Anda di halaman 1dari 6

×Khutbah I

‫ُد‬‎ ‫) َو ِلّٰلِه ْالَحْم‬٣×( ‫) اللُه َأ ْك َبُر‬٣×( ‫) اللُه َأ ْك َبُر‬٣×( ‫اللُه َأ ْك َبُر‬

‫ َوالَحْمُد ِلّٰلِه َك ِثْيًرا َوُسْبَحاَن اللِه ُبْكَرًة َوَأ ِصْيًلا ِإ‬،‫اللُه َأ ْك َبُر َك ِبْيًرا‬
‎‫لَاٰلَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه َصَدَق َوْعَدُه َوَنَصَر َعْبَدُه َوَأ َعَّز‬
‫ُجْنَدُه َوَهَزَم الَأ ْحَزاَب َوْحَدُه َلاِإ ٰلَه ِإ َّل ا اللُه َوَلا َنْعُبُد ِإ لَّا ِإ ّيَاُه ُمْخِلِص ْيَن َلُه الِّدْيَن َوَلْوَكِرَه الكَاِفُرْوَن‬

‫ َأ ْشَهُد َأ ْن ِإ‬.‫الَحْمُد ِلّٰلِه اَّلِذْي َحَّر َم الِّص يَاَم َأ ّيَاَم الَأ ْعيَاِد ِض َياَفًة ِلِعبَاِدِه الَّص اِل ِحْيَن‬
‫لَاٰلَه ِإ لَّا اللُه َوْحَدُه لَاَشِرْيَك َلُه اَّلِذْي‬

‫ الّٰلُهَّم َص ِّل َوَسِّلْم‬.‫ْلُم ِقْيَن َوَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا َوَمْولَاَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه االَّد اِع ْي ِإ لَى الِّصَراِط الُمْس َتِقْيِم‬
‫َجَعَل الَّجَّن َة ِل َّت‬

‫َوبَاِرْك َعلَى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ـٍد َوَعَلى آِلِه َوَأ ْص حَاِبِه َوَمْن َتِبَعُهْم ِإِب ْح َساٍن ِإ لَى َيْوِم الِّدْيَن‬

‫ْوُت ِإ َّل ا َوَأ ْنُتْم‬ ‫ َفَيآَأ ُّي َهاالُمْؤِمُنْوَن ُأ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْقَوى اللِه َفَقْد َفاَز َّت‬،‫َأ َّم ا َبْعُد‬
‫ َواَّت ُقْوا اللَه َحَّق ُتقَاِتِه َولَاَتُم َّن‬.‫الُمُقْوَن‬

‫ قال الله تعالى‬.‫ُمْس ِلُمْوَن‬


‫َفَأ ِقْم َوْج َهَك ِللِّديِن َحِنيًفا ِفْطَرَت الَّل ِه اَّل ِتي َفَطَر الَّن اَس َعَلْيَها َلا َتْبِديَل ِل َخْلِق الَّل ِه َذِلَك الِّديُن اْلَقِّيُم َوَلِك َّن َأ ْك َثَر الَّن اِس‬
‫َلا َيْعَلُمون‬

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,


Alhamdulillah, syukur yang tiada terkira kita panjatkan ke hadirat Allah subhanahu
wata’ala sebab atas ridha dan rahmat-Nya kita bisa berkumpul di tempat ini untuk
menunaikan rangkaian ibadah shalat Idul Fitri sembari kita mengumandangkan takbir,
tahmid, dan tahlil sebagai pengakuan kita akan kebesaran-Nya.
Saat ini juga kita patut bergembira karena selama bulan puasa kita diberi kesempatan
untuk menambah pundi-pundi pahala, juga menghapus dosa-dosa kita. Semoga semuanya
membuahkan hasil yang maksimal.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,

‫َمْن َصاَم َرَمَضاَن ِإ يَماًنا َواْحِتَساًبا ُغِفَر َلُه َما َتَقَّد َم ِمْن َذْنِب‏ِه‬

“Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Atas karunia besar ini, sudah seyogianya kita senantiasa terus-menerus berupaya sepenuh
×hati meningkatkan ketakwaan dalam diri kita dengan menjalankan segala perintah Allah
subhanahu wata’ala dan menjauhi larangan-Nya.

