Anda di halaman 1dari 10

WALI KOTA SINGKAWANG

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN WALI KOTA SINGKAWANG


NOMOR 68 TAHUN 2020

TENTANG

PEDOMAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI PENGADAAN


LANGSUNG SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA
SINGKAWANG

WALI KOTA SINGKAWANG,

Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 69 ayat (1) Peraturan


Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah maka dalam rangka
memudahkan proses pengadaan barang/jasa di
Lingkungan Pemerintah Kota Singkawang khususnya
metode pemilihan penyedia dengan Pengadaan Langsung,
penyelenggaraan pengadaan barang/ jasa dilakukan
secara elektronik;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Wali Kota
tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Melalui Pengadaan Langsung Secara Elektronik Di
Lingkungan Pemerintah Kota Singkawang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2001 tentang


Pembentukan Kota Singkawang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 92, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4119);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355 );
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
8. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6018);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6041);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2017 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 107, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6494);
12. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);
13. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 7 Tahun 2018 tentang
Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 760);
14. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui
Penyedia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 762);
15. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kota Singkawang Tahun 2016 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Singkawang Nomor 51);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALI KOTA TENTANG PEDOMAN PENGADAAN


BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI PENGADAAN
LANGSUNG SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG.
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Wali Kota ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kota Singkawang.


2. Pemerintah Daerah adalah Wali Kota sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Wali Kota adalah Wali Kota Singkawang.
4. Perangkat Daerah Kota Singkawang yang selanjutnya disebut Perangkat
Daerah adalah usur pembantu Wali Kota dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah Kota.
5. Kelurahan adalah bagian wilayah dari Kecamatan sebagai perangkat
Kecamatan.
6. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Pengadaan
Barang/Jasa adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa oleh Perangkat
Daerah yang dibiayai oleh APBD yang prosesnya sejak identifikasi
kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan.
7. Sistem Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disebut SPSE adalah
sistem informasi penyelenggaraan pengadaan barang/jasa secara elektronik.
8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD
adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan
disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
9. Dana Kelurahan adalah dana yang bersumber dari APBD Kota Singkawang
untuk membiayai pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan
prasarana serta pemberdayaan masyarakat di Kelurahan.
10. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran Perangkat Daerah.
11. Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi
kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah.
12. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat
yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau
melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran
belanja negara/anggaran belanja daerah.
13. Pejabat Penandatangan Kontrak adalah Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani perikatan dengan pihak lain yang dijabat oleh
PA/KPA/PPK.
14. Pejabat Pengadaan adalah pejabat administrasi/pejabat fungsional/personel
yang bertugas melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung,
dan/atau E-purchasing.
15. Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat PjPHP adalah
pejabat administrasi/pejabat fungsional/personel yang bertugas memeriksa
administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa.
16. Penyedia Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Penyedia adalah
Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan kontrak.
17. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud,
bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai,
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang.
18. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan
pembangunan kembali suatu bangunan.
19. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan
keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya
olah pikir.
20. Jasa Lainnya adalah jasa non-konsultansi atau jasa yang membutuhkan
peralatan, metodologi khusus, dan/atau keterampilan dalam suatu sistem
tata kelola yang telah dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan.
21. Pengadaan Langsung Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya adalah
metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling banyak Rp. 200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah).
22. Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi adalah metode pemilihan untuk
mendapatkan Penyedia Jasa Konsultansi yang bernilai paling banyak
Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
23. Dokumen Pemilihan adalah dokumen yang ditetapkan oleh Pejabat
Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh
para pihak dalam pemilihan Penyedia.
24. Non Tender adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa melalui
Pengadaan langsung dan Penunjukan langsung.
25. Sistem Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disingkat SPSE adalah
aplikasi e-Procurement yang dikembangkan oleh LKPP untuk digunakan oleh
LPSE di instansi pemerintah seluruh Indonesia.
26. Pengadaan langsung secara elektronik adalah metode pemilihan penyedia
barang/jasa secara Pengadaan langsung yang dilakukan melalui SPSE.
27. Pengadaan langsung secara transaksional adalah Pengadaan langsung
melalui permintaan penawaran yang disertai dengan klarifikasi serta
negosiasi teknis dan harga kepada Pelaku Usaha yang menggunakan Surat
Perintah Kerja (SPK).
28. Pengadaan langsung secara non transaksional adalah Pengadaan langsung
melalui pembelian/pembayaran langsung kepada Penyedia untuk Pengadaan
Barang/Jasa Lainnya melalui pencatatan non tender yang menggunakan
bukti pembelian atau kuitansi yang diunggah/diupload melalui pencatatan
non tender.

