Anda di halaman 1dari 17

WALI KOTA GUNUNGSITOLI

PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN WALI KOTA GUNUNGSITOLI

NOMOR ... TAHUN 2023

TENTANG
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DI KOTA GUNUNGSITOLI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALI KOTA GUNUNGSITOLI,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi hak semua anak dalam


memperoleh pendidikan sejak usia dini, maka diperlukan
pedoman penyelenggaraan pendidikan anak usia dini dalam
membangun pengembangan sikap, pengetahuan dan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang sehat, cerdas dan
berakhlak mulia melalui peningkatan akses dan penyedia
layanan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu;

b. bahwa untuk maksud sebagaimana tersebut pada huruf a dan


melaksanakan ketentuan Peraturan Daerah Kota Gunungsitoli
Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, perlu
adanya Peraturan terkait penyelenggaraan pendidikan anak usia
dini di Kota Gunungsitoli;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Wali Kota
Gunungsitoli tentang Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia
Dini;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-undang Nomor 47 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kota Gunungsitoli di Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara

1
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 184, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4931);
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234), sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2022 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 143,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6801);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perub ahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendiidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 112. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5157);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6178);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor
6676) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan

2
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara 6762);
8. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84 Tahun
2014 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun
2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 5 Tahun 2022 tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun
2018 tentang Penyediaan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini;
14. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2022 tentang Petunjuk
Teknis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Satuan
Pendidikan;
15. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Nomor 262/M/2022 perubahan atas Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi Nomor 56/M/2022
Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka
pemulihan pembelajaran;
16. Peraturan Daerah Kota Gunungsitoli Nomor 2 Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak;
17. Peraturan Daerah Kota Gunungsitoli Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Gunungsitoli, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Daerah Kota Gunungsitoli Nomor 6 Tahun 2021
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota
Gunungsitoli Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Gunungsitoli;

3
18. Peraturan Daerah Kota Gunungsitoli Nomor 9 Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan Pendidikan;
19. Peraturan Wali Kota Gunungsitoli Nomor 25 Tahun 2018 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Daerah Satuan Pendidikan Formal pada Dinas Pendidikan
Kota Gunungsitoli, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Wali Kota Gunungsitoli Nomor 25 Tahun 2018 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Daerah Satuan Pendidikan Formal pada Dinas Pendidikan
Kota Gunungsitoli;
20. Peraturan Wali Kota Gunungsitoli Nomor 44 tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-
Integratif di Kota Gunungsitoli;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALI KOTA TENTANG PENYELENGGARAAN


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KOTA GUNUNGSITOLI.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Wali Kota ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kota Gunungsitoli.


2. Pemerintah Daerah adalah Wali Kota sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Wali Kota adalah Wali Kota Gunungsitoli
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Wali Kota dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
5. Dinas adalah Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli yang merupakan
unsur pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan di bidang pendidikan.
6. Pendidikan Anak Usia Dini yang selanjutnya disingkat PAUD
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia enam 6 (enam) tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohaniagar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

4
7. Satuan Pendidikan adalah layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal pada
setiap jenjang dan jenis pendidikan.
8. Satuan atau program PAUD adalah layanan PAUD yang
dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan dalam bentuk
Taman Kanak-kanak (TK)/Raudatul Athfal (RA)/Bustanul Athfal
(BA), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan
Satuan PAUD Sejenis (SPS).
9. Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional yang selanjutnya
disingkat NPSN adalah kode referensi yang berbentuk nomor unik
bagi Satuan Pendidikan yang berfungsi sebagai nomor identitas
Satuan Pendidikan.
10. Nomor Induk Siswa Nasional yang selanjutnya disingkat NISN
adalah kode referensi berbentuk nomor unit bagi peserta didik
sebagai identitas dalam mengawali dan/atau pernah mengikuti
proses pembelajaran pada Satuan Pendidikan yang telah memiliki
NPSN yang berfungsi sebagai nomor identitas peserta didik.
11. Kurikulum PAUD adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pengembangan serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pengembangan untuk mencapai tujuan pendidikan.
12. Pembelajaran adalah proses interaksi antara anak didik dan
pendidik dengan melibatkan orang tua pada suasana belajar dan
bermain di Satuan atau program PAUD.
13. Pendidik PAUD adalah guru, guru pendamping, guru pendamping
muda dan/atau pengasuh pada Satuan PAUD yang bertugas
merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran dan menilai
hasil pembelajaran serta melakukan pembimbingan, pengasuhan
dan perlindungan anak didik.
14. Tenaga kependidikan PAUD adalah pengawas/penilik, kepala,
tenaga administrasi, petugas keamanan dan/atau petugas
kebersihan pada satuan PAUD yang menjamin kelancaran,
keamanan dan kenyamanan penyelenggaraan PAUD.
15. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
16. Aplikasi Data Pokok Pendidikan yang selanjutnya disebut aplikasi
Dapodik adalah suatu aplikasi pendataan yang dikelola oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang
digunakan untuk mengumpulkan dan memeriksa data Satuan

