Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

DINAS PEKERJAAN UMUM


DAN PENATAAN RUANG
Jl. Hasanudin No. 19 Telp. (0351) 895123-895038
MAGETAN

Nomor : ......................................
Tanggal : ....................................

PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN GEDUNG SATLANTAS,
PARKIR & LOGISTIK POLRES

LOKASI :
KABUPATEN MAGETAN

NILAI KONTRAK :
…………………………………

TAHUN ANGGARAN :
2022

PENYEDIA :
CV./PT. …………………………………

Alamat : …………………………………

Paraf PPK Paraf Penyedia


PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
DINAS PEKERJAAN UMUM
DAN PENATAAN RUANG
Jl. Hasanudin No. 19 Telp. (0351) 895123-895038
MAGETAN
SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Nomor : .............................................
Tanggal : ...........................................

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah kontrak kerja konstruksi harga
satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di Magetan pada
hari …………… tanggal …………… bulan …………… tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua,
berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No : …………… tanggal
…………….
ANTARA:
1. N a m a : ROKHMAT ZAINUDDIN, ST, MT
NIP : 19750620 200212 1 006
Jabatan : Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kab. Magetan selaku Pejabat Pembuat Komitmen Bidang
Cipta Karya Tahun Anggaran 2022.
Alamat : Jl. Hasanudin No. 19 Magetan.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Magetan, yang
selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
2. N a m a : ……………
Jabatan : Direktur
Perusahaan : CV./PT. ……………
Alamat : ……………
Akta notaris pendirian perusahaan :
Nomor : ……………
Tanggal : ……………
Notaris : ……………
Yang bertindak untuk dan atas nama CV./PT. …………… selanjutnya disebut
PENYEDIA

Dan dengan memperhatikan :


1. Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 13 Tahun 2021 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Magetan Tahun Anggaran 2022 (Lembaran
Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2021 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Magetan Nomor 116);

Paraf PPK Paraf Penyedia


6. Peraturan Bupati Magetan Nomor 68 Tahun 2021 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2022;

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:

(a) Telah diadakan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan;
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini melalui suatu Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan
PEMBANGUNAN GEDUNG SATLANTAS, PARKIR & LOGISTIK POLRES
sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang merupakan satu
kesatuan dalam Kontrak ini selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil, dan
sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak
ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat untuk membuat
perjanjian pelaksanaan paket pekerjaan PEMBANGUNAN GEDUNG SATLANTAS,
PARKIR & LOGISTIK POLRES dengan syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:

PASAL 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

PASAL 2
DASAR TUGAS PEKERJAAN
1. PPK memberikan tugas kepada PENYEDIA dan PENYEDIA menerima tugas tersebut
yaitu untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
 Pekerjaan : PEMBANGUNAN GEDUNG SATLANTAS, PARKIR & LOGISTIK
POLRES
 Lokasi : KABUPATEN MAGETAN
2. PENYEDIA mempunyai kewajiban kepada PPK untuk melaksanakan, menyelesaikan
dan memelihara pekerjaan serta memperbaiki kerusakan sesuai dengan ketentuan dan
spesifikasi yang tercantum dalam Perjanjian (Kontrak) ini.

Paraf PPK Paraf Penyedia


PASAL 3
DOKUMEN KONTRAK
1. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini :
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar; dan
i. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.
2. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam
dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hirarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. Hak dan kewajiban PPK:
1) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berhak :
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
b. meminta laporan-laporan yang tercantum di dalam kontrak mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
c. menerima hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak.
d. mengenakan sanksi kepada Penyedia;
e. memberikan instruksi;
f. mengusulkan pengenaan sanksi daftar hitam;
g. menyetujui adendum/perubahan kontrak;
h. menerima jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, dan jaminan
pemeliharaan (apabila ada); dan/atau
i. menilai kinerja Penyedia.
2) Kewajiban Pejabat Pembuat Komitmen
a. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam kontrak dan
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
b. membayar uang muka;
c. membayar penyesuaian harga;
d. membayar ganti rugikarena kesalahanyang dilakukan PPK; dan
e. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau kemudahan lainnya
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2. Hak dan kewajiban PENYEDIA :
1) Hak Penyedia :
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga
yang telah ditentukan dalam Kontrak; dan
b. memperoleh fasilitas dari Pejabat Penandatangan Kontrak untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak.

