Anda di halaman 1dari 200

PENERAPAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA PADA


PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS I SDN RAGUNAN 012

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh :

Siti Nur Aftika


NIM : 11150183000050

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H / 2020 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIⅣ IBING SKRIPSI

PENERAPAN ⅣIEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAPIPILAN


MEMBACA PERpluLAAN SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK
KELASISDN RACUNAN 012
S‐
Si

Dittukan kepada Fakuhas 1lmu Tarbiyah dan Keguruan

Untukmemenuhipersyaratan mencapd gelar Sttan Pendidikan(S.Pの

01ch

Stti Ntt Attika

NIM ll150183000050

Pembimbing

Nttia ttrafqni,M_Pd

NIP.198110032009122004

JllRIIISAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTⅡ )AIYAH


FAKULTASILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UN「円DRSITASISLAM NEGERISYARIFⅡ DAYATULLAH

JttTA
1441H/2019M


LEⅣ IBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul "Penerapan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca


Permulaan Pada Pembelajaran Tematik Kelas I SDN Ragunan 12", disusun oleh Siti Nur
Aftika NIM. 11150183000050 Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, IJniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah
dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 24 Januai 2020 di hadapan dewan
penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Jakarta, 24 J anuari 2020

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal
Ketua Panitia(Ketua Jurusttrodi)
Asep Ediana Latipη MoPd.
NIP。 1981066232009121003 ‰/9〃
Sckrttaris(Sekretaris JurusttProdi) ごが
RohmatヽVidivanto、 M.Pd.
NIP。 198909132018011002

Pengu」 lI
Dro Siti ⅣIasvitoh、 ⅣI.Pd.
・ %"
NIP。 197702132015032001

Pengu」 lⅡ
ψ }・

Dindin Ridwanudin,Ⅳ IoPd.


NIP。 197711212011011001

Mengetahui:
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN


取ang beltanda tangan di ba、 vah ini :

Nama Siti Nur Aftika

TempatiTgl Lahir Jよ arta,13 Ap五 11997

Nim 11150183000050

Jurusan Pcndidikan Guru Madrasah lbtidaiyah(PGMI)

Alamat :Jalan cilandak kko, Gang Hikmah RT 003/RW 08 No 39


Kec. Pasar Minggu Kel. Ragunan Kode Pos 12550

MENI-YATAKAN DENGAN SESUNGGUIINYA

Bahwa skripsi yang berjudul " Penernpon xledia Puzzle (lntuk Meningkatkan
Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I
SDN Rugunan 012" adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
Dosen Pembimbing:
Nama : Nafia Watiqni, M.Pd

NIP : 1981 1003 20091 2 2 004

Dosen Jumsan : Pendidikan Guru Madrasal.i Ihtidaiyali (PGMI)

Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya

menerima segala konsekuensi apabila terbukti skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.

Jakarla. l0 Deserlber 20 l9
Yang membuat pemyataan.

11150183000050
ABSTRAK

Siti Nur Aftika (11150183000050) “Penerapan Media Puzzle Untuk


Meningktkan Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Pada Pembelajaran
Tematik Kelas I SDN Ragunan 012” Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keterampilan membaca permulaan siswa sekolah dasar merupakan keterampilan


yang mendasari untuk keterampilan membaca berikutnya. Keterampilan membaca
permulaan khususnya kelas rendah seperti kelas I dan II membutuhkan perhatian
dan strategi pada saat proses pembelajaran berupa metode atau media. Media
puzzle adalah salah satu media yang dapat membantu guru dalam kegiatan proses
belajar keterampilan membaca permulaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan media puzzle untuk
meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I di SDN 012
Ragunan. Metode ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri
dari dua siklus terdapat tujuh kali pertemuan. Subyek penelitian adalah siswa
kelas I SDN 012 Ragunan yang berjumlah 30 orang siswa yang terdiri dari 17
siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes lisan, lembar observasi guru, siswa, dan wawanacara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata siswa pada siklus I
dengan rata-rata 72,13 terdapat 19 siswa yang mencapai KKM pembelajaran.
Pada siklus II dengan rata-rata 80,13 terdapat 25 siswa yang mencapai KKM.
Dengan demikian, berdasarkan analisis yang digunakan bahwa media puzzle
dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SDN
Ragunan 012.

Kata Kunci : Keterampilan Membaca Permulaan, Media Puzzle

i
ABSTRACT

Siti Nur Aftika (11150183000050) “ Application of Puzzle Media to Improve


Students Reading Skills in Thematic Learning Class I SDN Ragunan 012”
Classroom Action Research (PTK) Teaching Primary of Elemetary School
Faculty Tarbiyah and Teaching Sciences

Reading skill in elementary school is the beginning of reading in the next level.
Reading skill is the basic of first grade and second grade ehich is need more
attention and strategy in learning process such as methods or media. Puzzle is a
medium that can help teacher in learning activities of reading skill
This research is aimed to find out the use application of puzzle as a media to
improve reading skillls of students at first grade in SDN 012. This is Classroom
Action Research which consist of two cycles. The subject research is 30 students
of first grade, 17 boys and 13 girls. Data collection used are oral test, observation
sheet of teacher and students, and interview. The result of the research revealed
that avarge of students reading skill in the forst cycle was 72,13 19 students
achieved the criteria. The second cycle was 80,13 25 students achieved criteria.

Keyword : Reading Skill, Puzzle

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Alhamdulillah, rasa syukur tak terhingga dari Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya dengan semua kemuliaan-Nya dan
keagungan telah mempermudah langkah dalam menyelesaikan skripsi ini. Dalam
penulisan ini banyak pelajaran yang dapat penulis peroleh baik itu kesulitan dan
banyak tantangan sebagai bumbu penulisan ini. Namun atas motivasi dan
bimbingan berbagai pihak penulis menyadari bahwa keberhasilan dan
kesempurnaan merupakan sebuah proses yang harus dijalanin. Oleh sebab itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan rasa terimakasih kepada
semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini, diantaranya
adalah :

1. Ibu Dr Sururin, M.Ag, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan


Keguruan Universitasi Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN)
2. Bapak Asep Ediana Latip, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidayaih (PGMI)
3. Ibu Nafia Wafiqni, M.Pd, Selaku Dosen Pembimbing yang keikhlasan,
kesabaran, keikhlasaan, memberikan saran-saran, motivasi, semangat
agar dapat menyelesaikan penyusunan skripsi.
4. Bapak Dindin Ridwanudin,M.Pd, Selaku Dosen Penasihat Akademik ,
yang sudah memberikan bimbingan, motivasi, semangat untuk
menyelesaikan pembelajaran dan kegiatan akademik di Universitas
Islam Negeri Jakarta (UIN)
5. Seluruh Dosen Prodi PGMI Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta
bimbingan selama mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu bapak dan ibu
yang diberikan kepada saya mendapat keberkahaan dari Allah SWT

iii
6. Ibu Kalimah, S,Pd selaku Kepala Sekolah SDN Ragunan 12 yang telah
memberikan izin dan fasilitas selama penulis melakukan penelitian
skripsi
7. Ibu Titin Tri A, S.Pd selaku guru kelas 1B SDN Ragunan 12 yang
telah memberikan izin, nasihat, motivasi selama penulis melakukan
penelitian skripsi dan untuk anak-anak kelas 1B yang sholeh dan
sholehah
8. Teristimewa untuk Mamah tercinta yang tidak henti-hentinya untuk
mendoakan, memberikan semangat, motivasi, kasih sayangnya dan
memberikan dukungan moril maupun materil. Hanya Allah SWT yang
dapat membalas kebaikan dan ketulusan Mamah
9. Teristimewa untuk Alm Ayah dan Kakak saya yang tercinta, semoga
Allah memberikan tempat teristimewa untuk kalian berdua
10. Tersayang keluarga besar Alm H. Marjuk yang selalu memberikan
saya semangat, perhatian, dukungan. Semoga Allah membalas
kebaikan kalian semua
11. Untuk angkatan PGMI 2015 dan PGMI B, terimakasih sudah
memberikan pengalaman yang luar biasa selama perkuliahan.
12. Terimakasih untuk sahabat-sahabat MAN, Dita Ayu
Fadhillah,Faradilla Hazfia, Nada Bikriah, Naziha Zahidah dan
Syintianah yang tidak henti-hentinya memberikan motivasi, dukungan
dan semangat. Semoga Allah membalas kebaikan dan ketulusan kalian
13. Terimakasih untuk sahabat kuliah, Amelya Razak, Ayu Fauziya,Firda
Aulia, Resty Jelita Chintya,Rimma Rahma, dan Mamisya Yunia Sari
atas dukungan, semangat dan pengalaman yang luar biasa selama
perkuliahan. Semoga Allah membalas kebaikan dan ketulusan kalian
14. Terimakasih untuk tempat fotocopy Uda Maju Jaya atas bantuanya
dalam membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi. Semoga
Allah membalas kebaikan dan ketulusan

iv
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mudah-mudahan
dengan bantuan bimbingan, semangat dan doa yang telah diberikans semoga
Allah membalas ketulusan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi masih jauh dari kesempurnaan.


Oleh karena itu, meminta kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penulis di masa yang akan datang. Penulis juga berharap semoga
karya ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan juga bagi pengembangan
pendidikan.

Jakarta, 26 Desember 2019

Siti Nur Aftika

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ......................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................xi
DAFTAR GRAFIK ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 5
C. Pembatasan Fokus Penelitian ................................................... 5
D. Perumusan Masalah Penelitian ................................................. 5
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORETIS


A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti............................... 7
1. Definisi Membaca Permulaan ........................................... 7
a. Pengertian Keterampilan Membaca ............................. 7
b. Tujuan Membaca ......................................................... 9
c. Perkembangan Membaca.............................................. 11
d. Masalah Membaca ....................................................... 11
e. Aspek-Aspek Membaca ............................................... 12
f. Pentingnya Kemampuan Membaca .............................. 12
g. Pengertian Membaca Permulaan ................................. 13
h. Tujuan Membaca Permulaan ....................................... 15
i. Metode-Metode Membaca Permulaan ........................ 15
j. Langkah-langkah Membaca Permulaan ...................... 17
2. Media Pembelajaran Puzzle ...............................................
a. Pengertian Media ......................................................... 21
b. Fungsi Media Pembelajaran ........................................ 23
c. Peranan Media dalam Proses Pembelajaran ................. 24
d. Manfaat Media Pembelajaran ...................................... 25
e. Media Puzzle ............................................................... 27

vi
f. Fungsi Media Puzzle ................................................... 28
g. Jenis Media Puzzle ...................................................... 29
h. Kelebihan dan Kekurangan Media Puzzle .................. 31
i. Langkah-langkah Penggunaan Media Puzzle .............. 31
3. Pembelajaran Tematik ....................................................... 33
a. Landasan Pembelajaran Tematik ................................. 33
b. Ciri Khas Pembelajaran Tematik ................................. 35
c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik ........................ 36
d. Manfaat Pembelajaran Tematik ................................... 38
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 38
C. Kerangka Berfikir ..................................................................... 39
D. Hipotesis Tindakan ................................................................... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 43
B. Metode Penelitian ..................................................................... 43
C. Subjek Penelitian ..................................................................... 46
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Tindakan Penelitian............... 46
E. Tahapan Intervensi Tindakan ................................................... 46
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ............................ 48
G. Data dan Sumber Data .............................................................. 48
H. Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 48
I. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 50
J. Analisis Data dan Interpretasi Data ......................................... 54
K. Pengembangan Perencanaan Tindakan .................................... 54

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA , DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Sekolah ....................................................... 55
1. Profil Sekolah .................................................................... 55
2. Lokasi Objek Penelitian .................................................... 55
3. Visi dan Misi ...................................................................... 55
4. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan ................................ 56
5. Sarana dan Prasarana ......................................................... 57
B. Deskripsi Data .......................................................................... 57
1. Deskripsi Kondisi Pembelajaran Siklus 1 .......................... 57
a. Perencanaan .................................................................. 58
b. Aksi/Tindakan .............................................................. 58
c. Observasi ...................................................................... 63
1) Aktivitas Belajar Siswa ......................................... 63
2) Aktivitas Mengajar Guru ....................................... 64
3) Penilaian Keterampilan Membaca Permulaan........ 65
d. Refleksi ......................................................................... 66
2. Deskripsi Kondisi Pembelajaran Siklus 2 .......................... 67
a. Perencanaan .................................................................. 67
b. Aksi/Tindakan .............................................................. 67

vii
c. Observasi ..................................................................... 71
1) Aktivitas Belajar Siswa ......................................... 72
2) Aktivitas Mengajar Guru ........................................ 72
3) Penilaian Keterampilan Membaca Permulaan
Siklus 2 ........................... 75
d. Refleksi ......................................................................... 76
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 76

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 78
B. Saran ......................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80


LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Penelitian ........................................................................ 43


Tabel 3.2 Lembar Observasi Mengajar Guru.............................................. 49
Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ............................................. 50
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Tes Lisan Keterampilan Membaca Permulaan .......... 52
Tabel 3.5 Lembar Penilaian Keterampilan Membaca Permulaan .............. 53
Tabel 3.6 Aspek Penilaian Keterampilan Membaca Permulaan ................. 54
Tabel 4.1 Keadaan Tenaga Pendidik SDN Ragunan 012 ........................... 56
Tabel 4.2 Keadaan Siswa SDN Ragunan 012 ............................................. 57
Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana SDN Ragunan 012 .................... 57
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ................................... 63
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ..................................... 64
Tabel 4.6 Hasil Tindakan Siklus I............................................................... 65
Tabel 4.7 Data Frekuensi Siklus I ............................................................... 66
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II .................................. 72
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ................................... 73
Tabel 4.10 Data Hasil Observasi .................................................................. 74
Tabel 4.11 Hasil Tindakan Siklus II ............................................................. 74
Tabel 4.12 Data Frekuensi Siklus II ............................................................ 75

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bahan-Bahan Pembuatan Media Puzzle .................................... 30


Gambar 2.2 Contoh Media Puzzle ................................................................. 30
Gambar 4.1 Kegiatan Siklus I ......................................................................... 62
Gambar 4.2 Kegiatan Siklus II ....................................................................... 71

x
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir....................................................................... 41


Bagan 3.1 Desain Model Penelitian ............................................................ 45

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Surat Izin Penelitian


Lampiran 2 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 Lembar Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan
Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 7 Lembar Penilaian Posttest Siklus I
Lampiran 8 Lembar Penilaian Posttest Siklus II
Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa
Lampiran10 Lembar Wawancara
Lampiran11 Foto-Foto Kegiatan Penelitian
Lampiran12 Catatan Lapangan
Lampiran13 Observasi
Lampiran14 Wawancara
Lampiran 15 Uji Referensi
Lampiran 16 Biografi Penulis

xii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses untuk manusia menghasilkan manusia


berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas dan kewajiban di masyarakat.
Namun dalam menjalani pendidikan tidak mudah dan banyak masalah yang
harus diselesaikan dan dihadapi. Pada hakikatnya menuntut ilmu merupakan
kebutuhan manusia dalam melaksanakan pola kehidupan sehari-hari.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Hal tersebut dikarenakan pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia,
sebab dengan adanya pendidikan manusia dapat memperoleh suatu
pengetahuan , nilai sikap dan keterampilan agar mampu bersaing di jaman yang
semakin modern seperti ini.
Pendidikan di sekolah bukanlah suatu perkara yang sederhana,
dikarenakan adanya proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik dengan
guru proses pembelajaran juga merupakan sesuatu yang rumit karena guru
tidak hanya menstransfer informasi dan ilmu pengetahuan saja akan tetapi guru
juga harus melibaykan peserta didik untuk melakukan berbagai tindakan dan
juga praktik sehingga peserta didik memahami materi pelajaran dengan baik.
Salah satunya dengan keterampilan membaca yang dimiliki oleh peserta
didik karena keterampilan membaca merupakan sebuah keterampilan yang
amat dibutuhkan oleh siswa yang kelak akan dipergunakan untuk dapat
memahami berbagai informasi yang dibaca. Keterampilan membaca
merupakan bahasa yang digunakan sebagai alat atau media komunikasi dengan
sesama manusia, maka perkembangannya kemampuan berbahasa turut
mempengaruhi penyesuaian sosial dan pribadi anak.1
Membaca adalah salah satu dari keempat keterampilan yang disajikan
selain kegiatan menyimak, menulis dan mendengarkan. Hal in disampaikan

1
Nafia Wafiqni dan Asep Ediana Latip, Psikologi Perkembangan Anak Usia
MI/SD,(Jakarta : UIN Press,2015),h.193

1
2

pada Undang-undang No.02 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional,


bahwa membaca merupakan salah satu dari keempat keterampilan pokok yang
harus dibina dan dikembangkan. 2
Membaca dapat diartikan sebagai kegiatan menelusuri, memahami hingga
mengeksplorasikan sebagai simbol. Simbol dapat berupa rangkaian-rangkaian
huruf dalam suatu tulisan atau gambar (denah,grafik dan peta).3
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan
membaca merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk
menambah wawasan pengetahuan dari apa yang di baca. Keterampilan
membaca merupakan salah satu keterampilan yang wajib di miliki oleh setiap
siswa dalam menjalankan tugasnya dalam menempuh pendidikan. Karena
membaca merupakan salah satu kegiatan yang di miliki oleh siswa sebagai
pengenal huruf-huruf, simbol-simbol, di dalam tulisan.
Keterampilan membaca merupakan bagian dari materi awal yang penting
diajarkan di kelas rendah sekolah dasar,4 Pembelajaran membaca diberikan
kepada anak sejak awal masuk Sekolah Dasar (SD) karena keterampilan
membaca merupakan prasyarat bagi upaya belajar bagi bidang studi lain.
Hasil penelitian yang dirilis oleh PIRLS (Progress In International
Reading Literacy Study) yang berada di bawah koordinasi IEA (The
International of Association For The Evaluation Achievment) pada tahun 2011
menunjukkan anak-anak sekolah dasar memiliki kemampuan membaca rendah
yaitu dibawah rata-rata international. Menurut data tersebut literacy belum
menjadi budaya dikalangan pelajar terutama tingkat sekolah. 5
Keterampilan membaca pada anak sekolah dasar terbagi menjadi dua yaitu
membaca permulaan dan membaca pemahaman. Keterampilan membaca
permulaan merupakan tahap pembelajaran awal yang dimiliki oleh siswa kelas

2
Irdawati dkk, Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan
Media Gambar Kelas di MIN Boul, Jurnal Kreatif Tudalako Online,Vol.5.No.4,2014,h.4
3
Dadan Suryana, Pendidikan Anak Usia Dini,(Jakarta : Kencana,2016).h.127
4
Maryuni, Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Teknik Permainan Menyusun
Kata Pada Siswa Kelas I SDN 5 Inpress 5 Birobuli,Jurnal Kreatif Tudalako Online,Vol.4
No.10,2015,h.243
5
Asep Muhyidin,dkk., Metode Membaca dan Menulis Permulaan Di Kelas Awal, Jurnal
Pendidikan Sekolah Dasar, Vol.04,No1,2018,h.31
3

rendah seperti kelas I,II dan III untuk menjadi dasar untuk pembelajaran siswa
memliki keterampilan membaca. Membaca di kelas I lebih ditekankan pada
pengenalan huruf, bunyi, kosa kata, lambang, sikap dalam persiapan membaca
dan kalimat sederhana. Pada proses keterampilan membaca permulaan siswa
benar benar memerlukan perhatian guru dan orang tua dalam membantu proses
belajar. Jika dasar membaca permulaan yang dimiliki oleh siswa masi rendah
maka siswa akan mengalami kesulitan dalam proses mengikuti kegiatan belajar
di kelas.
Meskipun membaca merupakan kemampuan dasar akademis yang penting
ternyata siswa sekolah dasar belum mampu menguasainya terutama di kelas
rendah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal
17 September di SDN Ragunan 012 kelas I ditemukan masalah utama dalam
pembelajaran. Pada khususnya keterampilan membaca permulaan yang
dimiliki oleh siswa belum optimal yang disebabkan oleh beberapa faktor
seperti faktor internal dan eksternal. Pada faktor internal minat membaca yang
dimiliki oleh siswa masih rendah, kurangnya motivsi siswa terhadap
keterampilan membaca. Sedangkan faktor eksternal disebabkan oleh faktor
lingkungan diantaranya kurangnya bimbingan siswa dari orang tua seperti
membiasakan siswa membaca kalimat-kalimat sederhana, mengenalkan huruf-
huruf abjad dan belajar membaca mengeja huruf.
Pada saaat proses pembelajaran berlangsung terdapat beberapa siswa
dalam keterampilan membaca permulaan yang dimiliki masih rendah,
disebakan siswa belum lancar membaca dan terdapat beberapa siswa yang
belum lancar mengenal huruf abjad menyebabkan siswa mendapatkan nilai di
bawah KKM. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas hanya berpusat
kepada guru karena penggunaan media jarang dilakukan saat di kelas karena
keterbatasan oleh biaya dan fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
sekolah yang kurang memadai.
Oleh karena itu proses pembelajaran merupakan salah satu komponen
penting, sebab melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai pelajar.
Guru dan siswa sebagai kompenen yang berpengaruh dalam proses
4

pembelajaran. Maka dalam kegiatan belajar mengajar penggunaan media


seperti media gambar, media puzzle, menyanyi dan bermain games akan
menambahkan semangat belajar siswa. Penggunaan media dalam pembelajaan
sangat membantu guru dalam memberikan pengajaran. Selain itu, maka proses
pembelajaran di tingkat MI/SD sangat dibutuhkan suatu metode pembelajaran
aktif dan menyenangkan. Berbagai macam cara aktivitas pelu diterapakan
apapun yang merupakan aktivitas positif.6
Media pembelajaran diperlukan supaya kegiatan pembelajaran lebih
menarik dan menjadikan siswa mudah dalam menerima informasi dari guru.
Rokhmat menyatakan puzzle adalah permainan konstruksi melalui kegiatan
emamasang atau menjodohkan kotak-kotak atau bangun-bangun tertentu
sehingga akhirnya menjadi pola tertentu.7
Pemilihan media puzzle sesuai dengan karakteristik peserta didik,
sebagaimana Ellida menyatakan bahwa “kemampuan peserta didik memasuki
sekolah dasar (SD), kemampuan berpikir mereka pada periode konkrit,
kemampuan mereka memiliki diantaranya dengan menggunakan simbol seperti
angka, huruf, maupun simbol operasi matematika”.8
Dari pengertian di atas maka media puzzle merupakan media pembelajaran
yang terbentuk dari potongan-potongan kertas yang terdapat kata-kata atau
huruf yang diacak untuk dijadikan satu rangkaian puzzle kembali, dalam proses
menyusun potongan-potongan puzzle tersebut dapat membantu siswa dalam
kemampuan membaca dan meningkatkan keterampilan membaca aktif.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik dan penulis akan
melakukan penelitian terhadap keterampilan membaca permulaan siswa
dengan mengggunakan media puzzle untuk meningkatkan keterampilan
membaca permulaan siswa. Maka peneliti melakukan tindakan dengan judul “

6
Isah Cahyani, Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta : Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama, 2009),h.36
7
Situmorang Andika Mulkan, Meningkatkan Kemampuan Memahami Wacana Melalui
Media Pembelajaran Puzzle”, Jurnal Bahasa,Vol.01,No.01,2012,h.5-6
8
Lusiana, Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca
Permulaan Dalam Pembelajaran Tematik, Jurnal Basicedu,Vol 02,2018,h.34
5

Penerapan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca


Permulaan Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas I SDN Ragunan 012”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan dapat di identifikasi


permasalahn sebagai berikut:
1. Keterampilan membaca siswa rendah
2. Peran orang tua dalam membimbing anak dalam mengajarkan membaca
kurang efektif
3. Proses pembelajaran masih menggunakan metode ceramah
4. Penggunaan media dalam proses pembelajaran belum optimal

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Agar penelitian ini dapat terarah dan tidak keluar dari pokok
permasalahan, maka penelitian ini hanya akan membahas tentang kemampuan
siswa terhadap keterampilan membaca permulaan, peneliti membatasi ruang
lingkupnya sebagai berikut :
1. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media
puzzle merupakan media visual berkarakteristik berupa potongan-
potongan kecil berupa gambar ataupun tulisan yang mencakup huruf atau
suku kata untuk disusun menjadi rangkaian utuh yang dilakukan oleh
peserta didik
2. Materi yang akan dibahas pada penelitian ini adalah pembelajaran tematik
pada tema 3 Kegiatanku
3. Keterampilan membaca permulaan siswa merupakan proses tahap dasar
awal yang dimiliki oleh siswa dalam kegiatan membaca
D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan yang diuraikan diatas, maka


dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “ Bagaimana penerapan media puzzle
6

dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I pada


pembelajaran tematik SDN 012 Ragunan?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan


proses pembelajaran dan keterampilan membaca permulaan siswa pada
pembelajaran tematik dengan menggunakan media puzzle.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi siswa


Siswa diharapakan memperoleh pembelajaran dalam meningkatkan
keterampilan membaca yang lebih menarik, aktif saat pembelajaran di kelas
dan meningkatkan minat membaca kepada siswa

2. Manfaat bagi guru


Diharapkan guru meningkatkan dalam penggunaan media pembelajaran
di kelas dan serta menambah wawasan dan keterampilan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

3. Manfaat bagi peneliti


Memberikan kesempatan pada peneliti untuk mengembangkan
keterampilan dalam penggunaan media pmbelajaran dan pengetahuan
dalam mengajar di kelas

.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Acuan Teori

1. Kajian Teori Membaca Permulaan


a. Pengertian Keterampilan Membaca
Iqra‟ itulah kata pertama yang diterima sebagai wahyu dari Allah
SWT kepada Rasulullah untuk mengenalkan alam ini kepada manusia
melalui membaca. membaca merupakan salah satu keterampilan
berbahasa.1 Membaca dalam dhamir bahasa arab adalah Qara a Yaqra u
yang berarti membaca dan iqra berasal dari kata perintah (fi‟il amri) yang
berarti bacalah.
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan suatu informasi dari
sesuatu yang ditulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang
menyusun sebuah bahasa. Membaca adalah suatu proses transaksi yang di
dalamnya pembaca cerita mengartikan maksud yang dibuat penulis. 2
Membaca merupakan suatu proses dimaksudkan informasi dari teks
pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama
dalam berbentuk makna. Membaca merupakan keterampilan berbahasa
yang bersifat reseptif. Jadi, kegiatan membaca merupakan suatu kesatuan
kegiatan terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali
huruf dan kata-kata, dengan bunyi, maknaya menarik kesimpulan
mengenai maksud bacaan. 3
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit melibatkan
banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan
aktivitas visual, berpikir, psikolongistik dan metakogintif. Sebagai proses
visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulisan (huruf)

1
Hindun, dalam Daeng Nurjamal,dkk, Pembelajaran Bahasa Indonesia Bekarakter di
Madrasah Ibtidaiyah/ Sekolah Dasar, (Depok : Nufa Cita Mandiri,2013),h.199
2
Dindin Ridwanudin, Bahasa Indonesia, (Tangerang : UIN Press,2015),h.165
3
Dadan Suryana, op.cit.,h.127

7
8

kedalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berfikir membaca mencakup


aktivitas pengenalan kata, aktivitas literal, interpretasi dan membaca kritis.
Membaca interaktif adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari
pembelajaran bahasa secara komunikatif.
Membaca juga merupakan keterampilan kompleks yang rumit
mencakup atau melibatkan serangkaian keterampilan-keterampilan yang
lebih kecil. Keterampilan membaca mencakup tiga komponen, yaitu :4
1) Pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca
2) Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur
linguistik yang formal
3) Hubungan lebih lanjut dari 1 dan 2 dengan makna atau meaning
Kemampuan membaca dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut
Farida Rahim mengemukakan bahwa motivasi merupakan kunci dalam
membaca.5 Sedangkan Bruns, dkk mengungkapkan bahwa hal pertama
yang perlu dilakukan saat anak belajar membaca adalah memutuskan
perhatian, membangkitkan kegemaran dan menumbuhkan motivasi
membaca ketika sedang membaca.6
Jadi, dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
membaca merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pembaca untuk
mendsapatkan informasi dari yang dibaca. Di dalam kegiatan proses
membaca terdapat kegiatan-kegiatan yang dilakukan seperti melafakan
hurf-huruf, simbol, kalimat sederhana yang terdapat di dalam tulisan
tersebut.
Di dalam proses meningkatkan membaca pada siswa khususnya
sekolah dasar adalah menciptakan motivasi di dalam diri siswa terhadap
kegiatan membaca bahwa membaca bukan suatu kegiatan yang

4
Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung :
Angkasa,2008),h.11
5
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta : Bumi
Aksara,2011),h.19
6
Alfiahesty Choirotun Nafiah, “Penerapan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui
Scrambel Kalimat Siswa Kelas II SDN 1 Sedayu”, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar,Vol
.05.No.02, 2016 ,h.290
9

membosankan, tetapi sesuatu kegiatan yang menyenangkan dan


menciptkan kegemaran membaca di dalam diri siswa.
b. Tujuan membaca
Tujuan utama membaca adalah untuk mencari suatu informasi,
mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna arti (meaning) erat sekali
berhubungan dengan maksud tujuan atau intensif kita dalam membaca.
lebih lanjut tujuan membaca dijabarkan dalam keterangan sebagai berikut :
7

1) Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-


penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh. Membaca seperti
ini disebut membaca untuk memperoleh perincian atau fakta-fakta.
2) Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merpakan topik yang
baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa
yang dipelajari atau yang dialami sang tokoh dan merangkum hal-
hal yang dilakukan sang tokoh untuk mencapai tujuannya.
3) Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi
pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi ula-mula pertama, kedua
dan ketiga untuk mengetahui urutan.
4) Reading for Inference
Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh
merasakan sepertia cara mereka itu.

5) Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak


biasa, tidak wajar mengenai seorang tokoh, apa yang lucu dalam
cerita, apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut
membaca untuk mengekelompokkan, membaca untuk
mengklarifikasikan.
6) Membaca untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau tidak
dengan ukuran-ukuran tertentu , apakah kita ingin berbuat seperti
yang diperbuat oleh sang kokoh, atau bekerja seperti cara sang

7
Ahmad H.P dan Alek, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, ( Jakarta :
Erlangga,2016),h.43
10

tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini disebut membaca menilai,


membaca mengevaluasi.
Adapun tujuan membaca menurut Dindin Ridwanudin dalam buku
Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut : 8
1) Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan
2) Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk dalam
kebodohan
3) Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk
berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja
4) Dengan sering membaca seorang bisa mengembangkan
keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata
5) Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan
menjernihkan cara berpikir
6) Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan
meningkatkan memori dan pemahaman
7) Dengan sering membaca, seseorang dapat mengambil pengalaman
orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksana dan
kecerdesaan para sarjana
8) Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan
kemampuannya baik untuk mendapat dan merespon ilmu
pengetahuan mempelajari disiplin ilmu dan aplikasi di dalam
hidup
Dari beberapa tujuan yang telah dikemukakan di atas dapat
disimpulkan bahwa tujuan dalam kegiatan keterampilan membaca di
SD/MI adalah kegiatan membaca yang dialkukan oleh siswa dapat
memperoleh kesenangan siswa atas informasi yang di dapat dalam
membaca, membaca dapat menghilangkan rasa keraguan, membaca dapat
membantu untuk mengembangkan atau melancarkan dalam kegiatan
membaca.

8
Dindin,op.cit,h.166
11

Tujuan siswa membaca di dalam kelas saat proses belajar adalah dapat
menciptakan rasa kesenangan siswa terhadapat memperoleh informasi
yang telah ia dapat, memperoleh informasi, membiasakan siswa untuk
membaca dalam mengenal, menghafalm atau melafalkan huru-huruf,
kalimat sederhana, mengaplikasikan iinformasi yang diperoleh dari suatu
teks dalam beberapa cara lain dan dengan membaca siswa dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru.

c. Perkembangan membaca
Menurut Isah Cahyani dan Hodijah, ada beberapa fase perkembangan
membaca di SD, yaitu :9
1) Fase pra membaca (3-6 tahun) anak-anak mengenal huruf dan
mempelajari perbedaan huruf dan angka
2) Fase ke-1 (7-8 tahun) anak-anak memperoleh pengetahuan
tentang huruf, suku kata dan kata sederhana melalui cerita
3) Fase ke-2 (Kelas III-IV) anak-anak dapat menganalisis kata-kata
yang tidak diketahuinya menggunakan pola tulisan
4) Fase ke-3 (Kelas IV- VIII) anak dapat memahami bacaan
5) Fase ke-4 (Akhir SMP-SMA) anak mampu menyimpulkan dan
mengenal maksud penuli dalam bacaan
6) Fase ke-5 (Perguruan Tinggi dan seterusnya) orang dewasa dapat
mengintegrasikan hal-hal yang dibaca dan menanggapi materi
bacaan secara kritis
d. Masalah Membaca
Masalah yang dihadapi anak dalam membaca :
a. Kurang mengenal huruf
b. Membaca kata demi kata yang seringkali disebabkan oleh gagal
menguasai keterampilan pemecahan kode, gagal memahami
makna kata, kurang lancar membaca
c. Pemparafasekan yang salah
d. Miskin pelafalan

9
Isah Cahyani dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD,(Bandung:Upi
Pres,2007),h.100
12

e. Pengulangan
f. Pembalikan
g. Penyisipan
h. Penggantian
i. Menggunakan gerak bibir, jari telunjuk
j. Kesulitan konsonan kesulitan kluster, diftong, dan diagrapf
k. Kesulitan menganalisis struktur kata
l. Tidak mengenali makna kata

e. Aspek-aspek membaca
Membaca merupakan suatu keterampilan kompleks yang melibatkan
serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya. Menurut Broughton
terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu : 10
1) Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang
dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower
order). Aspek ini mencakup :
a. Pengenalan bentuk huruf.
b. Pengenalan unsur-unsur linguitsik (fonem/grafem,kata, frase,
pola klausa, kalimat dan lain-lain).
c. Pengenalan hubunngan/korespodensi pola ejaan dan bunyi
(kemampuan menyuarakan bahan tertulis)
d. Kecepatan membaca ke taraf lambat
2) Keterampilan bersifat pemahaman (comprehension skilss) yang
dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher
order). Aspek ini mencakup :
a. Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatika, dan
retorikal)
b. Memahami siginifikas atau makna.
f. Pentingnya Kemampuan Membaca
Kemampuan membaca sangat penting dimiliki oleh anak. Leonhardt
dalam Dhieni menyatakan, ada beberapa alasan mengapa kita perlu

10
Tarigan,op.cit,h.12
13

menumbuhkan cinta membaca kepada anak. Alasan-alasan tersebut


sebagai berikut :

a. Anak yang senang membaca akan membaca dnegan baik,


sebagian waktunya digunakan untuk membaca.
b. Anak-anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa
kebahasaan gagasan rumit secara lebih baik
c. Membaca akan memberikan wawasan yang lebih luas dalam
segala hal, dan membuat belajar lebih mudah
d. Kegemaran membaca akan memberikan beragam perspektif
kepada anak
e. Membaca dapat membantu anak-anak untuk memiliki rasa kasih
saya
f. Anak-anak yang gemar membaca dihadapkan pada suatu dunia
yang penuh dengan kemungkinan dan kesempatan
g. Anak-anak yang gemar membaca akan mampu mengembangkan
pola berpikir kreatif dalam diri mereka.11
g. Pengertian Membaca Permulaan
Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi
siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk menangkap isi bacaan
dengan baik. Pembelajaran membaca di sekolah dasar dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu : a) pengajaran membaca permulaan untuk kelas I dan
II, dan b) pengajaran membaca lanjut untuk kelas lanjutan yaitu kelas
III,IV,V dan VI. 12
Menurut Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, aspek-aspek dalam
membaca permulaan di kelas rendah sekolah dasar mencakup : 1)

11
Dadan,op.cit.,h.128
12
Ari Roosdhiana Aziz, Evaluasi Pembelajaran Membaca Permulaan Sekolah Dasar
Negeri 2 Jangkringan Wonosobo Dengan Menggunakan Model Evaluasi, Skripsi, Universitas
Negeri Yogyakarta,Yogyakarta,2016,h.33,tidak dipublikasikan
14

ketepatan menyuarakan lisan, 2), kewajaran lafal, 3) kewajaran intonasi, 4)


kelancaran dan 5) kejelasan suara.13
Membaca permulaan mempunyai kedudukan yang sangat penting,
keterampilan membaca permulaan akan sangat berpengaruh terhadap
keterampilan membaca selanjutnya. Sebagai keterampilan yang mendasari
keterampilan berikutnya maka keterampilan membaca permulaan
memerlukan perhatian dari guru.14
Membaca permulaan masih ada tingkatan atau proses recording dan
decoding, recording maksudnua pembaca merujuk pada kata-kata dan
kalimat, kemudia mengaosiasikannya dnegan bunyi-bunyinya sesuai
dengan sistem tulisan yang digunakan. Kemudian decoding maksudnya
merujuk pada proses penerjemahan rangkaian grafis ke dalam kata-kata.
Penekanan membaca pada tahap ini ialah perseptual, yaitu pengenalan
korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa.15
Pembagian membaca berdasarkan tingkatan dapat dibedakan menjadi
dua yaitu membaca permulaan dan membaca pemahaman (reading
comprehension). Membaca pernykaa terdapat proses pengubahan yang
harus dibina dan dikuasi terutama dilakukan pada masa kanak-kanak. Pada
masa permulaan sekolah, anak-anak diberikan pengenalan huruf sebagai
lambang bunyi bahasa. Pengenalan huruf tersebut dinamakan proses
pengubahan, setelah tahap pengubahan tersebut dikuasai siswa secara
mantap, barulah penekanan diberikan pada pemahamaan isi bacaan.16
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca
permulaan tahapan proses awal belajar membaca bagi siswa sekolah dasar.
Pada tahap membaca permulaan diberikan di kelas rendah seperti kelas I
dan II agar siswa memiliki kemampuan belajar membaca dari awal.

13
Darmayati Zuchdi dan Budiasih, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas
rendah,(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996),h.72
14
Muhyidin,op.cit,,h.32
15
Farida,op.cit,h.2
16
Alek A dan Ahmad H.P,op.cit,h.42
15

Pada tingkatan membaca permulaan, pembaca belum memiliki


keterampilan membaca yang sesungguhnya, tetapi masih dalam tahap
belajar untuk memperoleh keterampilan membaca. Melalui tulisan itulah
siswa dituntut dapat menyuarakan lambang-lambang bunyi bahasa
tersebut.
h. Tujuan Membaca Permulaan

Pembelajaran membaca permulaan diberikan di kelas I dan II.


Tujuannya adalah agar siswa memliki kemampuan memahami dan
menyuarakan tulisan dengan intonasi yang wajar, sebagai dasar untuk
dapat membaca lanjut.17 Adapun tujuan lain dari membaca permulaan
adalah untuk membangkitkan, membina dan memupuk minat anak untuk
membaca.
Pelaksanaan membaca permulaan di kelas I sekolah dasar dilakukan
dalam dua tahap, yaitu membaca periode tanpa buku dan membaca dengan
menggunakan buku. Pembelajaran membaca tanpa buku dilakukan dengan
cara mengajar dengan menggunakan media atau alat peraga selain buku
misalnya kartu gambar, kartu huruf, dan kartu kalimat. Pembelajaran
membaca dengan buku merupakan kegiatan membaca dengan
menggunakan buku sebagai bahan pelajaran.
i. Metode-Metode Membaca Permulaan
Menurut Sabarti Akhadiyah menyatakan ada beberapa metode yang
dapat digunakan dalam membaca permulaan yakni :18
1) Metode Abjad
Pada metode abjad, huruf diucapkan sebagai abjad
(“a”,”be”,”ce”,”de”, dan seterusnya). Langkah-langkah membaca
permulaan ini yakni :
a. Mengenalkan atau membaca huruf, misalnya : b,a,j,u
b. Merangkai huruf menjadi suku kata, misalnya : b,a-ba, j,u-
ju = baju

17
Irdawati,op.cit., h.6
18
Damaryanti, op.cit., h.53
16

c. Menggabungkan suku kata yang sudah di hafal, misalnya :


ba-ju, sa-ya
d. Merangkai kata menjadi kalimat, misalnya : baju saya
2) Metode Bunyi
Pada metode bunyi, huruf diucapkan sesuai dengan bunyinya.
Huruf b dilafalkan “eb” atau “beh”, huruf d dilafalkan “ed”
atau “deh” dan seterusnya. Adapun langkah-langkah
pengajaranya, sama dengan metode abjad. Menurut Sabarti
Akhadiyah, metode abjad dan metode bunyi merupakan metode-
metode yang sering menggunakan kata-kata lepas. Beda antara
metode abjad dengan metode bunyi terletak pada pengucapan
huruf.

3) Metode Suku Kata


Metode suku kata dalam pengajaran membaca permulaan
menyajikan kata-kata yang sudah dikupas menjadi suku kata.
Kemudia suku-suku kata tersebut dirangkai menjadi kata. Kata
yang telah terbentuk dirangkai menjadi suku kalimat, misalnya :
i-ni dibaca ini
bu-ku dibaca buku
kata-kata tersebut dirangkai menjadi kalimat : ini buku
4) Metode Kata Lembaga
Metode global memulai pengajaran membaca dan menulis
permulaan dengan :
a. Membaca kalimat utuh yang ada di bawah gambar
b. Kalau anak sudah hafal dilanjutkan dengan membaca
kalimat tanpa bantuan gambar
c. Menguraikan kalimat menjadi kata-kata
d. Menguraikan kata-kata menjadi suku kata
e. Menguraikan suku kata menjadi huruf-huruf
17

5) Metode SAS
Metode SAS memulai pengajaran membaca permulaan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :

a. Guru menampilkan gambar sambil bercerita atau tanya


jawab ( gambar keluarga)
b. Membaca beberapa gambar (gambar ayah,gambar ibu dan
gambar doni)
c. Membaca gambar dengan kalimat
d. Membaca tanpa bantuan gambar, misalnya :
Ini doni

Ini ibu doni


Ini bapak doni

e. Menganalisis sebuah kalimat menjadi kata, suku kata dan


huruf serta mensintesikan kembali menjadi kalimat,
misalnya :
Ini doni
i-ni do-ni
i-n-i d-o-n-i
ini doni

j. Langkah-langkah pembelajaran membaca permulaan

Berkaitan dengan pembelajaran membaca permulaan terdapat


beberapa metode atau langkah-langkah pembelajaran yang dapat dijadikan
pertimbangan para guru do tingkat SD/MI yaitu :19
a. Metode Juz-iyaah (Tarkibiyyah) atau metode sintesis
Metode juz-iyyah (tarkibiyyah) atau yang biasa kita kenal dengan
metode sintesis adalah metode pengajaran membaca dan menulis
permulaan yang bertujuan mengajarkan bahasa dari unsur
terkecil bahasa yang berupa nama-nama huruf, kemudian huruf-

19
Siti Masyitoh, “Pembelajaran Menulis Arab Permulaan”, Jurnal Pemikiran Islam
Kontemporer, Vol.21,No.8,2012,h.175-178
18

huruf berharakat kemudian disusun menjadi kata, lalu menjadi


kalimat.
Kelebihan dari metode ini adalah :
a. Siswa diajarkan dari tahapan yang mudah yaitu mengenal
huruf ke tahapan yang sulit yaitu memahami kata atau
kalimat
b. Siswa dapat melafalkan huruf dengan baik
c. Siswa dapat mengenal komposisi huruf dengan baik

Kekurangan dari metode ini adalah :


a. Siswa hanya mengenal huruf tanpa memahami makna kata
sehingga kesulitan menghafalnya
b. Metode uni tidak sesuai dengan pertimbangan ilmu pskologi
dimana siswa seharusnya terlebih dahulu dikenalkan bahasa
secara total baru mengenal bagian-bagiannya.

b. Metode Kulliyah (Tahliliyyah) atau metode analitis


Metode kulliyyah (tahlilyyah) atau yang biasa kita kenal dengan
metode analitis adalah suatu metode pengajaran membaca dan
menulis permulaan yang bertujuan mengajarkan bahasa dari
kalimat atau lata kemudian dirumah menjadi bagian-bagianya
hingga ke nama-nama huruf.
Kelebihan metode ini adalah :
a. Metode ini memudahkan anak dalam belajar membaca
b. Metode ini mementingkan makna atau arti kata/kalimat
c. Sesuai dengan pertimbangan ilmu psikolgi dimana siswa
terlebih dahulu dikenalkan bahasa secara total baru
mengenal bagian-bagiannya

Kekurangan dari metode ini adalah :


a. Oleh karena siswa diarahkan untuk membaca dan menulis
secara menyeluruh baik melalui pendekatan kata maupun
kalimat, sehingga siswa terlambat memahami komposisi
huruf dan pelafalannya
b. Siswa kerap mencampuradukkan kata yang penulisannya
mirip
c. Metode ini menuntut guru untuk melakukan persiapan yang
matang sebelum melaksanakannya
19

c. Metode Taulifiyyah (Tarkibiyyah tahliliyyah)


Metode ini merupakan gabungan dari kedua metode yang telah
disebutkan di atas dengan tujuan untuk menggabungkan
kelebihan-kelebihan yang dimiliki setiap metode. Di Indonesia
dikenal dengan metode SAS (Struktural Analitis Sintesis).
Tampaknya metode ini tidak berbeda penerapannya dalam
pengajaran membaca atau menulis permulaan antara bahasa Arab
dengan Bahasa Indonesia. Yang membedakan adalah sifat dan
karakteristik huruf dari kedua bahasa tersebut. Terdapat empat
tahapan dalam pelaksanaan metode ini yaitu :
a. Tahap persiapan, siswa melafalkan kata dari gambar dengan
pelafalan yang benar
b. Tahap mengenalkan kata dan kalimat
c. Tahap menguraikan kalimat menjadi kata, selanjutnya kata
menjadi bagian-bagian huruf termasuk harakat dan
bunyinya
d. Tahap menyusun atau mensintesis bagian-bagian huruf dan
bunyinya menjadi kata, kemudia kata menjadi kalimat.
Beberapa kelebihan dalam penggunaan metode taulifiyyah
menurut Al Khalifa adalah
a. Materi menulis berhubungan dengan lingkungan sekitar
anak
b. Menolong siswa untuk lekas berhasil dalam menulis
c. Sangat memperhatikan dalam pembelajaran bentuk huruf,
bunyi dan harakat sehingga memungkinkan siswa untuk
terampil menulis
d. Melatih siswa membaca dengan melafalkan dan membentuk
siswa percaya diri
e. Sangat memperhatikan keterampilan berbahasa yang lain
seperti membaca, memahami, mencari makna. Selain itu,
siswa mampu melafalkan huruf dengan benar
f. Jika dihadapkan pada kata yang belum diajarkan siswa
mampu menulis dan mefalaknnya dengan baik karena siswa
memahami huruf dan bunyinya dengan baik.
Menurut Zuchdi dan Budiasih membagi tahapan membaca permulaan
menjadi dua, yaitu tahap pramembaca dan tahap setelah pramembaca. 20
1) Pramembaca
20
Aisyah Aulia, Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Big Book
Siswa Kelas IA SD Negeri Nogopuro Depok Sleman,Skripsi pada Universitas Negeri
Yogyakarta,Yogyakarta,2018,h.17,tidak dipublikasikan.
20

Pada tahap ini siswa diajarkan sikap duduk yang baik ketika
membaca, cara meletakkan atau menempatkan buku di meja,
cara memegang buku, cara menemukan halaman buku yang
tepat, dan melihat atau memperhatikan gambar atau tulisan.
2) Setelah Pramembaca
Setelah tahap pramembaca, siswa diajarkan hal-hal sebagai
berikut.
a. Lafal dan intonasi. Pengajaran tentang lafal dan intonasi
dilakukan dengan menirukan guru dimulai dari kata dan
kalimat yang sederhana. Dilanjutkan dengan kata yang
sudah dikenal dan kata baru, misalnya dengan puisi
sederhana yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan
usia siswa. Selanjutnya siswa diajarkan untuk membaca
bacaan lebih kurang 10 kalimat dengan lafal dan intonasi
yang wajar.
b. Huruf-huruf yang banyak digunakan dalam kata dan
kalimat sederhana yang sudah dikenal siswa. Huruf-huruf
dikenalkan secara bertahap
c. Kalimat-kalimat sederhana
d. Penggunaan huruf kapital pada awal nama orang, Tuhan
dan Agama
Akhadiah, dkk juga memparkan langkah-langkah pembelajaran
membaca permulaan di antaranya, yaitu :
1) Menentukan tujuan pembelajaran
2) Mengembangkan bahan pengajaran
3) Menyusun skenario pembelajaran dengan menentukan metode
yang akan digunakan dalam menyampaikan bahan pelajaran
membaca permulaan
4) Mendorong siswa berpikir kreatif dan terlibat langsung dalam
pembelajaran dan
5) Menyusun tes formatif untuk memantau ketercapaian siswa
21

Dari penjabaran yang telah dipaparkan di atas bahwa dalam


mengajarkan anak-anak dalam proses keterampilan membaca memiliki
step by step yang bertujuan untuk membantu siswa dalam meningkatkan
keterampilan membaca secara bertahap. Dengan adanya langkah-langkah
yang telah dipaparkan atas dapat membantu guru untuk proses
mengajarkan siswa dalam meningkatkan keterampilan membaca yang
dimiliki secara bertahap.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa


keterampilan membaca permulaan merupakan proses awal belajar siswa
untuk mengenal huruf, simbol, kalimat sederhana, belajar membaca,
mengeja huruf untuk meningkatkan proses keterampilan membaca
permulaan yang dimiliki oleh siswa. Keterampilan membaca permulaan
merupakan komponen penting yang harus di miliki oleh siswa untuk
tahap proses membaca selanjutnya, apabila siswa tidak memiliki
kemampuan membaca permulaan dari usia dini akan mengalami
kesukaran ketika memasuki dunia pendidikan atau proses belajar di
kelas.

Dalam proses belajar dalam meningkatkan keterampilan membaca


permulaan pada siswa, terutama pada kelas rendah seperti kelas I
memiliki step by step yang dilakukan oleh guru dalam menerapkan ketika
saat proses belajar mengajar berlangsung di kelas.

