Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KESEIMBANGAN IS-LM

di Susun Oleh :

Amalia Ramadhani (B1A121220)

Alfadzri Pratama (B1A121215)

Andi Fadli Army Syaputra (B1A121221)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tampa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.

Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat kesehatan yang telah di
berikan sehingga makalah “Dampak kebijakan fiskal terhadap keseimbangan IS-LM”
dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi
Makro 1

Penulis menyadari makalah bertema dampak kebijakan fiskal terhadap


keseimbangan IS-LM ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan
kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat
lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulis
maupun penyusunan kalimat, penulis mohon maaf.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.

i
BAB I ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

1.3. Tujuan............................................................................................................... 2

BAB II ............................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3

2.1 Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Keseimbangan IS-LM ......................................... 3

GOV expenditave naik, GOV ependitive turun ..................................................................... 5

2.2 Dampak Kebijakan Moneter Terhadap Keseimbangan IS-LM Jelaskan Dan


Gambar Kurvanya ........................................................................................................................ 6

Ketika ada kebijakan operasi pasar. ........................................................................................ 7

Ketika ada kebijakan tingkat bunga. ........................................................................................ 8

BAB III ......................................................................................................................... 12

PENUTUP ................................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan……………………………...…………………………………………………15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebijakan fiskal memiliki dampak pengganda terhadap pendapatan. Hubungan


antara Kebijakan Fiskal & Kurva IS yaitu: Pertama, kurva IS menunjukkan tingkat bunga
berapapun; kedua, tingkat pendapatan yang mendorong pasar barang menuju
ekuilibrium; ketiga, tingkat pendapatan tergantung pada kebijakan fiskal;
keempat, kurva IS menujukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan
yang konsisten dengan ekuilibrium dalam pasar uang dan pasar jasa; kelima, kurva IS
digambar untuk kebijakan fiskal tertentu; keenam, perubahan-perubahan dalam
kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa menggeser
kurva IS ke kanan; ketujuh, perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang
mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri.
Kurva LM menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan
yang muncul di pasar uang. Hubungannya dapat dilihat pada teori tingkat bunga,
disebut juga teori preferensi likuiditas (theory of liquidity preference). Menurut Teori
Preferensi Likuiditas, Keynes “ The General Theory” menjabarkan pandangannya
tentang tingkat bunga yang ditentukan dalam jangka pendek likuiditas adalah (teori
preferensi likuiditas). Teori itu menyatakan “tingkat bunga disesuaikan untuk
menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk aset perekonomian yang paling
likuid - uang.

1
1.2. Rumusan Masalah

1. Dampak kebijakan fiskal terhadap keseimbangan IS-LM, jelaskan dan


gambarkan kurvanya, ketika pajak naik, pajak turun, GOV expenditave
naik, GOV ependitive turun!
2. Dampak kebijakan moneter terhadap keseimbangan IS-LM jelaskan dan
gambar kurvanya
a. Ketika ada kebijakan operasi pasar.
b. Ketika ada kebijakan tingkat bunga.
c. Ketika ada kebijakan reserve requirement.

1.3. Tujuan

1. Menjelaskan dan memaparkan dampak kebijakan fiskal terhadap IS-LM


2. Menguraikan dampak kebijakan moneter terhadap keseimbangan IS-LM

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap Keseimbangan IS-LM

Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan untuk mengendalikan


keseimbangan makro ekonomi. Kebijakan fiskal bertujuan untuk mempengaruhi sisi
permintaan agregat suatu perekonomian dalam jangka pendek. Selain itu, kebijakan ini
dapat pula mempengaruhi sisi penawaran yang sifatnya lebih berjangka panjang,
melalui peningkatan kapasitas perekonomian. Dalam pengelolaan stabilitas makro
ekonomi, kebijakan fiskal akan berinteraksi dengan kebijakan moneter. Pengaruh
kebijakan fiskal yang signifikan terhadap perekonomian dikemukakan oleh Keynes.
Sebelum Keynes, operasi keuangan pemerintah dipandang tidak memiliki pengaruh
yang besar terhadap tingkat penyerapan tenaga kerja dan permintaan agregat.

Kebijakan fiskal memiliki dampak pengganda terhadap pendapatan. Hubungan


antara Kebijakan Fiskal & Kurva IS yaitu: Pertama, kurva IS menunjukkan tingkat bunga
berapapun; kedua, tingkat pendapatan yang mendorong pasar barang menuju
ekuilibrium; ketiga, tingkat pendapatan tergantung pada kebijakan fiskal;
keempat, kurva IS menujukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan
yang konsisten dengan ekuilibrium dalam pasar uang dan pasar jasa; kelima, kurva IS
digambar untuk kebijakan fiskal tertentu; keenam, perubahan-perubahan dalam
kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa menggeser
kurva IS ke kanan; ketujuh, perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang
mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri.

Kurva LM menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan


yang muncul di pasar uang. Hubungannya dapat dilihat pada teori tingkat bunga,
disebut juga teori preferensi likuiditas (theory of liquidity preference). Menurut Teori
Preferensi Likuiditas, Keynes “ The General Theory” menjabarkan pandangannya
tentang tingkat bunga yang ditentukan dalam jangka pendek likuiditas adalah (teori
preferensi likuiditas). Teori itu menyatakan “tingkat bunga disesuaikan untuk

3
menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk aset perekonomian yang paling
likuid - uang.

Model IS-LM adalah interpretasi terkemuka dari teori Keynes.Tujuan dari model
ini adalah untuk menunjukkan apa yang menentukan pendapatan nasional pada
berbagai tingkat harga. Ada dua cara pandang terhadap teori ini: Model IS-LM sebagai
model yang menunjukkan apa yang menyebabkan pendapatan berubah dalam jangka
pendek ketika tingkat harga tetap, apa yang menyebabkan kurva permintaan
agregat bergeser. IS menyatakan “Investasi” dan “Tabungan”, sedangkan kurva IS
menyatakan apa yang terjadi pada pasar barang dan jasa. LM menyatakan “Likuiditas”
dan “Uang”, serta kurva LM menunjukkan apa yang terjadi pada penawaran dan
permintaan terhadap uang. Karena mempengaruhi investasi dan permintaan uang,
tingkat bunga merupakan variabel yang menghubungkan kedua bagian dari model IS-
LM. Pasar barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan
barang dan jasa. Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor riil. Kurva IS
menyatakan hubungan antara tingkat suku bunga (i atau r) serta tingkat pendapatan
Nasional (Y) yang muncul di pasar barang dan jasa.

Gambar 1

Gambar 2

4
GOV expenditave naik, GOV ependitive turun

Gambar 1

5
Gambar 2

2.2 Dampak Kebijakan Moneter Terhadap Keseimbangan IS-LM


Jelaskan Dan Gambar Kurvanya

Kebijakan moneter meliputi semua tindakan pemerintah yang bertujuan


mempengaruhijalannya perekonomian melalui penambahan atau pengurangan jumlah
uang yang beredar (JUB),maka dikatakan bahwa instrument variabel adalah M , yaitu
jumlah uang yang beredr yang disebutjuga penawaran uang (money supply).
Sedangkan kebijakan fiskal adalah semua tindakan yangdilakukan pemerintah,
bertujuan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian melalui penambahanatau
pengurangan pengeluaran pemrintah dan atau pajak, mempunyai pajak atau Tx, atau
tranasferpayment atau Tr, dan pengeluaran pemerintah atau G.

Kurva LM menyatakan tingkat bunga yang menyeimbangkan pasaruang pada


setiap tingkat pendapatan Pergeseran kurva BOP dari BOP0 ke BOP1 adalah hasil dari
apresiasi nilai tukar. Karena adanya pergerakan perbelanjaan dari barang domestik ke
barang luar negeri yang harganya lebih murah sebagai akibat apresiasi kurs, pada
setiap tingkat bunga keseimbangan neraca pembayaran menghasilkan tingkat
pendapatan yang lebih rendah. Hal tersebut terjadi karena kurva IS bergeserke kiri
sebagai akibat naiknya impor barang dan jasa. Keseimbanagn baru terjadi dimana IS2
,BOP1berpotongan dengan LM0. Dampak kebijakan fiskal ekspansif terhadap

6
pendapatan, tingkat bunga dan nilai tukarbergantung pada apakah kebijakan dilakukan
secara permanen atau temporer.

Jika kebijakan dilakukan bersifat temporer, pergeseran ke kiri kurva BOP relatif
lebih luas, karena perkiraandepresiasi dimasa depan juga sementara, dan pergeseran
kurva IS ke kiri juga relatif lebih kecilkarena surplus BOP relatif lebih kecil, kebijakan
fiskal ekspansif kemudian secara substantial dapat meningkatkan pendapatan. Namun
jika kebijakan diperkirakan dilakukan secara permanen, pergeseran kurva BOP ke kiri
relatif lebih kecil dan pergeseran kurva IS ke kiri relatif lebih besar(Yarbrough &
Yarbrough, 2002).Kondisi tersebut akibat apresasi yang terjadi karena adanya efek
Crowding Out darikebijakan fiskal ekspansif yang menyebabkan naiknya tingkat bunga.
Dengan kondisi aliran modaltidak sempurna, naiknya tingkat bunga. akan mendorong
aliran masuk sehingga mata uang domestikmengalami apresiasi (kurs turun). Apresiasi
membuat harga barang dan jasa domestik relatif lebihmahal dari pada harga barang
dan jasa luar negeri, menghasilkan pergeseran pengeluaran dariproduk domestik ke
produk luar negeri, impor naik sehingga kurva IS kembali bergeser ke kiri,sehingga
pendapatan nasional turun. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan fiskal ekspansif
akanefektif jika dilakukan secara temporer, dan kurang efektif untuk meningkatkan
pendapatan jikakebijakan dilakukan secara permanen (Yarbrough & Yarbrough, 2002)
kebijakan fiskal ekspansif akan berdampak pada pergeseran kurva IS dariIS0 ke IS1.
Pendapatan naik karena peningkatan pengeluaran pada output domestik. Tingkat
bungaharus naik untuk menjaga permintaan uang sama dengan jumlah uang beredar
yang tetap, sehinggaterjadi aliran masuk dalam perekonomian, neraca pembayaran
surplus dan kurs apresiasi

a. Ketika ada kebijakan operasi pasar.

Kebijakan pasar terbuka merupakan kebijakan yang diambil oleh bank sentral
dengan cara menjual atau membeli surat berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia
(SBI).

- Bila bank sentral menjual SBI, maka akan mengurangi jumlah uang beredar untuk
mengatasi inflasi

7
Ketika SBI dibeli oleh masyarakat, maka uang akan diterima bank sentral, akibatnya
dapat mengurangi jumlah uang beredar.

- Bila bank sentral membeli SBI, maka akan menambah jumlah uang beredar untuk
mengatasi defaluasi

Ketika bank sentral akan membeli SBI, maka bank sentral akan menukarkannya
dengan uang, sehingga uang yang beredar di masyarakat akan bertambah.

Operasi pasar terbuka terbentuk kegiatan jual-beli surat-surat berharga oleh


bank sentral, baik di pasar primer maupun pasar sekunder melalui mekanisme lelang
atau nonlelang.

Operasi pasar terbuka merupakan intrumen tidak langsung yang sangat penting karena
sangat fleksibel dibandingkan dengan instrumen lainnya

o OPT dapat dilakukan atas insiatif bank sentral dengan frekuensi dan
kuantitas sesuai dengan yang diinginkan.
o OPT dapat dilakukan di pasar primer atau pasar sekunder dengan
menggunakan berbagai instrumen pasar uang seperti surat berharga bank
sentral, surat berharga pemerintah, atau surat berharga pasar uang.

b. Ketika ada kebijakan tingkat bunga.

Tingkat bunga diskonto adalah kebijakan bank sentral menaikkan atau


menurunkan tingkat suku bunga bank.

Squad, perhatikan hal-hal ini ya:

- Bila bank sentral menaikkan suku bunga akan berakibat mengurangi jumlah uang
yang beredar untuk mengatasi inflasi

Jadi, ketika suku bunga dinaikkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk
menabung di bank, Squad karena akan mendapatkan bunga yang lebih besar. Karena
masyarakat berbondong-bondong menabung, maka uang yang bererdar akan
berkurang, karena uangnya disimpan di bank.

8
- Bila menurunkan suku bunga maka akan menambah jumlah uang yang beredar untuk
mengatasi deflasi

Jadi, ketika suku bunga diturunkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk
menggunakan uang karena bila ditabung hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit

Kenaikan tingkat bunga menyebabkan investasi yangdirencanakan turun,


sebaliknya menyebabkanpendapatan turun, maka kurva IS miring ke bawah.Tingkat
Bunga, Investasi & Kurva IS Perpotongan keynesian membuat asumsi yang
menyederhanakan bahwa tingkat investasi yang direncanakan I adalah tetap. Investasi
yang direncanakan tergantung pada tingkat bunga r dan hubungan diantara keduanya
dapat ditulis: I = I (r) Kenaikan tingkat bunga menyebabkan investasi yang
direncanakan turun, sebaliknya menyebabkan pendapatan turun, maka kurva IS miring
ke bawah.

15. Kebijakan Fiskal & Kurva IS Kurva IS menunjukkan tingkat bunga


berapapun, tingkat pendapatan yang mendorong pasar barang menuju ekuilibrium.
Tingkat pendapatan tergantung pada kebijakan fiskal. Kurva IS menujukkan kombinasi
dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan ekuilibrium dalam
pasar uang dan pasar jasa. Kurva IS digambar untuk kebijakan fiskal tertentu.
Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan
terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan
dalam kebijakan fiskal yang mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa
menggeser kurva IS ke kiri

Persamaan Tingkat BungaTingkat bunga FED sebagai proxi dari tingkat bunga
dunia memberikan pengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap tingkat bunga
SBI. Meskipun menurut Model Mundell Flemingseharusnya tingkat bunga luar negeri
(ir_fed) memberikan pengaruh positif terhadap tingkat bungadomestik (ir_sbi). Namun
secara empiris ditemukan dan data yang ada, ditemukan adanya shockketidak
normalan perilaku data. Semenrtara, variabel inflasi, ekspektasi inflasi, permintaan
uang,deprsiasi nilai tukar berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap tingkat
bunga SBI. Namuntanda dari koefisien masing-masing variabel tersebut seudah

9
sesuai dengan hipotesis.Meskipun dalam persamaan tingkat bunga di sini mengacu
pada pembentukan tingkat bungapada model Mundell-Fleming, namun hampir semua
variabel bebas yang ada tidak bisa menjelaskanperubahan variabel dependent,
kecuali variabel tingkat bunga periode sebelumnya.

c. Ketika ada kebijakan reserve requirement.

Reserve Requirement Ratio atau Rasio Cadangan Wajib adalah instrumen


kebijakan moneter yang digunakan pemerintah untuk mengendalikan jumlah uang yang
beredar melalui mempermainkan jumlah dana cadangan simpanan pemerintah oleh
bank sentral. Jika pemerintah ingin meningkatkan jumlah uang yang beredar maka
pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib, dan jika pemerintah ingin menurunkan
uang yang beredar di wilayah perekonomian maka pemerintah meingkatkan rasio
cadangan wajib.

- Bila bank sentral menaikkan cadangan kas maka akan mengurangi jumlah uang
beredar untuk mengatasi inflasi. Nah, akibatnya bank umum harus menahan uang lebih
banyak sebagai cadangan, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi, Squad.

- Bila menurunkan cadangan kas maka akan menambah jumlah uang beredar untuk
mengatasi deflasi. Jadi, bank umum harus mengelurakan uang lebih banyak ke
masyarakat daripada menahan uang tersebut sebagaicadangan, nah karenanya jumlah
uang yang beredar akan bertambah di masyarakat.

10
Gambar 1

Gambar 2

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam hal dampak kebijakan fiskal terhadap output dan inflasi, kesimpulan
pertama studi ini adalah shock kenaikan pengeluaran pemerintah berdampak positif
terhadap PDB sementara shock kenaikan pajak berdampak menurunkan PDB.
Dampak positif dari pengeluaran pemerintah dan dampak negatif dari pajak terhadap
PDB tersebut sejalan dengan teori Keynes tentangperan pemerintah dalam
menggerakkan perekonomian serta sesuai dengan penelitian empiris di beberapa
negara maju. Kedua, Lebih dominannya pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap
PDB dibandingkan dengan pajak menunjukkan masih cukup efektifnya kebijakan ini
untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi khususnya dalam masa resesi
dibandingkan dengan pajak.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:NMkQb9-
c6qkJ:https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/do
wnload/5/5/+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id
https://www.ruangguru.com/blog/5-instrumen-kebijakan-moneter
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:ptIh86bBVIUJ:simpen.l
ppm.ut.ac.id/JOM/JOM%2520VOL%25205%2520No%25202%2520Sept%25202
009%2520PDF/05%2520JOM%2

13

Anda mungkin juga menyukai