Anda di halaman 1dari 4

Api Ambisi

Karya : Mas mas ijo


Pada suatu hari di sebuah desa terpencil, di kisahkan dua orang pemuda bernama Joko
dan Asep yang hilang arah dan ingin mencari ilmu sihir yang tinggi, mereka berambisi
mendapatkan ilmu sihir dengan tujuan untuk menguasai desa itu. Konon katanya desa
tersebut merupakan desa yang berisi orang-orang berilmu sihir yang tidak menyatu dan saling
berseilisih satu sama lainya.
Joko : Sep, bagaimana perkembangan desa ini ? Apakah masih sama setiap malam pasti
terdengar sauara keributan ?
Asep : Iya lah, bagaimana lagi setiap hari pasti ga kondusif, seperti kapal pecah desa ini
Joko : Kamu ga tertarik ilmu-ilmu itu Sep ? kita ini sekaramg udah seperti orang tak
bedaya jika hidup disini tidak ikut campur urusan itu semua
Asep : bukan begitu Jok, mencari ilmu sihir itu tak segampang yang kau kira bodoh.
Joko : di sudut desa itu ada seorang kakek sendirian tinggal di gubuk, ku mengira itu kakek
memiliki suatu petunjuk
Asep : Aku yakin kau pasti memiliki ambisi yang besar untuk menaklukan desa ini kan
Joko : Iya lah, kita sudah bertahun tahun hidup disini, mana mungkin aku tidak meimiliki
ambisi untuk menaklukan, aku yakin juga kau pasti begitu.
Asep : daripada kita banyak omong disini, kita istirahat dulu, besok pagi kita ke tempat
kakek itu.
Joko : ok Sep, jam 7 kutunggu di sawah samping gubuk kakek itu
Keesokan harinya Joko dan Asep sudah bertemu di sawah dekat gubuk itu, mereka berencana
berbicara dengan sang kakek untuk mencari petunjuk bagaimana mendapatkan ilmu itu.
Asep : Joko, bagaimana ? kita ajak ngomong sekarang atau kita lihat kakek itu dulu
Joko : tidak usah terlalu lama, kita butuh waktu secepatnya untuk mendapatkan petunjuk
Asep : ayo ikutin aku ( dengan wajah yang ragu tetapi di penuhi rasa ambisi yang tinggi)
Joko : oke, hati hati perkataan kita nanti.
Setelah itu mereka bertemu dan terkejut dengan apa yang ia lihat
Asep : Pagi, kek.
Kakek : Dengan nada tegas kakek menjawab “ aku sudah tau nak kehadiran kalian kesini
untuk apa”
Joko : maaf kek bukan begitu maksud kami, kami hanya ingin menjalin silaturahmi untuk
kakek
Kakek : tidak usah bertele tele, kalian ingin petunjuk apa? Bukanya aku sombong karena
yang datang kesini untuk alasan silaturahmi ujung ujungnya adalah meminta petunjuk
mencari ilmu sihir
Asep : Apakah kakeek berkenan?
Kakek : tidak semudah itu aku memberi tahu kalian
Joko : bagaiman agar semudah itu kakek memberi tahu kami?
Kakek : apa tujuan kalian mencari ilmu sihir disini?
Asep : Kami berdua ingin mencari ilmu sihir itu untuk bersaing di desa ini dan
menguasainya
Kakek : Ambisi kalian sangat besar, kalian tidak bisa mengambil ilmu itu bersamaan, harus
ada salah satu yang mengalah.
Joko : tidak kek, ini ambisi kami, kami berdua yang ingin ikut menguasai desa ini
Kakek : terserah jika kalian tetap kekeh dengan pendapat kalian, sudah dikata ini desa sudah
tidak kondusif kekuatanya.
Asep : memangnya kakek tidak bisa memberi tahu kami dimana tempat mencari itu?
Joko : iya lah kek biarkan kami mencari jati diri kami.
Kakek : terserah kalian mau berambisi bersama ataupun mati bersama bahkan salah satu
diantara kalian akan mati aku tidak peduli. Kalian cukup masuk di hutan belakang batu besar
warna hijau dan lawanlah siluman harimau tersebut, sampai sekarang masih belum ada yang
bisa mengalahkanya
Konon katanya siluman tersebut tidak bisa di kalahkan karena yang melawan hanya seorang
