Definisi Politik
Definisi Politik
A. PENGERTIAN POLITIK
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), setidaknya ada tiga definisi kata
politik. Definisi pertama adalah ``(pengetahuan) tentang ketatanegaraan atau
kenegaraan (misalnya, sistem pemerintahan, dasar-dasar pemerintahan),''
kemudian definisi kedua adalah ``segala hal dan tindakan yang berkaitan dengan
pemerintahan negara atau terhadap negara lain (kebijakan, strategi, dll.
Kemudian, beberapa pakar politik mendefinisikan ilmu politik sebagai ilmu yang
mempelajari bentuk-bentuk, asal mula, proses-proses negara dan pemerintahan
(Wilbour White, dalam Ini Kencncana Syafii, 1996). Ilmu politik merupakan
sekelompok pengetahuan yang teratur yang membahas sesuatu secara tertentu,
mempunyai perhatian pada segolongan masalah yang terdapat pada sasaran
tersebut untuk memperoleh keterangan-keterangan yang mengandung kebenaran
(Sulistyati Ismail Gani, 1987)
Lebih lanjut, Merriam-Webster mendefinisikan politik sebagai “activities that
relate to influencing the actions and policies of a government or getting and
keeping power in a government”, Kegiatan atau tindakan yang berkaitan dengan
mempengaruhi tindakan atau kebijakan pemerintah atau memperoleh dan
mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan.
Sementara Hamid mendefinisikan politik pada masa modern. Definisi politik pada
masa modern mencakup pemerintah suatu negara dan organisasi yang didirikan
manusia lainnya, di mana “pemerintah” adalah otoritas yang terorganisasi dan
menekankan pelembagaan kepemimpinan serta pengalokasian nilai secara
otoritatif.
B. PERSEPSI POLITIK
Banyak aktivitas politik yang dapat dipandang sebagai keterampilan. Yang artnya,
kemampuan untuk menjalankan aktivitas tersebut dapat ditingkatkan berdasarkan
pendidikan serta pelatihan yang didapat dan diterapkan dalam praktik politik yang
dijalankan, seoerti kemampuan bernegosiasi, pengambilan keputusan, kemampuan
membangun loyalitas dan lain sebagainya. Semua hal ini membutuhkan keahlian
serta keterampilan. Oleh karenanya, politik dapat dipersepsikan sebagai keahlian
dan juga keterampilan tertentu.
Persoalan moral, etika, adab, cara-cara yang mempertimbangkan segala hal yang
memperjuangkan kebenaran bagi kepentingan publik adalah seni tingkat tinggi
dalam kehidupan politik. Pada setiap aktivitas politik yang dijalankan saat
mempertimbangkan masalah kebenaran, etika, moral dan kebenarannya akan
menghasilkan praktik-praktik dalam kehidupan politik yang par excellence.
Dalam hal ini politik ditempatkan sebagai ilmu, sebagai studi kajian. Ketentuan-
ketentuan pengetahuan sebagai ilmu mempersyaratkan pengetahuan tersebut harus
disusun secara sistematis yang terus menerus diuji kebenarannya secara ilmiah
berdasarkan kaidah akademik. Sebagai kajian dibutuhkan kejelasan mana yang
menjadi objek formal dan objek materialnya. Teori-teori yang berkaitan dengan
semua dimensi politik dibangun dan dirumuskan sebagai pisau analisis dalam
memahami gejala dan perilaku politik tertentu.
C. KONSEP-KONSEP POLITIK
Dalam pengertian ini, semua kegiatan politik dapat diartikan sebagai melayani
kepentingan umum.
Contoh Kasus
Pada Jurnal Trias Politika, Vol 2. No.2 : 233 – 247 yang berjudul DINASTI
POLITIK DALAM PEMERINTAHAN LOKAL STUDI KASUS DINASTI
KOTA BANTEN, membahas adanya praktik dinasti politik yang terjadi dalam
pemerintahan lokal, salah satunya di kota Banten. Terlihat saat Ratu Atut
Chosiyah menjabat sebagai Gubernur Banten selama dua periode, kemudian
diikuti oleh anak, menantu, dan cucunya yang kemudian menjadi pejabat
eksekutif maupun legislatif di pemerintahan lokal. Hal ini terbangun atas logika
aji mumpung yang sudah didesain untuk ditempati klannya. Terjunnya para
keluarga ke politik bukan dilakukan suka rela, tetapi lebih dimaknai sebagai cara
menjaga eksistensi. Kasus dinasti politik Banten merupakan salah satu contoh
dinasti politik yang dirancang by design oleh para kerabatnya untuk terjun ke
dunia politik.
Dalam salah satu definisi politik yang sudah disinggung sebelumnya, tertulis
bahwa politik merupakan
rangkaian asas, prinsip, kejadian, jalan, cara, dan alat yang digunakan agar
mencapai suatu tujuan tertentu yang kita kehendaki. Fenomena di atas adalah
contoh dari asas, prinsip, kejadian, jalan, cara, dan alat yang digunakan agar
mencapai suatu tujuan tertentu yang kita kehendaki, dalam hal ini adalah
eksistensi pengaruh keluarga.
Daftar Pustaka
Susilastuti DN, S. D., Suparno, B. A., Susilarti, E., Sihono, S., Hudono, H., &
Indarwanta, D. (2010). Pengantar Ilmu Politik Membedah Paradigma Politik Di
Indonesia (Teori dan Praktek).
Anggara, S. (2013). Sistem Politik Indonesia (Vol. 1, No. 1). CV Pustaka Setia.
PG:
a. Merriam-Webster
b. Gabriel A. Almond
c. Andrew Heywood
d. Prof. Miriam Budiarjo
Jawaban: C
Esai
E
Etimologis: Suatu ilmu yang mempejari asal kata.
F
Formal: Resmi
H
Hakikat: Kenyataan yang sesungguhnya.
I
Ilmu: Pengetahuan tentang bidang tersebut disusun secara sistematis
menurut metode tertentu
K
Koersif: Bersifat paksaan
Konflik: Perselisihan
O
Otoritas: Bentuk khusus dari kekuasaan karena dengan otoritas yang baru
dapat dilihat suatu kekuasaan telah diterima dan disahkan. Maka dari itu,
dalam suatu pemerintahan otoritas dapat terwujud dan berguna sebagai
pemerintahan. Karena itu otoritas disebut sebagai suatu kekuasaan yang
dilembagakan.
P
Politeia (polis): Kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri