Anda di halaman 1dari 3

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Yang saya hormati dewan juri yang berbahagia

Yang saya hormati selaku MC yang telah memberikan saya waktu untuk berdiri
dihadapan hadirin sekalian

Yang saya banggakan seluruh peserta yang seperjuangan dengan saya dan hadirin
yang berbahagia

‫السالم عليكم ورحمة هللا وباركا ته‬

Salam Sejahtera untuk kita semua

Dan selamat pagi semua…

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, washolatu wassalamu ‘ala asyrofil ambiyai walmursalin


sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa ashabihi waman tabi’ahum ila yaumiddin
amma ba’du

Pertama-tana dan yang paling utama bersyukur kita kepada Allah SWT dengan
mengucapkan ALHAMDULILLAH, karena Allah telah menciptakan 7 lapis langit
tanpa tiang, 7 lapis bumi tanpa tali gantungan, luasnya Samudra tanpa semen cor-
coran, betul apa betul…

Yang kedua sholawat berboncengkan salam, berbahan bakar iman tak lupa pula kita
kirimkan kepada putra padang pasir, yang tak pernah kikir, yang pandai berdzikir,
Beliau adalah cucu Abdul Muthallib, buah hati Siti Aminah yakni Nabi Muhammad
SAW sayyidina ya maulana, karena apa, karena Rasulullah telah bermandikan
darah, menghujankan anak panah demi tegaknya kalimat tauhid
LAAILAHAILLALLAH ALLAHUAKBAR.

Yang ketiga berdinya saya disini tidak seperti patung liberti yang berdiri tanpa,
berdirinya saya disini ingin menyampaikan sebuah kalimat yang akan saya patah-
patahkan menjadi sebuah kata-kata yang berjudul…

Peran Pemuda Islam Dalam Menghadapi Tantangan Era Digitalisasi

Kalau kita lihat ke belakang pada zaman dahulu para pemuda sangat aktif untuk
berperan membela bangsa dengan secara terang-terangan melawan para penjajah,
hingga tak jarang sampai menumpahkan darah untuk tanah air tercinta ini. Namun,
zaman sekarang ini kita sudah tidak dijajah lagi, akan tetapi bukan berarti sudah
tidak ada tantangan hingga peran pemuda begitu diabaikan. Kita sebagai pemuda
harus selalu bisa berperan untuk tanah air yang kita cintai ini, memanfaatkan masa
muda dengan hal-hal yang berbau positif.

Dulu kita dijajah secara terang-terangan, kini kita dijajah secara sembunyi-sembunyi,
misalnya saja dengan masuknya Narkoba ke negara kita yang dapat merusak para
pemuda. Kita sebagai para pemuda harus sadar akan bahayanya Narkoba, berani
menolak dengan keras dan mengatakan tidak dengan lantangnya untuk narkoba
serta bahan-bahan sejenisnya yang dapat merusak masa depan kita.Sebagaimana
firman ALLAH SWT didalam Al Qur’an dalam surat al hujurat ayat 15 yang berbunyi:

‫َٰٓل‬
‫ِإَّن َم ا ٱْلُمْؤ ِم ُنوَن ٱَّلِذيَن َء اَم ُنو۟ا ِبٱِهَّلل َو َر ُسوِلِهۦ ُثَّم َلْم َي ْر َت اُبو۟ا َو َٰج َه ُد و۟ا ِبَأْم َٰو ِلِه ْم َو َأنُفِس ِه ْم ِفى َس ِبيِل ٱِهَّللۚ ُأ۟و ِئَك ُه ُم ٱلَّٰص ِد ُقوَن‬

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang


percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu
dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah.
Mereka itulah orang-orang yang benar.

Pemuda adalah generasi emas dan tombak suatu negara. Peran pemuda sangat
penting untuk kemajuan sebuah negara apalagi di Era Digital seperti saat ini.
Pemuda harus bisa memanfaatkan keberkembangannya teknologi saat ini, banyak
yang bisa dilakukan salah satunya dengan berkarya melalui media sosial. Media
sosial sudah tidak asing lagi kita dengar pada era ini, dan merambah kesemua
kalangan, mulai dari anak kecil hingga orang tua sudah menggunakannya. Berkarya
melalui media sosial, dapat menunjukkan kepada seluruh dunia tentang karya-karya
yang sudah kita buat. Kita sebagai pemuda harus dapat memanfaatkan kemajuan
teknologi saat ini dengan segala kreativitas.

Memanfaatkan dengan positif bukan sebaliknya, yaitu dengan negatif sebab


kemajuan teknologi tidak hanya memberikan dampak positif melainkan juga negatif,
kembali lagi ke diri sendiri bagaimana diri kita ini memanfaatkannya. Harus kita
sadari pula akan bahayanya dampak negatif untuk diri sehingga dengan kita
menyadarinya kita tidak akan melakukannya, tidak akan suka rela merusak diri
sendiri.

Di Era Digital ini kita harus tetap menjalankan dan memegang teguh Sumpah
Pemuda yang dimana Sumpah Pemuda ini sangat jarang untuk diingat serta
diucapkan kecuali pada saat tanggal 28 Oktober saja yaitu pada hari Sumpah
Pemuda. Seharusnya kita sebagai pemuda harus selalu ingat akan janji serta
sumpah kita yaitu:

Pertama:kami putra dan putri Indonesia,mengaku bertumpah darah yang satu,tanah


air Indonesia.
Kedua:kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
Ketiga:kami putra dan putri Indonesia menjunjung Bahasa persatuan,bangsa
Indonesia.

Kita harus membuktikan sumpah tersebut dengan semangat yang berkobar besar
membela serta berperan aktif untuk tanah air Indonesia, memanfaatkan masa muda
dengan hal-hal positif serta terus berkarya dengan segala kreativitas tanpa batas.

Mungkin itulah yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada yang kurang
berkenan dihati para hadirin sekalian. Oke seperti kata pepatah, “tak kenal maka tak
sayang”, mari kita saling mengenal dan menyayangi sesama. Saya Tarisa Dwi Tania
undur diri dengan mengucapkan WABILAHITAUFIK WALHIDAYAH…

‫والسالم عليكم ورحة هللا وباركاته‬

Anda mungkin juga menyukai