Makalah Akhlak Kelompok 1-1
Makalah Akhlak Kelompok 1-1
Disusun Oleh:
Kelompok 7
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt, yang telah memberikan kami kesempatan dan
kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam
semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Yang diutus sebagai
Rahmat bagi semesta alam, beserta keluarga dan para sahabatnya serta para
pengikutnya yang setia sampai hari kemudian.
Makalah Akhlak tentang “Hak Kewajiban Dan Kasih Sayang Suami Istri,
Kriteria Memilih Pasangan Hidup, Hak-Hak Bersama Suami Istri, Kewajiban
Suami Kepada Istri, Kewajiban Istri Kepada Suami”dan tidak lupa pula kami
ucapkan Terima kasih kepada Bapak Dr. Saifullah, M.Pd selaku Dosen
pengampu Mata kuliah Akhlak . Kami berharap penyusunan dalam bentuk
makalah ini akan memberi banyak manfaat dan memperluas ilmu pengetahuan
kita, khususnya tentang pembahasan materi tersebut.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Dan semoga makalah ini bisa memberikan manfaat positif bagi kita semua,
khususnya kami selaku penulis.
Pemakalah
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A.Kesimpulan.....................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1.Apa pengertian hak dan kewajiban suami istri?
2. Bagaimana Kriteria Memilih Pasangan Hidup
3.Apa sajakah hak dan kewajiban bersama antara suami dan istri?
4. Apa sajakah hak dan kewajiban suami kepada istri?
5. Apa sajakah hak dan kewajiban istri kepada suami
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk
mengetahui dan memahami apa sajakah hak dan kewajiban Bersama antar
suami istri, bagaimana cara memilih kriteria pasangan hidup, apa sajakah
hak dan kewajiban suami kepada istri serta hak dan kewajiban istri kepada
suami. Yang akan di bahas pada makalah ini.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Yang dimaksud dengan hak adalah apa-apa yang diterima oleh seseorang
dari orang lain, sedangkan yang dimaksud dengan kewajiban adalah apa yang
harus dilakukan seseorang terhadap orang lain. Hak adalah kekuasaan seseorang
untuk melakukan sesuatu, sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus
dikerjakan.
Peran dan fungsi antara suami dan istri ini dikonstruksikan dalam bentuk
hak dan kewajiban yang melekat pada diri kedua belah pihak. Hak adalah yang
sesuatu yang melekat dan mesti diterima atau dimiliki oleh seseorang, sedangkan
kewajiban adalah sesuatu yang harus diberikan dan dipenuhi oleh seseorang
kepada orang lain. Rumusan dari hak dan kewajiban inilah yang kemudian akan
dijadikan barometer untuk menilai apakah suami dan istri sudah menjalankan
fungsi dan perannya secara benar.1
2
menghormati dan memberikan kasih sayang kepada anggota keluarga yang
lainnya. Islam, melalui al-Qur‟an dan sunah, menyatakan bahwa dalam keluarga,
yaitu antara suami dan istri, masing-masing memiliki hak dan kewajibannya
tersendiri.
“Perempuan itu dinikahi karena empat hal yaitu (1) karena hartanya, (2)
keturunannya, (3) kecantikannya dan (4) agamanya. Maka pilihlah yang baik
agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud,
an-Nasai, dan Ibnu Majah).
2
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fikih
Munakahat,(Jakarta: Amzah, 2014), hlm. 38.
3
1. Kekayaan
2. Keturunan
Umat Islam dianjurkan memiliki keturunan yang baik dan memilih wanita
yang subur agar mendapatkan keturunan. Maka dari itu, penting untuk
memperhatikan keturunan atau nasabnya.
"Nikahilah wanita yang penyayang dan subur. Karena aku berbangga dengan
banyaknya umatku." (HR Abu Dawud)
3. Paras
3
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fikih
Munakahat,(Jakarta: Amzah, 2014), hlm. 39.
4
Memang, memiliki paras yang cantik atau ganteng tidak akan berlangsung
lama, karena semua pasti akan mengalami perubahan seiring berjalannya usia.
Tapi, dengan memiliki paras yang enak dipandang akan meningkatkan
kepercayaan diri.
4. Agama
Ketika ketiga hal di atas tidak bisa kamu dapatkan, carilah pasangan yang
selalu memperhatikan agamanya. Sebab, harta, keturunan, paras, bukanlah
jaminan suatu kebahagiaan, tapi agama bisa menjadi pegangan yang kokoh untuk
menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 221 yang artinya:
4
Humaidi Tatapangarsa, Hak dan Kewajiban Suami Istri Menurut Islam, ( Jakarta :
Klam Mulia 2003) Cet. Ke-4, hlm. 22.
5
b. Suami istri wajib memikul kewajiban yang luhur untuk membina dan
menegakan rumah tangga yang bahagia dan sejahtera lahir dan batin .
c. Suami istri mempunyai kewajiban mengasuh dan memelihara anak-anak
mereka, baik mengenai pertumbuhan jasmani, rohani maupun kecerdasan.
d. Suami istri wajib menjaga kehormatan masing-masing.
e. Suami istri dihalalkan saling bergaul menghalalkan hubungan seksual.
Perbuatanini merupakan kebutuhan suami istri yang dihalalkan secara timbal
balik.
jadi, bagi suami halal berbuat kepada istrinya, sebagaimana istri terhadap suami
Mengadakan hubungan seksual ini adalah hak bagi suami istri, dan tidak boleh
dilakukan kalau tidak secara bersamaan, sebagaimana tidak dapat dilakukan
sepihak saja.5
6
e.Tidak menunjukan keadaan yang tidak disenangi suami
Artinya : “sebab itu maka wanita yang sholehah ialah yang taat kepada
Allah SWT lagi memelihara diri di balik pembelakangan suaminya oleh karena
Allah telah memelihara (mereka) .....(QS.An-Nisa :34)
6
Humaidi Tatapangarsa, Hak dan Kewajiban Suami Istri Menurut Islam, ( Jakarta :
Klam Mulia 2003) Cet. Ke-4, hlm. 24.
7
Kewajiban yang tidak bersifat materi contohnya seperti :
a. Menggauli istrinya secara baik dan patut.
b. Menjaganya dari segala sesuatu yang mungkin melibatkannya pada
maksiat, perbuatan dosa atau ditimpa oleh sesuatu kesulitan dan mara
bahaya.
c. Suami wajib mewujudkan kehidupan perkawinan yang diharapkan Allah
terwujud yaitu sakinnah mawaddah, warahmah.
d. Suami wajib memberikan pendidikan agama kepada istrinya dan memberi
kesempatan belajar pengetahuan yang bermanfaat dan berguna bagi
agama, nusa dan bangsa.
Hak dari suami adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan dan
dipenuhi seorang istri. Sehingga selain menuntut haknya terpenuhi, kewajiban
yang melekat pada dirinya pun juga harus terlaksana. Ada beberapa hal yang harus
dilakukan seorang istri untuk suaminya yang akan dijabarkan dalam sub bab ini,
yaitu patuh dan memperlakukannya dengan baik, memberikan ketenteraman pada
suami, berkabung untuk suaminya yang meninggal, dan memahami posisi suami.7
8
istri murtad
istri melanggar laranga-larangan allah yang berhubungan dengan
kehidupan suami istrie.
istri dalam keadaan sakit yang oleh karenanya tidak bersedia serumah
dengan suaminya
Pada waktu akad niakh istri belum baligh dan ia masih belum serumah
dengan suaminya.
Di antara beberapa kewajiban istri terhadap suami adalah sebagai berikut:
a. Mematuhi Suami. Diantara hak suami atas istrinya adalah ditaati selama tidak
mengarah pada perilaku maksiat. sebagaimana sabda Nabi :;
"Tidak ada kepatuhan terhadap makhluk yang maksiat kepada pencipta. (HR. Al-
Bukhari).8
9
Rasulullah juga menjelaskan bahwa mayoritas sesuatu yang memasukan
wanita kedalam neraka adalah kedurhakaanya kepada suami dan
kekufuranya (tidak bersyukur) terhadap kebaikan suami.
10
memberitahukan istri ketika hendak berhubungan. dan tidak
mengejutkannya, karena ada kemungkinan dapat membentuk tingkah yang
tidak disukai suami.10
e. Menjadi Partner Suami.
Allah telah mewajibkan suami bertempat tinggal bersama istri secara syari’
di tempat yang layak bagi sesamanya dan sesuai kondisi ekonomi suami,
dan istri wajib menyertainya,di tempat tinggal tersebut. istri tidak boleh
keluar dari rumah tanpa seizin suaminya, kecuali jika ia keluar rumah
untuk berziara atau menjenguk kedua orang tuanya yang sedang sakit,atau
keluarga lainnya ketika ia merasa aman dan tidak menimbulkan fitnah
karena hal tersebut termasuk silaturrahim dan menjaga hubungan
silaturrahim itu wajib, suami tidak boleh mencegah kewajiban tersebut.
Akan tetapi, alangkah baiknya jika semua itu dengan ridha suami.istri
wajib menyertai suami untuk musafir selama terdapat maslahat umum dan
suami akan membuktikanya di daerah atau negeri yang dituju sebagaimana
di negeri sendiri. jalanya pun aman, baik terhadap jiwa, harta dan
kehormatan, kecuali jika istri mempersyaratkan pada saat akad agar suami
tidak membawa pindah atau musa'ir.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
Ummu Ibrahim Ilham Muhammad Ibrahim, Kiat Menjadi Istri Shalihah dan Ibu
Idaman, (Jakarta: PUSTAKA AZZAM, 2004), hlm. 34
11
Hak adalah apa-apa yang diterima oleh seseorang dari orang lain,
sedangkan yang dimaksud dengan kewajiban adalah apa yang harus
dilakukan seseorang terhadap orang lain. Hak adalah kekuasaan seseorang
untuk melakukan sesuatu, sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus
dikerjakan.
Menurut kompilasi hukum islam dalam kewajiban dan hak suami
istri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakan rumah tangga yang
sakinah mawaddah dan warahmah yang menjadi sendi dasar dari susunan
masyarakat. Selain itu, suami istri wajib mempunyai tempat kediaman
yang tetap yang ditentukan oleh bersama. Dalam pasal 80 ayat 1 suami
adalah pembimbing terhadap istri dan rumah tangganya, akan tetapi
mengenai hal-hal urusan rumah tangga yang penting-penting diputuskan
oleh suami istri Bersama.
Hak dari suami adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan dan
dipenuhi seorang istri. Sehingga selain menuntut haknya terpenuhi,
kewajiban yang melekat pada dirinya pun juga harus terlaksana. Ada
beberapa hal yang harus dilakukan seorang istri untuk suaminya yang akan
dijabarkan dalam sub bab ini, yaitu patuh dan memperlakukannya dengan
baik, memberikan ketenteraman pada suami, berkabung untuk suaminya
yang meninggal, dan memahami posisi suami.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fikih
Munakahat,(Jakarta: Amzah, 2014).
12
Humaidi Tatapangarsa, Hak dan Kewajiban Suami Istri Menurut Islam, ( Jakarta :
Klam Mulia 2003) Cet. Ke-4.
Ummu Ibrahim Ilham Muhammad Ibrahim, Kiat Menjadi Istri Shalihah dan Ibu
Idaman, (Jakarta: PUSTAKA AZZAM, 2004).
13