Modul - Kartem Acara 2
Modul - Kartem Acara 2
PRAKTIKUM
Penulis
ii
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................................... iii
Acara I Membedakan Elemen Peta Dasar Dengan Peta Tematik.................................... 1
Acara II Penilaian Simbol Peta Berdasarkan Skala Data, Bentuk Penyajian,
Dan Persepsi Visual Pada Peta Dasar Dan Tematik .................................. 5
Acara III Analisis Informasi Kartografis ........................................................................ 10
Acara XIII Flow Line Map (Peta Aliran) Secara Manual Dan Digital ........................... 87
ii
i
ACARAI
MEMBEDAKAN ELEMEN PETA DASAR DENGAN PETA TEMATIK
A. TUJUAN
1. Mahasiswadapatmengidentifikasiperbedaanelemen peta antara peta dasar
(RBI, Topogragrafi, Peta Lingkungan Pantai Indoenesia, dan Peta Chart)
dengan peta tematik
2. Mahasiswadapatmengkajiperbedaanmasing-masingelementersebut
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
- Laptop
- Software EXEL
- Alattulis
2. Bahan
- Peta Dasar RBI
- Peta Topografi
- Peta Lingkungan Pantai Indoenesia
- Peta Chart
- Peta TematikGeologi, tanah, ataupun peta tematiklainnya.
C. DASAR TEORI
KartografimenurutInternasional Cartography Assosiation (ICA), 1973
yaituSeni, ilmupengetahuan dan teknologitentangpembuatan peta,
sekaligusmencakupstudinyasebagaidokumen-dokumenilmiah dan hasilkaryaseni.
Sedangkan Peta adalahrepresentasi/gambaranunsur-unsurataukenampakan-
kenampakanabstrak, yang dipilihdaripermukaanbumi, atau yang
adakaitannyadenganpermukaanbumiataubenda-bendaangkasa, dan
umumnyadigambarkan pada suatubidangdatar dan diperkecil/diskalakan. Menurut
PP No. 10 Tahun 2000, tentangketelitian peta adalahsuatugambarandariunsur-
unsuralam dan ataubuatanmanusia, yang berada di atasmaupun di
bawahpermukaanbumi yang digambarkan pada
suatubidangdatardenganskalatertentu.
Setiap peta dirancanguntukmemenuhikebutuhanpenggunanya, oleh
karenaitusegalainformasi yang disajikanberkaitandengankebutuhanpengguna peta.
Pada umumnyainformasitersebut, ditempatkandalaminformasitepi yang
mencakupberbagaiinformasipentingmisalnyatentang:
- Judul peta
- Skala peta
- Legenda/Keterangan
- Gratikul/lintang dan bujur
1
- Indeks/inset
- Sumber data
- Informasi lain yang penting
Komposisi peta pada peta-peta resmi, misalnya peta topografi, peta
geologi, peta tanah, masing-masingtelahmempunyaiaturanstandar yang berlaku,
karena pada umumnya peta-peta tersebutdibuatsecaraserimemakai peta
dasarrupabumisebagai peta dasarnya. Pada peta tematikkomposisi peta
terutamaharusmempertimbangkankeseimbangan tata letak,
disampingkeserasiandalamhalukuran, dan tipehuruf. Informasitepi yang
pentinghampirsamauntuksemuajenis peta. Namunsecaraesensi peta dasardengan
peta tematikmemilikikarakteristikperbedaandarisegiinformasi yang disajikan.
Secaraumumpengelompokan peta dapatdibedakanatas peta topografi dan
peta tematik. Dalampenyusunan peta tematikdiperlukan peta dasarrupabumi
(topografi base map), yang merupakankerangkauntukpenempatanunsur-
unsurataupunobjek yang dipetakan. Peta
dasarmemuatberbagaimacamunsurgeografi, seperti: grid dan graticul, polaaliran,
relief, saranakomunikasiseperti: jalan, batasadmiistrasi, dan nama-namageografi.
Peta dasardapatditurunkandari peta topografi, Rupa Bumi Indonesia (RBI), Peta
Lingkungan Pantai Indonesia, peta Chart dan peta dunia dan berbagai peta lainnya
yang diakui.
D. LANGKAH KERJA
1. Ambilahsatu peta dasar (Topografi, Peta Rupabumi Indonesia, Chart,
ataupun Peta LingkunganPanta Indonesia) dan peta tematik
2. Kajilahperbedaankomposisiinformasi yang ada pada kedua peta tersebut
3. Masukantabelhasilidentifikasi pada tabelberikutini.
2
No Informasi Peta Dasar Peta Tematik Perbedaan
1. Komposisi
2. Judul
3. Garistepi
4. Skala
5. Legenda
8. Simbol
9. Pembuat peta
10. Sumber
Tahun
11.
Pembuatan
12. Orientasi
13. Nama geografi
14. Informasitepilainn
ya
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Tabelperbedaaninformasi pada peta tematik dan peta dasar
2. Lampiran peta dasar yang dikaji
F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover,
judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum,
Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.
3
G. Daftar Rujukan
Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.
4
ACARA II
PENILAIAN SIMBOL PETA BERDASARKAN SKALA DATA, BENTUK
PENYAJIAN, DAN PERSEPSI VISUAL PADA PETA DASAR DAN
TEMATIK
A. TUJUAN
Melaluikegiatanpraktikummahasiswadapat:
1. mengidentifikasiskala data pada peta dasar Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan Peta
Tematik
2. mengidentifikasibentukpenyajian data dari symbol peta Rupa Bumi Indonesia
(RBI) dan Peta Tematik
3. mengidentifikasipersepsi visual pada symbol peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan
Peta Tematik
4. mahasiswadapatmengkajipenggunaanskala data, bentukbenyajian, dan persepsi
visual pada peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan Peta Tematik
a. Skala Data
Skala data pada symbol meliputi 4 skala data yaitu nominal, ordinal,
interval, dan rasio. Masing-masingskala data secaradijeaskansebagaiberikut:
NO Skala data Penjelasan Contoh
1. Nominal Nilai attribute (misalnya: bahasa yang berbeda).
objekberbedasecaraalami, aspek
yang satudenganaspek yang lain
tidakada yang lebihpenting
2. Ordinal Nilai attribute yang (missal: hangat, dingin, sejuk).
berbedasatusama lain, Jadi data bersifat nominal
tetapimasihadahubungannya yang namunmemilikitingkatan
samapentingdengan yang lain
3. Interval Nilai-nilaiattributnyaberbeda, Suhuadalahcontoh yang baik,
dapatditata dan karenaurutantitiknolnyaberbeda. Kita
jarakantarobjekdapatditentukan. dapatmengatakanbahwasuhu 64o F
adalahdua kali dari
32oF.
inijelasketikanilainyadikonversikeCel
cius dan menjadi 18oC dan 0o C. Jadi
pada data rasionilainoltidaklahmutlak
4. Rasio nilai-nilai attribute berbeda dan Contoh, jikapendapatanperkapita Sri
dapatditata. Lanka adalah $300 pertahun dan
Jarakantaraukuranobjekdapatdite Bangladesh $150
ntukan dan dapatdikatakanbahwapendapatan Sri
ukuranobjektersebutsalingberhub Langkaadalahdua kali dari
ungandengan yang lainnya. Bangladesh. Pada data
ininilainoladalahnilaimutlak.
b. Penyajian data
Bentukpenyajian data terdapat 7 (tujuh) bentuk yang
meliputiunsurposisi/lokasi, bentuk, Orientasi, warna, tekstur, kecerahan, dan
ukuran.
7. Ukuran
E. LANGKAH KERJA
1. Siapkan Peta dasar dan tematik
2. Siapkanintrumenpenilaian yang meliputiunsurskala data, penyajian data dan
persepsi visual.
3. Lakukanidentifikasiberdasarkanklas symbol dan isilahtabelintrumen yang
telahsaudarasiapkan
4. Sajikanhasiltemuandalamlaporanpenelitian
5. Kajilahhasilpraktikumsesuaidengandasarteori dan ahli
F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover,
judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum,
Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.
G. Daftar Rujukan
Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of
Geospatial Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.
Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.
Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM
Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM
L
a
b
o
Laboratorium GEOTEKNIK GEOGRAFI FIS UM
Pmt&no, SPd, MS
LAMPIRAN I: INSTRUMEN PENILAIN SIMBOL PETA
Skala Data BentukPenyajian Persepsi Visual
No Nama Simbol Simbol
Nominal Ordinal Interval Rasio Posisi/lokasi Bentuk Orientasi Warna Tekstur Gradasi Ukuran Assosiatif Selectif Ordered Quantitative
1
1
ACARA III
A. TUJUAN
Tujuandarikegiatanpraktikuminiyaitu:
1. Mahasiswadapatmenentukanjumlahkomponen
2. MahasiswadapatmenganalisispanjangKomponen
3. Mahasiswadapatmenganalisiskonsepdimensi data
4. Mahasiswadapatmenentukanskala data
5. Mahasiswadapatmenganalisis dan menentukan variable visual
6. Mahasiswadapatmenggambarkan symbol pada peta
C. DASAR TEORI
Kartografidideskripsikansebagaipenyampaian data geospasialdalambentuk
peta. Titikawal yang terkaitdengan proses komunikasikartografiadalah data
atauinformasi yang pada umumnyadikumpulkan oleh pihakketiga (ahligeodesi,
ahlifotogrametri, ahligeografi dan BPS).
