Tugas Asuhan Kebidanan Persalinan Dan BBL
Tugas Asuhan Kebidanan Persalinan Dan BBL
Soal No 1-4
Seorang pasien datang ke rumah sakit karena ingin melahirkan dari kehamilan pertama yang cukup bulan.
Keadaan umum baik, anak letak kepala, djj 146x/menit, his 4’-5’/40”/sedang. Pembukaan 4 cm, teraba
kepala u2k depan setinggi spina ischiadika.
1. Pada saat masuk, pasien adalah seorang:
a. Primipara, gravid preterm
b. Primigravida, partutient aterm kala I fase laten
c. Primipara, parturient aterm kala I fase laten
d. Primigravida, partutient aterm kala I fase aktif
e. Primipara, parturient aterm kala I fase aktif
TUGAS
1. Jelaskan yang dimaksud dengan persalinan normal
JAWABAN :
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Prawirohardjo,2005)
Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan aterm (bukan premature atau
postmature).
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui
vagina ke dunia luar.
a. Power yaitu Tenaga yang mendoro bayi kelua) seperti his atau kontraksi uterus kekuatan ibu
mengedan
b. Passage (Faktor jalan lahir) Perubahan pada serviks, pendataran serviks, pembukaan serviks dan
perubahan pada vagina dan dasar panggul
c. Passanger yaitu Passanger utama lewat jalan lahir adalah janin, passanger terdiri dari janin,
plasenta dan selaput ketuban
d. Penolong Meliputi ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman, serta pengertiannya dalam
menghadapi klien baik primipara dan multipara
e. Psikis Ibu Penerimaan klien atas jalannya perawatan anc (petunjuk dan persiapan untuk
menghadapi persalinan)
a. Asuhan sayang ibu Sbelum EBM Ibu bersalin dilarang untuk makan dan minum bahkan
untuk mebersihkan dirinya. Setelah EBM Ibu bebas melakukan aktifitas apapun yang mereka
sukai
b. Pengaturan posisi persalinan Sebelum EBM Ibu hanya boleh bersalin dengan posisi
telentan. Setelah EBM Ibu bebas untuk memilih posisi yang mereka inginkan
c. Menahan nafas saat mengeran Sebelum EBM Ibu harus menahan nafas pada saat
mengeran. Setelah EBM Ibu boleh bernafas seperti biasa pada saat mengeran
d. Tindakan epsiotomi Sebelum EBM Bidan rutin melakukan episiotomy pada persalinan.
Setelah EBm hanya dilakukan pada saat tertentu saja
a. Ibu tetap di perbolehkan makan dan minum karena pada saat bersalin ibu mebutuhkan energy
yang besar, Ibu bersalin kecil kemungkinan menjalani anastesi umum, Efek
mengurangi/mencegah makan dan minum mengakibatkan pembentukkan glukosa intravena
b. Ibu diperbolehkan untuk memilih siapa pendamping persalinannya, Ibu yang memperoleh
dukungan emosional selama persalinan akan mengalami waktu persalinan yang lebih singkat,
intervensi yang lebih sedikit, sehingga hasil persalinan akan lebih baik
c. Pada saat bersalin ibu mebutuhkan energy yang besar
d. Ibu diperbolehkan untuk memilih siapa pendamping persalinannya
e. Ibu yang memperoleh dukungan emosional selama persalinan akan mengalami waktu
persalinan yang lebih singkat, intervensi yang lebih sedikit, sehingga hasil persalinan akan
lebih baik
b. Kneeling ( berlutut)
Dapat mengurangi sakit pinggang, membantu bayi memutar ke posisi yang paling disukai :
Oksiput anterior, meringankan wasir
c. Sitting ( duduk)
Dapat membantu proses penurunan bayi, dan memberikan istirahat antara kontraksi
d. Squating ( berjongkok)
Membantu proses penurunan bayi dan membuka panggul lebih luas