Laporan Jarkom 1 (Pertemuan 2)
Laporan Jarkom 1 (Pertemuan 2)
Disusun Oleh :
DOSEN PENGAMPU :
Busran, S.Pd., M.T.
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1. 1 Latar belakang..................................................................................................................1
1. 2 Tujuan penulisan laporan..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
2.1 DASAR TEORI................................................................................................................2
BAB 3 Metodologi Percobaan........................................................................................................6
3.1 Alat Yang Digunakan.......................................................................................................6
3.2 Bahan yang Dipakai..........................................................................................................6
3.3 Gambar Alat.....................................................................................................................6
3.4 Langkah Kerja..................................................................................................................7
BAB 4 Analisa Data Dan Pembahasan...........................................................................................8
4.1 Data Hasil Praktikum........................................................................................................8
4.2 Hasil Analisa.....................................................................................................................8
4.3 Pembahasan......................................................................................................................9
BAB 5 Kesimpulan.......................................................................................................................10
DAFTAR PUSAKA......................................................................................................................11
BAB I
Pendahuluan
Dalam era digital saat ini, teknologi informasi memainkan peran yang semakin
penting dalam kehidupan sehari-hari. Jaringan komputer telah menjadi tulang punggung
komunikasi dan pertukaran informasi di seluruh dunia. Dalam konteks ini, pemilihan media
transmisi yang sesuai adalah faktor penting dalam memastikan keberhasilan komunikasi data.
Salah satu media transmisi yang paling umum digunakan dalam jaringan komputer
adalah kabel UTP (Unshielded Twisted Pair). Kabel UTP adalah jenis kabel serat
tembaga yang terdiri dari dua atau lebih pasangan konduktor yang saling berputar.
Keunggulan kabel UTP meliputi keandalan, kemudahan pemasangan, dan biaya yang
terjangkau. Seiring dengan kemajuan teknologi, kabel UTP telah menjadi pilihan yang umum
digunakan dalam infrastruktur jaringan kantor, rumah, dan industri.
Media transmisi jaringan computer adalah media/bahan yang dapat digunakan untuk
mengirimkan informasi dari suatu peralatan jaringan pada suatu tempat ke peralatan jaringan
lainnya di tempat lain. Media transmisi jaringan dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Media Transmisi Berkabel, yaitu media yang digunakan dimana fisik media berupa
kabel, yang dikategorikan menjadi :
Kabel Tembaga, yaitu media kabel yang bahannya terbuat dari tembaga.
Kabel ini dibedakan menjadi Kabel Twisted Pair dan Kabel Coaxial.
Kabel Serat Optik (Fiber Optic), yaitu media kabel yang bahannya terbuat
dari serat kaca atau sering disebut dengan istilah fiber optic.
2. Media Transmisi Tanpa Kabel / Nirkabel, yaitu media jaringan komputer yang
menggunakan frekuensi gelombang radio sebagai perantara penyampaian
informasinya. Frekuensi gelombang radio ini dibedakan menjadi Gelombang Mikro,
Gelombang Satelit (Sistem Satelit), gelombang Infra Merah dan Gelombang
Bluetooth/Laser.
Kabel Twisted Pair (pasangan berpilin) merupakan bentuk media kabel yang terdiri atas pasangan
kabel yang digabung secara berpilin dengan tujuan untuk mengurangi atau menghilangkan
interferensi elektromagnetik dari luar seperti pancaran elektromagnetik kabel daya (power cable),
atau kabel yang terbuka, atau crosstalk diantara pasangan kabel yang berdekatan. Kabel twisted
pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel kusut. Akan
tetapi, keunggulan kabel twisted pair ini terhadap jaringan secara keseluruhan yaitu apabila
sebagian kabel twisted pair rusak, maka tidak semua jaringan akan terhenti seperti yang
mungkin terjadi pada kabel coaxial. Contoh dari twisted pair ini adalah Unshielded Twisted Pair
(UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP).
A. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Unshielded Twisted Pair atau disingkat UTP adalah salah satu jenis kabel
jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga yang tidak dilengkapi dengan
shield/pelindung internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum dan sering
digunakan di dalam jaringan lokal (LAN) karena harganya yang cukup murah,
fleksibel dan memiliki kinerja yang relatif bagus. Dalam kabel UTP ini terdapat
insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi
tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik. Kabel UTP memiliki
impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori yang ditentukan
dari kemampuan transmisi data yang dimiliki nya seperti tertulis dalam tabel berikut:
Diantara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5
(Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan
berbasis teknologi Ethernet. Konektor yang biasa digunakan adalah RJ45.
Dalam penerapannya kabel UTP-Cat5 memiliki dua acara pemasangan yaitu Straight
dan Cross-Over.
Kabel Straight
digunakan untuk Client (pc / router) ke Switch atau Hub.
Kabel Cross-Over
digunakan Digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus
tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub atau switch ke switch.
keuntungan :
● murah.
● Pemasangan kabel unshielded lebih mudah
● Dapat digunakan untuk LAN berkecepatan tinggi.
kerugian :
● Kabel ini hanya dapat digunakan untuk jarak yang lebih pendek karena
adanya redaman.
Shielded Twisted Pair (STP) adalah kabel pasangan berpilin yang memiliki
perlindungan dari logam untuk melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik
luar. Keunggulan kabel STP yaitu jaminan proteksi jaringan dari interferensi-
interferensi eksternal, namun harga kabel STP ini lebih mahal dibandingkan kabel
UTP. Lapisan kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, maka dari itu perlu di ground
pada setiap ujungnya. Kabel STP tidak dapat dipakai untuk jarak jauh tanpa bantuan
device penguat. Kabel shielded twisted pair (STP) memiliki kecepatan dan keluaran
10–100 Mbps ,biaya rata-rata per node agak mahal dibandingkan UTP dan
coaxial,media dan ukuran konektor medium, panjang kabel maksimum yang
diizinkan hanya 100 m.
Kelebihan :
● Biaya kabel twisted pair berpelindung tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah.
● Instalasi STP itu mudah.
Kekurangan :
1. Tang crimping
Tang ini berfungsi untuk memotong kabel UTP sekaligus untuk mengunci
(crimp) RJ45 yang nantinya akan dipasang
2. Lan Tester
mengetes kondisi twisted apakah hidup atau tidak
1. Kabel UTP
Sebagai penghubung jaringan
2. Konektor RJ-45
Adalah kepala sambungan penghubung kabel UTP untuk ke port LAN
- Tang Crimping
- Tang Cutting
- LAN Tester
- Kabel UTP
- Konektor RJ45
3.4. Langkah kerja
Setelah persiapan alat dan bahan, berikut adalah Langkah-langkah dalam
pembuatan kabel straight dan cross-over :
1. Pembuatan Kabel Straigth
a. Potong kabel menjadi 2 bagian dengan menggunakan crimping tool.
b. Ambil potongan pertama, kemudian masing-masing ujungnya
dikupas/lepaskan pembungkus karetnya kira-kira panjangnya 4 cm sehingga
terlihat bagian dalam kabel, dimana terdapat 4 pasang kabel yang terpilin
c. Luruskan keempat pasang kabel yang berpilin tersebut pada kedua ujungnya
d. Ambil salah satu ujung kabel yang telah lurus tersebut, kemudian buat urutan
kabel dari kiri ke kanan sebagai berikut : putih orange-orange-putih hijau-
biru-putih biru-hijau-putih coklat- coklat.
e. Pegang erat-erat kabel tersebut agar posisinya tidak berubah, kemudian
potong rata kabel tersebut sehingga sisanya kurang lebih 1,25 cm. Pastikan
ujung-ujung kabel tersebut rata dengan urutan yang benar.
f. Setelah itu masukkan kabel tersebut ke dalam RJ-45, dimana posisi kabel dari
kiri ke kanan tetap sama dan posisi tonjolan RJ-45 ada di bawah. Kabel
dimasukkan sampai ujung-ujung tembaga pada masing-masing kabel kelihatan
dari ujung RJ45
g. Pastikan kulit kabel ikut masuk dalam RJ-45, lalu lakukan crimping dengan
tang crimp untuk mengunci susunan kabel tersebut dalam RJ-45.
h. Lakukan Pengetesan dengan LAN Tester, pastikan konfigurasi LED yang
hidup sesuai dengan konfigurasi pin mode Straigth
Lakukan Langkah yang sama seperti pembuatan kabel Straigth, gunakan susunan kabel
sesuai urutan dan konfigurasi kabel Cross-Over yaitu pin 1 → pin 3, pin 2 → pin 6, pin 3
→ pin 1 dan pin 6 ke pin 2, untuk pin 4, 5, 7 dan 8 tidak digunakan.
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Mahasiswa Kelas Praktikum Jaringan Komputer 1 Merakit Kabel UTP Straight Dan
Berfungsi Dengan Baik
B. Setelah Berhasil Merakit Kabel Straight Mahasiswa Kelas Praktikum
Jaringan Komputer 1 Kemudian Lanjut Merakit Kabel UTP Cross Dan
Berfungsi Dengan Baik
Dari hasil praktikum, terdapat 2 jenis kabel UTP yang berhasil dirakit oleh mahasiswa kelas
praktikum jaringan komputer 1, yaitu kabel UTP tipe straight dan tipe cross. Ketika
dilakukan pengujian menggunakan LAN Tester, seluruh kabel UTP yang dirakit oleh seluruh
mahasiswa di kelas praktikum jaringan komputer 1 berhasil dan terhubung dengan baik.
Meskipun ada beberapa mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam proses perakitan,
seperti kesulitan menyatukan kabel UTP dengan konektor RJ-45 sehingga mengalami
kegagalan koneksi, namun masalah ini akhirnya dapat diatasi.
Hasil analisa pada poin 4.2 mengungkapkan sejumlah temuan yang signifikan dalam konteks
praktikum pembuatan kabel UTP straight dan cross untuk mahasiswa kelas praktikum
jaringan komputer 1. Pembahasan ini akan lebih mendalam pada beberapa aspek penting:
1. Pemahaman Teori:
2. Penerapan Konsep:
Mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan konsep
tersebut dalam praktik. Meskipun ada kesulitan awal dalam proses perakitan,
sebagian besar mahasiswa berhasil mengatasi masalah tersebut dan merakit kabel
UTP dengan baik. Hal ini menunjukkan kemampuan mahasiswa untuk
menghubungkan pengetahuan teoritis dengan keterampilan praktis.
3. Hasil Praktikum:
Hasil keseluruhan praktikum sangat positif. Seluruh kabel UTP yang dirakit oleh
mahasiswa berfungsi dengan baik setelah diuji menggunakan LAN Tester. Ini
menggambarkan bahwa mahasiswa telah mencapai tujuan praktikum dengan sukses
dan dapat merakit kabel UTP dengan kualitas yang baik.
Secara keseluruhan, praktikum ini dapat dianggap berhasil dalam mencapai tujuan pendidikannya.
Mahasiswa dalam kelas praktikum jaringan komputer 1 telah menunjukkan pemahaman teori yang
kuat tentang kabel UTP dan kemampuan untuk mengaplikasikan konsep tersebut dalam praktikum.
Hasil praktikum yang positif merupakan cerminan dari kualitas pengajaran yang diberikan di
kelas, serta kemampuan mahasiswa untuk belajar dan beradaptasi dalam pengaturan praktikum.
Kesimpulan yang kuat adalah bahwa praktikum ini telah mencapai tujuan pendidikannya dengan
baik dan memiliki potensi untuk terus ditingkatkan melalui pemahaman yang mendalam tentang
kebutuhan mahasiswa serta melalui peningkatan panduan dan pelatihan tambahan jika diperlukan.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
JOBSHEET_1_- PRAKTIKUM_JARKOM_1_Edisi_MBKM_2022_FINAL[1].pdf