Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM JARKOM 1

“MEDIA TRANSMISI KABEL SERAT OPTIK (FIBER OPTIC)”

Disusun Oleh :

Biefo Verdinal : 2022610002

DOSEN PENGAMPU :
Busran, S.Pd., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1. 1 Latar belakang..................................................................................................................1
1. 2 Tujuan penulisan laporan..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
2.1 DASAR TEORI................................................................................................................2
BAB 3 Metodologi Percobaan........................................................................................................6
3.1 Alat Yang Digunakan.......................................................................................................6
3.2 Bahan yang Dipakai..........................................................................................................6
3.3 Gambar Alat.....................................................................................................................6
3.4 Langkah Kerja..................................................................................................................7
BAB 4 Analisa Data Dan Pembahasan...........................................................................................8
4.1 Data Hasil Praktikum........................................................................................................8
4.2 Hasil Analisa.....................................................................................................................8
4.3 Pembahasan......................................................................................................................9
BAB 5 Kesimpulan.......................................................................................................................10
DAFTAR PUSAKA......................................................................................................................11
BAB I
Pendahuluan

1.1. Latar belakang

Dalam era digital saat ini, teknologi informasi memainkan peran yang semakin
penting dalam kehidupan sehari-hari. Jaringan komputer telah menjadi tulang punggung
komunikasi dan pertukaran informasi di seluruh dunia. Dalam konteks ini, pemilihan media
transmisi yang sesuai adalah faktor penting dalam memastikan keberhasilan komunikasi data.

Salah satu media transmisi yang paling umum digunakan dalam jaringan komputer
adalah kabel UTP (Unshielded Twisted Pair). Kabel UTP adalah jenis kabel serat
tembaga yang terdiri dari dua atau lebih pasangan konduktor yang saling berputar.
Keunggulan kabel UTP meliputi keandalan, kemudahan pemasangan, dan biaya yang
terjangkau. Seiring dengan kemajuan teknologi, kabel UTP telah menjadi pilihan yang umum
digunakan dalam infrastruktur jaringan kantor, rumah, dan industri.

1.2. Tujuan Percobaan

1. Mengetahui metode perkabelan Straight dengan kabel UTP dan RJ-45.


2. Mengetahui metode perkabelan Cross-Over dengan kabel UTP dan RJ-45.
3. Mengecek sambungan perkabelan Straight dengan Kabel Tester.
4. Mengecek sambungan perkabelan Cross-Over dengan Kabel Test
BAB II

2.1. Dasar Teori

Media transmisi jaringan computer adalah media/bahan yang dapat digunakan untuk
mengirimkan informasi dari suatu peralatan jaringan pada suatu tempat ke peralatan jaringan
lainnya di tempat lain. Media transmisi jaringan dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Media Transmisi Berkabel, yaitu media yang digunakan dimana fisik media berupa
kabel, yang dikategorikan menjadi :

 Kabel Tembaga, yaitu media kabel yang bahannya terbuat dari tembaga.
Kabel ini dibedakan menjadi Kabel Twisted Pair dan Kabel Coaxial.

 Kabel Serat Optik (Fiber Optic), yaitu media kabel yang bahannya terbuat
dari serat kaca atau sering disebut dengan istilah fiber optic.

2. Media Transmisi Tanpa Kabel / Nirkabel, yaitu media jaringan komputer yang
menggunakan frekuensi gelombang radio sebagai perantara penyampaian
informasinya. Frekuensi gelombang radio ini dibedakan menjadi Gelombang Mikro,
Gelombang Satelit (Sistem Satelit), gelombang Infra Merah dan Gelombang
Bluetooth/Laser.

Kabel Twisted Pair

Kabel Twisted Pair (pasangan berpilin) merupakan bentuk media kabel yang terdiri atas pasangan
kabel yang digabung secara berpilin dengan tujuan untuk mengurangi atau menghilangkan
interferensi elektromagnetik dari luar seperti pancaran elektromagnetik kabel daya (power cable),
atau kabel yang terbuka, atau crosstalk diantara pasangan kabel yang berdekatan. Kabel twisted
pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel kusut. Akan
tetapi, keunggulan kabel twisted pair ini terhadap jaringan secara keseluruhan yaitu apabila
sebagian kabel twisted pair rusak, maka tidak semua jaringan akan terhenti seperti yang
mungkin terjadi pada kabel coaxial. Contoh dari twisted pair ini adalah Unshielded Twisted Pair
(UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP).
A. Unshielded Twisted Pair (UTP)

Unshielded Twisted Pair atau disingkat UTP adalah salah satu jenis kabel
jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga yang tidak dilengkapi dengan
shield/pelindung internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum dan sering
digunakan di dalam jaringan lokal (LAN) karena harganya yang cukup murah,
fleksibel dan memiliki kinerja yang relatif bagus. Dalam kabel UTP ini terdapat
insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi
tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik. Kabel UTP memiliki
impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori yang ditentukan
dari kemampuan transmisi data yang dimiliki nya seperti tertulis dalam tabel berikut:

Diantara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5
(Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan
berbasis teknologi Ethernet. Konektor yang biasa digunakan adalah RJ45.
Dalam penerapannya kabel UTP-Cat5 memiliki dua acara pemasangan yaitu Straight
dan Cross-Over.

 Kabel Straight
digunakan untuk Client (pc / router) ke Switch atau Hub.

 Kabel Cross-Over
digunakan Digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus
tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub atau switch ke switch.
keuntungan :

● murah.
● Pemasangan kabel unshielded lebih mudah
● Dapat digunakan untuk LAN berkecepatan tinggi.

kerugian :

● Kabel ini hanya dapat digunakan untuk jarak yang lebih pendek karena
adanya redaman.

B. Shielded Twisted Pair (STP)

Shielded Twisted Pair (STP) adalah kabel pasangan berpilin yang memiliki
perlindungan dari logam untuk melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik
luar. Keunggulan kabel STP yaitu jaminan proteksi jaringan dari interferensi-
interferensi eksternal, namun harga kabel STP ini lebih mahal dibandingkan kabel
UTP. Lapisan kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, maka dari itu perlu di ground
pada setiap ujungnya. Kabel STP tidak dapat dipakai untuk jarak jauh tanpa bantuan
device penguat. Kabel shielded twisted pair (STP) memiliki kecepatan dan keluaran
10–100 Mbps ,biaya rata-rata per node agak mahal dibandingkan UTP dan
coaxial,media dan ukuran konektor medium, panjang kabel maksimum yang
diizinkan hanya 100 m.
Kelebihan :

● Biaya kabel twisted pair berpelindung tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah.
● Instalasi STP itu mudah.

Kekurangan :

● lebih mahal dibandingkan dengan kabel UTP dan coaxsial.


● memiliki tingkat atenuasi yang lebih tinggi
BAB III
Metodologi percobaan

3.1. Alat yang digunakan

1. Tang crimping
Tang ini berfungsi untuk memotong kabel UTP sekaligus untuk mengunci
(crimp) RJ45 yang nantinya akan dipasang
2. Lan Tester
mengetes kondisi twisted apakah hidup atau tidak

3.2. Bahan yang dipakai

1. Kabel UTP
Sebagai penghubung jaringan
2. Konektor RJ-45
Adalah kepala sambungan penghubung kabel UTP untuk ke port LAN

3.3 Gambar alat

- Tang Crimping

- Tang Cutting
- LAN Tester

- Kabel UTP

- Konektor RJ45
3.4. Langkah kerja
Setelah persiapan alat dan bahan, berikut adalah Langkah-langkah dalam
pembuatan kabel straight dan cross-over :
1. Pembuatan Kabel Straigth
a. Potong kabel menjadi 2 bagian dengan menggunakan crimping tool.
b. Ambil potongan pertama, kemudian masing-masing ujungnya
dikupas/lepaskan pembungkus karetnya kira-kira panjangnya 4 cm sehingga
terlihat bagian dalam kabel, dimana terdapat 4 pasang kabel yang terpilin
c. Luruskan keempat pasang kabel yang berpilin tersebut pada kedua ujungnya
d. Ambil salah satu ujung kabel yang telah lurus tersebut, kemudian buat urutan
kabel dari kiri ke kanan sebagai berikut : putih orange-orange-putih hijau-
biru-putih biru-hijau-putih coklat- coklat.
e. Pegang erat-erat kabel tersebut agar posisinya tidak berubah, kemudian
potong rata kabel tersebut sehingga sisanya kurang lebih 1,25 cm. Pastikan
ujung-ujung kabel tersebut rata dengan urutan yang benar.
f. Setelah itu masukkan kabel tersebut ke dalam RJ-45, dimana posisi kabel dari
kiri ke kanan tetap sama dan posisi tonjolan RJ-45 ada di bawah. Kabel
dimasukkan sampai ujung-ujung tembaga pada masing-masing kabel kelihatan
dari ujung RJ45
g. Pastikan kulit kabel ikut masuk dalam RJ-45, lalu lakukan crimping dengan
tang crimp untuk mengunci susunan kabel tersebut dalam RJ-45.
h. Lakukan Pengetesan dengan LAN Tester, pastikan konfigurasi LED yang
hidup sesuai dengan konfigurasi pin mode Straigth

2. Pembuatan Kabel Cross-Over

Lakukan Langkah yang sama seperti pembuatan kabel Straigth, gunakan susunan kabel
sesuai urutan dan konfigurasi kabel Cross-Over yaitu pin 1 → pin 3, pin 2 → pin 6, pin 3
→ pin 1 dan pin 6 ke pin 2, untuk pin 4, 5, 7 dan 8 tidak digunakan.
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Praktikum

A. Mahasiswa Kelas Praktikum Jaringan Komputer 1 Merakit Kabel UTP Straight Dan
Berfungsi Dengan Baik
B. Setelah Berhasil Merakit Kabel Straight Mahasiswa Kelas Praktikum
Jaringan Komputer 1 Kemudian Lanjut Merakit Kabel UTP Cross Dan
Berfungsi Dengan Baik

4.2. Hasil Analisa:

Dari hasil praktikum, terdapat 2 jenis kabel UTP yang berhasil dirakit oleh mahasiswa kelas
praktikum jaringan komputer 1, yaitu kabel UTP tipe straight dan tipe cross. Ketika
dilakukan pengujian menggunakan LAN Tester, seluruh kabel UTP yang dirakit oleh seluruh
mahasiswa di kelas praktikum jaringan komputer 1 berhasil dan terhubung dengan baik.
Meskipun ada beberapa mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam proses perakitan,
seperti kesulitan menyatukan kabel UTP dengan konektor RJ-45 sehingga mengalami
kegagalan koneksi, namun masalah ini akhirnya dapat diatasi.

Hasil positif ini menandakan beberapa hal:

1. Pemahaman Teori: Mahasiswa kelas praktikum jaringan komputer 1 memiliki


pemahaman yang baik tentang konsep dan teori yang berkaitan dengan kabel UTP
(unshielded twisted pair). Mereka mampu membedakan antara kabel straight dan
cross serta memahami fungsi masing-masing tipe kabel ini dalam konteks jaringan
komputer.

2. Pemahaman Konsep: Mahasiswa juga memiliki pemahaman konsep yang kuat


tentang perakitan kabel UTP. Mereka dapat menerapkan pengetahuan teoritis
mereka dalam praktik dengan baik. Meskipun ada kesulitan awal, mahasiswa
mampu mengatasi masalah tersebut dan akhirnya berhasil merakit kabel UTP
dengan baik.

3. Hasil Praktikum: Keseluruhan, hasil praktikum menunjukkan kesuksesan dalam


merakit kabel UTP straight dan cross. Semua kabel yang dirakit berfungsi
dengan baik setelah diuji, menunjukkan kompetensi mahasiswa dalam praktikum
ini.
4.3. Pembahasan

Hasil analisa pada poin 4.2 mengungkapkan sejumlah temuan yang signifikan dalam konteks
praktikum pembuatan kabel UTP straight dan cross untuk mahasiswa kelas praktikum
jaringan komputer 1. Pembahasan ini akan lebih mendalam pada beberapa aspek penting:

1. Pemahaman Teori:

Mahasiswa kelas praktikum jaringan komputer 1 menunjukkan pemahaman yang


kuat tentang konsep straight dan cross pada kabel UTP. Mereka mampu membedakan
antara kedua tipe kabel tersebut dan memahami peran
masing-masing dalam jaringan komputer. Hal ini mengindikasikan kualitas
pengajaran materi teoritis dalam kelas.

2. Penerapan Konsep:

Mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan konsep
tersebut dalam praktik. Meskipun ada kesulitan awal dalam proses perakitan,
sebagian besar mahasiswa berhasil mengatasi masalah tersebut dan merakit kabel
UTP dengan baik. Hal ini menunjukkan kemampuan mahasiswa untuk
menghubungkan pengetahuan teoritis dengan keterampilan praktis.

3. Hasil Praktikum:

Hasil keseluruhan praktikum sangat positif. Seluruh kabel UTP yang dirakit oleh
mahasiswa berfungsi dengan baik setelah diuji menggunakan LAN Tester. Ini
menggambarkan bahwa mahasiswa telah mencapai tujuan praktikum dengan sukses
dan dapat merakit kabel UTP dengan kualitas yang baik.

4. Pengatuan Kesulitan Awal:

Meskipun mayoritas mahasiswa berhasil, beberapa mengalami kesulitan awal dalam


proses perakitan, seperti kesulitan dalam menyatukan kabel UTP dengan konektor
RJ-45. Namun, hal ini bukan hambatan yang tidak dapat diatasi, dan dengan
bimbingan dan latihan tambahan, mahasiswa mampu mengatasi masalah tersebut.
Instruktur dapat mempertimbangkan memberikan panduan yang lebih rinci atau
pelatihan tambahan kepada mahasiswa yang memerlukan bantuan ekstra dalam
merakit kabel UTP.
BAB V
KESIMPULAN

Secara keseluruhan, praktikum ini dapat dianggap berhasil dalam mencapai tujuan pendidikannya.
Mahasiswa dalam kelas praktikum jaringan komputer 1 telah menunjukkan pemahaman teori yang
kuat tentang kabel UTP dan kemampuan untuk mengaplikasikan konsep tersebut dalam praktikum.
Hasil praktikum yang positif merupakan cerminan dari kualitas pengajaran yang diberikan di
kelas, serta kemampuan mahasiswa untuk belajar dan beradaptasi dalam pengaturan praktikum.

Kemajuan Keterampilan Praktis:


Selain pemahaman teori, mahasiswa juga berhasil mengembangkan keterampilan praktis yang
diperlukan dalam dunia jaringan komputer. Praktikum ini tidak hanya memfokuskan pada teori,
tetapi juga pada penerapan nyata yang memiliki nilai signifikan.

Kualitas Pengajaran yang Mencolok:


Hasil praktikum yang positif menandakan tingkat kualitas pengajaran yang luar biasa di kelas.
Instruktur mungkin telah menyampaikan materi dengan cara yang sangat efektif, membantu
mahasiswa memahami dengan baik, dan memberikan dukungan yang diperlukan selama proses
praktikum.

Kemampuan Mahasiswa untuk Belajar dan Beradaptasi:


Keberhasilan praktikum juga mencerminkan kemampuan mahasiswa untuk belajar dan beradaptasi
dengan baik dalam pengaturan praktikum. Mereka mampu mengaplikasikan konsep teori ke dalam
situasi praktis, menunjukkan fleksibilitas dan pemahaman yang mendalam.

Upaya Membantu Mahasiswa:


Tindakan yang diambil untuk membantu mahasiswa yang mungkin mengalami kesulitan awal
dalam proses praktikum adalah langkah yang sangat positif. Ini mencerminkan komitmen
instruktur terhadap kesuksesan semua mahasiswa dan semangat untuk terus memperbaiki proses
pembelajaran.

Kesimpulan yang kuat adalah bahwa praktikum ini telah mencapai tujuan pendidikannya dengan
baik dan memiliki potensi untuk terus ditingkatkan melalui pemahaman yang mendalam tentang
kebutuhan mahasiswa serta melalui peningkatan panduan dan pelatihan tambahan jika diperlukan.
BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

JOBSHEET_1_- PRAKTIKUM_JARKOM_1_Edisi_MBKM_2022_FINAL[1].pdf

Anda mungkin juga menyukai