Anda di halaman 1dari 11

IMPLEMENTASI STRATEGI TEAM ACCELERAD INTRUCTION (TAI)

PADA PEMBELAJARAN PAI KURIKULUM MERDEKA MATERI SIFAT


WAJIB BAGI ALLAH DI KELAS III SDN NEGERI II DESA KAUMAN
KECAMATAN BAURENO KABUPATEN BOJONEGORO

Oleh:

IKHDA NURUL KHOIRIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH


STAI ATTANWIR SUMBERREJO
BOJONEGORO
2022/2023
IMPLEMENTASI STRATEGI TEAM ACCELERAD INTRUCTION (TAI)
PADA PEMBELAJARAN PAI KURIKULUM MERDEKA MATERI SIFAT
WAJIB BAGI ALLAH DI KELAS III SDN NEGERI II DESA KAUMAN
KECAMATAN BAURENO KABUPATEN BOJONEGORO

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan informasi tentang
implementasi strategi accelerad intruktion (TAI) pada pembelajaran PAI Materi Sifat-Sifat
wajib Allah di kelas III SD Kauman III Kec. Baureno, Kab. Bojonegoro. Jenis penelitian
yang di gunakan adalah penelitian kualitatif, yang berarti yang di lakukan adalah penelitian
pada sebuah objek untuk mengetahui suatu tindakan yang diterapkan pada sebuah objek.
Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan naturalistik dimana data yang penulis
dapatkan itu benar benar data yang peroleh penulis dari hasil penelitian di lapangan. Dengan
teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi,
serta teknik analisis data yang digunakan adalah triangulasi sumber.
Berdasarkan hasil penelitian yang di dapatkan bahwa dengan implementasi strategi
team accelerad intruction siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Berbentuk pengajaran
dengan cara diskusi aktif, siswa dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Siswa dituntut
untuk lebih aktif dan saling memotivasi anggota kelompok sehingga siswa termotivasi untuk
dapat meningkatkan keaktifannya dalam kelompok pengalaman strategi TAI mengajarkan
anak didik untuk pembiasaan membagi tugas secara bersama dan dapat menjadi motivator /
turot sebaya bagi temannya dalam mengungkapkan argumen dan kuis-kuis dari guru.
Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam implementasisi strategi team
accelerad intruction yang diterapkan di SD Negeri Kauman II Desa. Kauman, Kecamatan,
Baureno. Kabupaten Bojonegoro, adalah sebagai berikut : (1) faktor pendukungnya yakni,
kecerdasan dan kemampuan siswa, tersedianya buku-buku referensi yang cukup, media yang
cukup memadai, seperti LCD, suasana kelas yang kondusif dan ruang kelas yang
representatif. (2) Adapun faktor penghambatnya yakni, masih ada siswa yang pasif dan
kurang fokus dalam penerapan metode tersebut. Selain itu, strategi TAI tidak dapat
diterapkan dalam semua materi mata pelajaran akidah, karena membutuhkan waktu yang
cukup lama.