2. Kajian Teori Media Puzzle


a. Pengertian Media
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi,
yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau
media tetentu kepeneriman pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/media
dan penerima pesan merupakan komponen-komponen proses
komunikasi.21

21
Ummyssalam, Kurikulum Bahan dan Media Pembelajaran, (Yogyakarta,
Deepblish,2017),h.10
22

Media pendidikan merupakan komponen yang penting dalam proses


belajar mengajar. Dengan adanya media pendidikan, proses penyampaian
informasi dari guru ke peserta didik menjadi lebih mudah, efisien dan
menyenangkan. Kata media berasal dari bahasa Latin medius secara
harfiah berarti „ tengah‟, „perantara‟, atau „ pengantar‟. Dalam bahasa arab,
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan.
Gerlach dan Ely di dalam Azhar Arsyad mengatakan bahwa media
apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Secara lebih
khusus, pengertian media pdalam proses belajar mengajar cenderih
diartikan sebagai alat-alat grafis photografis atau elektronis untuk
menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal, 22

Heinich dan kawan-kawan mengemukakan istilah media sebagai


“perantara yang mengatur formasi antara sumber dan penerima jadi
televisi, film, radio, audio, gambar yang diproyeksikan bahan-bahan
cetakan dan sejenisnnya dalam media”.23
Media pembelajaran sebagai faktor eksternal dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan efiseinsi belajar karena mempunyai potensi atau
kemampuan untuk merangsang terjadinya proses pembelajaran yang
diberikan guru. Karena itu guru sangat berperan dalam merencanakan
media apa saja yang akan dipakai pada saat proses pembelajaran.
Dalam suatu proses belajar mengajar, terdapat dua unsur yang sangat
penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini
saling berkaitan. Pemilahan salah satu metode mengajar akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada
beberapa aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara
lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa
setelah pembelajaran berlangsung.

22
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta : Rajawali Pers,2014),h.3
23
Ummyssalam.loc cit.
23

Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan


proses belajar mengajar. Mengingatnya banyaknya bentuk-bentuk media
tersebut, maka guru harus dapat memilihnya dengan cermat sehingga dapat
digunakan dengan tepat.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar
dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan
sempurna.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Media berperan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Media
berfungsi memperjelas informasi. Misalnya Oemar Hamalik dalam Azhar
Arsyad mengumakakan fungsi media dalam pembelajaran membaca,
diantaranya : 24
1) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena
itu mengurangi verbalisme.
2) Memperbesar perhatian siswa sehingga membuat pelajaran
terarah.
3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan
belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4) Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menimbulkan
kegiatan sendiri di kalangan siswa.
5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama
melalui gambar hidup.
6) Membantu timbulnya pengertian dan dengan demikian membantu
perkembangan kemampuan berbahasa.
7) Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah
diperoleh dengan cara lain, serta memberikan keragaman yang
lebih banyak dalam belajar.

24
Azhar,op.cit.,h.29
24

Menurut Kemp dan Dayton, mengemukakan bahwa media


pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu
digunakan untuk perorangan, kelompok atau kelompok yang besar
jumlahnya, yaitu dalam hal (1) memotivasi minat dan tindakan, (2)
menyajikan informasi, dan (3) memberikan instruksi. 25
Jadi berdasarkan pemaparan di atas media pembelajaran memiliki
fungsi yang cukup penting dalam proeses pembelajaran karena dengan
menggunakan bantuan media dapat membantu siswa untuk belajar dan
meningkatkan proses pembelajaran. Dengan menerapakan media dalam
proses pembelajaran dapat membantu guru dalam proses pembelajaran
untuk tercapainya proses pembelajaran tersebut dan proses pembelajaran
tidak terlalu monoton dengan menggunakan media dan siswa akif di dalam
proses pembelajaran tersebut.
c. Peranan Media dalam Proses Pembelajaran
Dalam pendidikan, media difungsikan sebagai sarana untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Karena informasinya yang terdapat dalam media
harus dapat melibatkan siswa, baik dalam benak atau mental maupun
dalam bentuk aktivitas yang nyata, sehingga pembelajaran dapat terjadi.
Media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang
menyenangkan dan memenuhi kebutuhan individu siswa, karena setiap
siswa memiliki kemampuan yang berbeda.
Dalam kegiatan belajar mengajar guru harus mampu menjelaskan
kepada siswanya dan dibantu dengan alat atau media pembelajaran.
Peranan media dalam proses pembelajaran, yaitu : 26
1) Dapat diharapkan akan tumbuh keinginan yang tinggi untuk
proses belajar
2) Akan membangkitkan motivasi belajar
3) Konsentrasi belajar akan ditingkatkan

25
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran dan Digital Edisi Kedua,
(Jakarta : Ghalia Indonesia, 2016),h.20
26
Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan Pembelajaran dan Startegi Pembelajaran
Matematika,(Jakarta:RajaGrafindo Persada,2014),h.115
25

4) Membuat anak berpartisipasi aktif di dalam pembelajaran


5) Memungkinkan siswa berinteraksi dnegan lingkungan
6) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar
Kemp dan Daytin mengemukakan beberapa hasil penelitian yang
menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian
integral pembelajaran di kelas, atau sebagai cara utama pembelajaran
langsung, yaitu sebagai berikut :27
1) Penyampaian pelajaran tidak kaku
2) Pembelajaran bisa lebih menarik
3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori
belajar dan prinsip-prinsip psikologi yang diterima dalam hal
partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan
4) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan
terhadap proses belajar dapat ditingkatkan
5) Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif
6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja diinginkan
atau diperlukan, terutama jika media pembelajaran dirancamg
untuk penggunaan secara individu
7) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan
gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan
elemen-elemen pengetahuan dengan cara teroganisasi dengan
baik, spesifik dan jelas.
d. Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian
informasi dengan ringkas. Karena isi dan bentuk penyajian disusun secara
ringkas untuk menarik perhatian. Berikut ini manfaat dari media
pembelajaran yaitu : 28
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehaingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar

27
Cecep,op.cit.,h.21
28
Azhar,.loc.cit
26

2) Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya., sehingga dapat


lebih dipahami oleh para siswa
3) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi
4) Siswa lebih banyak melakukan kegiataan belajar
Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar siswa, yaitu sebagai berikut :
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,
apablagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan
lain-lain
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Jadi media pengajaran dapat membantu siswa untuk meningkatkan
pemahaman, menyajikan data yang menarik dan terpercaya, memudahkan
data, dan mendapatkan informasi. Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran dalam proses belajar dapat
membantu siswa dalam proses pembelajaran berlangsung dan dapat
meningkatkan atau mengarahkan perhatian siswa dan interaksi siswa
dalam belajar.
27

e. Media Puzzle
Kata media berasal dari bahasa latin Medius dan merupakan jamak
dari kata Medium yang secara harfiah berarti perantara atau pembawa
pesan dari pengirim pesan. Secara lebih luas, pengertian media dalam
proses pembelajaran cenderung di artikan sebagai alat-alat grafis,
fotografis untuk memproses dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat serta
perhatian soswa dalam proses pembelajaran.29
Media gambar puzzle merupakan media permainan yang memudahkan
anak secara bertahap untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam
memecahkan masalah, dan untuk mengetahui akan tempat-tempat
permainan yang sesuai serta mengajarkan anak untuk bertindak cermat.
Puzzle adalah suatu gambar yang dibagi menjadi potongan-potogan
gambar yang bertujuan untuk mengasah daya pikir, melatih kesabaran dan
membiasakan kemampuan berbagi. Selain itu, media puzzle juga dapat
disebut permainan edukasi karena tidak hanya untuk bermain juga tetapi
mengasah otak dan melatih antara kecepatan pikiran dan tangan.
Media puzzle merupakan suatu alat atau media yang membentuk
potongan-potongan kecil berupa gambar ataupun tulisan yang dapat
membentuk suatu kata atau suatu gambar yang tersusun dan dapat
membantu siswa untuk melatih kesabaran, kekompakkan, kerja sama.
Media puzzle merupakan media pembelajaran visual berkarakteristik
benda model tiruan yang dapat memotivasi siswa dan memperkuat daya
ingat serta melatih logika mereka dalam berfikir secara sistematis. Dengan
menggunakan media puzzle dalam pembelajaran ,siswa dilatih
mengembangkan kemampuan berfikirnya untuk menggabungkan
potongan-potongan puzzle tersebut. Puzzle dibagi menjadi beberapa
bentuk, diantaranya :
1) Puzzle konstruksi merupakan perkumpulan potongan-potongan
terpisah yang digabungkan kembali menjadi beberapa model

29
Azhar,op.cit.,h.3
28

2) Puzzle batang merupakan permainan teka-teki matematika


sederhana namun memerlukan pemikiran kritis dan dimainkan
dengan cara membentuk sesuai dengan yang kita inginkan
3) Puzzle lantai yaitu terbuat dari bahan sponge ( busa ) sehingga
baik untuk alas bermain anak-anak di atas lantai
4) Puzzle logika merupakan gambar yang dapat mengembangkan
keterampilan serta anak berlatih untuk memecahkan masalah
sehingga membentuk gambar yang utuh
Manfaat media puzzle dalam pembelajaran, yaitu meningkatkan
keterampilan kognitif, meningkatkan keterampilan halusm melatih
kemampuan nalar dan daya ingat, melatih kesabaran, menambah
pengetahuan serta meningkatkan keterampilan sosial. Keterampilan
kognitif berhubungan dengan kemampuan untuk belajar dan memecahkan
masalah. Melalui puzzle, anak-anak akan mencoba memecahakan masalah
yaitu menyusun gambar dan tulisan untuk melatih koordinasi tangan dan
mata untuk menyocokan kepingan-kepingan menjadi satu gambar atau
tulisan yang utuh.
Media puzzle dapat membantu siswa kelas rendah untuk
meningkatkan keterampilan membaca mereka, dengan menyatukan
kepingan-kepingan puzzle dapat membantu siswa untuk meningkatkan
keterampilan membaca mereka. Saat bermain puzzle , siswa akan melatih
sel-sel otaknya untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dan
berkonsetrasi untuk menyelesaikan potongan-potongan puzzle tersebut.
f. Fungsi Media Puzzle
Media puzzle merupakan alat permainan edukatif yang dapat
merangsang kemampuan anak, yang dimainkan dengan cara membongkar
pasang kepingan puzzle berdasarkan pasanganya. Nani mengemukakan
29

bahwa pada umumnya, sisi edukasi untuk media puzzle ini berfungsi untuk
:30
1) Melatih konsentrasi, ketelitian, dan kesabaran
2) Melatih koordinasi mata dan tangan. Anak belajar mencocokan
kepingan-kepingan puzzle dan menyusunya menjadi satu gambar
3) Memperkuat daya ingat
4) Mengenalkan anak pada konsep hubungan
5) Dengan memilih gambar/bentuk dapat melatih untuk berpikir
matematis (menggunakan otak kiri)
6) Melatih logika anak
g. Jenis Media Puzzle
Media permainan termasuk media permainan puzzle sangat banyak
jenisnya mulai dari gambar-gambar berwarna yang berbentuk huruf atau
kalimat-kalimat sampai pada gambar-gambar yang tidak berwarna dan
berbentuk dua atau tiga dimensi. Berikut ini ada beberapa jenis puzzle
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan memahami
kosakata :31
1) Spelling Puzzle, yaitu puzzle yang terdiri dari gambar-gambar
dan huruf-huruf acak untuk dijodohkan menjadi kosakata yang
benar
2) Jigsaw puzzle, yaitu puzzle yang berupa beberapa pertanyaan
untuk dijawab kemudia dari jawaban itu diambil huruf-huruf
pertama untuk dirangkai menjadi sebuah kata yang merupakan
jawaban yang paling akhir.
3) The thing puzzle, yaitu puzzle yang berupa deskripsi kalimat-
kalimat yang berhubungan dengan gambar-gambar benda untuk
dijodohkan.

30
Sunarti dan Ambo Dalle, Keefektifan Penggunaan Media Gambar Puzzle Dalam
Keterampilan Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Jerman Siswa Kelas XI MAN 1 Makasar,
Jurnal Pendidikan Bahasa Asing, Vol 1 No 01,2017 ,h.20
31
Ibid.,h.20
30

4) The letter(s) readiness puzzle, yaitu puzzle yang berupa gambar-


gambar disertai dengan huruf-huruf nama gambar tersebut, tetapi
huruf itu belum lengkap
5) Crosswords puzzle, yaitu puzzle yang beruapa pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab dengan cara memasukkan jawaban
tersebut kedalam kotak-kotak yang tersedia baik secara horizontal
maupun verbal.
Bahan-bahan media gambar puzzle sederhana yang diadopsi dari
puzzle oleh Purnamasari yaitu :
1) Berbagai lembar potongan-potongan informasi tentang rumus
,suku kata atau menyesuaikan materi
a. Gunting
b. Lem
c. Kertas HVS untuk tempat tempat menempel media puzzle
d. Amplop untuk menyimpan potongan-potongan kertas

Gambar 2.1

Bahan-Bahan Pembuatan Media Puzzle


31

Gambar 2.2

Contoh Media Puzzle

h. Kelebihan dan Kekurangan Media Puzzle32


Media puzzle yang digunakan dalam peneliian ini adalah menyatukan
potongan-potongan menjadi utuh. Kelebihan media puzzle adalah :
1) Melatih psikomotorik
2) Melatih daya ingat
3) Siswa tertarik dengan kegiataan permainan puzzle
4) Suasana kelas menjadi menyenangkan dan terjadinya interaksi
antara siswa dan siswa lainnya
5) Siswa mampu bekerja sama dengan kelompoknya
Kelemahan dari Media puzzle adalah :

1) Membaut siswa hanya ingin bermain-main


2) Kondisi kelas yang menyenangkan, menjadi tidak kondusif
i. Langkah-langkah penggunaan media gambar puzzle
Bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak
melalui bermain anak belajar mengenal lingkunganya. Kegiatan yang
menyenangkan juga dapat meningkatkan aktivitas sel otak secara aktif,
dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas digunakannya sebagai
alat bantu atau media pembelajaran sebagai alat menyampaikan informasi,
misalnya dengan penggunaan media puzzle.
Menurut Yuliani mengatakan terdapat langkah-langkah penggunaan
media puzzle, yaitu sebagai berikut :33

1) Lepaskan keping-kepingan puzzle dari tempatnya


2) Acak kepingan-kepingan puzzle tersebut

32
Ela Latifatul Fajriyah, Penerapan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN 01 Sumberrejo Kota Gajah,Skripsi pada Institut Agama
Islam Negeri Metro,2017,h.9
33
Yuliani Rani, Permainan yang Meningkatkan Kecerdasan Anak, (Jakarta:Laskar
Askara,2008),h.43
32

3) Mintalah anak –anak untuk menyusunkan kembali kepingan


puzzle tersebut
4) Berikan tantangan pada anak-anak menyusun kepingan puzzle
dengan cepat, menggunakan hitungan angka 1-10 atau di
stopwatch
Selain langkah-langkah penggunaan media puzzle diatas. Berikut ini
langkah-langkah dalam menggunakan media puzzle dalam proses
pembelajaran.34
1) Setelah memberikan informasi kepada siswa mereka akan
bersaing di dalam permainan yang akan menuntut kerjasama,
pendidik membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri
dari empat atau lima orang
2) Selanjutnya pendidik membagikan potongan-potongan puzzle
yang terdapat di dalam amplop perkelompok
3) Setelah setiap kelompok mendapatkan potongan-potongan puzzle,
pendidik memberikan aba-aba agar kelompok segera memulai
tugasnya untuk menyusun potongan-potongan kertas secara
bekerja sama dengan teman kelompok
4) Kegiataan berlangsung sampai seluruh kelompok menyelesaikan
pekerjaan atau hasil menyusun potongan-potongan kertas yang
ada. Kelompok yang setiap anggotanya dapat menyusun pertama
kali, dinyatakan sebagai pemenang.
3. Kajian Teori Pembelajaran Tematik

Konsep pembelajaran tematik telah dilontarkan sejak awal abad ke-20 oleh
John Dewey yang merupakan pioner pendidikan modern di Amerika. Menurut
John Dewey pembelajaran model tematik adalah pendekatan untuk
mengembangkan kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan

34
Martin Handoko dan Theo Riyanto, 100 Permainan Penyegar Pertemuan. (Yogyakarta
: Kanisus), h.102-103
33

berdasarkan interaksi dengan lingkungan dan pengalaman dalam


35
kehidupannya.
Pembelajaran tematik adalah proses pembelajaran yang memadukan
berbagai kompetensi dasar yang bersumber dari mata pelajaran yang berbeda,
untuk mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan atau pengalaman
siswa yang disajikan berdasarkan tema tertentu sehingga terbentuk
pengetahuan peserta didik yang bersifat holistic, integrative dan
36
komprehensif.
Pembelajaran tematik perlu memilih materi beberapa mata pelajaran yang
mungkin dan saling terkait antara mata pelajaran yang lainnya. Pembelajaran
tematik tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku, tetapi
sebaliknya pembelajaran tematik harus mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran yang termuat dalam kurikulum.
Menurut Kemendikbud menjelaskan bahwa pembelajaran tematik
terpadu atau tematik integratif menggunakan tema sebagai pemersatu
kegiataan pembelajaran yang memadukan beberapa tema mata
pelajaran sebagai pemersatu kegiatan tatap muka, sehingga peserta
didik dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna,
karena peserta didik selalu melalui pengalaman langsung dalam
memahami berbagai konsep yang mereka pelajari kemudian
menghubungkannya dengan konsep lain yang telah mereka kuasai. 37

a. Landasan Pembelajaran Tematik


1) Landasan Filosofis
Konteks pembelajaran tematik filsafat tentang pengembangan
kurikulum tematik, menentukan kualitas peserta didik yang akan
dicapai kurikulum, sumber dan isi kurikulum, proses pembelajaran
posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

35
Yanti Herlianti, Pembelajaran Tematik Menggunakan Pendekatan Saintifik dan
Penilaian Otentik untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013,(Jakarta:UIN Press,2015),h.21
36
Asep Ediana Latip, Pembelajaran Tematik Kajian Teoritik dan Praktik,(Jakarta : UIN
Jakarta Press,2013),h.10
37
Nurul Hidayah, “Pembelajaran Tematik Integratif di Sekolah Dasar”,Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Dasar,Vol.2,2015,h.36
34

Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk


mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam
berpikir relektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan
untuk membangun kehidupaan masyarakat demokraktis yang lebih
baik.38 Landasan filosofi yang memiliki peran dalam implementasi
pembelajaran tematik yaitu :
a. Aliran Progresivisme, proses pembelajaran perlu ditekankan pada
pembentukan kreativitas yang dimiliki oleh peserta didik,
pemberian sejumlah kegiataan, natural dan memperhatikkan
pengalaman yang dimiliki oleh siswa.
b. Aliran Konstruktivisme, menekankan kepada pengalaman
langsung yang dialami siswa sebagai kunci dalam pembelajaran.
c. Aliran Humanisme, melihat siswa dari segi keunikan atau
kekahasnya, potensinya dan motivasi yang dimilikinya. Siswa
selain memiliki kesamaan juga memiliki kekhasaan Jadi dalam
aliran humanisme, pembelajaran di kelas harus dapat menampung
segala perbedaan karakter dan kemampuan yang dimiliki oleh
setiap peserta didik
2) Landasan Psikologi
Pendekatan pembelajaran tematik juga didasarkan pada landasan
psikologis. Hal ini dikarenakan bahwa proses pembelajaran berkaitan
erat dengan perilaku manusia, yaitu siswa atau peserta didik.
Landasan psikologis pembelajaran tematik berkaitan erat dengan
psikologi perkembangan anak dan psikologi belajar. Psikologi
perkembangan siswa diperlukan untuk menentukkan isi materi yang
akan diberikan agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan
tahap perkembangan siswa. Sedangkan psikologi belajar memberikan
konstribusi dalam hal bagaimana isi pembelajaran tematik tersebut
disampaikan kepada siswa.39

38
Asep.,op,cit.h.35
39
Ibid.,h.37
35

Menurut Piaget mengatakan bahwa “Prkembangan kognitif siswa anak


pada umur 6-12 tahun, kondisi perkembanganya berada dalam tahapan
operasional kongkrit”.40 Berdasarkan peerkembangan anak yang di
paparkan oleh Piaget maka anak sekolah dasar lebih tertarik dengan hal-
hal konkrit yang dapat dilihat oleh mata, dirasakan, didengar dan
memanfaatkan lingkungan sekitar .
3) Landasan Yuridis
Landasan yuridis berkaitan erat dengan berbagai kebijakan dan
peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di
MI/SD. Landasan yuridis tersebut adalah Undang-Undang No.23 tahun
2002 tentang perlindungan anak. Undang-undang ini menyatakan
bahwa “ setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
dalam pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasaanya sesuai
dengan minat dan bakatnya”.41
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menetapkan bahwa
pembelajaran di tingkat MI/SD harus diselenggarakan secara
interaktif,inspiratif,menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.42
b. Ciri khas Pembelajaran Tematik
Pengelolaan pembelajaran tematik harus memuat ciri pembelajaran
tematik. Menurut Karli dan Yuliaritiningsih pembelajaran tematik
mempunyai ciri :43
1) Holistik, Suatu peristiwa yang menjadi pusat temat dikaji dari
beberapa sudut mata pelajaran sekaligus untuk memahami
fenomena dari segala sisi.
2) Bermakna, Keterkaitan antar konsep membuat siswa mampu
menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-
masalah nyata dalam kehidupaanya.

40
Ibid.
41
Ibid,
42
Ibid.
43
Op.cit.,h.8
36

3) Aktif, Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui


aktifis inkuiri dan discoveri.
Menurut Mamat dkk, merinici karakteristik dari pembelajaran tematik
dalam sembilan prinsip, yaitu :44
1) Terintegrasi dan kontekstual, artinya pembelajran dikemas
dalam format keterkaitan antara kemampuan siswa dalam
menemukan masalah nyata yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari
2) Memiliki tema sebagai alat pemersatu beberapa mata pelajaran
atau bahan kajian
3) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain
4) Pembelajaran memberikan pengalaman langsung yang
bermakna bagi siswa
5) Menanamkan konsep dari berbagai mata pelajaran ataubahan
kajian dalam sebuah proses pembelajaran tertentu
6) Sulit membedakan pemisahan antara satu pelajaran yang satu
dengan pelajaran yang lain
7) Pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan dan minat siswa
8) Pembelajaran bersifat fleksibel
9) Penggunaan variasi metode dalam pembelajaran
c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik integratif yang diterapkan di SD/MI dalam
kurikulum 2013 berlandaskan pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013
Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang
menyebutkan bahwa “Sesuai dengan Standar Kompotensi Lulusan dan
Standar Isi, maka prinsip pembelajaran yang digunakan dari pembelajaran
parsial menuju pembelajaran terpadu”. Pelaksanaan kurikulum 2013 pada
SD/MI dilakukan melalui pendekatan tematik dari kelas I dampai kelas IV.

44
Yanti,op.cit.,h.8
37

45
Kemendikbud menyebutkan beberapa prinsip yang berkenaan dengan
pembelajaran tematik integratif yang harus diperhatikan sebagai berikut :
1) Pembelajaan tematik integratif, perlu memilih sat tema yang
aktual dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupaan
sehari-hari.
2) Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa
mata pelajaran yang mungkin saling terkait.
3) Pembelajaran tematik integratif tidak boleh bertentangan dengan
tujuan kurikulum yang berlaku tetapi pembelajaran tematik harus
mendukung pencapaian tujuan utuh.
4) Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema
selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat,
kemampuan, kebutuhan dan pengetahuan awal.
5) Materi awal yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan. Artinya,
materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan.
d. Manfaat Pembelajaran Tematik
Praktek pendidikan di sekolah cenderung mengkotak-kotakan mata
pelajaran dan berorientasi pada evaluasi yang menekankan pada
reproduksi informasi semata. Padahal dalam dunia nyata, siswa
dihadapkan pada peristiwa dan fenomena yang memuat sejumlah konsep
dan mata pelajaran.
Manfaat pembelajaran tematik, tidak hanya dirasakan oleh siswa
tetapi guru pun merasakan manfaat dari pembelajaran tematik. Diantara
manfaat pembelajaran tematik tersebut adalah.
1) Peningkatan pemahaman konseptual siswa terhadap realitas
yang ada
2) Pengaktiran proses mental siswa
3) Pemenuhan terhadap kebutuhan dan keinginantahuan anak
4) Peningkatan kemampuan berfikir siswa
5) Peningkatan profesionalisme guru

45
Nurul,op.cit.,h.38
38

6) Penghemat waktu, tenaga dan biaya pembelajaran


B. Hasil Penelitian Relevan

1) Khairunnisak dalam jurnalnya dalam judul “ Efektivitas Media Kartu Dalam


Pembelajaran Membaca Permulaan” memaparkan bahwa penggunaan media
kartu juga dapat meningkatkan motivasi bekajar siswa terbagi menjadi II
siklus. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebanyak 5 orang (14,2%) dapat
membaca dengan intonasi yang tepat. Kemudian sebanyak 7 orang siswa
(20%) sudah dapat membaca tetapi intonasinya belum tepat. Dalam siklus I
menunjukkan bahwa 20 siswa (51,74%) sudah mampu membaca dengan
intonasi yang tepat. Jika dibandingkan dengan kondisi awal, terdapat
peningkatan yang sangat signifikan dimana pada awal hanya 14,28% (5
orang) siswa yang dapat membaca dnegan intonasi. Hasil tes juga
menunjukkan bahwa nilai rata-rata didapat siswa adalah 57,97 dimana
hampir mendekati KKM untuk pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu 60
sedangkan siklus II hasil dari proses pembelajaran dari perencanaan samapi
pada kegiatan evaluasi, terdapat peningkatan kognitif pada anak yaitu
peningkatan kemampuan membaca siswa pada tahap sebelumnya belum
ada. Pada akhir pembelajaran diperoleh hasil 30 siswa (85,71) sudah mampu
mencapai 60 keatas. Hal ini berarti pada akhir siklus II hanya tersisa 5
orang anak yang belum bisa membaca dengan intonasi yang tepat. 46
2) Budi Istanto dalam skripsinya dalam judul “ Peningkatkan Keterampilan
Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Media Kartu Pada Siswa Kelas
I SD Negeri I “ memaparkan bahwa pembelajaran membaca permulaan
dengan menggunakan media kartu dapat meningkatkan keterampilan
membaca siswa kelas I SD Negeri I Pandeyan. Keterampilan membaca pada
pra tindakan sebesar 62,74 dan ketuntasanya 48%, pada siklus I meningkat
menjadi 69,9 dengan ketuntasan 74 %, peningkatakan pada siklus II menjadi
76,7 dengan ketuntasan 90% . Pada tindakan ini keterampilan membaca
siswa dengan lafal, intonasi dan membaca memahami meningkatk hingga

46
Khairunnisak, “Efektivitas Media Kartu Dalam Pembelajaran Membaca
Permulaan”,Jurnal Ilmiah Didaktika,Vol 15, No.02,2015
39

mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan yaitu rata-rata kelas 70 dan


ketuntasan kelas 80%47
3) Yunita Helza dalam skripsinya dalam judul “ Peningkatan Kemampuan
Membaca Siswa Melalui Metode Card Sort pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia kelas I MI Miftahul Falah Bekasi.” Memaparkan bahwa hasil
temuan daro siklus I sampai siklus II ada suatu peningkatan penerapan
metode card sort telah berhasil meningkatan kemampuan membaca siswa
kelas I MI Miftahul Falah Bekasi. Nilai rata-rata pada siklus I adalah 62
sedangkan pada siklus II adalah 7948
C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan masalah yang telah ditemukan, maka kerangka berpikir


dalam penelitian ini disusunlah kerangka berpikir penelitian ini, yaitu
keterampilan membaca permulaan di sekolah dasar dengan penerapan media
puzzle.
Membaca merupakan salah satu peran penting dalam proses
pembelajaran, dengan kemampuan membaca yang dmiliki oleh anak mampu
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. Kemampuan membaca
permulaan yang dimiliki oleh siswa sekolah dasar khususnya dikelas rendah
seperti kelas I dan II masih memiliki kemampuan membaca permulaan belum
optimal atau belum lancar siswa saat membaca disebabkan oleh beberapa
faktor seperti, kurangnya motivasi membaca yang dimiliki oleh siswa,
kurangnya dukungan orang tua dalam pengenalan huruf atau latihan membaca
sejak dini di dalam kehidupaan sehari-hari.
Kegiatan membaca permulaan pada siswa sekolah dasar khususnya kelas
I lebih ditekankan kepada pengenalan-pengenalan lambang, kosa kata, huruf
dan sikap yang baik pada saat kegiatan membaca dikelas.

47
Budi Istanto, “Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan dengan Menggunakan
Media Kartu pada Siswa Kelas I SD I Negeri Pandeyan”,Skripsi pada UNY,
Yogyakarta,2014,h.79,tidak dipublikasikan.
48
Yunita Helza, Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa Melalui Metode Card Sort
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas I MI Miftahul Falah Bekasi, Skripsi pada Universitas
Islam Negeri Jakarta, Jakarta,2016,h.62,tidak dipublikasikan.
40

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk membantu siswa
dalam proses meningkatkan keterampilan membaca permulaan dengan
menggunakan metode, teknik ataupun media pada saat proses pembelajaran
dikelas. Diantaranya dengan menggunakan media seperti media puzzle.
Media puzzle adalah salah satu suatu alat atau media yang membentuk
potongan-potongan kecil berupa gambar ataupun tulisan yang dapat
membentuk suatu kata atau suatu gambar yang tersusun dan dapat membantu
siswa untuk melatih kesabaran, kekompakkan, kerja sama.
Penggunaan media puzzle dalam proses pembelajaran dapat membantu
guru dan siswa untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa
dimana, terdapat potongan-potongan tersebut yang berupa kata atau kalimat-
kalimat sederhana yang disusun kembali menjadi satu rangkaian puzzle yang
dikerjakan secara sendiri maupun berkelompok.
Dengan memanfaatkan puzzle sebagai media pembelajaran, maka dapat
menarik perhatian, menambah semangat dan membantu siswa untuk
menguasai materi yang diberikan.
Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka dapat disimpulkan dengan
dengan bagan berikut:
41

Guru masih
menggunakan metode Kemampuan Membaca Permulaan
pembelajaran Masih Rendah atau Belum Optimal
konvensional

Tindakan

Siklus II Siklus I
Perencanaan menggunakan Perencanaan menggunakan
media puzzle dalam proses media puzzle dalam proses
pembelajaran pembelajaran
Pelaksanaan tindakan dan Pelaksanaan tindakan dan
observasi observasi

Peningkatan Keterampilan Membaca


Permulaan Siswa

Bagan 2.1

Kerangka Berpikir
42

D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan dari uraian teori dan kerangka berpikir yang telah dijabarkan di
atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : “ Penerapan
Media Puzzle Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Pada
Pembelajaran Tematik Siswa Kelas I SDN Ragunan 12”
BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 012 Ragunan yang beralamat di Jl Jabir


No 39 Pasar Minggu, Ragunan,12550. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas I
semeseter genap di SDN 012 Ragunan tahun ajaran 2019/2020.

Tabel 3.1
Waktu Penelitian
Tahun dan Bulan Penelitian
No Jenis 2019/2020
Kegiatan Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan
1 Observasi  
2 Penyusunan   
Proposal
Skripsi
3 Seminar 
Proposal
Skripsi
4 Revisi 
Proposal
Skripsi
5 Pelaksanaan  
Penelitian
6 Penyusunan  
BAB 4-5
dan
Bimbingan
7 Sidang 
Skripsi

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian


Tindakan Kelas atau lebih dikenal dengan Classroom Action Research.

43
44

Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana seorang dapat mengorganisasikan


kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka
sendiri.1
Penelitian Tindakan Kelas memiliki peran yang sangat penting dan
strategis untuk menyelesaikan masalah yang muncul dalam pembelajaran yang
bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar di
kelas. Penelitian ini berbasis kelas, karena dilakukan dengan melibatkan
komponen yang terdapat di dalam proses belajar mengajar di dalam kelas,
materi pelajaran dan media pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru
dala memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Maksudnya adalah
dengan PTK ini diharapkan dapat meningkatkan atau memperbaiki kualitas
aspek pembelajaran sehingga kompetensi yang diharapkan menjadi target
pembelajaran dapat tercapai secara maksimal sesuai dnegan harapan yang
dimakud oleh guru.
Model penelitian yang akan digunkan dalam penelitian ini adalah model
Kurt Lewin. Model penelitian ini pada intinya merupakan suatu paket kegiatan
yang terdiri dari empat tahapan utama, yaitu : 1) Perencanaan, 2) Tindakan, 3)
Pengamatan, 4) Refleksi.2 Keempat proses tersebut dijelaskan sebagai berikut
:3
1) Perencanaan (Planning)
Dalam tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang
menjelaskan tentang apa, mengapa m kapan, dimana, oleh siapa dan
bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan.
2) Tindakan (Acting)

1
Rochiati Wiraatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2012), Cet. Ke 10, h.13
2
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Prenada Media, 2016),h.41
3
Suharismi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta : Bumi Akasara, 2007),h.17
45

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan merupakan


implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan
kelas.
3) Pengamatan (Observing)
Tahap ke-3 yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
Sebtulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan
dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan
dilakukan pada waktu tindakan dilakukan. Jadi keduanya
dilaksankanan dalam waktu yang sama
4) Refleksi (Reflecting)
Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari kata bahasa Inggris
reflectio yang artinya pemantulan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat
dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan,
kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan
implementasi rancangan tindakan.

Desain intervensi tindakan pada model penelitian tindakan kelas dapat


digambarkan sebagai berikut :
Siklus I Siklus II

Perencanaan Perencanaan

Pelaksanaan Pelaksanaan

pengamatan Pengamataan

Refleksi Refleksi
46

Bagan 3.1

Desain Model Penelitian

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas I semester
ganjil tahun pelajaran 2019/2020. Jumlah siswa dalam ini 30 siswa terdiri dari
17 siwa laik-laki dan 13 perempuan.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti berperan langsung sebagai pengajar dalam


pelaksana penelitian, pembuatan perencanaan rancangan pembelajaran,
melakukan refleksi dan bekerja dama dengan guru kelas sebagai pengamat atau
rekan peneliti yang berperan sebagai observer untuk melakukan observasi saat
pembelajaran berlangsung.

E. Tahap Intervensi Tindakan

Sebelum peneliti melakuka penelitian, terlebih dahulu pengamatan awal di


kelas I. Pengamatan ini akan diteliti. Adapun tahapan-tahapan intervensi
tindakan ini ditempuh melalui dua tahap pada tiap-tiap siklus, yang dapat
diuraikan sebagai berikut :

Pra Penelitian

a. Observasi
b. Wawancara
d. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Penentuan materi
b. Tahap Tindakan
1. Berkolaborasi dengan guru bidang studi atau guru kelas
2. Pelaksaan pembelajaran dengan bantuan media
47

3. Pada saat proses pembelajaran, menggunakan dengan bantuan


media puzzle pada saat proses pembelajaran
4. Observer melakukan pengamatan dengan mengisi lembar
observasi yang telah disediakan
c. Tahap Pengamatan
1. Melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran siswa dengan
menggunakan media puzzle, berupa lembar observasi guru dan
siswa
d. Tahap Refleksi
1. Berdiskusi dengan guru kelas, untuk perbaikan-perbaikan
berdasarkan kekurangan
2. Hasil diskusi dan hasil analisis menjadi acuan baru dalam
menyusun rencana pada tahap selanjutnya
e. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
1. Pembuatan Rencanaan Pelaksanaan Pembelajaran siklus II
2. Berdiskusi dengan guru kelas dalam pembuataan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
b. Tahap tindakan
1. Pelaksanaan pembelajaran dengan media puzzle
2. Dalam pelaksanaanya, tindakan kedua ini tidak jauh berbeda
dengan tindakan pertama
c. Tahap Pengamatan
1. Penelitian keterampilan membaca siswa pada siklus II untuk
mengetahui peningkatan keterampilan membaca siswa
dibandingkan pada siklus I
2. Melakukan pengamatan dengan lembar observasi guru dan siswa
d. Tahap Refleksi
1. Berdiskusi dengan guru kelas, untuk mengevaluasi atau
menganalisis kekurangan-kekurangan untuk diperbaiki
48

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Apabila 75% dari jumlah siswa mencapai taraf keberhasilan optimal atau
bahkan maksimal (mencapai 75% penguasaan materi), maka proses belajar
mengajar berikutnya dapat membahasa pokok bahasan yang baru4. Maka hasil
intervensi yang diharapkan setiap siklusnya akan ada kemajuan dan dapat
meningkatkan kemampuan membaca siswa. Tes hasil belajar yang diberikan
siswa setiap siklusnya harus mencapai sama dengan atau lebih dari 75, hal ini
berdasarkan KKM yang ditetapkan oleh sekolah.
Apabila 75% atau lebih dari jumlah siswa yang mengikuti proses
pembelajaran mencapai taraf keberhasilan maka proses pembelajaran yang
dilakukan oleh peneliti diberhentikan, apabila kurang dari taraf keberhasila
yang dituju maka perlunya adaanya proses perbaikan yang dilakukan oleh
peneliti agar dapat mencapai interventensi yang diharapkan. Maka dalam setiap
siklusnya diharapkan oleh peneliti akan ada kemajuan dalam meningkatkan
keterampilan membaca yang dimiliki oleh siswa. Tes hasil belajar yang
dilakukan oleh peneliti setiap siklusnya harus mencapai atau lebih dari 75, hal
ini berdasarkn KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolah.
G. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh baik
dari guru maupun siswa, dengan melakukan lembar observasi guru maupun
siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri


dari tes, lembar observasi dan catatan lapangan. Berikut di bawah ini adalah
penjelasannya :
1) Lembar Observasi Siswa
Lembar observasi ini dipergunakan untuk mengamati apa yang
terjadi pada siswa saat kegiatan belajar mengajar sedang
berlangsung.
2) Lembar Observasi Guru
Instrumen ini digunakan untuk mengukur kreativitas dan aktivitas
guru dalam melakukan pembelajaran.

4
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung : Refika Aditama, 2007),h.114
49

3) Tes
Tes adalah suatu teknik pengukuran yang di dalamnya terdapat
berbagai pertanyaan-pertanyaan, atau serangkaian tugas yang
harus dikerjakan atau dijawab oleh siswa.
I. Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi
Observasi sebagai alat penilaian untuk mengukur tingkah laku
individu ataupu proses terjadinya kegiatan yang diamati, baik
dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Arti
lain dari observasi adalah suatu proses pengamatan dan
pencatatan secara sistematis, logis, obyektif dan rasional
mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatu untuk mencapai tujuan tertentu.5
Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah melalui
observasi ketika proses pembelajaran berlangsung.

Tabel 3.2

Lembar Observasi Mengajar Guru6

No Langkah Indikator Skor


Kegiatan 4 3 2 1
1 Kegiatan 1. Mempersiapkan peserta didik
Awal untuk belajar
2. Melakukan kegiatan apersepsi
3. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
2. Kegiatan Inti 4. Mengarahkan siswa untuk
membaca teks cerita
5. Menyiapkan potongan-
potongan puzzle
6. Membentuk kelompok
beranggotakan 5-6 orang

5
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsi, Teknik-Prosedur, (Bandung : PT Remaja
Rosadakarya, 2011),hlm.153
6
Suharismi Arikunto,dkk., Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta : Bumi Akasara,2015),Cet.
2,h.89
50

7. Menjelaskan tata cara bermain


8. Membagikan potongan-
potongan puzzle
3 Kegiatan 9. Memberikan penguatan
Penutup mengenai materi yang telah
dipelajari
10. Memberikan kesimpulan dan
evaluasi bersama siswa
11. Berdoa dan menutup proses
pembelajaran

Tabel 3.3

Lembar Observasi Aktivitas Siswa7

No Langkah Objek yang diamati Skor


Kegiatan 4 3 2 1
1 Kegiatan Awal 1. Siswa menjawab salam dan
berdoa
2. Siswa menjawab ketika sedang
apersepsi
3. Siswa memperhatikan tujuan
pembelajaran
2 Kegiatan Inti 4. Siswa membaca teks cerita
5. Siswa membentuk kelompok
heterogen
6. Siswa menerima potongan-
potongan puzzle
7. Siswa mengerjakan potongan-
potongan puzzle
8. Siswa aktif dalam kegiatan
puzzle
3 Kegiatan 9. Siswa membuat kesimpulan
Penutup bersama-sama guru
10. Siswa mengajukan atau
menjawab pertanyaan tentang
materi
11. Siswa memperhatikan
penjelasan guru
12. Siswa berdoa dan menjawab
salam

7
Ibd., h.90
51

2) Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara peneliti dan guru dengan
partisipan atau guru kelas. Wawanacara yang dilakukan adalah
wawanacara yang sudah disiapkan butir-butir pertanyaan oleh
peneliti untuk melakukan tanya jawab kepada guru atau yang
bersangakutan.
3) Tes lisan/untuk kerja
Tes dilakukan untuk mengetahui adanya kemampuan membaca
permulaan
52

Tabel 3.4
Kisi-Kisi Tes Lisan Keterampilan Membaca Permulaan
No Aspek yang diteliti Indikator
a. Siswa mengucapakan tulisan dengan tepat dan
1 Ketepatan lancar
menyuarakan tulisan b. Siswa mengucapkan tulisan dengan tepat
namun kurang lancar
c. Siswa mengucapkan tulisan kurang tepat dan
kurang lancar
d. Siswa mengucapkan tulisan tidak tepat dan
tidak lancar
a. Siswa melafalkan tulisan dengan jelas dan
2. Kewajaran intonasi benar
b. Siswa melafalkan tulisan dengan jelas namun
kurang lancar
c. Siswa melafalkan tulisan kurang tepat dan
kurang lancar
d. Siswa melafalkan tulisan tidak tepat
a. Siswa mengucapkan kata secara baik dan benar
3 Kewajaran lafal b. Siswa mengucapkan kata dan kalimata dengan
baik namun kurang tepat dalam jeda
c. Siswa melafalkan tulisan kurang tepat dan
kurang lancar
d. Siswa melafalkan tulisan tidak tepat
a. Siswa membaca dengan lancar semua bacaan
4 Kelancaran b. Siswa membaca lancar semua bacaan dengan
sedikit bantuan guru
c. Siswa membaca sebagian bacaan dengan
bantuan guru
d. Siswa merasa kesulitan membaca
a. Siswa membaca dengan jelas dan lantang
5 Kejelasan suara sehingga dapat di dengar semua siswa
b. Siswa membaca dengan suara yang hanya
dapat didengar sebagian siswa
c. Siswa membaca dengan suara yang hanya
dapat didengar teman sebangku
d. Siswa membaca dnegan suara yang hanya
dapat didengar diri sendiri
53

Tabel 3.5
Lembar Penilaian Keterampilan Membaca Permulaan
No Aspek yang diteliti Indikator Skor
a. Siswa mengucapakan tulisan dengan 16-20
1 Ketepatan tepat dan lancar
menyuarakan b. Siswa mengucapkan tulisan dengan 11-15
tulisan tepat namun kurang lancar
c. Siswa mengucapkan tulisan kurang
tepat dan kurang lancar 6-10
d. Siswa mengucapkan tulisan tidak
tepat dan tidak lancar 1-5
a. Siswa melafalkan tulisan dengan 16-20
2. Kewajaran intonasi jelas dan benar
b. Siswa melafalkan tulisan dengan 11-15
jelas namun kurang lancar
c. Siswa melafalkan tulisan kurang 610
tepat dan kurang lancar
d. Siswa melafalkan tulisan tidak tepat 1-5
a. Siswa mengucapkan kata secara baik 16-20
3 Kewajaran lafal dan benar
b. Siswa mengucapkan kata dan 11-15
kalimata dengan baik namun kurang
tepat dalam jeda
c. Siswa melafalkan tulisan kurang 6-10
tepat dan kurang lancar
d. Siswa melafalkan tulisan tidak tepat 1-5
a. Siswa membaca dengan lancar semua 16-20
4 Kelancaran bacaan
b. Siswa membaca lancar semua bacaan 11-15
dengan sedikit bantuan guru
c. Siswa membaca sebagian bacaan
dengan bantuan guru 6-10
d. Siswa merasa kesulitan membaca
1-5
a. Siswa membaca dengan jelas dan 16-20
5 Kejelasan suara lantang sehingga dapat di dengar
semua siswa
b. Siswa membaca dengan suara yang 11-15
hanya dapat didengar sebagian siswa
c. Siswa membaca dengan suara yang 6-10
hanya dapat didengar teman sebangku
d. Siswa membaca dnegan suara yang
hanya dapat didengar diri sendiri 1-5
54

Tabel 3.6
Aspek Penilaian Keterampilan Membaca Permulaan8
No Aspek Penilaian Bobot
1 Ketepatan menyuarakan tulisan 20
2 Kewajaran intonasi 20
3 Kewajaran lafal 20
4 Kelancaran 20
5 Kejelasan suara 20

J. Analisis Data dan Interpretasi Data

Proses analisis data terdiri dari hasil data saat pelaksanaan kegiataan. Data
yang dilaksanakan adalah analisis catatan lapangan yang diperoleh dari
observasi oleh kolabolator, peneliti dan dari siswa diperoleh selama observasi
untuk mengetahui informasi tersebut dan hasil belajar yang berupa nilai tes
diakhir siklus. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
terhadap aktivitas pembelajaran dengan menggunakan media puzzle dalam
proses pembelajaran.
K. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Pengembangan perencanaan ini dilaksanakan selama siklus I dan siklus II.


Apabila tindakan siklus I dilaksanakan dan hasil yang diharapkan pada siklus I
belum mencapai kriteria keberhasilan, maka akan di evaluasi dan dilakukan
tindak lanjutin pada tahap siklus II dengan pembelajaran yang telah diperbaiki
dan begitu seterusnya hingga hasil dari siklus tersebut mencapai kriteria maka
dihentikan.

8
Darmiyanti.,loc.cit
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Data
1. Profil Sekolah atau Madrasah
Nama Sekolah : SDN Ragunan 12
No Kode Sekolah : 100620
No Statistik : 101016304149
No Akreditasi : 04-99
Peringkat Akreditasi : A
Kepala Sekolah : Kalimah, S.Pd
2. Lokasi Objek Penelitian
Jl Jabir No 39 RT 005/07 Kelurahan Ragunan Kecamatan Pasar Minggu,
Kota Administari Jakarta Selatan Telp 021-78831314

3. Visi dan Misi


a. Visi
“ Terciptanya peserta didik yang berakhlak mulia, karakter dan berprestasi”
b. Misi
1) Menanamkan keyakinan atau aqidah melalui pengamatan ajaran agama
yang dianutnya dan pembiasaan
2) Menanamkan akhlak mulia melalui pengamalan dan pembiasaan
3) Meningkatkan prestasi akademik dengan pembelajaran PAIKEM
4) Melaksanakan pembelajaran berbasis saintifik dengan penilaian
berbasis otentik
5) Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan kepada peserta
didik
6) Menyediakan berbagai pengembangan diri untuk memupuk dan
mengembangkan bakat, minat dan kemampuan siswa
7) Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan SNP
8) Menjalin kerja sama yang harmonis antara warga sekolah dan
lingkunganya
9) Melakukan shalat dhuha dan kultum

55
56

4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa


a. Keadaan Guru
Setiap lembaga pendidikan harus mempunyai tenaga pendidik dalam
pelaksanaan.

Tabel 4.1

Keadaan Tenaga Pendidik SDN Ragunan 12

No Jabatan Status L P Jumlah


1 Kepala Sekolah PNS -  1
2 Wakil Kepala Sekolah PNS -  1
3 Guru kelas I PNS dan Non PNS -  2
4 Guru kelas II Non PNS   2
5 Guru kelas III PNS dan Non PNS -  3
6 Guru kelas IV PNS -  3
7 Guru kelas V PNS dan Non PNS   3
8 Guru kelas VI PNS dan Non PNS   2
9 Guru Mapel PNS dan Non PNS -  4
10 Tata Usaha Non PNS -  2
11 Penjaga Sekolah Non PNS  - 2
Jumlah 25

b. Keadaan Siswa
Keadaan siswa SDN Ragunan 12 terdapat dari kelas I-VI berjumlah 437
Siswa.
57

Tabel 4.2
Tabel Keadaan Siswa SDN Ragunan 12
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Kelas I 34 27 61
2 Kelas II 29 28 57
3 Kelas III 59 42 101
4 Kelas IV 31 52 83
5 Kelas V 47 34 81
6 Kelas VI 30 24 54

5. Sarana dan Prasarana

Tabel 4.3
Jumlah Sarana dan Prasarana SDN Ragunan 12

No Nama Jumlah
1 Ruang Kelas 15
2 Ruang Kepala Sekolah 1
3 Ruang Guru 1
4 Ruang Tata Usaha 1
5 Ruang UKS 1
6 Ruang Perpustakan 1
7 Ruang Labotarium 1
8 Toilet 4
9 Kantin 1
10 Musholla 1
11 Lapangan Sekolah 1

B. Analisis Data

Penelitian tindakan kelas dilakukan untuk meningkatkan keterampilan


membaca permulaan. Siswa kelas I memiliki kemampuan dan karakteristik
yang bermacama-macam. Ada yang potensi akademiknya tinggi, sedang
maupun rendah. Siswa kelas I juga berasal dari latar belakang keluarga, agama,
budaya dan agama yang berbeda-beda.

