1751 Full Text
1751 Full Text
Oleh :
HAMZAH : 10581176212
A.YUSVIAWAN : 10581168712
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL PENGAIRAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
disebabkan penulis sebagai manusia biasa tidak lepas dari kekhilafan baik
itu dari segi teknis penulisan. Oleh karena itu penulis menerima dengan
bantuan, arahan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
3. Ibu Dr.Ir. Ratna Musa, MT selaku Pembimbing I dan Ibu Hj. Arsyuni Ali
iii
waktu, memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga terwujudnya
proposal ini.
4. Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai pada Fakultas Teknik atas
Makassar.
berlipat ganda di sisi Allah SWT dan proposal penelitian yang sederhana
ini dapat bermanfaat bagi penulis, rekan- rekan, masyarakat serta bangsa
Penulis
iv
PENGEMBANGAN JARINGAN Agriculture is a sector of economic development
IRISGASI SAWAH D.I SANREGO given its function and role in the provision of food
for the population, and where dependent
KABUPATEN BONE livelihoods of rural people. To increase food
production, an irrigation network was developed.
Hamzah)1 dan A. Yusviawan)2 The area of agriculture in Bone Regency is
already a vast expanse of rice fields so that the
1)
Mahasiswa Program Studi Teknik Pengairan conditions of rice water availability is very
Unismuh Makassar Jl. Sultan Alauddin No. 259, limited, only one harvest, and even then rely on
hamzahcivil22@yahoo.com rain water. Therefore the need for water is getting
2) bigger, both quantitatively and qualitatively. This
MahasiswaProgram StudiTeknik Pengairan
Unismuh Makassar Jl. Sultan Alauddin No. 259, study aims to determine the ability of the Sanrego
Iwanyusviawan@yahoo.com dam discharge so that the development of
irrigation networks can be done, knowing the
Abstrak irrigation network planning on the development of
irrigation network of rice fields in Sanrego
irrigation area. This study is a type of
Pertanian merupakan sektor pembangunan experimental research, in the analysis of how
perekonomian mengingat fungsi dan perannya much potential discharge is available, using the
dalam penyediaan pangan bagi penduduk, serta NRECA and MOCK Methods, according to the
tempat tergantungnya mata pencaharian penduduk observed year, must be sorted from the smallest to
di pedesaan. Untuk meningkatkan produksi the largest. Then projected the amount of
pangan maka diadakanlah suatu pengembangan discharge available with the discharge
jaringan irigasi. Daerah pertanian di Kabupaten requirement available in january. The irrigation
Bone sudah berupa hamparan sawah yang luas network that has been constructed is 6712 ha with
sehingga kondisi ketersediaan air sawah sangat the discharge use of Q = 11.02 m³ / s while the
terbatas, hanya satu kali panen, itupun available discharge is 11.91 m³ / s, so the
mengandalkan air hujan. Oleh sebab itu kebutuhan remaining Q = 0.89 m³ / s. For the development of
air semakin besar, baik secara kuantitatif dan the sanrego irrigation area network it can be
kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk concluded that there is still a residual debit of Q =
mengetahui kemampuan debit bendung Sanrego 0.89 m³ / s, capable of providing water of 541,
sehingga pengembangan jaringan irigasi dapat further in the design of irrigation network schemes
dilakukan, mengetahui perencanaan jaringan and channel dimension requirements in
irigasi pada pengembangan jaringan irigasi sawah accordance with standards of Irrigation Planning
didaerah irigasi Sanrego. Penelitian ini merupakan (Planning Criteria 01 , 1986). So that the
jenis penelitian eksperimental, di analisis seberapa utilization of water supply sanrego dam can be
besar potensi debit yang tesedia, dengan utilized with the maximum
menggunakan Metode NRECA dan Metode Keywords: Water availability and water
MOCK, menurut tahun pengamatan yang requirements
diperoleh, harus diurut dari yang terkecil sampai .
yang terbesar.. Kemudian memproyeksikan
jumlah debit yang tersedia dengan kebutuhan
debit yang tersedia pada bulan januari. Jaringan
irigasi yang sudah dibangun seluas areal 6712 ha
dengan debit yang tepakai sebesar Q= 11.02
m³/dtk sedangkan debit yang tersedia sebaesar
11.91 m³/dtk, sehingga masih tersisa Q= 0.89
m³/dtk. Untuk pengembangan jaringan daerah
irigasi sanrego dapat disimpulkan bahwa masih
ada debit tersisa sebesar Q= 0,89 m³/dtk, yang
mampu memberi air seluas 541, haselanjutnya di
didesain skema jaringan irigasi dan dimensi
saluran persyaratan yang sesuai dengan standar
Perencanaan Irigasi (Kriteria Perencanaan 01
,1986). Sehingga Pemanfaatan ketersediaan air
bendung sanrego dapat dimanfaatkan dengan
maksimal.
Kata kunci : Ketersediaan air dan kebutuhan air
Abstract
iv
DAFTAR ISI
DAFRAR TABEL................................................................................ V!
BAB I PENDAHULUAN
C Klimatologi ............................................................................. 23
b. Evapotranspirasi ............................................................ 23
Thiessen ........................................................................ 44
6. Keseimbangan Air.......................................................... 54
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan ............................................................................ 75
B Saran ..................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Thiessen ................................................................................. 45
12. Perhitungan kebutuhan air pola tanaman padi dan palawija .... 51
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
akan bahan pangan, sehingga perlu dipikirkan berbagai usaha untuk lebih
dibangun, sebagai perwujudan dari petani dan bersifat “buttom up” yang
terbatas, hanya satu kali panen, itupun mengandalkan air hujan. Oleh
sebab itu kebutuhan air semakin besar, baik secara kuantitatif dan
awalnya didesain dengan areal seluas 9457 ha. Jaringan irigasi yang
sudah dibangun sampai saat ini hanya seluas areal 6712 ha, areal
sisanya merupakan sawah tadah hujan seluas 2745 ha. Sawah tadah
hujan adalah sawah yang air irigasinya mengandalkan dari air hujan saja
sehingga pada saat musim kemarau areal sawah tidak dapat ditanami
dalam setahun areal sawah petani hanya mampu 1 kali masa tanam.
3
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
D. Batasan Masalah
E. Manfaat Penelitian
ketersediaan air.
F. Sistematika Penulisan
BAB II : Bab ini menguraikan tentang ketersedian debit air pada sungai
jaringan irigasi.
BAB III : Bab ini akan menguraikan tentang tahap- tahap dalam proses
BAB IV : Bab ini berisi tentang analisis data dan hasil analisisnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jaringan Irigasi
dan kondisi jaringan irigasi yang sudah ada atau kegiatan menambah luas
Jaringan irigasi terdiri dari petak- petak tersier, sekunder dan primer yang
luas dan debit. Sebelum diambil keputusan, terlebih dahulu dicek apakah
7
daerah ini tidak mungkin diairi selamanya atau hanya untuk sementara
saja.
Jika sudah pasti tidak bisa ditanami, daerah ditandai pada peta,
lapangan dan batas- batas alam yang ada misalnya saluran- saluran
tingkatan yakni:
pemakai air itu tergabung dalam satu kelompok jaringan irigasi yang
Oleh karena itu hampir-hampir tidak diperlukan teknik yang sulit untuk
irigasi sederhana dan jaringan semi teknis adalah bahwa jaringan semi
yang lebih luas dari daerah layanan pada jaringan sederhana. Oleh
Hal ini berarti bahwa baik saluran irigasi maupun pembuang tetap
sebesar 15,765 m3/dt, untuk areal seluas 9457 ha. Saluran pembawa
yang ada, telah dilakukan desain rehabilitasi DI. Sanrego pada tahun
Jaringan irigasi terdiri dari petak- petak tersier, sekunder dan primer
1. Petak Irigasi
yang mendapat air irigasi melalui saluran tersier yang sama disebut
12
a. Petak Tersier
b. Petak Sekunder
c. Petak Primer
mengambil air langsung dari saluran primer. Petak primer dilayani oleh
satu saluran primer yang mengambil airnya langsung dari sumber air,
dapat dilayani dengan mudah dengan cara menyadap air dari saluran
sekunder.