Abstract
This study aims to find out and obtain information about the implementation of the
accelerating instruction (TAI) strategy in Islamic Islamic Education learning Materials of
Allah's Obligatory Characteristics in class III SD Kauman III Kec. Baureno, Kab.
Bojonegoro. The type of research used is qualitative research, which means that what is
being done is research on an object to find out an action that is applied to an object. In this
study the authors used a naturalistic approach where the data the authors obtained were
actually the data the authors obtained from the results of research in the field. The data
collection techniques used were observation, interviews, and documentation, as well as the
data analysis technique used was source triangulation.
Based on the results of the research, it was found that by implementing the team
accelerating instruction strategy, students were more active in learning. In the form of
teaching by way of active discussion, students are required to be more active in learning.
Students are required to be more active and mutually motivate group members so that
students are motivated to be able to increase their activity in the group. The TAI strategy
experience teaches students to get into the habit of sharing tasks together and can become
motivators/peers for their friends in expressing arguments and quizzes from the teacher.
The supporting and inhibiting factors in the implementation of the team accelerating
instruction strategy applied at SD Negeri Kauman II Desa. Kauman, District, Baureno.
Bojonegoro Regency, are as follows: (1) supporting factors namely, intelligence and ability
of students, availability of sufficient reference books, sufficient media, such as LCD,
conducive classroom atmosphere and representative classrooms. (2) The inhibiting factor is
that there are still students who are passive and lack focus in applying the method. In
addition, the TAI strategy cannot be applied to all faith subject matter, because it requires
quite a long time.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga pelaksanaan Praktik Pengalaman lapangan (PPL) di SD Negeri
Kauman ini dapat terselesaikan dengan baik. Penyusun dapat menyelesaikan laporan
PPL ini sebagai tugas akhir PPL PGMI STAI Attanwir. Sholawat dan salam semoga
selalu tercurahan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya, dan
semoga kita termasuk umat yang akan bersamanya kelak bertemu dengan sang Pencipta.
Tujuan penyusun laporan ini yaitu untuk mendeskripsikan kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan dalam serangkaian kegiatan PPL khususnya di SDN II Desa, Kauman. Kecamatan,
Baureno. Kabupaten, Bojonegoro. pada awal tahun pelajaran 2022/2023. Kegiatan PPL
dilaksanakan dari tanggal 03 Februari 2023 sampai 28 februari 2023 di SDN II Desa,
Kauman. Kecamatan, Baureno. Kabupaten, Bojonegoro.
Melalui pelaksanaan PPL ini dapat memberikan pengalaman mengajar,memperluas
wawasan, pelatihan dan pengembangan keterampilan, kemandirian,tanggung jawab, dan
kemampuan dalam memecahkan masalah. Penyusunan laporan ini dibuat sebagai bukti
pertanggung jawaban atas pelaksanaan PPL dan merupakan pendeskripsikan kegiatan yang
penyususan dilaksanakan selama kegiatan PPL berlangsung. Penyusun menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini telah banyak menerima bantuan, dan
dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
laporan ini sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini
penyusun ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar- besarnya atas segala bantuan dan
bimbingannya kepada:
1. Bapak Moh. Bahtiar, M. Pd. Selaku Rektor STAI Attanwir Sumberjo beserta
jajarannya yang telah memberikan kesempatanuntuk pelaksanaan kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL).
2. Ibu Ummi innayati , M.Pd selaku kordinator PPL PGMI yang telah memberikan
bimbingan, dukungan, dan arahannya selama pelaksanaan Praktek Pengalaman
Lapangan sampai selesainya laporan ini.
3. Bapak Drs. Abdul Rokhim, M.pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kauman II yang
telah memberikan ijin Penulis untuk melaksanakan PPL.
4. Bapak dan Ibu Guru dan seluruh karyawan/karyawati SD Negeri Kauman II yang
Telah membantu pelaksanaa PPL.
5. Siswa-siswi SD Negeri Kauman II tahun ajaran 2022/2023. Semua Keseriusan
belajar dan canda tawa bersama kalian semua merupakan kenangan.