1) Data keterampilan membaca siklus I


58

a. Tahap Perencanaan Tindakan Siklus I


Data hasil pelaksanaan tindakan siklus I akan dibahas bagian ini.
Pada siklus I terdapat 3 kali pertemuan yang diperoleh mencakup
partisipasi belajar peserta didik dan aktivitas mengajar guru. Berikut
pembahasan setiap pembahasan pada siklus I :
a) Pada tahap awal peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan indikator pada kompetensi dasar yang
disusun untuk 3 kali pertemuan.
b) Berdiskusi kepada guru kelas mengenai tema dan subtema yang
akan disusun atau diajarkan oleh peneliti
c) Tema yang diajarkan yaitu tema 3 kegiatanku. Pada siklus I
peneliti subtema I yaitu kegiatanku di pagi hari
d) Membuat dan menyediakan media pembelajaran yang dibutuhkan
dalam pembelajaran
e) Menyusun dan membuat lembar observasi guru atau siswa pada
saat proses pembelajaran. Proses tindakan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru (observer) atau teman sejawat
b. Tahap Tindakan Siklus I
Pertemuan pertama, dilaksanakan pada hari Selasa, 01 Oktober 2019
selama (3 X 35 Menit). Pada pertemuan sub pokok bahasan mengenai
kegiatan di pagi hari. Dalam pertemuan pertama ini, guru memberikan
apersepsi kepada siswa, berdoa sebelum pembelajaran secara bersama-
sama sebelum pembelajaran dimulai. Setelah itu, guru mengecek
kesiapan siswa untuk belajar hari ini dan member tahu tentang kegiatan
pembelajaran hari ini.
Tahap selanjutnya, guru meminta siswa untuk mengamati gambar dan
teks cerita yang terdapat di buku siswa. Untuk menguatkan pemahaman
siswa terhadap materi hari ini, guru melakukan tanya jawab kepada siswa
“peristiwa apa yang terjadi pada di gambar tersebut” dan sebagainya.
Siswa mengamati teks cerita tersebut dan guru memandu untuk
membacakan teks cerita yang diikuti oleh siswa secara bersama-sama.
59

Setelah guru memandu membacakan teks tersebut, siswa membacakan


teks yang dibacakan oleh guru di depan kelas. Setelah kegiatan membaca
teks, guru memberikan pertanyaa “ dari teks yang sudah kalian baca
bersama-sama, peristiwa apa yang terjadi?, Kegiatan apa saja yang
dilakukan oleh Udin ketika bangun tidur?” siswa menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru. Siswa mengamati teks tersebut dan mencari
kosa kata yang berkaitan dengan kegiatan di pagi hari yang terdapat
didalam teks. Siswa menyebutkan kosakata tersebut dengan semangat
dan antusias.
Guru melakukan ice breaking “teko kecil”, guru memberikan gerakan
contoh dari teko kecil tersebut, setelah itu siswa berdiri dan
memperhatikan gerakan dari ice breaking tersebut. Setelah itu guru
memandu melakukan ice breaking yang diikuti oleh siswa secara
bersama-sama. Setelah melakukan kegiatan ice breaking. Untuk
menguatkan pemahaman tentang sila-sila pancasila.
Guru memberikan pertanyaan “ Kegiatan apa yang dilaksanakan
disekolah ketika hari senin pagi?”, Apa yang dibacakan ketika saat
upacara berlangsung?” siswa menjawab dengan penuh antusias.
Guru menjelaskan tentang sila-sila dan simbol pada Pancasila. Guru
melafalkan sila-sila pancasila. Siswa menghafal sila-sila pancasila
terlebih dahulu, setelah menghafal siswa melafalkan sila-sila pancasila
secara berulang dan bersama-sama. Untuk menguatkan pemahaman
mereka terhadap materi pembelajaran hari ini mengenai kosakata dan
pancasila.
Guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan permainan. Guru
menuliskan kosakata tersebut dipapan tulis dan siswa menjawab dengan
menuliskan huruf-huruf yang hilang pada kotak tersebut. Sebelum
kegiatan pembelajaran diakhiri, guru mengulangi kembali tentang
pembelajaran yang sudah didapat atau dipelajari hari ini, menanyakan
perasaan yang dirasakan oleh siswa saat pembelajaran hari ini.
Pembelajaran ditutup oleh doa yang dipimpin oleh ketua kelas.
60

Pada pertemuan pertama ini, siswa sangat antusias dalam mengikuti


pembelajaran. Terdapat beberapa siswa saat membacakan cerita dan
suku kata dengan lafal intonasi yang belum tepat dan membaca masih
dengan mengeja.
Pertemuan kedua, dilaksanakan pada hari Kamis, 03 Oktober 2019
selama (3 X 35 Menit). Pada pertemuan ini sub pembelajaran pokok
bahasan masih sama dnegan pertemuan sebelumnya yaitu mengenai
kosakata yang terdapat didalam kegiatan di pagi hari. Pada pertemuan ini
guru menggunakan media puzzle.
Pada pertemuan ini, diawali dengan tadarus yang dilakukan secara
bersama-sama. Guru mengawali dengan memberikan apersepsi,
mengecek kesiapan untuk siswa untuk belajar, berdoa sebelum kegiatan
pembelajaran hari ini dimulai. Guru menjelaskan kepada siswa kegiatan
hari ini menggunakan media pembelajaran puzzle. Guru memberikan
kepada siswa untuk menyebutkan kembali tentang kosakata yang mereka
sudah pelajari. Setelah menyebutkan siswa mengerjakan lembar kerja
siswa mengenai menyusun huruf-huruf menjadi satu kosakata.
Tahap selanjutnya, setelah siswa selesai mengerjakan lembar kerja
siswa guru menggunakan metode atau media puzzle kepada siswa untuk
menyusun potongan-potongan puzzle huruf menjadi satu kosakata.
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok yang masing-masing
beranggotakan 5 orang anggota, guru menjelaskan tata cara bermain
tersebut, setelah itu mencontohkan. Setelah menjelaskan dan
mencontohkan guru membagi potongan-potongan puzzle tersebut. 1
kelompok mendapatkan 5-7 kosakata yang harus disusun, setiap anggota
dalam kelompok mendapatkan kebagian untuk menyusun huruf-huruf
tersebut mengenai kosakata yang sudah dipelajari.
Guru memberikan aba-aba terlebih dahulu kepada siswa sebelum
mereka mulai menyusun puzzle tersebut. Setelah selesai menyusun
puzzle perkelompok membacakan hasil potongan-potongan puzzle yang
mereka telah susun.
61

Sebelum pembelajaran diakhiri, guru mengingatkan kembali tentang


pembelajaran yang telah dipelajari hari ini, setelah itu guru menanyakan
perasaan siswa pada pembelajaran hari ini dengan menggunakan media
puzzle, guru menjelaskan bahwa pertemuan yang akan datang mengenai
membuat kalimat. Pembelajaran diakhiri dengan doa bersama yang
dipimpin oleh ketua kelas
Saat pembelajaran menggunakan media puzzle, antusias yang dimiliki
siswa sangat bersemangat dan aktif mencari-cari potongan huruf puzzle
yang sesuai dengan rangka puzzle tersebut, keadaa siswa yang sangat
bersemangat pada pertemuan menggunakan media puzzle menjadikan
suasana tidak kondusif .
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Senin, 07 Oktober 2019
selama (3X35 Menit). Pada pokok bahasaan ini mengenai membuat atau
menyusun kalimat dari satu kata. Guru memulai pembelajaran dengan
melakukan apersepsi, berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
Guru menjelaskan pembelajaran hari ini membuat satu kalimat dari
kosakata menggunakan media puzzle. Sebelum menggunakan media
puzzle, guru menjelaskan dan memberikan contoh satu kalimat seperti “
Matahari Bersinar di Pagi Hari”. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mencoba membuat satu contoh kalimat yang berbeda.
Pada tahap selanjutnya guru menggunakan media puzzle saat
pembelajaran. Guru menjelaskan terlebih dahulu cara bermain puzzle
pada pertemuan ini mengenai membuat kalimat dari kosakata kegiatan di
pagi hari. Guru memberikan contoh terlebih dahulu seperti “Matahari
Pagi Bersinar”, dari potongan-potongan huruf tersebut diacak dan
disusun menjadi puzzle yang utuh.
Setelah menjelaskan dan memberi contoh kepada murid, guru
memberikan potongan-potongan puzzle huruf dan karton kepada setiap
kelompok. Guru memberikan aba-aba terlebih dahulu kepada siswa
sebelum memulai menyusun rangkaian puzzle tersebut. Setelah
62

kelompok selesai menyusun puzzle, perkelompok maju membacakan


hasil susunan puzzle tersebut.
Pada permainan puzzle pertemuan ketiga ini, antuasias siswa semakin
membaik dan sangat bersemangat. Kerja sama antara anggota kelompok
satu sama lain membaik ketika anggota kelempok menyusun dan
menentukan posisi kosakata tersebut.
Gambar 4.1

Kegiatan Siklus I
63

c. Tahap Pengamatan
Tahap pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan,
pengamatan dilakukan oleh peneliti, untuk mengamati keaktifan siswa
dalam pembelajaran.
1) Hasil observasi tindakan pembelajaran terhadap aktivitas siswa
Hasil observasi keterlaksanaan tindakan pembelajaran terhadap
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada siklus pertama ini
dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 4.4
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Nilai
No Aspek Yang diamti Pert Pert Pert
I II III
1 Siswa menjawab salam dan berdoa 4 4 4
2 Siswa menjawab ketika sedang apersepsi 3 3 4
3 Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran 3 3 3
4 Siswa membaca teks cerita 4 4 3
5 Siswa membentuk kelompok heterogen 3 3 3
6 Siswa menerima potongan-potongan puzzle 3 4 4
7 Siswa mengerjakan potongan-potongan puzzle 3 4 4
8 Siswa aktif dalam kegiatan puzzle 3 4 4
9 Siswa membuat kesimpulan bersama-sama dengan 3 3 3
guru
10 Siswa mengajukan atau menjawab pertanyaan tentang 3 3 3
materi pembelajaran
11 Siswa memperhatikan penjelasan guru 3 3 3
12 Siswa berdoa dan menjawab salam 4 4 4
Jumlah 39 42 42
Rata-rata keseluruhan 81 87 87
85%
64

Hasil observasi aktivitas pembelajaran siswa pada siklus pertama sudah


baik, pada siklus pertama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media
puzzle membuat siswa aktif saat pembelajaran dan semangat menyusun
potongan-potongan puzzle, tetapi ada beberapa siswa merasa kesulitan
menyusun potongan-potongan puzzle dikarena belum lancar membaca.

Pada tahap siklus pertama ini, terdapat beberapa siswa dalam kegiatan
membaca atau suku kata membacanya belum lancar, mengeja dan intonasi
yang belum tepat. Siswa baik ketika menanyakan materi pembelajaran jika
belum ada yang dimengerti dan siswa berpartisipasi dengan baik, ketika guru
meminta siswa untuk menyebutkan kembali tersebut.

2) Hasil observasi tindakan terhadap aktivitas mengajar guru


Hasil observasi keterlaksanaan tindakan pembelajaran terhadap
aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus pertama
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.5
Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I
Nilai
No Aspek Yang diamti Pert Pert Pert
I II III
1 Mempersiapkan peserta didik untuk belajar 3 4 4
2 Melakukan kegiatan apersepsi 3 3 3
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 3 3
4 Mengarahkan siswa untuk membaca teks tersebut 4 3 4
5 Menyiapkan potongan-potongan puzzle 3 4 4
6 Membentuk kelompok beranggotakan 5-6 orang 3 3 3
7 Menjelaskan tata cara bermain puzzle 3 4 4
8 Membagikan potongan-potongan puzzle 3 4 4
9 Memberikan penguatan materi mengenai yang telah 3 3 3
dipelajari
65

Nilai
No Aspek Yang diamti Pert Pert Pert
I II III
10 Membuat kesimpulan dan evaluasi bersama siswa 3 3 3
11 Berdoa dan menutup proses pembelajaran 3 4 3
Jumlah 34 38 37
Rata-rata keseluruhan 77 86 84
82%

Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus pertama sudah baik
dalam memanfaatkan media pembelajaran saat proses belajar di kelas, tetapi
pada penguatan materi lebih ditingkatkan lagi sehingga kegiatan menjelaskan
materi guru tidak menjelaskan secara detail. Penguasaan kelas yang dimiliki
oleh guru sudah cukup baik dan ditingkatkan lagi.

3) Hasil Belajar/ Tes


Hasil tes dalam proses pembelajaran pada siklus pertama dapat
dilihat di bawah ini . Pembelajaran membaca dengan menggunakan
media puzzle pada siklus I dapat meningkatkan keterampilan
membaca permulaan siswa kelas I SDN Ragunan 12
Tabel 4.6
Hasil Tindakan Siklus I
No Data Hasil Tes Nilai
1 Rata-rata nilai siswa 72,13
2 Jumlah siswa yang tuntas 19
3 Jumlah siswa yang belum tuntas 11
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai rata-rata siswa sebesar 72,13
dengan nilai terendah sebesar 40 dan nilai tertinggi sebesar 86. Hal
tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah dan
masih perlu ditingkatkan. Sesuai dengan indikator keberhasilan bahwa
siswa dikatakan tuntas belajar jika memperoleh nilai ≥ 75. Jika kurang
66

dari 75 maka siswa tersebut dikatakan belum tuntas. Dari 30 siswa


hanya 63% atau sebanyak 19 siswa yang memperoleh nilai di atas
KKM, sedangkan 27 % atau 11 siswa yang lain masih memperoleh
nilai di bawah KKM. Dari hasil posttest tersebut, maka keterampilan
membaca permulaan siswa belum optimal.
Data hasil belajar siswa pada keterampilan membaca disusun dalam
bentuk tabel distribusi (TDF) menggunakan aturan Strugges dengan
nilai yang telah di urutkan.
a. Jumlah seluruh data (n) = 30
b. Range data (R) = Nilai Tertinggi-Nilai Terendah = 86-40=46
c. Banyak kelas (k) = 1+ 3,32 log 30 = 1 + 4,88 = 5,88 = 6
d. Panjang kelas interval (i) = = = 7,6 = 8

Tabel 4.7

Distribusi Frekuesnsi Data Hasil Posttes Siklus I

Kelas Interval Titik Tengah Frekuensi


40-47 43,5 3
48-55 51,5 1
56-63 59,5 2
64-71 67,5 5
72-79 75,5 6
80-88 83,5 13
Jumlah 30

d. Tahap Refleksi Siklus I


Pada tahap pertemuan siklus I, pembelajaran menggunakan media
puzzle dengan sub pokok bahasan mengenal atau mencari kosakata dan
membuat kalimat dari kosakata pada kegiatan di pagi hari. Terdapat
beberapa siswa mengalami kesulitan, beberapa kesulitan yang dialami
oleh siswa adalah Mencari potongan-potongan huruf untuk disusun dan
saat menyusun masih ada beberapa siswa saat menyusun potongan
67

puzzle, kerangka puzzle antaara huruf satu dan kedua tidak sesuai dengan
kerangka tersebut.

2) Data keterampilan membaca siklus II


a. Tahap Perencanaan Tindakan Siklus II
Data hasil pelaksanaan tindakan siklus I akan dibahas bagian ini. Pada
siklus II terdapat 3 kali pertemuan yang diperoleh mencakup partisipasi
belajar peserta didik dan aktivitas mengajar guru. Berikut pembahasan
setiap pembahasan pada siklus I :
a) Pada tahap awal peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan indikator pada kompetensi dasar
yang disusun untuk 3 kali pertemuan.
b) Berdiskusi kepada guru kelas mengenai tema dan subtema yang
akan disusun atau diajarkan oleh peneliti
c) Tema yang diajarkan yaitu tema 3 kegiatanku. Pada siklus I
peneliti subtema I yaitu kegiatanku di pagi hari
d) Membuat dan menyediakan media pembelajaran yang dibutuhkan
dalam pembelajaran
e) Menyusun dan membuat lembar observasi guru atau siswa pada
saat proses pembelajaran. Proses tindakan pembelajaran
b. Tahap Tindakan Siklus II
Pertemuan pertama pada siklus II, dilaksanakan pada hari Selasa, 08
Oktober 2019. Pada pertemuan sub pokok bahasan subtema II mengenai
mengenal kosakata yang berhubungan dengan kegiatan siang hari. Guru
mengawali pembelajaran dengan memberikan apersepsi kepada siswa,
menjelaskan mengenai mater hari ini yang akan dipelajari. Guru
mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan materi hari ini.
Pada tahap selanjutnya, guru memandu siswa untuk membaca teks
yang diikuti oleh siswa secara bersama-sama. Setelah kegiatan memandu
membacakan teks tersebut, guru memberikan penguatan kepada siswa
mengenai materi atau teks yang dibacakan. Beberapa siswa memandu
68

untuk membacakan teks didepan kelas dengan lafal dan intonasi yang
baik diikuti oleh siswa lainnya.
Siswa mengamati teks tersebut dan mencari kosakata yang berkaitan
dengan kegiatan siang hari yang terdapat didalam teks. Untuk
menguatkan pemahaman mereka, guru melakukan tanya jawab “ Apa
yang dilakukan Dayu ketika pulang sekolah?”, siswa menjawab dengan
aktif. Setelah menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa
mampu menyebutkan kosakata yang berkaitan dengan siang hari.
Siswa mengamati kosakata mengenai kegiatan siang hari dan aturan-
aturan dirumah. Guru memandu untuk membacakan kosakata tersebut
dengan lafal dan intonasi yang baik, saat memandu membacakan
kosakata dengan ejaan huruf, lalu ejaan huruf tersebut dibacakan oleh
siswa. Guru menyebutkan kosakata tersebut dan beberapa siswa mencari
kosakata yang disebutkan oleh guru. Beberapa siswa membacakan
kosakata tersebut didepan kelas dengan lafal, imtonasi dan suara yang
nyaring.
Setelah siswa membacakan, guru memberikan lembar kerja siswa
untuk menguatkan pemahaman mereka mengenai kosakata tersebut.
Siswa menanyakan cara mengerjakan worksheet tersebut, guru
menjelaskan tata cara mengerjakan lembar kerja siswa tersebut. Terdapat
beberapa siswa saat mengerjakan lembar kerja siswa mengalami
kesulitan, terutama siswa yang belum lancar membaca. Guru memanggil
siswa secara bergantian untuk tes membaca. Sementara siswa
mengerjakan worksheet yang telah disediakan.
Guru mengulangi kembali tentang materi pembelajaran hari mengenai
kosakata mengenai aturan-aturan dirumah, menanyakan perasaan yang
dirasakan oleh siswa saat pembelajaran hari ini. Pembelajaran ditutup
dengan doa yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru memberikan salam
sebelum siswa kembali kerumah.
Pada pertemuan pertama, ini antusias yang dimiliki oleh siswa sangat
baik dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran mengenai
69

mengenal kosakata baru yang mereka dapat pada dikegiatan siang hari.
Pada saat mereka mengerjakan soal yang diberikan oleh guru, siswa aktif
menanyakan mengenai soal yang diberikan oleh guru. Beberapa siswa
yang belum lancar membaca mengalami kesulitan saat mengerjakan soal
tersebut.
Pertemuan kedua pada siklus II, dilaksanakan pada hari kamis 10
Oktober 2019. Pada pokok bahasan masih sama dengan pertemuan
sebelumnya yaitu mengenal kosakata kegiatan siang hari. Pada
pertemuan ini guru menggunakan media puzzle sebagai media
pembelajaran.
Pada pertemuan ini, diawali dengan tadarus yang dilakukan secara
bersama-sama. Guru mengawali dengan memberikan apersepsi,
mengecek kesiapaan siswa untuk belajar, berdoa sebelum kegiatan
pembelajaran hari ini dimulai. Guru menjelaskan kepada siswa kegiatan
pembelajaran hari ini menggunakan media puzzle.
Sebelum pembelajaran menggunakan media puzzle, guru memberikan
penguatan terlebih dahulu yaitu dengan cara mengulang kembali materi
pembelajaran yang telah dipelajari. Guru melakukan tanya jawab
mengenai kosakata yang telah mereka pelajari dan siswa menyebutkan
kosakata tersebut dengan bersama-sama dengan semangat. Selain itu,
guru menunjuk beberapa siswa untuk maju kedepan untuk menyebutkan
kegiatan apa yang mereka lakukan ketika pulang dari sekolah. Guru
menuliskan beberapa kosakata dipapan tulis setelah itu siswa
membacakan kosakata tersebut secara bersama-sama.
Kemudian guru membagi siswa kedalam 6 kelompok yang masing-
masing beranggotakan 5 orang. Guru menjelaskan tata cara bermain
puzzle pada pertemuan kali ini, dimana permainan puzzle pada
pertemuan ini mengisi potongan puzzle yang kosong dan siswa mencari
rangka potongan huruf puzzle yang sesuai dengan yang kosong tersebut.
Guru meletakkan kerangka puzzle di depan kelas menjadi 6 bagian.
70

Guru meminta perkelompok untuk berbaris kedepan sesuai dengan


meja yang terdapat puzzle tersebut. Guru menjelaskan kembali tata cara
bermain puzzle, setiap anggota kelompok mendapatkan kesempatan
untuk mengisi kerangka potongan-potongan puzzle yang kosong tersebut.
Guru memberikan aba-aba kepada siswa untuk mengerjakannya.
Perkelompok membacakan hasil susunan puzzle.
Pada pertemuan kedua, guru hanya melakukan pengulangan pada
pertemuan pertama saja, untuk mengingatkan kembali mengenai
kosakata yang mereka dapat pada pertemuan pertama, pada pertemuan
kedua guru mengaplikasi dengan media puzzle saat pembelajaran. Pada
pembelajaran menggunakan media puzzle partisipasi siswa bertambah
membaik dari pertemuan-pertemuan sebelumnya saat menggunakan
puzzle, siswa antusias saat mencari potongan-potongan puzzle yang
kosong.
Pada pertemuan ketiga, dilaksanakan pada tanggal Selasa,15 Oktober
2019. Pada pokok bahasan membuat kalimat. Pada pertemuan ini,
diawali dengan tadarus yang dilakukan secara bersama-sama. Guru
mengawali dengan memberikan apersepsi, mengecek kesiapaan siswa
untuk belajar, berdoa sebelum kegiatan pembelajaran hari ini dimulai.
Guru menjelaskan kepada siswa kegiatan pembelajaran hari ini
menggunakan media puzzle membuat kalimat dari gambar.
Guru menjelaskan mengenai materi hari ini yang akan dipelajari. Guru
mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan materi hari ini. Pada tahap
selanjutnya, guru memandu siswa untuk membaca teks yang diikuti oleh
siswa secara bersama-sama. Setelah kegiatan memandu membacakan
teks tersebut, guru memberikan penguatan kepada siswa mengenai materi
atau teks yang dibacakan. Beberapa siswa memandu untuk membacakan
teks didepan kelas dengan lafal dan intonasi yang baik diikuti oleh siswa
lainnya.
Kemudian guru menjelaskan tata cara bermain puzzle membuat
kalimat dengan gambar. Guru mencontohkan terlebih dahulu cara
71

bermain puzzle pada pertemuan ini, terdapat satu gambar kegiatan di


siang hari dan potongan-potongan huruf, dimana gambar tersebut
ditempel dikertas yang sudah disediakan dari gambar tersebut guru
mencari potongan-potongan huruf dan mulai menyusun yang sesuai
dengan kegiatan yang sesuai dengan gambar.
Guru membagikan potongan-potongan huruf dan gambar kegiatan
disiang hari oleh setiap kelompok. Setiap anggota kelompok
mendapatkan satu gambar kegiatan dan potongan-potongan huruf untuk
disusun. Setelah siswa menerima potongan-potongan puzzle tersebut,
guru menanyakan kembali kepada siswa apakah sudah memahami
dengan permainan puzzle tersebut dan guru memberikan aba-aba kepada
siswa untuk mengerjakannya.
Pada pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Oktober
2019 pada sub pokok bahasaan membaca suatu kalimat. Pada pertemuan
ini, diawali dnegan tadarus yang dilakukan secara bersama-sama. Guru
mengawali dengan memberikan apersepsi, mengecek kesiapan siswa
untuk belajar, berdoa sebelum pembelajaran dimulai. Dalam pertemuan
keempat ini guru hanya melakukan pengulangan terhadap pertemuan-
pertemuan sebelumnya yaitu menyebutkan kembali kosakata atau
kegiatan yang dilakukan pada kegiatan di siang hari.
Setelah mengingatkan kembali dengan kegiatan yang dilakukan pada
siang hari, guru memberikan tugas kepada siswa. Sementara siswa
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Guru memanggil siswa
secara bergantian untuk tes membaca.
Gambar 4.2
Kegiatan siklus II
72

c. Tahap Pengamatan
Tahap pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan,
pengamatan dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam
pembelajaran.
1) Hasil observasi tindakan pembelajaran terhadap aktivitas siswa
Hasil observasi keterlaksanaan tindakan pembelajaran terhadap
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada siklus kedua ini
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.8
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Nilai
No Aspek yang diamati Pert I Pert II Pert III Pert IV
1 Siswa menjawab salam dan doa 4 4 4 4
2 Siswa menjawab ketika apersepsi 3 4 4 4
3 Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran 3 3 3 3
4 Siswa membaca teks 4 4 4 4
5 Siswa membentuk kelompok heterogen 3 3 4 3
6 Siswa menerima potongan-potongan puzzle 3 4 4 3
7 Siswa mengerjakan potongan-potongan 3 4 4 3
puzzle
8 Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran 4 4 4 4
9 Siswa membuat kesimpulan bersama-sama 3 3 3 3
dengan guru
10 Siswa mengajukan atau menanyakan 4 3 3 4
73

tentang materi pembelajaran


11 Siswa memperhatikan penjelasan guru 3 4 4 4
12 Siswa berdoa dan menjawab salam 4 4 4 4
Jumlah 41 43 45 43
Rata-rata 85 89 93 89
Rata-rata keseluruhan 89

Hasil observasi aktivitas kegiatan siswa pada siklus kedua ini meningkatkan
dengan baik.

2) Hasil observasi tindakan pembelajaran terhadap aktivitas guru


Hasil observasi keterlaksanaan tindakan pembelajaran terhadap
aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus kedua ini
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.9
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Nilai
No Aspek yang diamati Pert Pert Pert Pert
I II III IV
1 Mempersiapkan peserta didik untuk belajar 3 3 3 3
2 Melakukan kegiatan apersepsi 3 3 3 3
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 4 4 3
4 Mengarahkan siswa untuk membaca teks 4 4 4 4
5 Menyiapkan potongan-potongan puzzle 3 4 4 4
6 Membentuk kelompok beranggotkan 5-6 3 3 3 3
orang
7 Menjelaskan tata cara bermain puzzle 3 4 4 3
8 Membagikan potongan-potongan puzzle 3 4 4 3
9 Memberikan penguatan materi mengenai 3 3 3 4
yang telah dipelajari
10 Memberikan kesimpulan dan evaluasi 3 4 4 4
74

bersama siswa
11 Berdoa dan menutup proses pembelajaran 4 4 4 4
Jumlah 36 40 40 38
Rata-rata 81 90 90 86
Rata-rata keseluruhan 86,75%
Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus kedua baik dan adanya
peningkatkan dari siklus pertama, guru partisipasi dalam memanfaatkan media
pembelajaran saat proses belajar dikelas.

