Keselamatan Ref
Keselamatan Ref
DUNIA
OLEH:
D091201079
FAKULTAS TEKNIK
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga tugas mata kuliah Keselamatan Permesinan ini dapat
selesai. Berkat rahmat dan hidayah-Nya telah membimbing penulisan untuk terus
berusaha menyelesaikan salah satu mata kuliah di Program Studi (Prodi) Teknik
Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas 1 mata kuliah Keselamatan
Permesinan, fakultas Teknik Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas
Hasanuddin. Penulis harus mengakui, laporan ini masih sangat jauh dari
sempurna, semua karena keterbatasan waktu dan pengetahuan serta kemampuan
penulis sebagai manusia biasa. Untuk itu penulis mohon maaf atas semua
kekurangan dan kesalahan yang terjadi di dalam penulisan tugas 1 mata kuliah
Keselamatan Permesinan ini, serta penulis berharap masukan dan saran agar ke
depannya penulis dapat lebih baik lagi dalam menyusun tugas.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penulisan makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa
dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan. Oleh
karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta
saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN................................................................................................1
A.Latar Belakang.................................................................................................1
B.Rumusan Masalah.............................................................................................2
C.Tujuan...............................................................................................................2
II. PEMBAHASAN.................................................................................................3
III. PENUTUP........................................................................................................13
A.Kesimpulan.....................................................................................................13
B.Saran...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah keselamatan dan kesehatan kerja tidak dapat dilepaskan dari
perkembangan industri sebagai tempat kerja. Perkembangan industri ini
memunculkan resiko-resiko pekerjaan baru yang tidak terdapat pada tempat
kerja tradisional.
Sejarah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menunjukkan bahwa
perkembangan telah terjadi semenjak zaman pra sejarah di seluruh dunia.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan selalu dipikirkan oleh manusia
sepanjang manusia tersebut bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang
disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko
keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat
menyebabkan kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar,
keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran
(Mondy, 2008).
Sedangkan kesehatan kerja menurut (Mondy, 2008) adalah kebebasan dari
kekerasan fisik. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan
kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang
dapat membuat stres emosi atau gangguan fisik.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu pelindungan
tenaga keja baik pada sektor formal maupun sektor informal. Kegiatan dan
penerapan K3 sektor formal pada umumnya telah diterapkan dengan baik,
akan tetapi sektor informal belum melakukan dan menerapkan kegiatan K3
dengan baik. Kegiatan kerja dan tempat kerja sektor informal sangat beragam
dan belum diklasifikasikan atas jenis usaha, jenis pekerjaan, dan lokasi kerja.
Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi tenaga kerja agar
terbebas dari kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja. Diperlukannya
dukungan dari pemerintah untuk melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap masyarakat dan setiap penyelenggara kegiatan kerja baik dalam
sektor formal maupun sektor informal. International Labour Organization
(ILO) tahun 2013 menyatakan, setiap 15 detik terdapat 1 pekerja di dunia
meninggal dikarenakan kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit
akibat kerja.
Data kecelakaan di Indonesia atas populasi tenaga kerja 7-8 juta
menunjukkan 100.000 peristiwa kecelakan kerja dan meyebabkan kehilangan
hari kerja setiap tahunnya, kerugian rata-rata mencapai 100-200 milyar per
tahun, korban meninggal per tahun rata-rata 1500-2000 orang, penelitian
khusus tahun 2000 akibat kecelakaan kerja menunjukkan 70 juta sampai 500
juta jam kerja hilang. Dari berbagai data tersebut dapat diasumsikan bahwa
populasi tenaga kerja adalah 50 juta, sedangkan perbandingan biaya
tersembunyi terhadap biaya langsung adalah 4 : 1 (Suma’mur, 2009).
B. Rumusan Masalah
Rumusan makalah dari penulisan makalah ini yaitu bagaimana Sejarah dan
Perkembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia dan
Dunia.
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
Sejarah dan Perkembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di
Indonesia dan Dunia.
II. PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Perkembangan Keselamatan dan Kesehatan Keja di
Indonesia
Di Indonesia, dimulai dari pemerintah Kolonial Belanda, pada tahun 1847
sudah ada upaya pencegahan kebakaran pada pemakaian mesin uap untuk
keperluan industri, namun belum tertuju pada perlindungan pekerja. Karena
banyak terjadinya kecelakaan dan kematian akibat penggunaan mesin uap,
maka pada tahun 1852 dikeluarkan Staatsblad No.20 yang mengatur tentang
pelaksanaan kerja pada pemakaian pesawat uap yang pelaksanaan
pengawasannya diserahkan pada instansi Dienst Van Her Stoomwezen.
Peraturan ini adalah dokumen sejarah yang paling awal yang dapat ditelusuri
tentang dimulainya upaya perlindungan pekerja di Indonesia.
Perkembangan selanjutnya dicatat oleh dewan keselamatan dan kesehatan
kerja Indonesia dalam Buku Satu Abad Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Indonesia. 1900-2000 dibagi menjadi 3 periode. Periode pertama yaitu pada
zaman sebelum kemerdekaan (1900-1945); periode kedua yaitu setelah
Indonesia merdeka sampai dengan ditetapakannya undang-undang No.1tahun
1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja;periode ketiga adalah setelah
ditetapkannya undang-undang tersebut sampai dengan tahun 2000.
Di bawah ini disajikan sekilas tentang perkembangan kesehatan
kerjadalam 3 periode seperti yang tersebut di atas,di tambah dengan periode
setelah tahun 2000 sampai dengan diterbitkannya buku ini. Sebagian besar
dari perkembangan Kesehatan kerja dalam 3 periode pertama di sunting dari
buku DK3N (atas izin yang di dapatkan dari ketus DK3N ), sedangkan
perkembangan yang terjadi dalam satu dekade terakhir dicatat oleh penulis
dari berbagai sumber.
Kemerdekaan (1900-1945)
Kegiatan kesehatan kerja di Indonesia belum diketahui dengan pasti kapan
dimulainya, namun sebelum abad ke-19 sudah diketahui bahwa ilmu
kedokteran kuno dan pengobatan tradisional telah dikatakan yang telah
diketahui dengan pasti adalah zaman VOC telah dibentuk dinas kesehatan
yang pada awalnya merupakan dinas kesehatan militer kerajaan Belanda.
Sampai pada akhir abad ke-19, perlindungan terhadap tenaga kerja masih
sangat sederhana dan pada saat itu perlindungan lebih di arahakan terhadap
sarana memproduksi, berupa mesin dan pesawat uap. Hal ini tercermin dalm
perundang-undangan pesawat uap pada tahun 1852 yang dibuat oleh
pemerintah Hindia Belanda. Dengan diartikan dinas Stoomwezen, maka dapat
dikatakan bahwa sejak saat itu pemerintah Hindia Belanda mulai melakukan
perlindungan hukum terhadap bahaya yang langsung mengancam jiwa, walau
baru terbatas pada wilayah pekerja yang melayani pesawat uap saja. Saat itu,
industry dan perusahaan yang berkembang masih terbatas pada perusahaan
perkebunan dan pertanian hasil hutan dan pertambangan, didukung oleh
sarana transportasi kereta api, sungai, darat, dan laut. Sebagian besar
perusahaan berada di pulau Jawa.
Upaya kesehatan saat itu ditujukan untuk memberikan pelayanan
kesehatan sekedarnya kepada para pekerja agar mereka cukup sehat dan
mampu memproduksi bahan yang diperlukan Belanda. Pada awal abad ke-20,
pemerintah Hindia Belanda telah melangkah lebih maju dalam perlindungan
pekerja yaitu dengan membuat peraturan kebersihan, keselamatan, dan
kesehatan yang masih sederhana, sesuai keperluan waktu itu, namun
kesehatan kerja belum berkembang seperti di Eropa yang mengalami revolusi
industri. Veilegheidsreglement telah ditetapakan pada tanggal 17 oktober 1905
dengan Staatsblad No.251 peraturan perundangan itu dicabut dan diganti
dengan Veilegheidsreglement yang baru pada tahun 1910 dengan staatsblad
No.406. Veilegheidreglement yang dalam Bahasa Indonesia di kenal sebagai
undang-undang keselamatan, berlaku sampai diterbitkannya undang-
undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja.
Dinas pengawasan keselamatan kerja atau Dienst van
betveilegheidstoezicth dinas uap atau Dienst van het stoomwezen. Tugas dinas
tersebut bertambah besar dengan dibebankannya pengsawasan
terhadap pelaksanaan ordonans tentang kerja malam bagi wanita dan pekerja a
nak atau vrowen nachturbeidts en kinderarbeid ordonnanti, selain pengawasan
terhadap pelaksanaan ordonasi keselamatan. Pengaturan tentang pertolongan
pertama pada keselamatan dituangkan sebagai peraturan khusus AA dalam
peraturan khusus Direktur pekerjaan umum No.119966/Stw tanggal 19
agustus 1910 (peraturan pelaksanaan pasal 2 Bari Staatblad No.406
tahun 1910). Selanjutnya banyak di berlakukan undang-undang yang lebih
menitik beratkan pada keselamatan, seperti disektor perminyakan,
perkeretaapian, pelayaran, angkutan udara, dan tambang.
2. Perkembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tahun 1945-1970
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang ditarik adalah kesehatan dan keselamatan keria adalah
suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari
resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap
pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi kesehatan dan
keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik pekerja, tetapi
juga mental, psikologis dan emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang
penting dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai
peraturan perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur masalah
kesehatan dan keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan yang mengatur
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di
lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut
sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata. Mash banyak pula perusahaan yang
tidak memenuhi standar keselamatan dan keschatan kerja schingga banyak
terjadi kecelakaan kerja.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat membantu para pembaca dan dapat
memberikan pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja. Kami
mengetahui bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya
darisegi penulisannya. Oleh karena itu, saran dari pembaca sangat kami
butuhkan untuk mengoreksi makalah ini agar lebih baik lagi. Adapun saran
dari kami untuk pembaca agar lebih sering membaca untuk memperoleh
wawasan yang lebih luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://agathachristie.students-blog.undip.ac.id/2010/02/06/6/
http://ilhamadjiputrap.blogspot.com/2012/10/peraturan-perundang-undangan-
berkaitan.html
http://prokum.esdm.go.id/uu/1970/uu-01-1970.pdf
https://roysarimilda.wordpress.com/2012/05/10/sejarah-kesehatan-dan-
keselamatan-kerja-k3/
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3): Definisi, Indikator Penyebab dan Tujuan
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (http://jurnal-
sdm.blogspot.com/2009/10/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3.html