan. Zakat


adalah bentuk sedekah kepada umat islam. Zakat diperlakukan dalam islam
sebagai kewajiban atau seperti pajak. Di dalam rukun Islam, berzakat ada di
urutan ketiga, setelah sholat. Meskipun zakat diwajibkan bagi umat islam,
tidak semua orang bisa berzakat. Ada beberapa syarat untuk berzakat,
misalnya memiliki harta yang cukup atau tidak kekurangan.

Zakat adalah sebuah praktik ibadah di mana orang Islam memberikan 2,5%
dari hartanya untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan. Saat ini, di
sebagian besar negara yang bermayoritas umat Islam, memberikan zakat
bersifat sukarela, namun ada juga beberapa negara yang zakat nya diurus
juga oleh pemerintah. Di negara seperti Inggris misalnya, orang-orang Islam
di sana membayarkan zakat dengan memberikannya langsung ke badan
amal.

Dalam pandangan Islam, memberikan hartanya kepada orang lain yang


membutuhkan bisa mensucikan jiwa mereka dan juga sebagai pengingat
bahwa harta itu bukanlah milik mereka, namun milik Allah SWT yang
dititipkan kepada mereka. Umat Islam percaya bahwa semakin banyak
memberi maka Allah SWT akan memberikan nya berkali-kali lipat di
akhirat.

B. Hukum Zakat
Di dalam Al-Quran, amalan tentang zakat disebutkan beberapa kali.
Seperti dalam surat Al-Araf ayat 156, orang-orang yang akan diberi
kebahagiaan di akhirat adalah orang yang menunaikan zakat, ayat tersebut
berbunyi,
‫ْب ِب ٖه َم ْن اَش َۤا ُۚ ُء َو َرحْ َمتِ ْي‬ ِ ُ ‫اْل ِخ َرةِ اِنَّا هُدْنَا ٓ اِلَي َۗ َْك قَا َل َعذَا ِب ْٓي ا‬
ُ ‫صي‬ ٰ ْ ‫َوا ْكتُبْ لَنَا فِ ْي ٰه ِذ ِه الدُّ ْنيَا َح َسنَةً َّوفِى‬
‫َي َۗء فَ َسا َ ْكتُب ُ َها‬
ْ ‫ت ُك َّل ش‬ْ َ‫َو ِسع‬
ُۚ‫الز ٰكوة َ َوالَّ ِذيْنَ هُ ْم ِب ٰا ٰيتِنَا يُؤْ ِمنُ ْو َن‬ َّ َ‫ِللَّ ِذيْنَ يَتَّقُ ْونَ َويُؤْ ت ُ ْون‬
“Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sungguh,
kami kembali (bertobat) kepada Engkau. (Allah) berfirman, “Siksa-Ku akan
Aku timpa kan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi
segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang
bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat Kami.”
Selain ayat di atas, perintah untuk mengamalkan zakat juga
dicantumkan dalam Al-Quran surat Maryam ayat 31, ayat tersebut berbunyi
C. ُۖ ‫الز ٰكوةِ َما د ُْمتُ َحيًّا‬ َّ ‫ص ٰلوةِ َو‬ َّ ‫َّو َج َعلَنِ ْي ُم ٰب َر ًكا اَيْنَ َما ُك ْن ُۖتُ َوا َ ْوصٰ نِ ْي بِال‬

2
“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada,
dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan)
zakat selama aku hidup.”

C. Hikmah Dari Zakat

Selain untuk menggugurkan kewajiban, membayar zakat memberikan


hikmah atau manfaat untuk di dunia dan akhirat. Berikut adalah beberapa
hikmah dalam menunaikan zakat.

1. Dosa akan terampuni

Orang-orang yang membayarkan zakatnya tidak hanya mendapatkan


pahala, namun dosa-dosanya yang dahulu juga terampuni. Hal ini tertulis
dalam hadits nabi yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, yang berbunyi,

َ َّ‫ئ ْال َما ُء الن‬


‫ار‬ ْ ‫َطيئَةَ َك َما ي‬
ُ ‫ُط ِف‬ ِ ‫ئ ْالخ‬ ْ ُ ‫صدَقَةُ ت‬
ُ ‫ط ِف‬ َّ ‫َوال‬

”Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air dapat


memadamkan api.”

2. Mendapatkan Ridha Allah

Orang yang menunaikan zakat akan mendapat pahala dan juga ridha Allah
SWT. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Ar-Rum yang 39, yang
berbunyi,

ِ ‫ّٰللا َُۚو َما ٓ ٰاتَيْت ُ ْم ِ ِّم ْن زَ ٰكوة ت ُ ِر ْيد ُْونَ َو ْجهَ ه‬


‫ّٰللا‬ ِ َّ‫َو َم ۤا ٓ ٰات َ ْيت ُ ْم ِ ِّم ْن ِ ِّربًا ِ ِّل َي ْرب َُو ۠ا فِ ْٓي ا َ ْم َوا ِل الن‬
ِ ‫اس فَ ََل َي ْرب ُْوا ِع ْندَ ه‬
‫ض ِعفُ ْو َن‬ ْ ‫ول ِٕى َك هُ ُم ْال ُم‬ ٰ ُ ‫فَا‬

“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia
bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang
kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh
keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).”

3. Akan mendapat petunjuk dari Allah SWT

Sebagai umat yang selalu membutuhkan Tuhannya, tentunya kita


membutuhkan petunjuk dan pertolongannya. Bagi orang-orang yang
menunaikan zakat Allah SWT akan memberikan petunjuk dan rahmat
Nya. Hal ini tertera dalam Al-Quran surat Lukman ayat 4-5, yang
berbunyi,
ٰۤ ُ ۤ
‫ول ِٕى َك‬ ‫اْل ِخ َرةِ هُ ْم ي ُْوقِنُ ْو َۗنَ اُو ٰل ِٕى َك َع ٰلى هُدًى ِ ِّم ْن َّر ِبِّ ِه ْم َوا‬ َّ َ‫ص ٰلوة َ َويُؤْ ت ُ ْون‬
ٰ ْ ‫الز ٰكوة َ َوهُ ْم ِب‬ َّ ‫الَّ ِذيْنَ يُ ِق ْي ُم ْونَ ال‬
َ‫هُ ُم ْال ُم ْف ِل ُح ْون‬

3
“(yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat, menunaikan zakat dan
mereka meyakini adanya akhirat.”

“Merekalah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan


mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

4. Bukan orang yang celaka di dunia dan akhirat

Di dalam Al-Quran surat Al-Fusilat ayat 6-7 dijelaskan bahwa orang-orang


yang tidak menunaikan zakat dan ingkar kepada Allah akan celaka
hidupnya. Ayat tersebut berbunyi,

ِ ‫ي اَنَّ َما ٓ ا ِٰل ُه ُك ْم ا ِٰلهٌ َّو‬


‫احد ٌ فَا ْست َ ِق ْي ُم ْٓوا اِلَ ْي ِه َوا ْستَغْ ِف ُر ْوهُ ََۗو َو ْي ٌل ِلِّ ْل ُم ْش ِر ِك ْي َن‬ َّ َ‫قُ ْل اِنَّ َما ٓ اَن َ۟ا بَش ٌَر ِ ِّمثْلُ ُك ْم ي ُْوحٰ ٓى اِل‬
‫اْل ِخ َرةِ هُ ْم ٰك ِف ُر ْو َن‬ ٰ ْ ‫الز ٰكوة َ َوهُ ْم ِب‬ َّ َ‫الَّ ِذيْنَ َْل يُؤْ ت ُ ْون‬

“Katakanlah (Muhammad), “Aku ini hanyalah seorang manusia seperti


kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan
Yang Maha Esa, karena itu tetaplah kamu (beribadah) kepada-Nya dan
mohonlah ampunan kepada-Nya. Dan celakalah bagi orang-orang yang
mempersekutukan-(Nya).”

“(yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka ingkar


terhadap kehidupan akhirat.”

Jika umat yang taat kepada Allah, dan menunaikan zakat tentunya bukan
termasuk orang yang celaka seperti yang disebutkan di dalam ayat Al-
Quran di atas.

5. Menyempurnakan iman seseorang

Bagi umat islam yang menunaikan zakat, keimanannya akan sempurna.


Hal ini disebutkan dalam hadits nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim, yang berbunyi,

‫ْل يُؤْ ِمنُ أ َ َحد ُ ُك ْم َحتَّى ي ُِحبَّ أل َ ِخي ِه َما ي ُِحبُّ ِلنَ ْف ِس ِه‬

“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga dia mencintai


saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.”

