Peran Indonesia Dalam Menciptakan Perdamaian Dunia Melalui Organisasi Internasional
Peran Indonesia Dalam Menciptakan Perdamaian Dunia Melalui Organisasi Internasional
1 .Pengertian
Perserikatan Bangsa-Bangsa disingkat sebagai PBB (bahasa Inggris: United Nations,
disingkat UN) adalah organisasi internasional yang didirikan pada 24 Oktober 1945 untuk
mendorong kerjasama internasional. Badan ini merupakan pengganti Liga Bangsa-Bangsa,
dan didirikan setelah Perang Dunia II untuk mencegah terjadinya konflik serupa. Pada saat
didirikan, PBB memiliki 51 negara anggota; saat ini terdapat 193 anggota. Selain negara
anggota, beberapa organisasi internasional, dan organisasi antar-negara mendapat tempat
sebagai pengamat permanen yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB, dan ada juga
yang hanya berstatus sebagai pengamat.[2] Palestina dan Vatikan adalah negara bukan anggota
(non-member states) dan termasuk pengamat permanen (Tahta Suci mempunyai wakil
permanen di PBB, sedangkan Palestina mempunyai kantor permanen di PBB)[3]
Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa terletak di New York, Amerika Serikat, dan
memiliki hak ekstrateritorialitas. Kantor utama lain terletak di Jenewa, Nairobi, dan Wina.
Organisasi ini didanai dari sumbangan yang ditaksir, dan sukarela dari negara-negara
anggotanya.
2. Latar Belakang
Latar belakang terbentuknya PBB didorong oleh Perang Dunia II yang membawa banyak
dampak buruk bagi masyarakat dunia.
Dampak tersebut membuat banyak negara menginginkan perdamaian dan keamanan bersama.
Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet kemudian berdiskusi untuk membuat organisasi
perdamaian.
Ketiga negara inilah yang menjadi pendiri dari PBB. Wakil dari tiga negara tersebut adalah
Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt, Perdana Menteri Inggris Winston
Churchill, dan Perdana Menteri Uni Soviet Joseph Stalin.
Mengadopsi tujuan dari LBB, PBB memiliki tujuan utama yaitu menjaga keamanan dan
perdamaian dunia. Kemudian struktur serta fungsi dari organisasi perdamaian dibentuk untuk
menggantikan LBB. PBB berdiri pada 24 Oktober 1945 di San Francisco, California, Amerika
Serikat. Meski Perang Dunia II sudah berakhir, sayangnya masih banyak negara-negara di Asia dan
Afrika yang terjajah. Sehingga, untuk menandatangani piagam PBB, terjadi negosiasi yang
cukup alot. Pembentukan ini ditandai dengan piagam PBB yang ditandatangani oleh 50
negara di dunia. Jumlah tersebut terdiri dari 9 negara di Eropa, 21 negara di Amerika, 7
negara di Asia Tengah, 2 negara di Asia Timur, 3 negara di Afrika, Ukraina, Belarusia, dan 5
negara persemakmuran Inggris. Dari jumlah awal sebanyak 50 negara, Anggita dari PBB
berkembang menjadi sebanyak 193 negara di dunia.
3. Tujuan
Adapun Perserikatan Bangsa-Bangsa bertujuan untuk:
3. Bekerja sama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial, budaya dan kemanusiaan
internasional dan dalam mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan
kebebasan mendasar;
4. Menjadi pusat untuk menyelaraskan tindakan bagi bangsa-bangsa dalam mencapai tujuan
PBB secara bersama-sama.
4. Struktur Organisasi
1. Majelis Umum
Majelis Umum PBB yang dikenal dalam Bahasa Inggris General Assembly adalah badan
paling tertinggi fungsinya di organisasai, dengan anggota dalam Majelis Umum ini terdiri
atas semúa negara anggota yang tergabung (sampai Tahun 2017 berjumlah 192 negara.