saja dan jika berdua akan menang tetapi salah satu dari mereka akan mati karena kesaktian
ilmu yang di dapat akan masuk ke orang terkuat dan orang yang lemah tidak akan kuat dan
mati.
Keesokan harinya Joko dan Asep sudah siap memasuki hutan dan mencari siluman tersebut.
Joko : bagaiman sep? udah siap kamu?
Asep : kakek itu tidak memberi tahu kelengkapan yang di pakai, dan batas waktu kita pun
tak tahu, aku semakin ragu aja, apakah kita bermalam malam di hutan ini
Joko : benar juga sep, mencari siluman itu tak semudah yang dikira, memang kita harus
bermalam malam disini.
Asep : yaudah yakinin dari diri kita masing masing Jok.
Malam pun datang, Joko dan Asep sudah mulai bersemedi di air terjun dan mencari cari
dimana siluman itu berada.
Joko : Sep, aku mempunyai sebuah rencana, kita mencari sebuah lapangan luas atau tempat
luas di hutan ini, setelah kita menemukan, kita berpencar mencari siluman tersebut, dan
menariknya ke halaman itu dan kita akan mengalahkanya bersama, jangan pedulikan apa
yang kakek bilang jika salah satu dari kita akan mati.
Asep : Bagaimana cara kita memberi tahu jika kita sudah menemukan siluman itu?
Joko : jika suasana udah tidak beres udah pasti salah satu dari kita telah menemukanya.
Malam harinya mereka berdua berpencar dan mencari siluman tersebut, Asep mulai mencari
dari selatan ke timur, Joko mencari Selatan ke barat
Setelah sekian lama mencari, Asep yang menemukan siluman itu dekat air terjun bebatuan
besar, ia mulai memancing mancing siluman itu dan membawanya ke lapangan luas
sebelumnya. Secara tidak langsung cuaca sudah menjadi gelap mendung dan petir menabrak
nabrak. Joko pun bergegas ke lapangan dan segera mencari Asep.
Joko : Aseeeeepppp
Asep : arghhh ayo sini Jok, bantu lawan Jok
Joko : Sep, kau lawan dari kiri, aku lawan dari kanan, siluman itu tidak bisa gerak cepat
kekiri
Asep : aduh sakit ini kepalaku kena taringnya
Joko : bodoh kau sep, jangan di lawan dengan nafsu
Asep : tungguu
Mereka melawan dengan sangat sengit dan tidak memdulikan fisik mereka, mereka berjuang
sangat keras, dan akhirnya siluman itu kalah. Dan egois mulai terlihat disini
Joko : hahahahaha akhirnya kita bisa menaklukanya Sep
Asep : Tidak semudah itu Jok, ini ilmu belum keluar dari tubuh siluman, hanya satu orang
yang bisa mencabutnya
Joko : Apa maksud kau Sep ? Kau mau membunuh teman seperjuanganmu demi ilmu ini?
Asep : Mau gimana lagi, ini saatnya aku akan menguasai desa walaupun kau mati Jok
Joko : Kau pikir lah lagi, bagaimana kita bisa menaklukan ini, lebih baik kita sudah
membunuh ini biarkan disini dan kita pergi dari desa konyol itu.
Asep : Aku percaya sama kakek itu salah satu dari kita memang akan mati demi satu ilmu
itu
Joko : Aku akan pergi Sep, daripada kau melawan teman seperjuanganmu ini
Tanpa pikir panjang Asep pun menyerang Joko, pertarungan keduanya tidak dapat dihindari
dan Joko pun mati di tangan Asep
Asep : HAHAHA akhirnya aku bisa mendapatkan ilmu yang aku dambakan, ini saatnya
menaklukan desa itu
Asep mencoba mengambil ilmu dari badan siluman itu namun tidak bisa, dia bingung apakah
ada yang salah dari ini semua. Ilmu sihir itu benar benar tidak bisa diambiil. Asep pun
menyerah dan menyesal telah membunuh temanya
Selesai.
Semua kebesaran adalah milik Tuhan. Jangan teralalu berambisi mengejar sesuatu dan
menghalalkan segala cara demi sebuah tujuan yang tak jelas. Ingat siapa yang di sampingmu
dan ingat jasa jasanya.

Anda mungkin juga menyukai