Anda di halaman 1dari 107

MODUL

PRAKTIKUM

PROGRAM STUDI Geografi


JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2019
KATA PENGANTAR

SyukurAllhamdulillahpenulispanjatkankehadirat Allah SWT., atasizin dan


pertolongan-Nya PetunjukPraktikum “KARTOGRAFI TEMATIK”
inidapatterselesaikan. Disusunnyapetunjukprakrikuminidenganmaksud dan
tujuanuntukmenunjangkegiatanpraktikummatakuliahKartografiTematik Prodi
GeografiJurusanGeografiFakultasIlmuSosial (FIS) Universitas Negeri Malang.
Dengantersedianyapentunjukinisemogamahasiswaterfasilitasidalam proses
praktikumsehinggamahasiswadapatmembuat peta tematik.
Petunjukpraktkuminiberisikanmateritentangpembuatan peta tematik dan
unsur-unsurnya yang meliputi: Perbedaan Peta tematikdengan Peta dasar, peniliain
symbol beerdasarkanskala data, bentukpenyajian, dan persepsividual pada peta
tematik dan dasar, analisisinformasi data kartografis,
pemetaanStatistikdenganmetodecloropleth (penentuankelas interval),
penentuanprioritaskelas interval, pemetaan, Isoline, Generalisasi, pembuatan, dan
aplikasi SIG untukpembuatan peta tematik.
Penulismenyadaribahwa Modul praktikummasihbanyakketerbatasannya,
untukituPenulissangatmengharapkan saran-saran dan ide-ide
konstruktifmemperbaikimodulini. Semogamodul yang
sederhanainidapatmemberimanfaatbagikitasemuanya. Amin.

Malang, Desember 2019

Penulis

ii
i
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................................... iii
Acara I Membedakan Elemen Peta Dasar Dengan Peta Tematik.................................... 1
Acara II Penilaian Simbol Peta Berdasarkan Skala Data, Bentuk Penyajian,
Dan Persepsi Visual Pada Peta Dasar Dan Tematik .................................. 5
Acara III Analisis Informasi Kartografis ........................................................................ 10

Acara IV&V Menentukan Kelas Interval ....................................................................... 21

Acara VI Menentukan Prioritas Kelas Interval................................................................. 34

Acara VII Generalisasi Peta.............................................................................................. 42

Acara VIII Membuat Peta Cloropleth Secara Digital ...................................................... 51

Acara IX Membuat Peta Isoline Secara Digital .......................................................... 61

Acara X Membuat Peta Statistic 3d (Permukaan)Secara Digital .............................. 69

Acara XI Membuat Peta Diagram Secara Digital ....................................................... 77

Acara XII Membuat Peta Dot (Titik) Secara Digital ................................................... 81

Acara XIII Flow Line Map (Peta Aliran) Secara Manual Dan Digital ........................... 87

Acara XIV Pemetaan Dasymetric Secara Digital ........................................................... 92

ii
i
ACARAI
MEMBEDAKAN ELEMEN PETA DASAR DENGAN PETA TEMATIK

A. TUJUAN
1. Mahasiswadapatmengidentifikasiperbedaanelemen peta antara peta dasar
(RBI, Topogragrafi, Peta Lingkungan Pantai Indoenesia, dan Peta Chart)
dengan peta tematik
2. Mahasiswadapatmengkajiperbedaanmasing-masingelementersebut
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
- Laptop
- Software EXEL
- Alattulis

2. Bahan
- Peta Dasar RBI
- Peta Topografi
- Peta Lingkungan Pantai Indoenesia
- Peta Chart
- Peta TematikGeologi, tanah, ataupun peta tematiklainnya.

C. DASAR TEORI
KartografimenurutInternasional Cartography Assosiation (ICA), 1973
yaituSeni, ilmupengetahuan dan teknologitentangpembuatan peta,
sekaligusmencakupstudinyasebagaidokumen-dokumenilmiah dan hasilkaryaseni.
Sedangkan Peta adalahrepresentasi/gambaranunsur-unsurataukenampakan-
kenampakanabstrak, yang dipilihdaripermukaanbumi, atau yang
adakaitannyadenganpermukaanbumiataubenda-bendaangkasa, dan
umumnyadigambarkan pada suatubidangdatar dan diperkecil/diskalakan. Menurut
PP No. 10 Tahun 2000, tentangketelitian peta adalahsuatugambarandariunsur-
unsuralam dan ataubuatanmanusia, yang berada di atasmaupun di
bawahpermukaanbumi yang digambarkan pada
suatubidangdatardenganskalatertentu.
Setiap peta dirancanguntukmemenuhikebutuhanpenggunanya, oleh
karenaitusegalainformasi yang disajikanberkaitandengankebutuhanpengguna peta.
Pada umumnyainformasitersebut, ditempatkandalaminformasitepi yang
mencakupberbagaiinformasipentingmisalnyatentang:
- Judul peta
- Skala peta
- Legenda/Keterangan
- Gratikul/lintang dan bujur

1
- Indeks/inset
- Sumber data
- Informasi lain yang penting
Komposisi peta pada peta-peta resmi, misalnya peta topografi, peta
geologi, peta tanah, masing-masingtelahmempunyaiaturanstandar yang berlaku,
karena pada umumnya peta-peta tersebutdibuatsecaraserimemakai peta
dasarrupabumisebagai peta dasarnya. Pada peta tematikkomposisi peta
terutamaharusmempertimbangkankeseimbangan tata letak,
disampingkeserasiandalamhalukuran, dan tipehuruf. Informasitepi yang
pentinghampirsamauntuksemuajenis peta. Namunsecaraesensi peta dasardengan
peta tematikmemilikikarakteristikperbedaandarisegiinformasi yang disajikan.
Secaraumumpengelompokan peta dapatdibedakanatas peta topografi dan
peta tematik. Dalampenyusunan peta tematikdiperlukan peta dasarrupabumi
(topografi base map), yang merupakankerangkauntukpenempatanunsur-
unsurataupunobjek yang dipetakan. Peta
dasarmemuatberbagaimacamunsurgeografi, seperti: grid dan graticul, polaaliran,
relief, saranakomunikasiseperti: jalan, batasadmiistrasi, dan nama-namageografi.
Peta dasardapatditurunkandari peta topografi, Rupa Bumi Indonesia (RBI), Peta
Lingkungan Pantai Indonesia, peta Chart dan peta dunia dan berbagai peta lainnya
yang diakui.
D. LANGKAH KERJA
1. Ambilahsatu peta dasar (Topografi, Peta Rupabumi Indonesia, Chart,
ataupun Peta LingkunganPanta Indonesia) dan peta tematik
2. Kajilahperbedaankomposisiinformasi yang ada pada kedua peta tersebut
3. Masukantabelhasilidentifikasi pada tabelberikutini.

2
No Informasi Peta Dasar Peta Tematik Perbedaan
1. Komposisi
2. Judul
3. Garistepi
4. Skala
5. Legenda

6. Grid dan graticul


7. Indeks

8. Simbol
9. Pembuat peta

10. Sumber
Tahun
11.
Pembuatan
12. Orientasi
13. Nama geografi
14. Informasitepilainn
ya

E. HASIL PRAKTIKUM
1. Tabelperbedaaninformasi pada peta tematik dan peta dasar
2. Lampiran peta dasar yang dikaji

F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover,
judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum,
Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.

3
G. Daftar Rujukan

Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.

Hallim, Yusron, 1981. Aspek Visual Sistem Kelas Interval dalamPemetaan


Choropleth StudiKasusPemetaanKepadatanPendudukJawa Tengah.
Prosiding Seminar InterpretasiFoto Udara dan Survey Terpadu. Geo UGM

Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of


Geospatial Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.

Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM

Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM

4
ACARA II
PENILAIAN SIMBOL PETA BERDASARKAN SKALA DATA, BENTUK
PENYAJIAN, DAN PERSEPSI VISUAL PADA PETA DASAR DAN
TEMATIK
A. TUJUAN
Melaluikegiatanpraktikummahasiswadapat:
1. mengidentifikasiskala data pada peta dasar Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan Peta
Tematik
2. mengidentifikasibentukpenyajian data dari symbol peta Rupa Bumi Indonesia
(RBI) dan Peta Tematik
3. mengidentifikasipersepsi visual pada symbol peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan
Peta Tematik
4. mahasiswadapatmengkajipenggunaanskala data, bentukbenyajian, dan persepsi
visual pada peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) dan Peta Tematik

B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. AlatPraktikum
a. Laptop
b. Printer
c. alatTulis
2. Bahan
a. Peta Rupa Bumi Indonesia
b. Peta Tematik
C. DASAR TEORI
Peta merupakanpenyajiangrafisdaribentukruang dan
hubungankeruanganantaraberbagaiperwujudan yang diwakili.
Keunggulanpenyajiandalambentuk peta selaindapatmenyajikan data
atauinformasisecara visual, juga dapatbersifatpraktis dan dapat pula
menggambarkanaspekkeruangandariobjek yang diperlukan.
Selainitupenyajiandalambentuk peta
dapatmenimbulkandayatariklebihbesarterhadapobjek yang ditampilkan, juga
dapatmenonjolkanpokok-pokokbahasan dan tulisanataupembicaraan. Peta
mengandungpengertiankomunikasisecaragrafis,
denganmenggunakansimbolsebagaisistemkomunikasi.
Komunikasiantarapembuat peta dan pengguna peta
denganmenggunakansimbolsebagaialatkomunikasi agar peta
dapatdimengertimaknanya. Dari pengertiantersebutpembuat peta
dalammembuatsimbolharusmemperhatikankaidah-kaidahkartografi, supayapembaca
peta dapatmengertitujuanpembuat peta.
Hambatankomunikasikartografidapatdaripembuat peta maupunpembaca peta. Dari
segipembaca peta dapatdisebabkankurangnnyakeahliandalam
memahamiisi peta yang disajikan,
sehinggaterjadikesalahaninterpretasiataubahkantidakmengertisamasekaliarti data yang
disajikan. Dari segipembuat peta disebabkanmetodepembuatansimbolkurangtepat dan
terlalubanyak data,
sehinggamenimbulkankesan yang rumit.

Gambar 2.1 Model komunikasikartografimenurutColac’ny, 1977 (Sumber; Elzaker, 2004).


Bentukpenyajian symbol
selainmemperhatikanprinsipkomunikasiantarapembuat peta denganpengguna peta
perludiperhatikanbentukpenyajiandari symbol yang meliputiskala data simbol,
bentukpenyajian symbol, dan Persepsi visual dari symbol peta yang dibuta.

a. Skala Data
Skala data pada symbol meliputi 4 skala data yaitu nominal, ordinal,
interval, dan rasio. Masing-masingskala data secaradijeaskansebagaiberikut:
NO Skala data Penjelasan Contoh
1. Nominal Nilai attribute (misalnya: bahasa yang berbeda).
objekberbedasecaraalami, aspek
yang satudenganaspek yang lain
tidakada yang lebihpenting
2. Ordinal Nilai attribute yang (missal: hangat, dingin, sejuk).
berbedasatusama lain, Jadi data bersifat nominal
tetapimasihadahubungannya yang namunmemilikitingkatan
samapentingdengan yang lain
3. Interval Nilai-nilaiattributnyaberbeda, Suhuadalahcontoh yang baik,
dapatditata dan karenaurutantitiknolnyaberbeda. Kita
jarakantarobjekdapatditentukan. dapatmengatakanbahwasuhu 64o F
adalahdua kali dari
32oF.
inijelasketikanilainyadikonversikeCel
cius dan menjadi 18oC dan 0o C. Jadi
pada data rasionilainoltidaklahmutlak
4. Rasio nilai-nilai attribute berbeda dan Contoh, jikapendapatanperkapita Sri
dapatditata. Lanka adalah $300 pertahun dan
Jarakantaraukuranobjekdapatdite Bangladesh $150
ntukan dan dapatdikatakanbahwapendapatan Sri
ukuranobjektersebutsalingberhub Langkaadalahdua kali dari
ungandengan yang lainnya. Bangladesh. Pada data
ininilainoladalahnilaimutlak.

b. Penyajian data
Bentukpenyajian data terdapat 7 (tujuh) bentuk yang
meliputiunsurposisi/lokasi, bentuk, Orientasi, warna, tekstur, kecerahan, dan
ukuran.
7. Ukuran

Gambar 2.1 bentukvisualisasipenyajian data dalam peta tematik

c. Persepsi (Kesan) Visual

Persepsi visual merupakankesanpengguna peta terhadap peta yang diamati.


Bertinmembagi 4 tingkatankesan yang dapatdiamati oleh seorangpembaca peta
yaituAssosiatif, Selectif, Ordered (bertingkat) dan Quantitative.
No Persepsi Visual Definisi
1. Assosiatif Apabilasimbolmenampakansamapenting

2. Selectif Apabilamembedakan group-group


3. Ordered (bertingkat) Apabilasuatutingkatankhususdapatdikenali
4. Quantitative Apabilatingkatandapatdiekspresikandengan
suatujumlah

E. LANGKAH KERJA
1. Siapkan Peta dasar dan tematik
2. Siapkanintrumenpenilaian yang meliputiunsurskala data, penyajian data dan
persepsi visual.
3. Lakukanidentifikasiberdasarkanklas symbol dan isilahtabelintrumen yang
telahsaudarasiapkan
4. Sajikanhasiltemuandalamlaporanpenelitian
5. Kajilahhasilpraktikumsesuaidengandasarteori dan ahli
F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover,
judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum,
Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.

G. Daftar Rujukan
Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of
Geospatial Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.
Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.
Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM
Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM

L
a
b
o
Laboratorium GEOTEKNIK GEOGRAFI FIS UM
Pmt&no, SPd, MS
LAMPIRAN I: INSTRUMEN PENILAIN SIMBOL PETA
Skala Data BentukPenyajian Persepsi Visual
No Nama Simbol Simbol
Nominal Ordinal Interval Rasio Posisi/lokasi Bentuk Orientasi Warna Tekstur Gradasi Ukuran Assosiatif Selectif Ordered Quantitative

Laboratorium GEOTEKNIK GEOGRAFI FIS UM


Pmt&no, SPd, MS

1
1
ACARA III

ANALISIS INFORMASI KARTOGRAFIS

A. TUJUAN
Tujuandarikegiatanpraktikuminiyaitu:
1. Mahasiswadapatmenentukanjumlahkomponen
2. MahasiswadapatmenganalisispanjangKomponen
3. Mahasiswadapatmenganalisiskonsepdimensi data
4. Mahasiswadapatmenentukanskala data
5. Mahasiswadapatmenganalisis dan menentukan variable visual
6. Mahasiswadapatmenggambarkan symbol pada peta

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
- Laptop
- program EXEL
- Kertas dan alattulis
2. Bahan
- Data mata air Provinsi DIY
- Peta adminsitrasiPronvinsi DIY

C. DASAR TEORI
Kartografidideskripsikansebagaipenyampaian data geospasialdalambentuk
peta. Titikawal yang terkaitdengan proses komunikasikartografiadalah data
atauinformasi yang pada umumnyadikumpulkan oleh pihakketiga (ahligeodesi,
ahlifotogrametri, ahligeografi dan BPS).
Seorangkartograferharusmempelajariinformasiinisebeluminformasitersebutdisajika
ndalam peta.
Merujuk pada fungsi peta yang telahdibahas pada acara
praktikumsebelumnyayaitu peta sebagaialatkomunikasi visual,
makasetiapinformasi yang akandisajikandalambentuk symbol
perludilakukananalisis. Analisisinibertujuan

L
a
b
o
untukmenghasilkaninformasi yang ilmiahsehingga peta yang
dihasilkandapatdigunakan oleh pengguna peta denganbaiksesuaitujuanpemetaan.
Peta saatinidianggapsebagaibentukvisualisasiilmiah(scientific
visualization)sebagaimanagambar 3.1 dan 3.2, dan peta-peta
tersebuttetapadasebelumvisualisasidikembangankedalamsuatubidangilmu yang
berbeda.
distribution of rainfall

phenomenon visualization data classes visualization

□ class 1
□ class 2





Gambar 3.1 Hubunganantaravisualisasiilmiah, □
Visualisasiinformasi dan Kartografi □

class 3 £5 class 4

Gambar 3.2 Contohdisain peta yang menghubungkanantara (a) komunikasi data, (b)
tujuananalisis data

Tujuannyaadalahmenganalisisinformasitentanghubungansecaragrafissedangkankar
tografibertujuan pada penyajianhubungan geospatial.
VisualisasiterdiriatasvisualisasiGrafis (ditinjukkandenganbentuksimbol dan garis-
garis) dan visualisasigeometris, merujuk pada posisirelatif. Di
dalamkartografiposisirelatif pada umumnyadipresentasikan pada basis grid
geospasial-Cartesian ataugeografis, sedangkanlokasi-lokasimerujuk pada
posisiabsolutdiermukaanbumi. Penekanan di dalamvisualisasiilmiah (hearnshaw
dan Unwin, 1994 dalamOermeling, 2010) adalahlebihditekankan pada
kekuatananalisis (explorative analysis) dibandingkanaspekkomunikatif:
terutamadiarahkan pada penemuan dan pemahaman.
Contohperbedaanantaraaspekanalitis dan
aspekkomunikatifdarikartografiditunjukkan pada gambar 3.2. Pada
gambarbagiankanan, menunjukkandistribusikelascurahhujan, yang
dikerjakandenganbenar, dan
menampilkansecarasekilasdistribusisetiapkelasterhadapkelas-kelas yang lain,
tanpamelihatkarakteristik data.
Tetapiuntukmemperolehpemahamantentangdistribusicurahhujan, bagi para
pembaca, tidkasamadenganmemperolehpemahamantentang

L
a
b
o
fenomenadistribusicuahhujanitusendiri.
Jikasasaranyakomunikasiuntukmenunjukkanefekdarisuatubadai dan petir di atas
wilayah tersebut, kemudianseseoranginginmendapatkankesantendensigeospasial,
peningkatan dan penguranganpengaruh di atas wilayah , dan halitumerupakansuatu
yang berbedadarihanyapenyampaiangagasantentanglokasiberbagaikelashujan.
Penggunaanvariabelgrafis salah untukmenjawabsasaranitu yang disajikangambar
3.2 (b). Pada gambar 3.2 (a) penggunaanvariabelgrafisbenar,
denganpeningkatannilaiabu-abusebandingdenganpeningkatannilaicurahhujan, yang
membuat peta sesuaidengansasarankomunikasi,
gunamenggambarkanfenomenasecarautuh.
Berlin, 1983 dalamOrmeling, 2010 mengenalkan 6 (enam)
variabelgrafisdalampembuatan peta yaituukuran, nilai, teksture, warna, orientasi,
dan bentuk. Sedangkanmenurutpendapatahli lain
selainkeenamvariabeltersebutadasatuvariabellagiyaituposisi/lokasi.
Gambaranlebiihjelasdapatdilihat pada gammbar 3.3 berikutini.

Gambar 3.3 Variabeldasardalamvisualisais peta


Selainmempertimbangkanaspek variable grafis(visual),
dalammenganalisisinformasikartografi, juga perludipertimbangkanaspek lain
yaitupanjangkomponen, konsepdiemensi, persepsi visual, skala data, dimensi data
dan symbol.
Unsur-unsurtersebutmemilikihubungan yang eratuntukmenggambarkanjenis
symbol sebagaimanailustrasiberikkutini.

12
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
Gambar 3.4 AnalisisInformasiKartografis (Geels, 1987).

D. LANGKAH KERJA
1. Buatalahtabelkriterian symbol sebagaimanacontohterlampir
2. TentukanJumlahKomponen data yang akan/dapatdipetakan
3. Tentukanjumlahpanjangkomponensetiap variable yang dipetakan
4. tentukankonsepdimensidatanya
5. tentukanpersepsi visual datanya
6. Tentukan Skala data
7. tentukan variable visual data dan
8. Gambarkansimbolnya
9. Gambarkanlahmasing-masingkriteria symbol pada peta sebagaimanaterlampir
(Jumlah peta dapatdigandakansesuaidengankebutuhan).

13
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Tabelrumusan symbol
2. Peta hasilperumusandarikriteriasesuaijumlahkomponenpemetaan

F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover,
judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum,
Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.

G. Daftar Rujukan

Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of


Geospatial Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.

Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.

Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM

Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM

L
a
b
o
Lampiran I. DATA PRAKTIKUM

Karakteristik dan PotensiMataair di KabupatenGunungKidul


Potensi
Nama Mata Debit Rerata
No Lokasi Elevasi Karakteristik Pelayanan
Air (lt/detik)
(Jiwa)
Perenial, bening pada
1 Mbeji Parangrejo 125 Intermiten,
musimpenghujan 2.68 609
23 Njumbleng Jumbleng 300 beningsaatpenghujan
Perenial, bening pada 0.58 132
2 Gembirowati Parangrejo 150 Perenial, bening pada
musimpenghujan 4.45 1012
24 Pancuran Banyumeneng 325 musimpenghujan
Perenial, bening pada 0.65 147
3 Cangkringan Girijati 150 Intermiten,
musimpenghujan 0.79 181
25 Kali Umbull Srunggono 275 keruhpenghujan
Perenial, bening pada 0.73 166
4 Sumber Girijati 200 Perenial, bening pada
musimpenghujan 3.13 712
26 Srenggo 1 Srunggono 250 musimpenghujan
Perenial, bening pada 0.41 93
5 Banyumudal Mudal 150 Perenial, bening pada
musimpenghujan 8.06 1833
27 Srenggo 2 Srunggono 125 musimpenghujan
Intermiten, 0.6 137
6 Dimoro Cangkringan 175 Intermiten,
beningsaatpenghujan 0.93 212
28 Srenggo 3 Srunggono 250 benningsaatpenghujan
Perenial, keruh pada 0.24 54
7 Panggang Parangrejo 125 Intermiten,
musimpenghujan 1.15 261
29 Kali Padusan Kalidadap 125 benningsaatpenghujan
Intermiten, 2.03 462
30
8 Karangkulon
Tritip Paliyan
Parangrejo 125 Perenial
keruhsaatpenghujan 25
0.67 5684
152
31 Gedhak Paliyan 150 Perenial
Intermiten, 11 2501
9
32 Kali
NgratiJambu Kemiri
Paliyan 225
170 kerunhsaatpenghujan
Perenial 2.05
0.7 466
159
33 Sewukan Paliyan 175 Perenial,
Perenial keruh pada 2 455
10
34 Guntur
Ngreneng Kemiri
Semanu 170 musimpenghujan
299 Perenial 2.61
74 593
16825
Intermiten,
35 Kalisuci Semanu 0 Perenial 160 36379
11 Kali Kulon Kemiri 275 beningsaatpenghujan 1.07 243
36 Ngobaran Ponjong 0 Perenial
Intermiten, 180 40926
12 Kali Lo' Jorong 325 Perenial, bening pada
beningsaatpenghujan 0.5 113
37 Baron Tepus 0 musimpenghujan
Perenial, keruh pada 8200 1864421
38
13 Palaudrini
Pancuran 11 Tepus
Jorong 0
300 Perenial
musimpenghujan 0.5
2.13 114
484
39 Palaudrini 2 Tepus 0 Perenial
Intermiten, 0.5 114
40
14 Penggel
P. Dewe'an Tepus
Jorong 0
325 Perenial
keruhsaatpenghujan 1
0.2 227
45
41 Slili Tepus 0 Perenial, bening pada
Perenial 50 11368
15
42 Kali Setro
Sundak Jorong
Tepus 375
0 musimpenghujan
Perenial 2.39
200 544
45474
43 Watungal Tepus 0 Intermiten,
Perenial 0.5 114
16 Petayon Petayon 300 keruhsaatpenghujan 4.08 927
44 Kajor Tepus 0 Intermiten 0 0
Perenial, keruh pada
45
17 Sruni Tepus
Banyukurung Giritirto 250 Perenial
43 musimpenghujan 2
0.32 455
72
46 Sapen Tepus 0 Intermiten
Intermiten, 0 0
47
18 Cluwakan
Kali cacahan Tepus
Giritirto 0
275 Perenial
keruhsaatpenghujan 0.5
0.63 114
142
48 Subing Tepus 43 Perenial, bening pada
Perenial 0.5 114
19
49 Kali Tangis
Cokelan Giritirto
Tepus 100 musimpenghujan
250 Menggenang 0.31
0.5 70
114
50 Wilosan Tepus 109 Perenial,
Perenial bening pada 0.5 114
20 Sanglor 1
JurugatauNgeb Sanglor 150 musimpenghujan 1.86 423
51 yong Tepus 120 Perenial,
Menggenangbening pada 0.5 114
21 Sanglor 2 Sanglor 200 musimpenghujan 2.84 647
52 Wonoseri Tepus 105 Perenial 0.5 114
Perenial, bening pada
53 Duren 1 Tepus 100 Menggenang 0.5 114
22 Pacar 2 Pacar 175 musimpenghujan 3.62 824
54 Sumurup Tepus 110 Perenial 260 59116
55 Didem Tepus 110 Perenial 0.5 114
56 Sentul Tepus 125 Perenial 0.5 114
57 Paloro Tepus 125 Perenial 0.5 114
58 Mutisari Rangkop 220 Menggenang 0.5 114
59 Gebyok 15 Rangkop - -
60 Sawah Laboratorium
Rangkop GEOTEKNIK
248 Perenial, menggenang 0.5 114
61 Bangsal GEOGRAFIRangkop FIS UM 248 Perenial 0.5 114
Pmwa to, SPd, MS
h

62 Puring Rangkop 150 Perenial 0.5 114


63 Nongko Rangkop 220 Perenial 0.5 114
64 Duren 2 Rangkop 125 Perenial 0.5 114
65 Gayam Rangkop 100 Perenial 0.5 114
66 Manjung Rangkop 70 Perenial 0.5 114
67 Nguripan Rangkop 70 Perenial 0.5 132
68 Ngangkep Rangkop 50 Perenial 2 200
69 Gebang Rangkop 40 Perenial 3 300
Perenial,
70 Ponjong Ponjong 225 agakkeruhdimusimpengh 40.06 9108
Perenial, jernih pada
71 Gedaren Ponjong 250 musimpenghujan 27.63 6282
Perenial, jernih pada
72 Slulu Ponjong 312,5 musimpenghujan 0.49 111
Perenial, jernih pada
73 Teleng Ponjong 250 musimpenghujan 3.7 841
Perenial, jernih pada
74 Sumberan Ponjong 500 musimpenghujan 0.49 111
Perenial,
75 Bendungan Ponjong 437,5 keruhdimusimpenghujan 326.5 74236
Perenial, jernih pada
76 Selonjono Ponjong 475 musimpenghujan 3564 810341
Perenial,
77 Nggremeng Ponjong 250 keruhdimusimpenghujan 18970 4313179
Perenial,
78 Beton Ponjong 375 keruhdimusimpenghujan 100.9 22941
Efemeral,
79 Gedongan Ponjong - jernihdimusimpenghujan 5.97 1357

16
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
Lampiran 2. TabelAnalisis
KOMPONEN
KRITERIA
A B C D N...
Panjang Komponen

KonsepDiemnsional

Persepvisual

Skala data

Variabel Visual

Simbol

17
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
LAMPIRAN 4. DAFTAR NAMA KECAMATAN DI DIY
NO KECAMATAN KABUPATEN NO KECAMATAN KABUPATEN
1 BAMBANGLIPURO BANTUL 38 KRATON KODYA
2 BANGUNTAPAN BANTUL 39 MANTRIJERON KODYA
3 BANTUL BANTUL 40 MERGANGSAN KODYA
4 DLINGO BANTUL 41 NGAMPILAN KODYA
5 IMOGIRI BANTUL 42 PAKUALAMAN KODYA
6 KASIHAN BANTUL 43 TEGALREJO KODYA
7 KRETEK BANTUL 44 UMBULHARJO KODYA
8 PAJANGAN BANTUL 45 WIROBRAJAN KODYA
9 PANDAK BANTUL 46 GALUR KULONPROGO
10 PIYUNGAN BANTUL 47 GIRIMULYO KULONPROGO
11 PLERET BANTUL 48 KALIBAWANG KULONPROGO
12 PUNDONG BANTUL 49 KOKAP KULONPROGO
13 SANDEN BANTUL 50 LENDAH KULONPROGO
14 SEDAYU BANTUL 51 NANGGULAN KULONPROGO
15 SEWON BANTUL 52 PANJATAN KULONPROGO
16 SRANDAKAN BANTUL 53 PENGASIH KULONPROGO
17 GEDANGSARI GUNUNGKIDUL 54 SAMIGALUH KULONPROGO
18 KARANGMOJO GUNUNGKIDUL 55 SENTOLO KULONPROGO
19 NGAWEN GUNUNGKIDUL 56 TEMON KULONPROGO
20 NGLIPAR GUNUNGKIDUL 57 WATES KULONPROGO
21 PALIYAN GUNUNGKIDUL 58 BERBAH SLEMAN
22 PANGGANG GUNUNGKIDUL 59 CANGKRINGAN SLEMAN
23 PATUK GUNUNGKIDUL 60 DEPOK SLEMAN
24 PLAYEN GUNUNGKIDUL 61 GAMPING SLEMAN
25 PONJONG GUNUNGKIDUL 62 GODEAN SLEMAN
26 RONGKOP GUNUNGKIDUL 63 KALASAN SLEMAN
27 SAPTOSARI GUNUNGKIDUL 64 MINGGIR SLEMAN
28 SEMANU GUNUNGKIDUL 65 MLATI SLEMAN
29 SEMIN GUNUNGKIDUL 66 MOYUDAN SLEMAN
30 TEPUS GUNUNGKIDUL 67 NGAGLIK SLEMAN
31 WONOSARI GUNUNGKIDUL 68 NGEMPLAK SLEMAN
32 DANUREJAN KODYA 69 PAKEM SLEMAN
33 GEDONGTENGEN KODYA 70 PRAMBANAN SLEMAN
34 GONDOKUSUMAN KODYA 71 SEYEGAN SLEMAN
35 GONDOMANAN KODYA 72 SLEMAN SLEMAN
36 JETIS KODYA 73 TEMPEL SLEMAN

37 KOTAGEDE KODYA 74 TURI SLEMAN

20
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
ACARA IV-V
MENENTUKAN KELAS INTERVAL

A. TUJUAN
1. Mahasiswadapatmembuatkelas interval denganmetode: Kelas teratur, Aritmatik, Kuantil, dan grafik dispersal
2. Mahasiswadapatmenganalisiskelas interval yang terbaik.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
- Laptop
- Software EXEL
- Alattulis

2. Bahan
- Data kependudukanProvinsiJawa Timur
- KertasMilimeter

C. DASAR TEORI
Penentuankelas interval didahului oleh penentuanjumlahkelas yang digunakanuntukmengelompokan data.
Jumlahkelasdapatditentukan, antara lain denganmenggunakanrumus Sturges, yaitu K=13,3 log n, dalamhalini K =
jumlahkelas yang dicari dan n = jumlah set data (Bos E.S., 1979 dalamSaraswati, 1992). Jumlahkelas yang terlalusedikit
(kurangdari 5 kelas) akanmenghasilkan peta yang kurangmencerminkanpersebaran data aslikarenabanyak data yang
digeneralisasi. Sebaliknyajumlahkelas yang terlalubanyak (lebihdari 15 kelas) makaakanterjadibeberapakelas yang
samasekalitidakmengandungfrekwensi (Halim, 1980).
Penentuanjumlahkelasuntukdapatkepadatanpendudukakanmengalamikesulitanapabiladari 8 kelas. Hal
iniberkaitandenganpenerapanteknikpenggambaranarsir dan warnabertingkat yang dapatdigunakanadalahterbatas.

21
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
Adapun proses penentuanbanyaknyakelas interval berdasarkanrumus Sturges
adalahsebagaiberikut:
K = 1 + 3,3 Log N K = 1 +
3,3 Log 73 K = 1 + 3,3 +
1,86
K = 7,15 makadibulatkanmenjadi = 7
Didalampemilihankelas interval perludiperhatikanantara lain:
a. Klas interval disesuaikandenganbatas-bataskals yang diambil
b. Kelas interval tidakbolehberulang (overlap) misalnya: 0-5; 5-10; dst
c. Semuakelas interval harusterpenuhitidakbolehada yang terlewatkan
d. Pembagian data diatursehinggatiapkelompok data mempunyaipengamatan yang
relative sama
e. Mempunyaihubunganmatematik yang sederhana

D. LANGKAH KERJA
1. Sistem Kelas Teratur

Adapuncaramenentukankelas interval denganmenggunakan system


kelasteraturdapatdilakukansebagaiberikut:
1. Tentukanbanyaknyakelasdenganrumus Sturges: K=13,3 log n,
sehinggaakanketemubanyaknyakelas.
2. Carilahnilai interval denganrumussebagaiberikut:

Range
Rumus Sturges i = •

Keterangan:
Range = Nilai Tertinggi -nilaiterendah
A = Nilai data terendah
B = Nilai data Terbesar
I= Nilai Interval yang dicari

K = Jumlahkelas yang dikehendaki yang ditentukandenganrumus: K=13,3 log n


=7

Contoh:
Nilai data terkecil = 145 dan nilai data terbesar = 27987. Jika K = 7 maka: .

L
a
b
or
27897 -145
i=
7

27752
i=
7

i = 3964,57 dibulatkanmenjadi 3965

3. Langkahberikutnyamemasukannilaitersebutdalam Formula
sitemkelasteratursehinggadiperolehhasilnilai interval
misalnyadalammodulinidiperolehhasil 3965.

Tabel 1. Sistemkelasteratur
NO Kelas Interval Hasil Genalisir Penyebaran Nilai
Data Tengah
1. A + i (145 + 3965)=4110 145 - 4110

2. Ai2 + i 4111-.......
3. Ai3 + i
4. Ai4 + i
5. Ai5 + i

6. Ai6 + i
7. Ai7 + i

2. Sistem Kelas Interval Aritmatik(Aritmatik Progression)


1) Tentukanbanyaknyakelasdenganrumus Sturges: K=13,3 log n,
sehinggaakanketemubanyaknyakelas.
2) Seri
aritmatikadalahserisejumlahangkadimanasetiapangkaberasaldariangkasebelum
nyadenganmenambahkannilaikonstan. Besarnyakelas interval
ditentukanberdasarkan formula berikutini:

A + X + 2X + 3X + 4X..........+ nX = B

Di mana:
A = Nilai terendah B =
Nilai tertinggi
N = Jumlahkelas interval pada kelaspertama.
X= jumlahdaribanyaknyakelasdalamhalinitelahditentukan 7

L
a
b
or
kelasdenganpenjumlahansebagaiberikut: (1x+2x+3x+4x+5x+6x+7x = 28x)

Contoh:
Berdasarkanrumustersebut, kelas interval untuk data
dalampenelitiandapatdicarisepertiberikut:
A + X + 2X + 3X + 4X + 5X + 6X +7X = B Di
mana A = 145 dan B = 27897 sehingga:
145 + X + 2X + 3X + 4X +5X + 6X + 7X = 27897 145
+ 28X = 27897

28X = 27897 - 145

28X = 27752

27752
X—
28

X— 991, 14 ->dibulatkanmenjadi 992


Penghitungnakelas interval dilakukandengancaramenjumlahkannilaiterendah
(145) dengannilaihasilperhitunganawalyaitu (992). Nilai 992
dalamperhitngancarainidianggapsebagainilai “Konstanta”.

3) Hitunglahkelas interval
dimulaidarinilaiterendahdenganmenjumlahdengannilai interval (konstanta)
pada tabelberikutini.
Tabel 2. SistemAritmatik
NO Kelas Interval Hasil Genalisir Penyebaran Nilai
Data Tengah
1. A - X (145+992) =2137 145 - 2137

2. X - 2X (2 x 992+2137)=4121 2138-4121.. .dst


3. 2X - 3X
4. 3X - 4X
5. 4X - 5X

6. 5X - 6X
7. 6X - 7X

3. Sistem Kelas Interval Geometrik


Berikutinicaramenentukankelas interval denganmetodegeomaterik:
1) Tentukanbanyaknyakelasdenganrumus Sturges: K=13,3 log n,
sehinggaakanketemubanyaknyakelas.

L
a
b
or
2) Pahamilah model penghitungancarageometrikadalahsebagaiberikut:
A - AX

AX - AX2
AX2 - AX3
AX3 - AX4
AX4 - AX5
AX5 - AX”

Di mana:
A = nilaiterendahdari set data X = harga yang belumdiketahui n =
jumlahkelas

3) Carilahnilai X denganmenggunakanrumus:

B = AX n

n B
X
A

L
a
b
or
Atau: n log X = log B - log A
Log X = log B - log A
n

Dalamhalini:
B = Batas atas 27897 A = Batas
bawah 145 N = Jumlah Kelas (Bos
E.S., 1979)

Jadi:
logx=logB-logA
n

logx log27897 - log145


= 7

logx 4,45 - 2,16


7
logx= 0,33
2,29
logx
~T
x= 2,14 dibulatkanmenjadi 3

4) Hitunglahkelas interval
dimulaidarinilaiterendahdengancarasebagaiberikut:
145 (nilaiterendah) + (145 x nilai X yaitu 3) = 435.
435 + (145 x nilai X2yaitu 32 = 9) =1305 demikianseterusnya.
NO Kelas Interval Hasil Genalisir Penyebaran Data Nilai Tengah

L
a
b
or
1. A - Ax ^ (A.x)

2. A - Ax2 -^(A.x2)
3. A - Ax3dst
4. A - Ax4
5. A - Ax5

6. A - Ax6
7. A - Ax7

4. Sistem Kelas Interval Kuantil (Quantiles)


Cara untukmenentukankelas interval
denganmetodeinidapatdilakukansebagaiberikut:
1) Tentukanbanyaknyakelasdenganrumus Sturges: K=13,3 log n,
sehinggaakanketemubanyaknyakelas.
2) Hitunglahnilaijarak interval dengan formula:

Q= Jumlah Data
n
73
Contoh = — = 10.42dibulatkan =10
3) Iniberartinilaiangka 10, merupakanjarak interval dari no
urutterendahdihitungsebanyak 10 data
kebawah/berikutnyasehinggaakandiperolehnilai. Penghitungan di
mulaisetelahangkaterendah/berhenti. Contoh Setelah data di
urutkandiketahuinilaiterendah 9 nilaijarak interval 10, makanilai interval
dihitungmulai no 2 - no 11, sehinggadiperoleh interval: 9-19,
demikianselangkahselanjutnya.

No Data No Data

1 9 12 20
2 12 13 23
3 12 14 26
4 13 15 30
5 14 16 59

6 15 17 79

L
a
b
or
7 15 18 80
8 15 19 80
9 17 20 90

10 18 21 100
11 19 22 111 dst...

4) Urutkanlah data dan carilahnilaiintervalnya dan


masukandalamtabelberikutini.
NO Kelas Interval Hasil Genalisir Penyebaran Data Nilai Tengah

1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

5. SistemGrafik Dispersal
Cara untukmenentukankelas interval
denganmetodeinidapatdilakukansebagaiberikut:
1) Carilahtitik-titikhenti (break point) dengancaramembuatgrafikdari data yang
saudarakerjakan.

No DATA No DATA
1 100 12 151

2 103 13 200
3 109 14 200
4 110 15 201
5 110 16 202
6 110 17 300
7 115 18 300

28
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
8 116 19 350

9 116 20 360

10 116 21 500

11 150 22 500

DATA Breaks Points

OO
o o in
Breaks Points in

Breaks Points

OO
Breaks Points
Breaks Points
Breaks Points
o O <N
o o o o
(N fN CM fN

§s2*

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Gambat 1. Grafikuntukmenentukan breaks ppoint

2) Masukannilaijarak interval kedalamtabelberikutiniberdasarkantitikhenti.


NO Kelas Interval Penyebaran Data Nilai Tengah

1. A - Ax1

2. A - Ax2
3. A - Ax 3
4. A - Ax4
5. A - Ax5

6. A - Ax6
7. A - Ax7

29
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Tabelklasifikasikelas interval dariberbagaimetode
2. Hasil analisiskelas interval

F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover,
judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum,
Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.

G. Daftar Rujukan

Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.

Hallim, Yusron, 1981. Aspek Visual Sistem Kelas Interval dalamPemetaan


Choropleth StudiKasusPemetaanKepadatanPendudukJawa Tengah.
Prosiding Seminar InterpretasiFoto Udara dan Survey Terpadu. Geo UGM

Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of


Geospatial Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.

Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM

Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM

L
a
b
or
LAMPIRAN: 1
DATA KEPADATAN PENDUDUK KOTA MALANG
DATA KEPADATAN PENDUDUK KOTA MALANG PER KELURAHAN

LUAS KEPADATAN
JUMLAH
NO KECAMATAN KELURAHAN WILAYAH JUMLAH KK (Jiwa/km2)
PENDUDUK
KM2 (ribuan)
1 BLIMBING BALEARJOSARI 1.568 9.817 2.787 6,261
ARJOSARI 1.130 9.767 2.622 8,643
POLOWIJEN 1.425 11.850 3.335 8,316
PURWODADI 1.392 19.563 5.471 14,054
BLIMBING 1.095 9.708 2.817 8,866
PANDANWANGI 3.586 28.766 7.870 8,022
PURWANTORO 1.940 33.002 9.376 17,011
BUNULREJO 2.053 27.275 7.755 13,285
KSATRIAN 1.505 13.970 4.412 9,282
POLEHAN 1.176 20.378 5.739 17,328
JODIPAN 900 13.941 3.786 15,490
JUMLAH 17.770 198.037 55.970

LUAS KEPADATAN
JUMLAH JUMLAH
NO KECAMATAN KELURAHAN WILAYAH (Jiwa/km2)
PENDUDUK KK
KM2 (ribuan)
2 KLOJEN KLOJEN 1.710 6.948 2.088 4,063

RAMPALCELAKET 517 6.988 2.136 13,516


SAMAAN 607 12.338 3.557 20,326
KIDULDALEM 500 7.344 2.067 14,688
SUKOHARJO 475 10.038 2.896 21,133
KASIN 1.320 15.202 4.237 11,517
KAUMAN 812 10.421 3.111 12,834
ORO ORO DOWO 1.375 13.032 3.692 9,478
BARENG 1.065 16.022 4.527 15,044
GADINGKASR1 912 9.383 2.761 10,288
PENANGGUNGAN 782 10.699 3.062 13,682
JUMLAH 10.075 118.415 34.134

31
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
LUAS KEPADATAN
JUMLAH JUMLAH
NO KECAMATAN KELURAHAN WILAYAH (Jiwa/km2)
PENDUDUK KK
KM2 (ribuan)
3 KEDUNGKANDANG KOTALAMA 1.600 39.048 10.314 24,405
MERGOSONO 1.032 21.381 5.970 20,718
BUMIAYU 3.919 16.272 4.455 4,152
WONOKOYO 5.049 6.295 1.862 1,247
BURING 5.100 11.886 3.280 2,331
KEDUNGKANDANG 4.232 11.063 3.095 2,614
LESANPURO 3.548 20.294 5.630 5,720
SAWOJAJAR 1.162 27.679 7.510 23,820
MADYOPURO 3.264 21.678 5.822 6,642
CEMOROKANDANG 5.068 11.136 3.068 2,197
ARJOWINANGUN 660 9.157 2.444 13,874
TLOGOWARU 4.506 6.071 1.710 1,347
JUMLAH 39.140 201.960 55.160

LUAS KEPADATAN
JUMLAH JUMLAH
NO KECAMATAN KELURAHAN WILAYAH (Jiwa/km2)
PENDUDUK KK
KM2 (ribuan)
4 SUKUN CIPTOMULYO 1.932 15.136 4.278 7,834
GADANG 2.205 20.193 5.514 9,158
KEBONSARI 1.590 9.543 2.502 6,002
BANDUNGREJOSARI 4.542 30.634 8.298 6,745
SUKUN 1.055 20.505 5.749 19,436
TANJUNGREJO 1.895 30.555 8.660 16,124
PISANG CANDI 1.650 16.972 4.839 10,286
BANDULAN 2.206 17.374 4.806 7,876
KARANG BESUKI 5.038 19.263 5.241 3,824
MULYOREJO 2.455 14.106 3.678 5,746
BAKALAN KRAJAN 1.994 7.969 2.133 3,996
JUMLAH 26.562 202.250 55.698

32
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
LUAS KEPADATAN
JUMLAH JUMLAH
NO KECAMATAN KELURAHAN WILAYAH (Jiwa/km2)
PENDUDUK KK
KM2 (ribuan)
5 LOWOKWARU TUNGGULWULUNG 1.879 7.395 2.053 3,936
MERJOSARI 3.360 15.680 4.375 4,667
TLOGOMAS 1.675 14.923 4.612 8,909
DINOYO 1.428 12.508 3.588 8,759
SUMBERSARI 924 9.852 3.183 10,662
KETAWANGGEDE 766 6.630 2.086 8,655
JATIMULYO 2.113 19.761 5.629 9,352
TUNJUNGSEKAR 1.900 15.835 4.323 8,334
MOJOLANGU 2.884 22.905 6.481 7,942
TULUSREJO 1.233 16.743 4.712 13,579
LOWOKWARU 1.562 21.135 5.980 13,531
TASIKMADU 2.132 5.784 1.609 2,713
JUMLAH 21.856 169.151 48.631

33
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
ACARA VI
MENENTUKAN PRIORITAS KELAS INTERVAL

A. TUJUAN
1. Mahasiswadapatmenentukanprioritaskelas interval berdasarkansebaran data di
masing-masingkelas.
2. Mahasiswadapatmenentukanprioritaskelas interval berdasarkansampel
3. Mahasiswadapatmenggambarkankelasprioritas pada peta Jawa Timur

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
- Laptop
- Software EXEL
- Alattulis

2. Bahan
- Data kependudukanProvinsiJawa Timur
- Peta Kota Malang

C. DASAR TEORI
Penentuankelas interval didahului oleh penentuanjumlahkelas yang
digunakanuntukmengelompokan data. Jumlahkelasdapatditentukan, antara lain
denganmenggunakanrumus Sturges, yaitu K=13,3 log n, dalamhalini K =
jumlahkelas yang dicari dan n = jumlah set data (Bos E.S., 1979 dalamSaraswati,
1992). Jumlahkelas yang terlalusedikit (kurangdari 5 kelas) akanmenghasilkan
peta yang kurangmencerminkanpersebaran data aslikarenabanyak data yang
digeneralisasi. Sebaliknyajumlahkelas yang terlalubanyak (lebihdari 15 kelas)
makaakanterjadibeberapakelas yang samasekalitidakmengandungfrekwensi
(Halim, 1980).
Penentuanjumlahkelasuntukdapatkepadatanpendudukakanmengalamikesulitanapab
iladari 8 kelas. Hal iniberkaitandenganpenerapanteknikpenggambaranarsir dan
warnabertingkat yang dapatdigunakanadalahterbatas.

34
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
Adapun proses penentuanbanyaknyakelas interval berdasarkanrumus Sturges
adalahsebagaiberikut:
K = 1 + 3,3 Log N K
= 1 + 3,3 Log 73 K
= 1 + 3,3 + 1,86
K = 7,15 makadibulatkanmenjadi = 7
Didalampemilihankelas interval perludiperhatikanantara lain:
a. Klas interval disesuaikandenganbatas-bataskals yang diambil
b. Kelas interval tidakbolehberulang (overlap) misalnya: 0-5; 5-10; dst
c. Semuakelas interval harusterpenuhitidakbolehada yang terlewatkan
d. Pembagian data diatursehinggatiapkelompok data
mempunyaipengamatan yang relative sama
e. Mempunyaihubunganmatematik yang sederhana

D. LANGKAH KERJA
1. Menentukankelas interval berdasarkansebaran data
Langkahkerjauntukmenentukankelas interval berdasarkansebaran data
sebagaiberikut: 1
1) Buatlahtabelsebagaimanaberikut
No Interval teratur Interval takteratur
Teratur Sturges Aritmatik Kuantil Dipersal

1
2
3
4
5

6
7
PRIORITAS III V II IV I

3) Analisislahdenganmempertimbangkanaspekberikkutini.
a) Penyebaran data yang baiksesuaidenganpenyebaran data riil,
untukmengetahuisilahkandiidentifikasisebarandatanya.
b) Usahakantidakadakelas yang nilainyanol
(tidakmempunyaianggota)
4) Selanjutnyatentukanurutanprioritaspenggunaankelasintervalnya

2. Menentukankelas dispersal berdasarkanprofil wilayah

1 Masukan penyebaran data dari masing-masing metode ke kolom yang telah


disediakan

35
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
1) Tariklah 3 garispenampang pada peta yang saudarabuat, dan
usakanmelewatidaerah yang padat, jarang, sedangterwakili oleh
garistersebut.
2) Bulatlahtabelsebagaimanacontoh di bawahini
Tabel 6.1 Tabelkepadatandarigarispenampang yang dibuat

U16

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R
1 2 3 4 5 6
KepadatanPenduduk Jiwa/Kmz 2
E*r4s»sr..sn TB» IEMOAH Kepadatan SelisihDengan Data AsliJiv/a-Km Hilai
Sampel Persamaan
Riil
ST SA SG SK SP ST SA SG SK SP ST SA SG SK SP
1 Samigaluh 2127.5 64-1 870 5 334,5 2250 436 1691 5 205 434.5 97.5 1814 1 3 2 4 0
Kalibawang 1 3 2 4 0
Minggir 1 2 3 4 0
Seyegan 2 1 4 3 0
Godean 4 3 1 0 2
Mlati 2 3 1 0 4
Gamping 4 2 0 1 3
Kasihan 1 2 4 3 0
2 Prambanan 1 2 3 4 0
Kalasan 3 2 0 4 1
Depok 1 3 2 4 0
Gondokusuman 3 2 1 0 4
Danurejan 3 2 1 0 4
Pakualaman 3 4 1 0 2
Gondomanan 4 1 0 3 2
Ngampilan 3 2 1 0 4
Wirobrajan 3 4 2 0 1
3 Cangkringan 1 4 2 3 0
Ngemplak 3 2 0 1 4
Ngalik 3 2 0 4 1
Depok 1 3 2 4 0
Gondokusuman 3 2 1 0 4
Danurejan 3 2 1 0 4
Pakualaman 4 3 0 2 1
Gondomanan 3 4 1 0 2
Kraton 2 1 0 4 3
Mantrijeron 4 2 0 1 3
Sewon 4 3 0 2 1
71 69 35 55 50
I II V III IV

36
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
3) Isikanmasing-masingkolomsebagaimanakriteriaberikutini.
Kolom Keterangan
Sampel Isikansampelsesuaidenganurutan

Persamaan isikannama wilayah yang dilaluimasing-


masinggarispenampang

KepadatanberdasarkanTitik Isikansesuainilaikepadatanberdasarkannilaitengah pada


Tengah darimasing-masingkelas interval

KepadatanRiil Isikansesuai data aslinya

SelisihKepadatan SK = kepdatannilaititiktengah — nilairiil

Skor Penilainskoriniuntukmenentukankekuatanmasing- masingkelas


interval jikadigunakanuntukklasifikasi.
Semakinselisihnyakecilmakaakandiberiskormaksimalmisalnya
dalamcontoh 4,
sedangkansemakinbesarselisihnilaiskordengannilaiasliakandibe
riskorrendah 0 atau 1 sesuaidengankebutuhan

4) Visualisasilah peta kepadatanpendudukJawa Timur sesuaidenganprioritas I

E. HASIL PRAKTIKUM
1. Tabelprioritaskelas interval berdasarkansebaran data
2. Tabelprioritaskelas interval berdasarkansampel wilayah
3. Peta kepadatanpendudukberdasarkanprioritas I darimasing-masingmetode

F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover,
judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum,
Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.

37
Laboratorium GEOTEKNIK
GEOGRAFI FIS UM
Pmwahto, SPd, MS
G. Daftar Rujukan

Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of


Geospatial Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.

Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.

Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM

Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM

L
a
b
or
38

1:75,000
2 3 4
l Kilometers
Lampiran 2: Tabel daftar Nama Kelurahan Kota Malang
NO DESA KECAMATAN KABUPATEN

1 DESA BALEARJOSARI KEC. BLIMBING KOTA MALANG


2 KEL. POLOWIJEN KEC. BLIMBING KOTA MALANG
3 KEL. ARJOSARI KEC. BLIMBING KOTA MALANG
4 KEL. PURWODADI KEC. BLIMBING KOTA MALANG
5 KEL. PANDANWANGI KEC. BLIMBING KOTA MALANG
6 KEL. BLIMBING KEC. BLIMBING KOTA MALANG
7 KEL. PURWANTORO KEC. BLIMBING KOTA MALANG
8 KEL. BUNULREJO KEC. BLIMBING KOTA MALANG
9 KEL. KESATRIAN KEC. BLIMBING KOTA MALANG
10 KEL. POLEHAN KEC. BLIMBING KOTA MALANG
11 KEL. JODIPAN KEC. BLIMBING KOTA MALANG
12 KEL. SAWOJAJAR KEC. KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
13 KEL. MADYOPURO KEC. KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
14 DESA CEMOROKANDANG KEC. KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
15 KEL. LESANPURO KEC. KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
16 KEL. KEDUNGKANDANG KEC. KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
17 KEL. KOTALAMA KEC. KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
18 KEL. CIPTOMULYO KEC. KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
19 KEL. MERGOSONO KEC. KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
20 KEL. BURING KEC. KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
21 KEL. BUMIAYU KEC. KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
22 KEL. GADANG KEC. KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
23 KEL. WONOKOYO KEC. KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
24 KEL. KEBONSARI KEC. KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
25 DESA TELOGOWARU KEC. KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
26 DESA ARJOWINANGUN KEC. KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
27 KEL. PENAGGUNGAN KEC. KLOJEN KOTA MALANG
28 KEL. SAMAAN KEC. KLOJEN KOTA MALANG
29 KEL. RAMPALCELAKET KEC. KLOJEN KOTA MALANG
40 KEL. TLOGOMAS KEC. LOWOKWARU KOTA MALANG
30 KEL. ORO-ORODOWO KEC. KLOJEN KOTA MALANG
41 KEL. TUNJUNGSEKAR KEC. LOWOKWARU KOTA MALANG
31 KEL. GADINGKASRI KEC. KLOJEN KOTA MALANG
42 KEL. JATIMULYO KEC. LOWOKWARU KOTA MALANG
32 KEL. KLOJEN KEC. KLOJEN KOTA MALANG
43 KEL. MOJOLANGU KEC. LOWOKWARU KOTA MALANG
33 KEL. KAUMAN KEC. KLOJEN KOTA MALANG
44 KEL. DINOYO KEC. LOWOKWARU KOTA MALANG
34 KEL. BARENG KEC. KLOJEN KOTA MALANG
45 DESA MERJOSARI KEC. LOWOKWARU KOTA MALANG
35 KEL. KIDULDALEM KEC. KLOJEN KOTA MALANG
46 KEL. TULUSREJO KEC. LOWOKWARU KOTA MALANG
36 KEL. SUKOHARJO KEC. KLOJEN KOTA MALANG
47 KEL. KETAWANGGEDE KEC. LOWOKWARU KOTA MALANG
37 KEL. KASIN KEC. KLOJEN KOTA MALANG
48 KEL. LOWOKWARU KEC. LOWOKWARU KOTA MALANG
38 DESA TASIKMADU KEC. LOWOKWARU KOTA MALANG
49 KEL. SUMBERSARI KEC. LOWOKWARU KOTA MALANG
39 DESA TUNGGULWULUNG KEC. LOWOKWARU KOTA MALANG
50 DESA KARANGBESUKI KEC. SUKUN KOTA MALANG
51 KEL. BANDULAN KEC. SUKUN KOTA MALANG
52 DESA MULYOREJO KEC. SUKUN KOTA MALANG
53 KEL. SUKUN KEC. SUKUN KOTA MALANG
54 KEL. TANJUNGREJO KEC. SUKUN KOTA MALANG L
55 DESA BAKALANKRAJAN KEC. SUKUN KOTA MALANG a
56 KEL. BANDUNGREJOSARI KEC. SUKUN KOTA MALANG
b
or
57 KEL. PISANGCANDI KEC. SUKUN KOTA MALANG
at
ACARA VII
GENERALISASI PETA

