Makalah Ulumul Qur
Makalah Ulumul Qur
ASBAB AN-NUZUL
Dosen Pengampuh: Dr. Fatirawahidah, M.Ag
Oleh:
Muhammad Qolbun Nazhif
(2023030105048)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................4
C. TUJUAN PEMBAHASAN.............................................................................4
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. PENGERTIAN ASBAB AN-NUZUL............................................................6
B. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU ASBABUN NUZUL.......................7
C. FUNGSI ILMU ASBABUN NUZUL DALAM MEMAHAMI AL-QUR’AN
..............................................................................................................................8
D. MACAM- MACAM ASBABUN NUZUL.....................................................9
E. URGENSI DAN KEGUNAAN ASBAABUN NUZUL...............................11
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14
A. KESIMPULAN.............................................................................................14
B. SARAN.........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Al-Qur’an bukanlah sebuah kitab dalam pengertian umum, karenadia tidak
pernah diformulasikan, tetapi diwahyukan secara bertahap kepada Nabi
MuhammadSAW sesuai dengan situasi yang menuntutnya. Al-Qu’ran sendiri
sangat menyadarinya kenyataan ini sebagai sesuatu hal yang akan menimbulkan
keusilan di kalangan pembantahnya (QS Al-Furqan [25]: 32). Seperti yang
diyakini sampai sekarang, pewahyuan Al-Qur’an secara total dan secarasekaligus
itu tidak mungkin karena Al-Qur’an diturunkan menjadi petunjuk bagi kaum
muslimin secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada.
Sebagian dari tugas untuk memahami pesan dari Al-Qur’an ini sebagai
suatu kesatuan adalah mempelajarinya dalam konteks latar belakang. Latar
belakang yang paling dekat adalah kegiatan dan perjuanagn nabi selama dua puluh
tiga tahun dibawah bimbingan Al-Qur’an. Jadi apabila tidak memahami masalah
ini, kita tidak akan dapat memahami pesan Al-Qur’an sebagai suatu keutuhan.
Dan orang awam akan memahami ini sebagai suatu kesalah pahaman dalam
menangkap pesan-pesan yang terkandung didalamnya, jika hanya memahaminya
dari segi bahasanya saja, tanpa memahami dari semisal konteks historisnya. Untuk
dipahami secara utuh, Al-Qur’an harus dicerna dalam konteks perjuanagn Nabi
dan latar belakang Perjuangannya. Oleh karena itu, hampir semua literatur yang
berkenaan dengan Al-Qur’an harus menekankan pentingnya Asbab An-Nuzul.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Asbabun Nuzul?
2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Ilmu Asbabun Nuzul?
3. Apa Fungsi Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Al-Qur’an?
4. Apa saja Macam- Macam Asbabun Nuzul?
5. Bagaimana Urgensi Dan Kegunaan Asbaabun Nuzul?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui Apa Itu Asbabun Nuzul.
4
2. Mengetahui Sejarah Perkembangan Ilmu Asbabun Nuzul.
3. Mengetahui Fungsi Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Al-Qur’an.
4. Mengetahui Macam-macam Asbabun Nuzul.
5. Mengetahui Urgensi dan Kegunaan Asbabun Nuzul.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ASBAB AN-NUZUL
Asbabun Nuzul merupakan bentuk Idhafah dari kata “asbab” dan “nuzul”.
Secara etimologi Asbabun Nuzul adalah Sebab-sebab yang melatar belakangi
terjadinya sesuatu. Meskipun segala fenomena yang melatar belakangi terjadinya
sesuatu bisa disebut Asbabun Nuzul, namaun dalam pemakaiannya, ungkapan
Asbabun Nuzul khusus dipergunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang
melatar belakangi turunya al-qur’an, seperti halnya asbab al-wurud yang secara
khusus digunakan bagi sebab-sebab terjadinya hadist.
Sedangkan secara terminology atau istilah Asbabun Nuzul dapatdiartikan
sebagai sebab-sebab yang mengiringi diturunkannya ayat-ayat Al-Quran kepada
Nabi Muhammad SAW karena ada suatu peristiwa yangmembutuhkan penjelasan
atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban.
Banyak pengertian terminologi yang dirumuskan oleh para ulama’ diantaranya :
1. Menurut Az-Zarqani: “Asbabun Nuzul adalah khusus atau sesuatu yang
terjadi serta ada hubunganya dengan turunnya ayat Al-Qur’an sebagai
penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi.”
2. Ash-Shabuni: Asbabun Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang
menyebabkanturunya satu atau beberapa ayat mulia yang diajukan kepada
nabi ataukejadian yang berkaitan dengan urusan agama.
3. Shubhi Shalih: “Asbabun Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab
turunnya satu atau beberapa ayat. Al-qur’an (ayat-ayat) terkadang
menyiratkan peristiwa itu, sebagai respons atasnya. Atau sebagai penjelas
terhadap hukum-hukum disaat peristiwa itu terjadi.”
4. Mana’ al-Qhathan: “Asbabun Nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang
menyebabkan turunya Al-Qur’an berkenaan dengannya waktu peristiwa
itu terjadi, baik berupa satu kejadian atau berupa pertanyaan yang diajukan
kepada Nabi.”
6
5. Al-Wakidy: Asbabun Nuzul adalah peristiwa sebelum turunya ayat,
walaupun “sebelumnya” itu masanya jauh, seperti adanya peristiwa gajah
dengan surat Al-Fiil.
Bentuk-bentuk peristiwa yang melatar belakangi turunnya Al-qur’an itu
sangat beragam, di antaranya berupa: konflik sosial seperti ketegangan yang
terjadi antara suku Aus dan suku Khazraj; kesalahan besar, seperti kasus salah
seorang sahabat yang mengimami sholat dalam keadaan mabuk: dan pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang sahabat kepada Nabi, baik berkaitan
dengan sesuatu yang telah lewat, sedang, atau yang akan terjadi. Persoalan
apakah seluruh ayat Al-Qur’an memiliki Asbabun Nuzul atau tidak, ternyata telah
menjadi bahan kontroversi diantara para ulama’. Sebagian ulama’ berpendapat
bahwa tidak semua ayat Al-Qur’an memiliki Asbabun Nuzul. Sehingga,
diturunkan tanpa ada yang melatar belakanginya (Ibtida’), dan ada pula ayat Al-
Qur’an itu di turunkan dengan dilatar belakangi oleh suatu peristiwa (ghair
ibtida’).
Pendapat tersebut hampir merupakan konsensus para ulama. Akan tetapi,
ada yang menguatkan bahwa kesejarahan Arabia pra-Qur’an padamasa turunnya
Al-Qur’an merupakan latar belakang makro Al-
Qur’an; sementara riwayat-riwayat Asbabun Nuzul merupakan latar belakang
mikronya. Pendapat ini berarti menganggap bahwa semua ayat Al-Qur’an
memiliki sebab-sebab yang melatar belakanginya.
7
Dalam perkembangannya ilmu asbabun nuzul menjadi sangat urgen. Hal
ini tak lepas dari jerih payah perjuangan para ulama’ yang mengkhususkan diri
dalam upaya membahas segala ruang lingkup sebab nuzulnya Al-Qur’an.
Diantaranya yang terkenal yaitu Ali bin Madini, Al-wahidy dengan kitabnya
Asbabun Nuzul, Al-Ja’bary yang meringkas kitab Al wahidi, Syaikhul Islam Ibn
Hajar yang mengarang sebuah kitab mengenai asbabun nuzul. Dan As-Suyuthi
mengarang kitab Lubabun Nuqulfi Asbab An-Nuzul, sebuah kitab yang sangat
memadai dan jelas serta belum ada yang mengarang.
8
1. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastiandalam
menangkap pesan ayat-ayat Al-Qur’an.
2. Mengatasi keraguan ayat yang diduga memiliki keraguanumum.
3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an.
4. Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an turun.
5. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta
untukmemantapkan wahyu ke dalam hati orang yang mendengarnya.
6. Penegasan bahwa Al-Qur’an benar-benar dari Allah SWT, bukan buatan
manusia.
7. Penegasan bahwa Allah benar-benar memberi pengertian penuh pada
Rasulullah dalam menjalankan misi risalahnya.
8. Mengetahui makna serta rahasia-rahasia yang terkandung dalam Al-
Qur’an.
9. Seseorang dapat menentukan apakah ayat mengandung pesan khusus atau
umum dan dalam keadaan bagaimana ayat itu harus diterapkan.
10. Mengetahui secara jelas hikmah disyariatkannya suatu hukum.
9
Diriwayatkan pula oleh Ahmad, Nasa’i, Ibn Jarir, Ibnul Munzir, Tabarani, dan
Ibn Mardawih dari Ummu Salamah yang mengatakan ; “Aku telah bertanya :
Rasulullah, mengapa kami tidak disebutkan dalam al-qur’an
seperti kaum laki-laki? maka suatu hari aku dikejutkan oleh suara Rasulullah
diatasa mimbar. Ia membacakan : Sesungguhnya laki-laki dan perempuan
Muslim.. sampai akhir ayat 35 Surat al-Ahzab [33].” Diriwayatkan pula oleh
Hakim dari Ummu Salamah yangmengatakan: “Kaum laki-laki berperang sedang
kaum perempuan tidak. Disamping itu kami hanya memperoleh warisan setengah
bagian? Maka Allah menurunkan ayat : Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa
yang dikaruniakan terhadap apa yang dikaruniakan sebagian dari kamu lebih
banyak dari sebagian yang usahakan, dan bagi para wanitapun ada bagiandari apa
yang mereka usahan pula.. (an-Nisa’ [4]:32) dan ayat :sesungguhnya laki-
laki dan perempuan yang muslim..” ketiga ayat tersebut turun ketika satu sebab.
10
Didalam ayat tersebut, Bagawi menjawab bahwa nuzul itu boleh saja
mendahului hukumnya, seperti firman Allah: aku benar-benar bersumpah dengan
kota ini, dan kaum (Muhammad) bertempat di kota ini (al-Balad[90]:1-2). Surah
ini Makki, dan bertempatnya di Makkah, sehingga Rasulullah berkata : “Aku
menempati pada siang hari).”
11
E. URGENSI DAN KEGUNAAN ASBAABUN NUZUL
1. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastiandalam
menangkap pesan ayat-ayat Al-Qur’an.
2. Mengatasi keraguan ayat yang diduga mengandung pengertian umum.
3. Menghususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an, bagi ulama
yang berpendapat bahwa yang menjadi pegangan adalah sebab yang bersifat
khusus (khusus al-sabab) dan bukan lafazh yang bersifat umum (umum al-
lafaz).
4. Mengidentifikasikan pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an turun.
5. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untukmemantapkan
wahyu kedalam hati orang yang mendengarnya.
12
4. Apabila lafal yang diturunkan itu lafal yang umum dan terdapat dalil atas
pengkhususannya, maka pengetahuan mengenai asbabun nuzul membatasi
pengkhususan itu hanya terhadap yang selain sebab. Dan bentuk sebab ini
tidak dapat dikeluarkan (dari cakupan lafal yang umum itu), karena masuknya
bentuk sebab ke dalam lafal umum itubersifat qat’i (pasti). Maka ia tidak
boleh dikeluarkan melalui ijtihad, karena ijtihad itu bersifat zanni (dugaan).
Pendapat ini dijadikan pegangan oleh ulama umumnya.
5. Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan ayat tersebut turun.
6. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat Al-Quran, sertauntuk
memantapkan wahyu kedalam hati orang yang mendengarkan.Sebab,
hubungan sebab-akibat (musabbab), hukum, peristiwa, dan pelaku, masa dan
tempat merupakan satu jalinan yang bias mengikathati.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Asbab al-Nuzul adalah kejadian atau peritiwa yang melatar belakangi
turunnya ayat Al-Quran. Ayat tersebut dalam rangka menjawab, menjelaskan dan
menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari kejadian-kejadian tersebut.
Asbab al-Nuzul merupakan bahan-bahan sejarah yang dipakai untuk memberikan
keterangan-keterangan terhadap lembaran-lembaran dan memberinya konteks
dalam memahami perintah-perintah-Nya. Sudah tentu bahan-bahan sejarah ini
hanya melingkupi peristiwa-peristiwa pada masa Al-Quran masih turun (‘ashr at -
tanzil).
14
2. Variasi ayat untuk satu sebab (Ta’addud al -Nazil wa As- sabab al-
wahid)
15
DAFTAR PUSTAKA
16
17