Anda di halaman 1dari 8

DEFINISI POLITIK

A. PENGERTIAN POLITIK

Secara etimologis, politik berasal dari bahasa Yunani yaitu


politeia (polis) yang memiliki arti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu
negara dan teia, berarti ‘urusan’.. Dalam bahasa Arab politik disebut Siyasyah
atau dalam bahasa Inggris disebut politics. Politik itu sendiri berarti cerdik atau
bijaksana. Politik merupakan
rangkaian asas, prinsip, kejadian, jalan, cara, dan alat yang digunakan agar
mencapai suatu tujuan tertentu yang kita kehendaki. Secara umum, politik
menyangkut proses penentuan tujuan negara dan cara melaksanakannya, yang
mana dalam pelaksanaannyadibutuhkan kebijakan-
kebijakan umum (public policies)
untuk mengatur, membagi, atau mengalokasikan sumber-sumber yang ada.

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), setidaknya ada tiga definisi kata
politik. Definisi pertama adalah ``(pengetahuan) tentang ketatanegaraan atau
kenegaraan (misalnya, sistem pemerintahan, dasar-dasar pemerintahan),''
kemudian definisi kedua adalah ``segala hal dan tindakan yang berkaitan dengan
pemerintahan negara atau terhadap negara lain (kebijakan, strategi, dll.

Yang ketiga adalah “bagaimana bertindak (ketika menghadapi suatu masalah)”.

Kemudian, beberapa pakar politik mendefinisikan ilmu politik sebagai ilmu yang
mempelajari bentuk-bentuk, asal mula, proses-proses negara dan pemerintahan
(Wilbour White, dalam Ini Kencncana Syafii, 1996). Ilmu politik merupakan
sekelompok pengetahuan yang teratur yang membahas sesuatu secara tertentu,
mempunyai perhatian pada segolongan masalah yang terdapat pada sasaran
tersebut untuk memperoleh keterangan-keterangan yang mengandung kebenaran
(Sulistyati Ismail Gani, 1987)
Lebih lanjut, Merriam-Webster mendefinisikan politik sebagai “activities that
relate to influencing the actions and policies of a government or getting and
keeping power in a government”, Kegiatan atau tindakan yang berkaitan dengan
mempengaruhi tindakan atau kebijakan pemerintah atau memperoleh dan
mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan.

Definisi lainnya dikemukakan oleh Prof. Miriam Budiarjo, dalam bukunya


“Dasar-dasar Ilmu Politik”. Dijelaskan bahwa politik “berarti berbagai kegiatan
dalam suatu sistem politik (atau negara), dan proses menetapkan tujuan sistem itu
dan melaksanakan tujuan tersebut.

Gabriel A. Almond juga mengemukakan pendapatnya, bahwa politik adalah suatu


kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian pengambilan keputusan publik pada
suatu masyarakat tertentu di suatu wilayah tertentu, dan pengendalian tersebut
didukung dengan cara yang bersifat otoritatif dan koersif.

Ilmuan lainnya, Andrew Heywood (1992), turut memberikan pikirannya.


Menurutnya, politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat,
mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang
mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan
kerja sama.

Sementara Hamid mendefinisikan politik pada masa modern. Definisi politik pada
masa modern mencakup pemerintah suatu negara dan organisasi yang didirikan
manusia lainnya, di mana “pemerintah” adalah otoritas yang terorganisasi dan
menekankan pelembagaan kepemimpinan serta pengalokasian nilai secara
otoritatif.

B. PERSEPSI POLITIK

Secara umum kita bisa mempersepsikan politik sebagai:


1. Politik sebagai kegiatan

Pada dasarnya, manusia merupakan mahluk politik (zoon politicoon). Secara


sadar maupun tidak, langsung atau tidak langsung, manusia terlibat dalam
aktivitas politik, seperti berargumen, mengambil keputusan, mendapat kepatuhan
orang lain danmasih banyak lagi.

2. Politik sebagai keterampilan

Banyak aktivitas politik yang dapat dipandang sebagai keterampilan. Yang artnya,
kemampuan untuk menjalankan aktivitas tersebut dapat ditingkatkan berdasarkan
pendidikan serta pelatihan yang didapat dan diterapkan dalam praktik politik yang
dijalankan, seoerti kemampuan bernegosiasi, pengambilan keputusan, kemampuan
membangun loyalitas dan lain sebagainya. Semua hal ini membutuhkan keahlian
serta keterampilan. Oleh karenanya, politik dapat dipersepsikan sebagai keahlian
dan juga keterampilan tertentu.

3. Politik sebagai seni

Persoalan moral, etika, adab, cara-cara yang mempertimbangkan segala hal yang
memperjuangkan kebenaran bagi kepentingan publik adalah seni tingkat tinggi
dalam kehidupan politik. Pada setiap aktivitas politik yang dijalankan saat
mempertimbangkan masalah kebenaran, etika, moral dan kebenarannya akan
menghasilkan praktik-praktik dalam kehidupan politik yang par excellence.

4. Politik sebagai ilmu

Dalam hal ini politik ditempatkan sebagai ilmu, sebagai studi kajian. Ketentuan-
ketentuan pengetahuan sebagai ilmu mempersyaratkan pengetahuan tersebut harus
disusun secara sistematis yang terus menerus diuji kebenarannya secara ilmiah
berdasarkan kaidah akademik. Sebagai kajian dibutuhkan kejelasan mana yang
menjadi objek formal dan objek materialnya. Teori-teori yang berkaitan dengan
semua dimensi politik dibangun dan dirumuskan sebagai pisau analisis dalam
memahami gejala dan perilaku politik tertentu.

C. KONSEP-KONSEP POLITIK

1. Konsep politik sebagai pencapaian keyakinan moralpolitik

Plato dan Aristoteles membedakan antara kepentingan umum (politik) dan


kepentingan pribadi. Menurut dua filsuf tersebut kepentingan politik adalah
kepentingan yang lebih tinggi secara moral dibandingkan dengan kepentingan
pribadi. Pada hakikatnya, anusia merupakan mahluk politik yang hidup di tengah-
tengah masyarakatnya, hanya dengan mewujudkan tujuan politik di dalam
masyarakat itu, seseorang dapat mencapai nilai moralnya yang paling tinggi. Jika
hal tersebut disinkronkan dengan sistem politik di Indonesia, maka pengejaran
kepentingan umum ini merupakan kepentingan yang telah disepakati sejak awal
ketika negara Indonesia dinyatakan merdeka.

2. Konsep politik sebagai pengoperasion negara

Bagi kita, politik berarti berusaha membagi kekuasaan atau berusaha


mempengaruhi pembagian kekuasaan, baik di antara negara maupun di kalangan
kelompok-kelompok dalam negara.

3. Konsep politik sebagai perumusan dan pelakssanaan kebijakan

Politik lebih dimaknai sebagai suatu proses guna membuat keputusan-keputusan


yang mengikat dan pelaksanaan kebijakan-kebijakan bagi kepentingan
masyarakat. Konsep ini memberi perhatian utama pada interaksi antara
keyakinan-keyakinan politik dari para aktor politik, struktur politik, individu-
individu dan kebijakan.

Dalam pengertian ini, semua kegiatan politik dapat diartikan sebagai melayani
kepentingan umum.

Contoh Kasus
Pada Jurnal Trias Politika, Vol 2. No.2 : 233 – 247 yang berjudul DINASTI
POLITIK DALAM PEMERINTAHAN LOKAL STUDI KASUS DINASTI
KOTA BANTEN, membahas adanya praktik dinasti politik yang terjadi dalam
pemerintahan lokal, salah satunya di kota Banten. Terlihat saat Ratu Atut
Chosiyah menjabat sebagai Gubernur Banten selama dua periode, kemudian
diikuti oleh anak, menantu, dan cucunya yang kemudian menjadi pejabat
eksekutif maupun legislatif di pemerintahan lokal. Hal ini terbangun atas logika
aji mumpung yang sudah didesain untuk ditempati klannya. Terjunnya para
keluarga ke politik bukan dilakukan suka rela, tetapi lebih dimaknai sebagai cara
menjaga eksistensi. Kasus dinasti politik Banten merupakan salah satu contoh
dinasti politik yang dirancang by design oleh para kerabatnya untuk terjun ke
dunia politik.
Dalam salah satu definisi politik yang sudah disinggung sebelumnya, tertulis
bahwa politik merupakan
rangkaian asas, prinsip, kejadian, jalan, cara, dan alat yang digunakan agar
mencapai suatu tujuan tertentu yang kita kehendaki. Fenomena di atas adalah
contoh dari asas, prinsip, kejadian, jalan, cara, dan alat yang digunakan agar
mencapai suatu tujuan tertentu yang kita kehendaki, dalam hal ini adalah
eksistensi pengaruh keluarga.
Daftar Pustaka
Susilastuti DN, S. D., Suparno, B. A., Susilarti, E., Sihono, S., Hudono, H., &
Indarwanta, D. (2010). Pengantar Ilmu Politik Membedah Paradigma Politik Di
Indonesia (Teori dan Praktek).

Ramadhani, M. M., Hartati, A., Jiwantara, F. A., Amane, A. P. O., Muharam, R.


S., Bagenda, C., ... & Lopulalan, J. E. (2022). Pengantar Ilmu Politik.

Rusfiana, Y., & Nurdin, I. (2017). Dinamika Politik Kontemporer: Internasional


dan Lokal dengan Tantangan dan Hambatan dalam Pencapaiannya.

Anggara, S. (2013). Sistem Politik Indonesia (Vol. 1, No. 1). CV Pustaka Setia.

Effendi, W. R. (2018). Dinasti Politik Dalam Pemerintahan Lokal Studi Kasus


Dinasti Kota Banten. Jurnal Trias Politika, 2(2), 233-247.
Soal

PG:

Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat,


mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang
mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan
kerja sama.

Definisi politik di atas adalah definisi menurut?

a. Merriam-Webster
b. Gabriel A. Almond
c. Andrew Heywood
d. Prof. Miriam Budiarjo

Jawaban: C

Esai

Kita dapat mempersepsikan politik sebagai kegiatan, jelaskan maksud pernyataan


tersebut

Pada dasarnya, manusia merupakan mahluk politik (zoon politicoon). Secara


sadar maupun tidak, langsung atau tidak langsung, manusia terlibat dalam
aktivitas politik, seperti berargumen, mengambil keputusan, mendapat kepatuhan
orang lain danmasih banyak lagi.
Glosarium
A
 Alokasi: Penentuan penggunaan sumber daya secara matematis (misalnya
tentang tenaga kerja, mesin, dan perlengkapan)
 Amandemen: Perubahan resmi dokumen atau catatan tertentu
 Argumen: Bentuk pendapat yang bisa dijadikan acuan.
 Asas: dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat)

E
 Etimologis: Suatu ilmu yang mempejari asal kata.

F
 Formal: Resmi

H
 Hakikat: Kenyataan yang sesungguhnya.

I
 Ilmu: Pengetahuan tentang bidang tersebut disusun secara sistematis
menurut metode tertentu

K
 Koersif: Bersifat paksaan
 Konflik: Perselisihan

O
 Otoritas: Bentuk khusus dari kekuasaan karena dengan otoritas yang baru
dapat dilihat suatu kekuasaan telah diterima dan disahkan. Maka dari itu,
dalam suatu pemerintahan otoritas dapat terwujud dan berguna sebagai
pemerintahan. Karena itu otoritas disebut sebagai suatu kekuasaan yang
dilembagakan.
P
 Politeia (polis): Kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri

Anda mungkin juga menyukai