Tugas Ekotan (Analisis Artikel) - Ahmad Riza Prasetiyo - C1M022002
Tugas Ekotan (Analisis Artikel) - Ahmad Riza Prasetiyo - C1M022002
OLEH :
NIM : C1M022002
PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
Pertanian presisi adalah pendekatan pertanian yang menggunakan teknologi canggih,
data, dan informasi untuk mengoptimalkan pengelolaan lahan dan sumber daya. Dari ketiga
artikel yang telah saya baca terkait dengan pertanian presisi memberikan informasi yang cukup
lengkap terkait dengan bagaimana pertanian presisi.
Dari ketiga artikel tersebut maka dapat saya simpulkan bahwa Pertanian presisi
merupakan pendekatan modern dalam pertanian yang menggunakan data, sensor, dan otomatisasi
untuk mengoptimalkan produksi tanaman dan mengurangi dampak lingkungan. Pertanian presisi
juga dapat diartikan sebagai pertanian berkelanjutan yang dimana dapat memanfaatkan berbagai
macam teknologi dalam kegiatan bertani,dimana guna untuk membantu dan memudahkan bagi
para petani dalam melakukan kegiatan pertanian.
Setelah mininjau tiga artikel yang dibaca, berikut adalah satu kesatuan pembahasan
terkait pertanian presisi dari berbagai aspek yang terdapat pada ketiga artikel tersebut.
Dunia pertanian masa kini semakin menarik dan menantang, mengapa hal ini menjadi
menarik, karena dunia pertanian modern akan berkembang lebih cepat serta semakin digemari
oleh berbagai kalangan. Menjadi menantang karena saat ini pertanian dituntut untuk
menggunakan teknologi IoT dalam mekanisasinya. Dengan adanya sumber daya alam yang
melimpah diantaranya adanya matahari sepanjang tahun, air melimpah, lahan yang subur, variasi
jenis tanaman yang banyak dan budaya bertani yang mengakar pada masyarakat Indonesia, maka
kita dapat mengembangkan teknologi smart farming. Namun saat ini dengan lahan yang terbatas
dan tersebar, budaya entrepreuneur yang belum tepat, orientasi produksi bukan pasar, adanya
buyer’s market, tidak adanya system data realtime, teknik budidaya terlalu umum, benih bermutu
yang masih terbatas, minimnya teknologi, infrastruktur pendukung yang lemah dan mayoritas
petani pada usia tua, maka kendala diatas mau tidak mau harus segera dibasmi. Solusi satu-
satunya adalah dengan mengeliminasi permasalahan dan mengoptimalkan keunggulannya
dengan mengaplikasikan pertanian presisi.
Pertanian presisi adalah penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada
pertanian. Hal ini melibatkan pengumpulan, pemrosesan, dan analisis data dari berbagai sumber,
seperti tanah, cuaca, tanaman, hama, dan pasar, untuk membuat keputusan yang tepat mengenai
pengelolaan tanaman. Pertanian presisi juga menggunakan otomatisasi dan robotika untuk
melakukan tugas-tugas seperti penyemaian, pemupukan, pengairan, pemanenan, dan
penilaian. Pertanian presisi bertujuan untuk menyesuaikan input dan output pertanian dengan
kebutuhan dan kondisi spesifik setiap lahan, petak, atau tanaman.