5
Pendidikan, peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan,
sumber daya pendidikan, substansi pendidikan dan capaian
pendidikan yang diperbaharui secara daring.
17. Dana Bantuan Operasional penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia
Dini yang selanjutnya disebut dana BOP PAUD adalah dana BOSP
untuk operasional Satuan Pendidikan dalam menyelenggarakan
layanan pendidikan anak usia dini.
18. Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia
Dini Kinerja yang selanjutnya disebut dana BOP PAUD Kinerja
adalah Dana BOP PAUD yang digunakan untuk peningkatan mutu
pendidikan Satuan Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
anak usia dini yang dinilai berkinerja baik.
19. Program Sekolah Penggerak adalah program yang berfokus pada
peningkatan kompetensi peserta didik secara holistik untuk lebih
mendorong perwujudan profil pelajar pancasila.
20. Kompetensi Pedagogik adalah pemahaman guru terhadap peserta
didik, merancang dan melaksanakan pembelajaran dan melakukan
evaluasi terhadap proses dan hasil pembelajaran.
21. Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif,
berwibawa dan berakhlak mulia.
22. Kompetensi Sosial adalah kemampuan Guru untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik
dan lingkungan sosial lainnya.
23. Kompetensi profesional adalah penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang mencakup materi kurikulum serta
penguasaan terhadap struktur dan metode pembelajaran.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN


Pasal 2
Maksud
Peraturan Wali Kota ini disusun dengan maksud sebagai landasan
hukum dalam penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini di Kota
Gunungsitoli.

Pasal 3
Tujuan
Tujuan Peraturan Wali Kota ini adalah sebagai Pedoman
Pemerintah Kota Gunungsitoli, Pemerintahan Desa, masyarakat,
perseorangan dan badan hukum dalam penyelenggaraan
Pendidikan Anak Usia Dini di Kota Gunungsitoli untuk
6
memberikan pelayanan PAUD untuk usia nol sampai 6 (enam)
tahun.

BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 4

Ruang lingkup Peraturan Wali Kota ini adalah :


a. Pendirian, Perubahan dan Penutupan Satuan Pendidikan Anak
Usia Dini
b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
c. Peserta Didik
d. Kurikulum
e. Sumber Pembiayaan
f. Pengawasan.

BAB IV
Pendirian, Perubahan dan Penutupan
Satuan Pendidikan Anak Usia Dini
Pasal 5

(1) Satuan PAUD dapat didirikan oleh :


a. Pemerintah Daerah;
b. Pemerintah Desa;
c. Orang perseorangan;
d. Kelompok masyarakat; atau
e. Badan hukum.

Pasal 6

(1) Orang perseorangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat


(1) huruf c merupakan warga Negara Indonesia berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Kelompok masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 5
ayat (1) huruf d wajib mencatumkan kesepakatan kelompok
orang secara tertulis atau akte pendirian persekutuan perdata
untuk mendirikan Satuan PAUD sebagai tujuan kelompok
orang yang bersangkutan.
(3) Badan hukum sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1)
huruf e bersifat nirlaba yang berbentuk yayasan, perkumpulan
atau badan lain sejenis.

7
Pasal 7

(1) Pendirian Satuan PAUD baik pada jalur pendidikan formal


maupun nonformal wajib memiliki izin dari Wali Kota atau
pejabat yang ditunjuk.
(2) Pendirian Satuan PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
wajib memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan
teknis.

Pasal 8

(1) Persyaratan Pendirian TK/TKLB sebagaimana dimaksud pada


pasal 7 ayat (2) terdiri atas :
a. Persyaratan administratif; dan
b. Persyaratan teknis.
(2) Persyaratan administratif pendirian Pendidikan Anak Usia Dini
(TK/TKLB,RA,KB,SPS,TPA sebagaimana dimaksud pada Pasal 7
ayat (1) huruf a terdiri atas :
a. Surat permohonan
b. Fotocopi identitas pendiri;
c. Susunan Pengurus dan rincian tugas
d. Surat keterangan domisili dari Kepala Desa/Lurah;
e. Denah/peta lokasi dan Foto Bangunan
f. Fotocopi tanda lunas PBB tahun terakhir
g. Fotocopi NPWP Satuan Pendidikan
h. Pashphoto berwarna ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua)
lembar.
(3) Persyaratan teknis pendirian Pendidikan Anak Usia Dini
(TK/TKLB,RA,KB,SPS,TPA) sebagaimana dimaksud pada Pasal
7 ayat (1) huruf b terdiri atas:
a. Dokumen hak milik, sewa atau pinjam pakai atas tanah dan
bangunan yang digunakan. Hasil Penilaian kelayakan,
Rencana Induk Pengembangan (RIP) TK/TKLB, Rencana
pencapaian standar penyelenggaraan TK/TKLB.
b. Kurikulum tingkat Satuan PAUD
c. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
d. Data sarana dan prasarana
e. Struktur Organisasi
f. Visi dan Misi
g. Perkiraan pembiayaan paling sedikit 1 (satu) tahun
pembelajaran
h. Data Pemilik/Pimpinan Lembaga

8
i. Jadwal Pembelajaran
j. Data Peserta Didik.
(4) Hasil penilaian kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a meliputi :
a. Dokumen hak milik, sewa, atau pinjam pakai atas tanah dan
bangunan yang akan digunakan untuk penyelenggaraan
KB/TPA/SPS yang sah atas nama sendiri.
b. Dalam hal pendiri adalah badan hukum, wajib melampirkan
fotocopi akta notaris dan surat penetapan badan hukum
dalam bentuk yayasan, perkumpulan, atau badan lain
sejenis dari Kementerian bidang hukum atas nama pendiri
atau induk organisasi pendiri disertai surat keputusan yang
menunjukkan adanya hubungan dengan organisasi induk;
dan

Pasal 8

Mekanisme pendirian Satuan PAUD oleh pemerintah desa,


orang perseorangan, kelompok orang, atau badan hukum
adalah sebagai berikut:
1) Pendiri satuan PAUD mengajukan permohonan izin pendirian
kepada Wali Kota Gunungsitoli melalui Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
2) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu menelaah permohonan pendirian dari Satuan
PAUD berdasarkan kelengkapan persyaratan pemohon
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Data mengenai pertimbangan antar jumlah TK/TKLB, KB,
TPA, dan atau SPS yang telah ada dan yang akan didirikan
dengan jumlah penduduk usia sasaran yang akan dilayani di
wilayah tersebut.
b. Data mengenai perkiraan jarak TK/TKLB, KB, TPA dan atau
SPS yang akan didirikan diantara TK/TKLB,KB,TPA,dan atau
SPS terdekat.
c. Data mengenai daya tampung dan lingkup jangkauan
TK/TKLB,KB,TPA dan atau SPS yang akan didirikan per usia
yang dilayani.

Pasal 9

1) Setelah Izin pendirian diterbitkan oleh Wali Kota


Gunungsitoli melalui Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu maka selanjutnya Satuan

9
PAUD menyampaikan Surat permohonan penerbitan Izin
Operasional kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota
Gunungsitoli dengan melampirkan beberapa hal, antara lain :
a. Foto copi Izin Pendirian
b. Surat Pernyataan yang didalamnya memuat (kesediaan
Satuan PAUD untuk memenuhi kewajibannya mengikuti
program akreditasi, melakukan pengentrian dan sinkronisasi
dapodik setiap semester dan menyampaikan data satuan
pendidikan dan pemutakhiran data dari Dinas Pendidikan).

Pasal 10

Izin pendirian satuan PAUD sebagaimana dimaksud dalam


pasal 6 dan pasal 7 huruf d berlaku selama 5 (lima) tahun.

Pasal 11

(1) Perubahan Satuan PAUD berupa :


a. Perubahan nama;
b. Perubahan bentuk;
c. Perubahan pendiri antar masyarakat;
d. Perubahan status; dan/atau
e. Perubahan lokasi.
(2) Pendiri melaporkan perubahan nama satuan PAUD kepada Wali
Kota melalui kepala dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dan Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli
dengan melampirkan berita acara perubahan nama dan
keputusan pengurus/pengelola satuan PAUD.
(3) Pendiri mengajukan izin perubahan bentuk Satuan PAUD
kepada Wali Kota melalui kepala dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan melampirkan
kelengkapan persyaratan pendirian satuan PAUD.
(4) Pendiri mengajukan izin perubahan pendirian satuan PAUD
antar masyarakat kepada Wali Kota melalui kepala dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan
melampirkan dokumen serah terima satuan PAUD dari pendiri
lama kepada pendiri baru dan kelengkapan persyaratan
pendirian satuan PAUD.
(5) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu mengajukan perubahan status Satuan PAUD yang
semula diselenggarakan oleh masyarakat atau pemerintah desa
menjadi satuan PAUD yang diselenggarakan oleh pemerintah
Daerah kepada Wali Kota Gunungsitoli dengan melampirkan

10
dokumen persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(6) Pendiri melaporkan perubahan lokasi satuan PAUD kepada
Wali Kota melalui Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan
melampirkan surat keterangan domisili satuan PAUD yang
baru.

Pasal 17
Penutupan Satuan PAUD

(1) Penutupan satuan PAUD dilakukan apabila:


a. Satuan PAUD sudah tidak lagi menyelenggarakan kegiatan
layanan PAUD; dan/atau tidak menyelenggarakan aktifitas
belajar mengajar di Satuan PAUD minimal 2 (dua) semester
atau selama 1 (satu) tahun.
b. Atas permintaan pendiri PAUD dengan pertimbangan dan
atau alasan tertentu.
c. Satuan PAUD tidak layak berdasarkan hasil evaluasi.
(2) Penutupan Satuan PAUD dilakukan oleh Wali Kota
Gunungsitoli melalui Kepala Dinas Penanaman Modal dan
pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan mencabut izin pendirian
Satuan PAUD, selanjutnya dilakukan penonaktifan NPSN
Satuan PAUD oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Riset dan Teknologi atas usul Kepala Dinas Pendidikan Kota
Gunungsitoli
(3) Penutupan Satuan PAUD milik Pemerintahan Desa, Yayasan,
kelompok masyarakat, perseorangan dilakukan oleh Pendiri
PAUD dengan membuat Surat Keputusan Penutupan PAUD
yang dikelolanya dan tembusannya disampaikan kepada Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dan Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli untuk penonaktifan
NPSN.
(4) Penutupan satuan PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diikuti dengan :
a. Penyaluran/pemindahan peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan kepada satuan PAUD lain yang sejenis;
b. Penyerahan sumber daya milik negara dan dokumen lainnya
kepada kepala dinas;
c. Penyerahan aset milik Satuan PAUD yang diselenggarakan
oleh masyarakat dapat diserahkan kepada satuan PAUD

11
lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara satuan PAUD
yang bersangkutan.

BAB V
STANDAR PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 18

(1) Pendidik anak usia dini merupakan tenaga profesional yang


bertugas merencanakan, melaksanakan pembelajaran dan
menilai hasil pembelajaran serta melakukan pembimbingan,
pelatihan, pengasuh dan perlindungan.
(2) Pendidik anak usia dini terdiri atas guru PAUD, guru
pendamping, dan guru pendamping muda.
(3) Tenaga kependidikan anak usia dini merupakan tenaga yang
bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan dan atau program
PAUD.
(4) Tenaga kependidikan terdiri atas pengawas TK/RA/BA, penilik
KB/TPA/SPS, Kepala Satuan PAUD (TK/RA/BA/KB/TPA/SPS),
tenaga administrasi, dan tenaga penunjang lainnya
(5) Pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini memiliki
kualifikasi akademik dan kompetensi yang dipersyaratkan,
sehat jasmani, rohani/mental dan sosial.

Pasal 19

(1) Kualifikasi akademik guru PAUD memiliki ijazah minimal


sarjana Diploma IV atau Strata Satu (S1) dalam bidang
pendidikan anak usia dini yang diperoleh dari program studi
terakreditasi.
(2) Kompetensi guru PAUD dikembangkan secara utuh
mencangkup kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesionalisme.

Pasal 20

(1) Kualifikasi akademik guru pendamping:


a. Memiliki ijazah D-II PGTK dari program studi terakreditasi,
atau
b. Memiliki ijazah minimal sekolah menengah atas (SMA) atas
sederajat dan memiliki sertifikat
pelatihan/Pendidikan/kursus PAUD jenjang guru

12
pendamping dari lembaga yang kompeten dan diakui
pemerintah.
(2) Kompetensi guru pendamping mencakup kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Pasal 21

(1) Kualifikasi akademik guru pendamping muda minimal memiliki


ijazah sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat, dan
memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD
pengasuh dari lembaga yang kompeten dan diakui pemerintah.
(2) Kompetensi guru pendamping muda mencakup pemahaman
dasar-dasar pengasuhan, keterampilan melaksanakan
pengasuhan, bersikap dan berperilaku sesuai dengan
kebutuhan tingkat usia anak.

Pasal 22

(1) Kualifikasi akademik Pengawas atau Penilik PAUD:


a. Minimal memiliki ijazah sarjana (S-1) kependidikan yang
relevan dengan sistem pendidikan anak usia dini dari
perguruan tinggi penyelenggara program pendidik dan tenaga
kependidikan;
b. Memiliki pengalaman minimum 3 (tiga) tahun sebagai guru
PAUD dan minimum 2 (dua) tahun sebagai kepala satuan
PAUD (bagi pengawas PAUD);
c. Memiliki pengalaman minimum 5 (lima) tahun sebagai
pamong belajar atau guru PAUD dan kepala satuan PAUD
(bagi penilik PAUD);
d. Memiliki pangkat minimum penata, golongan ruang III/c dan
berstatus sebagai pegawai negeri sipil (bagi Pengawas TK);
e. Memiliki usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun pada saat
diangkat menjadi pengawas atau penilik PAUD;
f. Memiliki sertifikat lulus seleksi calon pengawas atau penilik
PAUD dari lembaga yang kompeten dan diakui
pemerintah;dan
g. Memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan fungsional
pengawas atau penilik dari lembaga pemerintah yang
kompeten dan diakui.
(2) Kompetensi pengawas atau penilik PAUD mencakup
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi
supervisi manajerial, kompetensi penelitian dan pengembangan,

13
kompetensi supervisi akademik dan kompetensi evaluasi
pendidikan.

Pasal 23

(1) Kualifikasi akademik Kepala Satuan PAUD (TK/RA/BA), dan


sejenisnya:
a. memiliki kualifikasi akademik minimal Sarjana (S1) dalam
bidang pendidikan anak usia dini yang diperoleh dari
program studi terakreditasi;
b. memiliki usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada
saat diangkat menjadi Kepala Satuan PAUD;
c. memiliki pengalaman minimum 3 (tiga) tahun sebagai guru
PAUD;
d. memiliki pangkat/golongan minimum Penata Muda Tingkat I
(III/b) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Satuan PAUD dan
bagi non-PNS disetarakan dengan golongan yang dikeluarkan
oleh yayasan atau lembaga yang berwenang;
e. memiliki sertifikat lulus seleksi calon Kepala Satuan PAUD
dari lembaga yang kompeten dan diakui pemerintah.
f. memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan Kepala Satuan
PAUD dari lembaga yang kompeten dan diakui pemerintah
(2) Kualifikasi Akademik Kepala KB/TPA/SPS:
a. memiliki kualifikasi akademik minimal Diploma-IV dan atau
Strata Satu (S.1) sebagaimana dipersyaratkan pada
kualifikasi guru pendamping;
b. memiliki usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada
saat diangkat sebagai kepala PAUD;
c. memiliki pengalaman mengajar minimum 3 (tiga) tahun
sebagai guru pendamping;
d. memiliki sertifikat lulus seleksi calon kepala KB/TPA/SPS
dari lembaga pemerintah yang kompeten;dan
(3) Kompetensi kepala lembaga PAUD mencakup kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi manajerial,
kompetensi kewirausahaan, dan kompetensi supervisi.

Pasal 24

Kompetensi tenaga administrasi satuan PAUD harus memenuhi


kompetensi keperibadian, kompetensi profesional, kompetensi
sosial, kompetensi sosial dan kompetensi manajerial.

Pasal 25
14
Peningkatan Kapasitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan

(1) Peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan


dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang
berkelanjutan untuk peningkatan kompetensi dan
profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan melalui
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota
Gunungsitoli, Pemerintahan Desa dan lembaga lain yang telah
diakui mutunya.
(2) Dalam hal peningkatan kompetensi pendidik PAUD yang cakap
dan profesional sebagaimana dalam pasal 29 ayat (1) harus
melalui tahapan diklat yakni diklat dasar, diklat lanjut dan
diklat mahir.

Pasal 26

Satuan Pendidikan penyelenggaraan PAUD wajib menginput


data penyelenggaraan PAUD melalui sistem data pokok
pendidikan (Dapodik) yang telah disediakan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) semester.

BAB VI
PESERTA DIDIK
(1) PAUD diselenggarakan berdasarkan kelompok usia, jenis
layanan, waktu kegiatan, frekuensi pertemuan, rasio guru dan
anak.
(2) Layanan PAUD sebagaimana dimaksud pada pasal 11 ayat (1)
terdiri atas :
a. Layanan PAUD untuk usia sejak lahir – 2 tahun melalui TPA
dan atau SPS; dan
b. Layanan PAUD untuk usia 2 – 4 tahun terdiri atas Kelompok
Bermain (KB), dan
c. Layanan PAUD untuk usia 4 – 6 tahun terdiri atas Taman
Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Athfal (RA)/Bustanul Athfal
(BA) dan yang sederajat.
(3) SPS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a antara lain
berbentuk Pos PAUD, Taman Posyandu (TP), PAUD Pembinaan
Anak Kristen (PAK), Taman Asuhan Anak Muslim (TAAM), PAUD
Taman pendidikan AlQur’an (PAUD TPQ), PAUD Bina Iman
Anak (PAUD BIA) dan Nava Dhamma Sekha.
(4) Waktu kegiatan pembelajaran sesuai usia dan frekuensi
pertemuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas :
15
a. Kelompok usia sejak lahir – 2 (dua) tahun dengan lama
belajar paling sedikit 120 menit per minggu dan frekuensi
pertemuan minimal satu kali per minggu.
b. Kelompok usia 2-4 tahun dengan lama belajar minimal 360
menit per minggu dan frekuensi pertemuan minimal 2 (dua)
kali per minggu
c. Kelompok usia 4-6 tahun dengan lama belajar minimal 900
menit per minggu dan frekuensi pertemuan minimal 5 (lima)
kali per minggu.
(5) Rasio Guru dan anak didik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas :
a. Kelompok usia sejak lahir – 2 tahun, rasio guru dan anak 1 :
4
b. Kelompok usia 2-4 tahun, rasio guru dan anak 1:8
c. Kelompok usia 4-6 tahun, rasio guru dan anak 1:15.

BAB VII
KURIKULUM
(1) Pembelajaran dalam PAUD dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan berpusat pada anak dalam konteks bermain sesuai
dengan tingkat pencapaian perkembangan anak.
(2) Pembelajaran dalam PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) bertujuan untuk mengoptimalkan seluruh potensi
perkembangan anak dengan tidak mengutamakan kemampuan
baca, tulis dan hitung (calistung).
(3) Pembelajaran dalam PAUD tidak menggunakan pendekatan
skolastik yang memaksa peserta didik secara fisik maupun
psikis untuk memiliki kemampuan membaca, menulis dan
berhitung.

Pasal 27

Layanan PAUD dapat diselenggarakan secara inklusif dengan


memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus
untuk mengikuti PAUD dalam 1 (satu) lingkungan pendidikan
secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.

Pasal 28

Kurikulum yang digunakan oleh Satuan PAUD bersifat dinamis


mengikuti kebijakan Pemerintah yang berlaku pada tahun
berkenaan.

BAB VII

16
SUMBER PEMBIAYAAN

Pembiayaan PAUD dapat bersumber dari :


1. Masyarakat
2. Bantuan Pemerintah Pusat, Provinsi, Pemerintah Daerah,
Pemerintahan Desa dan atau sumber-sumber lain yang
sah/tidak mengikat.

Pasal 29

BAB VIII
PENGAWASAN
Monitoring dan evaluasi Satuan PAUD dilakukan secara berkala
oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu dan Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli paling sedikit
1(satu) kali dalam 1(satu) tahun.

17

Anda mungkin juga menyukai