Makalah Askep GGK 5.
Makalah Askep GGK 5.
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN GAGAL GINJAL KRONIS
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Dalam Keperawatan
Disusun Oleh:
Kelompok 5
2023
KATA PENGANTAR
Kelompok 5
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
PEMBAHASAN
5. Penataklasanaan
penatalaksanaan GGK menurut Widayati (2017) dilakukan sebagi berikut :
a. Konservatif
1) Dilakukan pemeriksaan lab darah dan urin
2) Observasi balance cairan
3) Observasi adanya odema
4) Batasi cairan yang masuk
b. Dialysis
1) Peritoneal dialysis, biasanya dilakukan pada kasus - kasus emergency.
Sedangkan dialyisis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat
akut adalah CAPD (Continues Ambulatori Peritonial Dialysis).
2) Hemodialisis, Hemodialisis yaitu dialisis yang dilakukan melalui
tindakan infasif di vena dengan menggunakan mesin.
c. Operasi
1) Pengambilan batu
2) Transplantasi ginjal
A. PENGKAJIAN
1. Indentitas pasien
Nama :Tn.D
Usia :52 tahun
Jenis Kelamin :Laki-laki
No Medrec :011XXX
Pekerjaan :Karyawan Swasta
Status :Menikah
Agama :Islam
Tanggal Pengkajian:13 Maret 2019
Tempat :Ruang Hemodialisis
2. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama
Pasien sesak nafas
b) Riwayat Kesehatan sekarang
Pasien mengeluh sesak nafas dan merasakan bengkak diseluruh
tubuh,dan sudah dilakukan pengkajian dengan hasil pemeriksaan
tanda-tanda vital yaitu TD: 130/80 MmHg,Nadi :72x/Menit,
RR:32x/menit, S:37 C,Spo2 :95%, BB :65 kg,TB:150cm, IMT :
28,8.BB pasien pada hari senin lalu 60kg.
c) Riwayat Kesehatan masa lalu
Pasien mengatakan mempunyai Riwayat Hipertensi dan Diabetes
Melitus sejak 2 tahun terakhir
d) Riwayat Kesehatan keluarga
Pasien mempunyai penyakit keturun yaitu penyakit hipertensi dan
DM.dan tidak mempunyai Riwayat penyakit menular
3. Status Gizi
IMT = 28,8
Kategori Imt
4. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Pasien tampak lemah kesadaran composmetris,nilai GCS
E:4v5M6.pada kondisi pasien pemeriksaan status neurologis nervus
kranialis,yaitu:
a. Nervus Cranial I pasien mampus membedakan antara bau
makanan dan obat
b. Nervus cranial II pasien dapat melihat lapang pandang secara
normal
c. Nervus cranial III pasien mampu membuka kelopak mata
d. Nervus cranial IV pasien mampu menggerakan bola mata
e. Nervus cranial V pasien mampu mengunyah dengan baik
f. Nervus cranial VI pasien mampu menggerakan bola mata kearah
lateral
g. Nervus cranial VII otot wajah pasien simetris tidk ada masalah
h. Nervus cranial VIII pasien dapat mendengar dengan baik
i. Nervus cranial IX pasien tidak ada kesulitan menelan
j. Nervus cranial X pasien dapat menelan
k. Nervus cranial XI pasien dapat menahan bahu
l. Nervus cranial XII pasien dapat menjulurkan lidah
2) Tanda-tanda Vital
TD : 130/80 MmHg RR :32x/m
N :72x/M S :37 C
Spo2 :95
3) Pemeriksaan system Pernafasan(breath)
Bentuk dada simetris,taktif fremitus kanan sama dengan kiri ,perkusi
dada rales,takipneu,Spo2 95,tidk ada batuk,tidak ada tarikan dinding
dada,tidak ada ronkhi (-/-),wheezing (-/-)
4) Pemeriksaan kardiovaskuler (Blood)
Saat pengkajian TTV pasien ditemukan TD: 130/80 MmHg, N:72x/m
,RR: 32x/m, CRT < 3 detik, tidak ada sianosis, tidak ada pembesaran
jantung.
5) Sistem Pencernaan (bowel)
Pada pemeriksaan tidak ada distensi abdomen serta bising usus normal
dengan BB awal pasien 60kg,setelah dilakukan hemodialisis
65kg,pasien mengalami mual muntah dan tidak nafsu makan (1/2 porsi).
6) System perkemihan (bladder)
Pada pemeriksaan BAK pasien sedikit (-+ 50cc) tiap BAK dan kuning
agak pekat serta tidak begitu jernih.dan pasien masih banyak minum (-
+ 1500 ml)/24 jam karena masih merasa kehausan,oliguria.
7) Sistem Muskuluskeletal dan integument(bone)
Pada pemeriksaan muskuluskeletal tidak didapatkan kekuatan otot yang
terganggu saat dilakukan pengkajian kulit terlihat pucat, ujung
ekstremitas teraba dingin,CRT < 3 detik,tidak ada luka bakar,adanya
edema anarsaka (bengkak seluruh tubuh),pasian tampak lelahdan
aktivitas terbatas.
5. Data Penunjang
NO Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
6. Nama Obat
NO Nama Obat Dosis Rute
Ds : Penimbunan sampah
- Pasien mengeluh sesak metabolik
Pola nafas tidak
napas
efektif
Do : Toksik & ureum
(D.0005)
- Pola napas takipneu meningkat pada ronggo
- Spo2 95% pleura dan paru
- RR 32x/mnt
Sesak,nyeri dada
Ds :
- Pasien mengeluh sesak
napas
Retensi cairan
Do :
Do
Ds :
Retensi produk sisa
- Pasien mengatakan
mual dan muntah
uremia
Nausea
Do :
(D.0005)
- Pasien tampak mual
- tidak nafsu makan peradangan mukosa
mual ,muntah,anoreksi
Ds : Nefron rusak
- pasien mengatakan
aktivitasnya terganggu Eritpoetin menurun
Intoleransi aktivitas
Do: b.d kelemaha
anemia
- pasien tampak kelelahan (D.0056)
kelemahan umum
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas (D.0005)
2. Hipervolemia b.d gangguan mekanisme regulasi (D.0022)
3. Gangguan eliminasi urin b.d penurunan kapasitas kandung kemih d.d
infeksi ginjal dan saluran kemih (D.0040)
4. Nausea b.d gangguan biokimiawi (urenia) (D.0076)
5. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan (D.0056)
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1 Pola nafas Setelah dilakukan Manajemen jalan napas (I.01011)
tidak efektif asuhan keperawatan Observasi
b.d hambatan selama 2x24 jam 1. Monitor pola napas
upaya nafas diharap pola napas 2. Monitor bunyi napas
(D.0005) membaik dengan tambahan
kriteria hasil :
Terapeutik
1. Dispenea dari 1. Posisikan semi-fowler atau
meningkat menjadi fowler
menurun 2. Berikan minum hangat
2. Frekuensi napas
Dukungan ventilasi (I.01002)
dari memburuk
menjadi membaik Observasi
Edukasi
1 Pola nafas tidak efektif Memonitor Pola nafas S :Pasien mengatakan sesak berkurang
b.d hambatan upaya (takipnea/dispnea) O:
nafas (D.0005) Memonitor bunyi nafas tambahan - Takipnea berkurang
Memposisikan semi fowler atau - Frekuensi nafas membaik
fowler A: Masalah teratasi
Memberikan minuman hangat
P: Intervensi dihentikan
Mengajarkan teknik relaksasi npas
dalam
4 Nausea b.d gangguan Mengidentifikasi penyebab mual S : Pasien mengatakan sudah tidak ada
biokimiawi (urenia) Memonitor mual mual
(D.0076) Mengidentifikasi dampak mual O:
terhadap kualitas hidup (mis.nafsu - Nafsu makan membaik
makan,aktifitas kinerja,tanggung - Pasien tidak tampak mual
jawab peran,dan tidur) - Pasien tidak tampak pucat
5. Intoleransi aktivitas b.d Mengidentifikasi gangguan tubuh S : Pasien mengatakan tidak kelelahan
kelemahan d.d gangguan yang mengakibatkan kelelahan dan aktifitas membaik
metabolik (D.0056) Memonitor kelelahan fisik dan O : pasien tidak tampak kelelahan
emosional A :Masalah intoleransi aktifitas
Memberikan aktifitas distraksi yang teratasi
menyenangkan P :Intervensi dihentikan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran