Anda di halaman 1dari 55

PKP UPT PUSKESMAS

SELENSEN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
kesehatan kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan PKP UPT
Puskesmas Selensen dan bisa terselesaikan dengan baik.

PKP UPT Puskesmas Selensen ini memuat isi tentang pendahuluan,


Pembahasan gambaran umum Puskesmas, Geografi dan Demokrafi, jumlah
dan jenis ketenagaan, sarana dan prasarana Penilaian Kinerja Puskesmas
(PKP) pengisian target dan cakupan kegiatan, analisa masalah dengan
identifikasi masalah, prioritas masalah dan alternative pemecahan masalah

Dalam penulisan PKP Puskesmas Selensen ini kami banyak


mendapatkan sumbang saran dan pendapat dari berbagai pihak, untuk itu
pada kesempatan ini kami inginmengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Kepala Dinas Kabupaten Indragiri Hilir, yang telah memberikan


kesempatan dan kepercayaan kepada Puskesmas Selensen untuk
menyusun PKP Puskesmas tahun 2022.
2. Para Kasubdin dan Kasi dijajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Indrgiri
Hilir yang telah memberikan masukan, bimbingan dan arahan dalam
kelancaran penyusunan dan penulisan PKP Puskesmas Selensen tahun
2022.
3. Seluruh staf Puskesmas Selensen yang telah memberikan dukungan dan
bantuan demi terselesaikannya penyusunan PKP Puskesmas Selensen
tahun 2022
Kami mengharapkan agar PKP UPT Puskesmas Selensen ini dapat
bermanfaat bagi kita semua terutama bagi staf Puskesmas Selensen dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat demi terwujud nya
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Akhirnya kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan PKP UPT Puskesmas Selernsen pada masa yang akan
datang.

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Selensen

HERLAND SUHENDYANA,SKM
NIP.196811201992031003
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis
dinas kesehatan kabupaten yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi
sebagai :
1. Pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat Tingkat Pertama di wilayah kerjanya.
2. Pelaksana Upaya Kesehatan Perorangan Tingkat Pertama di wilayah kerjanya.
3. Sebagai tempat wahana pendidikan.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upaya kesehatan,
puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan tingkat Puskesmas
2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat,
obat, keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem
pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen puskesmas
(SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui
penerapan quality assurance).
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-
program unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen
Kesehatan dan program spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi
prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri
demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya, yang harus disesuaikan
dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan
kesehatan. Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan
Penilaian Kinerja Puskesmas.

B. Pengertian Penilaian Kinerja Puskesmas


Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan
penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari
tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas
melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan
Kabupaten Indragiri Hilir melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian
meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan)
atas perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, Dinas
Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir bersama Puskesmas dapat menetapkan
Puskesmas kedalam kelompok (I, II, III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya.
Pada setiap kelompok tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir dapat
melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya,
sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

C. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
a) Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal
dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten
Indragiri Hilir.
b) Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu
kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2) Mendapatkan masukan untuk penyusunan rencana kegiatan ditahun
yang akan datang.
3) Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab
masalah di wilayah kerjanya berdasarkan kesenjangan pencapaian
kegiatan
4) Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan
segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
5) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan
urutan peringkat kategori kelompok puskesmas.

2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :


a) Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan
dibandingkan dengan target yang harus dicapai.
b) Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas
(out put dan out come)
c) Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir dapat
menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada
tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
d) Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir dapat menetapkan dan
mendukung kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan
puskesmas.
D. Ruang Lingkup
Indikator dan penilaian kinerja puskesmas meliputi antara lain :
1. Pelayanan UKM Esensial Puskesmas
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Pelayanan KIA–KB
d. Upaya Pelayanan Gizi
e. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak
Menular
2. Pelayanan UKM Pengembangan
a. Keperawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Jiwa
c. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
d. Upaya Kesehatan Tradisional
e. Upaya Kesehatan Olahraga
f. Upaya Kesehatan Kerja
g. Upaya Kesehatan Indera
h. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
i. Upaya Kesehatan Matra
3. Pelayanan UKP
a. Pelayanan Rawat Jalan
b. Pelayanan Gawat Darurat
c. Pelayanan Kefarmasian
d. Pelayanan Laboratorium
e. Pelayanan Rawat Inap
4. Manajemen
a. Manajemen Umum
b. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
c. Manajemen Peralatan
d. Manajemen Sarana Prasarana
e. Manajemen Keuangan
f. Manajemen Sumber Daya Manusia
g. Manajemen Pelayanan Kefarmasian
h. Manajemen Data dan Informasi
i. Manajemen Program UKM Esensial
j. Manajemen Program UKM Pengembangan
k. Manajemen UKP
l. Manajemen Mutu
5. Mutu
a. Survei Kesehatan Masyarakat
b. Survei Kepuasan Pasien
c. Penanganan Pengaduan Pasien
d. Sasaran Keselamatan Pasien
e. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah


ditetapkan di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan
pengembangan dalam rangka penerapan dua fungsi puskesmas yang
diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap
mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi dan misi
Puskesmas.

E. Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas Pengalihan Keritang


Visi : visi UPT Puskesmas Selensen “TERWUJUDNYA MASYARAKAT
KECAMATAN KEMUNING SEHAT MANDIRI DENGAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT”

Misi :
1. Mingkatkan kesadaran hidup sehat bagi individu, keluarga dan masyarakat
2. Menjalin kerjasama yang sinergis dangan lintas sector melalui kemitraan
yang berbasis masyarakat.
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat
4. Memberikan pelayanan kesehatan yang adil merata berkualitas

Tata Nilai
S : SENYUM
S : SALAM
S : SAPA
S : SOPAN
S : SANTUN
F. Gambaran Puskesmas Selensen
1.Kondisi Geografis
a. Peta wilayah kerja serta fasilitas pelayanan Puskesmas Selensen
UPT Puskesmas Selensen terletak di Kelurahan Selensen Kec. Kemuning.
Kabupaten Indragiri Hilir yang dibangun pada tahun 1993 dengan luas tanah
wilayah kerja 65.260 km2. UPT Puskesmas Pengalihan Keritang mempunyai
luas tanah 1.242,6 m2 dengan luas bangunan 18 x 36 m2 Rawat Jalan dan 18
x 40 m2 dengan batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan tanah Jln. Tembesu
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Tanah Pahriana
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Tanah Gg. Puskesmas
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Tanah R. Indra gunawan, R rivo
wesrasari, Sartika dewi.

Gambar 2.1
Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Selensen

UPT Puskesmas Selensen memiliki Wilayah Kerja 8 Desa 1 Kelurahan (1


Puskesmas induk 8 Puskesmas Pembantu) sebagai berikut:
1. Kelurahan Selensen ( Puskesmas Induk)
2. Desa Batu Ampar (Pustu Batu Ampar)
3. Desa Tuk Jimun (Pustu Tuk Jimun)
4. Desa Air Balui (Pustu Air Balui)
5. Desa Kemuning Tua (Pustu Kemuning Tua)
6. Desa Kemuning Muda (Pustu Kemuning Muda)
7. Desa Limau Manis (Pustu Limau Manis)
8. Desa Lubuk Besar (Pustu Libuk Besar0
9. Desa Talang Jangkang (Pustu Talang Jangkang)
Keadaan tanahnya sebagian besar terdiri dari Tanah gambut, , Rawa-rawa serta
Dataran tinggi. Untuk mencapai Daerah Pedesaaan yang merupakan wilayah kerja
UPT Puskesmas Selensen dengan memakai kendaraan darat .

Tabel 1. Luas wilayah per desa dapat dilihat pada tabel berikut ini :
LUAS JUMLAH DESA JARAK KE
NAMA DESA/
NO WILAYAH PUSKESMAS
KELURAHAN Kelurahan Desa
(km2) (km)
1. Kel.Selensen 2.480 1

2. Batu Ampar 13.600 1


3. Tuk Jimun 32.65 1
4. Air Balui 29.60 1
5. K. tua 12.00 1
6. K. Muda 30.25 1
7. Limau manis 19.80 1
8. Lubuk Besar 81.00 1
9. Talang Jangkang 28.650 1
Jumlah 65.260 1 8

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa desa yang wilayahnya


paling luas adalah Desa Batu Ampar, sedangkan luas wilayah terkecil adalah
Desa K Tua.

2. Kondisi Demografis
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Selensen tahun 2022 adalah
22.631 jiwa, dengan rincian per desa seperti dalam tabel berikut.

Tabel 2. Data jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Selensen tahun


2022
JUMLAH PENDUDUK
NO NAMA DESA TOTAL
L P
1. Selensen 2.398 2.406 4.804
2. Batu Ampar 2.898 3.635 6.533
3. Tuk Jimun 485 384 869
4. Air Balui 1.130 1.715 2.845
5. K. Tua 842 973 1.815
6. K. Muda 891 1.242 2.133
7. Limau Manis 845 451 1.296
8. Lubuk Besar 523 725 1.248
9. Talang Jangkang 695 393 1.088
Jumlah 10707 11.924 22.631

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa penduduk jenis kelamin


Perempuan lebih banyak dibanding dengan jenis kelamin Laki laki. Adapun
distribusi penduduk terbanyak terdapat pada desa Pengalihan.

3. Sarana Pelayanan Kesehatan


Secara umum jumlah sarana pelayanan kesehatan yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Selensen tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Jenis sarana fasilitas kesehatan

NO JENIS SARANA YAN KES JUMLAH KETERANGAN

1 RSU PEMERINTAH 0
2 RSU SWASTA 0
3 RS KHUSUS SWASTA 0
4 KLINIK SWASTA 0
5 PUSKESMAS 1
6 PUSTU 5
7 PONKESDES 0
8 PUSLING 0
9 POSKESDES 0
10 APOTEK 1
11 DOKTER PRAKTEK SWASTA 3
12 BIDAN PRAKTEK MANDIRI 5
13 POSYANDU 27
14 RUMAH BERSALIN 0
TOTAL
Sumber data: Data Profil Puskesmas Selensen tahun 2022
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa, sarana kesehatan terbanyak di
wilayah kerja Puskesmas Selensen adalah Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) yaitu Posyandu, diikuti Bidan Praktek Mandiri (BPM).

4. Ketenagaan
Kualifikasi ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan dan status
kepegawaian di Puskesmas Selensen tahun 2022 beserta jaringannya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Tingkat pendidikan.
Status Kepegawaian
No. Pendidikan
PNS PTT KONTRAK MAGANG

1. Dokter Umum 2 1
2. Dokter Gigi 0
3. SKM 1 2
4. Profesi Keperawatan 1 1
5. D3 Keperawatan 11 7
6. SPK 1
7. AKL 0
8. D3 Perawat Gigi 2 1
9. AKZI 2 1
10. S1 / D4 Kebidanan 4
11. AKBID 16 15
12. Rekam Medis
13. Analis Kesehatan 1 1
14. Profesi farmasi 1 1
15. SM Farmasi 1
17. Sarjana Umum 1
18. SLTA 2
JUMLAH 39 36

Sumber data: Data Kepegawaian Puskesmas Selensen

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa, ketenagaan di Puskesmas


Selensen sebagian besar berstatus tenaga kontrak yang bertugas di induk,
berpendidikan D3 dan berprofesi sebagai Bidan.

5. Sarana dan Prasarana Penunjang


Bangunan gedung Puskesmas Selensen terdiri dari satu lantai, terbagi atas :

Tabel 5. Ruangan Puskesmas


NO NAMA RUANG Ada / Tidak

1. Ruangan Kepala Puskesmas Ada


2. Ruangan Administrasi Kantor Ada
3. Ruangan Rapat Ada
4. Ruagan pendaftaran dan rekam medik Ada
5. Ruangan Tunggu Ada
6. Ruangan Pemeriksaan Umum Ada
7. Ruangan Tindakan Ada
8. Ruangan KIA KB Ada
9. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut Ada
10. Ruangan Promosi Kesehatan Ada
11. Ruangan ASI ( Pojok Asi ) Ada
12. Ruang Farmasi Ada
13. Ruangan persalinan Ada
14. Ruangan rawat paska persalinan Ada
15. Laboratorium Ada
16. Ruangan sterilisasi Tidak Ada
17. Ruangan penyelenggaraan makanan Tidak Ada
18. Toilet 5 (petugas dan pasien)
19. Gudang Umum Ada
20. Rumah Dinas 7
21. Garasi Ada
Sumber data : Data Inventaris Barang Puskesmas Selensen 2022

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa, ruang pelayanan rawat


jalan adalah sudah memenuhi jumlah ruang menurut PMK No 75 Tahun 2014
Tentang Puskesmas.
Tata letak ruang pelayanan pada bangunan Puskesmas Selensen belum
memperhatikan kelompok zona infeksius dan non infeksius.

