TENTANG
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Dalam Peraturan Wali Kota ini yang dimaksud dengan :
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Wali Kota ini adalah pengadaan barang/jasa dengan
Metode Pemilihan Pengadaan Langsung yang dilaksanakan oleh Perangkat
Daerah termasuk Kelurahan melalui SPSE yang pembiayaannya sebagian atau
seluruhnya dibebankan pada APBD baik secara transaksional maupun non
transaksional.
Pasal 3
Pengadaan barang/jasa dalam Peraturan Wali Kota ini meliputi :
a. Barang;
b. Pekerjaan Konstruksi;
c. Jasa Konsultansi; dan
d. Jasa Lainnya.
BAB III
PELAKSANAAN PENGADAAN LANGSUNG SECARA ELEKTRONIK
Pasal 4
(1) Pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui metode pengadaan langsung
dilakukan sebagai berikut :
a. pembelian/pembayaran langsung kepada Penyedia untuk Pengadaan
Barang/Jasa Lainnya yang menggunakan bukti pembelian atau kuitansi
dengan nilai paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah);
atau
b. permintaan penawaran yang disertai dengan klarifikasi serta negosiasi
teknis dan harga kepada Pelaku Usaha untuk Pengadaan Langsung yang
menggunakan SPK, dengan ketentuan :
1. Jasa Konsultansi dengan nilai paling banyak Rp.100.000.000,00
(seratus juta rupiah);
2. Barang/Jasa Lainnya dengan nilai diatas Rp. 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan nilai paling banyak
Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah); dan
3. Pekerjaan Konstruksi dengan nilai paling banyak
Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(2) Setiap pengadaan barang/jasa melalui metode pengadaan langsung, harus
dilakukan secara elektronik dengan ketentuan sebagai berikut :
a. untuk pembelian/pembayaran langsung kepada Penyedia sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, dilakukan dengan metode pengadaan
langsung non transaksional melalui pencatatan non tender pada SPSE;
dan
b. untuk permintaan penawaran yang disertai dengan klarifikasi serta
negosiasi teknis dan harga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
dilakukan dengan metode pengadaan langsung secara transaksional
melalui sistem non tender pada SPSE.
Pasal 5
(1) Tahapan pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui metode pengadaan
langsung secara elektronik adalah sebagai berikut :
a. persiapan pengadaan barang/jasa;
b. persiapan pemilihan penyedia;
c. pelaksanaan pemilihan penyedia pengadaan langsung;
d. pelaksanaan kontrak; dan
e. serah terima hasil pekerjaan.
(2) Tata cara pelaksanaan pengadaan langsung secara elektronik dijelaskan
dalam Bagan Alur sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.
Pasal 6
Persiapan Pengadaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a dilakukan
oleh PPK meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. PPK melakukan identifikasi barang/jasa untuk menentukan pengadaan
langsung secara transaksional atau non transaksional;
b. untuk pengadaan langsung secara transaksional, PPK menetapkan
spesifikasi teknis untuk jenis pekerjaan barang/jasa lainnya/konstruksi
atau menetapkan Kerangka Acuan Kerja untuk jenis pekerjaan Jasa
Konsultansi;
c. penetapan Harga Perkiraan Sendiri (HPS), dikecualikan untuk Pengadaan
Barang/Jasa dengan pagu anggaran paling banyak Rp.10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah);
d. penetapan rancangan kontrak; dan
e. penetapan uang muka, jaminan uang muka, jaminan pemeliharaan,
sertifikat garansi, dan/atau penyesuaian harga (apabila diperlukan).
Pasal 7
(1) Persiapan pemilihan penyedia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b,
meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. PPK membuat paket pekerjaan untuk pengadaan langsung secara
transaksional pada aplikasi SPSE;
b. PPK membuat paket pencatatan non tender untuk pengadaan langsung
non transaksional pada aplikasi SPSE;
c. Pejabat Pengadaan melakukan reviu Dokumen Persiapan Pengadaan
yang disusun oleh PPK secara offline; dan
d. Pejabat Pengadaan menetapkan jadwal pengadaan dan dokumen
pemilihan untuk pengadaan langsung secara transaksional.
(2) Dokumen Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d mengacu
pada standar dokumen pemilihan yang ditetapkan oleh Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) maupun oleh Kementerian teknis
terkait dan diunggah pada aplikasi SPSE.
Pasal 8
Pelaksanaan pemilihan penyedia pengadaan langsung sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4, terdiri dari :
a. Pelaksanaan pengadaan langsung untuk Barang/Jasa Lainnya yang
harganya sudah pasti dengan nilai paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah), dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Pejabat Pengadaan melakukan pemesanan Barang/Jasa Lainnya ke
Penyedia;
2. Penyedia dan PPK melakukan serah terima Barang/Jasa Lainnya;
3. Penyedia menyerahkan bukti pembelian/pembayaran atau kuitansi
kepada PPK;
4. PPK melakukan pencatatan elektronik melalui SPSE dengan mengunggah
bukti pembelian/pembayaran atau kuitansi; dan/atau
5. PPK melakukan pembayaran.
b. Pelaksanaan pengadaaan langsung melalui permintaan penawaran yang
disertai dengan klarifikasi serta negosiasi teknis dan harga kepada Pelaku
Usaha yang menggunakan SPK, sebagai berikut :
1. PPK membuat paket dengan mengisi rincian HPS, mengisi
KAK/Spesifikasi teknis/gambar, dan mengunggah rancangan kontrak;
2. Pejabat Pengadaan :
a) membuat paket non tender pekerjaan pengadaan langsung di SPSE;
b) mengunggah dokumen pemilihan dan referensi harga/informasi lain
(apabila ada);
c) memilih Pelaku Usaha melalui SPSE;
d) mengumumkan paket pengadaan langsung;
e) membuat Adendum Dokumen Pemilihan (apabila ada);
f) melakukan pembukaan Dokumen Penawaran;
g) melakukan evaluasi penawaran;
h) melakukan klarifikasi teknis dan negosiasi;
i) menetapkan Calon Penyedia; dan
j) mencetak Berita Acara.
Pasal 9
(1) Dalam melaksanakan fungsi Pejabat Pengadaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 huruf b angka 2. b), untuk pengadaan barang/jasa lainnya
Pejabat Pengadaan mencari informasi terkait pekerjaan yang akan
dilaksanakan dan harga, antara lain melalui media elektronik dan/atau non-
elektronik.
(2) Dalam hal informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersedia, Pejabat
Pengadaan membandingkan harga dan kualitas paling sedikit dari 2 (dua)
sumber informasi yang berbeda.
Pasal 10
Pelaksanaan kontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d, meliputi
kegiatan sebagai berikut :
a. PPK menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dengan
cara meng-input data SPPBJ dan mengunggah hasil pemindaian SPPBJ yang
telah diterbitkan dan mengirim SPPBJ tersebut melalui aplikasi SPSE.
b. PPK membuat Surat Perintah Kerja (SPK) secara elektronik pada aplikasi
SPSE dan mengunggah bukti kontrak berupa Surat Perintah Kerja (SPK)
pada aplikasi SPSE non tender; dan
c. PPK mengunggah bukti kontrak berupa bukti pembelian/pembayaran dan
kuitansi pada aplikasi SPSE pencatatan non tender.
Pasal 11
Tahapan Serah Terima Hasil Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf e, terdiri dari :
a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai dengan ketentuan
yang termuat dalam Kontrak, Penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada Pejabat Penandatangan Kontrak untuk serah terima
barang/jasa;
b. Pejabat Penandatangan Kontrak melakukan pemeriksaan terhadap
barang/jasa yang diserahkan;
c. Pejabat Penandatangan Kontrak meng-input Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan dan mengunggah pada aplikasi SPSE setelah ditandatangani oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia;
d. Pejabat Penandatangan Kontrak meng-input Berita Acara Pembayaran dan
mengunggah pada aplikasi SPSE setelah ditandatangani oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak dan Penyedia;
e. Pejabat Penandatangan Kontrak menyerahkan barang/jasa kepada PA/KPA;
f. PA/KPA meminta PjPHP untuk melakukan pemeriksaan administratif
terhadap barang/jasa yang akan diserahterimakan; dan
g. Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada huruf f dituangkan dalam
Berita Acara.
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 12
(1) Wali Kota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengadaan Barang/Jasa pemerintah melalui pengadaan langsung secara
elektronik.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam pelaksanaannya
dibantu oleh Sekretaris Daerah melalui Bagian Pengadaan Barang dan Jasa
Sekretariat Daerah Kota Singkawang.
(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam pelaksanaannya
dibantu oleh Inspektorat Daerah Kota Singkawang.
Pasal 13
(1) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) dilakukan
dalam bentuk fasilitasi, konsultasi, pendidikan dan pelatihan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) dilakukan
dalam bentuk reviu, monitoring, evaluasi, dan pemeriksaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Hasil pembinaan dan pengawasan dilaporkan kepada Wali Kota secara
berkala.
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 14
Pada saat Peraturan Wali Kota ini berlaku :
a. pengadaan langsung secara transaksional dan non transaksional wajib
dilaksanakan secara elektronik melalui SPSE untuk Pengadaan Barang dan
Jasa Lainnya;
b. pengadaan langsung untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi
secara transaksional non tender sebagaimana yang tercantum pada pasal 4
angka (2) huruf b dilaksanakan secara bertahap sampai dengan akhir 31
Desember 2021; dan
c. pengadaan langsung untuk Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi yang
sebagian belum dilaksanakan secara transaksional non tender sebagaimana
pada yang tercantum pada huruf b wajib dilakukan pencatatan non tender
melalui SPSE.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Singkawang
pada tanggal 15 Desember 20202
WALI KOTA SINGKAWANG,
ttd
TJHAI CHUI MIE
Diundangkan di Singkawang
pada tanggal 15 Desember 2020
Mendapatkan Undangan
Membuat Non Tender
Mengikuti Non Tender
Melengkapi Dokumen
Melengkapi Data Paket Mengirimkan Data Kualifikasi
Pemilihan
Evaluasi Administrasi,
Kualif ikasi, Teknis dan Harga
Bagan Alur Proses Pengadaan Langsung Secara Elektronik (Pencatatan Non Tender)
PPK
Mulai
Login Akun
Input Data
Iya
Klik
Simpan dan Buat Paket
Klik
Kembali
Klik
Tombol Paket Pencatatan
(Sesuai Nama Paket)
Input Data
Simpan
Selesai