Dari tabel lembar observasi aktivitas siswa dan guru yang terjadi pada siklus
pertama dan kedua, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.10

Data Hasil Observasi

No Nama Siklus I Siklus II


1 Lembar observasi guru 82% 86,75%
2 Lembar observasi siswa 85% 89%

3) Hasil Tes
Hasil tes dalam proses pembelajaran pada siklus kedua dapat
dilihat di bawah ini. Pembelajaran membava dengan menggunakan
media ouzzle pada siklus dapat meningkatkan keterampilan
membaca permulaan siswa kelas I SDN Ragunan
Tabel 4.11
Hasil Tindakan Siklus II
No Data Hasil Tes Nilai
1 Rata-rata nilai siswa 80,13
2 Jumlah siswa yang tuntas 25
3 Jumlah siswa yang belum tuntas 5
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai rata-rata siswa sebesar 80,13
nilai terendah sebesar 50 dan nilai tertinggi sebesar 93 . Sesuai dengan
75

indikator keberhasilan bahwa siswa dikatakan tuntas belajar jika


memperoleh nilai ≥ 75. Jika kurang dari 75 maka siswa tersebut
dikatakan belum tuntas. Dari 30 siswa hanya 63% atau sebanyak 19
siswa yang memperoleh nilai di atas KKM, sedangkan 27 % atau 11
siswa yang lain masih memperoleh nilai di bawah KKM. Dari hasil
posttest tersebut, maka keterampilan membaca permulaan siswa
belum optimal. Pada siklus II, siswa yang mendapatkan nilai d atas
KKM meningkat menjadi 25 siswa dengan presentase 83%. Pada
siklus II nilai siswa yang sudah memenuhi kriteria ketuntusan minimal
(KKM) sudah mencapai 75% sehingga penelitian dikatakan berhasil.
Data hasil belajar siswa pada keterampilan membaca disusun dalam
bentuk tabel distribusi (TDF) menggunakan aturan Strugges dengan
nilai yang telah di urutkan.
a. Jumlah seluruh data (n) = 30
b. Range data (R) = Nilai Tertinggi-Nilai Terendah = 93-50=43
c. Banyak kelas (k) = 1+ 3,32 log 30 = 1 + 4,88 = 5,88 = 6
d. Panjang kelas interval (i) = = = 7,12= 7

Tabel 4.12

Distribusi Frekuesnsi Data Hasil Posttes Siklus II

Kelas Interval Titik Tengah Frekuensi


40-47 43,5 3
48-55 51,5 1
56-63 59,5 2
64-71 67,5 5
72-79 75,5 6
80-88 83,5 13
Jumlah 30
76

e. Tahap refleksi
Pada tahap siklus kedua dalam kegiatan proses belajar di kelas, siswa
dalam proses kegiatan membaca lebih baik dari siklu yang pertama,
terdapat beberapa siswa kesukaran siswa dalam hal membaca
dikarenakan belum menguasai huruf dan kurang lancar.
C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan media puzzle yang terdiri dari
2 siklus, tiap siklus terdiri dari 3 dan 4 pertemuan. Tiap satu pertemuan
mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refeleksi.
Berdasarkan kegiatan penilaian yang dilakukan dengan penggunaan media
puzzle pada siklus I dan II, setiap siklus menunjukkan adanya peningkatan
keterampilan membaca permulaan siswa selama proses pembelajaran. Hal ini
dapat dilihat dari hasil tes siswa ataupun hasil observasi aktivitas siswa.

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II terlihat bahwa


keterampilan membaca pemrulaan siswa mengalami peningkatan setelah
penerapan penggunaan media puzzle. Hal tersebut terlihat dari hasil tes siswa
pada siklus I sebesar 63% dimana sebanyak 19 siswa memiliki keterampilan
membaca yang sudah memenuhi standar KKM, sedangkan 11 siswa lainnya
belum mencapai KKM dengan presentasi 37%. Peneliti menemukan beberapa
permasalahan seperti : (1) siswa yang mengalami kesulitan ketika mencari
potongan puzzle, (2) siswa mengalami kesulitan ketika menyusun potongan-
potongan puzzle (3) siswa memiliki keterampilan membaca yang belum
lancar atau masih di eja.

Berdasarkan lembar observasi tindakan guru melaksanakan pembelajaran


dengan menggunakan media puzzle pada siklus I tergolong baik. Meskipun
demikian, terdapat beberapa kekurangan dan perlu adanya perbaikan seperti,
merubah cara bermain, menambahkan kosakata baru.

Berdasarkan hasil menanyakan siswa ketika proses pembelajaran siklus I


dengan menggunakan media dan tidak menggunakan media puzzle, dapat
77

dilihat bahwa siswa lebih senang dan menyukai proses pembelajaran dengan
menggunakan media puzzle dan ice breaking di sela-sela proses
pembelajaran. Peneliti pun menggadakan perbaikan pada proses pembelajaran
pada siklus I.

Setelah melakukan perbaikan di siklus II terjadi peningkatan terhadap hasil


belajar siswa terhadap keterampilan membaca permulaan siswa menjadi 83%
sebanyak 25 siswa telah mencapai KKM dan 5 siswa lainnya belum mencapai
standar KKM. Guru melakukan pembelajaran berdasarkan perbaikan yang
telah direncanakan sebelumnya. Guru juga memberikan apresiasi terhadap
siswa yang berani untuk membacakan teks di depan kelas. Partisipasi siswa
pun meningkat, siswa yang belum berani (pasif) untuk membacakan teks
cerita di depan kelas. Siswa terlihat lebih aktif dan semangat ikut serta dalam
kelompok dalam penggunaan media puzzle.

Berdasarkan hasil siklus I dan II terdapat peningkatan pada jumlah siswa


yang mencapai KKM pada siklus I sejumlah sembilan belas orang (19) siswa
atau 63% sedangkan pada siklus II sejumlah duapuluh emapt orang (25) siswa
atau 83%. Maka dari uraian di atas dapat dapat disimpulkan bahwa penerapan
media puzzle dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada
pembelajaran tematik kelas I
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan penerapan media puzzle


untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa kelas I SDN
Ragunan 12 yang dilakukan dua siklus dapat disimpulkan. Pada kegiatan
pembelajaran menggunakan media puzzle terdapat peningkatan yang baik pada
setiap siklusnua, aktivitas siswa saat menggunakan media puzzle saat
pembelajaran menjadi baik dan sangat baik, tak hanya mendapatkan respon yang
baik dari siswa tetapi dari guru kelas dan orang tua murid siswa merespon dengan
baik dengan menggunakan media puzzle saat pembelajaran dikelas. Hasil tes yang
dilaksanakan secara lisan pada keterampilan membaca permulaan menggunakan
media puzzle pada siklus pertama diketahui terdapat 19 dari 30 anak yang
bmencapai KKM (75) dengan rata-rata keseluruhan (72,13) dan terdapat hasil
presentase 63%. Kemudian meningkat pada siklus kedua diketahui terdapat 25
dari 30 anak yang mencapai KKM (75) dengan rata-rata keseluruhan (80,13) dan
terdapat hasil presentase 83%.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, keterampilan membaca permulaan


dengan media puzzle pada siswa kelas I B terdapat peningkatan.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas beberapa saran yang dapat dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan dan sekaligus uraian penutup skripsi ini adalah :
1. Membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan
melalui media puzzle
2. Menciptakan suadana pembelajaran dikelas menyenangkan dan aktif
3. Menciptakan minat membaca kepada siswa
4. Guru diharapkan meningkatkan penggunaan media pembelajaran saat
proses pembelajaran

78
79

5. Guru terampilan menggunakan media pembelajaran di kelas


6. Memberikan kesempatan pada peneliti untuk mengembangkan
keterampilan dalam penggunaan media embelajaran dan pengetahuan
dalam mengajar di kelas.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,H.P dan Alek, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi,Jakarta :


Erlangga,2016.

Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur, Bandung : PT


Remaja Rosdakarya,2011.

Arikunto, Suharismi,Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : Bumi Aksara,2007.

Arikunto, Suharismi,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : Bumi


Aksara,2015.

Arsyad, Azhar,Media Pembelajaran, Jakarta : Rajawali Press,2014.

Aulia, Aisyah, “Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media


Big Book Siswa Kelas IA SD Negeri Nogupuro”. Skripsi pada UNY :
2018.tidak dipublikasikan.

Aziz, Ari Roosdhiana, “ Evaluasi Pembelajaran Membaca Permulaan Permulaan


Sekolah Dasar Negeri 2 Jangkringan Wonosobo Dengan Menggunakan
Model Evaluasi”. Skripsi pada UNY : 2016.tidak dipublikasikan.

Cahayani, Isah, Pembelajaran Bahasa Indonesia,Jakarta : Direktorat Jenderal


Pendidikan Islam Departemen Agama.2009.

Cahyani, Isah dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, Bandung :


UPI Press,2007.

Fajriyah, Ela Latifatul. “Penerapan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil


Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN 01 Sumberroja Kota
Gajah.” Skripsi pada Institut Agama Islam Negeri Metro : 2017.tidak
dipublikasikan.

Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui


Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, Bandung : Refika
Aditama.2007.

Hamzah, Ali dan Muhlisrarini, Perencanaan Pembelajaran dan Strategu


Pembelajaran Matematika, Jakarta : Raja Grafindo Persada,2014.

Handoko, Martin dan Theo Riyanto, 100 Permainan Penyegar Pertemuan, ,


Yogyakarta : Kanisius.

80
81

Helza, Yunita, “Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan


Menggunakan Media Kartu Pada Siswa Kelas I SD Negeri Pandyan”.
Skripsi pada UIN Jakarta : 2016.tidak dipublikasikan.

Herlianti, Yanti, Pembelajaran Tematik Menggunakan Pendekatan Saintifik dan


Penilaian Otentik Untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013,
Jakarta : UIN Press,2015.

Hidayah, Nurul, Pembelajaran Tematik Integratif di Sekolah Dasar,Jurnal


Pendidikan dan Pembelajaran Dasar.02.2015

Hindun dalam Daeng Nurjamal dkk, Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter


di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar, Depok : Nufa Cita Mandiri,2013.

Irdawati, dkk., Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan


Menggunakan Media Gambar Kelas di MIN Boul,Jurnal Kreatif
Tudalako Online.05.2014

Istanto, Budi,”Penerapan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan


Menggunakan Media Kartu Pada Siswa Kelas I SD Negeri Pandayan”.
Skripsi pada UNY : 2014.tidak dipublikasikan.

Khairunnisa,Efektivitas Media Kartu Dalam Pembelajaran Membaca


Permulaan,Jurnal Ilmiah Didaklitika.15.2015

Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto,Media Pembelajaran dan Digital Edisi


Kedua, Jakarta : Ghalia Indonesia,2016.

Latip, Asep Ediana, Pembelajaran Tematik Kajian Teoritis dan Praktik, Jakarta :
UIN Press, 2013.

Lusiana,Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca


Permulaan Dalam Pembelajaran Tematik, Jurnal Basicedu, Vol.02
No.02,2018

Maryuni, Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Teknik Permainan


Menyusun Kata Pada Siswa Kelas I SDN Inpress 5 Birobuli. Jurnal
Kreatif Tudalako Online.02.2018.

Masyitoh, Siti, Pembelajaran Menulis Arab Permulaan, Jurnal Pemikiran Islam


Kontemporer, Vol.21,No.8,2012.

Muhyidin, Asep., dkk. Metode Membaca dan Menulis Di Kelas Awal, Jurnal
Pendidikan Sekolah Dasar.04.2018.
82

Mulkan, Situmorang Andika, Meningkatkan Kemampuan Memahami Wacana


Melalui Media Pembelajaran Puzzle”, Jurnal
Bahasa,Vol.01,No.01,2012.

Nafiah, Choirotun Alfiahesty,Penerapan Kemampuan Membaca Permulaan


Melalui Scrambel Kalimat Siswa Kelas II SDN I Sedayu, Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.05.2016.

Rahim, Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta : Bumi


Aksara,2011.

Rani, Yuliani, Permainan Yang Mencerdaskan Kecerdasaan Anak., Jakarta :


Laskar Aksara,2008.

Ridwanudin, Dindin, Bahasa Indonesia, Tanggerang : UIN Press,2015.

Sanjaya, Wina,Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara,2016.

Sunarti dan Anbo Dalle, Keefektifan Penggunaan Media Gambar Puzzle Dalam
Keterampilan Menulis Kalimat Sederhana Bahasa Jerman Siswa Kelas
XI MAN 1 Makasar. Jurnal Pendidikan Bahasa Asing.01.2017.

Suryana, Dadan, Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta : Kencana,2016.

Tarigan, Henry Guntur, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,


Bandung : Angkasa,2008.

Ummysalam, Kurikulum Bahasa dan Media Pembelajaran,Yogyakarta :


Deepblish,2017.

Wafiqni, Nafia dan Asep Ediana Latip,Perkembangan Anak Usia MI/SD,Jakarta :


UIN Press,2015.

Wiraatmadja, Rochiati,Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT Remaja


Rosdakarya,2012.

Zuchi, Darmayati dan Budiasih, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1996.
Lampiran 1 Surat Permohanan Izin Penelitian
Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 Surat Permohanan Izin Penelitian
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


TEMATIK TERPADU

Satuan Pendidikan : SDN 012 Ragunan

Tema / Subtema : Kegiatanku/ Kegiatan Pagi Hari

Pembelajaran ke :1

Kelas/Semester :1/1

Alokasi waktu : 3 x 35 menit

Materi Pokok : 1. Menentukan kosa kata yang berhubungan di pagi hari

2. Mendiskusikan kebiasaan yang baik di pagi hari sambil


menghubungkan dengan bunyi pancasila

3. Bernyanyi lagu bertema pagi (bangun tidur) di pagi hari sambil


membedakan panjang dan pendek bunyi

A Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa mampu mengidentifikasi bunyi sila-sila
pancasila dengan baik
2. Setelah mengetahui sila-sila pancasila, siswa mampu melafalkan bunyi sila-sila
pancasila dengan tepat
3. Setelah menyimak lagu, siswa mampu membedakan panjang pendek bunyi dengan
tepat
4. Setelah mengikuti petunjuk guru, siswa mampu memeragakan panjang pendek bunyi
dengan suara atau alat bantu dengan benar
5. Setelah menyimak gambar dan teks, siswa mampu menemukan kosa kata di pagi hari
dengan tepat
6. Setelah menemukan kosa kata di dalam teks, siswa mampu permainan menyusun
kosa kata dengan tepat
C Kompetensi Dasar dan Indikator
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator

3.7 Menentukan kosakata yang 3.7.1 Membaca teks tentang


berkaitan dengan peristiwa siang kegiatan di pagi hari
dan malam melalui teks pendek 3.7.2 Mengidentifikasi kosakata
(gambar, tulisan dan/atau syair yang berkaitan dengan
lagu) dan/atau eksplorasi kegiatan pagi hari melalui teks
lingkungan. 3.7.3 Menemukan kosakata
berkaitan dengan kegiatan di
pagi hari melalui teks
Menyampaikan penjelasan dengan 4.7.1 Menyebutkan kosakata yang
kosakata Bahasa Indonesia dan berhubungan dengan pagi hari
dibantu dengan bahasa daerah 4.7.2 Menyusun kosakata yang
mengenai peristiwa siang dan malam berhubungan dengan kegiatan
dalam teks tulisa dan gambar di pagi hari
4.7.3 Membacakan kembali tentang
susunan kosakata yang
berhubungan di pagi hari

SBDP
Kompetensi Dasar Indikator

3.2 Memahami elemen musik 3.2.1 Mengidentifikasikan panjang


melalui lagu pendek bunyi pada lagu
3.2.2 Mencermati panjang pendek
bunyi pada lagu
3.2.3 Membedakan panjang pendek
bunyi pada lagu
4.2Menirukan elemen musik melalui 4.2.1 Mengingat kembali panjang
pendek bunyi elemen musik
4.2.2 Menirukan panjang pendek
bunyi elemen musik
4.2.3 Menyanyikan lagu bangun
tidur dengan panjang pendek
nada

PKN
Kompetensi Dasar Indikator

1.1 Menerima keberagaman karakteristik 1.1.1 Menyatakan keberagaman


individu dalam kehidupaan beragama karakterisitik individu dalam
sebagai anugerah tuhan yang maha es kehidupaan beragama sebagai
anugerah tuhan yang maha es
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin 2.1.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin
dan tanggung jawab, santun, peduli dan tanggung jawab, santun, peduli
dan percaya diri dan percaya diri
3.1 Mengenali simbol sila-sila pancasila 3.1.1 Mengidentifikasi simbol sila-sila
dalam lambang negara “ Garuda pancasila dalam lambang negara “
Pancasila” Garuda Pancasila “
3.1.2 Membaca sila-sila pancasila dalam
lambang negara
3.1.3 Menghafal sila-sila pancasila
4.1 Menceritakan simbol sila-sila 4.1.1 Mengingat kembali sila-sila pancasila
pancasila dalam lambang negara “ 4.1.2 Melafalkan sila-sila pancasila
Garuda Pancasila “ 4.1.3 Menuliskan sila-sila pancasila
D Materi Pembelajaran
1. Sila-sila pancasila
2. Kosakata kegiatan di pagi hari
3. Menyanyikan lagu bangun tidur
E Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Games
3. Bernyanyi
4. Tanya jawab
F Media Pembelajaran
1. Poster tentang sila-sila pancasila
2. Poster suasana di pagi hari
3. Kartu huruf
G Sumber Belajar
1. Buku Guru Kelas 1 Tema 3 Kegiatanku
2. Buku Siswa Kelas 1 Tema 3 Kegiatanku
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembuka : 5 Menit
1. Guru memberikan salam kepada siswa
2. Guru melakukan apersepsi kepada siswa
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
4. Salah satu siswa memimpin untuk berdoa

Kegiatan Inti : 90 Menit


1. Guru memandu siswa membaca teks wacana sederhana yang
berhubungan dengan lafal dan intonasi yang jelas
2. Beberapa siswa membaca teks singkat tersebut secara
bergantian, kemudian guru dan siswa membaca kembali
secara bersama-sama
3. Siswa mengamati teks yang sudah ia baca, setelah
mengamati siswa mencari kosa kata yang berhubungan
dengan kegiatan di pagi hari terdapat di dalam teks
4. Siswa melafalkan kosakata tersebut
5. Guru mengaitkan teks cerita selanjutnya, untuk menguatkan
pemahaman siswa tentang Pancasila, melakukan tanya
jawab pada teks tersebut
6. Siswa mendengarkan lafal pancasila yang dibacakan oleh
guru
7. Siswa membaca teks pancasila secara bersama-sama oleh
guru
8. Untuk memperkuat pengetahuan siswa tentang Pancasila.
Guru mengajak siswa untuk mengikuti sila-sila pancasila
dengan lafal dan intonasi yang benar
9. Setelah siswa melafalkan teks Pancasila, siswa mengerjakan
lembar kerja siswa
10. Guru mengajak siswa untuk melakukan ice breaking dengan
menyanyikan lagu bangun tidur
11. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai panjang pendek
lagu tersebut
12. Siswa menyanyikan kembali lagu bangun tidur secara
bersama-sama dengan intonasi panjang pendek nada

Kegiatan Penutup 10 Menit


1. Guru memberikan kesimpulan tentang pembelajaran hari ini
2. Guru mengingatkan kembali tentang materi hari ini yang
sudah dipelajari
3. Guru menanyakan perasaan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung
4. Siswa memimpin doa pulang secara bersama-sama
5. Guru memberikan salam penutup sebelum siswa kembali
kerumah
I Penilaian Pembelajaran
A. Penilaian Pengetahuan
Menyelesaikan lembar kerja tentang kosakata berkaitan dengan sila-sila pancasila
B. Penilaian Sikap
1. Sikap Spiritual
Berilah tanda (√) pada tabel berikut sesuai kriteria yang telah ditentukan.
Kriteria
Nama Taat Toleransi
No Bersyukur Berdoa
Siswa Beribadah Beragama
ST BT ST BT ST BT ST BT
1
2
3
Keterangan:

ST = Sudah Terlihat
BT= Belum Telihat
2. Sikap Sosial
Berilah tanda (√) pada tabel berikut sesuai kriteria yang telah ditentukan.
Kriteria
Nama Tanggung
No Disiplin Kerjasama Jujur Tertib
Siswa Jawab
ST BT ST BT ST BT ST BT ST BT
1
2
3
Keterangan:

ST = Sudah Terlihat
BT = Belum Telihat
C. Penilaian Keterampilan
Rubrik Penilaian Keterampilan
Kriteria
Perlu
Keterampilan
Sangat Baik Baik Cukup Pendampin
gan
1. Membaca Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Masih
membacakan membacakan membacakan memerlukan
teks cerita
teks cerita teks dengan teks dengan bimbngan
dengan mencakup mencakup guru
mencakup kewajaran lafal, kewajaran
ketepatan suara, intonasi, lafal, intonasi,
kewajaran lafal, kelancaran dan kelancaran dan
intonasi, kejelasan suara kejelasan suara
kelancaran dan dengan baik dengan cukup
kejelasan suara baik dan
dengan baik memerlukan
tanpa bantuan bantuan guru
guru
2. Melafalkan Semua sila Terdapat Terdapat Memerluka
bunyi teks dilafalkan secara kekeliruan pada kesalahan pada n
pancasila tepat satu sila 2 sila bimbingan
guru dalam
melafalkan
sila
pancasila

3. Memeragakan Memeragakan Ada 1-2 kali Ada 3-4 Memerluka


panjang panjang pendek kesalahan kesalahan n
pendek bunyi bunyi tanpa bimbingan
pada sebuah kesalahan guru dalam
lagu menyanyika
n lagu
bangun
tidur

Lembar penilaian rubrik


- Memeragakan panjang dan pendek bunyi
Kriteria
No Nama Memeragakan Ada 1-2 Ada 3-4 Lebih dari 5 predikat
panjang kesalahan kesalahan kesalahan
Siswa
pendek bunyi
tanpa
kesalahan

- Melafalkan bunyi teks pancasila

No Nama Siswa Sangat Baik Cukup Kurang Predikat


baik
Semua Terdapat Terdapat Masih
sila kekeliruan kesalahan memerlukan
dilafalkan pada satu pada 2 bimbingan
secara sila sila guru
tepat
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TEMATIK TERPADU
Satuan Pendidikan : SDN 012 Ragunan

Tema / Subtema : Kegiatanku/ Kegiatan Pagi Hari

Pembelajaran ke :2

Kelas/Semester :1/I

Alokasi waktu : 3 x 35 menit

Materi Pokok :

1. Olahraga di pagi hari lewat permainan lempar bola

2. Bermain menyusun huruf menjadi kosa kata tentang kegiatan pagi hari

A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan membaca, siswa mampu mengidentifikasi kosa kata terkait kegiatan
pagi hari dengan tepat
2. Setelah mengidentifikasi teks wacana, siswa mampu mencari kosa kata yang terdapat
didalam teks dengan benar
3. Setelah mencari kosa kata, siswa mampu melafalkan kosa kata dengan baik
4. Melalui kegiatan praktik, siswa mampu melakukan gerakan melempar dengan tepat
C. Kompetensi Dasar dan Indikator
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator

3.7Menentukan kosakata yang 3.7.1 Mengingat kembali kosakata


berkaitan dengan peristiwa siang berkaitan dengan kegiatan di
dan malam melalui teks pendek pagi hari
(gambar, tulisan dan/atau syair 3.7.2 Menentukan kosakata
lagu) dan/atau eksplorasi berkaitan dengan kegiatan di
lingkungan. pagi hari
3.7.3 Menyebutkan kosakata
berkaitan dengan kegiatan di
pagi hari melalui teks
4.7. Menyampaikan penjelasan 4.7.1 Mengulangi kembali kosakata
dengan kosakata Bahasa yang berhubungan dengan
Indonesia dan dibantu dengan pagi hari
bahasa daerah mengenai 4.7.2 Menyusun kosakata yang
peristiwa siang dan malam dalam berhubungan dengan kegiatan
teks tulisa dan gambar di pagi hari
4.7.3 Membacakan kembali tentang
susunan kosakata yang
berhubungan di pagi hari
Kompetensi Dasar Indikator

3.3 Memahami pola gerak dasar 3.3.1 Memahami pola gerak dasar
manipulatif sesuai dengan melempar
konsep tubuh, ruang, usaha dan 3.2.2 Mengingat pola gerak dasar
keterhubungan dalam berbagai melempar
bentuk permainan sederhana 3.2.3 Menyebutkan pola gerak
atau tradisional dasar melempar
4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar 4.3.1 Mencoba pola gerak dasar
manipulatif sesuai dengan melempar
konsep tubuh, ruang, usaha dan 4.3.2 Melakukan pola gerak dasar
keterhubungan dalam berbagai melempar
bentuk 4.3.3 Menunjukkan pola gerak
dasar melempar

D. Materi Pembelajaran
1. Sila-sila pancasila
2. Kosakata kegiatan di pagi hari
3. Menyanyikan lagu bangun tidur
E. Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Games
3. Tanya jawab
4. Praktik
F. Media Pembelajaran
1. Kartu huruf
2. Buku teks
G. Sumber Belajar
1. Buku Guru Kelas 1 Tema 3 Kegiatanku
2. Buku Siswa Kelas 1 Tema 3 Kegiatanku
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembuka : 5 Menit
1. Guru menyapa siswa dan mengkondisikan kelas agar
siap untuk belajar
2. Salah satu siswa mempimpin untuk berdoa
3. Guru menjelaskan tentang materi hari ini
4. Guru mengingatkan kembali tentang kosakata
kegiatan dipagi hari
Kegiatan Inti : 90 Menit
1. Guru memandu siswa untuk membaca wacana
sederhana dengan lafal dan intonasi yang benar.
2. Setelah guru memandu, beberapa siswa membaca
teks wacana tersebut secara bergantian dengan aba-
aba dari guru. Untuk memperkuat pemahaman siswa,
siswa membacakan kembali teks tersebut secara
bersama-sama
3. Siswa melafalkan setiap kata yang ada dalam teks
tersebut dengan bimbingan guru
4. Setelah kegiatan membaca siswa, siswa terbagi
menjadi kedalam kelompok
5. Setelah siswa terbagi dalam kelompok, sisa
mendengarkan dan mengingat cara bermain puzzle
6. Siswa mendapatkan potongan-potongan puzzle
tersebut. Siswa mendengarkan aba-aba dari guru
sebelum siswa mulai menyusun puzzle tersebut
7. Setelah siswa menyelesaikan susunan puzzle, siswa
membacakan kosakata yang sudah disusun
8. Untuk memperkuat pengetahuan kosakata, siswa
mengerjakan lembar kerja siswa
9. Guru menilai hasil lembar kerja siswa

Kegiatan Penutup 10 Menit


10. Guru mengulas kembali tentang pembelajaran hari
ini
11. Guru menanyakan perasaan siswa mengenai
pembelajaran hari ini
12. Siswa menyiapkan dan memimpin doa pulang
13. Guru memberikan salam penutup sebelum siswa
kembali kerumah

I. Penilaian Pembelajaran
A. Penilaian Pengetahuan
Menyebutkan kosakata yang berhubungan dengan kegiatan di pagi hari
Tentang prosedur melakukan gerakan melempar
B. Penilaian Sikap
1. Sikap Spiritual
Berilah tanda (√) pada tabel berikut sesuai kriteria yang telah ditentukan.
Kriteria
Nama Taat Toleransi
No Bersyukur Berdoa
Siswa Beribadah Beragama
ST BT ST BT ST BT ST BT
1
2
3
Keterangan:

ST = Sudah Terlihat
BT= Belum Telihat
2. Sikap Sosial
Berilah tanda (√) pada tabel berikut sesuai kriteria yang telah ditentukan.
Kriteria
Nama Tanggung
No Disiplin Kerjasama Jujur Tertib
Siswa Jawab
ST BT ST BT ST BT ST BT ST BT
1
2
3
Keterangan:

ST = Sudah Terlihat
BT = Belum Telihat
C. Penilaian Keterampilan
Rubrik Penilaian Keterampilan
Kriteria
Keterampilan Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Pendampingan
4. Menyusun kartu Hanya terdapat Terdapat Terdapat 4- Masih
huruf menjadi kata paling banyak 2-3 5 memerlukan
1 kesalahan kesalahan kesalahan bimbngan guru

5. Melakukan Gerakan Gerakan Melakukan Belum mampu


gerakan melempar melempar melempar gerakan melakukan
benar,selalu benar, melempar gerakan
tepat sasaran, tepat dengan melempar
melakukan sasaran, benar,
gerakan tanpa namun namun
bantuan, dengan tidak tepat
percaya diri bantuan sasaran,
dan dengan
bantuan
Lembar penilaian Keterampilan
a. Melakukan gerakan melempar

No Nama Gerakan Gerakan Melakukan Belum Predikat


Siswa melempar melempar gerakan mampu
benar,selalu benar, melempar melakukan
tepat sasaran, tepat dengan gerakan
melakukan sasaran, benar, melempar
gerakan namun namun tidak
tanpa dengan tepat
bantuan, bantuan sasaran, dan
percaya diri dengan
bantuan

b. Menyusun huruf menjadi kata

No Nama Hanya Terdapat Terdapat Masih Predikat


Siswa terdapat 2-3 4-5 memerlukan
paling kesalahan kesalahan bimbngan
banyak 1 guru
kesalahan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TEMATIK TERPADU
Satuan Pendidikan : SDN 012 Ragunan

Tema / Subtema : Kegiatanku/ Kegiatan Pagi Hari

Pembelajaran ke : IV

Kelas/Semester :1/I

Alokasi waktu : 3 x 35 menit

Materi Pokok : 1. Olahraga di pagi hari lewat permainan melempar bola

2. Bermain menyusun huruf menjadi kosakata tentang kegiatan di pagi


hari

A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa mampu mengetahui prosedur gerakan
memukul dengan baik
2. Setelah mengetahui prosedur gerakan, siswa mampu menunjukkan gerakan memukul
dengan tepat
3. Setelah mengetahui gerakan dasar, siswa mampu mempraktikkan gerakan memukul
dengan benar
4. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa mampu mengingat kembali kosakata di
pagi hari dengan benar
5. Setelah mengingat kosakata, siswa mampu menyusun kosakata kegiatan pagi hari
dengan tepat.
6. Melalui menyimak penjelasan guru, siswa mampu mengidentifikaso panjang pendek
dengan baik
7. Melalui menyanyi lagu Pergi Belajar, siswa mampu memeragakan panjang pendek
pada sebuah lagu dengan tepat.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator

3.7 Menentukan kosakata yang 3.7.1 Mengingat kembali kosakata


berkaitan dengan peristiwa berkaitan dengan kegiatan di pagi
siang dan malam melalui hari
teks pendek (gambar, tulisan 3.7.2 Menentukan kosakata berkaitan
dan/atau syair lagu) dan/atau dengan kegiatan di pagi hari
eksplorasi lingkungan. 3.7.3 Menyebutkan kosakata berkaitan
dengan kegiatan di pagi hari
melalui teks

4.7 Menyampaikan penjelasan 4.7.1 Mengulangi kembali kosakata


dengan kosakata Bahasa yang berhubungan dengan pagi
Indonesia dan dibantu hari
dengan bahasa daerah 4.7.2 Menyusun kosakata yang
mengenai peristiwa siang berhubungan dengan kegiatan di
dan malam dalam teks tulisa pagi hari
dan gambar 4.7.3 Membacakan kembali tentang
susunan kosakata yang
berhubungan di pagi hari

Kompetensi Dasar Indikator

3.3 Memahami pola gerak dasar 3.2.1 Memahami pola gerak dasar
manipulatif sesuai dengan melempar
konsep tubuh, ruang, usaha 3.2.2 Mengingat pola gerak dasar
dan keterhubungan dalam 3.2.3 Menyebutkan pola gerak dasar
berbagai bentuk permainan memukul
sederhana atau tradisional

4.3 Mempraktikkan pola gerak 4.3.1 Mencoba pola gerak dasar


dasar manipulatif sesuai memukul
dengan konsep tubuh, ruang, 4.3.2 Melakukan pola gerak dasar
usaha dan keterhubungan memukul
dalam berbagai bentuk 4.3.3 Menunjukkan pola gerak dasar
memukul

SBDP
Kompetensi Dasar Indikator

3.2 Memahami elemen musik 3.2.1 Mengidentifikasikan panjang


melalui lagu pendek bunyi pada lagu
3.2.2 Mencermati panjang pendek bunyi
pada lagu
3.2.3 Membedakan panjang pendek
bunyi pada lagu
4.2Menirukan elemen musik 4.2.1 Mengingat kembali panjang pendek
melalui bunyi elemen musik
4.2.2 Menirukan panjang pendek bunyi
elemen musik
4.2.3 Menyanyikan lagu bangun tidur
dengan panjang pendek nada

D. Materi Pembelajaran
1. Bola kasti
2. Menyusun kosa kata menjadi kalimat
3. Lagu Pergi Belajar
E. Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Games
3. Tanya jawab
4. Praktik
F. Media Pembelajaran
1. Kartu huruf
2. Teks bacaan
3. Bola kasti
G. Sumber Belajar
3. Buku Guru Kelas 1 Tema 3 Kegiatanku
4. Buku Siswa Kelas 1 Tema 3 Kegiatanku
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembuka : 5 Menit
1. Guru menyapa siswa dan mengkondisikan kelas agar siap untuk
belajar
2. Salah satu siswa mempimpin untuk berdoa
3. Guru menjelaskan tentang materi hari ini
4. Guru mengingatkan kembali tentang kosakata kegiatan dipagi
hari

Kegiatan Inti : 90 Menit


1. Siswa terbagi menjadi kedalam kelompok
2. Siswa menyimak penjelasan guru tentang permainan merangkai
kata
3. Siswa menerima potongan-potongan kosa kata tesebut
4. Siswa menyusun potongan-potongan kosakata tersebut apabila
terdapat aba-aba dari guru
5. Siswa mengerjakan potongan-potongan tersebut
6. Siswa membacakan hasil potongan-potongan puzzle
7. Setelah siswa menyusun puzzle, siswa mengerjakan LKS
8. Guru memberi contoh menyanyikan lagu pergi belajar
9. Guru menjelaskan tentang tanda-tanda panjang pendek yang
terdapat di dalam lagu pergi belajar
10. Siswa memperhatikan penjelasan guru
11. Untuk menguatkan pemahaman siswa, guru mengajak siswa
untuk menyanyikan lagu pergi belajar menggunakan tanda
panjang dan pendek yang terdapat didalam lagu tersebut secara
bersama-sama
Kegiatan Penutup 10Menit
1. Guru mengulas kembali tentang pembelajaran hari ini
2. Guru menanyakan perasaan siswa mengenai pembelajaran hari
ini
3. Siswa menyiapkan dan memimpin doa pulang
4. Guru memberikan salam penutup sebelum siswa kembali

I. Penilaian Pembelajaran
A. Penilaian Pengetahuan
Menyusun kosakata menjadi kalimat
B. Penilaian Sikap
Sikap Spiritual

Berilah tanda (√) pada tabel berikut sesuai kriteria yang telah ditentukan.
Kriteria
Nama Taat Toleransi
No Bersyukur Berdoa
Siswa Beribadah Beragama
ST BT ST BT ST BT ST BT
1
2
3
Keterangan:

ST = Sudah Terlihat
BT= Belum Telihat
Sikap Sosial
Berilah tanda (√) pada tabel berikut sesuai kriteria yang telah ditentukan
Kriteria
Nama Tanggung
No Disiplin Kerjasama Jujur Tertib
Siswa Jawab
ST BT ST BT ST BT ST BT ST BT
1
2
3
Keterangan:

ST = Sudah Terlihat
BT = Belum Telihat
C. Penilaian Keterampilan
Kriteria
Keterampilan Sangat Baik Baik Cukup Perlu dampingan
Menyusun huruf Terdapat paling Terdapat paling Terdapat 4-5 Terdapat lebih 5
menjadi kalimar banyak 1 banyak 2-3 kesalahan huruf kesalahan huruf
kesalahan huruf kesalahan huruf

Membaca Siswa mampu Siswa mampu Membaca Siswa membaca


Susunan Huruf membaca membaca susunan huruf susunan huruf di
dengan baik dan susunan huruf dengan cukup eja dan
jelas dengan baik baik dan membutuhkan
terdapat 1-2 bimbingan guru
pengejaan huruf
Memeragakan Memeragakan Ada 1-2 kali Ada 3-4 Memerlukan
panjang pendek panjang pendek kesalahan kesalahan bimbingan guru
bunyi pada bunyi tanpa dalam
sebuah lagu kesalahan menyanyikan lagu
bangun tidur

Refleksi Guru

Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TEMATIK TERPADU

Satuan Pendidikan : SDN 012 Ragunan

Tema / Subtema : Kegiatanku/ Kegiatan Siang Hari

Pembelajaran ke :I

Kelas/Semester :1/I

Alokasi waktu : 3 x 35 menit

Materi Pokok :

1. Mempelajari kosa kata yang berhubungan dengan siang hari

2. Mendiskusikan kegiatan-kegiatan yang baik di siang hari yang sesuai dengan aturan yang
berlaku dirumah

3. Melakukan gerak cepat anggota tubuh dalam suatu gerak tari

A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak gambar dan teks, siswa mampu menemukan kosa kata tentang
kegiatan siang hari dengan tepat
2. Setelah menyimak gambar dan teks, siswa mampu menyusun kosa kata terkait
kegiatan siang hari dengan tepat
3. Setelah menyimak teks, siswa mampu mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang
sesuai aturan rumah dengan tepat.
4. Setelah mengidentifikasi kegiatan –kegiatan pada teks, siswa mampu menunjukkan
kegiatan-kegiatan yang sesuai aturan dirumah dengan tepat
5. Setelah memperhatikan contoh guru, siswa mampu mengidentifikasi gerak cepat
dalam sebuah teks dengan benar
6. Setelah mengikuti petunjuk guru, siswa mampu memeragakan panjang gerak cepat
pada sebuah tarian dengan benar.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator

3.7 Menentukan kosakata yang 3.7.1 Membaca teks tentang


berkaitan dengan peristiwa kegiatan di pagi hari
siang dan malam melalui teks 3.7.2 Mengidentifikasi kosakata
pendek (gambar, tulisan yang berkaitan dengan
dan/atau syair lagu) dan/atau kegiatan pagi hari melalui teks
eksplorasi lingkungan. 3.7.3 Menemukan kosakata
berkaitan dengan kegiatan di
pagi hari melalui teks
4.7 Menyampaikan penjelasan 4.7.1 Menyebutkan kosakata yang
dengan kosakata Bahasa berhubungan dengan pagi hari
Indonesia dan dibantu dengan 4.7.2 Menyusun kosakata yang
bahasa daerah mengenai berhubungan dengan kegiatan
peristiwa siang dan malam di pagi hari
dalam teks tulisa dan gambar 4.7.3 Menuliskan tentang susunan
kosakata yang berhubungan di
pagi hari
SBDP
Kompetensi Dasar Indikator

3.3 Mengenal gerak cepat dan 3.3.1 Mengidentifikasikan gerakan


gerak lambat pada sebuah tari tari
3.3.2 Memahami gerakan tari
3.3.3 Menyebutkan gerakan tari

4.2Menirukan elemen musik 4.2.1 Menghafal gerakan pada


melalui sebuah tari
4.2.2 Menirukan gerakan pada
sebuah tari
4.2.3 Menunjukkan gerakan pada
sebuah tari

PKN
Kompetensi Dasar Indikator

1.1 Menerima keberagaman 1.1.1 Menyatakan keberagaman


karakteristik individu dalam karakterisitik individu dalam
kehidupaan beragama sebagai kehidupaan beragama sebagai
anugerah tuhan yang maha es anugerah tuhan yang maha es
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin 2.1.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin
dan tanggung jawab, santun, peduli dan tanggung jawab, santun, peduli
dan percaya diri dan percaya diri
3.2 Mengidentifikasi aturan yang 3.2.1 Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan
berlaku dalam kehidupan sehari-hari sesuai dnegan aturan dirumah pada
dirumah siang hari
3.2.2 Menunjukkan kegiatan-kegiatan
sesuai dengan aturan dirumah pada
siang haru
3.2.3 Menyebutkan kegiatan-kegiatan sesuai
dengan aturan dirumah pada siang
hari
4.2 Menceritakan kegiatan sesuai dengan 4.2.1 Menyusun tentang kegiatan sesuai
aturan yang berlaku dalam kehidupan dengna aturan
sehari-hari dirumah 4.2.2 Menuliskan aturan-aturan kegiatan
dirumah
4.2.3 Menceritakan kegiatan-kegiatan
sesuai dirumah

D. Materi Pembelajaran
1. Kosa kata pada kegiatan disiang hari
2. Aturan-aturan dirumah
3. Gerakan tarian
E. Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Bernyanyi
3. Tanya jawab
F. Media Pembelajaran
1. Poster tentang aturan-aturan rumah
G. Sumber Belajar
1. Buku Guru Kelas 1 Tema 3 Kegiatanku
2. Buku Siswa Kelas 1 Tema 3 Kegiatanku
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembuka : 5 Menit
1. Guru memberikan salam kepada siswa
2. Guru melakukan apersepsi kepada siswa
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran \
4. Salah satu siswa memimpin untuk berdoa

Kegiatan Inti : 90 Menit


1. Guru memandu siswa membaca teks wacana sederhana
yang berhubungan dengan lafal dan intonasi yang jelas
2. Beberapa siswa membaca teks singkat tersebut secara
bergantian, kemudian guru dan siswa membaca
kembali secara bersama-sama
3. Siswa mengamati teks yang sudah ia baca, setelah
mengamati siswa mencari kosa kata yang berhubungan
dengan kegiatan di siang hari terdapat di dalam teks
4. Siswa melafalkan kosakata tersebut
5. Untuk menguatkan pemahaman tentang aturan
dirumah, guru mengaitkan cerita dan kosakata kegiatan
disiang hari
6. Siswa mendengarkan penjelasan guru, mengenai
aturan-aturan dirumah
7. Siswa menyebutkan kembali aturan-aturan dirumah
yang telah dibacakan oleh guru mengenai aturan-aturan
dirumah
8. Guru melakukan tanya jawab tentang aturan-aturan
dirumah
9. Siswa mengerjakan lks
Kegiatan Penutup 10 enit
1. Guru memberikan kesimpulan tentang pembelajaran
hari ini
2. Guru mengingatkan kembali tentang materi hari ini
yang sudah dipelajari
3. Guru menanyakan perasaan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung
4. Guru menjelaskan matri pembelajaran untuk esok hari
5. Siswa memimpin doa pulang secara bersama-sama
6. Guru memberikan salam penutup sebelum siswa
kembali kerumah

I. Penilaian Pembelajaran
A. Penilaian Pengetahuan
Menyelesaikan lembar kerja tentang kosakata kegiatan di siang hari
B. Penilaian Sikap
1. Sikap Spiritual
Berilah tanda (√) pada tabel berikut sesuai kriteria yang telah ditentukan.
Kriteria
Nama Taat Toleransi
No Bersyukur Berdoa
Siswa Beribadah Beragama
ST BT ST BT ST BT ST BT
1
2
3
Keterangan:

ST = Sudah Terlihat
BT= Belum Telihat
2. Sikap Sosial
Berilah tanda (√) pada tabel berikut sesuai kriteria yang telah ditentukan.
Kriteria
Nama Tanggung
No Disiplin Kerjasama Jujur Tertib
Siswa Jawab
ST BT ST BT ST BT ST BT ST BT
1
2
3
Keterangan:

ST = Sudah Terlihat
BT = Belum Telihat
C. Penilaian Keterampilan
Rubrik Penilaian Keterampilan
Kriteria
Perlu
Keterampilan
Sangat Baik Baik Cukup Pendampin
gan
6. Membaca Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Masih
membacakan membacakan membacakan memerlukan
teks cerita
teks cerita teks dengan teks dengan bimbngan
dengan mencakup mencakup guru
mencakup kewajaran lafal, kewajaran
ketepatan suara, intonasi, lafal, intonasi,
kewajaran lafal, kelancaran dan kelancaran dan
intonasi, kejelasan suara kejelasan suara
kelancaran dan dengan baik dengan cukup
kejelasan suara baik dan
dengan baik memerlukan
tanpa bantuan bantuan guru
guru
7. Melafalkan Mampu Mampu Melafalkan Memerluka
kosakata melafalkan melafalkan kosakata n
siang hari dengan benar dengan baik dengan di eja bimbingan
dan lancar guru dalam
melafalkan
kosakata

8. Memeragakan Mampu Mampu Gerakan tidak Belum


gerakan cepat melakukan melakukan sempurna dan mampu
dalam tarian gerakan dengan gerakan dari butuh asistensi melakukan
sempurna dari awal sampai yang cukup gerakan
awal sampai akhir dengan
akhir tanpa sedikit
intervensi intervensi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TEMATIK TERPADU

Satuan Pendidikan : SDN 012 Ragunan

Tema / Subtema : Kegiatanku/ Kegiatan Siang Hari

Pembelajaran ke :2

Kelas/Semester :1/I

Alokasi waktu : 3 x 35 menit

Materi Pokok :

1. Melakukan latihan menendang yang dihubungkan dengan mainan

2. Bermain menyusun huruf menjadi kosakata terkait dengan siang hari

A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan membaca, siswa mampu mengidentifikasi kosa kata terkait kegiatan
pagi hari dengan tepat
2. Setelah mengidentifikasi teks wacana, siswa mampu mencari kosa kata yang terdapat
didalam teks dengan benar
3. Setelah mencari kosa kata, siswa mampu melafalkan kosa kata dengan baik
4. Melalui kegiatan praktik, siswa mampu melakukan gerakan melempar dengan tepat
C. Kompetensi Dasar dan Indikator
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator

3.7Menentukan kosakata yang 3.7.1 Mengingat kembali kosakata


berkaitan dengan peristiwa berkaitan dengan kegiatan di
siang dan malam melalui teks pagi hari
pendek (gambar, tulisan 3.7.2 Menentukan kosakata berkaitan
dan/atau syair lagu) dan/atau dengan kegiatan di pagi hari
eksplorasi lingkungan. 3.7.3 Menyebutkan kosakata
berkaitan dengan kegiatan di
pagi hari melalui teks
4.7. Menyampaikan penjelasan 4.7.1 Mengulangi kembali kosakata
dengan kosakata Bahasa yang berhubungan dengan pagi
Indonesia dan dibantu dengan hari
bahasa daerah mengenai 4.7.2 Menyusun kosakata yang
peristiwa siang dan malam berhubungan dengan kegiatan di
dalam teks tulisa dan gambar pagi hari
4.7.3 Membacakan kembali tentang
susunan kosakata yang
berhubungan di pagi hari
Kompetensi Dasar Indikator

3.3 Memahami pola gerak dasar 3.3.1 Memahami pola gerak dasar
manipulatif sesuai dengan melenendang
konsep tubuh, ruang, usaha dan 3.2.2 Mengingat pola gerak dasar
keterhubungan dalam berbagai melenedang
bentuk permainan sederhana 3.2.3 Menyebutkan pola gerak dasar
atau tradisional menendang
4.3 Mempraktikkan pola gerak 4.3.1 Mencoba pola gerak dasar
dasar manipulatif sesuai menendang
dengan konsep tubuh, ruang, 4.3.2 Melakukan pola gerak dasar
usaha dan keterhubungan menendang
dalam berbagai bentuk 4.3.3 Menunjukkan pola gerak dasar
menendang

D. Materi Pembelajaran
1. Kosakata pada kegiatan siang hari
2. Bermain menyusun kosakata pada siang hari
3. Teknik gerakan menendang
E. Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. Games
3. Tanya jawab
4. Praktik
F. Media Pembelajaran
1. Kartu huruf
2. Buku teks
G. Sumber Belajar
1. Buku Guru Kelas 1 Tema 3 Kegiatanku
2. Buku Siswa Kelas 1 Tema 3 Kegiatanku
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembuka : 5 Menit
1. Guru menyapa siswa dan mengkondisikan kelas agar
siap untuk belajar
2. Salah satu siswa mempimpin untuk berdoa
3. Guru menjelaskan tentang materi hari ini
4. Guru mengingatkan kembali tentang kosakata
kegiatan dipagi hari

Kegiatan Inti : 90 Menit


1. Guru memandu siswa untuk membaca wacana
sederhana dengan lafal dan intonasi yang benar.
2. Setelah guru memandu, beberapa siswa membaca
teks wacana tersebut secara bergantian dengan aba-
aba dari guru. Untuk memperkuat pemahaman siswa,
siswa membacakan kembali teks tersebut secara
bersama-sama
3. Siswa melafalkan setiap kata yang ada dalam teks
tersebut dengan bimbingan guru
4. Setelah kegiatan membaca siswa, siswa terbagi
menjadi kedalam kelompok
5. Setelah siswa terbagi dalam kelompok, sisa
mendengarkan dan mengingat cara bermain puzzle
6. Siswa mendapatkan potongan-potongan puzzle
tersebut. Siswa mendengarkan aba-aba dari guru
sebelum siswa mulai menyusun puzzle tersebut
7. Setelah siswa menyelesaikan susunan puzzle, siswa
membacakan kosakata yang sudah disusun
8. Untuk memperkuat pengetahuan kosakata, siswa
mengerjakan lembar kerja siswa
9. Guru menilai hasil lembar kerja siswa
Kegiatan Penutup 10 Menit
1. Guru mengulas kembali tentang pembelajaran hari
ini
2. Guru menanyakan perasaan siswa mengenai
pembelajaran hari ini
3. Guru menjelaskan pembelajaran untuk esok hari
4. Siswa menyiapkan dan memimpin doa pulang
5. Guru memberikan salam penutup sebelum siswa
kembali kerumah

I. Penilaian Pembelajaran
A. Penilaian Pengetahuan
Menyebutkan kosakata yang berhubungan dengan kegiatan di pagi hari
Tentang prosedur melakukan gerakan melempar
B. Penilaian Sikap
1. Sikap Spiritual
Berilah tanda (√) pada tabel berikut sesuai kriteria yang telah ditentukan.
Kriteria
Nama Taat Toleransi
No Bersyukur Berdoa
Siswa Beribadah Beragama
ST BT ST BT ST BT ST BT
1
2
3
Keterangan:

ST = Sudah Terlihat
BT= Belum Telihat
2. Sikap Sosial
Berilah tanda (√) pada tabel berikut sesuai kriteria yang telah ditentukan
Kriteria
Nama Tanggung
No Disiplin Kerjasama Jujur Tertib
Siswa Jawab
ST BT ST BT ST BT ST BT ST BT
1
2
3
Keterangan:

ST = Sudah Terlihat
BT = Belum Telihat
C. Penilaian Keterampilan
Rubrik Penilaian Keterampilan
Kriteria
Keterampilan Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Pendampingan
Menyusun kartu Hanya terdapat Terdapat Terdapat 4- Masih
huruf menjadi kata paling banyak 2-3 5 memerlukan
1 kesalahan kesalahan kesalahan bimbngan guru