Seorangkartograferharusmempelajariinformasiinisebeluminformasitersebutdisajika
ndalam peta.
Merujuk pada fungsi peta yang telahdibahas pada acara
praktikumsebelumnyayaitu peta sebagaialatkomunikasi visual,
makasetiapinformasi yang akandisajikandalambentuk symbol
perludilakukananalisis. Analisisinibertujuan
L
a
b
o
untukmenghasilkaninformasi yang ilmiahsehingga peta yang
dihasilkandapatdigunakan oleh pengguna peta denganbaiksesuaitujuanpemetaan.
Peta saatinidianggapsebagaibentukvisualisasiilmiah(scientific
visualization)sebagaimanagambar 3.1 dan 3.2, dan peta-peta
tersebuttetapadasebelumvisualisasidikembangankedalamsuatubidangilmu yang
berbeda.
distribution of rainfall
□ class 1
□ class 2
□
□
□
□
□
Gambar 3.1 Hubunganantaravisualisasiilmiah, □
Visualisasiinformasi dan Kartografi □
□
class 3 £5 class 4
Gambar 3.2 Contohdisain peta yang menghubungkanantara (a) komunikasi data, (b)
tujuananalisis data
Tujuannyaadalahmenganalisisinformasitentanghubungansecaragrafissedangkankar
tografibertujuan pada penyajianhubungan geospatial.
VisualisasiterdiriatasvisualisasiGrafis (ditinjukkandenganbentuksimbol dan garis-
garis) dan visualisasigeometris, merujuk pada posisirelatif. Di
dalamkartografiposisirelatif pada umumnyadipresentasikan pada basis grid
geospasial-Cartesian ataugeografis, sedangkanlokasi-lokasimerujuk pada
posisiabsolutdiermukaanbumi. Penekanan di dalamvisualisasiilmiah (hearnshaw
dan Unwin, 1994 dalamOermeling, 2010) adalahlebihditekankan pada
kekuatananalisis (explorative analysis) dibandingkanaspekkomunikatif:
terutamadiarahkan pada penemuan dan pemahaman.
Contohperbedaanantaraaspekanalitis dan
aspekkomunikatifdarikartografiditunjukkan pada gambar 3.2. Pada
gambarbagiankanan, menunjukkandistribusikelascurahhujan, yang
dikerjakandenganbenar, dan
menampilkansecarasekilasdistribusisetiapkelasterhadapkelas-kelas yang lain,
tanpamelihatkarakteristik data.
Tetapiuntukmemperolehpemahamantentangdistribusicurahhujan, bagi para
pembaca, tidkasamadenganmemperolehpemahamantentang
L
a
b
o
fenomenadistribusicuahhujanitusendiri.
Jikasasaranyakomunikasiuntukmenunjukkanefekdarisuatubadai dan petir di atas
wilayah tersebut, kemudianseseoranginginmendapatkankesantendensigeospasial,
peningkatan dan penguranganpengaruh di atas wilayah , dan halitumerupakansuatu
yang berbedadarihanyapenyampaiangagasantentanglokasiberbagaikelashujan.
Penggunaanvariabelgrafis salah untukmenjawabsasaranitu yang disajikangambar
3.2 (b). Pada gambar 3.2 (a) penggunaanvariabelgrafisbenar,
denganpeningkatannilaiabu-abusebandingdenganpeningkatannilaicurahhujan, yang
membuat peta sesuaidengansasarankomunikasi,
gunamenggambarkanfenomenasecarautuh.
Berlin, 1983 dalamOrmeling, 2010 mengenalkan 6 (enam)
variabelgrafisdalampembuatan peta yaituukuran, nilai, teksture, warna, orientasi,
dan bentuk. Sedangkanmenurutpendapatahli lain
selainkeenamvariabeltersebutadasatuvariabellagiyaituposisi/lokasi.
Gambaranlebiihjelasdapatdilihat pada gammbar 3.3 berikutini.
12
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
Gambar 3.4 AnalisisInformasiKartografis (Geels, 1987).
D. LANGKAH KERJA
1. Buatalahtabelkriterian symbol sebagaimanacontohterlampir
2. TentukanJumlahKomponen data yang akan/dapatdipetakan
3. Tentukanjumlahpanjangkomponensetiap variable yang dipetakan
4. tentukankonsepdimensidatanya
5. tentukanpersepsi visual datanya
6. Tentukan Skala data
7. tentukan variable visual data dan
8. Gambarkansimbolnya
9. Gambarkanlahmasing-masingkriteria symbol pada peta sebagaimanaterlampir
(Jumlah peta dapatdigandakansesuaidengankebutuhan).
13
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Tabelrumusan symbol
2. Peta hasilperumusandarikriteriasesuaijumlahkomponenpemetaan
F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover,
judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum,
Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.
G. Daftar Rujukan
Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.
L
a
b
o
Lampiran I. DATA PRAKTIKUM
16
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
Lampiran 2. TabelAnalisis
KOMPONEN
KRITERIA
A B C D N...
Panjang Komponen
KonsepDiemnsional
Persepvisual
Skala data
Variabel Visual
Simbol
17
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
LAMPIRAN 4. DAFTAR NAMA KECAMATAN DI DIY
NO KECAMATAN KABUPATEN NO KECAMATAN KABUPATEN
1 BAMBANGLIPURO BANTUL 38 KRATON KODYA
2 BANGUNTAPAN BANTUL 39 MANTRIJERON KODYA
3 BANTUL BANTUL 40 MERGANGSAN KODYA
4 DLINGO BANTUL 41 NGAMPILAN KODYA
5 IMOGIRI BANTUL 42 PAKUALAMAN KODYA
6 KASIHAN BANTUL 43 TEGALREJO KODYA
7 KRETEK BANTUL 44 UMBULHARJO KODYA
8 PAJANGAN BANTUL 45 WIROBRAJAN KODYA
9 PANDAK BANTUL 46 GALUR KULONPROGO
10 PIYUNGAN BANTUL 47 GIRIMULYO KULONPROGO
11 PLERET BANTUL 48 KALIBAWANG KULONPROGO
12 PUNDONG BANTUL 49 KOKAP KULONPROGO
13 SANDEN BANTUL 50 LENDAH KULONPROGO
14 SEDAYU BANTUL 51 NANGGULAN KULONPROGO
15 SEWON BANTUL 52 PANJATAN KULONPROGO
16 SRANDAKAN BANTUL 53 PENGASIH KULONPROGO
17 GEDANGSARI GUNUNGKIDUL 54 SAMIGALUH KULONPROGO
18 KARANGMOJO GUNUNGKIDUL 55 SENTOLO KULONPROGO
19 NGAWEN GUNUNGKIDUL 56 TEMON KULONPROGO
20 NGLIPAR GUNUNGKIDUL 57 WATES KULONPROGO
21 PALIYAN GUNUNGKIDUL 58 BERBAH SLEMAN
22 PANGGANG GUNUNGKIDUL 59 CANGKRINGAN SLEMAN
23 PATUK GUNUNGKIDUL 60 DEPOK SLEMAN
24 PLAYEN GUNUNGKIDUL 61 GAMPING SLEMAN
25 PONJONG GUNUNGKIDUL 62 GODEAN SLEMAN
26 RONGKOP GUNUNGKIDUL 63 KALASAN SLEMAN
27 SAPTOSARI GUNUNGKIDUL 64 MINGGIR SLEMAN
28 SEMANU GUNUNGKIDUL 65 MLATI SLEMAN
29 SEMIN GUNUNGKIDUL 66 MOYUDAN SLEMAN
30 TEPUS GUNUNGKIDUL 67 NGAGLIK SLEMAN
31 WONOSARI GUNUNGKIDUL 68 NGEMPLAK SLEMAN
32 DANUREJAN KODYA 69 PAKEM SLEMAN
33 GEDONGTENGEN KODYA 70 PRAMBANAN SLEMAN
34 GONDOKUSUMAN KODYA 71 SEYEGAN SLEMAN
35 GONDOMANAN KODYA 72 SLEMAN SLEMAN
36 JETIS KODYA 73 TEMPEL SLEMAN
20
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
ACARA IV-V
MENENTUKAN KELAS INTERVAL
A. TUJUAN
1. Mahasiswadapatmembuatkelas interval denganmetode: Kelas teratur, Aritmatik, Kuantil, dan grafik dispersal
2. Mahasiswadapatmenganalisiskelas interval yang terbaik.
2. Bahan
- Data kependudukanProvinsiJawa Timur
- KertasMilimeter
C. DASAR TEORI
Penentuankelas interval didahului oleh penentuanjumlahkelas yang digunakanuntukmengelompokan data.
Jumlahkelasdapatditentukan, antara lain denganmenggunakanrumus Sturges, yaitu K=13,3 log n, dalamhalini K =
jumlahkelas yang dicari dan n = jumlah set data (Bos E.S., 1979 dalamSaraswati, 1992). Jumlahkelas yang terlalusedikit
(kurangdari 5 kelas) akanmenghasilkan peta yang kurangmencerminkanpersebaran data aslikarenabanyak data yang
digeneralisasi. Sebaliknyajumlahkelas yang terlalubanyak (lebihdari 15 kelas) makaakanterjadibeberapakelas yang
samasekalitidakmengandungfrekwensi (Halim, 1980).