Pencahayaan dan penghawaan untuk semua bangunan Puskesmas dirasa


belum maksimal, karena masih diperlukan lampu penerang di semua ruangan
pada saat pelayanan.
Dalam rangka pelaksanaan program di Puskesmas beserta jaringannya
dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang yang dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :

Tabel 6. Jenis sarana penunjang


Jenis Sarana Jumlah Sarana Penunjang
No. Penunjang Kurang Cukup Lebih
1. Obat obatan X
2. Laboratorium X
3 Sterilisator X
4 Alkes lainnya X
5 Genset X
6 Pusling X
Sumber data : Data Inventaris Barang Puskesmas Selensen 2022

Berdasarkan PMK No 75 Tahun 2014, maka Alat Kesehatan yang sama


sekali belum terpenuhi adalah : pusling
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah Penilaian yang dilakukan oleh tenaga


Puskesmas sebagai instrument mawas diri untuk mengukur tingkat capaian kinerja
Puskesmas. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas meliputi serangkaian kegiatan
sebagai berikut :
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan Data, meliputi pengisian dan penghitungan capaian hasil PKP
3. Penyajian data PKP bulanan dan tiga bulanan dalam bentuk grafik sarang laba –
laba
4. Analisa kinerja yang meliputi indetifikasi masalah, menentukan prioritas masalah,
menganalisis penyebab masalah, menentukan alternative pemecahan masalah.
5. Pelaporan hasil kinerja Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota

Teknis pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas Selensen tahun 2022, sebagaimana


berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
a) Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
puskesmas tahun 2022 (Januari s.d Desember 2022) dengan variabel dan sub
variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2022.
b) Data yang diperoleh dari data program UKM esensial , UKM pengembangan,
UKP, serta data manajemen dan mutu puskesmas.
2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan
sebagaimana berikut di bawah ini :
a)Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
1) Satuan Sasaran adalah satuan kegiatan program sperti orang, ibu hamil, bayi,
balita dan lainnya sesuai dengan NSPK masing – masing program
2) Target Sasaran (TS) adalah jumlah sari sasaran yang akan diberikan pelayanan
Oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan factor koreksi kondisi geografis,
jumlah sumber daya, target indicator kinerja dan pencapaian terdahulu. TS =
TxS
3) Total sasaran (ToS) adalah sasaran target keseluruhan (100%)
4) Pencapaian (P) diisi dengan hasil yang dicapai masing – masing kegiatan
selama kurun waktu tertentu
5) % Cakupan diperoleh dengan menghitung pencapian hasil kegiatan
6) Cakupan riil (CR) adalah dengan menghitung P : ToS x 100%
7) % Cakupan variable (CV) = P : TS x 100%
8) Total nilai kinerja Puskesmas adalah jumlah nilai upaya Puskesmas
9) Analisa adalah evaluasi terhadap capaian target
10) Rekomendasi / Tindak lanjut adalah tindak lanjut dari capaian kinerja yang
tidak terpenuhi target.

b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas


Penilaian kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk tingkat
kelompok Puskesmas, yaitu :
1) Rata rata nilai UKM Esensial, UKM Pengembangan, UKP dan Mutu
Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81–90 %
Kelompok III (kinerja rendah) : Tingkat pencapaian hasil ˂ 81 %
2) Manajemen Puskesmas
Baik : Nilai rata – rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
Rendah : Nilai < 5

Dinas Kesehatan Kabupaten untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas di


wilayahnya, maka kinerja Puskesmas akan dikelompokkan menjadi tiga
kelompok Puskesmas :
1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja rendah
BAB III
HASIL KINERJA PUSKESMAS SELENSEN TAHUN 2022

Hasil Kinerja Puskesmas Selensen tahun 2022 dapat kami sajikan sebagai berikut:

A.Hasil kinerja pelayanan kesehatan


1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial

Tabel 1. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


Esensial Puskesmas Selensen tahun 2022
HASIL
TINGKAT
NO KOMPONEN UKM ESSENSIAL CAKUPAN KETERANGAN
KINERJA
(%)
1 Upaya Promosi Kesehatan 85,3 Cukup Baik ≥ 91
2 Upaya Kesehatan Lingkungan 84,6 Cukup Cukup ≥81-90
3 Upaya Kesehatan Ibu-Anak & KB 92,1 Baik Kurang ≤ 81
4 Upaya Pelayanan Gizi 91,5 Baik
Upaya Pencegahan & Pengendalian
5 84,4 Cukup
Penyakit (P2)
Rata-rata Kinerja Cukup

Cakupan nilai rata-rata UKM Esensial adalah 87,58 dengan kategori cukup,
sedangkan terendah adalah Upaya Pencegahan & Pengendalian Penyakit (P2)

2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan

Tabel 2. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


Pengembangan Puskesmas Selensen tahun 2022
HASIL
KOMPONEN UKM TINGKAT
NO CAKUPAN KETERANGAN
PENGEMBANGAN KINERJA
(%)
Upaya Keperawatan Kesh.
1. 82,5 Cukup
Masyarakat (Perkesmas)
Baik ≥ 91
2. Upaya Kesehatan Jiwa 94,3 Baik
Upaya Kesehatan Gigi Masy. Cukup ≥ 81-90
3. 84,6 Cukup
(UKGM)
Kurang ≤ 81
4. Upaya Kesehatan Tradisional 91,1 Baik

5. Upaya Kesehatan Olahraga 84,1 Cukup

6. Upaya Kesehatan Indera 81,0 Cukup

7. Upaya Kesehatan Lansia 93,6 Baik

8. Upaya Kesehatan Kerja 82,4 Cukup


9. Upaya Kesehatan Matra 81,0 Cukup

Rata-rata Kinerja Cukup

Cakupan nilai rata-rata UKM Pengembangan adalah 86,06 (kategori Cukup),


dimana cakupan tertinggi dicapai oleh Upaya Kesehatan Tradisional dengan
masing-masing nilai rata-rata 94,3 dan yang Cukup dengan nilai 81,0 di upaya
kesehatan Indra dan upaya kesehatan Matra

B.Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen

Tabel 3.Pencapaian Kinerja Manajemen Puskesmas Selensen Tahun 2022


KOMPONEN MANAJEMEN CAKUPAN TINGKAT
NO. KETERANGAN
PUSKESMAS KEGIATAN KINERJA
1. Manajemen Umum 10 Baik Baik ≥ 8,5
2. Manajemen Pemberdayaan 9 Baik Cukup ≥ 5,5–8,4
Masyarakat Kurang ≤ 5,5
3. Manajemen Peralatan 9 Baik
4. Manajemen Sarana Prasarana 9 Baik
5. Manajemen Keuangan 10 Baik
6. Manajemen Sumber Daya Manusia 10 Baik
7. Manajemen Pelayanan Kefarmasian 10 Baik
8. Manajemen Data dan Informasi 9 Baik
9. Manajemen Program UKM esensial 9 Baik
Manajemen Program UKM
10. 9 Baik
Pengemb.
11. Manajemen Program UKP 10 Baik
12. Manajemen Mutu 9,41 Baik
Rata-rata 113
Baik

Jadi hasil Kinerja Manajemen Puskesmas Selensen tahun 2022 adalah : 9,41
(Kategori Baik).
C.Hasil Kinerja Mutu

Tabel 4. Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Puskesmas Selensen Tahun 2022

Nilai rata Tingkat


No JENIS KEGIATAN
rata Kinerja

1. Indeks Kepuasan Masyarakat 98 Baik

2. Survei Kepuasan Pasien 85 Cukup

3. Standar jumlah dan kualitas tenaga di Puskesmas 100 Baik

4.. Standar ruang pelayanan Puskesmas 90 Cukup

5. Standar peralatan kesehatan di Puskesmas 85 Cukup

6. Sasaran keselamatan pasien 80 Kurang

7. PPI 90 Cukup

Rata-rata nilai 89,7 Cukup

Dengan melihat tabel diatas hasil Kinerja Mutu Puskesmas Selensen tahun 2022
adalah 89,7 (Kategori Cukup), dimana program yang mencapai nilai rata-rata 100
adalah sumber daya (jumlah tenaga), sedangkan program dengan capaian
terendah adalah Indeks Sasaran keselamatan pasien dengan cakupan nilai 80
(kategori Kurang).
BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA

A.Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2022


1.Hasil Kinerja Kegiatan (UKM Esensial dan UKM Pengembangan) Puskesmas
Selensen tahun 2022

UKM ESENSIAL PUSKESMAS SELENSEN


TAHUN 2022

Dari grafik diatas hanya Upaya Pelayanan KIA-KB yang mengalami


peningkatan nilai kinerja yakni 78,8 di tahun 2021 naik menjadi 92,1 di
tahun 2022. Sedangkan 4 upaya yang lain (Promkes, Kesling, dan P2)
mengalami penurunan dimana capaian terendah dengan kategori Cukup
dengan nilai 84,4 yaitu Upaya P2 di tahun 2022.