Melakukan Gerakan kaki Gerakan Gerakan Belum mampu


gerakan melempar saat kaki saat kaki saat melakukan
menendang menendang menendang gerakan
benar, benar, benar, melempar
tendangan tenndangan namun
tepat sasaran tepat tendangan
tanpa interval sasaran ada kurang
menendang sedikit tepat
dengan percaya intervensi sasaran,
diri dan kurang ada
intervensi
guru,
namun
percaya
diri
Lembar penilaian Keterampilan :
a. Melakukan gerakan melempar

No Nama Gerakan kaki Gerakan Gerakan Belum Predikat


Siswa saat kaki saat kaki saat mampu
menendang menendang menendang melakukan
benar, benar, benar, gerakan
tendangan tenndangan namun menendang
tepat sasaran tepat tendangan
tanpa interval sasaran ada kurang tepat
menendang sedikit sasaran, ada
dengan intervensi intervensi
percaya diri dan kurang guru, namun
percaya percaya diri
diri

b. Menyusun huruf menjadi kata

No Nama Hanya Terdapat Terdapat Masih Predikat


Siswa terdapat 2-3 4-5 memerlukan
paling kesalahan kesalahan bimbngan
banyak 1 guru
kesalahan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TEMATIK TERPADU

Satuan Pendidikan : SDN 012 Ragunan

Tema / Subtema : Kegiatanku/ Kegiatan Siang Hari

Pembelajaran ke : IV

Kelas/Semester :1/I

Alokasi waktu : 3 x 35 menit

Materi Pokok :

1. Latihan menendang sambil bermain

2. Bermain menyusun kata menjadi kalimat

3. Memeragakan gerak lambat dalam tari

A Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak penjelasan, siswa mampu mengidentifikasi gerak menendang
sebagai bagian dari gerak manipulatif dengan tepat
2. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa mampu mengidentifikasi kalimat yang
berasal dari kosa kata tentang kegiatan siang hari denga baik
3. Melalui permainan merangkai kata, siswa mampu menyusun kalimat sederhana dari
kosa kata tentang kegiaan siang hari
4. Setelah menyimak penjelasan, siswa mampu mengidentifikasi gerak lemah pada suatu
tari dengan tepat
5. Melalui gerak dan lagu, siswa mampu memeragakan gerak lemah sebuah tari dengan
baik
C Kompetensi Dasar dan Indikator
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator

3.7Menentukan kosakata yang 3.7.1 Mengingat kembali kosakata


berkaitan dengan peristiwa siang berkaitan dengan kegiatan di
dan malam melalui teks pendek pagi hari
(gambar, tulisan dan/atau syair 3.7.2 Menentukan kosakata
lagu) dan/atau eksplorasi berkaitan dengan kegiatan di
lingkungan. pagi hari
3.7.3 Menyebutkan kosakata
berkaitan dengan kegiatan di
pagi hari melalui teks
4.7. Menyampaikan penjelasan 4.7.1 Mengulangi kembali kosakata
dengan kosakata Bahasa yang berhubungan dengan
Indonesia dan dibantu dengan pagi hari
bahasa daerah mengenai 4.7.2 Menyusun kosakata yang
peristiwa siang dan malam dalam berhubungan dengan kegiatan
teks tulisa dan gambar di pagi hari
4.7.3 Membacakan kembali tentang
susunan kosakata yang
berhubungan di pagi hari

PJOK
Kompetensi Dasar Indikator

3.3Memahami pola gerak dasar 3.3.1 Mengingat kembali kosakata


manipulatif sesuai dengan konsep berkaitan dengan kegiatan di
tubuh, ruang, usaha dan pagi hari
keterhubungan dalam berbagai 3.3.2 Menentukan kosakata
bentuk permainan sederhana berkaitan dengan kegiatan di
pagi hari
3.3.3 Menyebutkan kosakata
berkaitan dengan kegiatan di
pagi hari melalui teks
4.3Menyampaikan penjelasan 4.7.1 Mengulangi kembali kosakata
dengan kosakata Bahasa yang berhubungan dengan
Indonesia dan dibantu dengan pagi hari
bahasa daerah mengenai peristiwa 4.7.2 Menyusun kosakata yang
siang dan malam dalam teks berhubungan dengan kegiatan
tulisa dan gambar di pagi hari
4.7.3 Membacakan kembali tentang
susunan kosakata yang
berhubungan di pagi hari
D Materi Pembelajaran
1. Bola kasti
2. Gerak lambat sebuah tarian
3. Menyusun kosakata tentang kegiatan siang hari
E Media Pembelajaran
1. Gambar-gambar kegiatan siang hari
2. Potongan-potongan huruf (puzzle)
F Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Ceramah
3. Games Puzzle
G Sumber Belajar
1. Buku Guru Kelas 1 Tema 3 Kegiatanku
2. Buku Siswa Kelas 1 Tema 3 Kegiatanku
H Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembuka : 5 Menit
1. Guru menyapa siswa dan mengkondisikan kelas agar
siap untuk belajar
2. Salah satu siswa mempimpin untuk berdoa
3. Guru menjelaskan tentang materi hari ini
4. Guru mengingatkan kembali tentang kosakata
kegiatan dipagi hari

Kegiatan Inti : 90 Menit


1. Guru memandu siswa untuk membaca wacana
sederhana dengan lafal dan intonasi yang benar.
2. Setelah guru memandu, beberapa siswa membaca
teks wacana tersebut secara bergantian dengan aba-
aba dari guru. Untuk memperkuat pemahaman siswa,
siswa membacakan kembali teks tersebut secara
bersama-sama
3. Guru mengingatkan kembali tentang aturan-aturan
yang berlaku dirumah pada kegiatan siang hari
4. Untuk menguatkan pemahaman mereka, guru
melakukan tanya jawab mengenai aturan-aturan
dirumah
5. Siswa menyebutkan secara bersama-sama kegiatan
yang dilakukan pada siang hari “ Cuci Tangan”,
“Tidur Siang”, “Makan Siang”
6. Guru menyebutkan kembali kosakata yang
disebutkan oleh siswa
7. Guru menjelaskan kepada siswa kegiatan bermain
puzzle
8. Guru membagai siswa kedalam 5 kelompok, 1
kelompok berisi 6 orang
9. Guru menjelaskan tata cara bermain puzzle
menyusun huruf sesuai dengan gambar
10. Guru membagikan gambar dan potongan-potongan
puzzle yang setiap kelompok
11. Siswa menerima gambar dan potongan-potongan
huruf
12. Siswa menanyakan kembali tata cara bermain puzzle
tersebut
13. Guru mengingatkan kembali tata cara bermain puzzle
14. Siswa menyusun puzzle, apabila diberikan aba-aba
oleh guru
15. Siswa mulai mengerjakannya, setelah mengerjakan
membacakan hasil susunan puzzle tersebut
Kegiatan Penutup 10 Menit
1. Guru mengulas kembali tentang pembelajaran hari
ini
2. Guru menanyakan perasaan siswa mengenai
pembelajaran hari ini
3. Guru menjelaskan pembelajaran untuk esok hari
4. Siswa menyiapkan dan memimpin doa pulang
5. Guru memberikan salam penutup sebelum siswa
kembali kerumah
J. Penilaian
A. Penilaian Pengetahuan
Menyebutkan kosakata yang berhubungan dengan kegiatan di pagi hari
Tentang prosedur melakukan gerakan melempar
B. Penilaian Sikap
1. Sikap Spiritual
Berilah tanda (√) pada tabel berikut sesuai kriteria yang telah ditentukan.
Kriteria
Nama Taat Toleransi
No Bersyukur Berdoa
Siswa Beribadah Beragama
ST BT ST BT ST BT ST BT
1
2
3
Keterangan:

ST = Sudah Terlihat
BT= Belum Telihat
2. Sikap Sosial
Berilah tanda (√) pada tabel berikut sesuai kriteria yang telah ditentukan
Kriteria
Nama Tanggung
No Disiplin Kerjasama Jujur Tertib
Siswa Jawab
ST BT ST BT ST BT ST BT ST BT
1
2
3
Keterangan:

ST = Sudah Terlihat
BT = Belum Telihat
C. Penilaian Keterampilan
Rubrik Penilaian Keterampilan
Kriteria
Keterampilan Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Pendampingan
9. Menyusun kartu Hanya Terdapat 2- Terdapat 4-5 Masih
huruf menjadi terdapat 3 kesalahan kesalahan memerlukan
kata paling banyak bimbngan guru
1 kesalahan
10. Memeragakan Melakukan Melakukan Melaukan Belum mampu
gerak lemah seluruh gerak seluruh seluruh gerak melakukan
dalam tari dengan benar gerak dengan benar gerakan
tanpa dengan dengan
intervensi benar intervensi
dengan maksimal
intervensi
minimal
11. Melakukan Melakukakn Melakukakn Melakukan Belum mampu
gerak gerakan gerakan gerakan melakukan
menendang bola dengan benar, dengan belum gerakan dengan
tendangan benar, tanpa konsisten, benar
selalu tepat intervensi tendangan
sasaran, tanpa guru, kurang tepat
intervensi namun sasaran, ada
guru kurang tepat intervensi
sasaran guru
Lembar penilaian Keterampilan :
a. Melakukan gerakan menendang
No Nama Melakukakn Melakukakn Melakukan Belum Predikat
Siswa gerakan gerakan gerakan mampu
dengan dengan belum melakukan
benar, benar, tanpa konsisten, gerakan
tendangan intervensi tendangan dengan
selalu tepat guru, kurang tepat benar
sasaran, namun sasaran, ada
tanpa kurang tepat intervensi
intervensi sasaran guru
guru

b. Menyusun huruf menjadi kata


No Nama Hanya Terdapat Terdapat Masih Predikat
Siswa terdapat 2-3 4-5 memerlukan
paling kesalahan kesalahan bimbngan
banyak 1 guru
kesalahan

c. Memeragakan gerak lemah dalam tari


No Nama Melakukan Melakukakn Melakukakn Belum Predikat
Siswa seluruh gerak seluruh seluruh mampu
dengan benar gerak gerak melakukan
tanpa dengan dengan gerakan
intervensi benar benar
intervensi intervensi
minimal maksimal

Refleksi Guru
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TEMATIK TERPADU

Satuan Pendidikan : SDN 012 Ragunan

Tema / Subtema : Kegiatanku/ Kegiatan Sore Hari

Pembelajaran ke :I

Kelas/Semester :1/I

Alokasi waktu : 3 x 35 menit

Materi Pokok :

1. Membaca pemahaman tentang kegiatan sore hari yang sesuai dengan aturan di sekolah

2. Membedakan perbuatan yang sesuai aturan dengan yang tidak sesuai dengan aturan
berdasarkan yang tidak sesuai dengan aturan berdasarkan teks

3. Mengenal konsep lebih banyak, sama dengan dan lebih sedikit menggunakan kumpulan
benda-benda

A Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah menyimak gambar dan teks, siswa mampu mengidentifikasi kosa kata tentang
kegiatan sore hari dengan tepat
2. Setelah mengidentifikasi teks, siswa mampu menyebutkan kegiatan-kegiatan sore hari
sesuai dengan aturan rumah dengan benar
3. Setelah memperhatikan contoh, siswa mampu mengidentifikasi kolase sebagai contoh
karya seni dua dimensi dengan baik
4. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa mampu mengidentifikasi cara membuat
kolase dari bahan kertas dengan baik
5. Setelah merancang kolase, siswa mampu membuat karya kolase berdasarkan
rancangan yang sudah dibuat

C. Kompetensi Dasar dan Indikator

PPKN
Kompetensi Dasar Indikator

2.2 Menunjukkan perilaku patuh pada tata 2.2.1 Menunjukkan perilaku patuh pada
tata tertib dan aturan dirumah
tertib dan aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di rumah dan
sekolah
3.2.Mengidentifikasi aturan-aturan yang 3.2.1 Memahami aturan-aturan yang
berlaku dalam kehidupan sehari-
berlaku dalam kehidupan sehari-hari
hari
dirumah 3.2.2 Mengidentifikasi aturan-aturan
yang berlaku dalam kehidupan
sehari-hari
3.2.3 Menunjukksn aturan-aturan yang
berlaku dalam kehidupan sehari-
hari
4.2 Menceritakan kegiatan sesuai dengan 4.2.1 Menyebutkan aturan-aturan yang
berlaku dalam kehidupan sehari-
aturan yang berlaku dalam kehidupan
hari
sehari-hari dirumah 4.2.2 Menuliskan aturan-aturan yang
berlaku dalam kehidupan sehari-
hari
4.2.3 Menceritakan aturan-aturan yang
berlaku dalam kehidupan sehari-
hari
Bahasa Indonesia

Kompetensi Dasar Indikator

3.7Menentukan kosakata yang 3.7.1 Mengingat kembali kosakata


berkaitan dengan peristiwa siang berkaitan dengan kegiatan di
dan malam melalui teks pendek sore hari
(gambar, tulisan dan/atau syair 3.7.2 Menentukan kosakata
lagu) dan/atau eksplorasi berkaitan dengan kegiatan di
lingkungan. sore hari
3.7.3 Menyebutkan kosakata
berkaitan dengan kegiatan di
sore hari melalui teks
4.7. Menyampaikan penjelasan 4.7.1 Mengulangi kembali
dengan kosakata Bahasa kosakata yang berhubungan
Indonesia dan dibantu dengan dengan sore hari
bahasa daerah mengenai 4.7.2 Menyusun kosakata yang
peristiwa siang dan malam berhubungan dengan kegiatan
dalam teks tulisa dan gambar di sore hari
4.7.3 Membacakan kembali
tentang susunan kosakata
yang berhubungan di sore
hari
SBDP
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Memahami karya eksperesi dua dan 3.1.1 Mengidentifikasi karya dua dan
tiga dimensi tiga dimensi kolase
3.1.2 Me
3.1.3 Menunjukksn aturan-aturan yang
berlaku dalam kehidupan sehari-
hari
4.2 Menceritakan kegiatan sesuai dengan 4.2.1 Menyebutkan aturan-aturan yang
berlaku dalam kehidupan sehari-
aturan yang berlaku dalam kehidupan
hari
sehari-hari dirumah 4.2.2 Menuliskan aturan-aturan yang
berlaku dalam kehidupan sehari-
hari
4.2.3 Menceritakan aturan-aturan yang
berlaku dalam kehidupan sehari-
hari

D. Materi Pembelajaran
1. Kosakata pada sore hari
2. Aturan-aturan dirumah
3. Kolase
E. Media Pembelajaran
1. Kosakata
2. Gambar kolase
3. Origami
F. Metode Pembelajaran
1. Games
2. Demontrasi
3. Tanya jawab
G. Sumber Belajar
1. Buku Guru Tema 3 Kegiatanku
2. Buku Siswa Tema 3 Kegiatanku
H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pembuka : 5 Menit


1. Guru menyapa siswa dan mengkondisikan kelas agar
siap untuk belajar
2. Salah satu siswa mempimpin untuk berdoa
3. Guru menjelaskan tentang materi hari ini
4. Guru mengingatkan kembali tentang kosakata
kegiatan dipagi hari
Kegiatan Inti : 90 Menit
1. Guru memandu siswa untuk membaca teks kegiatan
sore hari
2. Siswa membacakan teks cerita kegiatan sore hari
secara bersama-sama
3. Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar yang
menunjukkan suasana di sore hari dan melakukan
tanya jawab seputar kegiatan sore hari yang terjadi
4. Siswa diminta mengajukan pertanyaan-pertanyaan
terkait gambar yang mereka amati.
5. Guru mengajak siswa menyimak cerita tersebut
6. Untuk menguatkan pemahaman tentang kosakata
kegiatan disore hari, siswa menyebutkan kosakata
yang terdapat didalam teks
7. Siswa mengerjakan lks
8. Guru melakukan ice breaking
9. Guru menunjukkan kepada siswa karya 2 dimensi
berbentuk kolase.
10. Siswa mengidentifikasi karya kolase sebagai contoh
karya
11. Guru menjelaskan tata cara membuat kolase dari
bahan kertas origami
12. Guru membagikan gambar dan bahan-bahan kolase
13. Siswa membuat karya kolase dengan tekun dan tertib
dengan arahan guru
14. Siswa yang sudah selesai merapikan kembali berkas-
berkas pekerjaanya
Kegiatan Penutup 10 Menit
1. Guru mengulas kembali tentang pembelajaran hari
ini
2. Guru menanyakan perasaan siswa mengenai
pembelajaran hari ini
3. Siswa menyiapkan dan memimpin doa pulang
4. Guru memberikan salam penutup sebelum siswa
kembali kerumah

I. Penilaian Pembelajaran
A. Penilaian Pengetahuan
Menyusun kosa kata
B. Penilaian Sikap
1. Sikap Spiritual
Berilah tanda (√) pada tabel berikut sesuai kriteria yang telah ditentukan
Kriteria
Nama Taat Toleransi
No Bersyukur Berdoa
Siswa Beribadah Beragama
ST BT ST BT ST BT ST BT
1
2
3
Keterangan:

ST = Sudah Terlihat
BT= Belum Telihat
2. Sikap Sosial
Berilah tanda (√) pada tabel berikut sesuai kriteria yang telah ditentukan.
Kriteria
Nama Tanggung
No Disiplin Kerjasama Jujur Tertib
Siswa Jawab
ST BT ST BT ST BT ST BT ST BT
1
2
3
Keterangan:
ST = Sudah Terlihat
BT = Belum Telihat

C. Penilaian Keterampilan
Rubrik Penilaian Keterampilan
Kriteria
Keterampilan Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Pendampingan
12. Menyusun kartu Hanya terdapat Terdapat Terdapat 4- Masih
huruf menjadi kata paling banyak 2-3 5 memerlukan
1 kesalahan kesalahan kesalahan bimbngan guru

13. Menentukan Ide dan tema Ide dan Ide dan Karya belum
simbol Pancasila sesuai, tema tema sesuai sesuai dengan
komposisi sesuai selesai ide dan tema,
bentuk dan komposisi tepat dan tidak selesai
warna tertata dan warna waktu, tepat waktu
rapi, dan tertata namun
selesai tepat rapi, komposisi
waktu namun bentuk dan
tidak warna
selesai tidak rapi
tepat
waktu

a. Menemukan kosa kata


Kriteria
No Nama Siswa Tidak ada Ada Satu Ada 2 Lebih dari 2 predikat
kesalahan kesalahan kesalahan kesalahan

b. Membilang dengan benda konkret


Kriteria
No Nama Siswa Tidak ada Ada Satu Ada 2 Lebih dari 2 predikat
kesalahan kesalahan kesalahan kesalahan
Lampiran 5 Lembar Aktivitas Mengajar Guru
Lampiran 6 Lembar Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 7 Hasil Posttest Siklus I

Aspek
no nama Kewafajaran Kewajaran Kejelasan nilai
Ketepatan Kelancaran
Lafal Intonasi Suara
1 M.D.A 8 9 9 9 10 45
2 M.R.R 7 8 8 8 9 40
3 A.T 13 13 14 14 14 68
4 A.S.H 13 14 13 14 15 69
5 A.A.W 11 12 12 12 13 60
6 A. L. 16 17 16 17 16 82
7 A.F 16 17 16 17 17 83
8 A.D.P 7 8 8 8 9 40
9 A.O.P 13 14 13 13 13 66
10 A.R.R 15 15 15 16 15 75
11 A.J.W 17 17 16 18 18 86
12 A.S 17 17 16 18 16 84
13 D.Z.A 17 16 16 17 16 82
14 D.R 11 12 11 12 13 59
15 F.M 15 15 15 15 16 75
16 F.R.H 16 18 15 16 17 81
17 F.A 17 17 16 17 17 84
18 F.N.S 10 10 10 10 10 50
19 M.F.A 13 13 13 13 14 66
20 M.N.I 15 15 15 16 16 77
21 M.A P 14 13 12 13 14 66
22 M.R 16 17 16 17 16 82
23 M. T 15 15 15 15 16 76
24 N.A 16 16 14 15 16 78
25 R.P 17 17 16 17 17 84
26 R.S.H 16 17 15 16 16 80
27 S.S.A 16 17 16 16 16 81
28 T.N.P 15 16 15 15 15 76
29 Z.R O 17 17 16 17 17 84
30 Z.P. A 17 17 16 16 17 83
Jumlah Nilai 2164
Rata-Rata 72,10
Lampiran 8 Hasil Posttest Siklus II

Aspek
No Nama Kewajaran Kewajaran Kejealasan nilai
Ketepatan Kelancaran
Lafal Intonasi Suara
1 M.D.A 10 11 11 10 14 56
2 M.R.R 9 11 9 9 12 50
3 A.T 15 15 15 16 16 77
4 A.S.H 15 16 15 16 17 79
5 A.A.W 15 15 15 15 15 75
6 A.L 18 18 17 18 19 90
7 A.F 18 18 17 18 18 89
8 A.D.P 10 10 9 10 11 50
9 A.O.P 16 17 15 16 16 80
10 A.R.R 17 16 16 18 17 85
11 A.J.W 18 19 18 19 19 93
12 A.S 18 18 17 18 17 88
13 D.Z.A 17 18 16 18 18 87
14 D.R 12 13 14 13 14 66
15 F.M 15 16 16 16 17 80
16 F.R.H 17 18 16 18 17 86
17 F.A 18 18 17 18 18 89
18 F.N.S 12 13 13 13 14 65
19 M.F.A 16 16 15 16 16 79
20 M.N.I 16 18 16 17 17 84
21 M.A.P 15 17 16 17 17 82
22 M.R 17 18 17 18 18 88
23 M.T 16 17 16 16 17 82
24 N.A 17 17 16 16 17 83
25 R.P 18 18 17 17 18 90
26 R.S.H 17 18 17 17 18 88
27 S.S.A 17 18 16 16 17 86
28 T.N.P 17 17 16 16 16 84
29 Z.R.O 18 18 17 17 16 87
30 Z.P.A 18 18 16 18 16 86
Jumlah Nilai 2404
Rata-Rata 80,13
Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa
Lampiran 10 Foto Kegiatan

Siswa Mengerjakan Lembar Kerja


Siswa Siswa Membacakan Teks Cerita

Guru Memandu Membaca Teks Cerita


Siswa Mengerjakan Puzzle

Siswa Membacakan Hasil Puzzle


Lampiran 11 Catatan Lapangan

Waktu 16 September
Tempat SDN Ragunan 12
Kegiatan Observasi
Hasil Terlampir

Waktu 17 September 2019


Tempat SDN Ragunan 12
Kegiatan Wawancara
Hasil Terlampir
Lampiran 12 Observasi

No Uraian Kegiatan Kriteria Nilai Keterangan


Ya Tidak
1 Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan 
silabus dan RPP yang telah dibuat
2 Menyajikan materi pelajaran sesuai logis dan 
sistematis
3 Siswa mudah diarahkan untuk belajar 
4 Penggunaan metode yang bervariatif 
5 Penggunaan media yang bervariatif saat proses 
pembelajaran
6 Membantu siswa ketika mengalami kesulitan 
membaca
7 Memantau siswa saat proses pembelajaran 
Lampiran 13 Wawancara

Nama Sekolah : SDN 012 RAGUNAN


Kelas :I
Nama Guru : Titin Trigustina Iriani, S.Pd
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana menurut ibu, tentang kesulitan membaca Bagi anak yang mengalami
yang dimiliki pada anak? kesulitan, benar-benar
menerapkan pengenalan
huruf abjad, setelah itu baru
diberikan 1 kata

2 Apakah yang menjadi faktor utama anak dalam Tergantung, faktor internal
kesulitan membaca? dan faktor eksternal.
Lingkungan rumah apabila
tidak di ulang kembali, saling
bekerja sama antara guru dan
orang tua
3 Langkah dan cara apa yang dilakukan oleh bapak ibu Dengan memberikan
guru untuk mengatasi anak yang kesulitan membaca? penambahan belajar
membaca ketika pulang
sekolah
4 Apakah terdapat pengaruh kepada anak-anak yang sulit Pasti sangat berpengaruh bagi
membaca saat dikelas? anak yang belum kenal huruf
pasti berpengaruh sama anak
yang sudah bisa
5 Metode apa yang biasa dipakai dalam proses Metode bercerita dan
pembelajaran? mengenal tulisan

6 Bagaimana peran ibu sebagai guru kelas membimbing Memberikan bimbingan


anak dalam kegiatan membaca? khusus dengan mendapatkan
pelajaran tambahan

7 Bagaimana pendapat ibu mengenai pembelajaran Pembelajaran tematik mata


tematik dan kurikulum 2013? pelajaran satu sama lain
saling terkait

8 Media atau alat peraga apakah yang sering ibu pakai? Jarang menerapakan media
saat pembelajaran
berlangsung. Apabila
menggunakan media gambar
tulisan.
Lampiran 14 Uji Referensi
Lampiran 15 Biografi Penulis

Siti Nur Aftika, lahir di Jakarta, 13 April 1997 merupakan anak


kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bapak H.Muchayar dan
Ibu Hj Maryati yang sekarang bertempat tinggal di Jl Cilandak
KKO Gang Hikmah RT 003 RW 08 No 39 Kelurahan Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu 12550.

Penulis mengawali pendidikannya di TKIT Al-Hidayah pada tahun


2002-2003, SDIT Al-Hidayah pada tahun 2003-2009, SMP Suluh
2009-2012 dan MAN 13 Jakarta 2012-2015.

Penulis melanjutkan sekolah dengan menjadi mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI). Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama
perkuliahan penulis bergabung pada Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) periode 2015 sebagai
anggota departemen Pengabdian Masyarakat. Selain itu penulis pernah menjadi Volunteer
Rumah Membaca di Ragunan.

Anda mungkin juga menyukai