Penentuanjumlahkelasuntukdapatkepadatanpendudukakanmengalamikesulitanapabiladari 8 kelas. Hal
iniberkaitandenganpenerapanteknikpenggambaranarsir dan warnabertingkat yang dapatdigunakanadalahterbatas.
21
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
Adapun proses penentuanbanyaknyakelas interval berdasarkanrumus Sturges
adalahsebagaiberikut:
K = 1 + 3,3 Log N K = 1 +
3,3 Log 73 K = 1 + 3,3 +
1,86
K = 7,15 makadibulatkanmenjadi = 7
Didalampemilihankelas interval perludiperhatikanantara lain:
a. Klas interval disesuaikandenganbatas-bataskals yang diambil
b. Kelas interval tidakbolehberulang (overlap) misalnya: 0-5; 5-10; dst
c. Semuakelas interval harusterpenuhitidakbolehada yang terlewatkan
d. Pembagian data diatursehinggatiapkelompok data mempunyaipengamatan yang
relative sama
e. Mempunyaihubunganmatematik yang sederhana
D. LANGKAH KERJA
1. Sistem Kelas Teratur
Range
Rumus Sturges i = •
Keterangan:
Range = Nilai Tertinggi -nilaiterendah
A = Nilai data terendah
B = Nilai data Terbesar
I= Nilai Interval yang dicari
Contoh:
Nilai data terkecil = 145 dan nilai data terbesar = 27987. Jika K = 7 maka: .
L
a
b
or
27897 -145
i=
7
27752
i=
7
3. Langkahberikutnyamemasukannilaitersebutdalam Formula
sitemkelasteratursehinggadiperolehhasilnilai interval
misalnyadalammodulinidiperolehhasil 3965.
Tabel 1. Sistemkelasteratur
NO Kelas Interval Hasil Genalisir Penyebaran Nilai
Data Tengah
1. A + i (145 + 3965)=4110 145 - 4110
2. Ai2 + i 4111-.......
3. Ai3 + i
4. Ai4 + i
5. Ai5 + i
6. Ai6 + i
7. Ai7 + i
A + X + 2X + 3X + 4X..........+ nX = B
Di mana:
A = Nilai terendah B =
Nilai tertinggi
N = Jumlahkelas interval pada kelaspertama.
X= jumlahdaribanyaknyakelasdalamhalinitelahditentukan 7
L
a
b
or
kelasdenganpenjumlahansebagaiberikut: (1x+2x+3x+4x+5x+6x+7x = 28x)
Contoh:
Berdasarkanrumustersebut, kelas interval untuk data
dalampenelitiandapatdicarisepertiberikut:
A + X + 2X + 3X + 4X + 5X + 6X +7X = B Di
mana A = 145 dan B = 27897 sehingga:
145 + X + 2X + 3X + 4X +5X + 6X + 7X = 27897 145
+ 28X = 27897
28X = 27752
27752
X—
28
3) Hitunglahkelas interval
dimulaidarinilaiterendahdenganmenjumlahdengannilai interval (konstanta)
pada tabelberikutini.
Tabel 2. SistemAritmatik
NO Kelas Interval Hasil Genalisir Penyebaran Nilai
Data Tengah
1. A - X (145+992) =2137 145 - 2137
6. 5X - 6X
7. 6X - 7X
L
a
b
or
2) Pahamilah model penghitungancarageometrikadalahsebagaiberikut:
A - AX
AX - AX2
AX2 - AX3
AX3 - AX4
AX4 - AX5
AX5 - AX”
Di mana:
A = nilaiterendahdari set data X = harga yang belumdiketahui n =
jumlahkelas
3) Carilahnilai X denganmenggunakanrumus:
B = AX n
n B
X
A
L
a
b
or
Atau: n log X = log B - log A
Log X = log B - log A
n
Dalamhalini:
B = Batas atas 27897 A = Batas
bawah 145 N = Jumlah Kelas (Bos
E.S., 1979)
Jadi:
logx=logB-logA
n
4) Hitunglahkelas interval
dimulaidarinilaiterendahdengancarasebagaiberikut:
145 (nilaiterendah) + (145 x nilai X yaitu 3) = 435.
435 + (145 x nilai X2yaitu 32 = 9) =1305 demikianseterusnya.
NO Kelas Interval Hasil Genalisir Penyebaran Data Nilai Tengah
L
a
b
or
1. A - Ax ^ (A.x)
2. A - Ax2 -^(A.x2)
3. A - Ax3dst
4. A - Ax4
5. A - Ax5
6. A - Ax6
7. A - Ax7
Q= Jumlah Data
n
73
Contoh = — = 10.42dibulatkan =10
3) Iniberartinilaiangka 10, merupakanjarak interval dari no
urutterendahdihitungsebanyak 10 data
kebawah/berikutnyasehinggaakandiperolehnilai. Penghitungan di
mulaisetelahangkaterendah/berhenti. Contoh Setelah data di
urutkandiketahuinilaiterendah 9 nilaijarak interval 10, makanilai interval
dihitungmulai no 2 - no 11, sehinggadiperoleh interval: 9-19,
demikianselangkahselanjutnya.
No Data No Data
1 9 12 20
2 12 13 23
3 12 14 26
4 13 15 30
5 14 16 59
6 15 17 79
L
a
b
or
7 15 18 80
8 15 19 80
9 17 20 90
10 18 21 100
11 19 22 111 dst...
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
5. SistemGrafik Dispersal
Cara untukmenentukankelas interval
denganmetodeinidapatdilakukansebagaiberikut:
1) Carilahtitik-titikhenti (break point) dengancaramembuatgrafikdari data yang
saudarakerjakan.
No DATA No DATA
1 100 12 151
2 103 13 200
3 109 14 200
4 110 15 201
5 110 16 202
6 110 17 300
7 115 18 300
28
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
8 116 19 350
9 116 20 360
10 116 21 500
11 150 22 500
OO
o o in
Breaks Points in
Breaks Points
OO
Breaks Points
Breaks Points
Breaks Points
o O <N
o o o o
(N fN CM fN
§s2*
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1. A - Ax1
2. A - Ax2
3. A - Ax 3
4. A - Ax4
5. A - Ax5
6. A - Ax6
7. A - Ax7
29
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Tabelklasifikasikelas interval dariberbagaimetode
2. Hasil analisiskelas interval
F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover,
judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum,
Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.
G. Daftar Rujukan
Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.
L
a
b
or
LAMPIRAN: 1
DATA KEPADATAN PENDUDUK KOTA MALANG
DATA KEPADATAN PENDUDUK KOTA MALANG PER KELURAHAN
LUAS KEPADATAN
JUMLAH
NO KECAMATAN KELURAHAN WILAYAH JUMLAH KK (Jiwa/km2)
PENDUDUK
KM2 (ribuan)
1 BLIMBING BALEARJOSARI 1.568 9.817 2.787 6,261
ARJOSARI 1.130 9.767 2.622 8,643
POLOWIJEN 1.425 11.850 3.335 8,316
PURWODADI 1.392 19.563 5.471 14,054
BLIMBING 1.095 9.708 2.817 8,866
PANDANWANGI 3.586 28.766 7.870 8,022
PURWANTORO 1.940 33.002 9.376 17,011
BUNULREJO 2.053 27.275 7.755 13,285
KSATRIAN 1.505 13.970 4.412 9,282
POLEHAN 1.176 20.378 5.739 17,328
JODIPAN 900 13.941 3.786 15,490
JUMLAH 17.770 198.037 55.970
LUAS KEPADATAN
JUMLAH JUMLAH
NO KECAMATAN KELURAHAN WILAYAH (Jiwa/km2)
PENDUDUK KK
KM2 (ribuan)
2 KLOJEN KLOJEN 1.710 6.948 2.088 4,063
31
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
LUAS KEPADATAN
JUMLAH JUMLAH
NO KECAMATAN KELURAHAN WILAYAH (Jiwa/km2)
PENDUDUK KK
KM2 (ribuan)
3 KEDUNGKANDANG KOTALAMA 1.600 39.048 10.314 24,405
MERGOSONO 1.032 21.381 5.970 20,718
BUMIAYU 3.919 16.272 4.455 4,152
WONOKOYO 5.049 6.295 1.862 1,247
BURING 5.100 11.886 3.280 2,331
KEDUNGKANDANG 4.232 11.063 3.095 2,614
LESANPURO 3.548 20.294 5.630 5,720
SAWOJAJAR 1.162 27.679 7.510 23,820
MADYOPURO 3.264 21.678 5.822 6,642
CEMOROKANDANG 5.068 11.136 3.068 2,197
ARJOWINANGUN 660 9.157 2.444 13,874
TLOGOWARU 4.506 6.071 1.710 1,347
JUMLAH 39.140 201.960 55.160
LUAS KEPADATAN
JUMLAH JUMLAH
NO KECAMATAN KELURAHAN WILAYAH (Jiwa/km2)
PENDUDUK KK
KM2 (ribuan)
4 SUKUN CIPTOMULYO 1.932 15.136 4.278 7,834
GADANG 2.205 20.193 5.514 9,158
KEBONSARI 1.590 9.543 2.502 6,002
BANDUNGREJOSARI 4.542 30.634 8.298 6,745
SUKUN 1.055 20.505 5.749 19,436
TANJUNGREJO 1.895 30.555 8.660 16,124
PISANG CANDI 1.650 16.972 4.839 10,286
BANDULAN 2.206 17.374 4.806 7,876
KARANG BESUKI 5.038 19.263 5.241 3,824
MULYOREJO 2.455 14.106 3.678 5,746
BAKALAN KRAJAN 1.994 7.969 2.133 3,996
JUMLAH 26.562 202.250 55.698
32
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
LUAS KEPADATAN
JUMLAH JUMLAH
NO KECAMATAN KELURAHAN WILAYAH (Jiwa/km2)
PENDUDUK KK
KM2 (ribuan)
5 LOWOKWARU TUNGGULWULUNG 1.879 7.395 2.053 3,936
MERJOSARI 3.360 15.680 4.375 4,667
TLOGOMAS 1.675 14.923 4.612 8,909
DINOYO 1.428 12.508 3.588 8,759
SUMBERSARI 924 9.852 3.183 10,662
KETAWANGGEDE 766 6.630 2.086 8,655
JATIMULYO 2.113 19.761 5.629 9,352
TUNJUNGSEKAR 1.900 15.835 4.323 8,334
MOJOLANGU 2.884 22.905 6.481 7,942
TULUSREJO 1.233 16.743 4.712 13,579
LOWOKWARU 1.562 21.135 5.980 13,531
TASIKMADU 2.132 5.784 1.609 2,713
JUMLAH 21.856 169.151 48.631
33
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
ACARA VI
MENENTUKAN PRIORITAS KELAS INTERVAL
A. TUJUAN
1. Mahasiswadapatmenentukanprioritaskelas interval berdasarkansebaran data di
masing-masingkelas.