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan wujud dan peradapan sebuah bangsa dan negara. Pendidikan
memegang penting dalam proses pembangunan bangsa. Pendidikan merupakan salah satu
cara bagi negara untuk mencetak bagi sumber daya manusia yang bersaing di era global.
Pendidikan tidak hanya berfungsi untuk, hal tersebut namun pendidikan juga berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman,cakap,kreatif,
mandiri dan menjadi warga yang demokratis.
Pendidikan yang bermutu tidak dilihat dari kualitas kelulusannya saja, tetapi juga
mencakup bagaimana lembaga pendidikan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai
dengan standat mutu yang berlaku. Kepuasan orang tua mutu, masyarakt, dan pihak terkait
(stakeholder es), terhadap lulusan berkualitas dan pelayanan sekolh yang baik merupakan
kata kunci mutu sekolah yang diandalkan. Pendidikan tidak lepas dari hakikat dan tujuan
penciptaan manusia, sebagaimana Islam menegaskan misi penciptakan manusia adalah peran.
Pendidikan dipercaya sebagai alat strategi dalam meningkatkan taraf hidup manusia
karena melalui pendidikan, manusia menjadi cerdas, memiliki kemampuan atau skill, sikap
hidup yang baik, sehingga dapat bergaul dengan masyarakat, Pendidikan merupakan investasi
yang memberikan keuntungan guna menjadikan sebuah bangsa yang bermartabat dihadapan
dunia. Sistem pendidikan yang berhasil dapat membentuk sumber daya manusia dengan
karakter yang kuat, akhlak mulia, berkarakter, disiplin, bertanggung jawab, mandiri, terjadi
di hampir semua lembaga pendidikan baik negara maupun swasta.
Sebagaimana firmanNya ada pada QS. Shad [38] ayat 29:
ِ ‫اركٌ ِليَدَّب َُّزوا آيَاتِ ِه َى ِليَتَذَ َّك َز أُو ُل ْاْل َ ْلبَا‬
‫ب‬ َ َ‫ِكتَابٌ أ َ ْنزَ ْلنَاهُ إِلَيْكَ ُمب‬
Kitab (Al Quran) yang Kami turunkan kepada-mu penuh berkah agar mereka menghayati
ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran (QS. Shad: 29).
Untuk mewujudkan hal tersebut pendidikan menjadi suatu hal yang menuntut
perbaikan dan perkembangan secara terus menerus. Perbaikan dan perkembangannya
diantaranya adalah kurikulum, buku belajar, dan teknologi, dan metode- metode dalam
pembelajaran. Perbaikan dan perkembangan tersebut harus diimbangi pula dengan adanya
pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan yang bertujuan untuk dapat mengembangkan
potensi pada individu siswa secara maksimal.
Guru sebagai inovator pembelajaran Tugas guru sebagai inovator atau pembaharu
adalah mampu menyebarluaskan ide-ide baru berupa ilmu pengetahuan dan teknologi kepada
peserta didik. Pembaharuan (inovasi) dalam proses pembelajaran tersebut tidak terlepas dari
tugas guru sebagai inovator diantaranya, guru melakukan kegiatan yang kreatif, guru mampu
menemukan strategi, metode, atau konsep-konsep yang baru dalam konsep pengajaran, guru
mampu menemukan strategi dan metode mengajar yang efektif, guru mampu meningkatkan
kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan strategi dan metode mengajar serta guru
mau mencoba dan menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang baru.
Keberhasilan proses mengajar tidak hanya dilihat dari hasil belajar yang dicapai siswa
setelah mengerjakan soal yang diberikan oleh guru melalui evaluasi pembelajaran.
Keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah juga terwujud dari perubahan kepribadian
yang di munculkan oleh siswa setelah melaksanakan pembelajaran. Hal ini disebut dengan
perubahan siswa menjadi karakter yang lebih baik. Pendidikan karakter sebagaimana
tercantum dalam Proses No.87 Tahun 2017 bahwa penguatan karakter ( PPK ) dilaksanakan
melalui nilai-nilai Pancasila
Terutama nilai religius, jujur, toleransi, kreatif, disiplin,kerja keras,mandiri,
demokrasi, rasa ingin tau, semangat kebangsaan, rasa cinta tanah air, menghargai prestasi,
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan bertanggung
jawab.
SDN Kauman II Desa. Kauman, kecamatan. Baureno, Kabupaten, Bojonegoro.
Merupakan SD Negeri yang memiliki 6 kelas yang dimana jumlah siswa seluruhnya adalah
38 siswa. Materi sifat-sifat wajib bagi Allah siswa kelas 3 berjumlah 8 orang terdiri dari 3
siswa laki laki dan 5 siswa perempuan. Startegi yang digunkan adalah metode konvensional
yang terkadang telah dipadukan dengan metode moderen namun masih kurang menarik bagi
siswa.
