Anda di halaman 1dari 14

TUGAS INDIVIDU

“ILMU PENGETAHUAN SOSIAL”

Disusun guna memenuhi tugas ulangan akhir semester :

Pengantar Ilmu Sejarah dan IPS

Disusun Oleh :

Muhammad Iqbal al husainy

(230611501048)

KELAS A

PROGRAM STUDI HUKUM BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
A. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

lmu pengetahuan sosial (IPS) adalah sekelompok disiplin akademis yang

mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.

Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode

ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metode kuantitatif dan kualitatif. IPS

mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan

isu sosial. IPS juga merupakan studi sosial yang memadukan ilmu sosial dan humaniora

untuk meningkatkan kompetensi kewarganegaraan.

Seperti yang kita ketahui, ilmu pengetahuan sosial lebih fokus pada aktivitas

sosial dalam masyarakat yang terdapat berbagai macam perbedaan antar manusia.

Menurut Supriatna (dalam Suparyanto & Rosad, 2020) mengemukakan bahwa “IPS

adalah penelitian yang memusatkan perhatian pada kegiatan kehidupan manusia”.

Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan dimana orang berperan sebagai anggota

masyarakat dan mengadakan kontak dengan orang lain. yang kita lakukan dalam

kehidupan sehari-hari. Ilmu Pengetahuan Soaial diajarkan di sekolah dengan tujuan untuk

membantu siswa menjadi pribadi yang lebih baik dalam segala hal, baik untuk dirinya

sendiri maupun untuk orang lain, dan membantu siswa dalam mempersiapkan dirinya

untuk menjadi warga negara yang baik dan menjunjung tinggi nilai demokrasi.

Menurut Ahmadi, ilmu ilmu sosial adalah ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan

diadaptasi untuk digunakan dalam program pendidikan di sekolah atau kelompok belajar

lain pada jenjang yang sama. Menurut Ali Imran Udin, IPS merupakan ilmu sosial yang

disederhanakan untuk keperluan pengajaran dan pendidikan di sekolah dasar dan


menengah. IPS berupa bidang studi yang merupakan paduan (fusi) dari sejumlah disiplin

ilmu sosial (Ahmadi, 1991).

Singkatnya, ilmu pengetahuan sosial adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji

tentang masyarakat , mencakup aspek-aspek yang beruhubungan dengan manusia dan

lingkungan sosialnya. Ilmu pengetahuan sosial memusatkan pada aktivitas kehidupan

manusia.

B. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial

Karakteristik ilmu pengetahuan sosial berupa fakta-fakta atau hal-hal yang ada di

lingkungan sosial nyata, guna mengkaji permasalahan kehidupan sosial melalui

pengalaman permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, baik berupa perbedaan pendapat,

kebutuhan ekonomi, budaya, dan lain-lain.

Karakteristik Ilmu pengetahuan sosial juga merupakan teori bagaimana membina

kecerdasan sosial yang mampu berpikir kritis, kreatif, inovatif, berwatak dan

berkepribadian luhur, bersikap ilmiah dalam cara memandang, menganalisa serta

menelaah kehidupan nyata yang dihadapinya.

Selain itu, ada beberapa karakteristik IPS yang dikaji berdasarkan ciri dan sifatnya

menurut Kosasih Djahiri, sebagai berikut.

1. Ilmu pengetahuan sosial menyempurnakan/menghubungkan materi-materi

dari berbagai bidang sosial dan bidang lainnya dengan kehidupan sosial nyata,

pengalaman, permasalahan, kebutuhan dan memproyeksikannya dari

lingkungan fisik/alam dan budaya ke dalam kehidupan masa depan yang

diciptakan.
2. Ilmu pengetahuan sosial berupaya menghubungkan teori ilmiah dengan fakta

dan sebaliknya (mengkaji fakta dari sudut pandang ilmiah).

3. Tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata, juga nilai dan

keterampilannya.

4. IPS diharapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil (mudah

berubah), sehingga titik berat pembelajaran adalah terjadinya proses

internalisasi secara mantap dan aktif pada diri siswa agar siswa memiliki

kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permasalahan kehidupan nyata pada

masyarakatnya.

C. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

Pendidikan IPS bertujuan untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar

agar dapat mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan

lingkungannya serta berbagai bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi. IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata

pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata

pelajaran ilmu sosial lainnya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan

fenomena sosial.