BAB II
RUANG LINGKUP

Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Wali Kota ini adalah pengadaan barang/jasa dengan
Metode Pemilihan Pengadaan Langsung yang dilaksanakan oleh Perangkat
Daerah termasuk Kelurahan melalui SPSE yang pembiayaannya sebagian atau
seluruhnya dibebankan pada APBD baik secara transaksional maupun non
transaksional.

Pasal 3
Pengadaan barang/jasa dalam Peraturan Wali Kota ini meliputi :
a. Barang;
b. Pekerjaan Konstruksi;
c. Jasa Konsultansi; dan
d. Jasa Lainnya.

BAB III
PELAKSANAAN PENGADAAN LANGSUNG SECARA ELEKTRONIK

Pasal 4
(1) Pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui metode pengadaan langsung
dilakukan sebagai berikut :
a. pembelian/pembayaran langsung kepada Penyedia untuk Pengadaan
Barang/Jasa Lainnya yang menggunakan bukti pembelian atau kuitansi
dengan nilai paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah);
atau
b. permintaan penawaran yang disertai dengan klarifikasi serta negosiasi
teknis dan harga kepada Pelaku Usaha untuk Pengadaan Langsung yang
menggunakan SPK, dengan ketentuan :
1. Jasa Konsultansi dengan nilai paling banyak Rp.100.000.000,00
(seratus juta rupiah);
2. Barang/Jasa Lainnya dengan nilai diatas Rp. 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan nilai paling banyak
Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah); dan
3. Pekerjaan Konstruksi dengan nilai paling banyak
Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(2) Setiap pengadaan barang/jasa melalui metode pengadaan langsung, harus
dilakukan secara elektronik dengan ketentuan sebagai berikut :
a. untuk pembelian/pembayaran langsung kepada Penyedia sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, dilakukan dengan metode pengadaan
langsung non transaksional melalui pencatatan non tender pada SPSE;
dan
b. untuk permintaan penawaran yang disertai dengan klarifikasi serta
negosiasi teknis dan harga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
dilakukan dengan metode pengadaan langsung secara transaksional
melalui sistem non tender pada SPSE.

Pasal 5
(1) Tahapan pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui metode pengadaan
langsung secara elektronik adalah sebagai berikut :
a. persiapan pengadaan barang/jasa;
b. persiapan pemilihan penyedia;
c. pelaksanaan pemilihan penyedia pengadaan langsung;
d. pelaksanaan kontrak; dan
e. serah terima hasil pekerjaan.
(2) Tata cara pelaksanaan pengadaan langsung secara elektronik dijelaskan
dalam Bagan Alur sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.

Pasal 6
Persiapan Pengadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a dilakukan
oleh PPK meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. PPK melakukan identifikasi barang/jasa untuk menentukan pengadaan
langsung secara transaksional atau non transaksional;
b. untuk pengadaan langsung secara transaksional, PPK menetapkan
spesifikasi teknis untuk jenis pekerjaan barang/jasa lainnya/konstruksi
atau menetapkan Kerangka Acuan Kerja untuk jenis pekerjaan Jasa
Konsultansi;
c. penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS), dikecualikan untuk Pengadaan
Barang/Jasa dengan pagu anggaran paling banyak Rp.10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah);
d. penetapan rancangan kontrak; dan
e. penetapan uang muka, jaminan uang muka, jaminan pemeliharaan,
sertifikat garansi, dan/atau penyesuaian harga (apabila diperlukan).

Pasal 7
(1) Persiapan pemilihan penyedia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b,
meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. PPK membuat paket pekerjaan untuk pengadaan langsung secara
transaksional pada aplikasi SPSE;
b. PPK membuat paket pencatatan non tender untuk pengadaan langsung
non transaksional pada aplikasi SPSE;
c. Pejabat Pengadaan melakukan reviu Dokumen Persiapan Pengadaan
yang disusun oleh PPK secara offline; dan
d. Pejabat Pengadaan menetapkan jadwal pengadaan dan dokumen
pemilihan untuk pengadaan langsung secara transaksional.
(2) Dokumen Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d mengacu
pada standar dokumen pemilihan yang ditetapkan oleh Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) maupun oleh Kementerian teknis
terkait dan diunggah pada aplikasi SPSE.

