Anda di halaman 1dari 13

PENELITIAN OPERATIONAL

TUGAS 5

Disusun oleh : Kelompok 5

1. Defa Ari Maulana (2213008)

2. Muhammad Rafly O (2213012)

3. Huda Septian (2213015)

4. Amanda Rizqia (2213033)

5. Deni Juniar (2213906)

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI S-1

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG


BAB I

PENDAHULUAN

Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, yang tergantung pada
kualitas pendidikan. Pendidikan diselenggarakan secara teratur, sistematis, dan mengikuti
aturan-aturan yang jelas guna mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan sendiri terdiri
dari pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal dimulai dari pendidikan
dasar, menengah, dan tinggi. Untuk pendidikan non formal dimulai dari kelompok bermain,
lembaga pelatihan, lembaga kursus dll. Oleh karena itu, pembentukan karakter mahasiswa
dipengaruhi oleh berbagai lingkungan. Program pendidikan yang dilaksanakan secara tepat
akan menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas tinggi dan berkarakter.
Karakter sumber daya manusia yang dihasilkan yaitu sumber daya manusia yang mempunyai
kepekaan, kemandirian, tanggung jawab terhadap risiko dalam mengambil keputusan,
mengembangkan segenap aspek potensi diri melalui proses belajar terus menerus dan menjadi
diri sendiri.
Matematika merupakan sumber dari ilmu lainnya. Hal ini berarti bahwa matematika tidak
bergantung pada ilmu lain, seperti ekonomi, fisika, kimia dan lain sebagainya. Seorang siswa
bisa saja belajar matematika sendiri, namun belajar matematika dengan belajar kelompok akan
menghasilkan ilmu yang berdaya guna tinggi. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan
peran siswa secara aktif adalah model pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning). Model
pembelajaran kooperatif sangat cocok diterapkan pada pembelajaran matematika, karena
dalam mempelajari matematika tidak cukup hanya melihat dan mengetahui konsep-konsep
matematika. Tetapi juga dibutuhkan suatu pemahaman serta kemampuan menyelesaikan
persoalan matematika dengan baik dan benar.
Berdasarkan penjabaran diatas saya selaku pembuat makalah ini tertarik untuk melakukan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran program bilangan
bulat. Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu Mahasiswa untuk memahami
materi tersebut dengan mudah.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. METODE BRANCH AND BROUND


- Solusi yang optimum biasanya dituntut pada permasalahan agar diperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya.
- Branch dan Bround merupakan cara cepat untuk mencari batas atas dan batas bawah untuk
solusi optimal pada subregion yang mengarah ke solusi.
- Metode Branch dan Bround banyak digunakan untuk memecahkan berbagai permasalahan
seperti ; persoalan knapsack, travelling salesman problem, the N-Queens problem, graph
colouring (pewarnaan graf), dan masih banyak lagi.

B. METODE CUTTING PLANE


- Dapat digunakan untuk menyelesaikan integer linear programming problem.
- Dapat menyelesaikan bilangan bulat, bilangan murni maupun bilangan campuran dengan
menambahkan gamory (Batasan baru).
- Dimulai dengan menggunakan metode Simpleks.
- Setelah ditemukan nilai optimal simpleks yang dalam kolom ruas paling kanannya akan
memuat angka decimal paling terbesar.
- Setelah itu tambahkan dengan kendala gamory (batasan baru).
A. METODE BRANCH AND BROUND
 Metode Branch and Bound merupakan suatu teknik untuk mencari solusi dari
persoalan ILP dengan mengenumerasi titik-titik dalam daerah fisibel dari suatu
subpersoalan. Metode ini membatasi penyelesaian optimal yang akan menghasilkan
bilangan pecahan dengan cara membuat cabang atas dan bawah bagi masing-
masing variabel keputusan yang bernilai pecahan agar benilai bilangan bulat
sehingga setiap pembatasan menghasilkan cabang baru dan membentuk sebuah
pohon pencarian (search tree).
 Langkah-langkah penyelesaian menggunakan metode Branch And Bround yaitu :
1. Menyelesaikan persoalan PL dengan metode simpleks tanpa batasan integer
2. Memeriksa solusi optimalnya. Jika variabel basis yang diharapkan bernilai
integer, maka solusi optimal telah tercapai. Tetapi jika tidak bernilai integer,
maka lanjutkan langkah 3.
3. Memilih variabel yang mempunyai nilai pecahan terbesar (artinya bilangan
desimal terbesar) dari masing-masing variabel untuk dijadikan percabangan ke
dalam sub-masalah. Ciptakan dua batasan baru untuk variabel ini, dengan
batasan dan batasan .
4. Menjadikan solusi pada penyelesaian langkah 1 sebagai batas atas dan untuk
batas bawahnya merupakan solusi yang variabel keputusannya telah dibulatkan.
5. Menyelesaikan model program linier dengan batasan baru yang ditambahkan
pada setiap sub-masalah.
6. Suatu solusi integer fisibel (layak) adalah sama baik atau lebih baik dari batas
atas untuk setiap submasalah yang dicari. Jika solusi yang demikian terjadi, suatu
sub-masalah dengan batas atas terbaik dipilih untuk dicabangkan . kembali ke
langkah 4.
 Contoh Soal :
Maksimumkan z = 5 x1 + 6x2

Dengan kendala 4x1 + 2x2 ≤8


3x1 + 4x2 ≤12
X1, X2 ≥ 0 X1, X2 Bilangan bulat
 Subproblem 1 (Sp relaxation)
4x1 + 2x2 = 8

X1 0 2

X2 4 0
3x1 + 4x2 = 12

X1 0 4

X2 3 0

Grafik Isoprofit
5x1 + 6x2 = 12
Titik A
8x1 + 4x2 = 16
3x1 + 4x2 = 12
___________ __
5x1 =4
x1= 4/5
x2= 12/5

Za = 5 (4/5) + 6 (12/5) = 92/5 = 18 2/5


Titik B
x2 = 2
4x1 + 2.2 = 8
x1 = 1
Zb = 5 (1) + 6 (2) = 17

Subproblem 1

Z = 18 2/5

X1 = 4/5, X2 =12/5

X2 ≤2 ^ X2 ≥3

Subproblem 2

Z = 17

X1 = 1, X2 =2
Subproblem 3

Z = 18

X1 = 0, X2 =3

Lb = 17

Solusi kandidat dan Solusi Optimal

B. METODE CUTTING PLANE


 Metode cutting plane merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan
integer linear programming problem, baik bilangan bulat murni maupun bilangan
bulat campuran dengan menambahkan batasan baru yang disebut gamory. Batasan
gamory diberikan jika nilai dari variabel keputusan belum bulat (bernilai pecahan).
 Langkah-langkah penyelesaian menggunakkan metode Cutting Plane antara lain :
1. Selesaikan integer linear programming problem dengan metode simpleks dengan
mengabaikan syarat integer.
2. Jika penyelesaian langkah (1) memuat variabel bernilai pecahan, lakukan langkah-
langkah berikut :
a. Pilih sembarang baris tabel optimum simpleks yang dalam kolom i byang memuat
pecahan. Jika ada beberapa variabel yang bernilai pecahan, dipilih baris yang
memuat pecahan terbesar, ini dipilih agar iterasi lebih cepat.
b. Misalkan baris ke-i adalah baris yang terpilih dan persamaan yang terbentuk
dalam baris ke-i adalah :
3. Kemudian diselesaikan menggunakan metode dual simpleks dengan persamaan
yang terpilih diletakkan pada baris terakhir.

 Contoh Soal :
Sebuah pabrik pembuat tahu memproduksi tahu dengan data dibawah ini :

No. Jenis Tahu Modal Keuntungan

1. Tahu Besar Rp. 135.19 Rp. 229.84

2. Tahu Kecil Rp. 110.03 Rp. 151.96

Adapun data batasan dalam produksi tahu adalah sebagai berikut:

Dari data diatas coba tentukanlah Keutungan yang didapatkan oleh pabrik tahu tersebut
dengan menggunakkan Metode Cutting Plane.

JAWAB :
1. Menyelesaikan permasalahan integer linear programming dengan menggunakan
metode simpleks dan mengabaikan syarat integer.
Baris Z sudah tidak ada yang bernilai negatif, artinya solusi optimum menggunakan metode
simpleks telah diperoleh yaitu : Z = 77971393.6 dengan X1 = 339242.1 . Karena solusi yang
diinginkan adalah integer, maka dilanjutkan dengan langkah berikutnya :

2. Karena nilai variabel keputusan dengan menggunakan metode simpleks belum integer,
maka perlu ditambahkan pembatas baru atau gamory 1. Berdasarkan Tabel diatas
diperoleh persamaan sebagai berikut :

Berdasarkan persamaan yang diperoleh dari Persamaan 1 dapat dibuat persamaan


untuk pembatas baru atau gamory 1 sebagai berikut :

Setelah persamaan gamory1 diperoleh, kemudian dimasukkan ke dalam tabel simpleks


pada baris terakhir.
Berdasarkan Tabel di atas, dapat diketahui bahwa penambahan gamory 1 menjadikan nilai ruas
kanan bernilai negatif, sehingga menjadi tidak layak. Untuk mengatasi ketidak layakan ini, maka
dilanjutkan dengan langkah selanjutnya dengan menggunakan metode dual simpleks.

Dapat dilihat dari Tabel diatas bahwa, nilai variable X1 masih belum integer, karena masih ada
nilai variabel keputusan yang belum integer, maka gamory 2 ditambahkan. Penambahan
gamory 2 dapat dibuat dengan persamaan yang terdapat pada Tabel 6 yaitu :
Setelah persamaan gamory 2 diperoleh, kemudian dimasukkan ke dalam tabel simpleks pada
baris terakhir.

Dan Sg2 dengan nilai

X1 = 0.197555012, X2 = 0, S1 = 0, S1 = -0.00000051, S3 = 0, S4 = 0, S5 = 0, Sg1 = 0, Sg2 = 1,

Solusi = -0.9538

Selanjutnya, akan diselesaikan dengan cara yang sama dengan penambahan variabel gamory 1
di atas. Proses penambahan variabel gamory akan berhenti setelah diperoleh nilai integer.
Berdasarkan perhitungan dengan metode simpleks, diperoleh semua nilai pada baris Z sudah
bernilai positif dan nol. Semua nilai kanan pada batasan kendala sudah bernilai positif dan
semua nilai variabel keputusan sudah integer, artinya dengan menggunakan metode cutting
plane solusi optimum integer telah diperoleh. Solusi optimum integer diperoleh dengan nilai z
maksimum yaitu Z = 77971299.6 dengan X1 = 339239 dan X2 = 4
Daftar Pustaka :
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/ft1/article/download/1110/654#:~:text=Algoritma
%20Branch%20and%20Bound%20adalah,dalam%20ruang%20solusi%20secara%20sistematis

https://media.neliti.com/media/publications/221472-none.pdf

https://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/mat

http://suska.ac.id/index.php/JSMS/article/viewFile/6203/3742

http://suska.ac.id/index.php/JSMS/article/

Anda mungkin juga menyukai