Nirmala Rossalina Sujono - 221510501105 - Tiket Masuk Acara 12

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS KEGIATAN PRAKTIKUM MATA KULIAH


KOMUNIKASI PEMBANGUNAN PERTANIAN
ACARA 1 HINGGA 11

Dosen Pengampu:
Aryo Fajar Sunartomo, SP.M.Si.

Asisten Praktikum:
Lintang Alya
Anggun Larasati

Oleh:
Nirmala Rossalina Sujono
221510501105

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
A. Praktikum Acara 1
Pada hari Sabtu pagi, kami kelas KPP D melakukan praktikum pertemuan
yang pertama, acara 1 yaitu asistensi. Pada pertemuan ini, mbak Alya dan mbak
Anggun memperkenalkan diri sebagai asisten praktikum kami. Pada pertemuan
ini juga mereka memperkenalkan struktur atau susunan laboratorium komunikasi
pembangunan, mulai dari kepala laboratorium hingga angota-anggotanya. Sangat
disayangkan saya tidak dapat mengingatnya dengan benar. Lalu setelah itu adalah
pemaparan tentang tata tertib yang harus dipatuhi oleh praktikan selama
praktikum KPP berlangsung, seperti:
1. Praktikan tidak boleh datang terlambat, minimal 15 menit sebelum praktikum
dimulai
2. Praktikan wajib mengenakan pakaian sopan berkerah dan bersepatu
3. Praktikan diwajibkan membawa lembar resume dan lembar pre test post test
4. Praktikan dilarang memainkan alat komunikasai dalam bentuk apapun, selain
untuk kegunaan praktikum
5. Praktikan harus menjaga suasana praktikum agar tetap kondusif
6. Praktikan dilarang makan selama praktikum berlangsung
7. Point-point lainnya akan ditambahkan seiring keperluan dan kebutuhan.
Selain tata tertib yang harus dipatuhi oleh seluruh praktikan, asisten praktikum
juga memaparkan mengenai sanksi untuk praktikan yang melanggar atau biasa
disebut inhaln. Untuk inhaln sendiri itu bermacam-macam format penulisan serta
literaturnya. Mulai dari inhaln untuk praktikan yang tidak hadir tanpa keterangan,
praktikan yang sakit, praktikan yang datang terlambat, praktikan izin acara
internal atau eksternal, dan praktikan yang tidak mengumpulklan tiket masuk di
awal praktikum dimulai. Alhamdulillah saya tidak pernah terkena inhaln.
B. Praktikum Acara 2
Praktikum pertemuan acara 2, sebelum hari H asisten praktikum memberikan
modul acara 2 kepada CO golongan dengan tujuan praktikan dapat mempelajari
modul acara tersebut sebelum praktikum dimulai sehingga praktikan dapat
memahami topik atau materi yang akan disampaikan.
Saat hari H, kami dikejutkan dengan adanya pre-test post test. Alhamdulillah
saya sudah belajar, sehingga dapat menjawab spertanyaan dengan mudah. Setelah
agenda pre-test post test, asisten praktikum memaparkan materi tentang Proses
Komunikasi Pembangunan.
Pada materi ini, praktikan belajar mengenai proses yang memengaruhi
keberhasilan suatu komunikasi, tahapan-tahapan dalam komunikasi, serta macam-
macam cara untuk memengaruhi perilaku seseorang dalam berkomunikasi,
seperti:
a. Persuasive (melalui bujukan)
b. Pervasion (penyampaian secara berulang-ulang)
c. Complusion (pemaksaan secara tidak langsung)
d. Coersion (pemaksaan secara langsung)
Selain itu, asisten praktikum juga menjelaskan materi secara detail dan runtut
mengenai tujuan komunikasi pembangunan, sebagai berikut:
1. Informatif (Memberikan informasi)
2. Persuasif (Sebagai ajakan perilaku)
3. Entertainment (Sebagai sarana hiburan)
C. Praktikum Acara 3
Praktikum acara 3, asisten praktikum memaparkan materi Konsep
Komunikasi dan Jaringan Komunikasi. Pada materi ini, praktikan belajar
mengenai konsep dasar dalam komunikasi dan jaringan pada komunikasi.
Praktikan juga diberikan pemahaman tentang apa itu saluran komunikasi, jaringan
komunikasi, bentuk-bentuk dalam komunikasi efek komunikasi, serta pengaruh
dalam komunikasi.
Setiap pemaparan materi, praktikan mencatat hal-hal yang dirasa penting
pada lembar resume yang telah disiapkan sendiri-sendiri.
 Konsep Komunikasi merupakan upaya penyampaian pesan antara
komunikator dengan komunikan melalui motif tertentu.
 Jaringan Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi dalam suatu
hubungan yang relatif stabil antara 2 indivudu atau lebih.
 Saluran Komunikasi merupakan jalan yang dilalui komunikator agar
tersampaikan pada komunikan.
Pada pertemuan ke-3 ini, asisten praktikum juga memberikan tugas kepada
praktikan untuk meresume jurnal yang berkaitan dengan materi yang dibahas.
Beberapa praktikan yang ditunjuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas secara individu, sedangkan praktikan yang berpedran sebagai pendengar
atau penerima diwajibkan untuk meresume hasil presentasi dari praktikan yang
presentasi pada lembar resume masing-masing. Dari kegiatan ini praktikan
mendapatkan nilai tambah karena telah menyelesaikan, ataupun mengingat setiap
materi yang disampaikan.
D. Praktikum Acara 4
Pada praktium acara keempat asisten praktikum menjelaskan mengenai agen
perubahan dalam komunikasi pembangunan yang di dalamnya terdapat definisi
dari agen perubahan itu sendiri, jenis-jenis agen perubahan, serta syarat atau
kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang agen perubahan atau fasilitator. Agen
perubahan (Agent of Change) merupakan individu atau kelompok atas nama
pemerintah atau penyelenggara komunikasi yang berkewajiban mempengaruhi
pengambilan keputusan oleh calon penerima pesan. Berikut jenis-jenis agen
perubahan atau fasilitator berdasarkan lembaga yang menaungi :

1. Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu pegawai negeri dalam sektor pemerintahan
yang memiliki fungsi sebagai fasilitator.
2. Fasilitator Swasta, yaitu fasilitator atau penyelenggara komunikasi yang
berasal dari perusahaan swasta seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
3. Fasilitator Swadaya, fasilitator penyelenggara komunikasi yang berasal dari
tengah masyarakat itu sendiri untuk melakukan kegiatan komunikasi tanpa
berharap imbalan apapun.

Peran dan fungsi dari fasilitator ini meliputi penyampaian inovasi dan
mempengaruhi proses pengambilan keputusan oleh si penerima manfaat, mampu
mengoordinasikan, memotivasi dan menggerakkan penerima manfaat, melakukan
peran bantuan, serta bantuan advokasi yang diperlukan oleh masyarakat penerima
manfaatnya, fasilitator juga berperan sebagai jembatan penghubung antara
masyarakat dan pemerintah baik dalam hal menyampaikan kebijakan-kebijakan
yang harus diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat dan sebaliknya juga
menyampaikan aspirasi dari masyarakat kepada pemerintah.

Sebagai fasilitator atau penyelenggara komunikasi tentunya harus memiliki


standar atau kualifikasi guna menciptakan komunikasi yang berjalan dengan baik.
Kualifikasi fasilitator tersebut meliputi 4 syarat berikut :

1. Kemampuan berkomunikasi, setiap fasilitator wajib memiliki kemampuan


untuk berkomunikasi yang baik untuk berempati dan berinteraksi dengan
penerima.
2. Sikap penyuluh yang bangga terhadap profesinya, fasilitator harus bangga dan
mencintai pekerjaannya meyakini bahwa inovasi-inovasi yang disampaikan
telah teruji secara efektif demi pembangunan yang lebih maju.
3. Kemampuan tentang isi, fungsi, manfaat, dan nilai-nilai yang terkandung
dalam inovasi yang akan disampaikan.
4. Karakteristik sosial budaya fasilitator, sebagai fasilitator yang baik maka
karakter sosial budaya yang dimiliki dengan masyarakat penerima sejauh
mungkin harus selaras agar masyarakat sendiri lebih mudah menerima
informasi dan mau menerapkan inovasi yang disampaikan.

Beberapa hal sangat menentukan keberhasilan seorang fasilitator yaitu:


1. Kemauan dan kemampuan fasilitaor untuk menjalin hubungan secara
langsung mapun tak langsung.
2. Kemauan dan kemampuan fasilitator untuk menjadi perantara antara sumber-
sumber inovasi dengan pemerintah atau lembaga.
3. Kemauan dan kemampuan untuk menjadi perantara, dalam artian Seberapa
jauh fasilitator mampu menyakinkan pemerintah/penyelenggara komunikasi
pembangunan terkait dengan inovasi, dan Seberapa jauh fasilitator mampu
menerjemahkan inovasi menjadi kebutuhan yang dapat dirasakan (felt need)
oleh masyarakat penerima manfaatnya dan Seberapa penyuluh mampu bekerja
dengan menggunakan pola berpikir pemerintah/penyelenggara dan
masyarakat.
4. Kemauan dan kemampuan fasilitator untuk menyesuaikan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan dengan kebutuhan-kebutuhan yang dapat dirasakan oleh
pemerintah atau lembaga komunikasi pembagunan dan masyarakat penerima
manfaatnya.
E. Praktikum Acara 5

Pada acara ke 5 kami mempresentasikan hasil review jurnal kami yang


bertema tentang agen perubahan secara berkelompok beranggotakan maksimal 2
anggota. Masing-masing mereview jurnal dengan ketentuan tulis tangan pada
lembar kerta HVS A4 minimal 3 halaman. Mekanisme presentasi yaitu semua
kelompok melakukan presentasi hasil reviw jurnal dan berdiskusi dengan sesi
tanya jawab yang diberikan oleh praktikan yang sedang tidak melakukan
presentas, selain berdiskusi kami juga diwajibkan untuk meresume hasil review
jurnal dari setiap praktikan yang presentasi. Berikut beberapa resume dari hasil
presentasi para praktikan yang dapat saya simpulkan.

a. Strategi Komunikasi Pembangunan Dalam Mempertahankan Eksistensi


Pasar Seni di Masa Pandemi. Dalam review jurnal yang diambil penulis
menggunakan metode pendekatan kualitatif berupa kata-kata dan gambar,
dalam jurnal yang mereka presentasikan saya dapat menyimpulkan studi
kasus yang dibahas yaitu penurunan jumlah wisatawan dan pedagang di Bali
pada saat masa pandemi Covid-19. Peran dari masyarakat yaitu turut serta
untuk berkontribusi dalam mengunggah video promosi pasar seni di akun
sosial media maisng-masing.
b. Komunikasi Pemberdayaan Sebagai Perspektif Baru Pengembangan
Pendidikan di Indonesia. Dalam review jurnalnya penulis urnal
menggunakan metode studi kasus tunggal dalam bentuk pengumpulan data
dan observasi. Saya merangkum dari hasil presentasi praktikan yaitu peran
pemerintah dalam merubah pola pikir masyarakat, dalam tindakan
komunikasinya masyarakat tidak pernah tertinggal informasi, dan
menjunjung tinggi kekeluargaan serta solidaritas. Kelompok-kelompok
sosial yang terbentuk menjadi ruang publik bagi masyarakat, proses
pemberdaayan masyarakat ditandai dengan banyaknya kelompok yang aktif
berkegiatan.
c. Medsos Komunikasi Pembangunan dan Munculnya Kelompok.
Menggambarkan permasalahan sampah di tengah masyarakat dan perlu
adanya solusi cara membentuk kelompok-kelompok sosial yang berfokus
kepada penanggulangan sampah yang menyumbat saluran air, solusi yang
digunakan adalah pembuatan irigasi ikan pada selokan agar masyarakat
tergerak turut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama
saluran air.

Masih banyak sekali contoh-contoh review jurnal yang bertema komunikasi


pembangunan yang dapat kami pelajari pada praktikum kali ini.

F. Praktikum Acara 6
Praktikum acara 6 yaitu mempresentasikan video podcast yang telah dibuat
secara berkelompok dengan tema yaitu eksistensi penyuluh pertanian dalam
pelaksaan komunikasi pembangunan partisipatif untuk keberdayaan petani.
Sebelum pengambilan video podcast tentunya kami membuat script podcast
terlebih dahulu. Isi dari script podcast sendiri meliputi apa itu definisi dari agen
perubahan dalam komunikasi pembangunan pertanian, mengapa eksistensi
seorang penyuluh sangat penting dalam konteks ini, apa saja fungsi dan peran dari
seorang penyuluh terhadap para petani untuk membangun pertanian Indonesia
yang lebih maju.

Dari berbagai video podcast yang telah dipresentasikan olehkelompok


praktikan lain saya jadi lebih tahu bahwa agen perubahan dalam komunikasi
pembangunan sangat banyak contohnya serta berperan besar dalam pembangunan
pertanian di masa depan.

G. Praktikum Acara 7
Penyuluhan pertanian diartikan sebagai pendidikan luar sekolah yang
ditujukan kepada petani dan keluarganya agar dapat bertani lebih baik,
berusahatani yang lebih menguntungkan, demi terwujudnya kehidupan yang lebih
sejahtera bagi keluarga dan masyarakatnya. penyuluhan menurut rumusan dalam
UU No.15/2006 adalah “proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku
usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya
lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Dalam praktikum ke 7 ini kelompok saya mempresentasikan poster dengan
judul Peran Penyuluh Dalam Digitalisasi Pemasaran Hasil Tani. Seperti yang kita
ketahui bersama saat ini revolusi industri 5.0 sudah sangat merasuki di berbagai
aspek kehidupan tidak terkecuali dalam sektor pertanian. Banyak sekali kemajuan
dalam pertanian modern seperti penggunaan Alsintan, penggunaan pupuk kimia,
dan lainnya hingga pada digitalisasi pemasaran sendiri. Tujuan dari digitalisasi
pemasaran hasil tani ini adalah guna melebarkan pangsa pasar hingga mencapai di
berbagai pelosok daerah, selain itu digitalisasi pemasaran ini juga berfungsi untuk
efisiensi ruang dan waktu karena petani bisa langsung menjualnya melalui market
place atau aplikasi E-tani yang digunakan untuk transaksi jual beli hasil tani serta
sarana prasarana kegiatan pertanian. Dengan demikian petani tidak perlu lagi
menjualnya ke tengkulak dan langsung bisa memasarkan via online selain itu
petani juga bisa menjual produk olahan berbahan dasar hasil taninya yang akan
lebih dikenal oleh masyarakat luas.
H. Praktikum Acara 8
Praktikum pertemuan acara 8, melanjutkan presentasi poster dari acara
sebelumnya. Setiap kelompok yang tidak presentasi diwajibkan meresume hasil
kerja dari kelompok yang presetasi di depan kelas, dan terdapat sesi Tanya jawab.
Tugas tersebut memilili tujuan yang sama dengan acara sebelumnya yaitu untuk
memberikan wawasan lebih kepada para praktikan tentang strategi-startegih yang
telah dilakukan oleh para penyuluh dalam pengembangan perubahan pertanian.
Setelah itu, dilanjut oleh asisten praktikum dalam pemberian materi tentang Peran
Penyuluh Dalam Proses Pembangunan Pertanian. Materi yang dibahas mengenai
kelebihan dan kekurangan dalam peran penyuluh serta hal-hal apa saja yang
dilakukan penyuluh dalam melakukan penyuluhan dalam proses pembangunan
pertanian tersebut.

I. Praktikum Acara 9

Pada Praktikum pertemuan acara 9, asisten praktikum memberi pemaparan


materi tentang model-model komunikasi. Materi yang dibahas berupa macam-
macam dari model komunikasi dan pengaplikasiannya terhadap masyarskar. Acara
berikutnya yaitu presentasi yang dilakukan individu dari 5 praktikan. Materi yang
di presentasikan berupa hasil resume video yang telah disiapkan. Topik yang
dibahas berupa model-model dalam komunikasi serta contohnya nyatanya dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun beberapa materi yang dapat praktikan simpulkan.
● Ada 3 model komunikasi yang dipaparkan dalam video, yaitu :

a. Shannon and Weaver

Dengan 6 unsur penting didalamnya (sender, encoder, chanel, decoder, recaiver


dan noice).

b. Stimulus Respons

Model yang paling dasar dalam komunikasi, karena mengandung aksi dan
reaksi.

c. Newcomb

Memiliki 3 komponen yang sangat penting yaitu, A, B dan X. Dimana A dan B


sebagai komunikator dan komunikan, sedangkan X sebagai topik yang
dibicarakan. Model-model komunikasi tersebut diterapkan dalam kehidupan
sehari hari dan harus dipahami oleh praktikan.

J. Acara 10 (Aspek Kultural Pada Masyarakat Desa)

Praktikum pertemuan acara 10, asisten praktikum memberi pemaparan materi


tentang Aspek Kultural Pada Masyarakat Desa. Materi yang dibahas seperti,
Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan social karena tanpa tanpa
interaksi sosial tak mungkin ada kehidupan bersama /social interaksi social dapat
dikatakan sebagai dasar proses sosial, interaksi sosial, stratifikasi sosial, serta
gerak sosial itu sendiri.

• Aspek Kultural sendiri merupakan suatu kebudayaan yang telah ada pada suatu
daerah.

• Interaksi Sosial merupakan suatu kunci dari semua kehidupan sosial yang
didukung oleh kontak sosial dan adanya komunikasi.

• Stratifikasi Sosial merupakan pengelompokkan masyarakat


• Ada 2 bentuk dalam Aspek Kultural, yaitu asosiatif dan disosiatif. Selanjutnya,
diberikan tugas kepada praktikan untuk mencari aspek kultural

yang ada pada daerah tempat tinggal masing-masing. Tugas tersebut tentu
bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para praktikan lain tentang
banyaknya aspek kultural yang ada pada setiap daerah.

 Terdapat 7 unsusr kebudayaan secara universal :

sistem religi ,organisasi kemasyarakatan ,sistem pengetahuan ,bahasa ,kesenian,


sistem mata pencharian, dan sistem teknologi dan peralatan serta perlengkapan.

K. Acara 11 (Aspek Kultural Pada Daerah Masing-Masing)

Praktikum pertemuan acara 11, Dilakukan presentasi dari perwakilan


praktikan dengan pembahasan setiap materi aspek kultural yang ada pada setiap
daerah masing-masing praktikan, dengan materi yang dipresentasikan sebagai
berikut :

a. Tradhisi Barong Ngidher Bumi di Banyuwangi

Tradhisi yang telah rutin dilakukan masyarakat Banyuwangi. Tradhisi ini


merupakan ucapan rasa syukur masyarakat dan tradisi bersih desa dari wabah
Bayuwangi kepada sang pencipta. Masyarakat juga mempercayai, jika tradisi
tersebut tidak dilakukan maka, desa tersebut akan terkena mala petaka.

b. Budaya Pendhalungan di Jember

Budaya ini merupakan gabungan dari China, Jawa, dan Madura. Budaya ini
dapat berupa selamatan desa, JFC, dan Can Macanan Kaduk. Budaya
pendhalungan ini juga memiliki bahasa khas yaitu bahasa Jemberan.

c. Tradhisi Islam Aboge di Probolinggo


Praktik-praktik agama yang mengikuti tanggal, bulan, dan tahun jawa. Tradisi
ini sudah ada dari nenek moyang hingga sekarang diturunkan

d. Tradhisi Puteri Kayung di Banyuwangi

Tradisi ini dilakukan secara beramai-ramai oleh masyarakat setempat yang


tujuan akhirnya ialah ke suatu Pantai dengan menaiki delman. Delman yang
digunakan juga sudah dihiasi oleh ornamen-ornamen sehingga tampak menarik.
Tradisi ini biasanya dilakukan 7-10 hari setelah Hari Raya Idhul Fitri. Jalur yang
dilewati merupakan jalur dari nenek moyang terdahulu masyarakat di
Banyuwangi tersebut.

e. Tradhisi Tari Gandhrung di Banyuwangi

Tradhisi ini memadukan nyanyiam dengan tarian. Ditarikan oleh sekelompok


wanita dengan aksesoris lengkap di setiap bagiannya, misal bagian kepala. Tradisi
ini terdiri dari 3 gerakan, yaitu :

• Jejer (Gerakan pembuka).

• Paju Gandhrung (Gerakan dari meja ke meja untuk mencari pasangannya).

• Seblang-seblang (Gerakan penutup). Pada gerakan ini dinyanyikan oleh 5 lagu,


dengan iringan musik Kethuk. Kethuk sendiri merupakan gamelan kuno dengan
ukuran yang lebih kecil dari sebelumnya.

L. Praktikum Acara 12
Praktikum acara 12 ini agendanya adalah mempresentasikan hasil analisis
kegiatan praktikum selama 1 semester oleh lima presentator yang ditunjuk secara
acak oleh para praktikan lainnya. Mekanisme presentasi dilakukan seperti biasa
yaitu durasi presentasi selama 10 menit maksimal dengan 7 menit untuk
presentasi dan 3 menit digunakan untuk sesi diskusi atau tanya jawab dan para
praktikan yang tidak presentasi merangkum hasil presentasinya pada lembar
resume masing-masing.
Agenda selanjutnya yaitu post test dengan tema “Perubahan Sosial
Masyarakat Desa”, mekanisme post test dilakukan dengan open book sebab
asisten praktikum tidak memberikan materi sebelumnya namun hanya dengan
durasi maksimal 3 menit saja. Perubahan sosial dalam masyarakat yang saya
pahami adalah perubahan dalam masyarakat yang berkarakteristik tradisional
menuju masyarakat dengan pola dan sikap yang lebih modern dalam rangka
memenuhi dan mensejahterakan kebutuhan hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai