Anda di halaman 1dari 3

The Last

Hari ini, sangat menyenangkan. Tapi siang ini sangat buruk. Ketika ku tahu dia
bersama teman ku. Sendiri. Aku masih ingat perkataan dia waktu itu dan aku
sangat yakin.

“Aku ingin selamanya bersama mu”

“Aku juga”

Tapi kata “selamanya” hanya menjadi kata “sesaat” bagi ku. Sementara dia
mungkin tidak mengingat perkataan yang keluar dari mulutnya sendiri. Dan
sekarang mengandeng tangan seorang perempuan yaitu pacarnya. Seharusnya
yang di gandeng itu tangan ku.

Aku hanya bisa melihat dari kejauhan atau secara dekat, dia tidak bisa
merasakan kehadiran ku. Karena aku hanyalah arwah menyedihkan. Kejadian yang
lalu, yang merubah diri ku menjadi hantu menyedihkan.

Malam itu aku dan Ryan nonton film baru di bioskop hanya berdua saja. Tiba-tiba
tidak sengaja aku memeluknya, karena yang kami tonton pada malam itu film
horor judul nya “The Boy”. Lalu, aku melihat wajahnya dan dia memegang tekuk
wajah ku. Kami berdua berciuman.

***

Setelah kami keluar dari bioskop. Ryan bilang “Tunggu sebentar, aku mau ke
toilet dulu.” Aku hanya mengangguk. Berapa lama aku menunggu dia tak muncul
juga di hadapan ku. Bosan. Yah kata itu yang membuat ku jengkel sekali menunggu
mematung berjam-jam,di sini. Kaki ku pun,melangkah menuju toilet pria.
Sesampai di pintu bertuliskan “Toilet Pria” aku terhenti ,mata ku melotot seakan
mau keluar. Ryan dan perempuan itu sedang berciuman dengan bercumbunya
cinta. Tangan ku membungkam mulut ku yang masih terngangga,tidak percaya.

Apa yang kulihat dengan mata dan kepala ku sendiri. Ryan dan perempuan itu. Aku
segera membalikkan tubuh dan berlari setengah kencang,walau bulir-bulir bening
ini sudah duluan berjatuhan ke pipi.

“Ami..,aammmi...,ammii!!”
Aku dengar,suara yang meneriakin nama ku, itu suara Ryan. Aku tidak peduli lagi
dengannya. Cinta ku hanya sesaat baginya, apa artinya ciuman di bioskop itu? Apa
artinya kata “selamanya” yang terlontar dari mulut nya?! Aku kesal,aku
cemburu,dan aku juga tersakiti.

“Ami...ammmi..tunggu! aku bisa jelasin semuanya! Itu tidak sengaja ami..!!”

Masih jelas suara sedikit bergema dia gendang telinga ku. Menurut ku,tidak ada
yang perlu di jelaskan lagi. Itu sudah cukup. Aku ingin mengakhirnya, maksud ku
cinta. Kaki ku masih berlari dengan tatapan kosong,air mata terus mengalir.
Hingga ada sekelabat cahaya,sorot lampu lori tanah menghampiri pelupuk mata
ini. Dan badan ku tak berkutik lagi.

“Ami..,jangan pergi! Maafkan aku Ami! Ini salah ku,yang hanya mempermainkan
hati mu! Ami bangunlah! Bangunlah! Pertemuan kita tidak mungkin sesingkat ini
kan??!!! Amii..!”

Ryan memeluk ku sangat erat, dia menangis. Dia juga berusaha mempompa
jantung ku. Dia juga memberi ku napas buatan. Tapi apapun,dia lakukan takkan
bisa mengembalikan nafas ini berhembus kembali. Yah,aku bisa melihat Ryan
memeluk ku,karena arwah ku sudah keluar dari tubuh ku sendiri. Ryan juga tidak
peduli dengan lumuran darah di tangannya,mungkin dia sudah mengikhlaskan ku
pergi,dan terakhir dia membelai rambut ku dengan lembut.

***

Ami irasta Binti Azam mulyadi


Lahir: Bandung,30 maret 2000
Wafat: Bandung,30 maret 2016
Hari sabtu jam: 21.59 wib

“Selamat ulang tahun Ami,kau suka dandelion kan? Aku bawakan banyak untuk
mu,karena hari ini ulang tahun mu yang ke-16 tahun”

Ryan meletakan bunga kesukaan ku di tanah kuburan ku, dia juga membaca batu
nisan ku beberapa kali,sambil menahan air mata. Ryan mengecup nisan ku. Dan
pergi. Cinta terakhir,harus berakhir tragis. Tapi aku tetap mencintai Ryan,aku
tidak membencinya. Terimakasih Ryan bunga nya,senyum mu yang tulus yang
terakhir ku lihat. Maafkan aku yang telah pergi meninggalkan mu. Berbahagialah
dengannya.
Walaupun aku sudah tiada(mati) tetap saja aku bisa mengawasinya setiap saat
bersama dengan perempuan itu yang bernama Mia. Menerut ku Mia sangat
mencintai Ryan dengan tulus. Setidaknya aku tidak melihat Ryan sedih lagi,karena
Mia selalu di sampingnya. Selalu.

Mia. Karena dia aku menjadi arwah menyedihkan,tapi aku tidak menaruh dendam
juga terhadapnya. Waktu Ryan berziarah ke kuburan ku, Mia juga ikut dan bilang
maaf sambil mengelus nisan ku. Kata maafnya yang tulus,dan pantas kan aku
menerima kata maafnya juga.

Semoga tidak ada lagi yang seperti ku, arwah menyedihkan. Karena cinta aku
sampai bodoh berlari sambil menangis tanpa melihat lori semakin laju
menghampiri ku.

Ciuman. Cinta tidak harus diawali dengan ciuman, yang hanya membawa nafsu
semata. Karena ciuman juga, yang awalnya manis harus berujung pahit. Karena
ciuman akan di berikan kepada cinta yang lain. Pasti.

Aku harap yang membaca cerita ini tidak membingungkan. Maklumi saja
perkataan ku sedikit aneh ini. Ini pertama kali aku menulis cerita masa lalu ku
yang terjadi di dunia nyata. Terimakasih telah membacanya.

Ami Irasta

Anda mungkin juga menyukai