File 11 Bab 3 Pembahasan
File 11 Bab 3 Pembahasan
BAB III
PEMBAHASAN
PT PLN Persero Tbk, yang bergerak di bidang Internet dan Komunikasi berbasis
Fiber Optik dengan kantor pusat yang berada di Jakarta. Saat ini ICON+ memberikan
berfokus pada penyediaan jaringan, jasa, dan content telekomunikasi, khusus untuk
mendukung teknologi dan system informasi PT PLN (Persero) dan publik. Untuk itu
Protocol Label Switching (MPLS), akses internet broadband, Voice over Internet
Sebagai anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh PLN, pada awalnya
availability dan reliability yang konsisten, Perseroan melihat peluang baru untuk
jaringan telekomunikasi ketenagalistrikan serat optik milik PLN di Jawa dan Bali.
telekomunikasi yang ekstensif dan handal. Hingga saat ini Perseroan melayani lebih
Dalam upaya menyediakan layanan yang handal selalu tersedia, dan dengan
down time minimal, sehingga memenuhi service level agreement, ICON+ didukung
oleh sumber daya manusia yang kompeten dan berpengalaman serta jaringan serat
optic yang mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Kalimantan.
ada PT. Indonesia Comnets Plus menyediakan beberapa layanan yang dibutuhkan
1. Clear Channel
2. Metronet
1. CLEAR CHANNEL
Spesifikasi :
d. ITU-T Interface : V35, G.703 & Ethernet (for E1) or G.708, G.709 -
X28, SNA.
43
2. METRONET
Metropolitan.
a. Bank & Lembaga Keuangan yang membutuhkan koneksi dari/ke DC atau DRC.
b. ISP & ASP yang membutuhkan koneksi dari/ke Indonesia Internet Exchange
(IIX).
Spesifikasi :
layanan komunikasi data yang bersifat shared network dengan berbasis teknologi IP
dilengkapi oleh teknologi MPLS (Multi Protocol Label Switching) untuk membentuk
Spesifikasi :
Technology
b. SLA 99,5%
ms
d. Throughput : 90 %
Fitur :
switching).
multipoint (P2MP).
grapher).
Bersama.
perangkat pelanggan.
Basic Package :
perangkat pelanggan.
metode hub and spoke (backhaul (1 node) dan remote (lebih dari 1
node)).
Value Added :
Logo yang dimiliki oleh PT.Indonesia Comnets Plus memiliki makna dan arti
disetiap elemen logo tersebut. Hal ini untuk menggambarkan nilai-nilai budaya yang
Makna dari logo yang dimiliki ICON + sendiri diambil dari nilai nilai budaya
sama lain.
bisa dikomunikasikan dan dijabarkan kepada seluruh warga Indonesia Comnet Plus
(karyawan) dan warga usaha agar bisa diarahkan sesuai dengan visi perusahaan.
Comnets Plus pun menciptakan langkah – langkah atau visi untuk mencapai visi
tambah.
Selain memiliki visi dan misi yang diemban, PT Indonesia Comnets Plus
juga mengembangkan sistem nilai yang terus dibudayakan baik kepada internal
ataupun eksternal perusahaan, adapun nilai-nilai perusahan itu sendiri antara lain:
50
1. Integrity
Jujur, tulus dan dapat dipercaya dalam berpikir, berkata dan bertindak.
2. Care
3. Open Mind
baik.
4. Inovation
mitra kerja).
5. Teamwork
6. Excellence
melaksanakan acara serah terima jabatan Dewan Direksi yang berlangsung di Aula
Pamudji, Direktur PLN selaku pemilik saham ICON+; Yusuf Hamdani selaku
Serah terima jabatan ini menandai berakhirnya masa tugas jajaran Direksi
ICON+ periode 2009—2011 yang digawangi oleh Direktur Utama Muljo Adjie AG,
Direktur Niaga Viran Nasution, Direktur Perencanaan & Operasi, Ritme Aulia Jaffar,
Direktur KP ada penghujung minggu kedua Februari 2012 lalu (Jumat,10/2), ICON+
melaksanakan acara serah terima jabatan Dewan Direksi yang berlangsung di Aula
Pamudji, Direktur PLN selaku pemilik saham ICON+; Yusuf Hamdani selaku
Serah terima jabatan ini menandai berakhirnya masa tugas jajaran Direksi
ICON+ periode 2009—2011 yang digawangi oleh Direktur Utama Muljo Adjie AG,
Direktur Niaga Virano Nasution, Direktur Perencanaan & Operasi, Ritme Aulia
Jaffar, Direktur Keuangan Sri Fortuna, dan Direktur SDM Rulianti Darwanto. Guna
tahun kedepan akan dipimpin oleh 3 Direksi baru, yaitu Muhammad Buldansyah
sebagai Direktur Utama, IskandaR sebagai Direktur Keuangan & SDM, serta Hikmat
52
Drajat sebagai Direktur Niaga. Nama Muhammad Buldansyah tentunya sudah tidak
(sekarang XL Axiata) dan juga sebagai salah satu wakil Direktur Utama di Bakrie
pergerakan dan kemajuan pertumbuhan bisnis ICON+", ujar Nur Pamudji. Lebih
direksi baru untuk dapat membawa ICON+ berlari lebih kencang sehingga mampu
mencapai pertumbuhan yang lebih mengesankan. Tak lupa, ucapan terimakasih pun
disampaikan beliau kepada jajaran Direksi pendahulu atas prestasi ICON+ di tahun
2011. Pada kesempatan sama, Muljo Adjie memaparkan kinerja ICON+ selama tahun
maka semakin bertambah juga jumlah pelanggan dan calon pelanggan yang akan
menggunakan jasa layanan PT.Indonesia Comnets Plus, maka dari itu Untuk menjaga
seluruh jaringan dan layanan PT.ICON+ diseluruh Indonesia agar tetap terjaga dan
wilayah dan cakupan masing masing region. Region adalah wilayah-wilayah yang
telah ditetapkan sesuai dengan batas wilayah, yang apabila ada suatu gangguan di
region tertentu maka, region tersebutlah yang bertanggung jawab dalam penanganan
54
gangguan dari awal hingga selesai. Adapun beberapa region tersebut adalah :
e. Region Jabar
f. Region Jateng
g. Region Jatim
disepakati oleh para direksi. Perbatasan wilayah yang ada biasanya ditandai oleh letak
dari suatu POP (present of point) atau Hub dan juga perbatasan wilayah lastmile
(pelanggan).
Regional Jakarta dan Banten merupakan salah satu region yang memiliki
cakupan wilayah yang paling luas diantara region-region lainnya, dimana ROJB
mencakup seluruh wilayah Jabodetabek termasuk juga wilayah Serang dan Pontianak
Kalimantan Barat. Serta juga seperti kita ketahui pada umumnya untuk jaringan kabel
yang berada di Jakarta dan sekitarnya saat ini sudah sangat – sangat padat, dimana
Oleh karena wilayah cakupan ROJB yang cukup luas, maka dalam suatu
penanganan gangguannya pun juga dibagi lagi menjadi 5 wilayah yaitu Barat, Utara,
55
mungkin saja terjadi, dalam membangun sebuah jaringan kita tidak mungkin
langsung membuat jaringan, tetapi kita harus membuat gambaran bagaimana bentuk
atau struktur jaringan yang akan kita buat , dalam hal inilah sebuah skema jaringan
dibutuhkan, Metropolitan Area Network (MAN) pada PT. Indonesia Comnets Plus
1. BLOK DIAGRAM
Jaringan komputer yang terdapat pada PT.Indonesia comnets Plus adalah sebagai
berikut :
57
1. Terdapat 1 server yang biasa di sebut POP (Point of presence) dan 1 switch
icon+
4. Terminal yang berfungsi untuk penghubung berupa satu buah main switch
Pada skema jaringan MAN di atas dapat kita lihat bahwa PT Indonesian
comnet plus mempuyai server yang terletak di POP shelter cawang dengan perangkat
ME3600 yang sudah bisa di jadikan layer 3 untuk mengkoneksikan ISP icon+ sendiri
ke masing masing gedung yaitu gedung wisma mulia dan gedung icon+ duren 3 , dari
sisi POP sendiri akan masuk ke switch C3600 dan masuk ke perangkat converter
59
yang bernama telways modular dari kabel UTP menjadi kabel fiber optic.
server duren 3 , dan media transisi FO itu sendiri masuk ke sisi duren 3 ke media
converter yang bernama telways standalone karena perangkat tersebut hanya untuk
perangkat telways standalone menjadi transisi UTP RJ45, lalu ke switch yang
bertindak sebagai terminal untuk 3 buah switch yang terhubung ke masing masing
Begitu juga untuk yang di sisi icon+ wisma mulia , media transisi FO masuk
1 Direksi 10.10.5.10
beberpa perangkat dan media transmisi. Perangkat yang digunakan pada jaringan
Metropolitan Area Network (MAN) di PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+) adalah
switch. Switch yang digunakan oleh PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+) perangkat
yang berkualitas terbaik dengan merk yang sangat terkenal. Sedangkan media
transmisi antar server menggunakan kabel fiber optik yang kualitasnya baik karena
dipesan secara khusus dari rekanan yang bekerjasama dengan PT. Indonesia Comnets
1. Switch
pada PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+) dapat kita lihat pada tebel di bawah ini :
Tabel 3.2.2
Spesifikasi Switch
Ethernet ports ,
61
Kabel fiber optik yang digukan pada jaringan diatas adala kabel fiber optik
dengan jenis Fig.8, yaitu kabel yang dikhususkan untuk dipasangan di tiang listrik
kenapa dinamain figure 8, karena penampakan kabel ini apabila dilihat dari
atas mirip angka 8 dimana tersusun dari 2 bagian utama yakni Kawat Baja dan Kabel
Fiber Optik, kawat baja ini digunakan sebagai penahan kabel ketika digunakan pada
tiang.
seling berguna sebagai penahan kabel. Sebagai alat tambahan untuk mengaitkan
kabel ini di tiang ada 2 aksesoris yang harus di pasang yakni Figure 8 Suspension dan
Figure 8 Dead End. Untuk kabel jenis ini, biasanya digunakan untuk penarikan
dimana rentang antar tiang skitar 40meter – 70meter, kawat baja itulah yang
Kabel jenis ini memiliki jumlah core optic bervariasi, mulai dari 6 Core, 12
Core, 24 Core, 48 Core dan terbanyak saat ini adalah 288 Core Optik dalam satu
kabel.
berfungsi sebagai terminal akses (workstion). Komputer tersebut akan menjadi sarana
Tabel 3.2.2
RAM 4 GB
Monitor Samsung
63
4. Komputer server
seluruh pemakai, Komputer dengan unjuk kerja tinggi akan mampu mengirim dan
mengakses data dalam jaringan dengan cepat, sebagai server mutlak harus memiliki
unjuk kerja yang lebih tinggi dibandingkan komputer komputer lain yang sebagai
server meliputi ketangguhan, kecepatan tinggi, dan di lengkapi dengan I/O (Input
RAM 4 GB
Comnets Plus .
64
1. Server
Untuk server nya ICON+ memakai sistem operasi Red Hat Enterprise Linux
5,4 dan windows 7, Aplikasi yang dipakai adalah JAVA, Database Oracle,
2. Client
Untuk client nya ICON+ memakai sistem operasi windows 8 dan antivirus
kapersky serta program pendukung seperti Mozilla, chrome, dan Adobe flash.
untuk hak akses, icon+ membuat netcheck yang di setting di server backbone
PT. Indonesia Comnets Plus, saya mendapatkan permasalahan yang sering terjadi
1. FOT
FOT atau yang sering di sebut fiber optic terminal sering juga menjadi
masalah di jaringan MAN ini , contoh dari permasalahnnya adalah karena kabel UTP
terlepas karena human error menyebabkan link RTO, perangkat di sisi gedung atau
link intermitten.
2. FOC
FOC atau yang sering di sebut fiber optic cable yang paling banyak menjadi
gangguan karena penyebabnya bisa karena faktor alam atau ulah manusia
adalah kabel putus karena dryband, kabel putus karena tertarik kendaraan atau di
server selalu d ingin agar idak terjadi lagi perangkat hang. Instalasi perangkat harus
sesuai standar agar tidak terjadi lagi patchcore atau UTP yang kendur atau rusak.
Untuk souce power sendiri harus diperhatikan dalam pemasangannya dan harus
tersedia backup power yang baik agar ketika terjadi listrik padam masih dapat
terbackup.
Fiber Optik Terminal atau sering juga disebut dengan tim perangkat
merupakan tim yang khusus bertugas untuk menangani gangguan pada perangkat atau
konverter milik perusahaan seperti contohnya Telways, adva, Catalyst 2960, ME3600
Biasanya hal yang sering dijumpai dalam penanganan gangguan perangkat ini
adalah perangkat tersebut ngehang akibat suhu ruangan panas dan menyebabkan
perangkat over heat, kabel adaptor dari perangkat tersebut rusak, konfigurasi
67
Untuk mengatasi permasalahan pada kabel fiber optik kami menyarankan agar
terjadi gangguanpun akan berkurang. Dan untuk instalasi FOC harus benar-benar
diperhatikan sesuai standar perusahan agar tidak terjadi lagi putus core atau core
Fiber Optic Cable atau sering juga disebut tim kabel. Tim ini khusus untuk
perusahaan
Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada jalur kabel
optic adalah tertarik nya kabel oleh kendaraan besar, terkena induksi dari kabel milik
PLN, terkena penebangan pohon ataupun galian –galian, sabotase dari pihak-pihak tidak
bertanggung jawab, dan yang terakhir adalah buruk nya kualitas core pada kabel itu
Dengan tidak adanya sebuah link cadangan maka penulis mengusulkan untuk
adalah jika main link sedang ada masalah fo cut atau di bagian terminalnya maka skema
ini berfungsi untuk mengantisipasi jika link utama terkendala masalah atau sedang dalam
recovery , dalam hal ini penulis ngusulkan untuk membuat jalur FO yang berbeda dengan
link main serta menambahkan 1 telways standalone dan 1 main switch di masing masing
gedung .
69
Fiber Converter
[TFC-110S15]
/ DW Optik 2 1km
Core, 1
roll(10000m)
Managed [WS-
C3750X-24T-
L]
TOTAL Rp 17.960.000