2. Mahasiswadapatmenentukanprioritaskelas interval berdasarkansampel
3. Mahasiswadapatmenggambarkankelasprioritas pada peta Jawa Timur
2. Bahan
- Data kependudukanProvinsiJawa Timur
- Peta Kota Malang
C. DASAR TEORI
Penentuankelas interval didahului oleh penentuanjumlahkelas yang
digunakanuntukmengelompokan data. Jumlahkelasdapatditentukan, antara lain
denganmenggunakanrumus Sturges, yaitu K=13,3 log n, dalamhalini K =
jumlahkelas yang dicari dan n = jumlah set data (Bos E.S., 1979 dalamSaraswati,
1992). Jumlahkelas yang terlalusedikit (kurangdari 5 kelas) akanmenghasilkan
peta yang kurangmencerminkanpersebaran data aslikarenabanyak data yang
digeneralisasi. Sebaliknyajumlahkelas yang terlalubanyak (lebihdari 15 kelas)
makaakanterjadibeberapakelas yang samasekalitidakmengandungfrekwensi
(Halim, 1980).
Penentuanjumlahkelasuntukdapatkepadatanpendudukakanmengalamikesulitanapab
iladari 8 kelas. Hal iniberkaitandenganpenerapanteknikpenggambaranarsir dan
warnabertingkat yang dapatdigunakanadalahterbatas.
34
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
Adapun proses penentuanbanyaknyakelas interval berdasarkanrumus Sturges
adalahsebagaiberikut:
K = 1 + 3,3 Log N K
= 1 + 3,3 Log 73 K
= 1 + 3,3 + 1,86
K = 7,15 makadibulatkanmenjadi = 7
Didalampemilihankelas interval perludiperhatikanantara lain:
a. Klas interval disesuaikandenganbatas-bataskals yang diambil
b. Kelas interval tidakbolehberulang (overlap) misalnya: 0-5; 5-10; dst
c. Semuakelas interval harusterpenuhitidakbolehada yang terlewatkan
d. Pembagian data diatursehinggatiapkelompok data
mempunyaipengamatan yang relative sama
e. Mempunyaihubunganmatematik yang sederhana
D. LANGKAH KERJA
1. Menentukankelas interval berdasarkansebaran data
Langkahkerjauntukmenentukankelas interval berdasarkansebaran data
sebagaiberikut: 1
1) Buatlahtabelsebagaimanaberikut
No Interval teratur Interval takteratur
Teratur Sturges Aritmatik Kuantil Dipersal
1
2
3
4
5
6
7
PRIORITAS III V II IV I
3) Analisislahdenganmempertimbangkanaspekberikkutini.
a) Penyebaran data yang baiksesuaidenganpenyebaran data riil,
untukmengetahuisilahkandiidentifikasisebarandatanya.
b) Usahakantidakadakelas yang nilainyanol
(tidakmempunyaianggota)
4) Selanjutnyatentukanurutanprioritaspenggunaankelasintervalnya
35
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
1) Tariklah 3 garispenampang pada peta yang saudarabuat, dan
usakanmelewatidaerah yang padat, jarang, sedangterwakili oleh
garistersebut.
2) Bulatlahtabelsebagaimanacontoh di bawahini
Tabel 6.1 Tabelkepadatandarigarispenampang yang dibuat
U16
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R
1 2 3 4 5 6
KepadatanPenduduk Jiwa/Kmz 2
E*r4s»sr..sn TB» IEMOAH Kepadatan SelisihDengan Data AsliJiv/a-Km Hilai
Sampel Persamaan
Riil
ST SA SG SK SP ST SA SG SK SP ST SA SG SK SP
1 Samigaluh 2127.5 64-1 870 5 334,5 2250 436 1691 5 205 434.5 97.5 1814 1 3 2 4 0
Kalibawang 1 3 2 4 0
Minggir 1 2 3 4 0
Seyegan 2 1 4 3 0
Godean 4 3 1 0 2
Mlati 2 3 1 0 4
Gamping 4 2 0 1 3
Kasihan 1 2 4 3 0
2 Prambanan 1 2 3 4 0
Kalasan 3 2 0 4 1
Depok 1 3 2 4 0
Gondokusuman 3 2 1 0 4
Danurejan 3 2 1 0 4
Pakualaman 3 4 1 0 2
Gondomanan 4 1 0 3 2
Ngampilan 3 2 1 0 4
Wirobrajan 3 4 2 0 1
3 Cangkringan 1 4 2 3 0
Ngemplak 3 2 0 1 4
Ngalik 3 2 0 4 1
Depok 1 3 2 4 0
Gondokusuman 3 2 1 0 4
Danurejan 3 2 1 0 4
Pakualaman 4 3 0 2 1
Gondomanan 3 4 1 0 2
Kraton 2 1 0 4 3
Mantrijeron 4 2 0 1 3
Sewon 4 3 0 2 1
71 69 35 55 50
I II V III IV
36
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
3) Isikanmasing-masingkolomsebagaimanakriteriaberikutini.
Kolom Keterangan
Sampel Isikansampelsesuaidenganurutan
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Tabelprioritaskelas interval berdasarkansebaran data
2. Tabelprioritaskelas interval berdasarkansampel wilayah
3. Peta kepadatanpendudukberdasarkanprioritas I darimasing-masingmetode
F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover,
judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum,
Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.
37
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
G. Daftar Rujukan
Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.
L
a
b
or
38
1:75,000
2 3 4
l Kilometers
Lampiran 2: Tabel daftar Nama Kelurahan Kota Malang
NO DESA KECAMATAN KABUPATEN
A. TUJUAN:
1. Mahasiswadapatmelakukangeneralisasibaiksecaragrafismaupunkonseptual
2. Mahasiswadapatmengukurbesarnyanilaigeneralisasi pada objek yang tergambar pada peta RBI skala 1:25.000 dan skala
1:200.000
C. DASAR TEORI
Generalisasimerupakansuatu proses pemilihan, penyederhanaan, dan bahkansimbolisasi yang di dasarkan pada tujuan
dan kedetailanskala peta (Tyner, 1992). Pengertian lain generalisasiadalahsuatupemilihan dan
penyederhanaandalampenyajianunsur-unsur di muka peta. Pemilihan dan penyederhanaaninimerupakan salah
satutahapanpekerjaankartografi, yang bertujuan agar peta dapatmenyajikan data secaramaksimal dan jelas,
sehinggamudahdibaca. Unsur-unsur yang dapatdisajikandalamsuatu peta sangatbanyakjumlahnyasertaberagamnbentuknya,
sehinggamenyebabkankesulitandalammelakukangeneralisasi. Pekerjaangeneralisasiinisangatdipengaruhi oleh duahal,
yaituskala peta dan maksud/tujuanpemetaan (Aziz dan Rachman, 1979 dalamSubagio, 1999).
L
a
b
gambarberikutini.
L
a
b
Gambar 7.2 generalisasiGrafis; (a) Penyederhanaa, (b) Pembesaran, (c)
Pergeseran, (d) Penggabungan, (e) Pemilihan (Ormeling, 2010).