Dengan pertanian presisi, petani mengolah tanah, menanam, merawat, memanen tanaman
secara presisi. Itu dilakukan dengan bantuan perangkat teknologi digital yang membantu petani
mampu menghitung jarak tanam secara tepat, kebutuhan benih dan pupuk dengan tepat, umur
panen dan jumlah panen tepat. Salah satu strategi untuk meningkatkan kompetensi kinerja dan
profesionalisme para widyaiswara, dosen, guru dan penyuluh pertanian adalah melalui
penyelenggaraan pelatihan. Pertanian presisi dapat ditingkatkan secara signifikan melalui
integrasi teknologi baru lainnya seperti kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), dan
blockchain. AI dapat memungkinkan pertanian presisi untuk menggunakan pembelajaran mesin,
visi komputer, pemrosesan bahasa alami, dan teknik lainnya untuk memproses dan menganalisis
kumpulan data, menghasilkan wawasan dan prediksi, serta mengotomatiskan pengambilan
keputusan dan tindakan. IoT dapat memungkinkan pertanian presisi untuk terhubung dengan
jaringan perangkat, sensor, dan aktuator yang mengumpulkan dan mengirimkan data secara real-
time, serta mengontrol dan mengoordinasikan operasi dari jarak jauh. Blockchain dapat
memungkinkan pertanian presisi untuk menyimpan dan berbagi data secara aman dan transparan,
serta memfasilitasi transaksi dan kontrak antar berbagai pihak dalam rantai nilai agribisnis.
Pertanian presisi mempunyai tantangan dan keterbatasan, seperti keterampilan teknis dan
analitis tingkat tinggi dari para petani, yang mungkin tidak dimiliki oleh banyak petani. Selain
itu, beberapa petani mungkin menghadapi hambatan sosial, budaya, atau etika dalam mengubah
praktik dan pola pikir tradisional mereka. Semua faktor ini dapat berkontribusi terhadap biaya
operasional dan kompleksitas usahatani, serta membatasi pembagian dan integrasi informasi di
antara berbagai pemangku kepentingan.biaya awal dan pemeliharaan yang tinggi karena
kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur. Ketersediaan dan kualitas data
juga menjadi masalah karena dapat bervariasi tergantung lokasi, musim, dan hasil panen. Selain
itu, pertanian presisi memerlukan
Dari ketiga artikel yang sudah saya baca, maka dapat disimpulkan bahwa pertanian
presisi merupakan solusi yang tepat untuk menjadikan pertanian Indonesia sebagai pertanian
yang berkelanjutan guna untuk memudahkan para petani dalam melakukan kegiatan pertanian,
karena pertanian presisi merupakan pertanian yang mengandalkan berbagai macam teknologi
dalam penerapannya. Meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan, potensi dan peluang dari
penerapan pertanian presisi di Indonesia itu sangat baik untuk diterapkan dan memudahkahn para
petani dan masyarakat dalam kegiatan bertani.
Pertanian presisi memiliki potensi yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan pangan
yang kian meningkat disetiap tahunnya dan dapat memudahkan para petani di Indonesia.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dari tiga artikel yang
disediakan menunjukan bahwa pertanian presisi layak untuk diterapkan.
Biaya Awal Tinggi: Pertanian presisi memiliki biaya awal yang tinggi karena perangkat
keras, perangkat lunak, dan infrastruktur yang diperlukan.
Keterbatasan Data: Ketersediaan dan kualitas data dapat bervariasi tergantung pada
lokasi, musim, dan tanaman
Keterampilan Teknis yang Tinggi Diperlukan: Pertanian presisi memerlukan tingkat
keterampilan teknis dan analitis yang tinggi dari para petani.
Integrasi dengan Teknologi Lain: Pertanian presisi dapat ditingkatkan melalui integrasi
dengan teknologi lain seperti kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), dan
blockchain.
Peningkatan Produktivitas: Integrasi dengan teknologi lain dapat meningkatkan potensi
pertanian presisi dalam meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
Pengembangan Pertanian Presisi Biaya Rendah: Terdapat peluang untuk
mengembangkan pertanian presisi berbiaya rendah yang dapat meningkatkan
produktivitas pertanian.
https://www-linkedin-com.translate.goog/advice/1/how-can-precision-agriculture-integrate-other-
emerging?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
https://www.swadayaonline.com/artikel/12550/Low-Cost-Precision-Farming-Mampu-Dongkrak-
Produktivitas-Pertanian/
https://eos-com.translate.goog/blog/precision-agriculture/?
_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc