Anda di halaman 1dari 9
PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KOTA MADIUN DENGAN CV. SOHANTO ADI PERKASA TENTANG PENYEWAAN GEDUNG GRAHA BHAKTI PRAJA NOMOR : 030/01/401.202/2022 NOMOR : 02/SAP/I11/2022 Pada hari ini, Rabu tanggal Dua puluh tiga bulan Pebruari tahun Dua ribu dua puluh dua (23-02-2022), bertempat di Kota Madiun, kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. H. MAIDI : Walikota Madiun, —_—berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor:131.35-8262 Tahun 2018 tentang Pengangkatan Walikota Madiun Provinsi Jawa Timur, berkedudukan di Kota Madiun, Jalan Pahlawan Nomor 37, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kota Madiun, selanjutnya disebut PIHAK KESATU. 2. HAN SUTRISNO : Direktur CV. Sohanto Adi Perkasa, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Komanditer tanggal 3 Desember 2013 Nomor 22 yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris YVONNE ERAWATI, SH, berkedudukan di Kota Madiun, Jalan Ahmad Yani Nomor 15 A, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama CV. Sohanto Adi Perkasa, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Hes PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA sclanjutnya secara bersama-sama dalam Perjanjian ini disebut PARA PIHAK, dan secara sendiri-sendiri disebut PIHAK, berdasarkan: 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015; Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja; Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 04 Tahun 2011 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 17 Tahun 2018; 7. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 08 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah. serta membaca : 1, Surat dari CV. Sohanto Adi Perkasa, tanggal 11 Oktober 2021 Nomor: 03/X-21/HO-SAP perihal Pengajuan Perpanjangan Sewa. sepakat untuk melaksanakan Perjanjian Kerja Sama tentang Penyewaan Gedung Graha Bhakti Praja dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal-pasal sebagai berikut: Pasal 1 MAKSUD DAN TUJUAN (1) Maksud Perjanjian ini adalah sebagai dasar bagi PARA PIHAK dalam melaksanakan sewa-menyewa gedung Graha Bhakti Praja milik PIHAK KESATU. (2) Perjanjian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan barang milik daerah dalam rangka peningkatan pendapatan daerah. [Paraf PihakT | Pi LA es, Pasal 2 RUANG LINGKUP Ruang Lingkup Perjanjian ini meliputi: Maksud dan tujuan; a. b. Objek Perjanjian; ° Serah Terima; S Hak dan Kewajiban; 9 Tata Cara Pembayaran; Putusnya Perjanjian; Jangka Waktu Perjanjian; Sanksi-sanksi; Peringatan; Keadaan Memaksa (Force Majeure); k. Perselisihan; 1. Korespondensi. “re Pasal 3 OBJEK PERJANJIAN Objek Perjanjian ini adalah tanah dan bangunan Gedung Graha Bhakti Praja milik PIHAK KESATU yang terletak di Jalan Pahlawan Nomor 32 Kota Madiun dengan perincian sebagai berikut: a. luas tanah : 2.074 m? (dua ribu tujuh puluh empat meter persegi); dan b. luas bangunan : 852 m? (delapan ratus lima puluh dua meter persegi). Pasal 4 SERAH TERIMA (1) PIHAK KESATU menyerahkan pengelolaan Objek Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 kepada PIHAK KEDUA untuk dipergunakan sebagai lokasi kegiatan usaha. (2) PIHAK KEDUA menerima penyerahan pengelolaan Objek Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari PIHAK KESATU. Paraf Pihak 1 | ff Paraf Pihak I Z| eras Pasal 5 HAK DAN KEWAJIBAN (1) Hak PIHAK KESATU : a. Menerima uang sewa atas pengelolaan Objek Perjanjian selama 5 (lima) tahun sebesar Rp2.997.211.044,00 (dua miliar sembilan ratus sembilan puluh tujuh juta dua ratus sebelas ribu empat puluh empat rupiah) dari PIHAK KEDUA. Memungut pajak dan retribusi lainnya atas Objek Perjanjian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. dibebaskan dari segala tuntutan dalam bentuk apapun dari pihak lain terkait pengelolaan Objek Perjanjian. Menerima penyerahan Objek Perjanjian dari PIHAK KEDUA pada saat berakhirnya Perjanjian ini dalam kondisi baik. Penyerahan Objek Perjanjian sebagaimana dimaksud pada huruf d mencakup renovasi yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA, untuk selanjutnya menjadi aset dari PIHAK KESATU. (2) Hak PIHAK KEDUA : a. Mengelola Objek Perjanjian selama 5 (lima) tahun terhitung mulai tanggal 23 Pebruari 2022 sampai dengan tanggal 22 Pebruari 2027. Mengadakan pengubahan tata letak ruangan sesuai dengan kebutuhan PIHAK KEDUA dengan seizin PIHAK KESATU tanpa mengubah bentuk asli Objek Perjanjian. (3) KEWAJIBAN PIHAK KESATU : a. b. Menyerahkan Objek Perjanjian sebagai tempat yang akan dikelola oleh PIHAK KEDUA. Memberikan izin secara tertulis kepada PIHAK KEDUA untuk mengubah tata letak ruangan sepanjang tidak mengubah bentuk asli Objek Perjanjian. (4) KEWAJIBAN PIHAK KEDUA : a. Membayar uang sewa atas pengelolaan Objek Perjanjian kepada PIHAK KESATU sebesar Rp2.997.211.044,00 (dua miliar sembilan ratus sembilan puluh tujuh juta dua ratus sebelas ribu empat puluh empat rupiah). Paraf Pihak 1 | ff Paraf Pihak np 4) @) Le Mengajukan permohonan secara tertulis dan mendapatkan izin dari PIHAK KESATU bilamana hendak mengubah dan/atau menambah bangunan Objek Perjanjian. Menanggung segala biaya yang dikeluarkan bilamana hendak mengubah dan/atau menambah bangunan Objek Perjanjian. Mengasurasikan seluruh aset yang berada di area Objek Perjanjian sebagai bentuk pengamanan aset. Menyerahkan copy polis asuransi kepada PIHAK KESATU. Menyerahkan seluruh Objek Perjanjian baik berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak dalam keadaan baik sesuai keadaan semula kepada PIHAK KESATU pada akhir Perjanjian ini. Membayar pajak, retribusi, serta pengeluaran-pengeluaran lainnya (listrik, air, telepon, Pajak Bumi dan Bangunan) yang digunakan untuk operasional Objek Perjanjian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bertanggung jawab penuh atas pengelolaan Objek Perjanjian. Membebaskan PIHAK KESATU dari segala tuntutan selama jangka waktu perjanjian. Pasal 6 ‘TATA CARA PEMBAYARAN PIHAK KEDUA sepakat untuk melakukan pembayaran sewa atas pengelolaan Objek Perjanjian setiap tahunnya kepada PIHAK KESATU dengan ketentuan sebagai berikut : a. Pada tahun pertama sebesar Rp542.419.664,00 (lima ratus empat puluh dua juta empat ratus sembilan belas ribu enam ratus enam puluh empat rupiah). Pada tahun kedua sampai dengan tahun kelima ditambah 5% dari pembayaran sewa tahun sebelumnya, sehingga besaran pembayaran sewa adalah sebagaimana tabel berikut : Tahun Ke ~ Jumlah Uang Sewa(Rp) A a oreage ~~ 569.540.647,00 598,017.679,00 3 4 627.918.563,00 5 659.314.491,00 Paraf Pihak 1 Paraf Pihak IT Q) @) () (2) (3) (a) Q) (2) See ae Pembayaran sewa untuk tahun-tahun berikutnya dilakukan setiap periode tahunan yaitu selambat-lambatnya tanggal 9 Maret tahun berjalan. Pembayaran sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh PIHAK KEDUA dilakukan dengan cara non tunai ke Rekening Kas Umum Daerah Kota Madiun pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Madiun nomor rekening 0051021333 dan pemberian foto copy pembayaran kepada PIHAK KESATU atau pejabat/instansi yang diberi wewenang oleh PIHAK KESATU. Pasal 7 PUTUSNYA PERJANJIAN Perjanjian dinyatakan putus apabila : a. jangka waktu Perjanjian telah berakhir; atau b. diputus secara sepihak oleh PIHAK KESATU. Setelah jangka waktu Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berakhir, PIHAK KEDUA harus sudah melaksanakan dan menyelesaikan seluruh kewajibannya, serta wajib menyerahkan kembali pengelolaan Objek Perjanjian kepada PIHAK KESATU. Putusnya perjanjian tidak membebaskan PIHAK KEDUA dari kewajiban- kewajiban yang belum dilaksanakan terhadap PIHAK KESATU. PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan ketentuan pasal 1266, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, sehingga dengan demikian pemutusan Perjanjian ini cukup dilakukan oleh PIHAK KESATU dengan pemberitahuan tertulis tanpa harus menunggu Putusan Pengadilan. Pasal 8 JANGKA WAKTU PERJANJIAN Jangka waktu Perjanjian ini ditetapkan selama 5 (lima) tahun, terhitung mulai tanggal 23 Pebruari 2022 sampai dengan tanggal 22 Pebruari 2027. PIHAK KEDUA dapat mengajukan perpanjangan Perjanjian yang dapat diajukan 6 (enam) bulan sebelum jangka waktu Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir. Paraf PihakI | &_ | Paraf Pihak II J () 2) (@ (2) (3) (4) a ee Pasal 9 SANKSI-SANKSI Dalam hal PIHAK KEDUA terlambat melakukan pembayaran sewa maka PIHAK KEDUA dikenai sanksi denda sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari sewa tahun berjalan. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajibannya maka PIHAK KESATU berhak untuk melayangkan teguran hingga pemutusan Perjanjian kepada PIHAK KEDUA. Pasal 10 PERINGATAN Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajiban pembayaran, maka PIHAK KESATU berhak untuk melayangkan teguran kesatu kepada PIHAK KEDUA. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajiban sesuai isi teguran kesatu dalam jangka waktu 1 (satu) bulan maka PIHAK KESATU berhak untuk melayangkan teguran kedua kepada PIHAK KEDUA. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajiban sesuai isi teguran kedua dalam jangka waktu 1 (satu) bulan maka PIHAK KESATU berhak untuk melayangkan teguran ketiga dan peringatan untuk melakukan pembatalan/memutuskan perjanjian secara sepihak. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kewajiban sesuai isi teguran ketiga dalam jangka waktu 1 (satu) bulan maka PIHAK KESATU berhak untuk membatalkan /memutuskan perjanjian secara sepihak. Pasal 11 Yang dimaksud dengan force majeure dalam perjanjian ini adalah bencana alam, gempa bumi, kebakaran, angin taufan, banjir besar, tanah longsor, wabah selain covid-19 beserta jenis barunya, huru hara, pemberontakan, Ppeperangan, pemogokan umum, kebijakan Pemerintah yang berpengaruh secara langsung terhadap pelaksanaan Perjanjian ini dan hal-hal lain yang berada diluar wewenang atau kekuasaan PARA PIHAK. Paraf Pihak 1 | Paraf Pihak IT 2) (3) @) @) qa) Q) qa eae Dalam hal terjadinya Force Majeure scbagaimana dimaksud pada ayat (1), PIHAK yang terkena Force Majeure wajib memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK yang lainnya paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah terjadinya Force Majeure, yang dikuatkan olah surat keterangan dari pejabat berwenang yang menerangkan adanya peristiwa Force Majeure tersebut. PIHAK yang terkena Force Majeure wajib mengupayakan secara maksimal untuk tetap melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini segera setelah peristiwa Force Majeure berakhir. Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus hingga melebihi atau diduga oleh PIHAK yang mengalami Force Majeure akan melebihi jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender, maka PARA PIHAK sepakat untuk meninjau kembali besaran pembayaran sewa, penambahan pembayaran sewa dan/atau jangka waktu Perjanjian ini. PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul atas terjadinya Force Majeure secara musyawarah demi tercapainya penyelesaian yang sebaik-baiknya. Pasal 12 PERSELISIHAN Segala akibat hukum yang timbul akibat Perjanjian ini serta dalam hal terjadinya perselisihan, kedua belah pihak sepakat terlebih dahulu akan menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat diantara PARA PIHAK. Selanjutnya jika PARA PIHAK ternyata tidak memperoleh kata sepakat, maka penyelesaian akan ditempuh melalui jalur hukum dan memilih kedudukan di Pengadilan Negeri Kota Madiun. Pasal 13 KORESPONDENSI Segala surat, komunikasi, pemberitahuan, penyampaian dokumen, laporan-laporan diantara kedua belah pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian ini harus disampaikan secara tertulis dan dikirimkan melalui pos tercatat, kurir, faksimile, dan/atau surat elektronik/e-mail yang ditujukan kepada alamat pihak lainnya sebagai berikut : Paraf Pihak I Paraf Pihak IT ZGoe - Walikota Madiun berkedudukan di Jalan Pahlawan No. 37 Madiun. - Direktur CV, Sohanto Adi Perkasa berkedudukan di JI. Ahmad Yani No. 13 Madiun. (2) Setiap perubahan alamat PARA PIHAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib diberitahukan secara tertulis selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum dilakukannya perubahan alamat tersebut. Pasal 14 ADDENDUM Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam Perjanjian ini akan diatur dan ditentukan kemudian oleh PARA PIHAK dalam Perjanjian Tambahan (Addendum) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di Kota Madiun pada hari dan tanggal tersebut diatas dalam rangkap 3 (tiga) masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama, dan 2 (dua) diantaranya bermaterai cukup, lembar pertama untuk PIHAK KEDUA, lembar kedua untuk PIHAK KESATU, dan lembar ketiga untuk arsip.

Anda mungkin juga menyukai