Anda di halaman 1dari 4

Kisah Nabi Ayyub: Nabi Kaya Raya yang diberi Cobaan oleh Allah

Nabi Ayyub merupakan seorang nabi yang dianugerahi kekayaan harta yang
melimpah. Kekayaan Nabi Ayyub meliputi hewan ternak seperti unta, sapi, kambing,
kuda, dan keledai. Allah SWT kemudian memberikan cobaan penyakit kepada Nabi
Ayyub.
Nabi Ayyub adalah nabi yang penyabar atas segala ujian yang dihadapi. Berkat
sifatnya yang penuh kesabaran, ketenangan, dan ketakwaannya tersebut, ia
kemudian menjadi hamba yang dikasihi oleh Allah SWT.
Dijelaskan Ibnu Katsir dalam buku Kisah Para Nabi yang diterjemahkan oleh
Saefulloh MS, Nabi Ayyub juga merupakan seorang nabi yang menerima wahyu. Ini
didasarkan atas firman Allah dalam surat An Nisa ayat 163,

‫ِاَّن ٓا َاْو َح ْي َن ٓا ِاَلْي َك َك َم ٓا َاْو َح ْي َن ٓا ِاٰل ى ُن ْو ٍح َّو الَّن ِبّٖي َن ِم ْۢن َب ْع ِد ٖۚه َو َاْو َح ْي َن ٓا ِآٰلى ِاْب ٰر ِهْي َم َو ِاْس ٰم ِعْي َل َو ِاْس ٰح َق َو َي ْع ُقْو َب َو اَاْلْس َباِط َو ِع ْي ٰس ى‬
‫َو َاُّيْو َب َو ُيْو ُنَس َو ٰه ُرْو َن َو ُس َلْي ٰم َن ۚ َو ٰا َت ْي َن ا َد اٗو َد َز ُبْو ًر ۚا‬

Artinya: "Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana


Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah
mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya; Isa,
Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami telah memberikan Kitab Zabur
kepada Dawud."

Cobaan yang diberikan kepada Nabi Ayyub


Allah SWT kemudian memberi cobaan kepada Nabi Ayyub melalui harta
miliknya. Atas kehendak Allah SWT, semua harta ini diambil kembali sehingga Nabi
Ayyub tak memiliki apapun.
Selain itu, tubuhnya juga diuji dengan segala macam penyakit, dan yang sehat
hanya hati dan lidahnya. Dengan hati dan lidahnya tersebut, Nabi Ayyub selalu
berdzikir kepada Allah, dan menghadapi segala cobaan dengan sabar dan tabah. Ia
juga selalu mengingat Allah sepanjang hari.
Ujian yang menimpa Nabi Ayyub ini berlangsung cukup lama, sampai ia dan
istrinya terusir, bahkan tidak ada yang mau menerima istrinya untuk bekerja.
Suatu hari, istri Nabi Ayyub menjual satu dari dua kepang rambutnya kepada putri
seorang pejabat. Ia menukarnya dengan makanan yang layak. Esok harinya, istrinya
menjual kepang rambutnya lagi untuk menukarnya dengan makanan.
Ketika Nabi Ayyub mengetahui bahwa kepala istrinya tidak berambut, ia
kemudian berdoa seperti yang dijelaskan dalam surat Al Anbiya ayat 83,

‫ۚ َو َاُّيْو َب ِاْذ َن اٰد ى َر َّب ٓٗه َاِّن ْي َمَّسِنَي الُّضُّر َو َاْن َت َاْر َح ُم الَّر اِحِمْي َن‬

Artinya: "Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "(Ya
Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha
Penyayang dari semua yang penyayang."
Kemudian Allah juga berfirman dalam Al Anbiya ayat 84,

‫ۚ َفاْس َت َج ْب َن ا َل ٗه َفَكَش ْف َن ا َم ا ِب ٖه ِمْن ُض ٍّر َّو ٰا َت ْي ٰن ُه َاْه َل ٗه َو ِم ْث َلُهْم َّمَع ُهْم َر ْح َم ًة ِّمْن ِع ْن ِد َن ا َو ِذ ْك ٰر ى ِلْلٰع ِب ِدْي َن‬

Artinya: "Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang
ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat
gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi
peringatan bagi semua yang menyembah Kami."
Dari kisah Nabi Ayyub ini menjadi peringatan bagi mereka yang mendapat
cobaan. Cobaan dari Allah SWT dapat berupa harta kekayaan, keturunan, ataupun
penyakit. Agar bisa dijadikan teladan bahwa Nabi Ayyub yang mendapat cobaan
yang berat, terus bersabar sampai Allah SWT berikan kepadanya kesembuhan
Kisah Nabi Ayyub: Ujian, Kesabaran, dan Rahmat Allah

Kisah Nabi Ayyub adalah salah satu cerita paling menginspirasi dalam Al-Quran, yang
memperlihatkan ujian luar biasa, kesabaran yang tak tergoyahkan, dan rahmat Allah yang
melimpah. Nabi Ayyub adalah seorang nabi yang hidup pada masa yang sangat kuno. Ia
dikenal sebagai seorang yang sangat saleh, kaya raya, dan berkah, memiliki keluarga yang
bahagia, serta diberkati dengan kesehatan yang sempurna.

Namun, ujian yang luar biasa menguji kesabaran dan iman Nabi Ayyub. Allah
mengujinya dengan penyakit yang sangat parah. Kulitnya menjadi meradang dan penuh
borok, membuatnya menderita secara fisik dan sosial. Ia tidak bisa lagi bekerja, keluarganya
menjauhinya, dan bahkan teman-temannya tidak ingin bersinggungan dengannya karena
takut tertular penyakitnya.

Pada saat-saat seperti ini, Nabi Ayyub tetap bertahan dalam keimanan dan kesabaran.
Meskipun penderitaannya sangat besar, ia tidak pernah mengeluh kepada Allah. Sebaliknya,
ia terus bersyukur atas segala nikmat yang pernah diterimanya. Ia tahu bahwa ujian ini
adalah cobaan dari Allah, dan ia yakin bahwa Allah memiliki rencana yang lebih besar.

Pada titik tertentu dalam penderitaannya, istri Nabi Ayyub, yang tetap setia padanya,
berkata, "Hanyalah dosa yang menimpa kamu, dan (kami tidak bisa menghindarinya) jika
kamu bersabar, maka itu lebih baik bagimu." (QS. Sad: 44). Ini adalah salah satu hikmah
pertama yang bisa kita ambil dari kisah Nabi Ayyub: pentingnya kesabaran dalam
menghadapi ujian kehidupan. Nabi Ayyub adalah contoh nyata bahwa ketika kita dihadapkan
pada cobaan yang berat, kesabaran adalah kunci untuk menjalani ujian tersebut dengan
kemuliaan.

Meskipun Nabi Ayyub mengalami penderitaan fisik dan sosial yang tak terbayangkan,
ia tetap bertahan dalam ketaatan kepada Allah. Ia memahami bahwa kesehatan dan
kemakmuran adalah karunia dari Allah, dan ia tidak pernah mengeluh tentang keadaannya
yang sulit. Ini mengajarkan kita pentingnya keikhlasan dalam ibadah dan pengabdian kita
kepada Allah. Kita harus selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan tulus,
tanpa mengharapkan imbalan dunia, melainkan pahala dari Allah di akhirat.

Tidak hanya Nabi Ayyub yang menghadapi cobaan ini, tetapi juga keluarganya. Istri dan
anak-anaknya tetap setia mendampinginya selama masa sulit ini. Mereka memberikan
dukungan moral dan fisik yang sangat dibutuhkan oleh Nabi Ayyub. Ini mengingatkan kita
akan pentingnya dukungan keluarga dalam mengatasi kesulitan. Keluarga adalah salah satu
aset terbesar dalam hidup kita, dan kita harus selalu menghargai dan mendukung satu sama
lain dalam setiap situasi.

Akhirnya, Allah, Maha Penyayang, merahmati Nabi Ayyub dan mengembalikan


kesehatannya. Dalam Al-Quran, Allah berfirman, "Maka Kami mendengar doa Ayyub, lalu
Kami mengembalikan kepadanya kesehatannya yang dulu, dan (Kami berikan) kepadaNya
(juga) keluarganya yang (selalu) ada bersamanya sebagai suatu rahmat dari Kami dan
pelajaran (bagi orang-orang yang mahu bersyukur)." (QS. Sad: 41). Ini mengajarkan kita
bahwa Allah adalah Sang Penyembuh dan Maha Pemurah. Terkadang kita mungkin
mengalami kesulitan dan penderitaan, tetapi jika kita bersabar, bertawakal kepada Allah, dan
terus berdoa, Allah akan menyembuhkan luka kita dan memberikan rahmat-Nya kepada kita.

Hikmah dari kisah Nabi Ayyub adalah pentingnya kesabaran dalam menghadapi ujian
kehidupan, keikhlasan dalam ibadah, dukungan keluarga dalam saat-saat sulit, dan
keyakinan bahwa Allah adalah Maha Penyayang yang selalu siap memberikan rahmat-Nya
kepada hamba-Nya yang bersabar dan bersyukur. Kisah Nabi Ayyub adalah bukti nyata
bahwa dengan iman yang kuat dan kesabaran yang tulus, kita dapat melewati ujian apa pun
yang Allah berikan kepada kita.

Anda mungkin juga menyukai