2. Saluran Irigasi
sekunder dan ke petak- petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran
kuarter. Batas ujung saluran ini adalah box bagi kuarter yang
terakhir. Saluran kuarter membawa air dari box bagi kuarter melalui
bahwa aliran tetap untuk itu ditetapkan rumus rumus Stricler (KP-03):
(1)
(2)
( ) (3)
P =b+ (2h.m²+ 1)
Q = V x A (m³)
b: n x h (m)
Dimana:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.0 1.0 35 0.56 0.62 0.62 0.39 3.19 0.42
0.30
1.0 1.2 35 0.50 0.73 0.88 0.42 3.16 0.44
0.50
1.5 1.3 35 0.46 0.78 1.02 0.44 3.07 0.46
0.75
1.5 1.8 40 0.39 0.92 1.66 0.54 2.92 0.55
1.50
1.5 2.3 40 0.32 1.16 2.66 0.59 2.76 0.57
3.00
1.5 2.7 40 0.28 1.32 3.57 0.61 2.63 0.58
4.50
1.5 3.1 42.5 0.25 1.41 4.37 0.66 2.46 0.61
6.00
1.5 3.5 42.5 0.23 1.50 5.25 0.67 2.36 0.62
7.50
1.5 3.7 42.5 0.21 1.60 5.93 0.67 2.24 0.61
9.00
2.0 4.2 45 0.20 1.60 6.71 0.70 2.14 0.64
11.00
2.0 4.9 45 0.17 1.76 8.64 0.70 1.94 0.63
15.00
2.0 6.5 45 0.15 2.00 12.98 0.74 1.87 0.64
25.00
2.0 9.0 45 0.13 2.19 19.73 0.74 1.79 0.65
40.00
Sumber : Kriteria perencnaan (Kp 01)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.0 1.0 35 0.44 0.65 0.65 0.36 2.56 0.39
0.30
1.0 1.2 35 0.38 0.77 0.92 0.38 2.46 0.40
0.50
1.5 1.3 35 0.35 0.82 1.07 0.40 2.40 0.41
0.75
1.5 1.8 40 0.30 0.97 1.74 0.49 2.30 0.49
1.50
1.5 2.3 40 0.25 1.21 2.79 0.54 2.21 0.52
3.00
1.5 2.7 40 0.225 1.38 3.71 0.57 2.51 0.53
4.50
1.5 3.1 42.5 0.20 1.47 4.55 0.60 2.01 0.56
6.00
1.5 3.5 42.5 0.19 1.55 5.44 0.62 1.99 0.57
7.50
1.5 3.7 42.5 0.175 1.66 6.14 0.63 1.90 0.57
9.00
2.0 4.2 45 0.16 1.67 7.00 0.64 1.75 0.58
11.00
2.0 4.9 45 0.145 1.82 8.91 0.66 1.68 0.59
15.00
2.0 6.5 45 0.13 2.05 13.34 0.70 1.64 0.61
25.00
2.0 9.0 45 0.12 2.23 20.03 0.73 1.62 0.62
40.00
Sumber : Kriter ia perencnaan (Kp 01)
18
f) Debit Saluran
(3)
AxNFR
Q
e
Dimna:
B. Analisa Hidrologi
a. Pengertian Hidrologi
permukaan bumi, tentang sifat fisik dan sifat kimia air serta reaksinya
b. Stasiun Hidrologi
periode data dari tahun 1978 sampai dengan tahun 2001 (24 tahun). Data
terjadi hanya satu tempat saja. Akan tetapi dalam analisis umumnya yang
menghitung besaran ini dapat ditempuh beberapa cara yang sampai saat
besar curah hujan rerata kawasan (R) yang nilainya berdasarkan nilai
koefisien/bobot Thiessen (Ci), luas catchment area (Ai), dan curah hujan
(5)
Dimana:
(R80) untuk DI. Sanrego dihitung dari curah hujan setengah bulanan
persamaan:
1
( ) (6)
1
R80 = n/5 + 1
dimana :
n = Jumlah data
e. Debit Andalan
dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi pada suatu areal
paling baik adalah dengan menggunakan suatu urutan data debit. Debit
22
adalah 80% atau tidak terpenuhi 20% dari waktu bulan itu.
lebih rendah dari debit andalan sebesar 20%. Untuk mendapatkan debit
andalan sungai, maka nilai debit, yang dianalisis adalah dengan Metode
harus diurut dari yang terkecil sampai yang terbesar. Kemudian dihitung
(7)
1
Dimana:
n : jumlah data
berdasarkan pada nilai analisa pontensial debit sungai pada penelitian ini
transformasi data curah hujan harian dan bulanan dari stasiun Pos duga
80%.
23
C. Klimatologi
a. Pengertian Klimtologi
gejala- gejala cuaca tetapi sifat- sifat gejala- gejala tersebut mempunyai
sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer
memberikan gambaran iklim dunia yang meliputi sifat dan jenis iklim,
ilmu lain. Unsur- unsur klimatologi dan cuaca seperti suhu dan
kecepatan dan arah angin serta unsur lainya merupakan faktor yang
b. Evapotranspirasi Potensial
salah satu proses yang rumit sangat dipengauhi oleh keadaan iklim.
1. Temperatur
2. Sinar Matahari
24
3. Kelembapan
4. Kecepatan angin
satuan (m/dt)
= 0,27 (1 + 0,864 u)
sebenarnya
25
Ed = ea . Rh
c. Kondisi Topografi
terjal.
berada di sisi sebelah kanan dari Sungai Walanae bagian hulu. Areal ini
dibatasi oleh daerah perbukitan di sisi sebelah Timur dan Sungai Walanae
juga ditentukan oleh berbagai faktor diantaranya pola tanam dan jenis
tanaman.
konsumtif (ETc), perkolasi dan rembesan (P) dan penggantian lapisan air
(WLR). Kebutuhan air irigasi di sawah (NFR) juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain seperti curah hujan efektif (Re), kebutuhan pengambilan air
irigasi (DR), dan juga faktor efisiensi irigasi secara keseluruhan (η).
(9)
dimana:
mm/hari,
P = perkolasi (mm/hari)
IE = efisienasi irigasi ( % )
( 10 )
Dimana:
Kc = koefisien tanaman
IR=M ( 11 )
dimana :
= Eo + P, ( 12 )
P : perkolasi (mm/hari)
K = M ( T/S
e : koefisien
3,3 mm/hari selama ½ bulan ) selama sebulan dan dua bulan setelah
d) Perkolasi (P)
kerja suatu sistem jaringan irigasi. Efisiensi irigasi terdiri atas efisiensi
kehilangan air yaitu sejumlah air yang diambil untuk keperluan irigasi
berikut :
31
Luas areal irigasi adalah luas sawah yang akan diairi. Data ini
dapat diperoleh dari Dinas Pengairan berupa peta dan luas daerah
irigasi yang telah dibangun sampai saaat ini hanya melayani areal
diairi.
32
kapasitasnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
dan Kecamatan Libureng. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap
Selatan dan antara 119°42’- 120°30’ Bujur Timur. Letaknya yang dekat
air laut. Dari peta topografi dapat dilihat bahwa areal Daerah
LOKASI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri atas data primer
yaitu survei lapangan pada jaringan irigasi induk dan sekunder serta data
a. Data primer
- Peta situasi
35
- Luas areal
b. Data skunder
- Curah hujan
- Klimatologi
- AWLR
- Observasi,
- Wawancara,
- Dokumentasi dan
- Diskusi terfokus.
AxNFR
Q
e
1
( ) R = n/5 + 1
1 80
(8)
(9)
37
a. Variabel bebas :
- A (Luas lahan) ha
- P (Perkolasi )
F. Prosedur Penetelitian
ketersedian air.
38
Analisa Data
Tidak Cek
Ya
Stop
Qn > Qbutuh
Selesai
39
BAB IV
A. Hasil Penelitian
pada Tabel 4.1. lokasi stasiun hidrologi dan klimatologi yang ada di
berikut:
A STASIUN KLIMATOLOGI
C STASIUN HUJAN
Sumber: Seksi Hidrologi, Dinas Balai Besar Pompenagan Jenneberang Provinsi Sulawesi Selatan
40
Ada 4 (empat) stasiun curah hujan yang ada di DAS Sanrego dan
data hujan pada DAS Sanrego dapat dilihat pada lampiran Tabel 8, 9, 10,
dan 11. Periode pencatatan data hujan yang ada rata-rata lebih dari 20
tahun, kecuali pos hujan Sanrego dengan periode 14 tahun. Sebelum data
hujan tersebut digunakan akan dikaji dan diuji secara statistik apakah data
b. Data Klimatologi
dengan periode data dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2001 (12
tahun). Data klimatologi yang diperoleh antara lain : suhu udara rata-
Bulan
No Data Klimatologi
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des
1 Suhu Bulanan Rata-rata o 27.96 27.55 27.75 27.67 27.36 27.00 26.74 26.88 27.33 27.95 27.88 27.67
C
2 Kelembaban Relatif Rata-rata % 81.25 80.44 80.53 81.42 82.91 83.86 84.83 82.37 78.51 78.16 78.36 79.34
3 Kecepatan Angin Rata-rata km/hr 37.54 32.33 29.58 21.71 20.70 23.84 23.95 34.23 36.50 29.28 23.13 30.81
4 Kecerahan Matahari Rata-rata jam/hari 40.26 39.75 44.15 45.19 47.00 42.62 48.14 59.00 69.46 62.63 52.05 39.78
Sumber: Seksi Hidrologi, Dinas Balai Besar Pompenagan Jenneberang Provinsi Sulawesi Selatan
41
Diperoleh data pencatatan muka air dari pos duga air dan
2. Jaringan Irigasi
a. Areal Irigasi
Namun sampai saat ini jaringan irigasi yang telah dibangun hanya untuk
areal irigasi seluas 6712 ha. Areal potensial seluas 2745 ha saat ini masih
berupa sawah tadah hujan dan kebun tebu. Areal pengembangan ini yang
irigasi Sanrego yang ada saat ini adalah dari bendung Sanrego yang
ini.
b. Dimensi Saluran
telah direncanakan untuk melayani areal irigasi yang ada dan areal
daftar dimensi saluran irigasi pada Tabel 4.7. Kapasitas saluran tersebut
trapesium, ada yang berupa saluran tanah dan ada yang berupa saluran
AREAL PANJANG
RUAS SALURAN Q (m3/dt) V (m/dt) b (m) h (m) m k w (m) i Keterangan
(ha) (km)
SALURAN INDUK SANREGO
B.S.0-B.S.1 9457 0.134 14.594 0.767 9.40 1.61 1.5 60 0.85 0.000121
B.S.1-B.S.2 6639 1.713 10.245 0.704 7.15 1.54 1.5 60 0.75 0.000115
B.S.2-B.S.3 6535 0.341 10.085 0.710 7.10 1.52 1.5 60 0.75 0.000119
B.S.3-B.S.4 6451 2.042 9.955 0.847 7.10 1.30 1.5 60 0.75 0.000200
B.S.4-B.S.5 6056 0.887 9.346 0.843 6.45 1.32 1.5 60 0.75 0.000200
B.S.5-B.S.6 5995 0.787 9.252 0.757 6.45 1.42 1.5 60 0.75 0.000148
B.S.6-B.S.7 5681 1.191 8.767 0.751 6.25 1.40 1.5 60 0.75 0.000150
B.S.7-B.S.8 5656 0.408 8.728 0.815 6.25 1.31 1.5 60 0.75 0.000190
B.S.8-B.S.9 5299 1.403 8.177 0.827 5.55 1.32 1.5 60 0.75 0.000200
B.S.9-B.S.10 4836 1.077 7.463 0.838 5.50 1.22 1.5 60 0.75 0.000224
B.S.10-B.S.11 4458 1.489 6.880 0.825 5.15 1.20 1.5 60 0.75 0.000224
SALURAN SEKUNDER AMMING
B.S.11 - B.Am.1 4257 0.852 5.913 0.692 5.00 1.24 1.5 60 0.75 0.000153
B.Am.1 - B.Am.2 4239 0.852 5.888 0.693 5.00 1.24 1.5 60 0.75 0.000154
B.Am.2 - B.Am.3 4016 1.259 5.578 0.692 4.50 1.26 1.5 60 0.75 0.000155
B.Am.3 - B.Am.4 3975 1.259 5.521 0.691 4.50 1.25 1.5 60 0.75 0.000156
B.Am.4 - B.Am.5 3889 1.116 5.401 0.690 4.40 1.25 1.5 60 0.75 0.000157
B.Am.5 - B.Am.6 3844 0.588 5.339 0.689 4.40 1.24 1.5 60 0.75 0.000158
B.Am.6 - B.Am.7 3803 0.637 5.282 0.697 3.80 1.31 1.5 60 0.75 0.000158
B.Am.7 - B.Am.8 3740 0.952 5.194 0.694 3.75 1.31 1.5 60 0.75 0.000158
B.Am.8 - B.Am.9 3493 0.777 4.851 0.711 3.50 1.39 1.0 60 0.60 0.000158
B.Am.9 - B.Am.10 3371 1.090 4.682 0.704 3.50 1.37 1.0 60 0.60 0.000158
B.Am.10 - B.Am.11 3244 0.587 4.506 0.700 3.30 1.38 1.0 60 0.60 0.000158
B.Am.11 - B.Am.12 3106 0.599 4.314 0.694 3.15 1.37 1.0 60 0.60 0.000158
B.Am.12 - B.Am.13 3036 0.771 4.217 0.690 3.15 1.36 1.0 60 0.60 0.000158
43
2. Dimensi Bendung :
beton.
H = 4,20 m
44
c. Bangunan Pengambilan :
H = 1,70 m
Perhitungan curah hujan rata- rata ½ bulan dengan metode thiessen pada
(1*0.47)+(0*0.34)+(15*0.12)+(7*0.06) = 2.30
45
Angka 1 diperoleh dari lampiran tabel 12 (januari) dan 0,47 dari tabel 4.6
Angka 0 diperoleh dari lampiran tabel 13 (januari) dan 0,34 dari tabel 4.6
Angka 15 diperoleh dari lampiran tabel 14 (januari) dan 0,12 dari tabel 4.6
Angka 7 diperoleh dari lampiran tabel 15 (januari) dan 0.06 dari tabel 4.6
sama. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat tabel berikut (Tabel 4.12)
Curah hujan andalan (R80) untuk DI. Sanrego dihitung dari curah hujan
1
Hujan andalan untuk padi = (urutan 3)
1
Hujan andalan untuk palawija = (urutan 6)
Untuk menghitung curah hujan efektif adalah diambil dari 70% untuk R 80
dan R50.
R80 =Januari 1
=8.65 + 1 . ,dst
R80 =Januari 1
=24.66 + 1 . ,dst
Diketahui:
Januari =
Penyelesaian:
. 1
- Rasio = = = 0.38
1 .