Pada saat pelajaran berlangsung siswa kurang aktif. ada yang meletakkan kepalanya
di meja, ramai sendiri, jalan- jalan, mengganggu dan mengejek teman yang lainnya, hanya
ada beberapa siswa yang tekun diam memperhatikan pelajaran. Jika ada kegiatan yang
mengharuskan pekerjaan secara kelompok terlihat rasa solidaritas dan kerja samanya kurang.
Kemanapun untuk berkerjasamanya atau berhubungan dengan temannya dikelas masih
belum terlihat.
Belajar aktif sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar
yang maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima dari pengajar ada
kecendrungan cepat melupakan apa yang telah diberikan. Oleh sebab itu diperlukan
perangkat tertentu untuk dapat mengikat informasi yang di terima oleh guru. Startegi Team
Accelerated Instruction (TAI) adalah salah satu kajian pustaka
A. Pengertian Implementasi
Menurut kamus besar (KBBI), implementasi adalah Penerapan atau pelaksanaan.
Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah
disusu secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya di lakukan setelah
perencanaan sudah di anggap sempurna. Menurut Nurdin Usman implementasi adalah
bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem,
implementasi bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk
mencapai tujuan kegiatan 17 Guntur Setiawan berpendapat, Implementasi adalah
perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan
untuk mencapai serta memerlukan jaringan pelaksanaan, birokrasi yang efektif.
Dari pengertian dia atas memperlihatkan bahwa kata implementasi bermula dari
satu mekanisme suatu sistim. Berdasarka makna dari para ahli dapat disimpulkan
implementasi adalah suatu kegiatan yang terencana. Bukan hanya suatu aktifitas yang
dilakukan secara bersungguh-sungguh berdasarkan acuan norma-norma tertentu untuk
mencapai tujuan kegiatan. Oleh karen itu implementasi tidak berdiri sendiri tetapi
dipengaruhi oleh objek-objek berikut yaitu kurikulum. Implementasi kurikulum
merupakan proses perencanaan ide, program atau aktifitas baru dengan harapan orang
lain dapat menerima dan melakukan perubahan terhadap suatu pembelajaran dan
memperoleh hasil yang telah ditetapkan sebelumnya.
B. Pengertian Belajar
Belajar merupakan roses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.
Artinya tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingkah laku baik menyangkut tingkah
laku baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap, baik menyangkut
segenap aspek organisasi maupun pribadi. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan di
sadari atau disengaja. Aktivitas ini menunjukkan pada keativan seseorang dalam
melakukan aspek mental yang mungkin terjadi perubahan pada dirinya. Dengan
demikian dapat dipahami juga bahwa suatu kegiatan belajar dikatakan baik apabila
intensitas keaktifan jasmani maupun mental seseorang semakin tinggi.
Sebaliknya meskipun seseorang dikatakan belajar, namun jika kearifan jasmaniah
dan mentalnya rendah berarti kegiatan belajar tersebut tidak secara nyata memahami
bahwa dirinya melakukan kegiatan belajar. Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan
bahwa belajar merupakan semua tindakan yang dilakukan secara sengaja oleh individu
maupun kelompok baik mental maupun psikis yang memungkinkan adanya perubahan
kea arah yang lebih baik dalam diri pribadi maupun kelompok setelah melakukan
aktivitas tersebut.
Faktorcooperative yang bertujuan untuk membentuk siswa lebih aktif. Sehingga
siswa sebagai pusat belajar, bukan guru. Strategi ini dilaksankan dengan membuat para
siswa bekerja dalam kelompok dan mengemban tugas, mengelola,saling membantu satu
sama lain dalam menghadapi masalah, dan saling memberikan dorongan untuk maju agar
melatih tingkat kerja sama yang tinggi anyar siswa.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka menarik untuk dilaksankan
untuk sebuah penelitian di SDN II Desa, Kauman. Kecamatan, Baureno. Kabupaten,
Bojonegro.untuk mendiskripsikan bagaimana proses formulasi strategi pada
implementasi strategi Team Accelerated Instruction disekolahan tersebut. Melihat
urgensi dari penelitian ini maka di rumuskan judul penelitian “ Implementasi Strategi
Team Accelerated Instruction (TAI) pada pembelajaran PAI Materi Sifat wajib Allah di
kelas 3 di SDN II Kauman Desa, Kauman Kecamatan, Baureno Kab, Bojonegoro”.

