Anda di halaman 1dari 1

Kelompok : 7 ( Tujuh )

Nilai/ Predikat:
Nama Anggota :
1. ………………………………….
2. ………………………………….
3. ………………………………….
4. ………………………………….
5. ………………………………….
Tuliskan hasil kerja kelompok pada lembar kerja berikut ini!

 Peranan Cornelis de Houtman dalam monopoli perdagangan di indonesia

Cornelis de Houtman adalah seorang penjelajah dan pedagang Belanda yang berperan penting dalam
sejarah perdagangan di Indonesia pada awal abad ke-17. Peran utamanya terkait dengan upaya untuk
membuka rute perdagangan langsung antara Belanda dan Kepulauan Maluku, yang terkenal sebagai
"Rute Bumbu" karena kekayaan rempah-rempah yang ada di wilayah tersebut. Berikut beberapa poin
yang menyoroti peran Cornelis de Houtman dalam monopoli perdagangan di Indonesia:

 Pencarian Rute Bumbu:


Pada tahun 1595-1597, Cornelis de Houtman memimpin sebuah ekspedisi Belanda yang mencari rute
perdagangan langsung ke Kepulauan Maluku. Wilayah ini terkenal karena rempah-rempah seperti
cengkih dan pala yang sangat bernilai pada waktu itu.

 Pembukaan Jalur Perdagangan:


De Houtman dan ekspedisi yang dipimpinnya berhasil mencapai Kepulauan Maluku pada tahun 1597.
Ini membuka jalan bagi Belanda untuk mengimpor langsung rempah-rempah dari sumbernya tanpa
harus melibatkan perantara Arab atau Venesia. Hal ini berkontribusi pada mengurangi biaya dan
meningkatkan keuntungan Belanda dalam perdagangan rempah-rempah.

 Monopoli Perdagangan Rempah-rempah:


Kesuksesan ekspedisi De Houtman mendorong Belanda untuk lebih intensif terlibat dalam perdagangan
rempah-rempah. Ini mengarah pada pendirian Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) atau
Perusahaan Hindia Timur Belanda pada tahun 1602, yang diberi hak monopoli untuk perdagangan di
wilayah Hindia Timur (kini Indonesia). Ini memberikan Belanda kendali eksklusif atas perdagangan
rempah-rempah di wilayah tersebut.

Peran Cornelis de Houtman bisa dianggap sebagai katalisator yang membuka pintu bagi dominasi
Belanda dalam perdagangan rempah-rempah di Indonesia, yang pada akhirnya membawa dampak besar
terhadap sejarah kolonialisme di wilayah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai