MAKALAH by Amalia Ramadhani.
MAKALAH by Amalia Ramadhani.
di Susun Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tampa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.
Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat kesehatan yang telah di
berikan sehingga makalah “Dampak kebijakan fiskal terhadap keseimbangan IS-LM”
dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi
Makro 1
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.
i
BAB I ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.3. Tujuan............................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3
PENUTUP ................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan……………………………...…………………………………………………15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk aset perekonomian yang paling
likuid - uang.
Model IS-LM adalah interpretasi terkemuka dari teori Keynes.Tujuan dari model
ini adalah untuk menunjukkan apa yang menentukan pendapatan nasional pada
berbagai tingkat harga. Ada dua cara pandang terhadap teori ini: Model IS-LM sebagai
model yang menunjukkan apa yang menyebabkan pendapatan berubah dalam jangka
pendek ketika tingkat harga tetap, apa yang menyebabkan kurva permintaan
agregat bergeser. IS menyatakan “Investasi” dan “Tabungan”, sedangkan kurva IS
menyatakan apa yang terjadi pada pasar barang dan jasa. LM menyatakan “Likuiditas”
dan “Uang”, serta kurva LM menunjukkan apa yang terjadi pada penawaran dan
permintaan terhadap uang. Karena mempengaruhi investasi dan permintaan uang,
tingkat bunga merupakan variabel yang menghubungkan kedua bagian dari model IS-
LM. Pasar barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan
barang dan jasa. Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor riil. Kurva IS
menyatakan hubungan antara tingkat suku bunga (i atau r) serta tingkat pendapatan
Nasional (Y) yang muncul di pasar barang dan jasa.
Gambar 1
Gambar 2
4
GOV expenditave naik, GOV ependitive turun
Gambar 1
5
Gambar 2
6
pendapatan, tingkat bunga dan nilai tukarbergantung pada apakah kebijakan dilakukan
secara permanen atau temporer.
Jika kebijakan dilakukan bersifat temporer, pergeseran ke kiri kurva BOP relatif
lebih luas, karena perkiraandepresiasi dimasa depan juga sementara, dan pergeseran
kurva IS ke kiri juga relatif lebih kecilkarena surplus BOP relatif lebih kecil, kebijakan
fiskal ekspansif kemudian secara substantial dapat meningkatkan pendapatan. Namun
jika kebijakan diperkirakan dilakukan secara permanen, pergeseran kurva BOP ke kiri
relatif lebih kecil dan pergeseran kurva IS ke kiri relatif lebih besar(Yarbrough &
Yarbrough, 2002).Kondisi tersebut akibat apresasi yang terjadi karena adanya efek
Crowding Out darikebijakan fiskal ekspansif yang menyebabkan naiknya tingkat bunga.
Dengan kondisi aliran modaltidak sempurna, naiknya tingkat bunga. akan mendorong
aliran masuk sehingga mata uang domestikmengalami apresiasi (kurs turun). Apresiasi
membuat harga barang dan jasa domestik relatif lebihmahal dari pada harga barang
dan jasa luar negeri, menghasilkan pergeseran pengeluaran dariproduk domestik ke
produk luar negeri, impor naik sehingga kurva IS kembali bergeser ke kiri,sehingga
pendapatan nasional turun. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan fiskal ekspansif
akanefektif jika dilakukan secara temporer, dan kurang efektif untuk meningkatkan
pendapatan jikakebijakan dilakukan secara permanen (Yarbrough & Yarbrough, 2002)
kebijakan fiskal ekspansif akan berdampak pada pergeseran kurva IS dariIS0 ke IS1.
Pendapatan naik karena peningkatan pengeluaran pada output domestik. Tingkat
bungaharus naik untuk menjaga permintaan uang sama dengan jumlah uang beredar
yang tetap, sehinggaterjadi aliran masuk dalam perekonomian, neraca pembayaran
surplus dan kurs apresiasi
Kebijakan pasar terbuka merupakan kebijakan yang diambil oleh bank sentral
dengan cara menjual atau membeli surat berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia
(SBI).
- Bila bank sentral menjual SBI, maka akan mengurangi jumlah uang beredar untuk
mengatasi inflasi
7
Ketika SBI dibeli oleh masyarakat, maka uang akan diterima bank sentral, akibatnya
dapat mengurangi jumlah uang beredar.
- Bila bank sentral membeli SBI, maka akan menambah jumlah uang beredar untuk
mengatasi defaluasi
Ketika bank sentral akan membeli SBI, maka bank sentral akan menukarkannya
dengan uang, sehingga uang yang beredar di masyarakat akan bertambah.
Operasi pasar terbuka merupakan intrumen tidak langsung yang sangat penting karena
sangat fleksibel dibandingkan dengan instrumen lainnya
o OPT dapat dilakukan atas insiatif bank sentral dengan frekuensi dan
kuantitas sesuai dengan yang diinginkan.
o OPT dapat dilakukan di pasar primer atau pasar sekunder dengan
menggunakan berbagai instrumen pasar uang seperti surat berharga bank
sentral, surat berharga pemerintah, atau surat berharga pasar uang.
- Bila bank sentral menaikkan suku bunga akan berakibat mengurangi jumlah uang
yang beredar untuk mengatasi inflasi
Jadi, ketika suku bunga dinaikkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk
menabung di bank, Squad karena akan mendapatkan bunga yang lebih besar. Karena
masyarakat berbondong-bondong menabung, maka uang yang bererdar akan
berkurang, karena uangnya disimpan di bank.
8
- Bila menurunkan suku bunga maka akan menambah jumlah uang yang beredar untuk
mengatasi deflasi
Jadi, ketika suku bunga diturunkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk
menggunakan uang karena bila ditabung hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit
Persamaan Tingkat BungaTingkat bunga FED sebagai proxi dari tingkat bunga
dunia memberikan pengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap tingkat bunga
SBI. Meskipun menurut Model Mundell Flemingseharusnya tingkat bunga luar negeri
(ir_fed) memberikan pengaruh positif terhadap tingkat bungadomestik (ir_sbi). Namun
secara empiris ditemukan dan data yang ada, ditemukan adanya shockketidak
normalan perilaku data. Semenrtara, variabel inflasi, ekspektasi inflasi, permintaan
uang,deprsiasi nilai tukar berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap tingkat
bunga SBI. Namuntanda dari koefisien masing-masing variabel tersebut seudah
9
sesuai dengan hipotesis.Meskipun dalam persamaan tingkat bunga di sini mengacu
pada pembentukan tingkat bungapada model Mundell-Fleming, namun hampir semua
variabel bebas yang ada tidak bisa menjelaskanperubahan variabel dependent,
kecuali variabel tingkat bunga periode sebelumnya.
- Bila bank sentral menaikkan cadangan kas maka akan mengurangi jumlah uang
beredar untuk mengatasi inflasi. Nah, akibatnya bank umum harus menahan uang lebih
banyak sebagai cadangan, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi, Squad.
- Bila menurunkan cadangan kas maka akan menambah jumlah uang beredar untuk
mengatasi deflasi. Jadi, bank umum harus mengelurakan uang lebih banyak ke
masyarakat daripada menahan uang tersebut sebagaicadangan, nah karenanya jumlah
uang yang beredar akan bertambah di masyarakat.
10
Gambar 1
Gambar 2
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam hal dampak kebijakan fiskal terhadap output dan inflasi, kesimpulan
pertama studi ini adalah shock kenaikan pengeluaran pemerintah berdampak positif
terhadap PDB sementara shock kenaikan pajak berdampak menurunkan PDB.
Dampak positif dari pengeluaran pemerintah dan dampak negatif dari pajak terhadap
PDB tersebut sejalan dengan teori Keynes tentangperan pemerintah dalam
menggerakkan perekonomian serta sesuai dengan penelitian empiris di beberapa
negara maju. Kedua, Lebih dominannya pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap
PDB dibandingkan dengan pajak menunjukkan masih cukup efektifnya kebijakan ini
untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi khususnya dalam masa resesi
dibandingkan dengan pajak.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:NMkQb9-
c6qkJ:https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/do
wnload/5/5/+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id
https://www.ruangguru.com/blog/5-instrumen-kebijakan-moneter
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:ptIh86bBVIUJ:simpen.l
ppm.ut.ac.id/JOM/JOM%2520VOL%25205%2520No%25202%2520Sept%25202
009%2520PDF/05%2520JOM%2
13