Anda di halaman 1dari 7

SUMMARY BUSINESS ETHICS

Session 1-7

Nama: Septyaga Rafif supriyatna


NIM: 2602243305
Session 1:

“Ethics & Business”

Etika bisnis adalah seperangkat prinsip dan nilai-nilai moral yang mengatur perilaku dan
keputusan dalam konteks dunia bisnis. Hal seperti ini melibatkan pertimbangan tentang apa
yang benar dan salah, serta bagaimana seharusnya bertindak secara etis dalam segala aspek
bisnis, termasuk hubungan dengan karyawan, pelanggan, pesaing, masyarakat, dan
lingkungan.

Pada sesi yang pertama ini, kita sebagai mahasiswa di kasih arahan oleh ibu Rosita tentang
aturan di dalam pembelajaran seperti soal aturan absen, UAS, tugas dan Adapun pemabgaian
kelompok. Selanjutnya masuk ke dalam sesi pembelajaran dimana kita di jelaskan dan
diminta untuk memahami apasih arti dari etika bisnis , dalam konsep etika bisnis adalah
bisnis yang mencakup semua aspek, baik itu mengacu pada individu, perusahaan atau
masyarakat. Etika bisnis dapat dibangun membentuk nilai, norma dan perilaku yang baik
dalam bisnis berbasis emosi Rasa hormat, kejujuran dan keadilan. Dan juga bahwa etika
bisnis adalah moral dijadikan pedoman bagi setiap pedagang dalam usahanya
memperlakukan karyawan dan perusahaan dengan cara yang memungkinkannya beroperasi
sesuai hukum mengimplementasikan dan etis di atas segalanya dalam memastikan
kesejahteraan stafnya dan pelanggan

Pada akhir pembelajaran kita di kasih tugas kelompok untuk membuat paper bertujuan
menganalisis suatu film yang kita pilih yang bertujuan menganalisis etika bisnis di dalam
film itu, dan kelompok kami memilih film “The Wolf Of Wall Street” ,film ini merupakan
sebuah film menggambarkan gaya hidup yang dekadent dan moralitas yang rusak di dunia
keuangan. Film ini menggambarkan perjalanan yang ekstrem dari kesuksesan finansial dan
keserakahan hingga jatuhnya tokoh utama akibat keputusan-keputusan yang salah.

Kesimpulan dari sesi ini adalah penting untuk dicatat bahwa etika bisnis bukan hanya tentang
mematuhi peraturan hukum, tetapi juga tentang mengadopsi standar moral yang lebih tinggi.
Organisasi yang menganut etika bisnis yang baik, tidak hanya melihat keuntungan jangka
pendek, tetapi juga mempertimbangkan dampak jangka panjang dari tindakan mereka
terhadap berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat secara keseluruhan.
Session 2

“Ethical Decision Making: Personal and Professional context”

Kali ini penjelasan tentang pengambilan keputusan etis dalam konteks pribadi dan
professional, hal ini adalah proses evaluasi dan pemilihan pilihan berdasarkan prinsip-prinsip
dan nilai-nilai moral. Ini melibatkan pertimbangan terhadap implikasi etis dan konsekuensi
potensial dari berbagai opsi sebelum memutuskan tindakan yang akan diambil. Pengambilan
keputusan etis bertujuan untuk memastikan bahwa tindakan yang diambil sejalan dengan
standar etis dan mempromosikan kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Sebagai Contohnya:

Konteks pribadi

Siti adalah pekerja sosial yang bekerja di panti asuhan untuk anak-anak terlantar. Suatu hari,
seorang anak laki-laki bernama Ahmad mencari perlindungan setelah melarikan diri dari
keluarganya yang sangat kejam. Setelah beberapa minggu, Siti menyadari bahwa Ahmad bisa
dalam bahaya jika dikembalikan ke orang tuanya. Dia menghadapi dilema etika karena
prosedur tersebut biasanya menuntut keterlibatannya dalam proses integrasi keluarganya.
Setelah mempertimbangkan potensi bahaya bagi Ahmad, Siti memutuskan untuk melanggar
protokol dan melindungi Ahmad dengan tidak mengungkapkan keberadaannya kepada orang
tuanya yang kejam.

Konteks Profesional

Rahmat adalah seorang manajer proyek di sebuah perusahaan konstruksi. Dia mengetahui
bahwa ada kekurangan dalam kualitas bahan yang digunakan dalam proyek terbaru mereka.
Meskipun proyek tersebut hampir selesai, Rahmat menyadari bahwa melanjutkan tanpa
mengganti bahan yang buruk akan membahayakan keamanan penghuni bangunan. Rahmat
menghadapi dilema etis tentang apakah dia harus melaporkan masalah ini kepada manajemen
atau melanjutkan proyek tanpa perbaikan untuk menghindari penundaan dan kerugian
keuangan. Setelah mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dan dampak terhadap
keselamatan orang lain, Rahmat memilih untuk melaporkan masalah tersebut kepada
manajemen, meskipun itu berarti proyek akan mengalami penundaan dan biaya tambahan.