f(t) =15.86
w = 0.75
ea = 33.32
f(u) = .37.00
- ed = ea x Rh
f(ed) = 0.111
f(n/N) = 0.44
C = 1.1
= 3.72 mm/hari
49
1 Suhu rata-rata, T (° C) 27.96 27.55 27.75 27.67 27.36 27.00 26.74 26.88 27.33 27.95 27.88 27.67 27.48
2 Kelembaban relatif, Rh (%) 81.25 80.44 80.53 81.42 82.91 83.86 84.83 82.37 78.51 78.16 78.36 79.34 81.00
3 Kecerahan matahari, n (jam/hr) 4.71 4.64 5.07 5.09 5.46 5.26 5.69 7.01 8.16 7.51 6.25 4.78 5.80
4 Kecepatan angin, U2 (km/hr) 37.54 32.33 29.58 21.71 20.70 23.84 23.95 34.23 36.50 29.28 23.13 30.81 28.63
5 Waktu maksimum kecerahan matahari, N (jam/hr) 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28 12.28
6 Rasio n/N 0.38 0.38 0.41 0.41 0.44 0.43 0.46 0.57 0.66 0.61 0.51 0.39 0.47
7 Faktor suhu, f(T) 16.29 16.21 16.25 16.23 16.17 16.10 16.05 16.08 16.17 16.29 16.28 16.23 16.20
8 Faktor tekanan, W 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.76 0.76 0.76 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77
9 Tekanan uap jenuh air, ea (mbar) 23.04 22.19 22.84 22.93 23.15 22.64 22.44 21.83 21.05 21.63 21.99 22.44 22.35
10 Faktor kecepatan angin, f(U) 0.37 0.36 0.35 0.33 0.33 0.33 0.33 0.36 0.37 0.35 0.33 0.35 0.35
11 Tekanan uap air, ed (mbar) 18.72 17.85 18.40 18.67 19.19 18.98 19.04 17.98 16.52 16.91 17.23 17.80 18.11
12 Angka angot, Ra (mm/hr) 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60 15.60
13 Radiasi gelombang pendek, Rns (mm/hr) 5.17 5.13 5.34 5.35 5.52 5.43 5.64 6.26 6.81 6.50 5.90 5.20 5.69
14 Radiasi gelombang panjang, Rn1 (mm/hr) 1.07 1.08 1.14 1.13 1.17 1.14 1.21 1.49 1.79 1.65 1.40 1.11 1.28
15 Net Radiasi, Rn (mm/hr) 4.10 4.05 4.20 4.22 4.35 4.29 4.43 4.78 5.03 4.85 4.50 4.09 4.41
16 Radiasi matahari, Rs (mm/hr) 6.89 6.85 7.12 7.14 7.37 7.24 7.51 8.35 9.08 8.67 7.87 6.93 7.58
17 Faktor Koreksi, c 1.05 1.06 1.06 1.07 1.07 1.07 1.07 1.08 1.09 1.08 1.08 1.06 1.07
18 Evapotranspirasi potensial, ETo (mm/hr) 3.72 3.66 3.81 3.80 3.88 3.79 3.89 4.28 4.61 4.47 4.12 3.73 3.98
Etc IR P WLR Re
NFR xA
IE
Diketahui :
Januri 1
Penyelesaian:
tanaman adalah:
- Perkolasi
2 mm/hari
30 mm/1/2 bulan
-Kebutuhan ai tanaman
=Etc + P+ WLR
=61.4 + 30 + 50 = 141.4 mm
= (1.04+0.66+1.49)/3
Untuk mendapatkan hasil perhitungan kebutuhan air, bulan berikutnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel.4.15.Perhitungan kebutuhan air pola tanaman padi dan paliwijaya luas area 7253 ha
Satuan JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
No Uraian
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
15 16 14 14 15 16 15 15 15 16 15 15 15 16 15 16 15 15 15 16 15 15 15 16
1 Evapotranspirasi Potensial (Eto) mm 3.72 3.72 3.66 3.66 3.81 3.81 3.80 3.80 3.79 3.79 3.89 3.89 4.28 4.28 4.61 4.61 4.47 4.47 4.12 4.12 3.73 3.73 3.98 3.98
2 Koefisien Tanaman (Kc)
1 1.1 1.1 1.1 1.05 0.95 LP LP 1.10 1.10 1.10 1.05 0.95 LP 0.5 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45 LP LP 1.1
2 1.1 1.1 1.1 1.1 1.05 0.95 LP LP 1.10 1.10 1.10 1.05 0.95 LP 0.5 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45 LP LP
3 LP 1.1 1.1 1.1 1.1 1.05 0.95 LP LP 1.10 1.10 1.10 1.05 0.95 LP 0.5 0.75 1.00 1.00 0.82 0.45 LP
3 Etc/hari 1 mm 4.1 4.1 4.0 3.8 3.6 4.2 4.2 4.3 4.1 4.1 2.3 3.5 4.5 4.5 3.4 1.9 4.4
2 mm 4.1 4.1 4.0 4.0 4.0 3.6 4.2 4.3 4.3 4.5 4.1 2.3 3.4 4.5 4.1 3.4 1.7
3 mm 4.1 4.0 4.0 4.2 4.0 3.6 4.3 4.3 4.7 4.5 4.4 2.2 3.4 4.1 4.1 3.1 1.7
4 Etc 1/2 bulan 1 mm 61.4 65.5 56.4 53.8 54.3 62.5 66.7 64.2 61.3 61.0 34.6 55.3 67.1 67.1 50.7 70.0
2 mm 61.4 65.5 56.4 56.4 60.0 57.9 66.7 64.2 64.2 67.4 65.1 36.9 50.3 67.1 61.8 54.1
3 mm 65.5 56.4 56.4 62.9 64.0 54.2 64.2 64.2 70.6 71.9 65.7 33.5 50.3 61.8 65.9 45.9
6 Perkolasi (P) 1 mm 30 32 28 28 30 30 32 30 30 30 30 32 30 30 30 32
2.00 mm/hari 2 mm 30 32 28 28 30 32 32 30 30 30 32 32 30 30 30 32 30
3 mm 32 28 28 30 32 30 30 30 30 32 30 30 30 30 32 30 30 32
8 Keb.Air Tanaman 1 mm 141.4 97.5 134.4 81.8 84.3 117.0 117.0 92.5 148.7 94.2 141.3 91.0 64.6 137.3 97.1 147.1 80.7 32.0 204.3 200.4 70.0
2 mm 91.4 147.5 84.4 134.4 90.0 89.9 117.0 117.9 98.7 144.2 94.2 147.4 97.1 68.9 130.3 97.1 141.8 86.1 30.0 200.4 213.7
3 mm 200.3 97.5 134.4 84.4 142.9 96.0 84.2 117.9 189.7 94.2 144.2 100.6 153.9 95.7 63.5 130.3 91.8 147.9 75.9 30.0 213.7
10 Curah Hujan Efektif (Re) mm 6.1 6.4 10.8 5.7 5.1 18.1 12.4 13.5 17.5 20.5 28.1 19.3 24.4 17.5 5.1 2.0 13.4 7.3 10.9 20.6 23.6 16.7 12.7 14.3
1 mm 6.1 6.4 10.8 5.7 5.1 12.4 13.5 17.5 20.5 28.1 19.3 24.4 5.1 2.0 13.4 7.3 10.9 20.6 16.7 12.7 14.3
2 mm 6.1 6.4 10.8 5.7 5.1 18.1 13.5 17.5 20.5 28.1 19.3 24.4 17.5 2.0 13.4 7.3 10.9 20.6 23.6 12.7 14.3
3 mm 6.1 6.4 10.8 5.7 5.1 18.1 12.4 17.5 20.5 28.1 19.3 24.4 17.5 5.1 13.4 7.3 10.9 20.6 23.6 16.7 14.3
11 Keb.Air di sawah (NFR) 1 mm 135.3 91.1 123.6 76.1 79.2 104.6 103.5 75.1 128.2 66.1 122.0 66.5 59.4 135.3 83.7 139.8 69.8 11.4 187.6 187.7 55.8
2 mm 85.3 141.1 73.6 128.7 84.9 71.9 103.5 100.4 78.2 116.1 74.9 123.0 79.5 66.9 116.9 89.8 130.9 65.4 6.4 187.7 199.4
3 mm 194.2 91.1 123.6 78.7 137.8 78.0 71.8 100.4 169.2 66.1 124.9 76.2 136.4 90.5 50.2 123.0 80.9 127.3 52.3 13.3 199.4