Pasal 8
Pelaksanaan pemilihan penyedia pengadaan langsung sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4, terdiri dari :
a. Pelaksanaan pengadaan langsung untuk Barang/Jasa Lainnya yang
harganya sudah pasti dengan nilai paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah), dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Pejabat Pengadaan melakukan pemesanan Barang/Jasa Lainnya ke
Penyedia;
2. Penyedia dan PPK melakukan serah terima Barang/Jasa Lainnya;
3. Penyedia menyerahkan bukti pembelian/pembayaran atau kuitansi
kepada PPK;
4. PPK melakukan pencatatan elektronik melalui SPSE dengan mengunggah
bukti pembelian/pembayaran atau kuitansi; dan/atau
5. PPK melakukan pembayaran.
b. Pelaksanaan pengadaaan langsung melalui permintaan penawaran yang
disertai dengan klarifikasi serta negosiasi teknis dan harga kepada Pelaku
Usaha yang menggunakan SPK, sebagai berikut :
1. PPK membuat paket dengan mengisi rincian HPS, mengisi
KAK/Spesifikasi teknis/gambar, dan mengunggah rancangan kontrak;
2. Pejabat Pengadaan :
a) membuat paket non tender pekerjaan pengadaan langsung di SPSE;
b) mengunggah dokumen pemilihan dan referensi harga/informasi lain
(apabila ada);
c) memilih Pelaku Usaha melalui SPSE;
d) mengumumkan paket pengadaan langsung;
e) membuat Adendum Dokumen Pemilihan (apabila ada);
f) melakukan pembukaan Dokumen Penawaran;
g) melakukan evaluasi penawaran;
h) melakukan klarifikasi teknis dan negosiasi;
i) menetapkan Calon Penyedia; dan
j) mencetak Berita Acara.

Pasal 9
(1) Dalam melaksanakan fungsi Pejabat Pengadaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 huruf b angka 2. b), untuk pengadaan barang/jasa lainnya
Pejabat Pengadaan mencari informasi terkait pekerjaan yang akan
dilaksanakan dan harga, antara lain melalui media elektronik dan/atau non-
elektronik.
(2) Dalam hal informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersedia, Pejabat
Pengadaan membandingkan harga dan kualitas paling sedikit dari 2 (dua)
sumber informasi yang berbeda.

Pasal 10
Pelaksanaan kontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d, meliputi
kegiatan sebagai berikut :
a. PPK menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dengan
cara meng-input data SPPBJ dan mengunggah hasil pemindaian SPPBJ yang
telah diterbitkan dan mengirim SPPBJ tersebut melalui aplikasi SPSE.
b. PPK membuat Surat Perintah Kerja (SPK) secara elektronik pada aplikasi
SPSE dan mengunggah bukti kontrak berupa Surat Perintah Kerja (SPK)
pada aplikasi SPSE non tender; dan
c. PPK mengunggah bukti kontrak berupa bukti pembelian/pembayaran dan
kuitansi pada aplikasi SPSE pencatatan non tender.
Pasal 11
Tahapan Serah Terima Hasil Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf e, terdiri dari :
a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai dengan ketentuan
yang termuat dalam Kontrak, Penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada Pejabat Penandatangan Kontrak untuk serah terima
barang/jasa;
b. Pejabat Penandatangan Kontrak melakukan pemeriksaan terhadap
barang/jasa yang diserahkan;
c. Pejabat Penandatangan Kontrak meng-input Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan dan mengunggah pada aplikasi SPSE setelah ditandatangani oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia;
d. Pejabat Penandatangan Kontrak meng-input Berita Acara Pembayaran dan
mengunggah pada aplikasi SPSE setelah ditandatangani oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak dan Penyedia;
e. Pejabat Penandatangan Kontrak menyerahkan barang/jasa kepada PA/KPA;
f. PA/KPA meminta PjPHP untuk melakukan pemeriksaan administratif
terhadap barang/jasa yang akan diserahterimakan; dan
g. Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada huruf f dituangkan dalam
Berita Acara.

BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 12
(1) Wali Kota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengadaan Barang/Jasa pemerintah melalui pengadaan langsung secara
elektronik.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam pelaksanaannya
dibantu oleh Sekretaris Daerah melalui Bagian Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Kota Singkawang.
(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam pelaksanaannya
dibantu oleh Inspektorat Daerah Kota Singkawang.

