Anda di halaman 1dari 4

1.

Secara etimologis, politik berasal dari kata Yunani polis yang berarti kota atau negara
kota. Kemudian arti itu berkembang menjadi polites yang berarti warganegara, politeia
yang berarti semua yang berhubungan dengan negara, politika yang berarti
pemerintahan negara dan politikos yang berarti kewarganegaraan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa politik adalah kegiatan dalam suatu system politik
atau Negara yang menyangkut proses penentuan tujuan dari system tersebut dan
bagaimana melaksanakan tujuannya.
Hubungan politik dengan agama tidak dapat dipisahkan. Dapat dikatakan bahwa politik
berbuah dari hasil pemikiran agama agar tercipta kehidupan yang harmonis dan tentram
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini disebabkan, pertama, oleh sikap dan
keyakinan bahwa seluruh aktifitas manusia, tidak terkecuali politik, harus dijiwai oleh
ajaran-ajaran agama; kedua, disebabkan oleh fakta bahwa kegiatan manusia yang paling
banyak membutuhkan legitimasi adalah bidang politik, dan hanya agamalah yang
dipercayai mampu memberikan legitimasi yang paling meyakinkan karena sifat dan
sumbernya yang transcendent.
Agama secara hakiki berhungan dengan politik. Kepercayaan agama dapat
mempengaruhi hukum, perbuatan yang oleh rakyak dianggap dosa, seperti sodomi dan
incest, sering tidak legal. Seringakali agamalah yang memberi legitimasi kepada
pemerintahan. Agama sangat melekat dalam kehidupan rakyat dalam masyarakat industri
maupun nonindustri, sehingga kehadirannya tidak mungkin tidak terasa di bidang politik.
Sedikit atau banyak, sejumlah pemerintahan di seluruh dunia menggunakan agama untuk
memberi legitimasi pada kekuasaan politik.
Sumber: akank-sutha.blogspot.com

2. Hakikatnyaa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling istimewa dibanding
makhluk hidup lainnya. Saat lahir kedunia, manusia membawa fitrah yang terdiri atas satu
kepercayaan terhadap satu Tuhan Yang Kudus yaitu Allah,SWT. kefitrahan agama sudah
ada dalam diri kita sejak lahir. Dan kita dilahirkan ke dunia dalam keadaan beragama
Islam. Islam adalah agama yang fitrah. Dalam Islam, kata Arabnya adalah "Din" , din
dalam Islam berarti jalan hidup. Agama berarti percaya kepada Tuhan yang akan
mengatur kehidupan kita agar menjadi manusia yang baik.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Hadits Bukhari dari Abu Hurairoh dari Nabi
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda : 'Seorang bayi tidak dilahirkan
(ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang
tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi' Sesuai
dengan pengertian fitrah itu sendiri.
Manusia dilahirkan didunia dibekali dengan adanya naluri mempercayai dan meyakini
adanya Tuhan. Islam diturunkan untuk meluruskan kepercayaan manusia supaya
berkepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan jalan mentauhidkan kepercayaan
terhadap Allah,SWT.
Dan dalam Al-Qur'an pun sudah dijelaskan mengenai fitrah beragama umat manusia
yang percaya terhadap satu Tuhan yaitu Allah SWT. yang dijelaskan dalam surah Al-
A'raaf ayat 172-174 yang artinya "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan
keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap
jiwa mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Rabb-mu?". Mereka menjawab,
"Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar
di hari kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-
orang yang lengah terhadap ini (ke-esaan Rabb)", atau agar kamu tidak mengatakan,
"Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan (Allah) sejak dahulu,
sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah
Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?".
Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada
kebenaran).
Dari ayat tersebut diketahui bahwa ruh manusia sudah mengakui keesaan Allah SWT.
Ini disaksikan oleh Nabi Adam dan penduduk langit sebagai saksi . Perjanjian ini tidak
akan pernah diingat manusia karena fitrah manusia sebenarnya adalah pelupa. Manusia
kemudian lahir dalam keadaaan suci. Orang tuanya lah yang membuatnya beragama
selain Islam. Namun ini bukan alasan manusia bisa mengelak atas janjinya kepada Allah
SWT di akhirat kelak. Karena manusia dibekali akal dan pikiran untuk menentukan jalan
kebenaran. Allah SWT juga sudah mengutus Nabi dan Rasul-Nya untuk mengingatkan
kembali tentang perjanjian tersebut. Sumber: Kompasiana.com
MKDU4221/modul9

3. Hubungan agama dengan tanggung jawab manusia dapat dijelaskan dalam salah satu
ayat Alquran yaitu surah Al-ahzab/33:72.

‫ِإَّنا َع َر ْض َنا ٱَأْلَم اَنَة َع َلى ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِض َو ٱْلِج َباِل َفَأَبْيَن َأن َيْح ِم ْلَنَها َو َأْش َفْقَن ِم ْنَها َو َح َم َلَها ٱِإْل نَٰس ُن ۖ ِإَّن ۥُه‬
‫َك اَن َظُلوًم ا َج ُهواًل‬
Yang artinya: Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir
akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia
itu amat zalim dan amat bodoh,
Dapat dijelaskan dalam tafsir Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa,
M.Pd.I
Setelah meminta orang-orang beriman untuk menjaga ketakwaan, Allah lalu
menjelaskan bahwa salah satu wujud takwa adalah menjaga amanah. Sesungguhnya kami
telah menawarkan amanat, yakni tugas-tugas keagamaan, kepada langit, bumi, dan
gunung-gunung, tetapi semuanya enggan untuk memikul tanggung jawab amanat itu dan
mereka khawatir tidak akan mampu melaksanakannya, lalu kami menawarkan amanat itu
kepada manusia, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat
zalim karena menyatakan sanggup memikul amanat tetapi secara sengaja menyia-
nyiakannya, dan sangat bodoh karena menerima amanat tetapi sering lengah dan lupa
menjalankan atau memenuhinya. 73. Demikianlah kezaliman dan kebodohan manusia,
sehingga Allah akan mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, orang-
orang musyrik laki-laki dan perempuan, karena mereka tidak menjalankan amanat; dan
bagi mereka yang bertobat, Allah akan menerima tobat orang-orang mukmin laki-laki dan
perempuan. Dan Allah maha pengampun, maha penyayang kepada semua hamba yang
bertobat.

Sumber Referensi: MKDU4221/Modul 9 https://tafsirweb.com/7684-quran-surat-al-


ahzab-ayat-72.html
4. Al-Qur’an mengajarkan bahwa setiap muslim harus menjalin persaudaraan yang baik,
kepada siapa persaudaraan tersebut harus dijalin? Hal tersebut dapat ditegaskan dalam
surat Al-Hujuraat/49:13.
‫َٰٓي‬
‫َأُّيَها ٱلَّناُس ِإَّنا َخ َلْقَٰن ُك م ِّم ن َذ َك ٍر َو ُأنَثٰى َو َجَع ْلَٰن ُك ْم ُش ُعوًبا َو َقَبٓاِئَل ِلَتَع اَر ُفٓو ۟ا ۚ ِإَّن َأْك َر َم ُك ْم ِع نَد ٱِهَّلل َأْتَقٰى ُك ْم ۚ ِإَّن ٱَهَّلل‬
‫َع ِليٌم َخ ِبيٌر‬
Yang artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Sumber Referensi: MKDU4221/Modul8 https://tafsirweb.com/9783-quran-surat-al-


hujurat-ayat-13.html

5. Langkah yang dapat kita lakukan dalam membangun persaudaraan dan toleransi
diantara sesama muslim salah satunya adalah saling tolong menolong, untuk itulah
Allah SWT memerintahkan kaum muslimin untuk meneguhkan persatuan dan
menghindari perpecahan. Hal tersebut dapat dijelaskan dalam QS.Ali-imran/3:103
‫َو ٱْعَتِصُم و۟ا ِبَح ْبِل ٱِهَّلل َجِم يًعا َو اَل َتَفَّر ُقو۟ا ۚ َو ٱْذ ُك ُرو۟ا ِنْع َم َت ٱِهَّلل َع َلْيُك ْم ِإْذ ُك نُتْم َأْع َدٓاًء َفَأَّلَف َبْيَن ُقُلوِبُك ْم َفَأْص َبْح ُتم ِبِنْع َم ِتِهٓۦ ِإْخ َٰو ًنا‬
‫َو ُك نُتْم َع َلٰى َشَفا ُح ْفَر ٍة ِّم َن ٱلَّناِر َفَأنَقَذُك م ِّم ْنَهاۗ َك َٰذ ِلَك ُيَبِّيُن ٱُهَّلل َلُك ْم َء اَٰي ِتِهۦ َلَع َّلُك ْم َتْهَتُد وَن‬

Yang artinya : Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu
dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah
berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Secara umum maksud ayat ini adalah upaya sekuat tenaga untuk mengaitkan diri satu
dengan yang lain dengan tuntutan Allah sambil menegakkan disiplin diantara kamu
semua tanpa kecuali. Apabila ada yang lengah atau anggota masyarakat yang
menyimpang, maka keseimbangan akan kacau dan disiplin akan rusak, karena seluruh
anggota masyarakat harus bersatu padu jangan bercerai-berai. Untuk itulah dibutuhkan
sikap saling membantu dan saling menolong khususnya di antara sesama masyarakat
muslim.
Sedangkan langkah yang dapat kita lakukan untuk membangun persaudaraan dan
toleransi dengan umat non muslim salah satunya adalah tidak menghina simbol-simbol
kesucian agama lain, Ayat yang menegaskan larangan ini adalah QS. Al-An'aam/6:108
‫َو اَل َتُسُّبو۟ا ٱَّلِذ يَن َيْدُع وَن ِم ن ُدوِن ٱِهَّلل َفَيُسُّبو۟ا ٱَهَّلل َع ْد ًۢو ا ِبَغْيِر ِع ْلٍم ۗ َك َٰذ ِلَك َز َّيَّنا ِلُك ِّل ُأَّمٍة َع َم َلُهْم ُثَّم ِإَلٰى َر ِّبِهم َّم ْر ِج ُعُهْم َفُيَنِّبُئُهم‬
‫ِبَم ا َك اُنو۟ا َيْع َم ُلوَن‬

Yang artinya : Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah
selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa
pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan
mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan
kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.
Dalam ayat tersebut secara tegas ingin mengajarkan kepada kaum muslimin untuk
dapat memelihara kesucian agamanya dan guna menciptakan rasa aman serta hubungan
harmonis antar umat beragama.

Sumber Referensi:
✓MKDU4221/Modul9
✓https://tafsirweb.com/1235-quran-surat-ali-imran-ayat-103.html

Anda mungkin juga menyukai