Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PENERANGAN

(Avanza)

Mata Kuliah: Pengujian Kendraan Bermotor

Disusun Oleh :

Raihan Novaldi (210101029)

Herianto (210101036)

Ikbal Hadiansyah (210101032)

Iqbal Syahputra (210101003)

Ridho Almutaqin (210101035)

PRODI MESIN OTOMOTIF

Dosen Pembimbing : Ir. H.Japri, MT

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU


TA. 2023/2024
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesadaran masyarakat dalam memerhatikan juga memeriksa penerangan


cahaya pada mobil nya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan banyak
insiden kecelakaan di karena kan penerangan mobil yang tidak sesuai peraturan di
karena kan cahaya mobil kurang terang juga ada di Karena kan cahaya mobil
berlebihan atau terlalu terang dan menyoroti mata pengemudi kendaraan lain dapat
terjadi nya insiden kecelakaan, oleh karena itu pengemudi agar harus
memerhatikan penerangan cahaya pada mobil nya dengan standar peraturan
pemerintah agar pengemudi aman saat berkendara dan tidak menggangu
pengemudi lainnya di jalan raya.

Penerangan pada kendaraaan merupakan suatu sistem yang sangat penting


untuk keamanan dan kenyamanan dalam berkendara, oleh sebab itu praktek
meneliti penerangan pada mobil Avanza ini harus dapat bekerja dengan baik dan
harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku secara internasional,
terutama menyangkut kode warna dari lampu sistem penerangan tersebut. Berikut
merupakan aturan sistem penerangan di Indonesia sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi dan juga
Peraturan Pemerintah No. 55 Pasal 70, Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, juga sudah
dijelaskan mengenai Lampu dan pemantul Cahaya yang tertulis dalam.

Kajian ini kami ditujukan untuk mengetahui tinggi-rendahnya penerangan


pada kendaraan avanza, kemudian membandingkan penerangan mobil tersebut dari
jenis kendaraan dan tipe mobil yang berbeda tetapi cc dan tahunnya sama. Dari
hasil penelitian tersebut di sesuaikan dengan standar penerangan yang ada di
peraturan pemerintah.

1.2. Permasalahan

Dari latar belakang tersebut maka permasalahan yang di ambil adalah untuk
mencari perbandingan tinggi rendahnya penerangan pada cahaya mobil avanza,
apakah kondisi penerangan cahaya mobil dalam kondisi sesuai dengan peraturan
pemerintah atau juga sebaliknya disesuaikan dengan standar penerangan yang ada.

1.3. Batasan Permasalahan

1. Penelitian hanya untuk mencari perbandingan standar penerangan.


2. Menganalisa perubahan penerangan cahaya pada mobil avanza dengan
standar peraturan.
3. Hanya kendaraan avanza saja yang akan di analisa.
4. Pengaruh tahun pembuatan lampu terhadap penerangan cahaya mobil.
5. Pengaruh merk dan tipe lampu mobil terhadap penerangan cahaya
mobil.
6. Analisa alat yang di gunakan dalam memperoleh data pengukuran cahaya
penerangan pada mobil.
7. Faktor teknis dan pemeliharaan kendaraan tidak di bahas pada penulisan
ini.

1.4. Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan yang kami lakukan adalah membandingkan
penerangan cahaya pada mobil Avanza dengan jenis kendaraan dan model mobil
yang berbeda dengan cc dan tahun yang sama sesuai peraturan pemerintah.

1.5. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan penulis yaitu sebagai berikut:

1. Metode studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan bahan- bahan


penulisan dari buku-buku sebagai bahan dasar teori dari hasil penelitian di
lapangan.
2. Metode internet, yaitu dengan mencari bahan dasar teori mengenai
penerangan pada mobil melalui website.
3. Metode studi lapangan, yaitu dengan mengambil data alat ukur pada
cahaya penerangan lampu yang digunakan oleh mobil avanza

1.6. Dasar Teori

Penerangan pada mobil ditujukan untuk menunjang sistem utama pada mobil
juga ditujukan untuk menunjang sistem keselamatan mobil. Salah satunya adalah
sistem penerangan, sistem penerangan masuk kedalam komponen keselamatan
mobil karena komponen ini akan memberikan pencahayaan terhadap jalan ke
pengemudi.

Sistem penerangan merupakan suatu sistem yang tersusun dari berbagai


macam komponen kelistrikan dan kabel – kabel penghantar yang saling
berhubungan antara komponen satu dengan yang lainnya yang membentuk suatu
sistem dengan fungsi yang berbeda-beda. Sistem penerangan tersebut meliputi:
lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu rem, dan
lampu mundur. Penerangan pada kendaraaan merupakan suatu sistem yang sangat
penting untuk keamanan dan kenyamanan dalam berkendara, oleh sebab itu praktek
meneliti penerangan pada mobil Avanza ini harus dapat bekerja dengan baik dan
harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku secara internasional,
terutama menyangkut kode warna dari lampu sistem penerangan tersebut. Berikut
merupakan aturan sistem penerangan di Indonesia sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi dan juga
Peraturan Pemerintah No. 55 Pasal 70, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, juga sudah dijelaskan
mengenai Lampu dan pemantul Cahaya yang tertulis dalam.
BAB II
METODE

2.1. Alat Dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum Uji Penerangan Cahaya
Mobil diantaranya 1 alat ukur meteran untuk mengukur kajahuan dan kelebaran
cahaya penerangan mobil serta data penerangan mobil dengan variasi merk dan
tahun.

Alat Ukur Meteran untuk mengukur jarak atau panjang. Meteran juga berguna
untuk mengukur sudut, membuat sudut siku-siku, dan juga dapat dipakai untuk
membuat lingkaran. Pada ujung pita dilengkapi dengan pengait dan diberi magnet
agar lebih mudah ketika sedang melakukan pengukuran, dan pita tidak lepas ketika
mengukur.

2.2. Hal yang harus di perhatikan

Adapun hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengujian penerangan


ini iantaranya, memastikan daya pancar lampu utama lebih dari atau sama dengan
12.000 (dua belas ribu) candela, arah sinar lampu utama tidak lebih dari 0 derajat
34’ (nol derajat tiga puluh empat menit) ke kanan dan 1 derajat 09’ (satu derajat nol
sembilan menit) ke kiri dengan pemasangan lampu dalam posisi yang tidak
melebihi 1,3% (persen) dari selisih antara ketinggian arah sinar lampu pada saat
tanpa muatan dan pada saat bermuatan, lampu dekat dan lampu utama jauh
berjumlah 2 (dua) buah atau kelipatannya, dipasang pada bagian depan Kendaraan,
dipasang pada ketinggian tidak melebihi 1.500 (seribu lima ratus) millimeter dari
permukaan jalan dan tidak melebihi 400 (empat ratus) millimeter dari sisi bagian
terluar Kendaraan, dan dapat memancarkan cahaya paling sedikit 40 (empat puluh)
meter ke arah depan untuk lampu utama dekat dan 100 (seratus) meter ke arah
depan untuk lampu utama jauh.
BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil dari pengamatan

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, berikut ini erupakan hasil


pengamatan terhadap praktikum “Uji Penerangan Kendaraan Mobil”.

Perlakuan
Hasil Pengamatan Bukti Pengamatan Disiapkan peralatan dan kendaraan mobil yang
akan di uji ukur cahaya lampu mobil.
Hasil Pengamatan
Bukti Pengamatan Disiapkan peralatan dan kendaraan yang akan di uji Terdapat
kendaraan mobil avanza yang siap untuk di uji cahaya Penerangan pada mobil tersebut
menggunakan ukur meteran menguji kelebaran ketinggian cahaya dan keterangan juga
kejauhan cahaya penerangan mobil tersebut.