Orang yang berzakat tentunya tidak hanya mencintai dirinya sendiri,


namun dia juga peduli dengan saudaranya atau orang lain. Dengan
mencintai orang lain seperti mencintai dirinya sendiri, keimanannya akan
sempurna.3

3
https://blog.wecare.id/2021/03/7-hikmah-zakat-yang-umat-muslim-harus-tahu/

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. KUA sebagai pembimbing manajemen ZIS dan UPZ


KUA (Kantor Urusan Agama) merupakan salah satu Lembaga
Islam, Peran KUA sangat strategis yaitu dalam pergerakan dan
pembinaan umat, tugas dan fungsi KUA bukan sekedar mengurusi nikah
dan rujuk. Sebagaimana dalam PMA No 34 tahun 2016 yang di dalamnya
terdapat tugas dan fungsi KUA berupa program penyuluhan mengenai
kemasjidan, zakat, wakaf, pembinaan syari’ah dan penyuluhan
keagamaan lain yang sudah dilakukan perlu dipertahankan dan
ditingkatkan dan di dalamnya juga disosialisasikan bahaya ancaman
paham-paham keagamaan yang menyimpang, intoleran dan
radikalisme.4
Salah satu tugas dan fungsi KUA adalah memberikan pelayanan dan
bimbingan Manajemen ZIS dan UPZ. Manajemen ZIS adalah sebuah
usaha atau kegiatan yang bertujuan untuk mengemas, mengelola dan
mendayagunakan ZIS secara tepat guna dana ZIS dapat mencapai target
dan sasaran dengan baik.5
Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) adalah satuan organisasi yang
dibentuk oleh Badan Amil Zakat di semua tingkatan yang bertugas
mengumpulkan zakat.

B. KUA sebagai UPZ


Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) adalah satuan organisasi yang
dibentuk oleh Badan Amil Zakat di semua tingkatan dengan tugas

4
Ersep Jayadi, peran KUA kecamatan Semidang alas maras terhadap pemahaman
zakat pertanian pada masyarakat desa ujung padang (skripsi, ekonomi dan bisnis
islam IAIN Bengkulu 2019) hal:1
5
Sumanto, manajemen Zakat, Infak dan Shodaqoh badan amil zakat KUA di
kecamatan semarang barat, (skripsi, Manajemen dakwah, IAIN Wali Songo 2007)
hal:13-14

5
mengumpulkan zakat untuk melayani muzakki, yang berada pada
desa/kelurahan, instansi-instansi pemerintah dan swasta, baik dalam
negeri maupun luar negeri.6
Menteri Agama Nomor (PMA) 34 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja KUA Kecamatan, Tugas KUA adalah melaksanakan
sebagian tugas kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota dibidang
Urusan Agama Islam dalam Wilayah Kecamatan. Dalam
melaksanakan tugasnya tersebut, maka KUA melaksanakan fungsi
yaitu layanan dan bimbingan masyarakat Islam, menyelenggarakan
surat menyurat, kearsipan, pengetikan, dan rumah tangga KUA
Kecamatan; dan melaksanakan pencatatan nikah, rujuk, mengurus dan
membina masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan ibadah sosial,
kependudukan dan pengembangan keluarga sakinah sesuai dengan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Dirjen Bimas Islam berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.7
Kementerian Agama membuka peluang pembentukan Unit
Pengumpul Zakat (UPZ) di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Kamaruddin Amin
saat mengisi Webinar Nasional Festival Literasi Zakat Wakaf 2021,
secara virtual. Pembentukan UPZ di KUA Kecamatan, lanjut
Kamaruddin, diharapkan dapat mendongkrak angka pengumpulan
zakat secara nasional. “Jumlah KUA yang hampir 6.000 harus
dikapitalisasi untuk mendukung perzakatan di Indonesia,” ujar
Kamaruddin, Selasa (7/9/2021)8.
Ditjen Bimas Islam Kemenag menyatakan dengan membentuk unit
pengumpul zakat (UPZ) di kantor urusan agama (KUA). Hal itu
dilakukan untuk mempermudah masyarakat dalam menyalurkan zakat.
"Semoga dengan pembentukan UPZ kecamatan di seluruh KUA dapat

6
Peran KUA kecamatan Kramatmulya kabupaten Kuningan dalam pengelolaan zakat,
(skripsi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung) hal:6
7
Ibid, hal:7
8
https://kemenag.go.id/read/kemenag-buka-peluang-pembentukan-upz-di-kua-01n7d

6
mendongkrak penghimpunan zakat nasional," ujar Dirjen Bimas Islam
Kemenag, Kamaruddin Amin dalam keterangannya, Rabu (8/9/2021) 9.
C. Pengembangan ZIS
ZIS (zakat, infaq dan shadaqah) merupakan instrumen
pendanaan dari umat Islam yang sangat penting untuk mengentaskan
kemiskinan. Pengembangan ZIS bertujuan untuk meningkatkan
ekonomi umat. Pengentasan kemiskinan tidak cukup hanya
mengandalkan uluran tangan dari pemerintah. Apalagi dana
pemerintah juga terbatas. Islam memiliki instrumen keagaamaan
yang sangat peduli terhadap kelompok tidak mampu.
ZIS dikumpulkan dan didistribusikan karena dimotivasi oleh
keyakinan (iman) bahwa harta yang dimiliki oleh umat Islam harus
dibersihkan dari unsur non-halal,ditumbuhkembangkan dengan ZIS
dan meratakan kesejahteraan bagi banyak orang. Sebagai wujud dari
kesadaran dan pengamalan ajaran Islam, ZIS pasti terus mengalir
dan makin lama makin banyak jumlah.10
pemberdayaan yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat
Nasional (BAZNAS) berupa program pemberdayaan yang dapat
dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu konsumtif dan produktif.
Riset juga menunjukkan bahwa keberadaan ZIS dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat; yakni dapat membantu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan.
Pendistribusian ZIS konsumtif diwujudkan dalam program beasiswa
pendidikan, biaya kesehatan, bedah rumah, santunan guru ngaji, dan
pembinaan muallaf.
Penyaluran ZIS produktif digunakan untuk modal
peternakan, modal usaha, pertukangan dan teknisi (bengkel),

9
https://www.idntimes.com/news/indonesia/muhammad-ilman-nafian-2/bayar-zakat-
kini-bisa-di-kua/3
10
Kementrian agama RI Balai Litbang agama Semarang, kumpulan executive summary
penelitian tahun 2018, hal:77

7
pendirian radio, pembangunan destinasi wisata dan kuliner, modal
pendirian BMT dan Badan Usaha Milik Madrasah.11
D. Pembinaan Mustahiq dan kerjasama dengan BAZNAS
a. Pembinaan mustahiq
Perlu diketahui, zakat tidak bisa diberikan pada sembarangan orang.
Zakat hanya bisa diberikan pada mustahiq zakat atau orang yang
berhak menerima zakat.
Sebab, seperti yang disebutkan dalam surat At-Taubah ayat 60:
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mualaf yang
dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”12
Perlu juga dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan pengertian
mustahiq
 Mustahik adalah orang atau badan yang berhak menerima zakat
atau infak/sedekah.
 Menurut hukum syara’ mustahiq terdiri dari 8 asnaf
(golomgan), yaitu:
a. Fakir
b. Miskin ialah
c. Amil zakat
d. Mualaf
e. Riqab
f. Ghorimin
g. Sabilillah
h. Ibnusabil

11
Kementrian agama RI Balai Litbang agama Semarang, kumpulan executive summary
penelitian tahun 2018, hal:80
12
https://www.tokopedia.com/blog/social-mustahiq-zakat-yang-berhak-menerima-
zakat-slm/ tgl 02 Oktober 21, 0.44 WIB

8
Dari kedelapan asnaf tersebut, ada yang mempunyai hak menerima
bantuan, santunan dan imbalan. Di samping itu ada pula asnaf yang
mendapat hak santunan dan bantuan, yaitu fakir-miskin. Contoh
bentuk menerima santunan adalah memberikan dana untuk keperluan
konsumtif, seperti untuk membeli makanan dan pakaian. Sedangkan
contoh bentuk menerima bantuan adalah memberikan dana untuk
modal usaha bagi fakir-miskin yang ingin membuka usaha sendiri.
Dan asnaf yang berhak mendapat imbalan adalah amilin. Karena tugas
mereka adalah mengumpulkan ZIS. Maka imbalan tersebut adalah
balasan dari jasa tersebut.13

b. Kerjasama KUA dengan BAZNAS


Tujuan dibentuknya UPZ adalah guna mempermudah
kinerja Baznas di lapangan. Para muzakki (pembayar zakat-red)
tidak perlu jauh-jauh mengantarkan zakat ke Baznas. Sebab, zakat
bisa dibayar melalui para UPZ yang ada di desa dan kelurahan.
Setelah zakat terkumpul, Pengurus UPZ lah yang akan
mengantarkan zakat tersebut ke Baznas.14

E. Sosialisasi ZIS cinta


ZIS cinta merupakan program baru KUA yang bertujuan untuk
melatih para pengantin agar terbiasa berinfak atau shodaqoh sejak dini,
karena jika program ini benar-benar terealisasi maka akan sangat
membantu masyarakat. Dana hasil dari ZIS cinta tersebut akan
dialokasikan untuk masyarakan dalam berbagai macam bentuk, seperti
membantu dalam pembiayaan pendidikan (beasiswa) dan kesehatan
masyarakat.

13
14
https://bengkulu.kemenag.go.id/berita/481314-terkait-pengumpulan-dan-
pendistribusian-zakat-kua-kecamatan-kota-padang-rl-konsolidasi-dengan-baznas
pukul 22.30 wib 2021-10-02

9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
KUA merupakan salah satu lembaga islam yang berperan dalam
pergerakan dan pembinaan umat. Tugas dan fungsi KUA bukan sekedar
mengurusi nikah dan rujuk, tetapi juga terdapat program penyuluhan zakat,
wakaf dan penyuluhan keagamaan lain.
Dalam masalah zakat, KUA mempunyai tugas membimbing dan
membina umat diantaranya :
1. KUA sebagai pembimbing manajemen Zakat dan UPZ
2. KUA sebagai UPZ
3. Pengembangan ZIS
4. Pembinaan Mustahiq dan kerjasama dengan BAZNAS
5. Sosialisasi ZIS cinta bagi calon pengantin dan pengantin baru menikah

B. Saran
1. KUA yang di dalamnya terdapat penghulu dan penyuluh harus lebih
proaktiv dalam pembinaan zakat karena potensi yang masih belum
tergali dengan baik
2. Kerja sama dengan semua pihak yang terkait perlu ditingkatkan dan
diwujudkan dengan membuat program program yang menarik dalam
rangka meningkatkan wawasan literasi umat terkait dengan zakat infaq
shodaqoh.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Sumanto, manajemen Zakat, Infak dan Shodaqoh badan amil zakat KUA
di kecamatan semarang barat, (skripsi, Manajemen dakwah, IAIN Wali
Songo 2007)
2. Penyelenggara syari'ah kantor kementrian agama kabupaten Gresik thn
2015 Petunjuk pelaksanaan pengumpulan zakat
3. Ersep Jayadi, peran KUA kecamatan Semidang alas maras terhadap
pemahaman zakat pertanian pada masyarakat desa ujung padang (skripsi,
ekonomi dan bisnis islam IAIN Bengkulu 2019)
4. Peran KUA kecamatan Kramatmulya kabupaten Kuningan dalam
pengelolaan zakat, (skripsi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
5. Kementrian agama RI Balai Litbang agama Semarang, kumpulan executive
summary penelitian tahun 2018, hal:77
6. https://www.tokopedia.com/blog/social-mustahiq-zakat-yang-berhak-
menerima-zakat-slm/ tgl 02 Oktober 21, 0.44 WIB
7. https://bengkulu.kemenag.go.id/berita/481314-terkait-pengumpulan-dan-
pendistribusian-zakat-kua-kecamatan-kota-padang-rl-konsolidasi-dengan-
baznas pukul 22.30 wib 2021-10-02
8. https://blog.wecare.id/2021/03/7-hikmah-zakat-yang-umat-muslim-harus-
tahu/
9. https://kemenag.go.id/read/kemenag-buka-peluang-pembentukan-upz-di-
kua-01n7d
10. https://www.idntimes.com/news/indonesia/muhammad-ilman-nafian-
2/bayar-zakat-kini-bisa-di-kua/3

11
12

Anda mungkin juga menyukai