L
a
b
posisi yang tepat pada koordinatnya. Untukmempertahankanukuransebenarnya,
makasimbolharusdiletakkandengantitikpusatsimboltepat di ataskoordinatnya (Subagio, 1999).
generalization at generalization at
original scale target scale
original
merging
QuaternaVy
Pitaioeefte \
qFutfwnjjy
a)
selection
u
symbolization
AA__
f*ft A f t j-f
\ J
------------------
enhancement
(exaggeration}
L
a
b
Robinso, (1995) mengemukakanada 4 proses generalisasiyaitu Selection, Simplification, Displacement, dan Smooting
and enhancement. Penjelasansecara
detilmasing-masingbentukgeneralisasimenurut Robinson sebagaiberikut:
BOX 2.3
Cartographic
generalization: code of
practice
top of one another, the cartographer may
1 Selection. First, the map feature for generalization choose to displace them by a small degree
is selected. If more than one source is available to the so that they are both visible on the map
cartographer this may involve choosing the most image. This may have the effect of
appropriate representation of the feature or a blending of displacing a feature several hundred metres
the two. depending on the map scale used
2 Simplification. Next, a decision will betakento 4 Smoothing and enhancement.If the source
simplify the feature. For the example of the river this may data from which a cartographer is working
involve the removal of some minor bends. The aim of are very angular, because they have been
generalization will usually be to simplify the image but collected from a series of sampling points, a
maintain the overall trend and impression of the feature. smoothing technique may be used to apply
3 Displacement.If there are features that are located shape and form to the feature. This will give
side by side in the real world, or that lie on a better representation.
L
a
b
D. CARA GENERALISASI
Ada tigacarageneralisasi, yaitu:
a. Langsungdikerjakan pada peta turunan, yaitu peta hasilperkecilandari peta dasar. Pada caraini,
hasilgeneralisasidapatlangsungdiketahui. Akan tetapi, carainisukaruntukdilakukanterutamabilaskala peta
turunannyakecelsekali.
b. Dilakukan pada peta dasarnya, sehinggamudahuntukdilakukan. Akan
tetapidengancarainihasilnyatidakdapatlangsungterlihat, karena peta dasarnyaterlebihdahuluharusdiperkecil.
c. Dilakukan pada peta denganskalaperantara (denganskalalebihkecildari peta dasarnya, tetapilebihbesardariskala peta
turunannya). Cara inidianggapcara yang terbaik.
Peta Dasar
Generalisasi pada
peta dasar
Peta Perantara
Peta Akhir
Generalisasi pada
peta Akhir
L
a
b
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Peta Hasil GeneralisasiGrafis
2. Peta hasilgeneralisasikonseptual
3. Tabel data hasilperhitungangeneralisasi dan besarnyanilaigenerlisasi.
F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover, judulpraktikum,
Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum, Pembahasan,
kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.
G. Daftar Rujukan
Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic data.
Utrecht. Netherlands.
Robinson, et all. 1995. Element of Cartography. Canada: John Wiley & Sons,
INC
L
a
b
L
a
b
Lampiran I:
Tabel 7.1 PenilaianObjekGeneralisasi
Skala 1:25.000 Skala 1: 250.000
1.
2.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
L
a
b
ACARA VIII
MEMBUAT PETA CLOROPLETH
SECARA DIGITAL
A. TUJUAN:
1. Mahasiswadapatmelakukanvisualisasi digital berdasakankelas interval
2. Mahasiswadapatmembuat peta Cloropleth
C. DASAR TEORI
Cloropletberasaldaribahasa Yunani, chorosuntukdaerah dan plethosuntuk “nilai”. Jadi yang
dijadikanmetodeuntukdaerah/areal adalahnilai. Nilai digitunguntukdaerah dan
digambarkansebagaipermukaanbertingkatmenunjukkansederetannilai-nilai yang tersebar. Karena
nilaiiniditunjukkanmelalui symbol daerah, sehingganilaitersebuthanyabernilairelatif.
Adanyaperbedaanskalakeabuan (grey value) atauintensitaswarna yang
menekankanperbedaanintensitassutaufenomenasepertiperbedaankepadatan. Perbedaannilaiabu-
abudigunakansuatuhirarkiatautingkatanantarakelas-kelas yang dibedakandapatditangkapkesanyadenganjelas.
Secaraumum, semakingelap grey value makasemakintinggikepadatannya. Pengertian yang lain
semakingelapdearahtersebutmakakondisinyaakansemakinjelek. Hal inilah yang perludipahami oleh
seorangpembaca peta, yang
dituntutkemampuanbacatulis(literacy).Untukmenggambarkanpeningkatanpersentasekemampuanbacatulis
(literacy) pada peta global, denganwarna yang
L
a
b
bertambahnilainyaakanmembuatpembaca peta untukberhati-hatiakankesalahan,
sepertikondisi yang jelekdigambarkandegambarkandenganwarna yang
lebihterang.
Ada duamacamkloropletyaitu 1) peta kepadatan (yang
menggambarkanrasiodimana areal yang diliputdihitugsebagaipenyebut) dan 2)
rasio yang tidakberhubungandengan areal. Contohpersentase orang berusialebih
65 tahun pada total populasi). Dari sudutpandangpengguna peta
sangatpentinguntukmembedakanduatipeini, karenaimpresi visual peta koroplet
oleh daerahwarnamaupunukurannya. Gambaranprosedurpembuat peta
cloropletdapatdilihat pada gambarberikut 8.1 berikutini.
L
a
b
D. LANGKAH KERJA
a. Cara membuat peta coropletKepadatan
1) Buka aplikasi ArcGIS 10x
2) Panggil data peta “Kota Malang” digital dengan format “Shp” melalui
menu “File ^ Add data, telusurisesuaipenyimpanan data saudara.
3) Buka data attribute dengancara “Klick kanan layer ^ Pilih Open Attribute
Table.
4) Buatlahkolom “Jml_Pddk” (JumlahPenduduk) dengancara “ Klick Table
Options ^ Add Field, sehinggamunculkotal dialog “Add Field”.
Table
6=1 S’ s
L
« Find and Replace...
RI
% Select By Attributes... ME
□ Clear Selection 62
4*
76
Switch Selection 5
64
10
0 Select All
9
Add Field...
76
m
l
Restore Default Column
Widths Restore Default Field
Order
L
a
b
6) SelanjutnyabuatKolomkeduadengannama “Luas”
dengankriteriasebagaimanagambarberikutini.
7) Buatkolomketigadengannama “Kep_Pddk”
dengankriteriasebagaimanagambar di bawahini.
L
a
b
tersedia.
9) Carilahluas wilayah denganmembukatabelAtribute, pilih Field “LUAS”,
klick kanan pada judul Field ->Pilih “Calculate Geometry..”,
sehinggamunculkotak dialog “Calculate Geometry”. Pada kotak dialog
tersebut Klick Units ^ pilihlahsatuanluas yang saudarakehendaki (m, ha,
Km, mil dll), kemudian klick oke. Secaraotomatisluas wilayah
akanmuncul pada kolomtersebut.
10) Langkahberikutnyamencarikepadatanpendudukdenganmembagijumlahpend
udukdenganluas wilayah dengancara: Buka data attribute Klick Kananpada
judul Field Kolom “Kep_Pddk” ->pilih “Field Calculator” sehinggaunculkotak
dialog “field calculator”. Buatlah formula dengancara “Klick 2x pada Field
“JML_PDD” dan Operator (/) kemudian klick 2x field “LUAS”, selanjutnya
klick Oke, secaraotomatiskepadatanpendudukdiketahui.
L
a
b
11) Setelah data selesai di inputkanlangkaberikutnyayaituvisualisasi
symbol/klasifikasi, dengancara Klick kanan properties/double Klick layer
peta “Kota Malang” sehinggamunculkotak dialog “Properties”
12) Pada kotak dialog tersebutpilih “Symbology”
selanjutnyalakukanklasifikasi data denganmemilih menu “Quantities”.
Pada menu tersebutsaudarapilih “Field Value” yang digunakansebagai
target dalamvisuallisasi, dalamhalini“Kep_Pddk”.
Untukmerubahwarnadapatsaudara Klick Menu “Color Ramp”.
L
a
b
13) Selanjutnyasaudaradapatmengubahbanyaknyakelasdenganmelakukan
“Klick pada menu Classify...”, sehinggamunculkotak dialog
“Classication”. Pada kotak dialog tersebutsaudaradapatmemilihkelas
interval dan jumlahkelas yang suadaraanggap paling
tepatsesuaidenganhitungan data pada praktikumsebelumnya,
misalnyadalamlatihainidipilih “Natural Breaks”, selnajutnya klick Oke,
dan Oke.
L
a
b
14) Selanjutnya peta hasilKlasifikasiakantampilsebagaiberikut
L
a
b
13) hasilvisualisasi dan klasifikasidapatdisajikansebagaimanagambar di
bawahini.
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Peta CoropletKepadatanPenduduk Kota Malang
2. Peta CoropletRasioJumlahpenduduk Kota Malang
F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover, judulpraktikum,
Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum, Pembahasan,
kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
L
a
b
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.
G. Daftar Rujukan
Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.
Robinson, et all. 1995. Element of Cartography. Canada: John Wiley & Sons, INC
L
a
b
or
ACARA IX
MEMBUAT PETA ISOLINE SECARA DIGITAL
A. TUJUAN:
1. Mahasiswadapatmembuat peta isoline berbasis data titik
2. Mahasiswadapatmelakukanvisualisasi peta isoline
denganbenarsesuaikaidahkartografi
C. DASAR TEORI
Menurutbahasa Yunani ‘iso’ berarti “sama“ dan dan isoline adalahgaris
yang menghubungkantitikdengannilaisamaatauketinggian yang sama di
ataspermukaanlaut, jumlahcurahhujan yang sama, temperature yang samadll.
ISolinedapatdibagimenjadiduayaitu 1) Isometric line dan 2) Isopleth.
Pertama, isometric lineyaitugaris yang
menggambarkanpenyebaranpenyebaranangkadenganhargaabsolut, misalnya: garis
contour, temperature, tekananudara, curahhujan, dan sebagainya.
L
a
b
Gambar 9.1 Gariskonturperwujudandari isometric
L
a
b
Gambar 9.3 Pembuatan isopleth melaluiinterpolasinilaisel grid.
D. LANGKAH KERJA
1) Buka aplikasi ArcGIS 10x
2) Panggil data peta St. Helents
L
a
b
Analysis”
L
a
b
L
a
b
6) Hasil interpolasi yang akandihasilkanmunculdalam preview, kemudian
Next.
L
a
b
L
a
b
8) Hasil proses interpolasisebagaiberikut yang berupa peta Isopleth.
Untitled
Bookmarks Insert Selection Customize Winde
Table Of Contents
d 0 am
L
a
b
10) tampilanselanjutnyaberubahsebagaiberikut.
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Peta isoline stHelents
2. Peta isopleth st.Helents
L
a
b
L
a
b
F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover, judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan,
Hasil Praktikum, Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.
G. Daftar Rujukan
Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic data. Utrecht. Netherlands.
Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of Geospatial Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.
Robinson, et all. 1995. Element of Cartography. Canada: John Wiley & Sons,
INC
L
a
b
L
a
b
ACARAX
MEMBUAT PETA STATISTIC 3D (permukaan)
SECARA DIGITAL
A. TUJUAN:
1. Mahasiswadapatmembuat peta Cloroplethkepadatanpenduduk model 3D
denganbenar
2. Mahasiswadapatmengkaji model peta statistic 3 D
C. DASAR TEORI
Gambar 3 dimensidari data kuantitatif yang digunakandalam peta choropleth
dan peta isoline untukkeperluanpenelitiandaptmembantupenampilanduadimensinya.
Gambar tigadimensisemacamitumungkindapatdisebutsebagai model data
ataupermukaan statistic. Dalamhaltema yang akandipetakanadalahketinggian di
ataspermukaanlaut, model data mensimulasikankeadaanrealitas.
Apabilamencerminkanfenomena yang lain, model data
ituakanbertindaksebagaitongkatpengukur, apakahmelaluiprosedurklasifikasi,
pandangan yang benar pada data akanterlihat. Model data
sendiridapatdigunakanuntukkomunikasi data, tetapiadakerugiannya:
tidakdigeneralisasimelaluiklasifikasi, oleh karenaitumungkinakanmemunculkangambar
yang terlalukompleks, dank arena reliefnya ,
beberapadaerahakankelihatanpuncaknyajikamenggunakan model data tigadimensi.
Oleh karenagambarantersebut, sangatmustahiluntukmembacanilai yang tepat pada
peta. Keuntungandari data tigadimensiinformasimenjadilebih dramatic, yang
dapatdiingatsepanjangwaktu, dan akanmemunculkangambaran yang bagusdari trend
umumnya.
Untukmenentukanpermukaanstatistik, prosesnya hamper
samadenganpenentuanposisititik-titikdipermukaanbumiyaitumenggunakan system
koordinat x, y dan z. Ketinggiansuatutitik (tempat)
dipermukaanbumidinyatakanataudiartikandenganzumbu z, maka pada permukaan
statistic data-data kuantitatiflah yang digambarkansebagaizumbu z tersebut.
Sedangsumbu x dan y tetapsebagaikoordinatplanimetrik (horizontal).
Untuklebihjelasnyadapatdilihat pada gambar di
bawahinidimanadaerahdigambarkansebagai unit-unit yang semuanyadibentukdengan
system Grid. Unit tersebutdapatberupa wilayah Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan,
L
a
b
or
atau wilayah dan sebagainya.
L
a
b
Gambar 10.2 Contoh Peta PermukaanStatistkBertingkat
D. LANGKAH KERJA
a. Cara membuat peta coropletKepadatan
1) Buka aplikasi ArcGIS 10x
2) Panggil data peta “Kota Malang” digital dengan format “Shp” melalui menu
“File ^ Add data, telusurisesuaipenyimpanan data saudara.
3) Buka data attribute dengancara “Klick kanan layer ^ Pilih Open Attribute
Table.
L
a
b
data statistic lainnya. Dalamhalini data yang
digunakanadalahjumlahpenduduk(Jml_Pddk).
Untukmenambahkankolomsebagaimana proses praktikum IX.
KOTA_MALANG
FID Shape FID_ AREA PERIMETER DXF_SIZE DESA KECAMATAN KABUPATEN JML_PDD LUAS Kep_Peddk
0 Polygon 9 1612420 6246.644 38 DESA TASIKMADU KEC. LOWOKWARU KODYA I.IALAN 199 161.24 1
1 Polygon 0 1516840 7850.318 1 DESA BALEARJOSARI KEC. BLIMBING KODYA MALAN 290 181.68 1
2 Polygon 0 2259710 8477.77 39 DESA TUNGGU LWU LUNG KEC. LOWOKWARU KODYA I.1ALAN 360 225.07 1
3 Polygon 0 1775800 10949.94 40 KEL. TLOGOMAS KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 432 177.58 2
4 Polygon 0 1811650 7663.966 41 KEL. TUNJUNGSEKAR KEC. LOWOKWARU KODYA 1.1 345 181.16 2
ALAN
5 Polygon 0 1337330 7255.174 2 KEL. POLOWUEN KEC. BLIMBING KODYA MALAN 1000 133.73 7
6 Polygon 0 1122300 4917.115 3 KEL. ARJOSARI KEC. BLIMBING KODYA MALAN 435 112.23 4
7 Polygon 9 2599860 10013.89 42 KEL. JATIMULYO KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 778 250.99 3
8 Polygon 9 2498280 9007.934 43 KEL MOJOLANGU KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 587 249.83 2
9 Polygon 9 1619060 7034.022 4 KEL. PURWCDADI KEC. BLIMBING KODYA MALAN 543 161.91 3
10 Polygon 9 596681.9 3945.719 44 KEL. DINOYO KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 785 59.67 13
11 Polygon 9 3861830 11608.02 45 DESA MERJOSARI KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 545 386.18 1
12 Polygon 9 3836980 11942.52 5 KEL. PANDANWANGI KEC. BLIMBING KODYA MALAN 654 383.7 2
13 Polygon 9 1363450 6510.424 46 KEL. TULUSREJO KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 321 136.34 2
14 Polygon 9 1211760 5512.269 6 KEL. BLIMBING KEC. BLIMBING KODYA MALAN 345 121.18 3
15 Polygon 9 877056 4182 979 47 KEL. KETAWANGGEDE KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 213 87.71 2
16 Polygon 9 2399910 8451.872 7 KEL. PURWANTORO KEC. BLIMBING KODYA MALAN 122 239.87 1
17 Polygon 9 2434040 9510.472 50 DESA KARANGBESUKI KEC. SUKUN KODYA MALAN 321 243.41 1
18 Polygon 9 846596.8 4667.488 27 KEL. PENAGGUNGAN KEC. KLOJEN KODYA MALAN 22 84.66 0
19 Polygon 9 1600680 5865.542 48 KEL. LOWOKWARU KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 21 160.97 0
20 Polygon 9 1296860 5605.479 49 KEL. SUMBERSARI KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 56 129.69 0
21 Polygon 9 459436.5 5029.972 28 KEL. SAMAAN KEC. KLOJEN KODYA MALAN 65 45.94 1
22 Polygon 9 1614070 8286.862 8 KEL. BUNULREJO KEC. BLIMBING KODYA MALAN 87 161.53 1
23 Polygon 9 595229.5 3993.129 29 KEL. RAMPALCELAKET KEC. KLOJEN KODYA MALAN 90 50.52 2
24 Polygon 9 1343610 4977.148 30 KEL. 0R0-CR0D0W0 KEC. KLOJEN KODYA MALAN 345 134.36 3
25 Polygon 9 906052.3 4601.378 31 KEL. GADINGKASRI KEC. KLOJEN KODYA MALAN 654 90.61 7
26 Polygon 9 1932510 6834.82 12 KEL. SAWOJAJAR KEC. KEDUNGKANDANG KODYA MALAN 675 193.25 3
27 Polygon 9 1537730 6390.318 9 KEL. KESATRIAN KEC. BLIMBING KODYA MALAN 34 153.77 0
28 Polygon 9 820843.1 3796.683 32 KEL. KLOJEN KEC. KLOJEN KODYA MALAN 56 82.08 1
29 Polygon 9 4116170 13971.67 13 KEL. MADYQPURO KEC. KEDUNGKANDANG KODYA MALAN 75 411.6 0
30 Polygon 9 2431410 10151.64 51 KEL. BANDULAN KEC. SUKUN KODYA MALAN 76 242.05 0
31 Polygon 9 860952.5 5287.027 33 KEL. KAUMAN KEC. KLOJEN KODYA MALAN 75 86.1 1
32 Polygon 9 1054640 4851.578 34 KEL. BARENG KEC. KLOJEN KODYA MALAN 876 105.46 8
33 Polygon 9 967961 5960.542 10 KEL. POLEHAN KEC. BLIMBING KODYA MALAN 98 96.8 1
34 Polygon 9 5325320 11078.88 14 DESA CEMORQKAN DANG KEC. KEDUNGKANDANG KODYA MALAN 678 532.53 1
35 Polygon 9 462661.9 3083.693 35 KEL. KIDULDALEM KEC. KLOJEN KODYA MALAN 554 46.27 12
36 Polygon 9 2993140 12208.41 52 DESA MULYOREJO KEC. SUKUN KODYA MALAN 564 300.46 2
37 Polygon 9 2922580 8760.746 15 KEL. LESANPURO KEC. KEDUNGKANDANG KODYA MALAN 45 292.27 0
•w PnK/nnn n F<W7d1 s 1A11 RQ7 Tfi KFI RIlIfnHiBin ifFrKIn IFN icnnYAMAI AN R7F FQ Q7 11
5) Covert data vector menjadi data raster, dengancarapilih menu “Arc Toolbox” -
>pilih “Convertion tools” To Raster -> Klick 2x Polygon to
raster ->sehinggamunculkotak dialog Polygon to raster ->isikan Input
informasidalamkotak dialog Polygon to raster
sebagaimanacontohgambarberikutini.
L
a
b
L
a
b
6) Setelah selesaiOke, tunggubeberapasaatsehinggahasil covert
munculsebagaimanacontohgambarberikutini.
77
8) Untukmerubahtampilanmenjadi 3 Dimensi Klick 2x pada layer peta,
sehinggamunculkotak dialog “Layer Properties”. Pada kotak dialog
tersebutpilih “Symbology” ->visualisasilahdengan menu “Quantities” ->
pada Field Value pilih “Kep_Pddk”, sebagaimanacontoh pada gambar di
bawahberikutini.
L
a
b
o
10) Selanjutnyapilih menu “Extrusion” centanglah pada box (Extrude feature
layer.......) -^Kemudian pada Appy extrusion bt: pilih“Adding it to each
feature’s maximum height ”,selanjutnya klick Apply dan OK.
L
a
b
o
11) Selanjutnya peta akanberubahmenjaditampilan 3D,
sebagaimanacontohberikutini.
E. HASIL PRAKTIKUM
Peta Cloroplet 3D KepadatanPenduduk Kota Malang
F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover,
judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum,
Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.
G. Daftar Rujukan
Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.
Robinson, et all. 1995. Element of Cartography. Canada: John Wiley & Sons,
INC
80
ACARA XI
MEMBUAT PETA DIAGRAM SECARA DIGITAL
A. TUJUAN:
1. Mahasiswadapatmembuat peta diagram denganbenar
2. Mahasiswadapatmengkajikelamahan dan kelebihan peta diagram yang
dihasilkan
C. DASAR TEORI
Peta digrammerupakan peta yang sederhana yang berisikan diagram-
diagram. Fungsi diagram sangatbaikuntuksituasi yang terisolir, pada
dirinyasendiriatau yang berpasangan, dalammembandingkanangkanya,
ataudalammenggambarkankecenderungan temporal (Temporal trend).
L
a
b
daerah pada diagram telahdibagi, diagram alir (flow diagram) dan diagram-
diagram areal, dimanaseluruhdaerah peta
telahdibagimenurutpersentaseberbagaikarakteristik yang terlihat.
Berikutinicontohkeefektifandarijenis-jenis diagram jigadigunakandalampemetaan.
between individual values overall values
total inner partial
max. parts
name shape compa
range quanti struc
and esti measu esti measu
ties ture rison
total mating ring mating ring
pie chart
with a) 1:140 very
hard fair fair bad fair fair hard
different b) 1:1400 hard
scales
bar a) 1:5
fair fair fa ir fair fa ir fa ir fair fair
graph b) 1:100
D. LANGKAH KERJA
a. Cara membuat peta coropletKepadatan
1) Buka aplikasi ArcGIS 10x
2) Panggil data peta “Kota Malang” digital dengan format “Shp” melalui
menu “File ^ Add data, telusurisesuaipenyimpanan data saudara.
3) Klick kanan layer peta ^ pilih Properties, sehinggakotak dialog layer
properties muncul.
4) Pada kotak dialog tersebutpilih “symbology”, kemudianpilih Show: Chart
Pilih salah satu model diagram (grafik) dalamhalinisayapilih “Pie”.
L
a
b
5) Selanjutnyamasukan Field yang akandigunakansebagaitampilanGrafik
dalamhaldipilih field: Jml_Pdd, Luas, dan Lhan_tebk” sebagaimana
gambarberikutini.
L
a
b
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Peta diagram model Pie Penduduk Kota Malang
2. Peta diagram Batang Kota Malang
3. Peta Stacked Kota Malang
F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover, judulpraktikum,
Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum, Pembahasan, kesimpulan,
Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana, kelemahan dan kelebihan.
G. Daftar Rujukan
Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic data.
Utrecht. Netherlands.
Hallim, Yusron, 1981. Aspek Visual Sistem Kelas Interval dalamPemetaan
Choropleth StudiKasusPemetaanKepadatanPendudukJawa Tengah.
Prosiding Seminar InterpretasiFoto Udara dan Survey Terpadu. Geo UGM
Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of Geospatial
Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.
Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM
Robinson, et all. 1995. Element of Cartography. Canada: John Wiley & Sons, INC
Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM
L
a
b
o
ACARA XII
MEMBUAT PETA DOT (TITIK)
SECARA DIGITAL
A. TUJUAN:
1. Mahasiswadapatmembuat peta dot sebaranpenduduk Kota Malang.
2. Mahasiswadapatmengkajikelamahan dan kelebihan peta dot yang dihasilkan
C. DASAR TEORI
Peta Dot merupakan peta yang special pada peta symbol proporsional, karena
data itumenunjukkan data titikdengan symbol yang masing-
masingmenunjukkankuantitas yang sama, yang
diletakansedapatmungkinpadatempatdimanafenomenaitumuncul. Peta dot
sangatbaikuntukmenyajikanagihan/distribusiunsur/data. Pada kasus peta
penduduksetiap dot mewakilisatuataulebihsekelompok orang. Apabilasetiap dot
mewakilisatu orang makaakanmenujukkanlokasi yang tepat.
Namunketikadigunakanuntuksekelompok orang ketepatanitumenjadi relative.
Solusinyaadalahmenempatkan dot ditengahpendudukitutinggal, atau pada gravitinya.
Lokasi dot harusdipilihdengansedemikianrupa,
sehinggamenunjukkankarakterpendistribusianpopulasisecara actual.
Dengandemikian peta dot menunjukkanpolasebagaicontohkonsentrasi dan
penyebarandaridistribusipopulasi, pada peta populasi, atau sub
kelompokdarisuatupopulasi, sepertijumlahsiswa.
L
a
b
Problema yang harusdijawab oleh apabilasaudarainginmembuat peta dot
adalah:
a) Berapahargasatuansetiap dot?
b) Berapaukuran (besarkecilnya dot) 1 dot?
c) Di mana dot tersebutdiletakan/diplot?
Gambaran peta tersebutharusmemberikangambaran yang baiktentangagihan/distribusi,
besarkecilnya dot, sertahargasatuansatu dot harusdiperhitungkan, sehingga dot
didaerah yang padathanyabolehbersinggungan. Khususuntuk dot yang
berbentuklingkaran R-nyadapatdicaridenganrumusumum.
R= 0.564VD
S
Dimana:
R = jari-jarilingkaran (dot)
D = luasdaerah (metric) yang digambarkanmewakilisatu dot S =
Skala peta
L
a
b
1 cm = 1000 m atau 1 mm =100 m 1 Ha = 100 m x 100 m = 10.000 m2 1 Ha = 1 mm2
pada peta (100 m x 100 m) Makaukuran dot = nr2 = 1 mm2 1
VS _ V22/7 Contohsoalke 2:
Luas ranch (penggembalaan) = 100 Km2, di mana terdapat 50.000 ekorsapidenganskala
peta 1:100.000.
DIntanyaBerapakahukuran dot (R) apabila 1 dot = 10 ekorsapi.
= 0,564
161
Distance
124 155
Dots
_ _ : cenlimeter
Skala peta 1:100.000 1 cm = 1000 m = 1 km 1 cm2
= 1 km
Diamet& dots centimeters
r
518
0635
225
0645 cer*
ito .
W
50.000 ekorsapiterdapatdalam 100 km2
Jadi 1 Km2terdapat 50.000/100 = 500 ekorsapiatau 1 cm2 di peta terdapat
500 ekorsapi.