3.2 Analisis data dan pembahsan

Praktikum yang berjudul “PENERANGAN” dilakukan dengan tujuan untuk


mengatahui keterangan cahaya lampu, kejahuan cahaya lampu, lebar cahaya lampu, dan
tinggi cahaya lampu penerangan. Setelah dilakukan analisis pada kendaraan, didapat data
pengamatan sebagai berikut:
Jenis kendaraan : mobil avanza
Meteran Ukur
Lampu Jauh 150 cm
Lampu Dekat 99 cm

Dari hasil uji penerangan mobil avanza seperti yang ditunjukkan , sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi dan juga
Peraturan Pemerintah No. 55 Pasal 70, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, juga sudah dijelaskan mengenai
Lampu dan pemantul Cahaya yang tertulis dalam nya.
Daya pancar lampu utama lebih dari atau sama dengan 12.000 (dua belas ribu)
candela, arah sinar lampu utama tidak lebih dari 0 derajat 34' (nol derajat tiga puluh empat
menit) ke kanan dan 1 derajat 09' (satu derajat nol sembilan menit) ke kiri dengan
pemasangan lampu dalam posisi yang tidak melebihi 1,3% (persen) dari selisih antara
ketinggian arah sinar lampu pada saat tanpa muatan dan pada saat bermuatan, lampu dekat
dan lampu utama jauh berjumlah 2 (dua) buah atau kelipatannya, dipasang pada bagian depan
Kendaraan, dipasang pada ketinggian tidak melebihi 1.500 (seribu lima ratus) millimeter dari
permukaan jalan dan tidak melebihi 400 (empat ratus) millimeter dari sisi bagian terluar
Kendaraan, dan dapat memancarkan cahaya paling sedikit 40 (empat puluh) meter ke arah
depan untuk lampu utama dekat dan 100 (seratus) meter ke arah depan untuk lampu utama
jauh.
Hasil ini menunjukkan bahwa kendaraan tersebut masih memenuhi syarat peraturan
yang berlaku pada Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan
Pengemudi dan juga Peraturan Pemerintah No. 55 Pasal 70, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, juga sudah
dijelaskan mengenai Lampu dan pemantul Cahaya yang tertulis dalam nya.
BAB IV

KESIMPULAN
Praktikum “PENERANGAN” ini dilakukan dengan tujuan agar praktikan dapat
memahami penerangan cahaya mobil dan sesuai aturan yang sudah di tetapkan untuk
penerangan pada kendaraan, serta untuk menganalisis pengaruh umur lampu penerangan
pada kendaraan terhadap pencahayaan yang dihasilkan. Prosedur praktikum dilakukan
dengan menggunakan prinsip berupa peraturan penerangan kendaraan yang dikeluarkan pada
Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi dan juga
Peraturan Pemerintah No. 55 Pasal 70, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dijelaskan mengenai Lampu dan
pemantul Cahaya yang tertulis dalam nya. Daya pancar lampu utama lebih dari atau sama
dengan 12.000 (dua belas ribu) candela, arah sinar lampu utama tidak lebih dari 0 derajat 34’
(nol derajat tiga puluh empat menit) ke kanan dan 1 derajat 09’ (satu derajat nol sembilan
menit) ke kiri dengan pemasangan lampu dalam posisi yang tidak melebihi 1,3% (persen)
dari selisih antara ketinggian arah sinar lampu pada saat tanpa muatan dan pada saat
bermuatan, lampu dekat dan lampu utama jauh berjumlah 2 (dua) buah atau kelipatannya,
dipasang pada bagian depan Kendaraan, dipasang pada ketinggian tidak melebihi 1.500
(seribu lima ratus) millimeter dari permukaan jalan dan tidak melebihi 400 (empat ratus)
millimeter dari sisi bagian terluar Kendaraan, dan dapat memancarkan cahaya paling sedikit
40 (empat puluh) meter ke arah depan untuk lampu utama dekat dan 100 (seratus) meter ke
arah depan untuk lampu utama jauh. Dengan demikian, hasil dari praktikum “GAS
EMISSION ANALYZER ” telah mampu menjawab tujuan dilaksanakannya praktikum.

Anda mungkin juga menyukai