Bab II - Tyara Putri Irawan - 2302190439
Bab II - Tyara Putri Irawan - 2302190439
LANDASAN TEORI
negara hukum. Pernyataan ini menjelaskan bahwa segala sesuatu yang dilakukan di
Manajemen bangunan kantor juga merupakan salah satu hal yang dilaksanakan
Gedung.
Bangunan Gedung
7
8
6. Peraturan Daerah Kota Sukabumi No. 9 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung.
Kata manajemen secara etimologis berasal dari bahasa Perancis Kuno dan
bahasa Italia. Dalam bahasa Perancis kuno “management” yang artinya seni
usaha pada anggota organisasi dan sumber daya yang digunakan dalam organisasi
Menurut John F. Mee dalam Aditama (2020), manajemen adalah seni mencapai
hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal agar tercapai kesejahteraan baik
orang lain.
Secara etimologis, properti berasal dari Bahasa Inggris yaitu “property” yang
berartikan suatu benda yang dapat dimiliki oleh seseorang (Harjono, 2016).
Pengertian properti dengan merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
aset berupa tanah dan bangunan serta elemen seperti sarana dan prasarana yang
melekat dan tidak dapat terpisahkan dari tanah dan/atau bangunan. Pandangan lain
menurut Robert C. Kyle dan Floyd M. Baird (1991), properti adalah bangunan
menjulang yang berada diatas permukaan bumi yang melekat secara permanen baik
berikut.
a. Hadi
properti.
Menurut pandangan Kyle dan Baird (1995), manajemen properti adalah menata,
memelihara, dan melaksanakan rencana dari real properti dari pemilik properti.
c. Douglas Scarret
pemilik properti dalam mengelola properti agar mencapai tujuan baik tujuan jangka
Secara umum, tujuan utama dari investor dalam mengelola properti sebagai
keahlian khusus dalam mengelola properti sebagai investasi ini. Seorang manajer
properti akan menghadapi beberapa masalah terkait dengan faktor eksternal seperti
untuk mencapai target yang ditetapkan secara optimal. Selain itu, bertujuan untuk
yang berada di sekitar properti. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa tujuan utama
11
dalam manajemen properti agar tercapainya sistem organisasi yang efektif dengan
peralatan dari kerusakan, serta terkelolanya pemeliharaan limbah dengan baik dan
benar.
gedung adalah bentuk fisik hasil proyek konstruksi yang menyatu dengan tempat
tanah dan/atau air, yang digunakan untuk tempat manusia melakukan aktivitasnya,
baik untuk hunian, aktivitas keagamaan, usaha, sosial dan budaya, maupun aktivitas
khusus. Maka dapat diinterpretasikan bahwa bangunan adalah wujud fisik hasil
Kata ‘kantor’ berasal dari bahasa Belanda “kantoor”. Merujuk kepada Kamus
Besar Bahasa Indonesia, kantor adalah ruang yang digunakan untuk mengurus suatu
pekerjaan. Kantor juga sering diartikan sebagai sarana pemusatan kegiatan yang
bersifat administratif atau tepatnya kegiatan yang bersifat manajerial dan fasilitatif
(Asriel, Armiati, & Frista, 2016). Menurut Nuraida dalam buku yang berjudul
Definisi kantor juga dijabarkan oleh para ahli. Menurut Prajudi Atmosudirjo
(1982), kantor adalah bentuk organisasi yang terdiri dari tempat, pegawai atau staf
Lokasi kantor juga berkaitan dengan fungsi kantor sebagai tempat kegiatan
operasional. Salah satu faktor keberhasilan suatu usaha adalah lokasi yang strategis
(Saepul, Mulyatini, & Prabowo, 2019). Menurut Tjiptono (2014), faktor penetapan
1. Aksesibilitas
2. Visibilitas
3. Lalu lintas
4. Tempat parkir
5. Ekspansi
6. Lingkungan
7. Persaingan
8. Peraturan pemerintah
bangunan gedung negara adalah konstruksi gedung untuk kepentingan dinas yang
menjadi/akan menjadi aset milik Negara seperti: gedung kantor, gedung sekolah,
13
gedung rumah sakit, gudang, dan rumah negara, dan dibiayai dari dana APBN,
Menurut Moekijat (1997), kantor adalah setiap tempat dengan suatu nama
ketatausahaan. Merujuk dari pendapat Manasseh & Cunliffe (1962), kantor dapat
1. Commercial Office
adalah perkantoran (untuk toko atau bangunan lain yang disewakan), perusahaan
2. Industrial Office
Jenis perkantoran ini memiliki hubungan antara fisik kantor dan pabriknya.
3. Professional Office
Perkantoran jenis ini merupakan perkantoran dengan jumlah modal relatif kecil
4. Institutional/Governmental Office
Perkantoran ini bersifat usaha sistematis dalam suatu lembaga yang digunakan
barang milik negara juga diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik
14
Kebutuhan BMN yang menjadi pedoman dalam pemeliharaan BMN berupa tanah
dan/atau bangunan.
mensyaratkan bangunan yang termasuk dalam barang milik negara harus memiliki
standar sesuai dengan PMK tersebut. Standar yang diatur dalam PMK ini antara
lain standar ketinggian bangunan, standar kebutuhan unit, standar luas bangunan,
standar luas ruang kerja, dan standar luas tanah. Selain diatur mengenai standarnya,
adalah suatu aktivitas yang dilakukan agar menjaga bangunan selalu dalam kondisi
siap pakai, atau tindakan melakukan pemugaran sampai keadaan bangunan dapat
Pemeliharaan bangunan membuat usia bangunan menjadi lebih lama ditilik dari
2021). Berhasil atau tidaknya pendirian bangunan dapat dilihat dari usia pemakaian
bangunan sesuai dengan rancangan dan tata cara pemeliharaan terhadap bangunan
tersebut.
Pemeliharaan jenis ini merupakan pekerjaan rutin dan dilakukan dengan analisa
maintenance, yaitu:
utilitas, dan peralatan tetap terjaga. Pemeliharaan jenis ini bersifat reaktif.
a. Servis (Servicing)
Pemeliharaan dilakukan secara teratur dalam kurun waktu yang telah ditentukan
b. Perbaikan (Rectification)
dilakukan pada awal usia bangunan. Contoh dari perbaikan jenis ini adalah
c. Penggantian (Replacement)