Pasal 13
(1) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) dilakukan
dalam bentuk fasilitasi, konsultasi, pendidikan dan pelatihan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) dilakukan
dalam bentuk reviu, monitoring, evaluasi, dan pemeriksaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Hasil pembinaan dan pengawasan dilaporkan kepada Wali Kota secara
berkala.

BAB V
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 14
Pada saat Peraturan Wali Kota ini berlaku :
a. pengadaan langsung secara transaksional dan non transaksional wajib
dilaksanakan secara elektronik melalui SPSE untuk Pengadaan Barang dan
Jasa Lainnya;
b. pengadaan langsung untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi
secara transaksional non tender sebagaimana yang tercantum pada pasal 4
angka (2) huruf b dilaksanakan secara bertahap sampai dengan akhir 31
Desember 2021; dan
c. pengadaan langsung untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi yang
sebagian belum dilaksanakan secara transaksional non tender sebagaimana
pada yang tercantum pada huruf b wajib dilakukan pencatatan non tender
melalui SPSE.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15
Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Wali


Kota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Singkawang

Ditetapkan di Singkawang
pada tanggal 15 Desember 20202
WALI KOTA SINGKAWANG,
ttd
TJHAI CHUI MIE

Diundangkan di Singkawang
pada tanggal 15 Desember 2020

SEKRETARIS DAERAH KOTA SINGKAWANG,


ttd
SUMASTRO

BERITA DAERAH KOTA SINGKAWANG TAHUN 2020 NOMOR 69

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM,

ERIANTI SUPRIHATININGSIH, S.H


NIP. 19630205 199603 2 002
LAMPIRAN
PERATURAN WALI KOTA SINGKAWANG
NOMOR 68 TAHUN 2020
TENTANG PEDOMAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI
PENGADAAN LANGSUNG SECARA
ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KOTA SINGKAWANG

Bagan Alur Proses Pengadaan Langsung Secara Elektronik (Non Tender)


PPK PEJABAT PENGADAAN PELAKU USAHA

Mendapatkan Undangan
Membuat Non Tender
Mengikuti Non Tender

Memilih Jenis Pengadaan dan


Buat Paket Non Tender Mendaf tar Non Tender
Kualif ikasi Usaha

Pilih RUP Membuat Jadwal Download Do kumen Pemilihan

Melengkapi Dokumen
Melengkapi Data Paket Mengirimkan Data Kualifikasi
Pemilihan

Mengirimkan Doku men


Mengisi / Upload Rincian HPS Upload Dokumen Pemilihan
Penawaran

Melengkapi Dokumen Menambah / Merubah Survey


Persiapan Pengadaan Harga Pembanding
(Jika Diperlukan)

Upload Survey Pembanding


Memilih Pelaku Usaha d ari
SiKap

Pilih Pejabat Pengadaan


Mengumumkan Paket Non
Tender

Memilih Jenis Kontrak


Pembukaan Dokumen
Penawaran

Evaluasi Administrasi,
Kualif ikasi, Teknis dan Harga

Membuat Berita Acara Evaluasi


Penawaran

Klarifikasi Teknis dan Negosiasi


Harga

WALI KOTA SINGKAWANG,


ttd
TJHAI CHUI MIE

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM,

ERIANTI SUPRIHATININGSIH, S.H


NIP. 19630205 199603 2 002
LAMPIRAN
PERATURAN WALI KOTA SINGKAWANG
NOMOR 68 TAHUN 2020
TENTANG PEDOMAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH MELALUI
PENGADAAN LANGSUNG SECARA
ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
KOTA SINGKAWANG

Bagan Alur Proses Pengadaan Langsung Secara Elektronik (Pencatatan Non Tender)
PPK

Mulai

Login Akun

Pilih Daftar Paket

Klik Buat Paket

Input Data

Pilih Kode RUP


(Menggunakan Fitur Cari
Pada Tabel)

Nama Paket Tersedia Tidak Klik Tobol Update RUP

Iya

Pilih Nama Paket

Klik Buat Paket

Input Data Lokasi


Pekerjaan

Klik
Simpan dan Buat Paket

Klik
Kembali

Klik
Tombol Paket Pencatatan
(Sesuai Nama Paket)

Input Data

Simpan

Selesai

WALI KOTA SINGKAWANG,


ttd
TJHAI CHUI MIE

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM,

ERIANTI SUPRIHATININGSIH, S.H


NIP. 19630205 199603 2 002

Anda mungkin juga menyukai