Laporan Perencanaan Link Budget

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 21

PERENCANAAN POWER LINK BUDGET

LAB TELKOM – GEDANG MAS V (UNGARAN)

Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah


Sistem Komunikasi Satelit dan Terestrial

Disusun oleh :
ADELLA BARA 3.33.20.0.02
ZAHRATUL FARIDA 3.33.20.0.24

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Dalam sistem komunikasi nirkabel, link budget menjadi penting karena merupakan
alat yang digunakan untuk memastikan keberhasilan dan keandalan transmisi data.
Dalam lingkungan komunikasi nirkabel yang kompleks, seperti jaringan seluler,
satelit, atau jaringan Wi-Fi, link budget membantu merancang sistem komunikasi
yang efisien dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi
kualitas link.

Salah satu tantangan utama dalam komunikasi nirkabel adalah penurunan kualitas
sinyal akibat jarak transmisi, hambatan, dan interferensi. Link budget digunakan
untuk menghitung dan menganalisis kekuatan sinyal yang diperlukan antara
pemancar dan penerima agar komunikasi dapat berjalan dengan baik. Dengan
menggunakan link budget, kita dapat memperkirakan jarak operasi, daya pemancar
yang diperlukan, serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi keandalan dan kualitas
link.

Perancang sistem komunikasi nirkabel menggunakan link budget sebagai panduan


untuk memilih parameter-parameter yang tepat dalam merancang sistem, seperti
jenis antena yang digunakan, daya pemancar, sensitivitas penerima, dan pemilihan
frekuensi. Dengan memperhitungkan link budget secara cermat, kita dapat
mengoptimalkan kinerja sistem, meningkatkan jangkauan komunikasi, dan
memastikan bahwa sinyal dapat diterima dengan kekuatan yang memadai.

Selain itu, link budget juga penting dalam memastikan kapasitas dan kualitas
layanan yang diinginkan. Dalam jaringan seluler, misalnya, link budget membantu
perusahaan telekomunikasi dalam merencanakan dan mengelola jaringan agar dapat
menangani beban trafik yang tinggi dan memberikan kualitas layanan yang
memadai kepada pengguna. Dengan menggunakan link budget, perusahaan dapat
memperkirakan kapasitas jaringan yang diperlukan, melakukan penyesuaian yang
diperlukan, dan memastikan kepuasan pengguna.

Dalam era komunikasi nirkabel yang terus berkembang, di mana kecepatan data
yang tinggi dan konektivitas yang andal menjadi kebutuhan penting, pemahaman
tentang link budget menjadi kunci dalam merancang, mengelola, dan
mengoptimalkan sistem komunikasi nirkabel. Dalam makalah ini, kami akan
menjelaskan konsep dasar link budget, analisis parameter sistem yang
mempengaruhi link budget, serta melakukan perhitungan link budget untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kualitas link komunikasi.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang link budget, diharapkan kita dapat
menghadapi tantangan komunikasi nirkabel dengan lebih efektif, merancang sistem
yang lebih efisien, dan memberikan pengalaman komunikasi yang optimal kepada
pengguna.

1.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep dasar link budget, menganalisis
parameter sistem yang mempengaruhi link budget, serta melakukan perhitungan
link budget untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kualitas link
komunikasi.

1.3 Metodologi Penelitian


Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan makalah ini melibatkan
studi literatur untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang konsep link
budget dan analisis parameter sistem yang terkait. Selanjutnya, perhitungan link
budget akan dilakukan berdasarkan parameter sistem yang telah ditentukan.
BAB II
DASAR TEORI

Dasar teori link budget dalam sistem komunikasi nirkabel melibatkan beberapa
konsep utama yang mempengaruhi perencanaan dan analisis link komunikasi. Berikut
adalah penjelasan singkat tentang dasar teori yang terkait dengan link budget:

2.1 Free Space Loss


Free space loss adalah jenis khusus dari path loss yang terjadi saat sinyal melewati
ruang bebas tanpa adanya hambatan atau penghalang. Kehilangan ini dihitung
berdasarkan hukum invers kuadrat dan tergantung pada jarak transmisi dan
frekuensi operasi. Free space loss memberikan dasar untuk memahami penurunan
kekuatan sinyal secara proporsional terhadap jarak dalam kondisi ideal tanpa
pengaruh lingkungan.

FSL = 32,44 + 20 * log10(d) + 20 * log10(f)

FSL = free space loss dalam desibel (dB)

d = jarak antara pemancar dan penerima dalam meter

f = frekuensi operasi dalam hertz

2.2 Antenna Gain (Penguatan Antena)


Antenna gain adalah penguatan daya sinyal oleh antena pemancar atau penerima
dalam arah tertentu. Antena dengan pola radiasi yang tepat dapat meningkatkan
kekuatan sinyal dalam arah yang diinginkan, sehingga meningkatkan efisiensi link
komunikasi. Antenna gain diukur dalam desibel (dB) dan dapat dipertimbangkan
dalam perhitungan link budget.

Gain = 10 * log10(Pout/Pin)
Gain = antenna gain dalam desibel (dB)

Pout = daya keluaran (output power) antena dalam watt

Pin = daya masukan (input power) antena dalam watt

2.3 Receiver Sensitivity (Sensitivitas Penerima)


Receiver sensitivity adalah tingkat minimum kekuatan sinyal yang dapat dideteksi
oleh penerima untuk menerima dan menginterpretasikan data secara akurat.
Sensitivitas penerima merupakan faktor penting dalam menentukan daya sinyal
yang diperlukan dari pemancar. Receiver sensitivity diukur dalam dBm (desibel-
milliwatt) atau dBµV (desibel-mikrovolt).

2.4 Transmit Power (Daya Pemancar)


Transmit power adalah daya sinyal yang dipancarkan oleh pemancar. Daya
pemancar yang memadai diperlukan untuk memastikan bahwa sinyal dapat
mencapai penerima dengan kekuatan yang cukup untuk diinterpretasikan dengan
jelas. Daya pemancar diukur dalam dBm atau dBW (desibel-Watt).

2.5 Received Power (Daya Terima)


Received Power adalah kekuatan sinyal yang diterima oleh penerima setelah
mengalami kehilangan jalur dan faktor-faktor lainnya dalam sistem komunikasi.
Daya terima diukur dalam dBm atau dBµV dan diperhitungkan dalam perhitungan
link budget untuk membandingkan dengan sensitivitas penerima. Perbedaan antara
daya terima dan sensitivitas penerima menunjukkan margin link, yang merupakan
keleluasaan tambahan dalam kekuatan sinyal untuk mempertimbangkan fluktuasi
jaringan dan interferensi.

Prx = Ptx + Gtx – Ltx - FSL + Grx – Lrx - Lkonektor

Prx = daya terima dalam dBm


Ptx = daya pemancar dalam dBm

Gtx = antenna gain pemancar dalam dB

Ltx = loss kabel pemancar dalam dB

FSL = free space loss dalam desibel (dB)

Grx = antenna gain penerima dalam dB

Lrx = loss kabel penerima dalam dB

Lkonektor = loss konektor pemancar dan penerima dalam dB

Dasar teori tersebut dalam link budget digunakan dalam perencanaan dan analisis
sistem komunikasi nirkabel untuk memastikan kinerja yang baik dan kehandalan link
komunikasi. Selain itu perhitungan link budget menggunakan rumus-rumus di atas
untuk memperkirakan kekuatan sinyal yang diterima oleh penerima dan memastikan
bahwa kekuatan sinyal tersebut memenuhi sensitivitas penerima yang diinginkan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
 Google Earth dan UISP Design Center (Gratis)
 Pathloss (Crack)
 Kompas (Azimuth)
 Inclinometer (Tilt)
 Tang Pemotong
 Stripping Tool
 Crimping Tool
 Multimeter
 Obeng
 Pen

3.1.2 Bahan
 N-TRON ANT-PD58-32 (5470-5850) Mhz 2 buah
 Kabel Coaxial Andrew CNT-400 15 meter
 N Male Connector 2 buah
 RPTNC/RPSMA Connector 2 buah
 Tiang Antena 3m (diatas rumah 5m) 1 buah
 Tiang Antenna 5m (diatas lab Telkom 10m) 1 buah
 Ties Cable
 Sealant/ Pelindung kabel
3.2 RAB
No Produk Harga Jumlah Total
1. N-TRON ANT-PD58- 18.726.045/pcs 2pcs 37.452.090
32
2. Kabel Coaxial Andrew 28.500/m 8m 228.000
CNT-400
3. N Male Connector 21.000/pcs 2pcs 42.000
4. RPTNC/RPSMA 40.000/pcs 2pcs 80.000
Connector
5. Tiang Antena 3m 93.500/3m 3m 93.500
(diatas rumah 5m)
6. Tiang Antenna 5m 128.250/6m 6m 128.250
(diatas lab Telkom
10m)
7. Lain2 (Ties, Sealant, 200.000 - 200.000
dll)
Total Harga Keseluruhan 38.223.840
3.3 Hasil dan Pembahasan

3.3.1 Map Lab Telkom-Gedang Mas V (Ungaran)

Distance (km)

Longitude, Latitude
Elevasi (mdpl)

Lab. Telkom Gedang Mas V (Ungaran)

Latitude -7.053698 -7.145142

Longitude 110.434169 110.41706

Elevasi 213 mdpl 371 mdpl

Distance (km) 10291.1374 m = 10.29 km

3.3.2 Kontur Profile


Penjelasan :

Dilihat dari hasil kontur diatas terlihat terdapat obstacle yang menghalangi antara titik
rumah dengan lab Telkom. Sesuai kesepakatan bersana pada saat perkuliahan bahwa
obstacle yang menghalangi diabaikan seperti tidak ada obstacle. Pada gambar diatas
diilustrasikan pada tinggi rumah 5m dan tinggi tiang antena yang akan dipasang
diatas rumah adalah 3m, sehingga tinggi tiang antena diatas mdpl adalah 8m.
Kemudian juga diilustrasikan tinggi Gedung lab Telkom 10m dan tinggi tiang antena
diatas Gedung lab Telkom adalah 5m, sehingga tinggi tiang antena diatas mdpl
adalah 15m.
3.3.3 Perhitungan FSL

FSL = 32.44 + 20 log D (km) + 20 log f (MHz)

FSL = 32.44 + 20 log (10.29) + 20 log (5800) = 127.9568674 dB

3.3.4 Perhitungan Link Budget


Jenis antena yang digunakan pada perencanaan ini menggunakan antenna parabola
tipe ANT-PD58-32 dengan spesifikasi teknis sebagai berikut :
 Diameter antenna : 0.9 m
 Gain antenna : 32 dBi
 Tx Power : 15dBm
 Rx Sensitivity : -76 dBm

Saluran transmisi menggunakan model ANT-CAB-400 N dengan spesifikasi teknik :


 Loss(dB/100m) : 35.5 dB
 Frekuensi : 5800 MHz
 Loss konektor : 0.2 dB
 Panjang Kabel (Tx) = Antenna Height
= 15 m
 Panjang Kabel (Rx) = Antenna Height
=8m
 LTx = 0.355 dB/m x 15 m = 5.325 dB
 LRx = 0.355 dB/m x 8 m = 2.84 dB
 FSL = 32.44 + 20 log (10.29) + 20 log (5800) = 127.9568674 dB

Link Budget Loss konektor = 4 x 0.2 dB

= 0.8 dB

Loss kabel = LTx + LRx = 5.325 dB + 2.84 dB = 8.165


dB

Pr = PTx - FSL + GRx + GTx - LRx - LTx – L konektor

Pr = PTx - FSL + GRx + GTx – (LRx + LTx ) – L konektor

Pr = 15dBm - 127.9568674 dB + 32 dBi + 32 dBi –


8.165 dB – 0.8 dB

Pr = -57,9218674 dB

Pr > Rx Sensitivity

-57,9218674 > -76


BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Dalam kesimpulan analisis link budget, kita dapat menyimpulkan bahwa:

 Link budget adalah proses perhitungan yang memperkirakan kekuatan sinyal


yang diterima dalam suatu sistem komunikasi nirkabel.
 Komponen penting dalam analisis link budget termasuk path loss, free space
loss, antena gain, receiver sensitivity, daya pemancar, dan daya terima.
 Analisis link budget membantu memastikan bahwa kekuatan sinyal yang
diterima masih memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk komunikasi
yang baik.
 Dengan menggunakan link budget, kita dapat merencanakan dan mengatur
parameter sistem komunikasi untuk mencapai kualitas sinyal yang diinginkan.

Dengan demikian, analisis link budget penting dalam perencanaan dan pemahaman
kinerja sistem komunikasi nirkabel.
LAMPIRAN

1.1 DATASHEET

1.1.1 DATASHEET ANTENA


1.1.2 DATASHEET KABEL
1.1.3 DATASHEET KONEKTOR
1.2 HARGA BAHAN
1.2.1 ANT-PD58-32

1.2.2 COAXIAL RG8 ANDREW CNT400


1.2.3 N MALE CONNECTOR

1.2.4 RPTNC CONNECTOR


1.2.5 TIANG ANTENA 3M

1.2.6 TIANG ANTENA 6M

Anda mungkin juga menyukai