A. TUJUAN:
1. Mahasiswadapatmelakukangeneralisasibaiksecaragrafismaupunkonseptual
2. Mahasiswadapatmengukurbesarnyanilaigeneralisasi pada objek yang tergambar pada peta RBI skala 1:25.000 dan skala
1:200.000

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
- Laptop
- Software GIS
- AlatTulis
2. Bahan
- Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 dan 1:200.000
- PlastikTransparan
- Spidol OHP

C. DASAR TEORI
Generalisasimerupakansuatu proses pemilihan, penyederhanaan, dan bahkansimbolisasi yang di dasarkan pada tujuan
dan kedetailanskala peta (Tyner, 1992). Pengertian lain generalisasiadalahsuatupemilihan dan
penyederhanaandalampenyajianunsur-unsur di muka peta. Pemilihan dan penyederhanaaninimerupakan salah
satutahapanpekerjaankartografi, yang bertujuan agar peta dapatmenyajikan data secaramaksimal dan jelas,
sehinggamudahdibaca. Unsur-unsur yang dapatdisajikandalamsuatu peta sangatbanyakjumlahnyasertaberagamnbentuknya,
sehinggamenyebabkankesulitandalammelakukangeneralisasi. Pekerjaangeneralisasiinisangatdipengaruhi oleh duahal,
yaituskala peta dan maksud/tujuanpemetaan (Aziz dan Rachman, 1979 dalamSubagio, 1999).

Skala peta merupakanfaktorutama yang dapatmempengaruhikuantitas dan kualitaspenyajian data.


Semakinbesarskalasuatu peta, akansemakinrinci dan semakinakurat data yang dapatditampilkan pada muka peta.
Sebaliknyasemakinkecilmuka peta akansemakinkurangakurat data yang dapatditampilkan.
Khususuntuk peta tematik, disampingskala peta, tingkatgeneralisasiini juga dipengaruhi oleh tujuanpemetaan.
Beradasarkantujuannya, makaunsur- unsurtertentudapatlebihditonjolkandibandingkandenganunsur-unsurlainnya. Misalnya
pada pemetaan pada tata gunalahan, unsur-unsur yang
berhubungandenganbataspenggunaanlahanakanlebihditonjolkandibandingkanunsur-unsurtersebutdalam peta gayaberat (pada
skala yang sama). Untukitu, pertama yang harusdiperhatikandisiniadalahmenetapkanunsurapasaja yang akanditampilkan,
kemudianbaruditetapkantingkatpenyederhanaan.
Jenisgeneralisasidapatdibedakanatasduamacamyaitu 1) GeneralisasiGrafik dan Konseptual. Perbedaan yang
mendasarterdapat pada metode yang digunakandalam proses generalisasi. Perbedaantersebutsecaradiilustrasikan pada

L
a
b
gambarberikutini.

Gambar 7.1 (a) GeneralisasiGrafis versus (b)


GenerallisasikonseptualPerbedaansecaramendetilperbedaankeduametodegenerallisasidijelaskansebagaiberikut:

1. Generalisasigrafik; generalisasiinilebihmengarahke proses penyederhanaan, pembesaran, pemindahan, penggabungan, dan


pemilihan. Pada proses generaliasigrafistidakadaperubahan pada symbol. Komponen yang berubahlebih pada
aspekgeometriknya. Adapunpenjelasanmasing-masingaplikasisebagaiberikut.
a. Pemilihan, yaitumemilihunsur-unsur yang akandisajikan di peta. Untukitupemilihanharusdidasarkanatasmaksud dan
tujuanpemetaan, sehinggatujuanakhirdapatdicapai.
b. Penyederhanaan, yaitumelakukanpenyederhanaansimbolunsur-unsurtopografi yang akandisajikan,
sehinggamudahuntukdigambarkan, tidakmengrangiarti, dan dapatditempatkan pada posisi yang benar.
Penyederhanaansimbolinidipengaruhi oleh skala peta, misalnyasimbolrumahdapatdigambarkansesuaidenganaslinya pada
peta skala 1:10.000, tetapi pada skala 1:100.000 rumahtersebutsudahtidakdapatdigambarkanlagi. Pada skalaini,
gabunganbeberaparumahhanyadapatdisajikandengansuatusimbolsaja.
c. Penghilangan/penghapusan, yaitumenghilangkanbeberapaunsur yang diperlukan, sehinggakerumitan peta
dapatdihindarkan. Yang pentingdisiniadalahtema peta harussesuaidengan data yang disajikan di
atasnyasertamenjagakeadaanaslinyapermukaanbumi.
d. Eksagerasi, eksagerasimerupakansuatubentukgeneralisasi, yaitusuatuteknikpembesaranunsur-unsur yang
akandisajikandalamsuatu peta, sehinggaukurannyasudahtidaksesuailagidengankeadaan yang sebenarnya.
Maksudeksagerasiadalahuntukmemberikansuatupengertian yang lebihbaiktentangsuatuunsur yang
pentingsehinggamudahuntukdibaca.

L
a
b
Gambar 7.2 generalisasiGrafis; (a) Penyederhanaa, (b) Pembesaran, (c)
Pergeseran, (d) Penggabungan, (e) Pemilihan (Ormeling, 2010).

Tingkat eksagerasiiniakansemakinbertambahdengansemakinkecilnyaskala peta.


Sebagaicontohdapatdiambilsuatuunsurtopografiberupajalan yang lebarnya 5 meter. Jalan tersebutdapatdigambarkan pada peta
skala 1:10.000 denganlebar 0,5 meter. Jalan tersebutdapatdigambarkan pada peta skala 1:50.000, makalebarnyamenjadi 0,1
mm sehinggasulituntukdigambarkan/dibaca. Untukmenghindarkanhaltersebut di atas, jalantersebutdigambarkandenganlebar
0,5 mm, sehinggaukurannyasudahtidaksesuaidengankeadaanaslinya. Berarti pada
gambarterakhirtersebutsudahmengalamieksagerasi.
Walaupunkonsepeksagerasiinisederhana,
tetapidalampraktiknyaakantimbulbeberapapermasalahandalammempertahankanukuransebenarnya dan

L
a
b
posisi yang tepat pada koordinatnya. Untukmempertahankanukuransebenarnya,
makasimbolharusdiletakkandengantitikpusatsimboltepat di ataskoordinatnya (Subagio, 1999).

2. GeneralisasiKonseptual; generalisasiiniterkait juga dengan proses penggabungan dan pemilihan, dan


sebagaitambahanterdiridarisimbolisasi dan penonjolan. Sebagaiakibatnya, symbol dalam peta memungkinkanberubah
yang pada akhirnyaakanberpengaruhterhadap attribute.

generalization at generalization at
original scale target scale
original
merging
QuaternaVy
Pitaioeefte \

qFutfwnjjy

a)
selection

u
symbolization

AA__
f*ft A f t j-f
\ J
------------------

enhancement
(exaggeration}

Gambar 7.3 GeneralisasiKonseptual: (a) penggabungan, (b) pemilihan, (c)


simbolisasi, (d) peningkatan (pembesaran). Oermeling, 2010.

L
a
b
Robinso, (1995) mengemukakanada 4 proses generalisasiyaitu Selection, Simplification, Displacement, dan Smooting
and enhancement. Penjelasansecara
detilmasing-masingbentukgeneralisasimenurut Robinson sebagaiberikut:
BOX 2.3
Cartographic
generalization: code of
practice
top of one another, the cartographer may
1 Selection. First, the map feature for generalization choose to displace them by a small degree
is selected. If more than one source is available to the so that they are both visible on the map
cartographer this may involve choosing the most image. This may have the effect of
appropriate representation of the feature or a blending of displacing a feature several hundred metres
the two. depending on the map scale used
2 Simplification. Next, a decision will betakento 4 Smoothing and enhancement.If the source
simplify the feature. For the example of the river this may data from which a cartographer is working
involve the removal of some minor bends. The aim of are very angular, because they have been
generalization will usually be to simplify the image but collected from a series of sampling points, a
maintain the overall trend and impression of the feature. smoothing technique may be used to apply
3 Displacement.If there are features that are located shape and form to the feature. This will give
side by side in the real world, or that lie on a better representation.

[Source: Adapted from Robinson etai, 1995]

Generalisasiinisifanyasangatsubjektif, sehinggatidakadasatupetunjuk pun yang


dapatdisajikanpedomanuntukpekerjaanini. Walaupundemikian, dapatbeberapapetunjukumum yang harusdiperhatikan, seperti:
a. Maksud dan tujuanpemetaan
Maksud dan tujuanpemetaanmerupakanpetunjukumumuntukmerencanakansuatu peta,
sehinggamasalahiniharusmenjadipedomandalammengerjakangeneralisasi.
b. Sifatnya dan bentuk yang
pentingdarisuatudaerahharusdipertahankanwalaupuntingkatgeneralisasiakansemakinbertambahsesuaidenganmengecilnya
skala peta, tetapisifat dan bentuk yang pentingdarisuatudaerahharustetapdipertahankan.
c. Perlakuanharusselalutetap/samauntuksetiaptempat
d. Tingkat generalisasiuntuksetiapdaerahdalamsuatu peta (dan rangkaian peta dalamsatuseri)
secarakeseluruhanharusdijagasama, sehinggaestetika peta tersebutdapatdijaga.

L
a
b
D. CARA GENERALISASI
Ada tigacarageneralisasi, yaitu:
a. Langsungdikerjakan pada peta turunan, yaitu peta hasilperkecilandari peta dasar. Pada caraini,
hasilgeneralisasidapatlangsungdiketahui. Akan tetapi, carainisukaruntukdilakukanterutamabilaskala peta
turunannyakecelsekali.
b. Dilakukan pada peta dasarnya, sehinggamudahuntukdilakukan. Akan
tetapidengancarainihasilnyatidakdapatlangsungterlihat, karena peta dasarnyaterlebihdahuluharusdiperkecil.
c. Dilakukan pada peta denganskalaperantara (denganskalalebihkecildari peta dasarnya, tetapilebihbesardariskala peta
turunannya). Cara inidianggapcara yang terbaik.
Peta Dasar

Peta Topografi Skala


1:25.000

Generalisasi pada
peta dasar

Peta Perantara

Peta Topografi Skala


1:50.000

Generalisasi pada peta


perantara

Peta Akhir

Peta Topografi Skala


1:100.000

Generalisasi pada
peta Akhir

Gambar 7.4 Diagram Proses generalisasi

L
a
b
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Peta Hasil GeneralisasiGrafis
2. Peta hasilgeneralisasikonseptual
3. Tabel data hasilperhitungangeneralisasi dan besarnyanilaigenerlisasi.

F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover, judulpraktikum,
Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum, Pembahasan,
kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.

G. Daftar Rujukan

Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic data.
Utrecht. Netherlands.

Hallim, Yusron, 1981. Aspek Visual Sistem Kelas Interval dalamPemetaan


Choropleth StudiKasusPemetaanKepadatanPendudukJawa Tengah.
Prosiding Seminar InterpretasiFoto Udara dan Survey Terpadu. Geo
UGM

Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of Geospatial


Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.

Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM

Robinson, et all. 1995. Element of Cartography. Canada: John Wiley & Sons,
INC

Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM

L
a
b
L
a
b
Lampiran I:
Tabel 7.1 PenilaianObjekGeneralisasi
Skala 1:25.000 Skala 1: 250.000

Ukuran Konfersi Kondisi Ukuran Konfersi Kondisi


No. Nama Objek Aktual
Simbol kondisi aktual Simbol kondisi
(mm) dilapangan (sebenarnya) (mm) dilapangan

1.

2.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

L
a
b
ACARA VIII
MEMBUAT PETA CLOROPLETH
SECARA DIGITAL

A. TUJUAN:
1. Mahasiswadapatmelakukanvisualisasi digital berdasakankelas interval
2. Mahasiswadapatmembuat peta Cloropleth

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
- Laptop
- Software ArcGIS 10
- AlatTulis
2. Bahan
- Peta Digital Kota Malang
- Data KepadatanPenduduk Kota Malang

C. DASAR TEORI
Cloropletberasaldaribahasa Yunani, chorosuntukdaerah dan plethosuntuk “nilai”. Jadi yang
dijadikanmetodeuntukdaerah/areal adalahnilai. Nilai digitunguntukdaerah dan
digambarkansebagaipermukaanbertingkatmenunjukkansederetannilai-nilai yang tersebar. Karena
nilaiiniditunjukkanmelalui symbol daerah, sehingganilaitersebuthanyabernilairelatif.
Adanyaperbedaanskalakeabuan (grey value) atauintensitaswarna yang
menekankanperbedaanintensitassutaufenomenasepertiperbedaankepadatan. Perbedaannilaiabu-
abudigunakansuatuhirarkiatautingkatanantarakelas-kelas yang dibedakandapatditangkapkesanyadenganjelas.
Secaraumum, semakingelap grey value makasemakintinggikepadatannya. Pengertian yang lain
semakingelapdearahtersebutmakakondisinyaakansemakinjelek. Hal inilah yang perludipahami oleh
seorangpembaca peta, yang
dituntutkemampuanbacatulis(literacy).Untukmenggambarkanpeningkatanpersentasekemampuanbacatulis
(literacy) pada peta global, denganwarna yang

L
a
b
bertambahnilainyaakanmembuatpembaca peta untukberhati-hatiakankesalahan,
sepertikondisi yang jelekdigambarkandegambarkandenganwarna yang
lebihterang.
Ada duamacamkloropletyaitu 1) peta kepadatan (yang
menggambarkanrasiodimana areal yang diliputdihitugsebagaipenyebut) dan 2)
rasio yang tidakberhubungandengan areal. Contohpersentase orang berusialebih
65 tahun pada total populasi). Dari sudutpandangpengguna peta
sangatpentinguntukmembedakanduatipeini, karenaimpresi visual peta koroplet
oleh daerahwarnamaupunukurannya. Gambaranprosedurpembuat peta
cloropletdapatdilihat pada gambarberikut 8.1 berikutini.

Gambar 8.1 Prosedurpembuatan peta coroplet


Berdasarkangambartersebutnilaiabsolutsebagai salah satusumber data
misalnyajumlah orang ataujumlahdokter.
Supayadapatmelihatapakahnilaiobsolutinikenyataanyalebihataukurangdapatdikait
kandenganaspek yang lain misalnyaukuran wilayah ataujumlah total populasi.
Makarasiodariduanilaiabsolutakandihasilkan.
Langkahselanjutnyayaitumengelompokansemuarasiomenjadijumlahkelas yang
terbatas. Faktorpembatasandalamjumlahkelasakanmenjadijumlahnilai grey value
yang dapatdibedakan.
Jarakkelasdapatdiperluasdenganmenambahkanwarnaataupolalainnya,
tetapihanyadenganmaksimumtujuhkelas. Tujuandaripengelompokanrasio pada
koroplethadalahuntukmemperbaikikemungkinan-kemungkinanbagikomunikasi
dan informasiitu.

L
a
b
D. LANGKAH KERJA
a. Cara membuat peta coropletKepadatan
1) Buka aplikasi ArcGIS 10x
2) Panggil data peta “Kota Malang” digital dengan format “Shp” melalui
menu “File ^ Add data, telusurisesuaipenyimpanan data saudara.
3) Buka data attribute dengancara “Klick kanan layer ^ Pilih Open Attribute
Table.
4) Buatlahkolom “Jml_Pddk” (JumlahPenduduk) dengancara “ Klick Table
Options ^ Add Field, sehinggamunculkotal dialog “Add Field”.
Table

6=1 S’ s
L
« Find and Replace...

RI
% Select By Attributes... ME
□ Clear Selection 62
4*
76
Switch Selection 5
64
10
0 Select All
9
Add Field...
76

m
l
Restore Default Column
Widths Restore Default Field
Order

5) Pada kotak dialog “Add Field” isikanpdakolom Name dengan


Turn All Fields On
Show F Add Field

Arran g Adds a new field to the table.

“Jml_Pddk”, Kolom Type pilih “Long Interger (angka)” dan Field


Propertiesnya 25, kemudian klick oke,
makakolomsecaraotomatisakanmenambahdengantipe data “long
intergeratauangka”.

L
a
b
6) SelanjutnyabuatKolomkeduadengannama “Luas”
dengankriteriasebagaimanagambarberikutini.

7) Buatkolomketigadengannama “Kep_Pddk”
dengankriteriasebagaimanagambar di bawahini.

8) KemudianlakukanStard Editing dari menu Editor, kemudianmulailahisi


data “Jml_pddk” dengan data kepadatanpenduduk Kota Malang yang

L
a
b
tersedia.
9) Carilahluas wilayah denganmembukatabelAtribute, pilih Field “LUAS”,
klick kanan pada judul Field ->Pilih “Calculate Geometry..”,
sehinggamunculkotak dialog “Calculate Geometry”. Pada kotak dialog
tersebut Klick Units ^ pilihlahsatuanluas yang saudarakehendaki (m, ha,
Km, mil dll), kemudian klick oke. Secaraotomatisluas wilayah
akanmuncul pada kolomtersebut.

10) Langkahberikutnyamencarikepadatanpendudukdenganmembagijumlahpend
udukdenganluas wilayah dengancara: Buka data attribute Klick Kananpada
judul Field Kolom “Kep_Pddk” ->pilih “Field Calculator” sehinggaunculkotak
dialog “field calculator”. Buatlah formula dengancara “Klick 2x pada Field
“JML_PDD” dan Operator (/) kemudian klick 2x field “LUAS”, selanjutnya
klick Oke, secaraotomatiskepadatanpendudukdiketahui.

L
a
b
11) Setelah data selesai di inputkanlangkaberikutnyayaituvisualisasi
symbol/klasifikasi, dengancara Klick kanan properties/double Klick layer
peta “Kota Malang” sehinggamunculkotak dialog “Properties”
12) Pada kotak dialog tersebutpilih “Symbology”
selanjutnyalakukanklasifikasi data denganmemilih menu “Quantities”.
Pada menu tersebutsaudarapilih “Field Value” yang digunakansebagai
target dalamvisuallisasi, dalamhalini“Kep_Pddk”.
Untukmerubahwarnadapatsaudara Klick Menu “Color Ramp”.

L
a
b
13) Selanjutnyasaudaradapatmengubahbanyaknyakelasdenganmelakukan
“Klick pada menu Classify...”, sehinggamunculkotak dialog
“Classication”. Pada kotak dialog tersebutsaudaradapatmemilihkelas
interval dan jumlahkelas yang suadaraanggap paling
tepatsesuaidenganhitungan data pada praktikumsebelumnya,
misalnyadalamlatihainidipilih “Natural Breaks”, selnajutnya klick Oke,
dan Oke.

L
a
b
14) Selanjutnya peta hasilKlasifikasiakantampilsebagaiberikut

b. Cara membuat peta coropletRasio


Langkah dan proses dari no 1 sampai no 11, perbedaanyaterletakdalam
data proses visualisasibahwa pada peta coropletkepadatanmenggunakanluas
wilayah sebagai factor penentu, sedangkancoropletrasiosemua data
hanyaberfungsisebagaipembandingsehinggadapatdivisualisasisebagaiberikut.
12) Pada proses visualisasi dan klasifikasi data yang dipilih field “Jml_Pdd”
dimanajumlahpenduduktidakmemerlukan factor luassebagaipembagi,
namunsecaralangsungpundapat di visualisasi.

L
a
b
13) hasilvisualisasi dan klasifikasidapatdisajikansebagaimanagambar di
bawahini.

E. HASIL PRAKTIKUM
1. Peta CoropletKepadatanPenduduk Kota Malang
2. Peta CoropletRasioJumlahpenduduk Kota Malang

F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover, judulpraktikum,
Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum, Pembahasan,
kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).

L
a
b
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.

G. Daftar Rujukan

Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.

Hallim, Yusron, 1981. Aspek Visual Sistem Kelas Interval dalamPemetaan


Choropleth StudiKasusPemetaanKepadatanPendudukJawa Tengah.
Prosiding Seminar InterpretasiFoto Udara dan Survey Terpadu. Geo
UGM

Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of


Geospatial Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.

Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM

Robinson, et all. 1995. Element of Cartography. Canada: John Wiley & Sons, INC

Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM

L
a
b
or
ACARA IX
MEMBUAT PETA ISOLINE SECARA DIGITAL

A. TUJUAN:
1. Mahasiswadapatmembuat peta isoline berbasis data titik
2. Mahasiswadapatmelakukanvisualisasi peta isoline
denganbenarsesuaikaidahkartografi

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
- Laptop
- Software ArcGIS 10
- AlatTulis
2. Bahan
- Peta TitikKetinggian St Helents

C. DASAR TEORI
Menurutbahasa Yunani ‘iso’ berarti “sama“ dan dan isoline adalahgaris
yang menghubungkantitikdengannilaisamaatauketinggian yang sama di
ataspermukaanlaut, jumlahcurahhujan yang sama, temperature yang samadll.
ISolinedapatdibagimenjadiduayaitu 1) Isometric line dan 2) Isopleth.
Pertama, isometric lineyaitugaris yang
menggambarkanpenyebaranpenyebaranangkadenganhargaabsolut, misalnya: garis
contour, temperature, tekananudara, curahhujan, dan sebagainya.

L
a
b
Gambar 9.1 Gariskonturperwujudandari isometric

Gambar 9.2 proses tahapanpembuatan isometric line

Kedua, Isopleth lineyaitugaris yang menunjukkanharga yang relative


darihasilpenelitiantentangsuatu element ruang. Misalnyakepadatanpenduduk,
produksi rata-rata dan sebagainya.

L
a
b
Gambar 9.3 Pembuatan isopleth melaluiinterpolasinilaisel grid.

Garis-garis lain yang menggambarkaninformasi yang samabanyaknya (harganya),


diantaranyaadalah: isohypse, isotherm, isobar, isohyet, isobrand, isochrones, isohel,
isoneph, isohaline, isonif, isophene, isobaths, isogone, isopore, isopach, isoneismal,
isogal, isotach.
Metode yang dilakukanuntukmelakukanpemetaan isoline
yaitudengancarainterpolasi. Langkahpokokdalampemetaan isoline yaitu:
1. Penentuantitik control
2. Mencarikelas interval
3. Interpolasigaris isoline denganbantuantitik control
4. Memberi symbol untuksetiap zones shading or colouring of the zones.

D. LANGKAH KERJA
1) Buka aplikasi ArcGIS 10x
2) Panggil data peta St. Helents

3) Aktifkan menu “Toolbars”, dari Customize -> toolbars “Geostatisyical

L
a
b
Analysis”

4) Setelah menu “Geostatisyical Analysis” mucul Klick ->Pilih Geostatistical


Wizard.

5) Selanjutnyamunculkotak dialog Geostatistical Wizard, pilih Inverse Distance


Weigthing (IDW), kemudian data field pilih F4 (yang merupakan formula
titikketinggianst.helents), kemudian next.

L
a
b
L
a
b
6) Hasil interpolasi yang akandihasilkanmunculdalam preview, kemudian
Next.

7) Selanjutnyaakanmunculinformasitingkat rms error hasildariprosesinterpolasi


yang dilakukansebagaimanagambarberikutini. Selanjutnya klick “Finish”
dan proses selesai.

L
a
b
L
a
b
8) Hasil proses interpolasisebagaiberikut yang berupa peta Isopleth.
Untitled
Bookmarks Insert Selection Customize Winde

oeas® x *> t 1:10,730.348,537


Editor- ► I__| U |□0

Table Of Contents

0 Inverse Distance Weighting


Prediction Map
[ST_H ELLENT2]. [ F4]
Filled Contours
■ 682.003 - 863,780894
■ 863.730894 -1,006.79353
■ 1,006,79353-1,119,30783
■ 1,119,30783 -1,207,82776
1,207,82776 -1,320,34206
1,320,34206-1,463,3547
■ 1,463,3547-1,645,13259
■ 1,645,13259-1,876,18353
■ 1,876,18353 - 2,169,86355
■ 2,169,86355 - 2,543,149

d 0 am

9) Untukmengubahmenjadi “Isoline” dapatdilakukandengancara “Klick 2x, pada


layer kemudianmunculkotak dialog layer properties, pada kotak dialog
tersebutuncekcentang “Field Countur” dan ceklah “Countur”
sebagaimanagamabrberikutini.

L
a
b
10) tampilanselanjutnyaberubahsebagaiberikut.

E. HASIL PRAKTIKUM
1. Peta isoline stHelents
2. Peta isopleth st.Helents

L
a
b
L
a
b
F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover, judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan,
Hasil Praktikum, Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.

G. Daftar Rujukan

Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic data. Utrecht. Netherlands.

Hallim, Yusron, 1981. Aspek Visual Sistem Kelas Interval dalamPemetaan


Choropleth StudiKasusPemetaanKepadatanPendudukJawa Tengah. Prosiding Seminar InterpretasiFoto Udara dan
Survey Terpadu. Geo UGM

Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of Geospatial Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.

Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM

Robinson, et all. 1995. Element of Cartography. Canada: John Wiley & Sons,
INC

Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM

L
a
b
L
a
b
ACARAX
MEMBUAT PETA STATISTIC 3D (permukaan)
SECARA DIGITAL

A. TUJUAN:
1. Mahasiswadapatmembuat peta Cloroplethkepadatanpenduduk model 3D
denganbenar
2. Mahasiswadapatmengkaji model peta statistic 3 D

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
- Laptop
- Software ArcGIS 10
- AlatTulis
2. Bahan
- Peta Digital Kota Malang
- Data KepadatanPenduduk Kota Malang

C. DASAR TEORI
Gambar 3 dimensidari data kuantitatif yang digunakandalam peta choropleth
dan peta isoline untukkeperluanpenelitiandaptmembantupenampilanduadimensinya.
Gambar tigadimensisemacamitumungkindapatdisebutsebagai model data
ataupermukaan statistic. Dalamhaltema yang akandipetakanadalahketinggian di
ataspermukaanlaut, model data mensimulasikankeadaanrealitas.
Apabilamencerminkanfenomena yang lain, model data
ituakanbertindaksebagaitongkatpengukur, apakahmelaluiprosedurklasifikasi,
pandangan yang benar pada data akanterlihat. Model data
sendiridapatdigunakanuntukkomunikasi data, tetapiadakerugiannya:
tidakdigeneralisasimelaluiklasifikasi, oleh karenaitumungkinakanmemunculkangambar
yang terlalukompleks, dank arena reliefnya ,
beberapadaerahakankelihatanpuncaknyajikamenggunakan model data tigadimensi.
Oleh karenagambarantersebut, sangatmustahiluntukmembacanilai yang tepat pada
peta. Keuntungandari data tigadimensiinformasimenjadilebih dramatic, yang
dapatdiingatsepanjangwaktu, dan akanmemunculkangambaran yang bagusdari trend
umumnya.
Untukmenentukanpermukaanstatistik, prosesnya hamper
samadenganpenentuanposisititik-titikdipermukaanbumiyaitumenggunakan system
koordinat x, y dan z. Ketinggiansuatutitik (tempat)
dipermukaanbumidinyatakanataudiartikandenganzumbu z, maka pada permukaan
statistic data-data kuantitatiflah yang digambarkansebagaizumbu z tersebut.
Sedangsumbu x dan y tetapsebagaikoordinatplanimetrik (horizontal).
Untuklebihjelasnyadapatdilihat pada gambar di
bawahinidimanadaerahdigambarkansebagai unit-unit yang semuanyadibentukdengan
system Grid. Unit tersebutdapatberupa wilayah Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan,

L
a
b
or
atau wilayah dan sebagainya.

Gambar 10.1 Model penembanganpermukaan statistic

L
a
b
Gambar 10.2 Contoh Peta PermukaanStatistkBertingkat

D. LANGKAH KERJA
a. Cara membuat peta coropletKepadatan
1) Buka aplikasi ArcGIS 10x
2) Panggil data peta “Kota Malang” digital dengan format “Shp” melalui menu
“File ^ Add data, telusurisesuaipenyimpanan data saudara.
3) Buka data attribute dengancara “Klick kanan layer ^ Pilih Open Attribute
Table.

4) Buatlahkolom yang dapatdinyatakanjumlah, luas, atauproduktivitaspadi, dan

L
a
b
data statistic lainnya. Dalamhalini data yang
digunakanadalahjumlahpenduduk(Jml_Pddk).
Untukmenambahkankolomsebagaimana proses praktikum IX.
KOTA_MALANG

FID Shape FID_ AREA PERIMETER DXF_SIZE DESA KECAMATAN KABUPATEN JML_PDD LUAS Kep_Peddk
0 Polygon 9 1612420 6246.644 38 DESA TASIKMADU KEC. LOWOKWARU KODYA I.IALAN 199 161.24 1
1 Polygon 0 1516840 7850.318 1 DESA BALEARJOSARI KEC. BLIMBING KODYA MALAN 290 181.68 1
2 Polygon 0 2259710 8477.77 39 DESA TUNGGU LWU LUNG KEC. LOWOKWARU KODYA I.1ALAN 360 225.07 1
3 Polygon 0 1775800 10949.94 40 KEL. TLOGOMAS KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 432 177.58 2
4 Polygon 0 1811650 7663.966 41 KEL. TUNJUNGSEKAR KEC. LOWOKWARU KODYA 1.1 345 181.16 2
ALAN
5 Polygon 0 1337330 7255.174 2 KEL. POLOWUEN KEC. BLIMBING KODYA MALAN 1000 133.73 7
6 Polygon 0 1122300 4917.115 3 KEL. ARJOSARI KEC. BLIMBING KODYA MALAN 435 112.23 4
7 Polygon 9 2599860 10013.89 42 KEL. JATIMULYO KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 778 250.99 3
8 Polygon 9 2498280 9007.934 43 KEL MOJOLANGU KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 587 249.83 2
9 Polygon 9 1619060 7034.022 4 KEL. PURWCDADI KEC. BLIMBING KODYA MALAN 543 161.91 3
10 Polygon 9 596681.9 3945.719 44 KEL. DINOYO KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 785 59.67 13
11 Polygon 9 3861830 11608.02 45 DESA MERJOSARI KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 545 386.18 1
12 Polygon 9 3836980 11942.52 5 KEL. PANDANWANGI KEC. BLIMBING KODYA MALAN 654 383.7 2
13 Polygon 9 1363450 6510.424 46 KEL. TULUSREJO KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 321 136.34 2
14 Polygon 9 1211760 5512.269 6 KEL. BLIMBING KEC. BLIMBING KODYA MALAN 345 121.18 3
15 Polygon 9 877056 4182 979 47 KEL. KETAWANGGEDE KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 213 87.71 2
16 Polygon 9 2399910 8451.872 7 KEL. PURWANTORO KEC. BLIMBING KODYA MALAN 122 239.87 1
17 Polygon 9 2434040 9510.472 50 DESA KARANGBESUKI KEC. SUKUN KODYA MALAN 321 243.41 1
18 Polygon 9 846596.8 4667.488 27 KEL. PENAGGUNGAN KEC. KLOJEN KODYA MALAN 22 84.66 0
19 Polygon 9 1600680 5865.542 48 KEL. LOWOKWARU KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 21 160.97 0
20 Polygon 9 1296860 5605.479 49 KEL. SUMBERSARI KEC. LOWOKWARU KODYA MALAN 56 129.69 0
21 Polygon 9 459436.5 5029.972 28 KEL. SAMAAN KEC. KLOJEN KODYA MALAN 65 45.94 1
22 Polygon 9 1614070 8286.862 8 KEL. BUNULREJO KEC. BLIMBING KODYA MALAN 87 161.53 1
23 Polygon 9 595229.5 3993.129 29 KEL. RAMPALCELAKET KEC. KLOJEN KODYA MALAN 90 50.52 2
24 Polygon 9 1343610 4977.148 30 KEL. 0R0-CR0D0W0 KEC. KLOJEN KODYA MALAN 345 134.36 3
25 Polygon 9 906052.3 4601.378 31 KEL. GADINGKASRI KEC. KLOJEN KODYA MALAN 654 90.61 7
26 Polygon 9 1932510 6834.82 12 KEL. SAWOJAJAR KEC. KEDUNGKANDANG KODYA MALAN 675 193.25 3
27 Polygon 9 1537730 6390.318 9 KEL. KESATRIAN KEC. BLIMBING KODYA MALAN 34 153.77 0
28 Polygon 9 820843.1 3796.683 32 KEL. KLOJEN KEC. KLOJEN KODYA MALAN 56 82.08 1
29 Polygon 9 4116170 13971.67 13 KEL. MADYQPURO KEC. KEDUNGKANDANG KODYA MALAN 75 411.6 0
30 Polygon 9 2431410 10151.64 51 KEL. BANDULAN KEC. SUKUN KODYA MALAN 76 242.05 0
31 Polygon 9 860952.5 5287.027 33 KEL. KAUMAN KEC. KLOJEN KODYA MALAN 75 86.1 1
32 Polygon 9 1054640 4851.578 34 KEL. BARENG KEC. KLOJEN KODYA MALAN 876 105.46 8
33 Polygon 9 967961 5960.542 10 KEL. POLEHAN KEC. BLIMBING KODYA MALAN 98 96.8 1
34 Polygon 9 5325320 11078.88 14 DESA CEMORQKAN DANG KEC. KEDUNGKANDANG KODYA MALAN 678 532.53 1
35 Polygon 9 462661.9 3083.693 35 KEL. KIDULDALEM KEC. KLOJEN KODYA MALAN 554 46.27 12
36 Polygon 9 2993140 12208.41 52 DESA MULYOREJO KEC. SUKUN KODYA MALAN 564 300.46 2
37 Polygon 9 2922580 8760.746 15 KEL. LESANPURO KEC. KEDUNGKANDANG KODYA MALAN 45 292.27 0
•w PnK/nnn n F<W7d1 s 1A11 RQ7 Tfi KFI RIlIfnHiBin ifFrKIn IFN icnnYAMAI AN R7F FQ Q7 11

5) Covert data vector menjadi data raster, dengancarapilih menu “Arc Toolbox” -
>pilih “Convertion tools” To Raster -> Klick 2x Polygon to
raster ->sehinggamunculkotak dialog Polygon to raster ->isikan Input
informasidalamkotak dialog Polygon to raster
sebagaimanacontohgambarberikutini.

L
a
b
L
a
b
6) Setelah selesaiOke, tunggubeberapasaatsehinggahasil covert
munculsebagaimanacontohgambarberikutini.

7) Selanjutnyabukalahaplikasi “Arc Scene” dari menu Start,


sehinggatampilan Arc Scene munculsebagaiberikut. Selanjutnyatampilkan
data peta KOTA MALANG dengan format ShpmelaluiAdd data,
sebagaimanagambar di bawahini.

® Laboratorium GEOTEKNIK GEOGRAFIFIS UM


P^utin4n, 5.PJ., M.&.

77
8) Untukmerubahtampilanmenjadi 3 Dimensi Klick 2x pada layer peta,
sehinggamunculkotak dialog “Layer Properties”. Pada kotak dialog
tersebutpilih “Symbology” ->visualisasilahdengan menu “Quantities” ->
pada Field Value pilih “Kep_Pddk”, sebagaimanacontoh pada gambar di
bawahberikutini.

9) Selanjutnyapilih menu “Base Height” kemudianpilih menu Elevation


from surface denganmelakukan “Browse” dengan Klick kotak folder,
panggilah “layer peta hasil convert” dengan format.tiff yang
telahsaudarabuat.

L
a
b
o
10) Selanjutnyapilih menu “Extrusion” centanglah pada box (Extrude feature
layer.......) -^Kemudian pada Appy extrusion bt: pilih“Adding it to each
feature’s maximum height ”,selanjutnya klick Apply dan OK.

L
a
b
o
11) Selanjutnya peta akanberubahmenjaditampilan 3D,
sebagaimanacontohberikutini.

E. HASIL PRAKTIKUM
Peta Cloroplet 3D KepadatanPenduduk Kota Malang

F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover,
judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum,
Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana.

G. Daftar Rujukan

Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.

Hallim, Yusron, 1981. Aspek Visual Sistem Kelas Interval dalamPemetaan


Choropleth StudiKasusPemetaanKepadatanPendudukJawa Tengah.
Prosiding Seminar InterpretasiFoto Udara dan Survey Terpadu. Geo
UGM

Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of


Geospatial Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.

Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM

Robinson, et all. 1995. Element of Cartography. Canada: John Wiley & Sons,
INC

Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM


® Laboratorium GEOTEKNIK GEOGRAFI FIS UM
A*;US.I.U, M.&

80
ACARA XI
MEMBUAT PETA DIAGRAM SECARA DIGITAL

A. TUJUAN:
1. Mahasiswadapatmembuat peta diagram denganbenar
2. Mahasiswadapatmengkajikelamahan dan kelebihan peta diagram yang
dihasilkan

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
- Laptop
- Software ArcGIS 10
- AlatTulis
2. Bahan
- Peta Digital Kota Malang
- Data KepadatanPenduduk Kota Malang

C. DASAR TEORI
Peta digrammerupakan peta yang sederhana yang berisikan diagram-
diagram. Fungsi diagram sangatbaikuntuksituasi yang terisolir, pada
dirinyasendiriatau yang berpasangan, dalammembandingkanangkanya,
ataudalammenggambarkankecenderungan temporal (Temporal trend).

Gambar 11. 1 peta Diagram perkembanganpendudukBelgia

Namun, diagram banyakdigunakan pada peta-peta.


Seseorangdapatmelihatjelasantara diagram garis, dimanakecenderungan temporal
pada suatufenomenaterindikasi(sepertisuhutahunanatau rata-rata curahhujan),
diagram batang (bar grafik),
dimanapanjangkolomtelahdibagisecaraproporsionaldiantarakarakteristik-
karakteristik yang bervariasi, histogram (di mana sejumlahkolombatang yang
berdekatandigunakan) , diagram areal (sepertigrafikpai (pie grap), dimana pada

L
a
b
daerah pada diagram telahdibagi, diagram alir (flow diagram) dan diagram-
diagram areal, dimanaseluruhdaerah peta
telahdibagimenurutpersentaseberbagaikarakteristik yang terlihat.
Berikutinicontohkeefektifandarijenis-jenis diagram jigadigunakandalampemetaan.
between individual values overall values
total inner partial
max. parts
name shape compa
range quanti struc
and esti measu esti measu
ties ture rison
total mating ring mating ring

pie a) 1:275 excel


fair possible fair hard hard limited possible
chart b) 1:2500 lent

pie chart
with a) 1:140 very
hard fair fair bad fair fair hard
different b) 1:1400 hard
scales

bar a) 1:5
fair fair fa ir fair fa ir fa ir fair fair
graph b) 1:100

histo a) 1:10 excel


hard fa ir hard fair fair h ard h ard
gram b) 1:100 lent

Gambar 11.2 Keefektifan diagram (Kraak&ormeling, 2010).

D. LANGKAH KERJA
a. Cara membuat peta coropletKepadatan
1) Buka aplikasi ArcGIS 10x
2) Panggil data peta “Kota Malang” digital dengan format “Shp” melalui
menu “File ^ Add data, telusurisesuaipenyimpanan data saudara.
3) Klick kanan layer peta ^ pilih Properties, sehinggakotak dialog layer
properties muncul.
4) Pada kotak dialog tersebutpilih “symbology”, kemudianpilih Show: Chart
Pilih salah satu model diagram (grafik) dalamhalinisayapilih “Pie”.

L
a
b
5) Selanjutnyamasukan Field yang akandigunakansebagaitampilanGrafik
dalamhaldipilih field: Jml_Pdd, Luas, dan Lhan_tebk” sebagaimana
gambarberikutini.

6) Saudaradapatmerubahtampilan Background, warna, ukurangrafik,


properties, extrutiondenganmengklick menu tersebut. Jikaselesai klick Ok,
sehingga peta berubahsebagaimanagamabrberikutini.

L
a
b
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Peta diagram model Pie Penduduk Kota Malang
2. Peta diagram Batang Kota Malang
3. Peta Stacked Kota Malang

F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover, judulpraktikum,
Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum, Pembahasan, kesimpulan,
Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana, kelemahan dan kelebihan.

G. Daftar Rujukan
Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic data.
Utrecht. Netherlands.
Hallim, Yusron, 1981. Aspek Visual Sistem Kelas Interval dalamPemetaan
Choropleth StudiKasusPemetaanKepadatanPendudukJawa Tengah.
Prosiding Seminar InterpretasiFoto Udara dan Survey Terpadu. Geo UGM
Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of Geospatial
Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.
Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM
Robinson, et all. 1995. Element of Cartography. Canada: John Wiley & Sons, INC
Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM

L
a
b
o
ACARA XII
MEMBUAT PETA DOT (TITIK)
SECARA DIGITAL

A. TUJUAN:
1. Mahasiswadapatmembuat peta dot sebaranpenduduk Kota Malang.
2. Mahasiswadapatmengkajikelamahan dan kelebihan peta dot yang dihasilkan

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
- Laptop
- Software ArcGIS 10
- AlatTulis
2. Bahan
- Peta Digital Kota Malang
- Data KepadatanPenduduk Kota Malang

C. DASAR TEORI
Peta Dot merupakan peta yang special pada peta symbol proporsional, karena
data itumenunjukkan data titikdengan symbol yang masing-
masingmenunjukkankuantitas yang sama, yang
diletakansedapatmungkinpadatempatdimanafenomenaitumuncul. Peta dot
sangatbaikuntukmenyajikanagihan/distribusiunsur/data. Pada kasus peta
penduduksetiap dot mewakilisatuataulebihsekelompok orang. Apabilasetiap dot
mewakilisatu orang makaakanmenujukkanlokasi yang tepat.
Namunketikadigunakanuntuksekelompok orang ketepatanitumenjadi relative.
Solusinyaadalahmenempatkan dot ditengahpendudukitutinggal, atau pada gravitinya.
Lokasi dot harusdipilihdengansedemikianrupa,
sehinggamenunjukkankarakterpendistribusianpopulasisecara actual.
Dengandemikian peta dot menunjukkanpolasebagaicontohkonsentrasi dan
penyebarandaridistribusipopulasi, pada peta populasi, atau sub
kelompokdarisuatupopulasi, sepertijumlahsiswa.

L
a
b
Problema yang harusdijawab oleh apabilasaudarainginmembuat peta dot
adalah:
a) Berapahargasatuansetiap dot?
b) Berapaukuran (besarkecilnya dot) 1 dot?
c) Di mana dot tersebutdiletakan/diplot?
Gambaran peta tersebutharusmemberikangambaran yang baiktentangagihan/distribusi,
besarkecilnya dot, sertahargasatuansatu dot harusdiperhitungkan, sehingga dot
didaerah yang padathanyabolehbersinggungan. Khususuntuk dot yang
berbentuklingkaran R-nyadapatdicaridenganrumusumum.
R= 0.564VD
S
Dimana:
R = jari-jarilingkaran (dot)
D = luasdaerah (metric) yang digambarkanmewakilisatu dot S =
Skala peta

Contohsoal: 1 dot = 1 ha, skala peta 1:100.000


Ditanya: berapaukuran dot (r)
Jawab: Skala 1:100.000

L
a
b
1 cm = 1000 m atau 1 mm =100 m 1 Ha = 100 m x 100 m = 10.000 m2 1 Ha = 1 mm2
pada peta (100 m x 100 m) Makaukuran dot = nr2 = 1 mm2 1
VS _ V22/7 Contohsoalke 2:
Luas ranch (penggembalaan) = 100 Km2, di mana terdapat 50.000 ekorsapidenganskala
peta 1:100.000.
DIntanyaBerapakahukuran dot (R) apabila 1 dot = 10 ekorsapi.
= 0,564

Penyelesaiangunakansekala NOMOGRAPH MACKAY

161
Distance

124 155

Dots
_ _ : cenlimeter
Skala peta 1:100.000 1 cm = 1000 m = 1 km 1 cm2
= 1 km
Diamet& dots centimeters
r
518

0635

225

0645 cer*
ito .
W
50.000 ekorsapiterdapatdalam 100 km2
Jadi 1 Km2terdapat 50.000/100 = 500 ekorsapiatau 1 cm2 di peta terdapat
500 ekorsapi.

L
a
b
Jadidalam 1 cm2 di peta terdapat 500/10=50 dot. Lihat “NOMOGRAPH MACKAY”
dan masukanangka di atas (50 dot/cm2), Tarik garistegaklurusmemotonggaris zone of
coalsescing dots dan Tarik garistersebutsejjarkekiri. Kita mendapatkan diameter dot
sebesar 1,5 mm atau R = 1,5/2 =0.75 mm.
Di mana dot ditempatkan/ploting? Penempatan dot akanmengikuti hokum “centre of
gravity” yang agihannyadapatdibedakanmenjadiduayaituberdasarkan grid dan
agihangeografis.

D. LANGKAH KERJA
a. Cara membuat peta coropletKepadatan
1) Buka aplikasi ArcGIS 10x
2) Panggil data peta “Kota Malang” digital dengan format “Shp” melalui menu
“File ^ Add data, telusurisesuaipenyimpanan data saudara.
3) Klick kanan layer peta ^ pilih Properties, sehinggakotak dialog layer properties
muncul.
4) Pada kotak dialog tersebutpilih “symbology”, kemudianpilih Show:
Quantities^ pilihkolom “jml_pdd” kemudianmasukandikolom symbol Field.
Kemudianmasukanukuran dot (dot size) hasilperhitungan, kemudian

L
a
b
L
a
b
tentukan 1 dot mewakiliberapa orang (dalamlatihanini 20 dan ukuran 2mm).

5) Selanjutnya Klick Aplly dan Oke, sehingga peta sebaranpendudukseperti

berikutini.

L
a
b
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Peta diagram model Pie Penduduk Kota Malang
2. Peta diagram Batang Kota Malang
3. Peta Stacked Kota Malang

F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover, judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan,
Hasil Praktikum, Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana, kelemahan dan
kelebihan.

G. Daftar Rujukan

Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic data. Utrecht. Netherlands.
Hallim, Yusron, 1981. Aspek Visual Sistem Kelas Interval dalamPemetaan
Choropleth StudiKasusPemetaanKepadatanPendudukJawa Tengah. Prosiding Seminar InterpretasiFoto Udara dan
Survey Terpadu. Geo UGM
Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of Geospatial Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.
Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM
Robinson, et all. 1995. Element of Cartography. Canada: John Wiley & Sons, INC
Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM
https://www.e-education.psu.edu/geog486/l5_p5.html#graduated_map

L
a
b
or
ACARA XIII
FLOW LINE MAP (Peta Aliran)
SECARA MANUAL DAN DIGITAL

A. TUJUAN:
1. Mahasiswadapatmembuat peta petaaliransecara manual maupun digital
2. Mahasiswadapatmengkajikelemahan dan kelebihan peta aliran

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
- Laptop
- Software ArcGIS 10
- AlatTulis
2. Bahan
- Peta Digital Jalan
- Data Kepadatanlalulintas

C. DASAR TEORI
Flow line adalah symbol garis yang sebanding, di mana tebal/lebargarissebandingdenganjumlah (quantity) yang
diwakilinyadalam peta biasanyadiberi key diagram. Ada 3 tipe flow line map: 1) Smoothly curved “original destination” lines,
2) Straight “Original-destination” lines, 3) irregular “original destination” lines.
Jenis yang pertamabiasanyadipakaiuntuk peta-peta transportasimelaluilaut. Peta yang keduabiasanyadigunakanuntuk
peta-peta penerbangan (route penerbangan). Ketiga peta aliran yang digunakanuntukarah angina.

L
a
b
or
L
a
b
or
Peta flow line salah satu peta daribeberapa yang
mensimulasikanadanyagerakan. Gerakan dapatdisimulasikan pada peta
statisdenganbeberapacara salah satunyadenganmenggunakan variable grafik yang
memerikankesanbertingkatbagipembaca (melaluiperbedaandalamukuranatau grey
value) denganmenunjukkansejumlahsituasiwaktu yang berbatasansatudengan yang
lainnya (metode filmic, sepertigariskomik), ataumenggunakan symbol yang
berhubungandenangerakan. Peta alirangarisumumnyamenggunakancara yang
ketigayaitumenggunakan symbol panahsebagaimanacontohgambar 13.1 berikutini.

L
a
b
L
a
b
Key

IH U S A | South & Central America | Middle East


| Canada
MlEurope Africa

____| Mexico | Former Soviet Union | Asia Pacific

crude oil in 1999 (million tonnes)

Gambar 13.2 Peta sumber dan distribusimenyak dunia

Gambar 13.3 contoh peta aliran model line dan volume dot
Simbolpanahdianggap paling bergunadalamkartografi, Karena
panahmenunjukkanarahrute dan asalnya. Demikianhalnyadengantebalnyagaris
yang menunjukkanbesarnya volume alirantersebut.
D. LANGKAH KERJA

L
a
b
a. Cara membuat peta coropletKepadatan
1) Buka aplikasi ArcGIS 10x
2) Panggil data peta “Jalan Kota malang” digital dengan format “Shp”
melalui menu “File ^ Add data, telusurisesuaipenyimpanan data saudara.
3) Buatlahkolom “Volume lalulintas” dan inputkandara volume lalulintas di
masing-masing j alan
4) Tampilkankotak dialog layer properties dengancara Klick kanan layer peta,
pilih properties.
5) Pilih menu “Simbology” -> pada Show: pilih Quantities -> Graduated
Sysmbols -> Pada Field Value pilih “Kep_kend_Pm”
kemudianjumlahkelas, jikasudahselesai klick Oke.

6) Tampilan peta jalan aka


berubahvolumenyasesuaidengankepadatanlalulintas,
sebagaimanagambarberikutini.

L
a
b
L
a
b
E. HASIL PRAKTIKUM
1. Peta Aliran Jalan Volume lalulintas Kota Malang denganpanah

F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover,
judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum,
Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana, kelemahan dan
kelebihan.

G. Daftar Rujukan

Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.
Hallim, Yusron, 1981. Aspek Visual Sistem Kelas Interval dalamPemetaan
Choropleth StudiKasusPemetaanKepadatanPendudukJawa Tengah.
Prosiding Seminar InterpretasiFoto Udara dan Survey Terpadu. Geo
UGM
Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of
Geospatial Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.
Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM
Robinson, et all. 1995. Element of Cartography. Canada: John Wiley & Sons,
INC
Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM
https://www.e-education.psu.edu/geog486/l5_p5.html#graduated_map

L
a
b
or
ACARA XIV
PEMETAAN DASYMETRIC
SECARA DIGITAL

A. TUJUAN:
1. Mahasiswadapatmembuat peta dasymetricsebaranpenduduk Kota Malang.
2. Mahasiswadapatmengkajikelemahan dan kelebihan peta dasymetric yang
dihasilkan

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
- Laptop
- Software ArcGIS 10
- AlatTulis
2. Bahan
- Peta Penggunaanlahan digital Kota Banjarbaru
- Peta Infrastruktur

C. DASAR TEORI
Pemetaandasymetricbertujuanuntukmenujukkanjumlahkuantitas yang
sama, dengantidakmemperhatikanbatas-batasdari unit-unit administrasi.
Pemetaandasymetricmerupakanperbaikandaripemetaan choropleth.
PemetaanDasymetricmencobauntukmemperbaikikekurangandaripemetaan
choropleth.
Pendekataninicukupakuratdapatmenggambarkansifatsejatidarivariasipermukaan
yang lebihbaikdaripadalapisanpoligondari choropleth
denganmenambahkaninformasigeografistambahansepertijaringanjalanatau data
penginderaanjauh. Misalnya, overlay fotoudaradengan wilayah
sebagianakanmenentukan di mana adadaerahtidakberpenghuni yang
seharusnyadihapusdariluaslahan total yang
digunakanuntukmenghitungkepadatanpenduduk.
Yuan et al (1997)
menunjukkanbahwakesalahanakandibuatdengansetiaplangkahdari proses
dasymetrictetapikesalahaninidapatdiperbaikidengan data yang lebih. Langford dan
Unwin (1994) menyatakanbahwa "diskontinuitas

L
a
b
ditampilkan pada peta dasymetriclebihmungkinuntukmenjadipanduanrealistis
untukdistribusi yang mendasarisifatasliobjek yang sedangdipetakan.
Perbedaan peta choropleth dengan peta dasymetricdapatdijelaskandari
contohberikutini:
- Kabupaten A, mempunyailuassebesar 10 km2denganjumlahpenduduk
1000 orang. Jadikepadatanpenduduk Kota A yaitu 1000/10 = 100/km2,
peta inidisebut peta cloropleth.
- Tenyataada factor pembatas (limiting variable). Di kabupaten A
terdapatsebuahdanaudenganluas 2 Km2 dan rawa-rawaseluas 1 km2,
jaditanah yang bisadidiamipendudukhanyaseluas: 10-3 Km2 = 7 Km2.
JadikepadatanpendudukdiKabupaten A= 1000/7 = 143 orang/km2, peta
inidisebut peta Dasymetric.

D. LANGKAH KERJA
1) Buka aplikasi ArcGIS 10x
2) Tampilkan peta Digital Banjar Baru
3) Hitunglahkepadatanpermukiman di kelurahan A,
denganmempertimbangkanaspekpenggunaanlahanyaitupermukiman, jalan,
sungai, rawa, dll.

E. HASIL PRAKTIKUM
1. Peta dasymetrickepadatanpermukimanKelurahan A Kota Banjarbaru
2. Tabelperbandinganluasanpenggunaanlahan di Kelurahan A Kota Banjarbaru

F. TUGAS:
1. Membuatlaporanpraktikumdengan format sebagaiberikut: Cover,
judulpraktikum, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Hasil Praktikum,
Pembahasan, kesimpulan, Daftar Rujukan, lampiran (jikaada).
2. Mengkajihasilpraktikumsesuaidengantemuan dan
denganmenjawappertanyaanmengapa dan bagaimana, kelemahan dan
kelebihan.

G. Daftar Rujukan

Elzakker, Corne P.J.M Van, 2004. The Of maps in the exploration od geographic
data. Utrecht. Netherlands.
Hallim, Yusron, 1981. Aspek Visual Sistem Kelas Interval dalamPemetaan
Choropleth StudiKasusPemetaanKepadatanPendudukJawa Tengah.
Prosiding Seminar InterpretasiFoto Udara dan Survey Terpadu. Geo UGM

L
a
b
Kraak, Menno-Jan &Ormeling, Ferjan. 2010. Cartography Visualization of
Geospatial Data, 3rd Edition-Pearson Education Ltd.
Purwanto, 2006. LaporanPraktikumKartografiTematik.Jur. Geografi. UGM
Robinson, et all. 1995. Element of Cartography. Canada: John Wiley & Sons, INC
Sinaga, maruli. 1999. PemetaanStatistik.Fak. Geografi. UGM
http://www.sfu.ca/geog/geog452spring03/group1/choropleth.html
https://www.e-education.psu.edu/geog486/l5_p5.html#graduated_map

L
a
b
or
L
a
b
or

Anda mungkin juga menyukai