Struktur oragniasasi dalam majelis umum PBB ini terdiri dan badan berikut;
1. Ketua sidang majelis umum yang senantiasa diberikan amanah untuk memimpin
selama sidang berlangsung dengan masa jabatan satu masa persidangan
2. Semua anggota majelis dengan 5 utusan Negara dalam satu hak suara.
2. Dewan Keamanan
Dewan keamanan yang lebih dikenal dengan security council adalah salah satu organ PBB
yang memiliki fungsi penting. Badan ini secara langsung diberi amanah untuk dapat menjaga
atau melakukan stabilan perdamaian dan keamanan intemasional.
Dewan Keamanan PBB bisa melakukan sidang apabila memang keadaannya mendesak,
terutama sekali ketika di sebuah Negara anggota terjadi sengketa yang dapat
membahayakan tujuan PBB serta merusak perjanjian internasional yang ada.
Dalam Dewan Keamanan PBB ini beranggota 11 negara. 5 anggota tetap mempunyai
progretif yang dapat menerima dan menolak. Nama lain dari hak progretif ini sendiri adalah
hak veto. Adapun untuk Negara yang memiliki Hak Veto antara lain;
1. Amerika Serikat
2. Rusia
3. Lnggris
4. Prancis
5. RRC (Republik Rakyat Cina)
Sedangkan khusus untuk enam anggota tidak tetap dalam Keamanani PBB dipilih oleh
Majelis Umum PBB untuk masa jabatan dua tahun. Setiap tahun 3 tahun anggota anggtoa
Dewan Keamanan tak tetap ini akan senantiasa diganti.
Keputusan berubah melihat kondisi yang ada, menurut tahapan perjanjian internasional sejak
tahun 1965 Dewan Keamanan Tidak Tetep ini bertabah menjadi 15 negara yang mana untuk
setiap anggota berhak mengirimkan satu utusan keterwakilannya.
Tugas yang diberikan untuk Struktur dalam Dewan Keamanan PBB antara lain, sebagai
berikut,
Dalam serangkaian proses menjalankan tugasnya tersebut setiap Dewan Keamanan akan
dibantu tiga panitia, diantarnya pantia yang membabntu Dewan Keamanan adalah Panitia staf
militer, pelucutan senjata, dan pasukan PBB.
Tugas yang diberikan oleh Dewan Ekonomi dan Sosial PBB ini antara lain, sebagai berikut,
4. Dewan Perwalian
Dewan Perwalian PBB yang dikenal dalam Bahasa Inggris trusteeship council adalah
susunan organisasi yang terdiri atas tiga golongan, yaitu sebagai berikut,
Tugas yang diberikan untuk Dewan Perwalian PBB ini antara lain melakukan bimbingan
serta berusaha memajukan daerah-daerah dinegara yang berkembang. Bahkan proritas
utamnya dalam Dewan perwalian ini bisa merekomendasikan Negara yang berhak merdeka
ataupun tidak.
5. Mahkamah Internasional
Mahkamah Internasional PBB adalah hukum internasional yang agung dengan berkedudukan
di Den Haag (Belanda). Anggotanya dalam Mahkamah ini terdiri atas dewan keamanan,
serta para hakim-hakim yang mamangku jabatan untuk masa tugas sembilan tahun.
Tugas yang diberikan kepada mahkamah Internasional (international court of justice) PBB
ini, antara lain sebagai berikut;
Sumber-sumber hukum yang digunakan untuk mengambil keputusan adalah sebagai berikut,
1. Konvensi-konvensi internasional
2. Kebiasaan internasional
3. Asas-asas yang berlaku umum dan memiliki legalitas
4. Segala bentuk keputusan kehakiman dan berbagai negara sebagai cara tambahan
untuk menentukan peraturan-peraturan hukum
Dalam kotensi inilah dapat diberikan keseimpulan bahwa mahkamah Internasional dapat
membuat keputusan yang dianggap sesuai dan berarti dianggap adil, apabila pihak-pihak
yang bersangkutan telah menyetujui atas keputusan tersebut.
6. Sekretariat (Secretariat)
Sekretariat PBB bertugas rnelayani badan-badan PBB lainnya serta melaksanakan program
programnya.
Tugas utama Sekretaris Jenderal PBB ini antara lain melakukan penyusuanan administratif
PBB sehingga dapat dengan meudah menjalankan melaksanakan program serta
kebijaksanaan yang akan dilakukan. Selain itupula Sekteris Jendral dituntut untuk senantiasa
membuat laporan tahunan, dan dipertanggung jawabkan dalam kegiatan PBB serta Majelis
Umum PBB
5. kesimpulan
PBB adalah sebuah lembaga yang dibentuk untuk menggantikan liga bangsa-bangsa karena
kegagalannya dalam menangani perang dunia pertama sehingga muncul perang dunia ke dua.
PBB dibentuk dan dikuassai oleh lima negara besar dalam hal militer. Selain dari menjaga
perdamaian dunai, PBB juga bertuga menjaga kehidupan antar manusia di dunia dalam
seluruh aspek seperti pendidikan, kemnusiaan, lingkungan hidup, buruh dan lain-lain
B. ASEAN (Association Of Southeast Asian Nations)
1.Pengertian
ASEAN adalah organisasi yang didirikan beberapa negara di Asia Tenggara yakni Indonesia,
Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura yang ditandai dengan penandatanganan
Deklarasi Bangkok pada tahun 1967. Sampai saat ini terdapat kesepakatan masyarakat
ASEAN yang digunakan sebagai basis dari negara anggota dalam menunjang pembangunan
terhadap negaranya masing-masing. Pada dasarnya, ASEAN dibentuk untuk menciptakan
kawasan Asia Tenggara dalam suasana persahabatan, kemakmuran, dan kedamaian. Secara
politis, ASEAN menegaskan dirinya sebagai organisasi yang menghormati serta bertekad
untuk menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dan nilai-nilai demokrasi.
2. Latar Belakang
Dalam Deklarasi Bangkok, Presidium Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand menyatakan beberapa alasan yang menjadi latar belakang
dibentuknya ASEAN, sebagai berikut.
Adanya kepentingan-kepentingan bersama dan masalah-masalah bersama di kalangan
negara-negara Asia Tenggara serta keyakinan akan perlunya usaha untuk lebih
memperkukuh ikatan-ikatan solidaritas regional dan kerjasama yang ada;
Adanya hasrat untuk membentuk suatu landasan yang teguh untuk kegiatan-kegiatan
bersama guna meningkatkan kerjasama regional di Asia Tenggara atas dasar jiwa
persamaan dan persahabatan;
Menyadari bahwa di dunia ini di mana saling ketergantungan antara negara yang satu
dengan lainnya bertambah, maka cita-cita bagi perdamaian, kemerdekaan, keadilan
sosial, dan kesejahteraan ekonomi akan terlaksana dengan jalan memelihara saling
pengertian, bertetangga baik, dan kerjasama di kalangan negara-negara di wilayah ini;
Negara-negara di Asia Tenggara sama-sama memikul tanggung jawab pokok demi
mantapnya stabilitas ekonomi dan sosial serta terjaminnya perkembangan nasional;
3.Tujuan
Maksud dan tujuan ASEAN sebagaimana yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok adalah
sebagai berikut.
5.kesimpulan
ASEAN adalah organisasi negara-negara yang hanya mencakup wilayah Asia
tenggara,manfaat Asean bagi negara-negara Asia tenggara sangatlah banyak di antaranya
yaitu negara-negara di Asia tenggara mudah untuk kegiatan ekspor, impor. mudahnya
kerjasama di bidang ekonomi sosial pendidikan ekonomi. munculnya ASEAN sangat
membantu para negara-negara di Asia tenggara untuk mencapai tujuan bersama.ASEAN
dengan rutin mengadakan perundingan untuk membahas masalah-masalah yang ada di Asia
tenggara.
C.KONFRENSI ASIA-AFRIKA
1.Pengertian
Konferensi Asia Afrika (KAA) adalah konferensi tingkat tinggi yang diadakan oleh negara-negara
Asia dan Afrika.KAA diselenggarakan pada 18 hingga 24 April 1955 di Bandung, Indonesia. Itulah
mengapa, konferensi ini juga dikenal sebagai Konferensi Bandung.Konferensi yang dihadiri 29
negara ini, diprakarsai oleh lima negara, yakni Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, India, dan Pakistan.
2. Latar Belakang
Latar belakang konferensi Asia – Afrika yang didahului dengan persidangan Bogor pada
tanggal 28 – 29 Desember 1954. Sidang ini digelar di Bogor yang didahului sebagai
konferensi Asia – Afrika dan konferensi Kolombo.Sebelum persidangan Bogor, pada 23
Agustus 1953, Ali Sastroamijoyo selaku perdana menteri dari Indonesia mengemukakan
pentingnya kerja sama antara beberapa negara di Asia dan Afrika bagi perdamaian
dunia.Konferensi Asia Afrika adalah cerminan dari keprihatinan mereka tentang kolonialisme
barat antara Amerika dan Cina. Selain itu, ada perang dingin dan konflik Rusia yang dapat
mempengaruhi beberapa keputusan penting di negara Asia itu.Konferensi Asia Afrika juga
membahas kebebasan Aljazair dari Prancis, Irian barat dari Belanda, dan rekonsiliasi antara
Cina dan Amerika. Konferensi ini dibangun untuk membuat daerah Asia lebih kuat dari
sebelumnya.Pada Desember 1954, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengukuhkan Irian Barat yang
sudah ditempatkan di majelis untuk Indonesia pada tahun 1955 berikutnya. Pada saat yang
sama, deklarasi tentang Konferensi Asia Afrika juga keluar sebagai sejarah singkat Bandung
Indonesia.
1..Memajukan kerja sama, persahabatan, perhubungan antara bangsa-bangsa Asia dan Afrika
untuk menyelenggarakan kepentingan bersama.
2.Kerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, kebudayaan di antara bangsa-bangsa Asia-Afrika.
3.Memecahkan bersama soal-soal khusus dan penting bagi bangsa-bangsa Asia-Afrika.
4.Memperbesar peranan Asia-Afrika dalam dunia sekarang dan ikut serta mengusahakan
perdamaian dunia
Kegiatan ini dikoordinasi oleh Sunario, Menteri Luar Negeri Indonesia, era itu. Sidang yang
berlangsung s elama satu pekan ini menghasilkan sepuluh prinsip, dikenal Dasasila Bandung.
Menghormati hak asasi manusia, tujuan, dan prinsip dalam Piagam PBB
Menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah semua negara
Mengakui persamaan derajat semua ras dan semua negara, baik besar maupun kecil
Tidak campur tangan terkait urusan dalam negeri negara lain
Menghormati hak tiap negara untuk mempertahankan dirinya sendiri, atau secara
kolektif sesuai Piagam PBB
Tidak menggunakan pengaturan pertahanan kolektif untuk kepentingan khusus negara
besar mana pun, dan tidak memberi tekanan terhadap negara lain
Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi, atau menggunakan kekuatan terhadap
keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik negara mana pun
Menyelesaikan perselisihan internasional dengan cara damai, seperti perundingan,
konsiliasi, arbitrasi, penyelesaian hukum, atau cara-cara damai lainnya yang menjadi
pilihan pihak yang bersangkutan sesuai Piagam PBB
Meningkatkan kepentingan dan kerja sama bersama
Menjunjung tinggi keadilan dan kewajiban internasional.
8.Kesimpulan
KAA telah menunjukan bahwa Indonesia bukanlah negara biasa. Indonesia telah turut berperan
aktif dalam menciptakan perdamaian dunia. Ketegangan dunia pun mulai berkurang akibat
lahirnya paham dunia ketiga ( non-aligned), dan itu berkat peran dari Indonesia.sealin itu KAA
dibentuk untuk kerja sama antar negara asia - afrika untuk menangani masalah masalah negara
yang tergabung dalam organisasi KAA tersebut.... awalnya dibentuk untuk saling membantu
apabila ada penjajah datang ke negara asia afrika....