Anda di halaman 1dari 7

Adapun langkah-langkah dalam pengoperasian EPANET adalah sebagai berikut:

 Membuka program EPANET


Program EPANET diinstall pada komputer dengan system operasi
Windows. Setelah proses install, program EPANET dapat dibuka pada
start menu.
 Menentukan satuan kerja
Program EPANET menyediakan beberapa satuan kerja seperti GPM
(Galon Per Minute), LPS (Litre Per Second) dan lain-lain. Pada
pembahasan ini akan dibahas satu satuan kerja yaitu LPS. Catatan yang
harus diingat adalah apabila satuan kerja yang dipakai LPS maka
satuan data input harus menyesuaikan. Cara mengubah satuan kerja ke
LPS adalah sebagai berikut:

1. click project
2. click analysis option
3. akan tampil Window Hydraulic Options, kemudian
click kolom sebelah kanan Flow units
4. pilih satuan kerja yang diinginkan
Secara sederhana dapat dilihat pada Gambar II.4 berikut.

Langkah 2

Langkah 1

Langkah 3 dan 4

Gambar II.4 Tampilan langkah menentukan satuan kerja


 Menggambarkan simbol
Beberapa simbol yang akan dipakai dalam pemodelan
sederhana sistem jaringan distribusi air bersih antara lain :
node/ junction, pipa/ link, dan reservoir yang telah
disediakan dalam bentuk shortcut (dapat dilihat pada Gambar
II.5).

Gambar II.5 Cara penggambaran symbol

 Data input
Ada 5 data input minimal yang harus disediakan untuk
membuat pemodelan jaringan pipa distribusi, yaitu:
a. panjang pipa direncanakan
untuk satuan kerja LPS, data panjang pipa dikonversi
dalam satuan meter (m). Input panjang pipa dimasukkan
dalam tabel pipa/ link yang dapat dilihat pada Gambar
II.6 berikut
b. ketinggian/ elevasi (node dan sumber)
data elevasi yang dijadikan data input ada 2, yaitu elevasi
tiap-tiap node dan elevasi di reservoir. Khusus di
reservoir, data yang dimasukkan adalah total head yaitu
elevasi ditambah dengan tekanan yang direncanakan. Cara
memasukkan data input elevasi dapat dilihat pada
Gambar II.7 dan Gambar II.8
Double click
pipa yang
dimaksud

Input nilai
panjang pipa
dalam m

Gambar II.6 Input data panjang pipa

Double click
di reservoir

Input nilai
total head

Gambar II.7 Input data elevasi reservoir


Double click
di node

Input nilai
elevasi

Gambar II.8 Input data elevasi node

c. Debit/ demand
Input data Demand merupakan data taping yang
direncanakan. Data ini dimasukkan dalam tabel node/
junction yang dapat dilihat pada Gambar II.9 Satuan debit
dikonversi dalam liter/detik (l/s) sesuai dengan satuan
kerja di atas.
d. Diameter pipa
Untuk satuan kerja LPS, data diameter pipa dikonversi
dalam satuan milimeter (mm). Seperti halnya data panjang
pipa, input diameter pipa dimasukkan dalam tabel pipa/
link yang dapat dilihat pada Gambar II.10.
e. Koefisien H-W
Koefisien H-W ditentukan berdasarkan bahan pipa yang
digunakan. Pipa PVC yang masih baru memiliki koefisien
H-W 150, namun untuk angka aman dengan
memperhitungkan usia pipa, perkerakan, dan lumut, maka
angka koefisien H-W yang dipakai dalam pemodelan
biasanya sebesar 120. Data input koefisien H-W
dimasukkan dalam tabel pipa pada baris Roughness. Lebih
mudahnya dapat dilihat pada Gambar II.11
Double click
di node

Input nilai
Demand/
taping

Gambar II.9 Input Data Demand/ Taping

Double click
pipa yang
dimaksud

Input nilai
diameter pipa
dalam m

Gambar II.10 Input Data Diameter


Double click
pipa yang
dimaksud

Input nilai
koefisien H-W

Gambar II.11 Input Data Koefisien H-W


Cara memasukkan input data di atas, dapat dilihat pada Tabel II.1
Tabel II.1 Memasukkan Data Input Dalam Program EPANET
Letak Tabel
No Data Input Satuan Keterangan
Input
1 Panjang pipa Meter (m) Pipa/ link
direncanakan
2 Ketinggian/ Meter (m) Node/ junction Node +
elevasi (node & reservoir
sumber)
3 Debit/ demand/ Liter/ detik Node/ junction
taping
4 Diameter pipa Milimeter Pipa/ link
(mm)
5 Koefisien H-W Pipa/ link

f. Run Analysis (Analisa Hasil Perhitungan)


Setelah semua data dimasukkan, maka perhitungan dapat
dilakukan. Perhitungan EPANET lebih dikenal dengan
istilah RUN. Perhitungan dikatakan berhasil apabila
muncul window ”Run was successfull” dan sebaliknya
apabila perhitungan tidak berhasil, akan muncul window
”Run was not successfull” dan akan diikuti dengan status
report mengenai problem yang terjadi.
Untuk melihat output atau hasil perhitungan EPANET,
click tool Table seperti pada Gambar II.12 akan muncul
window Table selection, kemudian pilih output yang akan
kita lihat, apakah output data pipa atau output data node.
Setelah output muncul, maka langkah terakhir adalah
melakukan analisa dari hasil perhitungan. Untuk
mendapatkan hasil yang baik maka perhitungan dilakukan
beberapa kali dengan mengubah data input ”Diameter
pipa dan Total Head Reservoir”. Secara sederhana hasil
perhitungan dikatakan baik apabila tekanan di titik yang
paling kritis memenuhi tekanan minimum yang ditetapkan
dalam kriteria desain dan tekanan maksimum tidak
melebihi tekanan kerja pipa yang dapat dilihat pada Tabel
II.2
Tabel II.2 Kekuatan/ Tekanan Kerja
Type Pralon Wavin Maspion
AW 10 kg/cm2 10 kg/cm2 10 kg/cm2
D 5 kg/cm2 5 kg/cm2 5 kg/cm2

g. Edit gambar (simbol/ notasi)


Untuk memunculkan dan mengatur ukuran dari simbol
dan notasi, dapat dilakukan dengan cara click view
kemudian pilih option atau dengan cara click kanan pada
bidang gambar kemudian pilih option.

Anda mungkin juga menyukai