L
a
b
Jadidalam 1 cm2 di peta terdapat 500/10=50 dot. Lihat “NOMOGRAPH MACKAY”
dan masukanangka di atas (50 dot/cm2), Tarik garistegaklurusmemotonggaris zone of
coalsescing dots dan Tarik garistersebutsejjarkekiri. Kita mendapatkan diameter dot
sebesar 1,5 mm atau R = 1,5/2 =0.75 mm.
Di mana dot ditempatkan/ploting? Penempatan dot akanmengikuti hokum “centre of
gravity” yang agihannyadapatdibedakanmenjadiduayaituberdasarkan grid dan
agihangeografis.
D. LANGKAH KERJA
a. Cara membuat peta coropletKepadatan
1) Buka aplikasi ArcGIS 10x
2) Panggil data peta “Kota Malang” digital dengan format “Shp” melalui menu
“File ^ Add data, telusurisesuaipenyimpanan data saudara.
3) Klick kanan layer peta ^ pilih Properties, sehinggakotak dialog layer properties
muncul.
4) Pada kotak dialog tersebutpilih “symbology”, kemudianpilih Show:
Quantities^ pilihkolom “jml_pdd” kemudianmasukandikolom symbol Field.
Kemudianmasukanukuran dot (dot size) hasilperhitungan, kemudian
L
a
b
L
a
b
tentukan 1 dot mewakiliberapa orang (dalamlatihanini 20 dan ukuran 2mm).
berikutini.
L
a
b
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Peta diagram model Pie Penduduk Kota Malang
2. Peta diagram Batang Kota Malang
3. Peta Stacked Kota Malang
F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover, judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan,
Hasil Praktikum, Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana, kelemahan dan
kelebihan.
G. Daftar Rujukan
Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic data. Utrecht. Netherlands.
Hallim, Yusron, 1981. Aspek Visual Sistem Kelas Interval dalamPemetaan
Choropleth StudiKasusPemetaanKepadatanPendudukJawa Tengah. Prosiding Seminar InterpretasiFoto Udara dan
Survey Terpadu. Geo UGM
Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of Geospatial Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.
Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM
Robinson, et all. 1995. Element of Cartography. Canada: John Wiley & Sons, INC
Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM
https://www.e-education.psu.edu/geog486/l5_p5.html#graduated_map
L
a
b
or
ACARA XIII
FLOW LINE MAP (Peta Aliran)
SECARA MANUAL DAN DIGITAL
A. TUJUAN:
1. Mahasiswadapatmembuat peta petaaliransecara manual maupun digital
2. Mahasiswadapatmengkajikelemahan dan kelebihan peta aliran
C. DASAR TEORI
Flow line adalah symbol garis yang sebanding, di mana tebal/lebargarissebandingdenganjumlah (quantity) yang
diwakilinyadalam peta biasanyadiberi key diagram. Ada 3 tipe flow line map: 1) Smoothly curved “original destination” lines,
2) Straight “Original-destination” lines, 3) irregular “original destination” lines.
Jenis yang pertamabiasanyadipakaiuntuk peta-peta transportasimelaluilaut. Peta yang keduabiasanyadigunakanuntuk
peta-peta penerbangan (route penerbangan). Ketiga peta aliran yang digunakanuntukarah angina.
L
a
b
or
L
a
b
or
Peta flow line salah satu peta daribeberapa yang
mensimulasikanadanyagerakan. Gerakan dapatdisimulasikan pada peta
statisdenganbeberapacara salah satunyadenganmenggunakan variable grafik yang
memerikankesanbertingkatbagipembaca (melaluiperbedaandalamukuranatau grey
value) denganmenunjukkansejumlahsituasiwaktu yang berbatasansatudengan yang
lainnya (metode filmic, sepertigariskomik), ataumenggunakan symbol yang
berhubungandenangerakan. Peta alirangarisumumnyamenggunakancara yang
ketigayaitumenggunakan symbol panahsebagaimanacontohgambar 13.1 berikutini.
L
a
b
L
a
b
Key
Gambar 13.3 contoh peta aliran model line dan volume dot
Simbolpanahdianggap paling bergunadalamkartografi, Karena
panahmenunjukkanarahrute dan asalnya. Demikianhalnyadengantebalnyagaris
yang menunjukkanbesarnya volume alirantersebut.
D. LANGKAH KERJA
L
a
b
a. Cara membuat peta coropletKepadatan
1) Buka aplikasi ArcGIS 10x
2) Panggil data peta “Jalan Kota malang” digital dengan format “Shp”
melalui menu “File ^ Add data, telusurisesuaipenyimpanan data saudara.
3) Buatlahkolom “Volume lalulintas” dan inputkandara volume lalulintas di
masing-masing j alan
4) Tampilkankotak dialog layer properties dengancara Klick kanan layer peta,
pilih properties.
5) Pilih menu “Simbology” -> pada Show: pilih Quantities -> Graduated
Sysmbols -> Pada Field Value pilih “Kep_kend_Pm”
kemudianjumlahkelas, jikasudahselesai klick Oke.
L
a
b
L
a
b
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Peta Aliran Jalan Volume lalulintas Kota Malang denganpanah
F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover,
judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum,
Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana, kelemahan dan
kelebihan.
G. Daftar Rujukan
Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.
Hallim, Yusron, 1981. Aspek Visual Sistem Kelas Interval dalamPemetaan
Choropleth StudiKasusPemetaanKepadatanPendudukJawa Tengah.
Prosiding Seminar InterpretasiFoto Udara dan Survey Terpadu. Geo
UGM
Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of
Geospatial Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.
Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM
Robinson, et all. 1995. Element of Cartography. Canada: John Wiley & Sons,
INC
Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM
https://www.e-education.psu.edu/geog486/l5_p5.html#graduated_map
L
a
b
or
ACARA XIV
PEMETAAN DASYMETRIC
SECARA DIGITAL
A. TUJUAN:
1. Mahasiswadapatmembuat peta dasymetricsebaranpenduduk Kota Malang.
2. Mahasiswadapatmengkajikelemahan dan kelebihan peta dasymetric yang
dihasilkan
C. DASAR TEORI
Pemetaandasymetricbertujuanuntukmenujukkanjumlahkuantitas yang
sama, dengantidakmemperhatikanbatas-batasdari unit-unit administrasi.
Pemetaandasymetricmerupakanperbaikandaripemetaan choropleth.
PemetaanDasymetricmencobauntukmemperbaikikekurangandaripemetaan
choropleth.
Pendekataninicukupakuratdapatmenggambarkansifatsejatidarivariasipermukaan
yang lebihbaikdaripadalapisanpoligondari choropleth
denganmenambahkaninformasigeografistambahansepertijaringanjalanatau data
penginderaanjauh. Misalnya, overlay fotoudaradengan wilayah
sebagianakanmenentukan di mana adadaerahtidakberpenghuni yang
seharusnyadihapusdariluaslahan total yang
digunakanuntukmenghitungkepadatanpenduduk.
Yuan et al (1997)
menunjukkanbahwakesalahanakandibuatdengansetiaplangkahdari proses
dasymetrictetapikesalahaninidapatdiperbaikidengan data yang lebih. Langford dan
Unwin (1994) menyatakanbahwa "diskontinuitas
L
a
b
ditampilkan pada peta dasymetriclebihmungkinuntukmenjadipanduanrealistis
untukdistribusi yang mendasarisifatasliobjek yang sedangdipetakan.
Perbedaan peta choropleth dengan peta dasymetricdapatdijelaskandari
contohberikutini:
- Kabupaten A, mempunyailuassebesar 10 km2denganjumlahpenduduk
1000 orang. Jadikepadatanpenduduk Kota A yaitu 1000/10 = 100/km2,
peta inidisebut peta cloropleth.
- Tenyataada factor pembatas (limiting variable). Di kabupaten A
terdapatsebuahdanaudenganluas 2 Km2 dan rawa-rawaseluas 1 km2,
jaditanah yang bisadidiamipendudukhanyaseluas: 10-3 Km2 = 7 Km2.
JadikepadatanpendudukdiKabupaten A= 1000/7 = 143 orang/km2, peta
inidisebut peta Dasymetric.
D. LANGKAH KERJA
1) Buka aplikasi ArcGIS 10x
2) Tampilkan peta Digital Banjar Baru
3) Hitunglahkepadatanpermukiman di kelurahan A,
denganmempertimbangkanaspekpenggunaanlahanyaitupermukiman, jalan,
sungai, rawa, dll.
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Peta dasymetrickepadatanpermukimanKelurahan A Kota Banjarbaru
2. Tabelperbandinganluasanpenggunaanlahan di Kelurahan A Kota Banjarbaru
F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover,
judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum,
Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana, kelemahan dan
kelebihan.
G. Daftar Rujukan
Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.
Hallim, Yusron, 1981. Aspek Visual Sistem Kelas Interval dalamPemetaan
Choropleth StudiKasusPemetaanKepadatanPendudukJawa Tengah.
Prosiding Seminar InterpretasiFoto Udara dan Survey Terpadu. Geo UGM
L
a
b
Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of
Geospatial Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.
Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM
Robinson, et all. 1995. Element of Cartography. Canada: John Wiley & Sons, INC
Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM
http://www.sfu.ca/geog/geog452spring03/group1/choropleth.html
https://www.e-education.psu.edu/geog486/l5_p5.html#graduated_map
L
a
b
or
L
a
b
or