Anda di halaman 1dari 20

KONSEP DASAR Pertemuan ke 3 & 4

MASALAH-MASALAH PUBLIC & Sierfi Rahayu, S.Sos., M.A.P.


PERUMUSAN MASALAH
MAKNA MASALAH MASALAH PUBLIK
Masalah-masalah yang mempunyai dampak luas dan
mencakup konsekuensi bagi orang-orang yang tidak
terlibat secara langsung.
BATASAN MASALAH PUBLIK
Sebuah masalah dikatakan sebagai masalah privat apabila masalah
tersebut dapat diatasi tanpa memengaruhi orang lain atau tanpa harus
melibatkan pemerintah
Contohnya : ketika seorang penduduk miskin di kota kesulitan membeli
beras karena harganya yang terus membumbung tinggi, sebetulnya itu
adalah masalah pribadi.
Tetapi ketika beberapa penduduk yang nasibnya yang sama mulai
mengorganisir dan melakukan tuntutan kepada pemerintah supaya
menurunkan harga beras, maka kita menyaksikan bahwa masalah
kenaikan harga beras tersebut bergeser dari masalah pribadi menjadi
masalah publik
KATEGORI MASALAH PUBLIC 1

Masalah Masalah
prosedural Berkaitan bagaimana substantif Berkaitan dengan
pemerintah diorganisir akibat-akibat nyata
dan bagaimana cara dari kegiatan manusia.
pemerintah melakukan Mis : perlindungan
tugas-tugasnya. Mis : anak, lingkungan hidup
Kebijakan omnibus law
KATEGORI MASALAH PUBLIC 2 BERDASARKAN
PENYEBAB MASALAH

Masalah dalam negeri. Mis :


Pendidikan, Kesehatan, perpajakan

Masalah luar negeri. Mis :


perdagangan bebas antar negara
KATEGORI MASALAH PUBLIK 3 BERDASARKAN KATEGORI JUMLAH
ORANG YANG DIPENGARUHI SERTA HUBUNGANNYA ANTARA
SATU DENGAN YANG LAIN

Masalah distributif Masalah regulasi Masalah redistributif


Menyangkut masalah yang
Mendorong timbulnya menghendaki perubahan
Mempengaruhi sejumlah kecil tuntutan yang diajukan sumber-sumber
orang dan dapat ditangani dalam rangka membatasi antarkelompok atau kelas
satu per satu. Mis : drainase Tindakan-Tindakan pihak dalam Masyarakat.
kota, ruang hijau, taman kota lain. Mis : pengaturan aksi Kebijakan ini berawal dari
terorisme, pengaturan konflik dan melibatkan
demonstrasi buruh konflik kelas. Mis : subsidi
silang dalam hal gas 3kg
CIRI-CIRI POKOK MASALAH PUBLIK
Saling
Masalah public bukan merupakan suatu kesatuan yang berdiri sendiri, melainkan
ketergantungan bagian dari seluruh system masalah. Mis : pengangguran
Subjektivitas dari masalah kebijakan. Masalah kebijakan adalah hasil pemikiran
dalam konteks lingkungan tertentu. Oleh karena itu, suatu fenomena yang
Subjektivitas dianggap masalah dalam lingkungan tertentu, bisa jadi bukan masalah untuk
lingkungan lain. Mis : sampah

Artificiality/Sifat Suatu fenomena dianggap sebagai masalah karena adanya keinginan manusia
buatan untuk mengubah situasi. Mis : pendapatan per kapita yang rendah karena
pemerintah berkeinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Dinamika Cara pandang orang terhadap masalah akan menentukan solusi yang ditawarkan
masalah publik untuk memecahkan masalah tersebut. Masalah yang sama belum tentu dapat
dipecahkan dengan kebijakan yang sama kalau waktunya berbeda. Mis : masalah
ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Pentingnya masalah tersebut diteliti karena akan membawa pelaksanaan kerja yang
lebih efektif atau akan dicari pemecahannya karena berbahaya apabila tidak
Menarik minat peneliti karena dari pengalamannya peneliti mendapatkan gambaran
bahwa itu hal sangat menarik
Sepanjang pengetahuan peneliti belum ada orang yang meneliti masalah tersebut
ALASAN PEMILIHAN JUDUL YANG TEPAT, KARENA