Baik dalam konteks pribadi maupun profesional, pengambilan keputusan etis membutuhkan
individu untuk terlibat dalam pemikiran kritis, refleksi nilai, dan pertimbangan konsekuensi
moral. Hal ini melibatkan pertimbangan terhadap perspektif yang berbeda, mengevaluasi
dampak jangka panjang dari keputusan yang diambil, dan mempertimbangkan prinsip-prinsip
moral yang melibatkan kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan kesejahteraan umum.

Session 3

“Philosophical Ethics and Business”.

Pada sesi ini kita membahan tentang Etika Filsafat dan Bisnis, Etika adalah cabang filsafat
yang mempelajari nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip yang memandu perilaku manusia. Ini
melibatkan pemikiran kritis tentang apa yang benar dan salah, bagaimana bertindak, dan
bagaimana mengembangkan kerangka moral untuk membuat keputusan yang tepat. Filsafat
adalah studi tentang pertanyaan mendasar tentang realitas, pengetahuan, nilai, dan
keberadaan manusia.
Dalam konteks etika, filsafat memberikan landasan teoretis dan pertimbangan yang lebih luas
untuk memahami prinsip-prinsip etika dan alasannya. Bisnis, di sisi lain, adalah kegiatan
ekonomi yang melibatkan produksi, distribusi, dan pertukaran barang dan jasa. Etika bisnis
adalah penerapan prinsip-prinsip etika dalam dunia bisnis. Ini tentang bagaimana kita
bertindak adil, jujur, dan bertanggung jawab ketika berhadapan dengan karyawan, pelanggan,
pesaing, komunitas, dan lingkungan kita. Secara keseluruhan, etika filosofis adalah landasan
teoretis yang lebih luas yang mencakup pertimbangan etis dalam semua aspek kehidupan,
termasuk ekonomi. Etika bisnis adalah penerapan spesifik etika dalam lingkungan bisnis,
yang mencakup nilai, norma, dan prinsip yang mengatur perilaku bisnis dan pengambilan
keputusan.

Session 4

“Corporate Culture”

Di dalam sesi ke-4 ini kita akan membahas ap aitu budaya perusahaan, Budaya perusahaan,
atau yang sering disebut juga sebagai "corporate culture," adalah keseluruhan nilai-nilai,
keyakinan, norma, tradisi, dan perilaku yang diadopsi dan diterapkan oleh suatu perusahaan.
Budaya perusahaan mencerminkan identitas unik perusahaan tersebut dan mempengaruhi
bagaimana orang-orang di dalamnya berinteraksi, bekerja, dan berperilaku.
Contoh aspek-aspek yang mencakup dalam Corporate Culture:

➢ Nilai dan Keyakinan


➢ Norma dan Perilaku
➢ Gaya Kepemimpinan
➢ Penghargaan dan Pengakuan
➢ Komunikasi dan Transparansi
➢ Adaptabilitas

Ini adalah contoh beberapa aspek yang mencakup di dalam corporate culture, Budaya
perusahaan dapat memiliki dampak signifikan pada keberhasilan dan kinerja perusahaan
secara keseluruhan. Budaya yang positif dapat meningkatkan motivasi, keterlibatan
karyawan, kepuasan & kerja.

Session 5

“Corporate Social Responsibilty (CSR)”

Sesi kali ini kita di adakan sesi GSLC yang menjalankan pembelajaran secara online dan
menjawab tugas di dalam forum. Sebagai dosen bu Rosita mengasih tugas di dalam forum
yang menugaskan kita mengikuti suatu webinar yang berjudul “Employability Skills Post
Covid – 19”.

Guest Lecture: Dr. Geoff Perry (Managing Director Asia Pacific at AACSB Internasional)
Covid-19 berdampak parah pada dunia, pandemi global terburuk dalam 100 tahun. Pandemi
Covid-19 menghasilkan rekor 660 juta wabah Covid dan 6,69 juta kematian. Situasi ini
menimbulkan berbagai kerugian dan hutang serta pengangguran terparah sejak tahun 1930.
Bisnis juga terkena dampak pandemi ini. Covid-19 akan terus menggantikan berbagai
pekerjaan, seperti otomatisasi mesin menjadi lebih umum, B. Pekerjaan mengelola data, dan
pekerjaan administrasi yang berkelanjutan, dan berulang. Namun, pekerjaan yang
membutuhkan keterampilan sosial dan emosional yang lebih kuat serta keterampilan kognitif
yang lebih tinggi seperti penalaran dan kreativitas tidak akan digantikan oleh mesin.Penerus ,
siswa perlu membekali dan menguasai berbagai keterampilan untuk menghadapi tantangan
COVID-19 dan tidak tergeser oleh teknologi.
Generasi muda yang akan menjadi pewaris negara, lebih tepatnya sebagai pelajar Pelajari
berbagai keterampilan. Keterampilan tersebut meliputi berpikir kritis, Kecerdasan yang
berhubungan dengan emosi bisa pandai memecahkan masalah atau biasa-biasa saja Kita
hidup di dunia yang memungkinkan kita menghadapi semua ketidakpastian dan menyebutnya
sebagai pemecahan masalah. Anda bisa melakukan semuanya. Sebagai generasi penerus
bangsa kita, kita harus siap menghadapinya. Ketidakpastian, kemudian Pemahaman Budaya
atau Pemahaman Lintas Budaya yang Mendalam konteks bisnis. Oleh karena itu, sebagai
generasi muda, kita harus mempersiapkan masa depan negara kita. Pemahaman yang lebih
dalam tentang berbagai keterampilan membuat mesin tak tergantikan Salah satu tantangan
akibat pandemi Covid-19. Dari situasi seperti itu dan masa depan, kita perlu mempersiapkan
beberapa hal menghadapi situasi dan kondisi tersebut. kita harus memperhatikan Persiapkan
diri Anda dan selesaikan seperti staf dan kami siswa Tantangan ke masa depan dan situasi
sulit yang tiba-tiba muncul. Hal-hal yang perlu diperhatikan/dipersiapkan sebagai mahasiswa:
mampu mengambil keputusan, Memiliki keterampilan analisis data, inovatif, dan memiliki
keterampilan kepemimpinan.. ada yang harus di pelajarai kita sebagai generasi muda yaitu:
Berpikir Kritis, Kecerdasan Emosional, Mengatasi Ambiguitas dan ketidakpastian,
pemecahan masalah yang kompleks, pemahaman lintas budaya.

Session 6

“Ethical Decision Making: Employer Responsibilities and Employee”

Pengambilan keputusan etis adalah proses mempertimbangkan nilai-nilai moral dan prinsip-
prinsip etika ketika menghadapi situasi dengan pertimbangan moral di lingkungan kerja.
Tanggung jawab untuk keputusan etis terletak pada pemberi kerja dan karyawan.
Selanjutnya, kami menjelaskan tanggung jawab masing-masing pihak.

Tanggung Jawab Majikan:

➢ Membangun Budaya Etis


➢ Menetapkan Kebijakan dan Prosedur Etis
➢ Memberikan Pelatihan dan Pendidikan
➢ Mendorong Pelaporan Pelanggaran Etika
Tanggung Jawab Karyawan:

➢ Melaksanakan tugas dengan integritas


➢ Menemukan Informasi yang Anda Butuhkan
➢ Melaporkan Pelanggaran Etika
➢ Mempertimbangkan Pemangku Kepentingan

Di dalam sesi ini ada pengarahan dari bu Rosita yang membahas tentang final project yang
harus di kerjakan dan presentasikannya pada session terakhir pada mata kuliah Business
Ethics. Bu Rosita menugaskan membuat paper dari topik yang sesuai dengan hasil diskusi
kelompok masing – masing. Bu Rosita menjelaskan seperti format yang harus di aplikasikan
di dalam final project dan beberapa hal penting lainnya.

Session 7

“Ethical Decision Making: Technology and Privacy in the Workplace”

Pada session kali ini menjelaskan tentang Pengambilan keputusan etis dalam konteks
teknologi dan privasi di tempat kerja melibatkan pertimbangan nilai-nilai moral dan prinsip
etika dalam penggunaan teknologi yang berkaitan dengan privasi karyawan. Ini mencakup
aspek penggunaan perangkat lunak, pemantauan karyawan, akses terhadap data pribadi, dan
komunikasi elektronik. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa penggunaan teknologi di
tempat kerja tidak melanggar privasi pribadi karyawan dan mempertahankan keseimbangan
antara kebutuhan bisnis dengan hak privasi individu.

Adapun pada sesi ini kelompok yang berpresentasi mempresentasikan analisis tentang film
“THE HELP” kelompok 1 membahas tentang sypnosis dan tentang teori utilitarianisme
tindakan etis dan tidak etis pada film ini dan kami dari kelompok 5 sebagai panelisnya
Kelompok 1.

Anda mungkin juga menyukai