KAJIAN PUSTAKA
Dari pengertian dia atas memperlihatkan bahwa kata implementasi bermula dari satu
mekanisme suatu sistim. Berdasarka makna dari para ahli dapat disimpulkan implementasi
adalah suatu kegiatan yang terencana. Bukan hanya suatu aktifitas yang dilakukan secara
bersungguh-sungguh berdasarkan acuan norma-norma tertentu untuk mencapai tujuan
kegiatan. Oleh karen itu implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek-
objek berikut yaitu kurikulum. Implementasi kurikulum merupakan proses perencanaan ide,
program atau aktifitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan
perubahan terhadap suatu pembelajaran dan memperoleh hasil yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Pendekatan masalah dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pe
dekatan kualitatif adalah metode penelitian yang memusatkan perhatiannya pada prinsip-
prinsip umum yang mendasar perwujudan satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan
sosial manusia. Metode digunkan untuk memahami dan memecahkan masalah pada suatu
penelitian.
Pada penelitian ini Penulis menggunakan pendekatan naturalistik dimana data yang
didapatkan benar-benar data yang penulis peroleh dari hasil penelitian lapangan. Kemudian
data tersebut penulis kumpulkan dan diolah dan dibuat kedalam hasil penelitian. Adapun
alasan penelitian dalam menggunakan pendekatan naturalistik ini, karena dalam pendekatan
naturalistik lebih meneliti tentang pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang
husus. Di mana dalam penelitian ini nantinya akan memberi pemahaman tentang sejauh mana
minat belajar anak khususnya dalam menumbuhkan minat belajar di sekolah khususnya
dalam menumbuhkan minat belajar anak di kelas III SDN II Desa, Kauman. Kecamatan,
Baureno. Kabupaten, Bojonegoro. Tahun pelajaran 2022/2023

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah metode Kualitatif, yang berarti penelitian yang
digunkan pada sebuah objek untuk mengetahui sebuah akibat tindakan yang diterapkan pada
sebuah objek untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada sebuah objek tersebut
dengan pertimbangan pribadi meliputi implisit (asumsi atau konsep), interaktif (timbal balik)
dan imaginatif ( khayalan untuk memberikan kesimpulan). Hasil penelitian di uraikan dengan
kata-kata menurut pendapat responden dan apa adanya.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah,dengan
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan yang melibatkan
berbagai metode yang ada. Adapun alasan penggunaan metode ini adalah karena lebih
mampu mendekatkan penelitian dengan objek yang dikaji. Sebab, peneliti langsung turun ke
lapangan dalam mengamati objek yang dikaji sebagai alat utama riset. Penelitian ini untuk
mengetahui implementasi kurikulum merdeka di SDN II Desa Kauman. Kec. Baureno, Kab.
Bojonegoro.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Faridahtul (Jannah et al., 2022), Implementasi adalah suatu pelaksanaan dari
sebuah rencana yang sudah disusun atau dirangkai secara matang dan terperinci. Dalam
mengimplementasikan kurikulum merdeka terdapat tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan
dan pengevaluasian. Berdasarkan hasil temuan dan analisis data dalam penelitian ini, maka
peneliti akan membahas mengenai implementasi kurikulum merdeka di SDN II Desa,
Kauman. Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro.
Pada tahap perencanaan sebagai kepala sekolah harus melakukan perencanaan dengan
membuat jadwal pembinaan kepada semua guru terkait materi-materi penting di kurikulum
merdeka. Pada tahap pelaksanaan, para guru terpilih membuat suatu rancangan pembelajaran
yang akan diberikan pada peserta didiknya yang terdiri dari pembelajaran paradigma baru
yang memfokuskan keaktifan pembelajaran siswa, pemantapan Capaian Pembelajaran (CP),
dan pemahaman materi pembelajaran melalui modul ajar berdeferensiasi yang sesuai dengan
materi pebelajaran siswa. Dan pada tahap evaluasi, guru mampu menyiapkan dan
merumuskan pembelajaran yang akan dilaksanakan keesokan harinya pada masing-masing
bab pelajaran.
Menurut Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan
Teknologi Republik Indonesia, kurikulum merdeka hadir sebagai inovasi dalam menciptakan
suasana belajar dan Bahagia. Nadiem mengharapkan adanya pembelajaran yang tidak
menyusahkan guru atau peserta didik dengan menunjukkan ketercapaian tinggi nilai atau
KKM, berganti menjadi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). Peserta didik
juga diberi kebebasan untuk berfikir dan belajar dari sumber mana saja, agar mampu mencari
pengetahuan dan memecahkan masalah yang dihadapi secara nyata (Inayati, 2022).
Berdasarkan hasil penelitian, hal ini selaras dengan penerapan kurikulum merdeka di
SDN II Desa Kauman, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, dimana kurikulum
merdeka ini merupakan model pembelajaran yang merdeka (bebas), tidak ada lagi sebutan
dengan KKM tidak digunakan lagi dan berganti menjadi Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (KKTP). Dimana, model pembelajarannya di bebaskan kepada anak.
Menurut Kemendikbud Ristek kekhasan kurikulum merdeka, yaitu 1) Jam belajar
pertahun 144 jam, 2) Adanya Capaian Pembelajaran, 3) Adanya Tujuan Pembelajaran, 4)
Modul Ajar, 5) Guru merancang pembelajaran perminggu dengan 20% Project dari
intrakurikuler contoh perminggu mata pelajaran PKn 4 jam, maka 3 jam intrakurikuler dan 1
jam kokurikuler, 6) Bisa sistem block. 7) Mata pelajaran IPA dan IPS disatukan menjadi
IPAS, 8) Berbasis proyek tetapi tidak mengurangi intrakurikuler, 9) Mata Pelajaran SBdP
hanya bisa diajarkan satu bidang saja, misalnya seni rupa, seni tari, atau seni suara. 10)
Pembelajaran harus berdiferensiasi.
Salah satu sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka belajar saat ini yakni SDN
Desa Kauman, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, dimana para guru dan siswa
menggunakan media literasi digital salah satunya dalam peyampaian materi pelajaran melalui
laptop yang difasilitasi guru untuk menyampaikan materi ajar dengan prantara Presentasi
Power Point (PPT). Dimana, penggunaan media PPT literasi numerasi ini dapat membuat
keefektifan siswa dalam memerlukan pehaman tentang apa yang siswa ketahui dan perlukan
untuk belajar dan memberikan kepemahaman siswa dalam berfikir kritis.
Dengan demikian siswa bukan lagi hanya menjadi objek pembelajaran, tetapi menjadi
subjek pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus dengan matang mempersiapkan dan
merencanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan pemahaman dan keterampilan
proses siswa. Semua itu dapat terwujudkan jika guru menguasai konten isi materi dan
bagaimana mengajarkannya dengan baik. Untuk mendukung ketercapaian tersebut perlu
dilakukan pembinaan terhadap guru, dalam rangka membentuk guru yang professional. Salah
satu upaya yang telah dilakukan salah satunya pemerintah menyiadakan buku. Buku guru
berisi konten materi dan strategi pembelajarannya yang menjadi panduan dalam palaksanaan
pembelajaran kurikulum merdeka (Saadah et al., 2022).
Berdasarkan hasil penelitian di SDN II Desa Kauman, Kecamatan Baureno,
Kabupaten Bojonegoro, dimana para guru sebelum melalukan pembelajaran kurikulum
merdeka harus belajar dahulu mengenai konsep pelaksanaan kurikulum merdeka melalui
buku ajar guru. Dimana buku ajar guru tersebut meliputi materi-materi apa saja yang akan
diajarkan, dan bagaimana cara peyampaian proses pembelajaran yang diberikan kepada
siswa. Selain itu, kurikulum merdeka dapat membuat kebebasan berfikir oleh siswa dan
proses mengajar guru. Dengan demikian, para siswa mampu menempatkan minat dan
bakatnya, sehingga dapat bermanfaat bagi siswa dalam memahami materi pembelajaran
berbasis Pendidikan karakter melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila nantinya
menjadi peserta didik yang bermutu setelah selesai di Pendidikan dasar hingga menuju di
Pendidikan selanjutnya.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN II Desa Kauman, Kecamatan
Baureno, Kabupaten Bojonegoro dapat disimpulkan bahwa implementasi kurikulum merdeka
yang diterapkan di sekolah SDN II Desa Kauman, Kecamatan Baureno, Kabupaten
Bojonegoro telah dilaksanakan di kelas 3 secara bertahap yang dilakukan secara optimal dan
sedang berlangsung.
Terdapat persiapan guru dalam pelaksanaan kurikulum merdeka yakni
mempersiapkan modul pembelajaran melalui pemahaman dari buku ajar guru, dan mampu
menyampaikan materi pembelajaran melalui media literasi digital salah satunya PPT literasi
digital. Serta, mampu menciptakan media pembelajaran kreatif sesuai minat setiap siswa.
Sehingga dapat meningkatkan daya berfikir kritis siswa dalam memahami materi
pembelajaran yang disampaikan. Selain itu, implementasi kurikulum merdeka di SDN II
Desa Kauman, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro dapat memberikan dampak bagi
guru dan siswa. Dimana, guru dituntut untuk kreatif inovatif dalam metode, media, dan
Teknik pembelajaran serta pola pikir guru berubah dalam melaksanakan pembelajaran
kurikulum merdeka. Sedangkan bagi siswa, siswa dapat belajar dengan menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKA
Angga, A., Suryana, C., Nurwahidah, I., Hernawan, A. H., & Prihantini, P. (2022). Komparasi
Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar Kabupaten Garut.
Jurnal Basicedu, 6(4), 5877–5889. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3149

Budianti, Vanny Maria, dan Ratman. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
(Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata PelPelajaran Sains
Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Labuan Panimba. (Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8.
ISSN 2354-614X).

Inayati, U. (2022). Konsep dan Implementasi kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran Abad-21 di
SD/MI. ICIE: Internasional Conference on Islamic Education, 2

Oksari, A. A., Susanty, D., Wardhani, G. A. P. K., & Nurhayati, L. (2022). Analisis Implementasi
Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) Program Studi Biologi Universitas
Nusa Bangsa. Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 5(1), 78–85.

Rohendi, Dedi; Sutarno, Heri; Waryuman, Devy R. 2010. Penerapan Metode Pembelajaran Team
Assisted Individualisation (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (PTIK), Vol.3 No.1, Juni 2010).

Anda mungkin juga menyukai