Yang diharapkan

Kesenjangan inilah perlu diteliti,


dicari sebab-sebabnya
mengapa terdapat kesenjangan
ini

Kenyataan
PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah sangat membutuhkan data dan informasi untuk dapat
merumuskan maslah dengan tepat dan benar
Data dan informasi dapat bersifat time series atau antar lokasi yang berbeda
Apabila perumusan masalah hanya berdasarkan asumsi bisa menyebabkan analisis
merumuskan masalah secara salah
KEGIATAN PERUMUSAN MASALAH
Aktivitas pengenalan masalah, menghasilkan
situasi masalah
Aktivitas pencarian masalah, menghasilkan meta
masalah
Aktivitas pendefinisian masalah, menghasilkan
masalah substantif
Aktivitas spesifikasi masalah, menghasilkan
masalah formal
PENJELASANNYA
1. Tahap perumusan masalah diawali dengan situasi masalah
2. Situasi masalah dapat dilakukan dengan menemukan kenali masalah (pengenalan
masalah)
3. Dari situasi masalah tadi di cari masalah (pencarian masalah)
4. Kumpulan masalah yang saling terkait namun belum terstruktur disebut meta masalah
5. Setumpuk masalah tersebut harus didefinisikan mana yang menjadi masalah public
6. Hasil pendefinisian masalah menghasilkan masalah substantif
7. Dari masalah substantif dilakukan spesifikasi masalah dan menghasilkan masalah formal
(perumusan masalah)
PENJELASAN
Situasi masalah : untuk mengetahui situasi masalah harus mengenali situasi yang
merupakan isu public
Meta masalah : sebagai tumpukan masalah yang belum terstruktur yaitu mengapa
terjadi situasi masalah
Masalah substantif : didefinisikan dari meta masalah yaitu dipilih mana saja
masalanya yang tampak
Masalah formal : masalah substantif yang akan segera ditangani sesuai
kemampuan dan prioritas pemerintah
TAHAPAN PERUMUSAN MASALAH
PENJELASANNYA
1. Diawali dengan adanya situasi masalah : serangkaian situasi yang menimbulkan
rasa ketidakpuasan dan terasa ada sesuatu yang salah. Kemudian para analisis
terlibat dalam pencarian masalah, selanjutnya
2. Meta masalah : masalah yang belum tertata dengan rapi. Di tahap ini para
analisis melakukan pendefinisian masalah dalam istilah yang paling umum dan
mendasar
3. Masalah substantif : menetukan apakah masalah termasuk dalam masalah social,
politik, ekonomi, dll
4. Masalah formal : melalui proses substantif berubah menjadi masalah formal,
yakni masalah yang telah dirumuskan secara spesifik dan jelas
CONTOHNYA
Tahapan Masalah
Situasi masalah Terganggunya ketertiban umum oleh PKL
Meta masalah 1. Disiplin rendah
2. Jumlah meningkat
3. Tempat terbatas
4. Perilaku semrawut
5. Penegakan hukum kurang
6. PKL kurang rasa memiliki lingkungan
7. PKL pendatang bertambah
8. Pendidikan rendah
9. Pendapatan rendah
10. Tempat baru kurang
Masalah substantif 1) Pendapatan PKL rendah
2) Disiplin PKL rendah
3) Tempat PKL terbatas
4) Penegakan hukum kurang
5) Pendidikan PKL kurang
6) Jumlah apparat ketertiban kurang
7) PKL pendatang bertambah
Masalah formal 1. Kurangnya penegakan hukum
2. Tempat PKL
CONTOHNYA
Tahapan Masalah
Situasi masalah Masyaralat resah dengan maraknya peredaran video porno
Meta masalah 1. Mudahnya memperoleh akses video porno
2. Sering terjadi pemerkosaan
3. Terjadinya pergaulan bebas dan seks bebas
4. Banyak anak remaja hamil diluar nkah
5. Perilaku Masyarakat mudah meniru
6. Moralitas remaja mengalami penurunan
Masalah substantif 1) Mudahnya mendapatkan akses video porno
2) Budaya mudah meniru
3) Moralitas
Masalah formal 1. Sistem edar video porno
2. moralitas
CONTOHNYA
Tahapan Masalah

Situasi masalah Implementasi UU no 32 tahun 2004 bidang manajemen kepegawaian telah membatasi mobilitas PNS dalam meniti
karier
Meta masalah 1. PNS mengalami kesultian untuk mutase kerja dari kab.kota yang satu Kab/kota yang lain baik dalam 1
provinsi maupun antar provinsi
2. Karir PNS yang baik akan cepat berhenti di daerah karena terbatasnya jabatan eselon yang ada dan sulit
bagi mereka untuk pindah ke propinsi atau pemerintah pusat
3. Ada kecenderuangan factor etnik/kesukuan dipertimbangkan dalam pengangkatan PNS di daerah
4. Kesulitan PNS di daerah tertentu sulit ditingkatkan karena jumlah anggaran daerah untuk meningkatkan
kualitas PNS terbatas
Masalah substantif 1) Dari aspek finansial : pemerintah daerah mengalami kesulitan untuk memberikan anggaran rutin bagi PNS
karena terbatasnya anggaran daerah, khususnya PAD
2) Dari aspek politis : penyerahan manajemen kepegawaian pada peemrintah kab/kota dan propinsi telah
membatasi mobilitas dan karir PNS dan juga ada fenomena lahirnya
3) Dari aspek psikologis : penyerahan manajemen kepegawaian pada daerah dapat mengurangi kepuasan
PNS, terutama guru SMP dan SMA Yang Sebelumnya Dibawah Otoritas Pemerintah Pusat
Masalah formal Manajemen PNS sebaiknya berada pada otoritas siapa ? Apakah manajemen PNS berada pada pemerintah
pusat, provinsi, atau kab/kota ?
TAHAPAN PERUMUSAN MASALAH MENURUT
PATTON DAN SAWACKI
1) Pikirkan kenapa suatu gejala dianggap sebagai masalah
2) Tetapkan Batasan masalah yang akan dipecahkan
3) Kumpulkan fakta dan informasi yang berhubungan dengan masalah yang telah
ditetapkan
4) Rumuskan tujuan dan sasaran yang akan dicapai
5) Identifikasi policy envelope (variable-variable yang mempengaruhi masalah)
6) Tunjukkan biaya dan manfaat dari masalah yang hendak diatasi
7) Rumuskan masalah kebijakan dengan baik
TERIMAKASIH .. Ampai bertemu di pertemuan ke
5

Anda mungkin juga menyukai