‫ اللُه َأ ْك َبُر َوِلّٰلِه ْالَحْمُد‬،‫ َواللُه َأ ْك َبُر‬،‫اللُه َأ ْك َبُر اللُه َأ ْك َبُر اللُه َأ ْك َبُر لَا ِإ لَه ِإ لَّا اللُه‬

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,


Idul Fitri sering dimaknai sebagai hari raya sekaligus pertanda berakhirnya ibadah puasa
Ramadhan. Dalam budaya Nusantara ini ia lebih masyhur dengan istilah lebaran
(terselesaikan). Dalam kamus Al-Ma’any Idul Fitri dimaknai sebagai,

‫َالَيْوُم ْالأَّو ُل اَّلِذي َيْبَدُأ ِبِه الإْفَطاُر ِللَّص اِئِمْيَن‬

“Hari pertama bagi orang-orang yang berpuasa Ramadhan mulai kembali berbuka dengan
makan dan minum seperti di hari-hari biasa.”

Selain itu ada juga yang memaknai Idul Fitri dengan ‘kembali suci atau terbebas dari dosa’.
Makna ini disandarkan pada hadits tentang keutamaan dihapusnya dosa bagi orang yang
berpuasa.

Tiga makna di atas tentu tidaklah keliru, namun pada kesempatan yang berbahagia ini
khatib ingin mengajak menyelami makna fitrah dalam Al-Qur’an.

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,


Allah subhanahu wata’ala memerintahkan dalam Al-Qur’an agar menghadapkan wajah kita
kepada agama yang lurus sebagai fitrah kehambaan kepada-Nya, sebagaimana firman-Nya:

‫َفَأ ِقْم َوْج َهَك ِللِّديِن َحِنيًفا ِفْطَرَت الَّل ِه اَّل ِتي َفَطَر الَّن اَس َعَلْيَها َلا َتْبِديَل ِل َخْلِق الَّل ِه َذِلَك الِّديُن اْلَقِّيُم َوَلِك َّن َأ ْك َثَر الَّن اِس‬

‫َلا َيْعَلُموَن‬

Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah
Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada
perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui,” (QS. Ar-Rum: 30).

Imam Al-Qurthubi menafsirkan “fitratallah” sebagai fitrah agama. Adapun maksud dari
lafaz “hanifan” itu adalah lurus dan jauh dari agama-agama yang menyimpang.
×Dengan demikian, maksud dari ayat tersebut adalah Allah menyuruh Rasulullah beserta
umatnya untuk menghadapkan serta menegakkan wajahnya (tidak menengok ke kanan dan
ke kiri) pada agama Allah (Islam). Karena pada dasarnya setiap anak yang masih berada
dalam kandungan ibunya, mereka sudah mengakui ketuhanan Allah (baik kedua orang
tuanya Muslim atau non-Muslim).

Dalam kata lain, Idul Fitri adalah konsep kehambaan yang mengantarkan kita untuk
kembali mengenal Allah subhanahu wata’ala. Bukankah tanpa kita sadari bahwa Ramadhan
yang telah berlalu mengantarkan sekaligus mengajarkan kita untuk kembali mengenal
Allah melalui beragam ibadah; kenal kembali kepada Allah melalui puasa, qiyamullail,
shalat berjamaah, membaca al-Qur’an, sedekah, memberi buka puasa dan lain-lain, yang
kesemuanya tidak bisa kita lakoni kecuali di bulan Ramadhan.

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,


Jika Ramadhan telah mengajarkan kita untuk mengenal Allah, maka Idul Fitri ibarat
puncak tujuan bahwa kita betul-betul diharapkan sudah kembali mengenal Allah. Setelah
kita mengenal Allah, tugas terbesar saat ini adalah bagaimana cara merawatnya, jangan
sampai kita hanya mengenal Allah hanya saat Ramadhan saja, sebagaimana yang
disampaikan oleh seorang ulama saleh terdahulu yaitu Bisyr Al-Hafi,

‎‫ِبْئَس الَقْوُم لَا َيْعِرُفْوَن اللَه َحًّق ا ِإ لَّا ِفي َشْهِر َرَمَضاَن ِإ َّن الَّص اِل َح اَّلِذي َيَتَعَّب ُد َو َيْجَتِهُد الَّس َنَة ُكَّل َها‬

“Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah di bulan Ramadhan saja. Ingat, orang yang
saleh yang sejati adalah yang beribadah dengan sungguh-sungguh sepanjang tahun”
(Lathaif Al-Ma’arif, h. 390).