Paraf PPK Paraf Penyedia


2) Penyedia mempunyai Kewajiban :
a. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak;
b. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
c. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab berdasarkan ketentuan dalam Kontrak;
d. memberikan keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan
yang dilakukan Pejabat Penandatangan Kontrak;
e. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal dan tempat penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
f. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi
lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia; dan
g. menghindari pertentangan kepentingan (conflict of interest).

PASAL 5
DIREKSI / PENGAWAS PEKERJAAN
1. Untuk melakukan pengendalian pekerjaan yang terdiri atas pengawasan dan tindakan
pengoreksian, PPK menunjuk Konsultan Pengawas/Swakelola Bidang Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Magetan, sebagai Pengawas
pekerjaan yang bertindak untuk dan atas nama PPK dan akan diberitahukan secara
tertulis kepada PENYEDIA .
2. Apabila Pejabat dan Badan Hukum yang ditunjuk dalam ayat (1) Pasal ini berhalangan
atau tidak dapat menjalankan kewajibannya, maka PPK akan menunjuk penggantinya
secara tertulis dan disampaikan kepada PENYEDIA .
3. PENYEDIA harus mematuhi segala petunjuk (dalam hal teknis) dan atau perintah
Direksi pekerjaan/ PPK.

PASAL 6
BAHAN-BAHAN DAN ALAT-ALAT
1. Bahan-bahan, alat-alat dan segala sesuatunya yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan pemborongan tersebut dalam Pasal. 2 Perjanjian ini harus disediakan oleh
PENYEDIA.
2. PENYEDIA wajib membuat tempat atau gudang yang baik untuk menyimpan bahan-
bahan dan alat-alat serta menyediakan angkutan untuk pemindahan bahan-bahan dan
alat-alat tersebut guna lancarnya pekerjaan dan sebelum memulai pekerjaan,
kontraktor diwajibkan memasang papan nama proyek dengan ukuran dan jenis bahan
sesuai ketentuan yang ada.
3. PPK / Direksi pekerjaan berhak menolak bahan-bahan dan alat-alat yang disediakan
PENYEDIA jika kualitasnya tidak memenuhi persyaratan.
4. Jika bahan-bahan dan alat-alat tersebut ditolak oleh PPK / Direksi pekerjaan, maka
PENYEDIA harus menyingkirkan bahan-bahan dan alat-alat tersebut dari lokasi dalam
waktu 2 X 24 Jam, kemudian menggantinya dengan yang memenuhi persyaratan.
5. Tidak tersedianya bahan-bahan dan alat-alat, tidak dapat dijadikan alasan untuk
kelambatan pekerjaan.

Paraf PPK Paraf Penyedia


PASAL 7
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DAN PEMELIHARAAN LINGKUNGAN
1. Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya pada
program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ketenagakerjaan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
2. Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan Personilnya untuk
mematuhi peraturan keselamatan kerja. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan,
Penyedia beserta Personilnya dianggap telah membaca dan memahami peraturan
keselamatan kerja tersebut.
3. Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk menyediakan kepada setiap
Personilnya (termasuk Personil Sub Penyedia, jika ada) perlengkapan keselamatan
kerja yang sesuai dan memadai.
4. Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia untuk melaporkan kecelakaan berdasarkan
hukum yang berlaku, Penyedia wajib melaporkan kepada PPK mengenai setiap
kecelakaan yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24
(dua puluh empat) jam setelah kejadian.
5. Penyedia berkewajiban mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi
lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi gangguan
lingkungan terhadap pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan
pelaksanaan Kontrak ini.

PASAL 8
PELAKSANA PENYEDIA
1. Di tempat pekerjaan harus selalu ada wakil PENYEDIA yang ditunjuk sebagai
Pimpinan pelaksana / tenaga ahli yang mempunyai wewenang / kuasa penuh untuk
mewakili PENYEDIA dan dapat menerima/ memberikan / memutuskan segala
petunjuk-petunjuk dari Direksi pekerjaan.
2. Penunjukan Pimpinan pelaksana/ tenaga ahli ini harus mendapat persetujuan dari PPK
secara tertulis.
3. Apabila menurut pertimbangan PPK, Pimpinan pelaksana/ tenaga ahli yang digunakan
PENYEDIA tidak memenuhi persyaratan yang diperlukan, maka PPK akan
memberitahukan secara tertulis kepada PENYEDIA dan PENYEDIA segera mengganti
dengan tenaga ahli lain yang memenuhi persyaratan tersebut.

PASAL 9
MASA KONTRAK
1. Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa pemeliharaan berakhir;
2. Masa pelaksanaan kontrak ini selama 120 (Seratus Dua Puluh) hari mulai berlaku
efektif terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
atau tanggal …………… dan pekerjaan harus sudah diselesaikan / diserahkan untuk
pertama kalinya (Serah Terima Pertama/PI) paling lambat pada …………….
3. Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat (1) Pasal ini, tidak dapat dirubah oleh
PENYEDIA kecuali adanya “Keadaan Kahar” seperti diatur dalam Pasal 9 Perjanjian
ini atau adanya perintah penambahan pekerjaan sesuai dengan Pasal 13 dari
Perjanjian ini dan harus disetujui oleh PPK secara tertulis bahwa penyelesaiannya
ditambah.

Paraf PPK Paraf Penyedia


PASAL 10
MASA PEMELIHARAAN
1. Masa Pemeliharaan atas hasil pekerjaan ditetapkan selama 365 (Tiga Ratus Enam
Puluh Lima) hari kalender terhitung sejak tanggal pekerjaaan selesai dan diterima
oleh PPK dalam keadaan baik, yang dinyatakan dalam Berita Acara Pemeliharaan.
2. Dalam hal adanya perbaikan-perbaikan yang dilakukan dalam “Masa Pemeliharaan”
melampaui jangka waktu pemeliharaan tersebut dalam ayat (1) Pasal ini, maka “Masa
Pemeliharaan” dihitung sampai dengan berakhirnya perbaikan yang dilakukan
tersebut.
3. Semua biaya perbaikan yang dikeluarkan dalam “Masa Pemeliharaan” ditanggung oleh
PENYEDIA.

PASAL 11
KEADAAN KAHAR
1 Suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi.
2. Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, PENYEDIA Barang/Jasa memberitahukan tentang
terjadinya Keadaan Kahar kepada PPK secara tertulis dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kalender sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan
salinan pernyataan Keadaan Kahar yang dikeluarkan oleh pihak/instansi yang
berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian para pihak.
4. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh terjadinya Keadaan
Kahar tidak dikenakan sanksi.
5. Setelah terjadinya Keadaan Kahar, para pihak dapat melakukan kesepakatan, yang
dituangkan dalam perubahan Kontrak.
6. Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan sementara hingga
Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan, PENYEDIA berhak untuk menerima
pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah
dicapai. Jika selama masa Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara tertulis kepada
PENYEDIA untuk meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka PENYEDIA berhak
untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat
penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja
dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu adendum
Kontrak.

PASAL 12
KEGAGALAN KONSTRUKSI DAN KEGAGALAN BANGUNAN
1. Jika terjadi kegagalan konstruksi pada pelaksanaan pekerjaan maka PPK, pengawas
pekerjaan dan/atau Penyedia bertanggung jawab atas kegagalan konstruksi sesuai
dengan kesalahan masing-masing.
2. Jika Hasil Pekerjaan sebagaimana ditetapkan berupa bangunan maka PPK dan/atau
penyedia terhitung sejak tanggal penandatanganan berita acara penyerahan akhir
bertanggung jawab atas kegagalan bangunan sesuai dengan kesalahan masing-
masing selama umur konstruksi tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

Paraf PPK Paraf Penyedia


3. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa
batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian PPK) sehubungan dengan klaim kehilangan atau kerusakan harta benda,
dan cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga yang timbul dari kegagalan
bangunan.
4. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan penyedia.
5. Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara semua dokumen yang
digunakan dan terkait dengan pelaksanaan ini selama umur konstruksi tetapi tidak
lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

PASAL 13
NILAI KONTRAK
1. Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan
total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga adalah sebesar …………… selanjutnya atas kesepakatan kedua belah pihak
dilakukan pembulatan menjadi …………… selanjutnya yang dibebankan pada APBD
Kab. Magetan Tahun Anggaran 2021 :
▪ Nomor DPPA-SKPD : 1.03.08.2.01.02
▪ Kode Rekening : 5.2.03.01.01.0030
▪ Sub Kegiatan : Perencanaan, Pembangunan, Pengawasan, dan
Pemanfaatan Bangunan Gedung Daerah Kabupaten/Kota
▪ Jenis Kontrak : Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan Tahun Tunggal
2. Dalam Nilai Kontrak tersebut diatas sudah termasuk segala pengeluaran beserta
bea-bea dan pajak-pajak lainnya yang harus dibayar oleh PENYEDIA sesuai
ketentuan-ketentuan yang berlaku.

PASAL 14
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran Nilai Kontrak tersebut dalam Pasal. 12 tersebut diatas dilakukan
bertahap/termyn dengan perincian sebagai berikut :
1. Pembayaran Uang Muka
a. Pembayaran Uang Muka paling tinggi sebesar 30 % (Tiga Puluh Prosen) dari nilai
kontrak atau senilai 30 % X Rp. ……………,00 = Rp. ……………,00 (……………),
dilakukan setelah Perjanjian Kontrak ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak
dan atas jumlah tersebut PENYEDIA memberikan Jaminan Uang Muka berupa
Surat Jaminan Bank Umum. yang besarnya sekurang-kurangnya sama dengan
uang muka yang diberikan.
b. Masa berlakunya Jaminan Uang Muka sekurang-kurangnya sampai dengan
tanggal berakhirnya pelaksanaan pekerjaan.
c. Uang muka tersebut di atas dapat diberikan hanya apabila PENYEDIA
mengajukan permohonan secara tertulis kepada PPK dengan mencantumkan
rencana penggunaan uang muka untuk pembiayaan antara lain :
1) Rencana Pembelian Material sebesar ± 80 % dari uang muka.
2) Rencana Ongkos Tenaga Kerja sebesar ± 20 % dari uang muka.

Paraf PPK Paraf Penyedia


d. Besarnya angsuran pengembalian uang muka diperhitungkan sesuai dengan
uraian pada pasal 13 ayat 2.
2. Pembayaran Angsuran dilakukan secara bertahap berdasarkan kemajuan fisik
pekerjaan yang dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan. Pembayaran setinggi –
tingginya 95 % (Sembilan Puluh Lima Persen), Fisik Pekerjaan 100 % (Seratus
Persen) , dan diperhitungkan dengan pengembalian angsuran uang muka.
3. Pembayaran Angsuran 5 % (Lima Persen) dapat dibayarkan setelah selesai Masa
Pemeliharaan atau dapat dibayarkan setelah dilaksanakan Penyerahan Pertama (PI)
dengan menyerahkan Jaminan Pemeliharaan dari Bank Umum sebesar 5 % (lima
persen) dari nilai kontrak, dengan rincian : 5 % X Rp. ……………,00 = Rp.
……………,00 (……………). Dan apabila pada masa pemeliharaan terdapat kerusakan
– kerusakan yang menjadi tanggung jawab PENYEDIA dan PENYEDIA mengabaikan
atau tidak mau memperbaiki sampai berakhirnya masa pemeliharaan, maka jaminan
pemeliharaan akan dicairkan oleh PPK secara sepihak
4. Pembayaran angsuran/termyn melalui Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
Cabang Magetan Nomor Rekening : …………… atas nama CV./PT. …………….

PASAL 15
KENAIKAN HARGA
1. Kenaikan harga bahan-bahan, alat-alat dan upah selama masa pelaksanaan pekerjaan
ini ditanggung sepenuhnya oleh PENYEDIA .
2. Pada dasarnya PENYEDIA tidak dapat mengajukan tuntutan-tuntutan/ klaim atas
kenaikan harga bahan-bahan, alat-alat dan upah, terkecuali apabila terjadi tindakan/
kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia dalam bidang moneter yang diumumkan
secara resmi dan diatur dalam Peraturan Pemerintah, khususnya untuk pekerjaan ini.

PASAL 16
PERUBAHAN KONTRAK
1. Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.
2. Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak
dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;
b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan;
dan/atau
c. perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan perubahan jadwal
pelaksanaan pekerjaan, dan/atau penyesuaian harga.
3. Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pasal 15.2 tidak dapat dilakukan untuk
bagian lump sum dari kontrak gabungan lump sum dan harga satuan.
4. Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat
Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

PASAL 17
PERUBAHAN LINGKUP PEKERJAAN
1. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan/lapangan
pada saat pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam Kontrak,
maka:
a. PPK bersama PENYEDIA dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi
antara lain :

Paraf PPK Paraf Penyedia


a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak;
b. mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
lokasi pekerjaan; dan/atau
d. melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya anggaran dan paling
tinggi 10% (sepuluh perseratus) dari nilai kontrak awal.
c. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada PENYEDIA
kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu
pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal.
d. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan
adendum kontrak.
2. Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan
pada bagian Lump Sum, tidak dapat dilakukan perubahan kontrak.

PASAL 18
SANKSI DAN DENDA
1. PENYEDIA berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai
akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban PENYEDIA dalam
Kontrak ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran
prestasi pekerjaan PENYEDIA. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab
kontraktual PENYEDIA .
2. Jika PENYEDIA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan borongan sesuai dengan jangka
waktu pelaksanaan yang tercantum dalam Pasal. 9 Perjanjian ini besarnya denda yang
dikenakan kepada PENYEDIA atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah :
1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak.
3. Denda-denda tersebut dalam Pasal ini dibebankan kepada PENYEDIA dan akan
diperhitungkan dengan kewajiban pembayaran PPK kepada PENYEDIA.

PASAL 19
SERAH TERIMA
1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), Penyedia mengajukan
permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.
2. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan. Apabila memerlukan keahlian teknis khusus dapat dibantu oleh tim/tenaga
ahli untuk membantu pelaksanaan tugas Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.
3. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang
telah diselesaikan oleh Penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau
cacat hasil pekerjaan, Penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah
PPK.
4. PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak sejak tanggal berita acara penyerahan
pekerjaan dan telah diterima oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.
5. Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima perseratus) dari nilai
kontrak, sedangkan yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi selama masa
pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus perseratus) dari
nilai kontrak dan Penyedia harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
(lima perseratus) dari nilai kontrak.

Paraf PPK Paraf Penyedia


6. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga
kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
7. Setelah masa pemeliharaan berakhir, Penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.
8. PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah Penyedia melaksanakan semua
kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik. PPK wajib melakukan
pembayaran sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan
Pemeliharaan.
9. Apabila Penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana
mestinya, maka PPK berhak menggunakan uang retensi untuk membiayai
perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan Pemeliharaan.
10. Dalam hal dilakukan serah terima pekerjaan secara parsial, maka cara pembayaran
dan kewajiban pemeliharaan tersebut di atas disesuaikan.
11. Kewajiban pemeliharaan diperhitungkan setelah penyerahan bagian pekerjaan
tersebut dilaksanakan pertama kali.
12. Umur konstruksi bangunan hasil dari pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan umur
rencana konstruksi.

PASAL 20
PENANGGUNGAN DAN RESIKO
1. PENYEDIA berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa
batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut
terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita
acara penyerahan akhir:
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda Penyedia, SubPenyedia
(jika ada), dan Personil;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian
pihak ketiga;
2. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita
acara penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini,
Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko Penyedia, kecuali kerugian atau
kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.
3. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh Penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam Pasal ini.
4. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang menyatu
dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa
Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh Penyedia atas tanggungannya sendiri
jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian
Penyedia.

PASAL 21
PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK
1. Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi
Keadaan Kahar.

Paraf PPK Paraf Penyedia


2. Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada PENYEDIA sesuai
dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:
a. biaya langsung pengadaan Bahan dan Perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan
dan Perlengkapan ini harus diserahkan oleh PENYEDIA kepada PPK, dan
selanjutnya menjadi hak milik PPK;
b. biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi Hasil Pekerjaan Sementara dan
Peralatan;
c. biaya langsung demobilisasi Personil.
3. Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PENYEDIA atau pihak PPK.
4. Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, PPK
dapat memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis kepada PENYEDIA setelah
terjadinya hal-hal sebagai berikut:
a. kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya kontrak;
b. berdasarkan penelitian PPK, PENYEDIA tidak akan mampu menyelesaikan
keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima
puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk
menyelesaikan pekerjaan;
c. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima
puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, PENYEDIA
tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;
d. PENYEDIA lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
e. PENYEDIA tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan
pekerjaan;
f. PENYEDIA menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari dan
penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan
Pengawas Pekerjaan;
g. PENYEDIA berada dalam keadaan pailit;
h. PENYEDIA selama Masa Kontrak gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan oleh PPK;
i. PENYEDIA tidak mempertahankan keberlakuan Jaminan Pelaksanaan;
j. Pengawas Pekerjaan memerintahkan PENYEDIA untuk menunda pelaksanaan
atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh
delapan) hari;
k. PENYEDIA terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam
proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
l. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran
persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi
yang berwenang.
5. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan PENYEDIA:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh PENYEDIA atau Jaminan Uang Muka dicairkan;
c. PENYEDIA membayar denda;
d. PENYEDIA dimasukkan dalam Daftar Hitam;
e. PPK membayar kepada PENYEDIA sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan
yang telah diterima oleh PPK sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan
Kontrak dikurangi dengan denda keterlambatan yang harus dibayar PENYEDIA,
serta PENYEDIA menyerahkan semua hasil pelaksanaan pekerjaan kepada PPK
dan selanjutnya menjadi hak milik PPK

Paraf PPK Paraf Penyedia


6. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur,
melakukan KKN dan/atau pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.

PASAL 22
KONTRAK KRITIS
Kontrak dinyatakan kritis apabila :
1. Dalam periode I ( Rencana fisik pelaksanaan 0 % - 70 % dari kontrak ), realisasi fisik
pelaksanaan terlambat lebih besar 15 % dari rencana;
2. Dalam periode II ( Rencana fisik pelaksanaan 70 % - 100 % dari kontrak ), realisasi fisik
pelaksanaan terlambat lebih besar 10 % dari rencana;
3. Rencana fisik pelaksanaan 70 % - 100 % dari kontrak ), realisasi fisik pelaksanaan
terlambat kurang dari 5 % dari rencana dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.

PASAL 23
PENANGANAN KONTRAK KRITIS
1. Dalam Hal keterlambatan pada pasal 18.1 dan pasal 18.2 penanganan kontrak kritis
adalah sebagai berikut :
(a) Rapat pembuktian ( Show cause meeting/SCM )
1) Pada saat kontrak dinyatakan kritis direksi pekerjaan menerbitkan surat
peringatan kepada PENYEDIA jasa dan selanjutnya menyelanggarakan SCM;
2) Dalam SCM direksi pekerjaan, direksi teknis dan PENYEDIA jasa membahas
dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh PENYEDIA
jasa dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam
berita acara SCM Tahap I;
3) Apabila PENYEDIA jasa gagal pada uji coba pertama, maka harus
diselenggarakan SCM Tahap II yang membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh PENYEDIA jasa dalam kurun waktu
tertentu ( uji coba kedua ) yang dituangkan dalam berita acara SCM Tahap II;
4) Apabila PENYEDIA jasa gagal pada uji coba kedua, maka harus diselenggarakan
SCM Tahap III yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh PENYEDIA jasa dalam peridoe waktu tertentu (uji coba ketiga
) yang dituangakan dalam berita acara SCM Tahap III;
5) Pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus menerbitkan surat peringatan
kepada PENYEDIA jasa atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan
pekerjaan;
6) Apabila pada uji coba ketiga masih gagal, maka PPK dapat menyelesaikan
pekerjaan melalui kesepakatan tiga pihak atau memutuskan kontrak secara
sepihak dengan mengesampingkan pasal 1266 Kitab Undang Undang Hukum
Perdata.
(b) Kesepakatan tiga pihak
1) PENYEDIA jasa masih bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan sesuai
ketentuan kontrak;
2) PPK menetapkan pihak ketiga sebagai PENYEDIA jasa yang akan
menyelesaikan sisa pekerjaan atau atas usulan PENYEDIA jasa;
3) Pihak ketiga melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan harga satuan
kontrak. Dalam hal pihak ketiga mengusulkan harga satuan yang lebih tinggi dari

Paraf PPK Paraf Penyedia


harga satuan kontrak, maka selisih harga menjadi tanggung jawab PENYEDIA
jasa;
4) Pembayaran kepada pihak ketiga dapat dilakukan secara langsung;
5) Kesepakatan tiga pihak dituangkan dalam berita acara dan menjadi dasar
pembuatan amandemen kontrak.

2. Dalam hal keterlambatan pada pasal 18.3 PPK setelah melakukan rapat bersama
dengan pihak-pihak terkait sebelum tahun anggaran berakhir dapat langsung
memutuskan kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan pasal 1266 Kitab
Uindang Undang Hukum Perdata.

PASAL 24
LAPORAN HASIL PEKERJAAN
1. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak untuk menetapkan
volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil
pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil
pekerjaan.
2. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai
bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan harian.
3. Laporan harian berisi:
a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh
terhadap kelancaran pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
4. Laporan harian dibuat oleh PENYEDIA , apabila diperlukan diperiksa oleh konsultan
pengawas dan disetujui oleh wakil PPK.
5. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan
fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu
ditonjolkan.
6. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan
fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.
7. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat foto-foto dokumentasi
pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.

PASAL 25
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, maka pada dasarnya akan
diselesaikan secara musyawarah.
2. Apabila perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka akan
diselesaikan oleh suatu “Panitia Pendamai” yang berfungsi sebagai juri/ wasit
dibentuk dan diangkat oleh kedua belah pihak yang terdiri dari :
a. Seorang wakil dari PPK sebagai anggota ;
b. Seorang wakil dari PENYEDIA sebagai anggota;
c. Seorang PIHAK KETIGA yang ahli sebagai ketua yang telah ditunjuk dan disetujui
oleh kedua belah pihak.

Paraf PPK Paraf Penyedia


3. Keputusan “Panitia Pendamai” (ARBITRASE) ini mengikat kedua belah pihak dan
biaya penyelesaian perselisihan yang dikeluarkan akan ditanggung secara bersama.
4. Jika Keputusan sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini tidak dapat diterima oleh
salah satu pihak, maka perselisihan akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri
setempat.

PASAL 26
TEMPAT KEDUDUKAN
Untuk pelaksanaan Surat Perjanjian/Kontrak ini beserta akibatnya, kedua belah pihak telah
setuju dan sepakat memilih tempat kedudukan hukum yang tetap yaitu di Kantor
Pengadilan Negeri Magetan di Magetan.

PASAL 27
PENUTUP
1. Dengan demikian PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak
ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di Republik Indonesiadan dibuat dalam 2 (dua)
rangkap, masing-masing dibubuhi dengan materai, mempunyai kekuatan hukum yang
sama dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai
kebutuhan tanpa dibubuhi materai.
2. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau segala perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam
Surat Perjanjian Perubahan (ADDENDUM) yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.

Untuk dan Atas Nama


Pemerintah Kabupaten Magetan Untuk dan Atas Nama PENYEDIA :
Kepala Bidang Cipta Karya
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang CV./PT. ……………
Kabupaten Magetan
Selaku
PPK / Kuasa Pengguna Anggaran

ROKHMAT ZAINUDDIN, ST, MT. ……………………………


NIP. 19750620 200212 1 006 Direktur

Mengetahui :

KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM


DAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN MAGETAN

MUHTAR WAKID,S.ST,MT
Pembina
NIP. 19671216 199403 1 005

Anda mungkin juga menyukai