12 Keb.Air di sawah (NFR) 1 lt/dt/ha 1.04 0.70 0.95 0.59 0.61 0.80 0.80 0.58 0.99 0.51 0.94 0.51 0.46 1.04 0.64 1.08 0.54 0.09 1.44 1.44 0.43
2 lt/dt/ha 0.66 1.09 0.57 0.99 0.65 0.55 0.80 0.77 0.60 0.89 0.58 0.95 0.61 0.51 0.90 0.69 1.01 0.50 0.05 1.44 1.53
3 lt/dt/ha 1.49 0.70 0.95 0.61 1.06 0.60 0.55 0.77 1.30 0.51 0.96 0.59 1.05 0.70 0.39 0.95 0.62 0.98 0.40 0.10 1.53
Mean total lt/dt/ha 1.06 0.83 0.82 0.73 0.77 0.38 0.45 0.53 0.71 0.96 0.64 0.82 0.68 0.55 0.38 0.52 0.64 0.90 0.72 0.52 0.15 0.52 0.96 1.17
13 keb.air total
di pengambilan lt/dt/ha 1.64 1.28 1.27 1.12 1.19 0.59 0.70 0.82 1.09 1.49 0.98 1.27 1.05 0.85 0.59 0.80 0.99 1.40 1.11 0.81 0.23 0.80 1.49 1.80
7253 m³ /dt 11.91 9.28 9.21 8.13 8.67 4.30 5.06 5.94 7.92 10.78 7.13 9.23 7.63 6.20 4.30 5.80 7.20 10.12 8.08 5.86 1.68 5.77 10.77 13.05
6712 m³ /dt 11.02 8.58 8.52 7.53 8.02 3.98 4.68 5.50 7.33 9.97 6.60 8.54 7.06 5.74 3.98 5.37 6.66 9.36 7.48 5.42 1.56 5.34 9.97 12.07
Diketahui :
Penyelesaian :
= 75 %
Nomor urut kejadian debit andalan berada pada nomor urut 9 dapat diihat
pada tabel.4.18,
53
Debit andalan
15,00
10,00
5,00
0,00
54
6. Keseimbangan Air
Analisis Keseimbangan air antara kertersedian air dengan kebutuhan air pada bulan januari ½ bulanan, debit yang
tersedia sebesar 11.91 m³/dtk debit sedangkan kebutuhan air sebesar 11.91 m³/dtk. Kebutuhan air maksimum berada
pada awal bulan Januari sebesar 11.91 m³/dtk, dan kebutuhan air minimum berada pada akhir bulan maret sebesar 4.30
m³/dtk, Sedangkan ketersediaan air maksimum berada pada akhir bulan juni sebesar 20.09 m³/dtk dan ketersediaan
Januari
Luas Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Q (debit) m³/dtk
(A)
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
Ketersediaan 11.91 12.09 16.91 13.17 11.18 14.43 15.84 11.70 15.78 12.51 17.77 20.09 10.35 7.64 6.74 6.42 5.24 5.32 5.27 6.07 8.27 8.52 11.29 11.28
kebutuhan 7253 11.91 9.28 9.21 8.13 8.67 4.30 5.06 5.94 7.92 10.78 7.13 9.23 7.63 6.20 4.30 5.80 7.20 10.12 8.08 5.86 1.68 5.77 10.77 13.05
Terpakai 6712 11.02 8.58 8.52 7.53 8.02 3.98 4.68 5.50 7.33 9.97 6.60 8.54 7.06 5.74 3.98 5.37 6.66 9.36 7.48 5.42 1.56 5.34 9.97 12.07
Pengembangan 541 0.89 3.50 8.39 5.64 3.16 10.45 11.16 6.20 8.45 2.54 11.18 11.54 3.30 1.90 2.76 1.04 (1.42) (4.04) (2.21) 0.65 6.71 3.19 1.32 (0.80)
Sumber :Pehitungan
55
25,00
Q Tersedia
20,00
Q Butuh
15,00
10,00
5,00
0,00
. .
Koesfisen C =1
= 1 . 1.06 . 541
Q
0.720
= 799.35 lt/dt/ha
= 0.779 m³/dt/ha
56
Luas penampang( A )
Q
A =
V
0.799
A =
0.44
= 1.82 m²
Distribusi:
A = (b+ m .H)h b = n . h
1.817 = ( 1 + 2 . h )h = 1.5 . h
2,0h² = 1.817 = 1.5 h m
h =
√ 1.817
2.5
= 0.852 m
b = n . h
= 1.5 . 0.852
= 1.279 m
= 1.279 + 1.705 . 1.803
= 4.352 m 57
Tinggi
A jagaan
= (W) 541 ha
Q
W= =
W = 0.25
0.25
0.779 .. hhm3/dt
+ 0.30
+ 0.30
= 0.25 . 0.852 + + 0.30
0.30 w
V = = 0.25
0.44 . 0.852m/dt
=
= 0.513
0.513 mm
h = 0.75 m
h
b = 1.28 m
P = 4.35
m = 1.5 b
K = 35
R = 0.417
I = 0.000507
w = 0.513 m
58
. .
Koesfisen C =1
.
.
= 700.36 lt/dt/ha
= 0.700 m³/dt/ha
Luas penampang( A )
.
= 1.59 m²
.
59
Distribusi:
A = (b+m.H)h b = n . h
1.592 = ( 1.3 + 2 . h )h = 1.3 . h
2,0h² = 1.592 = 1.3 h m
h = √ 1.592
2.8
= 0.754 m
b = n . h
= 1.3 . 0.754
= 0.980 m
Kemiringan saluran ( l )
V ²
l =
K . R⅔
0.44 ²
=
35 . 0.570
= 0.0005 m
Tinggi jagaan ( W )
W = 0.25 . h + 0.30
= 0.25 . 0.754 + 0.30
= 0.488 m
60
Kesimpulan Sketsa
A = 474 Ha
Q = 0.700 m3/dt
w
V = 0.44 m/dt
h = 0.75 m
h
b = 0.98 m
P = 3.699
m = 1.5 b
K = 35
R = 0.43
I = 0.00049
w = 0.488 m
. .
Koesfisen C =1
.
.
= 480.20 lt/dt/ha
= 0.48 m³/dt/ha
Luas penampang( A )
.
= 1.14 m²
.
Distribusi:
A = (b+m.H)h b = n . h
1.143 = ( 1 + 1 . h )h = 1.2 . h
2,0h² = 1.143 = 1.2 h m
h = √ 1.143
2
= 0.756 m
b = n . h
= 1.2 . 0.756
= 0.907 m
Kemiringan saluran ( l )
V ²
l =
K . R⅔
0.42 ²
=
35 . 0.520
A
R =
P 62
1.143
=
3.046
= 0.375 m
R⅔ = 0.520 m
Kemiringan saluran ( l )
V ²
l =
K . R⅔
0.42 ²
=
35 . 0.520
= 0.0005 m
Tinggi jagaan ( W )
W = 0.25 . h + 0.30
= 0.25 . 0.756 + 0.30
= 0.489 m
Kesimpulan Sketsa
A = 325 Ha
Q = 0.48 m3/dt
V = 0.42 m/dt w
h = 0.75 M
h
b = 0.907 M
P = 3.046
m = 1.0
b
K = 35
R = 0.375
I = 0.0005
w = 0.489 M
. .
Koesfisen C =1
.
.
= 449.17 lt/dt/ha
= 0.449 m³/dt/ha
Luas penampang( A )
.
= 1.096 m²
.
Distribusi:
A = (b+m.H)h b = n . h
1.096 = ( 1 + 1 . h )h = 1.2 . h
2,0h² = 1.096 = 1.2 h m
h = √ 1.096
2
= 0.740 m
b = n . h
= 1.2 . 0.740
= 0.888 m
64
Kemiringan saluran ( l )
keliling basah (p)
keliling basah (p) V ²
l =p = b + 2h √ m² + 1
p = b =K+ 0.888 . √R⅔m² +
2h 1
+ 2 . 0.740 √ 1 ² + 1
= 0.888 + 1.480 . √ 1.414
= 0.888 0.41 2 . 0.740
+ ² 1 ² + 1
=
= 0.88835 +. 1.480
0.513 .
= 2.982 m 1.414
= 2.982 m
= 0.0005 m
Jari-jari hidraulis (R)
Jari-jari hidraulis (R) A
Tinggi jagaan (RW ) =A
R = P
W = 0.25
P 1.096 . h + 0.30
=
= 1.096
0.25 . 0.740 + 0.30
= 2.982
= 2.9820.485 m
= 0.367 m
R⅔= =0.367 m
0.513 m
R⅔ = 0.513 m
Kemiringan saluran ( l )
Kemiringan saluran ( l ) V ²
l = VK ²
l = . R⅔
K . R⅔0.41 ²
= 0.41 ²
= 35 . 0.513
35 . 0.513
= 0.0005 m
= 0.0005 m
Tinggi jagaan ( W )
Tinggi jagaan W( W )= 0.25 . h + 0.30
W = 0.25
= .
0.25 h .+ 0.740
0.30 + 0.30
= 0.25
= . 0.740m+ 0.30
0.485
= 0.485 m
Kemiringan saluran ( l )
V ²
l = 65
K . R⅔
0.41 ²
=
35 . 0.513
= 0.0005 m
Tinggi jagaan ( W )
W = 0.25 . h + 0.30
= 0.25 . 0.740 + 0.30
= 0.485 m
Kesimpulan Sketsa
A = 304 Ha
Q = 0.449 m3/dt
V = 0.41 m/dt w
h = 0.74 M
h
b = 0.888 M
P = 2.982
m = 1.0
b
K = 35
R = 0.367
I = 0.0005
w = 0.485 M
. .
Koesfisen C =1
.
.
= 351.656 lt/dt/ha
= 0.35 m³/dt/ha
66
Luas penampang( A )
.
= 0.93 m²
.
Distribusi:
A = (b+ m .H)h b= n . h
0.925 = ( 1 + 1 . h )h = 1 . h
2,0h² = 0.925 = 1 h m
h = √ 0.925
2
= 0.680 m
b = n . h
= 1 . 0.680
= 0.680 m
Kemiringan saluran ( l )
V ²
l =
K . R⅔
0.38 ²
=
35 . 0.502
= 0.0005 m
Tinggi jagaan ( W )
W = 0.25 . h + 0.30
= 0.25 . 0.680 + 0.30
= 0.470 m
Kesimpulan Sketsa
A = 238 Ha
Q = 0.35 m3/dt
V = 0.38 m/dt w
h = 0.68 m
h
b = 0.68 m
P = 2.604
m = 1.0
b
K = 35
R = 0.355
I = 0.0005
w = 0.47 m
68
. .
Koesfisen C =1
.
.
= 67.697 lt/dt/ha
= 0.068 m³/dt/ha
Luas penampang( A )
.
= 0.179 m²
.
69
Distribusi:
A = (b+ m .H)h b = n . h
0.179 = ( 1.3 + 1 . h )h = 1.2 . h
2,0h² = 0.179 = 1.2 h m
h = √ 0.179
2.3
= 0.279 m
b = n . h
= 1.2 . 0.279
= 0.335 m
Kemiringan saluran ( l )
V ²
l =
K . R⅔
0.38 ²
=
35 . 0.294
= 0.0014 m
Tinggi jagaan ( W )
W = 0.25 . h + 0.30
= 0.25 . 0.279 + 0.30
= 0.370 m
70
Kesimplan Sketsa
A = 46 Ha
Q = 0.068 m3/dt w
V = 0.38 m/dt
h = 0.279 m h
b = 0.335 m
P = 2.604
m = 1.0 b
K = 35
R = 0.159
I = 0.0014
w = 0.37 m
. .
Koesfisen C =1
.
.
= 38.991 lt/dt/ha
= 0.039 m³/dt/ha
Luas penampang( A )
.
= 0.103 m²
.
Distribusi:
A = (b+ m .H)h b= n . h
0.103 = ( 1 + 1 . h )h = 1.2 . h
2,0h² = 0.103 = 1.2 h m
h = √ 0.103
2
= 0.227 m
b = n . h
= 1.2 . 0.227
= 0.272 m
Kemiringan saluran ( l )
V ²
l =
K . R⅔
0.38 ²
=
35 . 0.233
= 0.0022 m
Tinggi jagaan ( W )
W = 0.25 . h + 0.30
= 0.25 . 0.227 + 0.30
= 0.357 m
Kesimpulan Sketsa
A = 19 Ha
Q = 0.039 m3/dt w
V = 0.38 m/dt
h = 0.227 m h
b = 0.272 m
P = 0.912
m = 1.0 b
K = 35
R = 0.112
I = 0.0022
w = 0.357 m
73
Sanrego Pengembangan
AREAL PANJANG Q V b h m k w i P R
NO. RUAS SALURAN
(ha) (Km) (m³ / dtk ) (m/dtk) (m) (m) (m)
A. SALURAN INDUK SANREGO
1 B.Am.13 - B.Am.14 541.00 0.134 0.80 0.44 1.28 0.85 1.50 35 0.51 0.000507 4.35 0.417
2 B.Am.14 - B.Am.15 474.00 1.713 0.70 0.44 0.98 0.75 1.50 35 0.49 0.000487 3.70 0.430
3 B.Am.15 - B.Am.16 325.00 0.341 0.48 0.42 0.91 0.74 1.00 35 0.49 0.000532 3.05 0.375
4 B.Am.16 - B.Am.17 304.00 2.042 0.45 0.41 0.89 0.74 1.00 35 0.49 0.000522 2.98 0.367
5 B.Am.17 - B.Am.18 238.00 0.887 0.35 0.38 0.68 0.68 1.00 35 0.47 0.000469 2.60 0.355
6 B.Am.18 - B.Am.19 46.00 0.787 0.07 0.38 0.28 0.28 1.00 35 0.37 0.001278 1.07 0.168
7 B.Am.19 - B.Am.20 19.00 0.645 0.04 0.38 0.23 0.227 1.00 35 0.36 0.002032 0.87 0.118
C. Hasil Pembahasan
0,89 m³/dtk, yang mampu memberi air seluas 541 ha (yang dapat
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Monthly Rainfall)[USDA(SCS),1969]
Feb 1 4,7 2,0 4,1 2,2 1,05 1,05 1,1 1,07 5,0 5,1
2 1,1 0,95 1,05 1,05 1,02 4,8 3,8
Mar 1 4,8 2,0 5,0 1,1 0 0,95 1,05 0,67 3,2 1,3
2 0 0,95 0,32 1,6 0
Jun 1 3,6 2,0 4,2 2,2 1,05 1,1 1,1 1,08 3,9 3,9
2 2,2 1,05 1,05 1,1 1,07 3,9 3,9
Jul 1 4,0 2,0 2,9 1,1 0,95 1,05 1,05 1,02 4,1 4,3
2 1,1 0 0,95 1,05 0,67 2,7 2,9
Sumber: Suharjono
Bulan c Bulan c
Sumber: Suharjono
LAMPIRAN 6
Tabel .8. Data Hujan Bulanan dan Hujan Harian Maksimum Sts. Maradda
Sumber : Diolah dari Data Hujan Harian dari Seksi Hidr0,ologi Dinas PSDA Sul-sel
LAMPIRAN 7
Tabel .9. Data Hujan Bulanan dan Hujan Harian Maksimum Sts. Sanrego
1990 46.2 94.04 79.56 83.2 219.1 146.1 124.5 26.33 6.517 33.34 12.59 75.3 947 43.4
1991 95 33 207 378 385 105 85 28 0 0 20 259 1595 106
1992 56 262 127 637 202 410 356 38 63 47 91 61 2350 82
1993 39 99 389 230 785 610 108 8 0 0 170 246 2684 97
1994 140.6 68.19 103.7 429.9 178.1 212.1 212.1 368.5 0 38.09 197.5 120.9 2070 144.3
1995 124.5 72.9 104.7 101.5 351.0 502.9 284.4 43.5 14.8 17.2 159.6 81.5 1858 71.1
1996 250.5 234.8 70.8 104.6 155.2 177.3 250.8 223.1 14.5 68.3 64.5 160.1 1774 88.6
1997 85.0 85.2 113.2 208.5 94.3 255.4 192.8 0.0 0.0 0.0 58.0 203.9 1296 114.8
1998 70 104 221 191 163 231 212 228 21 19 196 41 1697 72
1999 133 55 82 46 132 68 84 24 30 77 74 132 937 44
2000 64 20 88 90 141 282 58 25 1 47 42 29 887 48
2001 39 37 12 165 113 200 70 8 44 73 114 115 990 72
2002 238 102 85 117 622 130 115 0 0 0 41 119 1569 123
2003 52 84 100 337 300 319 305 63 67 48 98 298 2071 129
2004 87 79 135 240 162 49 121 0 0 0 53 60 986 67
2005 70 19 417 214 345 113 20 49 10 74 165 267 1763 235
2006 190 410 185 123 292 329 70 0 17 0 0 164 1780 115
2007 157 166 57 339 238 431 419 105 51 37 112 81 2193 99
2008 107 67 160 248 534 0 0 121 59 304 159 166 1925 79
2009 221 31 104 226 81 9 267 0 75 119 240 132 1505 89
2010 60.0 123.3 131.4 135.3 304.2 570.9 457.9 344.5 175.1 210.1 201.6 120.2 2834 131.5
2011 70.7 47.5 40.5 73.9 178.1 86.5 130.1 29.5 22.7 132.1 167.0 141.7 1120 81.2
2012 16 320 77 199 267 290 287 37 22 117 173 131 1936 95
2013 170 78 31 165 499 0 0 66 121 20 111 69 1330 115
2014 88.4 39.6 119.7 96.6 353.3 307.3 112.4 134.8 368.0 110.2 69.4 86.5 1886 144.5
Sumber : Diolah dari Data Hujan Harian dari Seksi Hidrologi Dinas PSDA Sul-sel.
LAMPIRAN 8
Tabel .10 Data Hujan Bulanan dan Hujan Harian Maksimum Sts. Palattae
Sumber : Diolah dari Data Hujan Harian dari Seksi Hidrologi Dinas PSDA Sul-sel.
LAMPIRAN 9
Tabel .11 Data Hujan Bulanan dan Hujan Harian Maksimum Sts. Tappale
Sumber : Diolah dari Data Hujan Harian dari Seksi Hidrologi Dinas Balai Besar Pompengan
Jenneberang Sul-sel.
LAMPIRAN 10
Tabel .12 Data Curah Hujan Rata-Rata ½ Bulan Pada Stasiun Palattae
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
T ahun
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
2005 1 47 17 30 7 72 67 34 78 55 26 29 33 0 8 22 0 0 29 15 42 13 41 9
2006 55 15 23 34 6 36 0 0 0 0 45 143 0 56 0 0 0 0 0 0 0 0 24 67
2007 50 25 25 0 45 21 23 23 20 83 70 40 140 65 15 35 23 0 0 40 43 25 20 25
2008 13 69 19 34 33 40 58 110 77 90 150 28 86 14 24 18 43 22 98 22 12 26 77 12
2009 11 46 14 11 41 48 24 17 18 29 20 56 38 84 13 0 33 19 26 25 48 119 70 30
2010 27 0 61 19 22 102 66 60 71 56 106 173 118 116 110 148 52 28 43 34 35 27 30 28
2011 40 46 28 20 12 62 10 43 80 93 19 30 52 30 25 6 32 5 25 112 45 39 37 42
2012 8 7 23 22 61 34 21 50 47 35 163 72 110 35 41 13 0 0 7 75 43 14 25 100
2013 78 22 52 7 29 35 61 57 48 21 50 28 25 35 17 8 74 0 0 0 48 64 37 25
2014 60 20 28 6 25 97 84 34 142 201 63 92 18 81 90 25 0 0 0 13 0 25 15 7
Tabel .13 Data Curah Hujan Rata-Rata ½ Bulan Pada Stasiun Tappale
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
T ahun
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
2005 0 35 15 73 0 25 175 250 58 38 250 220 50 220 0 0 0 0 10 25 57 50 95 45
2006 0 0 35 28 0 20 40 50 45 38 55 155 40 32 9 3 0 0 0 0 0 0 0 33
2007 10 53 45 45 13 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33 10 28 20 58
2008 15 65 28 30 28 8 45 25 75 100 88 33 45 18 25 35 6 0 72 41 29 100 20 0
2009 6 46 0 0 76 0 26 25 25 13 0 145 200 0 0 0 0 0 0 16 10 23 0 22
2010 28 6 50 0 42 39 69 17 103 45 106 200 80 127 115 73 50 31 40 81 75 110 34 0
2011 0 85 0 23 0 8 4 28 81 35 0 100 21 0 27 0 20 0 0 110 75 81 24 37
2012 11 11 26 38 8 35 26 57 58 25 100 72 76 23 23 0 0 0 14 31 36 53 118 45
2013 50 17 27 12 0 20 37 50 65 134 130 35 72 97 16 57 64 0 0 16 25 59 19 45
2014 42 51 38 9 113 47 28 25 86 204 85 88 37 103 72 15 0 0 0 4 24 15 0 55
Tabel .14 Data Curah Hujan Rata-Rata ½ Bulan Pada Stasiun Maradda
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
T ahun
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
2005 15 50 18 51 4 36 54 27 62 105 24 22 18 11 0 21 0 0 12 20 50 38 39 6
2006 11 17 51 51 31 16 5 17 78 21 0 25 50 0 0 0 8 0 0 0 0 0 19 45
2007 10 24 31 110 20 0 56 18 23 61 76 43 95 75 12 52 20 0 0 18 28 20 15 0
2008 15 32 27 7 35 41 34 86 73 60 126 25 84 13 10 17 25 0 38 41 11 22 55 19
2009 9 50 7 0 37 21 15 9 6 0 0 25 31 94 10 0 29 21 27 25 35 145 38 32
2010 19 22 44 25 39 21 36 57 62 19 82 132 125 120 87 127 63 42 23 39 39 52 45 19
2011 32 20 1 61 13 9 7 42 25 53 6 70 41 41 11 0 0 110 110 37 81 45 89 34
2012 9 5 27 63 35 46 35 43 66 35 100 81 91 5 0 19 0 30 15 35 9 35 14 22
2013 25 5 28 6 25 38 10 77 35 36 35 0 27 10 43 20 32 0 0 0 26 55 25 10
2014 32 0 0 0 20 55 25 10 65 24 13 0 12 37 31 15 100 150 59 88 55 25 54 25
Tabel .15 Data Curah Hujan Rata-Rata ½ Bulan Pada Stasiun Sanrego
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
T ahun
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
2005 7 50 30 30 22 10 67 50 27 66 90 20 99 51 6 30 24 0 0 13 40 20 34 11
2006 7 20 60 20 5 18 43 4 40 40 37 183 0 66 7 13 12 0 0 0 15 0 53 55
2007 7 50 30 30 22 10 67 50 27 66 90 20 99 51 6 30 24 0 0 13 40 20 34 11
2008 13 18 20 3 40 19 34 75 79 58 0 0 0 0 25 13 23 0 57 35 15 53 60 20
2009 45 81 18 0 35 11 18 71 14 30 9 0 47 89 0 0 25 50 65 18 42 48 45 28
2010 23 7 35 22 20 42 20 80 66 15 75 109 50 120 90 80 25 24 32 69 35 62 37 0
2011 13 53 4 38 20 22 12 71 67 57 15 40 26 3 49 0 29 0 0 52 33 45 38 25
2012 16 0 40 95 20 15 32 57 60 30 60 80 80 35 20 7 0 17 42 40 13 80 38 20
2013 5 13 6 8 27 4 2 29 3 23 7 14 2 42 12 17 2 0 0 20 22 54 10 13
2014 6 25 7 7 15 31 5 27 5 172 3 94 2 90 7 20 0 0 0 0 0 43 11 23
AREAL
PENGEMBANGAN
57 Ha
32 Ha
27 Ha
19 Ha
68 Ha
21 Ha
28 Ha
91 Ha
30 Ha
54 Ha
13 Ha
B.
Am
.18
8 00 .ki
.ka
.0. B.
Am
km .18
8 .ki
73 B. .
.0. Am ka
.a
km
.0.
.ki km .18 72
.ki .ki 0
Eksisting Pengembangan
m.18 .ka
.a km
B .A i.a .0.
.k 48
.ki 0
18 km
Am. .0.
B. 02
5
km.11.163
km.11.364
km.11.637
km.12.230
km.12.435
km.12.602
km.12.910
km.13.803
km.14.422
km.15.149
km.15.282
km.15.561
km.16.333
km.17.382
km.18.114
km.18.720
km.19.263
km.19.450
SALURAN SEKUNDER AMING
B.Am.14a
B.Am.14b
B.Am.15a
B.Am.15b
B.Am.16a
B.Am.17a
B.Am.18a
B.Am.18b
B.Am.19a
B.Am.20a
B.Am.17
B.Am.13
B.Am.14
B.Am.15
B.Am.16
B.Am.18
B.Am.19
B.Am.20
Am. 15 ka.ki.M
LEGENDA:
Bangunan Sadap
Bangunan Bagi Sadap
Bangunan Bagi
Jembatan
Talang
Bangunan Ukur
Bangunan Terjun
Saluran Sekunder
Saluran Muka
AREA EXISTING KECAMATAN g LEGENDA
un
ng
KAHU ut
ar
mi
B
.A
Cag Sungai
ek uni
l.S
Palattae Saluran Skunder Lama
Sa
ing
Bangunan Sadap
MASAGO
Bulu Bangunan Akhir Type Box
Am. 18 ki.ki.
BAm.10
32.00 42.55 Am.18ki.1.ki.
68.00 90.43
Pa
ng Jembatan
em
pa
BATU LAPPA ng
BAm.11 e Jembatan Orang
Am.18ki.1.ka.
35.00 46.54 Bangunan Terjun
te
pu
ki.
go
7 .77
ng
1
. 87
ru
sa
Am.18ki.1 Gorong Gorong Pembawa
Am 00
Bu
BAm.12
AKHIR SALURAN EXISTING
Ma
.
66
AWAL SALURAN BARU
S.
Gorong Gorong Pembuang
a
Balle BAm.18
cc
Am. 18 ki.ka.
S.
Ma
57.00 75.80
Talang
BAm.13
g
Sipon
lan
BAm.21
S.
Am. 20 ki.
tel
Am. 14 ki.
S.
La
54.00 71.81 19.00 25.27 Bangunan Pembilas/Pembuang
Am
BAm.14
e
BAm.19
atu
ing
Box T
tib
Tabenrung Jalan Utama
Ut
Am. 14 ka.
LATELLANG BAm.20
Am. 15 ki. Jalan Desa
a
13.00 17.29 Am. 19 ki.
kit
28.00 37.23 BAm.17
Hu
27.00 35.90
Pa
BAm.15 Am. 16 ki. Jalan Inspeksi
don
BALLE 21.00 27.93
g
Batas Kabupaten
BAm.16
g
Amin
Batas Kecamatan
S.S.
Debit (l/dt.)
Luas Potensial(ha.)
U
Kantor Dinas/Rumah Dinas
Titik Tetap(BM )
0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 Km
0 2 4 6 8 10 cm
Skala 1 : 25.000
60 Ha
SKEMA JARINGAN DI SANREGO
45 Ha 44 Ha 44 Ha 16 Ha AREA 7.253 Ha
SALURAN. SEKUNDER MATTOANGIN
BMT.1 BMT.2 BMT.3 72 Ha
57 Ha
33 Ha
22 Ha 18 Ha 34 Ha
58 Ha 11 Ha 19 Ha 52 Ha 16 Ha 114 Ha
SALURAN. SEKUNDER
Bpr.9 Bpr.10 LABURASSENG
Bpr.8
98 Ha 30 Ha 43 Ha 38 Ha 46 Ha 102 Ha
Bpr.7 57 Ha
86 Ha 107 Ha
28 Ha 105 Ha
Bpr.6 107 Ha
Btp.1
Bpa.6
32 Ha 53 Ha
72 Ha
48 Ha 28 Ha
93 Ha
Blb.3
134 Ha 66 Ha
Bpr.5 Bpa.5
70 Ha
Blb.1
Blb.2
BJr.3
42Ha
66 Ha 40 Ha
87 Ha
28 Ha 27 Ha
20 Ha
62 Ha 68 Ha 47 Ha 104 Ha BJr.2 72 Ha
Bpr.4 Bpa.4 81 Ha 92 Ha 48 Ha
43 Ha 29 Ha
30 Ha BBT.3 100 Ha
13 Ha 44 Ha
41 Ha
52 Ha
59 Ha 44 Ha
Bpr.3 Bpa.3 15 Ha 22 Ha 36 Ha
Bpr.2
Bpr.1
20 Ha
23 Ha
35 Ha
15 Ha
72 Ha
44 Ha
84 Ha
84 Ha
23 Ha
28 Ha
37 Ha
74 Ha
39 Ha
89 Ha
25 Ha
12 Ha
57 Ha
32 Ha
27 Ha
19 Ha
68 Ha
SANREGO WEIR
25 Ha
BS.11
BENDUNG SANGREGO 21 Ha
86 Ha
BS.5
BS.0
BS.1
BS.3
BS.6
BS.9
BS.2
BS.7
BS.8
BS.4
BS.10
SALURAN. INDUK. SANREGO. 47 Ha 23 Ha 28 Ha
18 Ha 91 Ha
BEND.BIRU
63 Ha 39 Ha 30 Ha
16 Ha 45 Ha 54 Ha
13 Ha
81 Ha
41 Ha 103 Ha
96 Ha
41 Ha 114 Ha
61 Ha 70 Ha
18 Ha
86 Ha
41 Ha
63 Ha
52 Ha
32 Ha
22 Ha
45 Ha 74 Ha 64 Ha
100 Ha
37 Ha
31 Ha
154
145
Am. 20 ki.
Peta Situasi
152
19.00 157
153
146 177
176
B.M.1ki.ka.M 145 149
175
174 182
148 145 173 181
180
179
146 163 178 157
162
155
140 156
151
158 157
159
139 138 9.452.000 155
160 BAm.20
142 Am.18ki.1.ka. 9.452.000
35.00 148
170
147 155 151
155 152
141
160
140 156
Am. 19 ki.
Am. 18 ki.ka. 161
27.00 167 174
57.00 162
168
163
146148 BAm.19
BAm.18ki.1.ka.M
160
148 174
165
161 160 169
147 143 142 160
Batulappa
154 9.450.500
181.000
181.500
182.000
144
182.500
183.000
153
184.000
184.500
152 162 180
151
Am. 17 ki. 149
66.00 144 148
BAm.17
145
146 147 147
145 146 174
151 175
148 176
152 179178177 177
180 178
179
146 180
150 181 189 171
147
155 156
Ut 182 188
tib 194 195
158 atu 185 187 196
156 e 184 193
192 197
154 157 183 198
9.450.000 149 186 191
155 144 190
154 153 Am. 16 ki. 9.450.000
143
142 21.00 177
159 161
160 171 176
162 172
149
156 155 BAm.16
150
173 163
Am. 15 ki. 175
28.00 177 162
176
150 155
154 159 154 S.S
158 153 . Am
160
159
152
ing
158
161
162
166 9.449.500 149 157
158 164165 9.449.500
Tabenrung
157 163
X = 182.491,011
Y = 9.449.311,102
167 Z = 154,963
162
161
147
Am. 14 ki.
146
BAm.15
BM.11
54.00
147 163
153 145 151 168
167 169
170
154
155 171
166
156
154 157 165
164 170
AREA EXISTING
174
158 164
159 Ba 165 173
149 160 148 lle 172
161
9.449.000 165
166 171 9.449.000
148 167 BAm.14 Am. 15 ka.ka. 170
172
170 169
169
171
30.00 168 173 174
168 167 160
166 165
150 165
Am. 14 ka. 164
155
13.00 150
160
152 160
150
149
148 160 153 155
161 160 160 142 130 135
147 158 150 160
159 161
161 159
158
BAm.13 145
157 162
138 140
158
137
159
RU G
BA IN
134 127
133 126
LU AN
BAm.12 132
125 166
SA UR
158 161
AW IR S
168
AK
169
124
123
129
122 118
BAm.11 160
121 117
152
116 155 149
AREA EXISTING 135
140 150
9.448.000 130
145
157
180.500
9.448.000
181.000
181.500
182.000
182.500
183.000
139
183.500
184.000
184.500
140 163
164
141
140
111
114 112
113
113
115 BAm.15ka.ki.M
160 127
161 119
162 129 116
155 128 113
112 117
111
117
107 110
9.447.500
109
108 107 9.447.500
163 159
106 119
120 117
105
104
156 BAm.10 103
102
119
160
114
AREA EXISTING
101
111
100 Am. 15 ka.ki.
114
112 91.00 113
106
113
105
104
9.447.000
9.447.000 119
161 109
101
100 120
110 114
113
99
111 112
117
112 118
113
114 99
115 98
114 116 97
130 116
96
113
112 102
118 117 115 113 117 114 94 105
95
9.446.500
9.446.500
Dokumentasi BAM.13