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,


Lalu bagaimana agar kita tetap istiqamah mengenal Allah pasca Ramadhan?
Pertama, berdoa agar hati kita tetap istiqamah dan tidak mudah berubah. Di antara doanya,

‫َيا ُمَقِّلَب اْلُقُلوِب َثِّبْت َقْلِبى َعَلى ِديِنَك‬

“Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)”
(HR at-Tirmidzi).

Kedua, berkumpul dengan orang-orang yang saleh yang mengantarkan pada kebaikan.
×
‎ ‫َواْص ِبْر َنْفَسَك َمَع اَّلِذيَن َيْدُعوَن َرَّب ُهْم ِباْلَغَداِة َواْلَعِشِّي ُيِريُدوَن َوْج‬
‫َهُه‬

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi
dan senja hari dengan mengharap wajah-Nya.” (QS al-Kahfi: 28).

Ayat ini menyimpan makna agar kita senantiasa bersama orang-orang yang saleh sebab
membersamai mereka bukan hanya bisa menenangkan hati namun juga mendorong diri
untuk selalu berbuat baik.

Ketiga, berusaha beribadah terus-menerus walaupun hanya sedikit, sebagaimana sabda


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

‫َأ َحُّب الَأ ْعَماِل ِإ َلى الَّل ِه َتَعاَلى َأ ْدَوُمَها ِإَو ْن َقَّل‬

Artinya, “Amalan yang paling dicintai di sisi Allah ta’ala adalah amalan yang dilakukan
secara terus-menrus (dawam) walau jumlahnya sedikit.” (Muttafaqun ‘Alaih).

Barangkali menjaga terus amalan kita sebagaimana saat di bulan Ramadhan, seperti shalat
malam, berjamaah di masjid, dan baca al-Qur’an, adalah perkara yang sulit. Namun
teruslah berusaha secara maksimal, walaupun nanti intensitasnya berkurang yang penting
bisa rutin dan tetap dijaga.

‫ اللُه َأ ْك َبُر َوِلّٰلِه ْالَحْمُد‬،‫ َواللُه َأ ْك َبُر‬،‫اللُه َأ ْك َبُر اللُه َأ ْك َبُر اللُه َأ ْك َبُر لَا ِإ لَه ِإ لَّا اللُه‬

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,


Demikianlah khutbah Idul Fitri tahun 1443 H, semoga Allah subahanahu wa ta’ala
menerima semua amal ibadah Ramadan kita. Semoga Allah subahanahu wa
ta’ala memberikan kekuatan lahir dan batin kepada kita sehingga tugas-tugas yang telah
diamanahkan kepada kita dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Amin ya rabbal
'alamain.

‎‫ آمين‬.‫جعلنا الله وإياكم من العائدين والفائزين والمقبولين كل عام وأنتم بخير‬


‫بسم الله الرحمن الرحيم‬
‫ُعْوا ِإ َلى َمْغِفَرٍة ِمْن َرِّبُكْم َوَجَّن ٍة َع ُضَها الَّس َمَواُت َواْلَأ ْرُض ُأ ِعَّد ْت ِل َّت‬
‫ َوُقْل َّر ِّب اْغِفْر واْرَحم َوَأ ْنَت َخْيُرالَّر اِحِمْيَن‬.‫ْلُم ِقْيَن‬ ‫ْر‬

Khutbah II
‫اللُه َاْك َبُر (‪ )×٣‬اللُه َاْك َبُر (‪ )×٤‬اللُه َاْك َبُر كبيًرا َوْالَحْمُد للِه َك ِثْيًرا َوُسْبَحاَن الله ُبْكَرًة َو َأ ْص ْيلًا لَا ِاَلَه ِالَّا الل َوالل‬
‫ُه ُه ×‬
‫َاْك َبْر اللُه َاْك َبْر َوللِه ْالَحْمُد‬
‫َاْل َحْمُد ِلّٰلِه اَّلذي َوَكَفى‪َ ،‬وُأ َصِّلْي َوُأ َسِّلُم َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد اْلُمْص َطَفى‪َ ،‬وَعَلى آِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َأ ْهِل الِّص ْدِق اْلَوَفا‪َ .‬أ ْشَهُد َأ ْن َّل ا إٰلَه‬
‫ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِرْيَك َلُه‪َ ،‬وَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه‬
‫َأ َّم ا َبْعُد‪َ ،‬فَيا َأ ُّي َها اْلُمْس ِلُمْوَن‪ُ ،‬أ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْقَوى اللِه اْلَعِلِّي اْلَعِظْيِم َواْعَلُمْوا َأ َّن اللَه َأ َمَرُكْم ِبَأ ْمٍر َعِظْيٍم‪َ ،‬أ َمَرُكْم‬
‫ِبالَّص َلاِة َوالَّس َلاِم َعَلى َنِبِّيِه اْل َكِرْيِم َفَقاَل‪ِ :‬إ َّن اللَه َوَمَلاِئَكَتُه ُيَص ُّل وَن َعَلى الَّن ِبِّي ‪َ ،‬يا َأ ُّي َها اَّلِذيَن آَمُنوا َص ُّل وا َعَلْيِه َوَس ِّلُموا‬

‫َتْس ِليًما‪ ،‬لَاّٰلُهَّم َص ِّل َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َك َما َص َّل ْيَت َعَلى َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَباِرْك‬
‫َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َك َما َباَرْك َت َعَلى َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم‪ِ ،‬فْي اْلَعاَلِمْيَن ِإ َّن َك َحِمْيٌد‬
‫َّن‬ ‫ِء‬ ‫ّٰل َّم‬
‫َمِجْيٌد‪ .‬لَا ُه اْغِفْر ِلْلُمْس ِلِمْيَن َواْلُمْس ِلَماِت واْلُمْؤِمِنْيَن َواْلُمْؤِمَناِت اْلَأ ْح َيا ِمْنُهْم َواْلَأ ْمَواِت ‪ ،‬اللهم اْدَفْع َع ا اْلَبَلاَء َواْلَغَلاَء‬
‫َواْلَوَباَء َواْلَفْح َشاَء َواْلُمْنَكَر َواْلَبْغَي َوالُّس ُيْوَف اْلُمْخ َتِلَفَة َوالَّش َداِئَد َواْلِمَحَن‪َ ،‬ما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَن‪ِ ،‬مْن َبَلِدَنا َهَذا َخاَّص ًة‬
‫َوِمْن ُبْلَداِن اْلُمْس ِلِمْيَن َعاَّم ًة‪ِ ،‬إ َّن َك َعَلى ُكِّل َشْي ٍء َقِدْيٌر‬
‫ِعَباَد اللِه‪ ،‬إَّن اللَه َيْأ ُمُر ِباْلَعْدِل َواْلإْح َساِن ِإَو ْيَتاِء ِذي اْلُقْرَبى و َيْنَه ى َعِن الَفْح َشاِء َواْلُمْنَكِر َوالَبْغِي ‪َ ،‬يِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم‬
‫َتَذَّك ُرْوَن‪َ .‬فاذُكُروا اللَه اْلَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم َوَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبُر‬

‫‪Burhan Ali S, Pengurus LDNU Kota Semarang; Pengurus Wilayah JRA Jawa Tengah‬‬

‫‪Baca Juga:‬‬
‫‪Tata Cara Khutbah Idul Fitri atau Idul Adha‬‬

‫‪Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan‬‬
‫‪informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.‬‬

‫‪TAGS:‬‬ ‫‪khutbah idul fitri‬‬ ‫‪khutbah‬‬

‫‪TERKAIT‬‬
×

Kumpulan Artikel Ramadhan Terfavorit


Kumpulan
Kultum Khutbah Jumat Kumpulan
Ramadhan Jelang Khutbah Bulan Amal
Terfavorit Ramadhan Sya'ban Bulan

OPINI 

Muhammad Fauzinudin Faiz | Selasa, 14 Mar 2023


Potensi BUMNU sebagai Pengendali Inflasi Pasar

Iip D Yahya | Rabu, 8 Mar 2023


Bagaimana Ulama Bermazhab Diabaikan Sarekat Islam dan Akhirnya Berangkat Sendiri ke
Hijaz?

Mustolih Siradj | Selasa, 7 Mar 2023


Menyoal Lembaga Amil dan Zakat Ilegal di Lingkungan BUMN

BERITA LAINNYA

Ketua PB PMII Ingatkan Kader Harus Disiplin dalam Segala Hal


Nasional | Sabtu, 18 Mar 2023

ANTAM Luncurkan Produk Emas 3D Edisi Khusus Idul Fitri 2023


Nasional | Jumat, 17 Mar 2023

Anda mungkin juga menyukai