Banyak pendapat yang mengemukakan tentang tujuan pendidikan IPS,


diantaranya oleh The Multi Consortium Of Performance Based Teacher Education di AS
pada tahun 1973 Djahiri dan Ma'mun (Rudy gunawan, 2011: 20) menyatakan bahwa
sebagai berikut:
1. Mengetahui dan mampu menerapkan konsep-konsep ilmu sosial yang penting,
generalisasi (konsep dasar) dan teori-teori kepada situasi data yang baru.

2. Memahami dan mampu menggunakan beberapa struktur dari suatu disiplin atau antar
disiplin untuk digunakan sebagai bahan analisis data baru.

3. Mengetahui teknik-teknik penyelidikan dan metode-metode penjelasan yang


dipergunakan dalam studi sosial secara bervariasi serta mampu menerapkannya sebagai
teknik penelitian dan evaluasi suatu informasi.

4. Mampu mempergunakan cara berpikir yang lebih tinggi sesuai dengan tujuan dan tugas
yang didapatnya.

5. Memiliki keterampilan dalam memecahkan permasalahan (Problem Solving).

6. Memiliki self concept (konsep atau prinsip sendiri) yang positif. 7. Menghargai nilai-
nilai kemanusiaan.

8. Kemampuan mendukung nilai-nilai demokrasi.

9. Adanya keinginan untuk belajar dan berpikir secara rasional.

10. Kemampuan berbuat berdasarkan sistem nilai yang rasional dan mantap.

D. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial

Pembelajaran IPS sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah

karena peserta didik yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan masing-masing yang

mempunyai masalah-masalah sosial yang berbeda-beda. Sesuai dengan tingkat

perkembangannya, peserta didik di jenjang pendidikan dasar belum mampu memahami

keluasan dan kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh, tetapi mereka dapat
diperkenalkan kepada masalah- masalah tersebut melalui pengajaran IPS. Fungsi ilmu

pengetahuan sosial diantaranya sebagai berikut.

a. Agar peserta didik dapat mensistematisasikan bahan, informasi dan atau

kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi

lebih bermakna;

b. Agar peserta didik dapat lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah

sosial secara rasional dan bertanggung jawab.

c. Agar peserta didik dapat mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan

lingkungan sendiri dan antar manusia

E. Peranan Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pegetahuan Sosial merupakan ilmu yang berbasis kemanusiaan. Eksistensi

dari pendidikan IPS dianggap mampu untuk mencegah masalah di lingkungan

masyarakat. Nilai- nilai yang terkandung dalam IPS mengajarkan seseorang untuk saling

bekerjasama satu sama lain dan memberikan bekal keterampilan dalam berhubungan

sosial di lingkungan masyarakat. Penyampaian nilai-nilai yang terkandung dalam IPS

dapat diterima dengan baik jika antara individu dengan indivdiu lainnya memiliki

hubungan yang harmonis dan selaras.

Pendidikan nilai, pendidikan karakter, dan ilmu pengetahuan sosial (IPS) sama-

sama bertujuan menjadikan peserta didik sebagai warga negara yang baik. Untuk itu

ilmu sosial memegang peranan penting dalam pembentukan karakter bangsa. Individu

dituntut memiliki minat terhadap permasalahan sosial dan lingkungan hidup serta

kesadaran kebangsaan yang tinggi. IPS menjadi fondasi penting bagi pengembangan

intelektual, emosional, kultural, dan sosial peserta didik, yaitu mampu menumbuhkan
cara berfikir, bersikap, dan berperilaku yang bertanggungjawab selaku individual, warga

masyarakat, warga negara, dan warga dunia. Selain itu, IPS juga bertugas harus peka

terhadap permasalahan sosial yang muncul di masyarakat, mempunyai sikap mental yang

positif untuk memperbaiki segala kesenjangan, dan mempunyai kemampuan untuk

menangani segala permasalahan yang terjadi setiap hari dan berdampak pada semua

orang, potensi siswa kita, berdampak pada diri sendiri dan masyarakat

F. Sumber – Sumber Materi Ilmu Pengetahuan Sosial

Ada lima macam sumber materi Ilmu Pengetahuan Segala sesuatu atau apa saja

yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai

lingkungan yang luas seperti negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.

a. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan,

produksi, komunikasi, transportasi.

b. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan

antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai

yang terjauh.

c. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang

dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-

tokoh dan kejadian-kejadian besar.

d. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian,

permainan, dan keluarga.

Mata pelajaran yang dapat dijadikan sumber pada pengajaran IPS yaitu geografi,

sejarah, ekonomi, antropologi, politik dan sosiologi. Berikut uraian dari beberapa sumber

materi ilmu pengetahuan sosial, sebagai berikut.


a. Geografi

Geografi menunjukkan kesuburan tanah, jenis dan sebaran lahan, jenis

mata pencaharian penduduk, jenis dan sebaran sumber daya, komunikasi

transportasi, iklim dan pengaruhnya terhadap kehidupan, pemukiman,

pembangkit listrik tenaga air, bola dunia, peta, dan lalin-lain. Sumber materi

IPS, mengkaji gejala-gejala dan permasalahan-permasalahan sosial tanpa

mengaitkannya dengan aspek-aspek geografis dan ruang-ruangnya tidak akan

mampu menjelaskan lebih lanjut gejala-gejala dan permasalahan-

permasalahan tersebut. Metode dan pendekatan geografis dapat sangat

membantu dalam memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap

gejala dan permasalahan yang sedang diteliti.

b. Sejarah

Sejarah merupakan cabang ilmu yang mencatat dan menjelaskan peristiwa

masa lampau sebagai sesuatu tahapan proses pertumbuhan dan perkembangan

manusia sendiri. Tujuan utama mempelajari sejarah ialah menafsirkan

keadaan masa kini melalui analisis dan pemahaman peristiwa masa lampau

dan selanjutnya membuat “peta” ramalan untuk masa yang akan datang.

Konsep dasar sejarah antara lain: waktu, perubahan, perkembangan.

Sejarah mengandung berbagai ciri antara lain: (1) Objektifitas yang tetap

dibatasi oleh subjektifitas; (2) Perkembangan yang berkelanju\tan; (3) Terikat

pada lingkungan geografis, dan (4) Terdapat hubungan kausalitas dalam batas

situasi dan kondisi tertentu. Dari ciri tersebut mempelajari sejarah memiliki
manfaat bisa membuat orang bijaksana, karena pelajaran sejarah dapat

digunakan untuk:

1) Menanamkan cinta dan kebanggaan terhadap negara, tanah air dan bangsa.

2) Memupuk saling pengertian (toleransi) dengan orang lain (bangsa) lain.

3) Meningkatkan apresiasi terhadap seni budaya bangsa.

4) Mengembangkan pengertian dan penilaian terhadap diri sendiri dan orang

lain sebagai makhluk sosial.

Karena pentingnya peran sejarah, maka sejarah masuk dalam mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

c. Ekonomi

Ilmu ekonomi sebagai ilmu sosial dapat ditelusuri kembali ke tahun M di

Yunani kuno. Hasil dari fokus pada cara hidup masyarakat, seperti pertanian,

perburuan, peternakan, dan perikanan. Aristoteles berpendapat bahwa mereka

menghasilkan sesuatu untuk seseorang (produksi). Ilmu ekonomi sangat

mengapresiasi upaya mereka dalam mencari pendapatan, karena mereka

berupaya meraih kekayaan dalam bentuk produksi melalui pengolahan tanah

(pertanian).

Oleh karena itu, bidang ekonomi mencakup pemuasan kebutuhan yang

harus dipenuhi melalui tiga kegiatan ekonomi: produksi (produksi barang),

distribusi (pendistribusian kepada yang membutuhkan), dan konsumsi

(penggunaan barang). Permasalahan ekonomi yang paling penting muncul

dari ketidaksetaraan dalam kebutuhan manusia dan cara untuk memenuhinya.

Kebutuhan manusia tidak terbatas, namun sarana untuk memenuhinya terbatas


baik berupa barang maupun jasa. Situasi ketimpangan (kelangkaan) ini

memaksa masyarakat untuk memilih opsi terbaik.

Demikian pula semua kelompok (masyarakat), mulai dari keluarga

individu hingga negara, harus mengambil keputusan (decision) mengenai

permasalahan ekonomi tersebut. Masalah ini dapat diatasi dengan

membangun sistem ekonomi yang dapat meningkatkan produktivitas dan

kesejahteraan masyarakat. Konsep dasar ekonomi meliputi kelangkaan,

pembagian kerja, barang, jasa, kekayaan, produksi, distribusi, konsumsi,

pasar, uang, harga, kredit, dan tabungan.

d. Antropologi

Antropologi menunjukkan bagaimana kemampuan manusia menghasilkan

hasil budaya dengan berevolusi dari keadaan sederhana ke keadaan yang

semakin maju, dan merupakan sumber informasi dan materi yang dipelajari

di kelas ilmu sosial. Bagaimana masyarakat yang tinggal di ruang geografis

berbeda beradaptasi dengan kondisi lingkungan lokal yang menghasilkan

tingkat budaya berbeda memberikan materi berharga untuk mengembangkan

pemahaman siswa tentang kapasitas budaya manusia yang berbeda.

e. Politik

Sasaran perdebatan politik adalah urusan pemerintahan dan pertanyaan

tentang cara terbaik untuk membentuk kehidupan masyarakat. Banyak teori

politik yang didasarkan pada filsafat atau sejarah, karena konsep dan teorinya

sendiri masih mulai berkembang. Belakangan, teori politik baru ini

mengalihkan fokusnya pada pertanyaan-pertanyaan tentang perilaku, terutama


karena pengaruh ilmu-ilmu perilaku seperti antropologi sosial, psikologi sosial

dan sosiologi. Orientasi baru ini berpendapat bahwa tujuan ilmu politik terdiri

dari tiga hal :

1. Studi terhadap para pelaku politik (political actors), yaitu mereka yang

giat dalam proses politik, kelompok-kelompok elite, serta proses sosial

politik.

2. Penerapan metode-metode empiris dan analisis kuantitatif dari ilmu

lain (seperti matematika dan statistik), di samping metode kerja

lapangan.

3. Menarik konsep-konsep baru dalam rangka pengembangan

generalisasi dan teori, seperti: kekuasaan, peran, sosialisasi politik;

konsep-konsep tersebut menjadi sering digunakan dalam percaturan

ilmu politik.

f. Sosiologi

Konsep-konsep dasar sosiologi antara lain: mempelajari masalah lembaga-

lembaga masyarakat (pendidikan, kesenian, keagamaan, dan lain-lain),

kebudayaan dan kepribadian, struktur sosial, dinamika kelompok, hubungan

antar kelompok, peran dan status seseorang dalam kehidupan berkelompok.

Sosiologi mulai tumbuh dan berkembang pada pertengahan abad ke-19.

Kebanyakan sosiolog percaya bahwa ada tiga tren yang terjadi dalam studi

fenomena sosial yaitu :

1. Sosiologi sebagai ilmu. Tugasnya adalah mempelajari interaksi

manusia yang saling mempengaruhi kehidupan sosial.


2. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam

berinteraksi dengan orang lain.

3. Bayangkan sosiologi sebagai studi sistematis tentang sistem sosial

untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari pengamatan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa permasalahan

yang menjadi fokus sosiologi adalah hubungan interpersonal, kelompok

manusia, atau masyarakat secara keseluruhan.


DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Ilmu pengetahuan sosial:

https://an-nur.ac.id/blog/pengertian-dan-ruang-lingkup-ilmu-pengetahuan-sosial.html

Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial menurut para ahli:

https://sastrawacana.id/2022/09/02/10-pengertian-ilmu-pengetahuan-sosial-ips-menurut-para-ahli

Jurnal PGSD.

https://journal.stkipsubang.ac.id/index.php/didaktik/article/download/

29/24#:~:text=Karakteristik%20pembelajaran%20IPS%20merupakan%20teori,menelaah

%20kehidupan%20nyata%20yang%20dihadapinya.

Jurnal Kiprah pendidikan Volume 1 nomor 3, (Juli 2022)

https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/SD/ILMU-

PENGETAHUAN-SOSIAL.pdf

Sumber belajar Ilmu pengetahuan sosial-Darsono dan Karmilasari (2017)

https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/SD/ILMU-

PENGETAHUAN-SOSIAL.pdf

Anda mungkin juga menyukai