Kemudian dapat kita jabarkan lagi ke dalam pencapaian kinerja per program
seperti dijelaskan dalam grafik-grafik berikut.
PROMOSI KESEHATAN

Cakupan program promosi kesehatan seperti digambarkan pada grafik diatas


dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS nilai kinerja kegiatan tahun
2022 sebesar 85,2.
b. Subvariabel tatanan sehat terjadi penurunan nilai dimana tahun 2022
capaiannya adalah 85,4.
c. Nilai kinerja intervensi/penyuluhan pada semua tatanan tahun 2022
tercapai 85,1
d. Pengembangan UKBM tahun 2022 tercapai 85.2
e. Penyuluhan napza tahun 2022 mencapai 100
f. Pengembangan Desa Siaga tahun 2022 tercapai 50
g. Promosi kesehatan tahun 2022 adalah 100
h. Program pengembangan tahun 2022 tercapai 85,1

KESEHATAN LINGKUNGAN

Cakupan program kesehatan lingkungan sesuai grafik diatas dapat diuraikan bahwa :
a. Kinerja kegiatan penyehatan air tahun 2022 tercapai nilai 84,0
b. Kegiatan penyehatan makanan dan minuman tahun 2022 mencapai nilai 84,0
c. Kegiatan perumahan-sanitasi dasar tahun 2022 tercapai target 84,0
d. Kegiatan pembinaan TFU tahun 2022 mencapai target 84,0
e. Kegiatan STBM tahun 2022 mencapai nilai 84,0
Selanjutnya cakupan program Kesehatan Ibu-Anak dan KB digambarkan dalam
grafik berikut :

KIA-KB

Dari grafik diatas menunjukkan bahwa :


a. Nilai kinerja kegiatan kesehatan ibu tahun 2022 tercapai 91,5.
b. Kegiatan kesehatan bayi tahun 2022 tercapai 90,5
c. Kegiatan kesehatan balita-anak pra sekolah tercapai 92.5 ditahun 2022 dan,
demikian pula kegiatan kesehatan anak usia sekolah (AUS) dan remaja
mencapai target nilai kinerja 95,1.
d. Kegiatan keluarga berencana mencapai 92,1 pada tahun 2022
MANAJEMEN 2022

UM
1UM
MU 0 1 PEMB.
TU 1 8 0 1MASY
0 0
6
U PERALATA
K1 4 N
0 1
2

UKM PENGEMB 1 0 SARPR


1
AS

UKM KEUANGA
ESS 1 1N
0 0
1
DATA INFORMASI 1 S
0 1 D
YAN FARMASI 0

3. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan


Terdapat perbedaan variabel pengukuran kinerja mutu tahun 2022 dengan 2023,
dimana tahun 2022 kinerja mutu diukur dengan 6 variabel, sedangkan tahun
2023 diukur 7 variabel (IKM, kepuasan pasien, standar tenaga, standar ruang
pelayanan, standar peralatan, sasaran keselamatan pasien, serta PPI). Tahun
2023 sebagian besar variabel bernilai baik, kecuali variabel ssm keselamatan,
kepuasan pasien dan peralatan masih bernilai cukup (80, 85 dan 85)
dikarenakan kurang cepatnya pelayanan diloket akibat tidak adanya ruangan
khusus rekam medis sehingga memerlukan waktu untuk mencari rekam medis.

GRAFIK MUTU 2023


B.IDENTIFIKASI MASALAH DAN RENCANA TINDAK LANJUT

UPAYA INTER-
RERATA RERATA RENCANA TINDAK
No KESEHATAN & PRETA ANALISA HAMBATAN
PROGRAM UPAYA LANJUT
PROGRAM SI
I. UKM Cukup
ESENSIAL
1 Upaya Promkes 85,2 Cukup 1. PHBS Sekolah klasifikasi IV 1. Sekolah masih belum tahu 8 1. Perencanaan di tahun
85,2%, indikator PHBS 2. Kunjungan ulang dan
2. Tatanan Sehat 85,4% 2. Belum semua pengelola penyuluhan tahun
TTU dan ponpes paham 3. Kunjungan dan penyuluhan
3. PHBS TTU dan ponpes ulang tahun
Pelaksana program rangkap
tugas
2 Upaya Kesehatan 84,0 Kurang 1. Pengawasan SAB 84,0% 1. Pelaksana program rangkap
Lingkungan 2. SAB memenuhi syarat 84,0% tugas di Dinkes
3. Jamban sehat 84,0% 2. idem
4. Pemb sanitasi perumahan 84,0% 3. idem
5. Pemb. Sarana TFU 84,0% 4. idem
5. idem
3 Upaya kesehatan 92,1,00 Baik 1. K1 91,5%, K4 91,4%, Linakes 1. Sasaran SUPAS lebih tinggi 1. Peningkatan kerjasama
ibu dan anak 90,13%, dari real, tetapi semua kasus Linsek, PWS Bumil, Bulin
2. Yanifas 95,0 terlaporkan. 2. dan Bufas. Peningkatan
3. Yankes bayi 90,5% 2.
Sasaran SUPAS lebih tinggi kerjasama Linsek, PWS
3.
DO KB 0,8% dari real, tetapi semua kasus dan validasi data bayi.
3. terlaporkan. Peningkatan kerjasama
Ada PUS yang ingin Linsek, PWS dan validasi
menambah anak. data KB.
4 Upaya perbaikan 91,5 Baik 1. Fe3 Bumil 91,5% 1. TTD mandiri bumil belum 1. Anjuran TTD mandiri
gizi 2. TTD rematri 91,5% optimal. 2.3. bumil
3. PMT Balita kurus 91,5% 2. Pelaksana program berganti Penjadwalan
4. Bumil KEK 91,5% dan rangkap tugas sebagai 4. Kunjungan rumah balita
5. Stunting 0,58% 3. bikor kurus tahun
5.
Ibu balita tidak datang ke Kunjungan rumah bumil
4. puskesmas KEK
Bumil KEK tidak Review DO stunting tahun
5. berkunjung ke
puskesmas/polindes Belum
semua petugas paham

UPAYA INTER-
RERATA RERATA RENCANA TINDAK
No KESEHATAN & PRETA ANALISA HAMBATAN
PROGRAM UPAYA LANJUT
PROGRAM SI
DO/pengukuran stunting

5 Pencegahan dan Cukup


pengendalian
penyakit
Diare Cukup Cakupan pelayanan Diare Kasus rendah/sedikit Penguatan koordinasi dengan
balita :100% jaringan & jejaring puskesmas
ISPA 0 Cakupan penemuan penderita Kasus rendah/Tidak ada Penguatan koordinasi dengan
Pneumonia balita 0% jaringan & jejaring puskesmas
Kusta 100 Baik Pasien kusta 100% dan selesai Tidak ada masalah

TB 16,00 Rendah 1. Semua kasus TB ditemukan- 1. Kurang koordinasi LP dan 1. Penguatan koordinasi LP
diobati LS dan LS
16,00% tidak selesai makan obat
2. Penemuan suspek TB 30,8% 2. Kurang koordinasi LP dan 2. Penguatan koordinasi LP
LS dan LS

PMS, HIV/AIDS 100 Baik 1.Anak sekolah dijangkau Tidak ada masalah
penyuluhan HIV/AIDS : 100%
DBD Baik Angka Bebas Jentik (ABJ ) : 95% Masyarakat masih Penyuluhan kelompok
memandang remeh (+) jentik masyarakat
Imunisasi Cukup 1. IDL 41% 1. Sweeping kurang optimal 1. Penguatan
2. Imunisasi pada anak : 84,2% 2. Baduta pindah alamat sweeping
3. T2+ 85,2% 2. Penguatan pelaks
4. TT2+ bumil 85% 3 Pelayanan hanya dalam 3. imunisasi lanjutan
gedung baduta Skrening
Pencatatan-pelaporan luar gedung
4. 4 Perbaikan pencatatan-
kurang optimal
pelaporan

Pencegahan dan Cukup 1.Setiap WNI diskrining sesuai 1. Kurang sosialisasi 1. Sosialisasi tahun
pengendalian standar: 81%
penyakit tidak
menular
II UKM Cukup
PENGEMBANGAN
1 Pelayanan Cukup 1. Rasio Kunjungan Rumah :80 % 1. Survey KS masih 5 dari 8 1. Melanjutkan survey KS
Keperawatan desa seluruh desa
Kesehatan 2. Kenaikan KM keluarga:80 % 2. Kurang koordinasi linprog 2. Meningkatkan koordinasi
Masyarakat kunjungan rumah
(Perkesmas)
UPAYA INTER-
RERATA RERATA RENCANA TINDAK
No KESEHATAN PRETA ANALISA HAMBATAN
PROGRAM UPAYA LANJUT
& PROGRAM SI
2 Upaya Baik Pelayanan ODGJ/GME sesuai Masih ada ODGJ/GME yang Sosialisasi Keswa dan
Kesehatan Jiwa standar : 100% tidak dibawa ke puskesmas kunjungan rumah serta
oleh keluarga pendeteksian dini oleh kader
keswa.
3 Upaya Cukup Kunjungan ke posyandu 84,0% Pelaksana program rangkap Penjadwalan
Kesehatan Gigi tugas poli gigi.
Masyarakat
4 Upaya Baik 1. Penyehat trdisional ramuan
Kesehatan yang memiliki STPT
Tradisional 2. Keterampilan SPTP
3. Kelompok Asuhan
4. Panti sehat
5. Fasilitas pelayanan
5 Upaya Cukup Pengukuran kebugaran anak sekolah Pelaksana program rangkap Penjadwalan
Kesehatan Olah 25% tugas poli umum dan dan
Raga keswa
6 Upaya Cukup 1. Penemuan kasus penyakit mata di 1. Kasus rendah
Kesehatan Puskesmas :50%
Indra 2. Penemuan kasus penyakit telinga 2. Kasus rendah
di Puskesmas : 40%
7 Upaya Baik WNI usia 60 mendapat skrining Hambatan kehadiran lansia di Melibatkan keluarga atau
Kesehatan posyandu kunjungan rumah.
Lansia
8 Upaya Cukup Promotif dan preventif yang Keterbatasan waktu, rangkap Penjadwalan pembinaan
Kesehatan Kerja dilakukan pada kelompok kesehatan tugas poli umum
kerja : 30%
9 Upaya Cukup Tidak ada masalah
Kesehatan Matra

III. UPAYA Baik


KESEHATAN
PERORANGAN
1 Pelayanan Non Baik Penderita HT dan DM mendapat Target terlalu tinggi Konsultasi dengan Dinkes
Rawat Inap yankes sesuai standar (100% dan
100%)
2 Pelayanan Cukup 1. Kompetensi SDM memenuhi 1. Belum semua perawat 1. Mengirim PPGD bagi
Gawat Darurat standar % PPGD nakes 3 orang
2. Kelengkapan informed consent 2. Penguatan monev
dalam 2. Komitmen petugas kurang
24 jam setelah selesai
pelayanan %
3 Pelayanan Baik Kesesuaian item obat yang tersedia Beberapa item tidak masuk Pengadaan obat sesuai
Kefarmasian dalam Fornas 90 % Fornas fornas
4 Pelayanan Cukup 1.Kesesuaian hasil pemeriksaan baku 1.Tidak tersedia darah kontrol 1.Pengusuan bahan kontrol
Laboratorium mutu internal (PMI)100 % sesuai kebutuhan pada awal tahun dengan

UPAYA INTER-
RERATA RERATA RENCANA TINDAK
No KESEHATAN & PRETA ANALISA HAMBATAN
PROGRAM UPAYA LANJUT
PROGRAM SI
2.Pem. Hb bumil K1 % 2.Target SUPAS tidak sama menggunakan dana JKN
dengan riil 2.Tetap ANC terpadu
5. Pelayanan Rawat Baik 1.Kelengkapan pengisian RM dalam 2.Komitmen petugas kurang 1.Penguatan monev
Inap 24 jam 100%
IV. MANAJEMEN Baik Tidak ada masalah
PUSKESMAS
1 Manajemen Baik Tidak ada masalah
Umum

2 Manajemen Baik Pertemuan pemberdayaan masy masih Anggaran kegiatan tidak turun Usulan kegiatan dan anggaran
Pemberdayaan 3 di awal tahun tahun.
Masyarakat kali dari target 4 kali
3 Manajemen 9 Cukup 1.2. Data peralatan belum ada evaluasi 1. Belum dibuat evaluasi 1.2. Melengkapi data peralatan
Peralatan Rencana perbaikan belum ada 2. Belum dibuat evaluasi Membuat evaluasi rencana
3. tindaklanjut dan evaluasi 3. Belum dilengkapi 3. kalibrasi
Jadwal pemeliharaan belum Melengkapi jadwal
lengkap pemeliharaan alat.
4 Manajemen 9 Cukup 1. Data sarana prasana belum ada 1. Belum dibuat evaluasi 1. Membuat evaluasi sarana
sarana prasarana evaluasi prasarana
5 Manajemen 10 Baik Tidak ada masalah
Keuangan
6 Manajemen 10 Baik Tidak ada masalah
Sumberdaya
manusia
7 Manajemen 9 Cukup 1. SDM AA merangkap tugas 1.2. Belum ada apoteker 1. Usulan tenaga apoteker
Pelayanan apoteker Peracik puyer rusak, 2. Usulan peralatan
Kefarmasian 2. Peralatan farmasi kurang hygrometer blm ada, 3. Usulan renovasi gudang
3.4.
3. Gudang obat kurang memadai pengatur suhu belum ada 4. obat
4. Sarana gudang obat kurang 5. Gudang masih tersekat 5. Usulan sarpras gudang
5. Pemantauan dan evaluasi obat Blm ada mebelair, 6. obat
6.
belum terpenuhi temperatur ruangan, 7. Melengkapi SOP
7.
6. Pengkajian resep tidak berjalan hygrometer Belum ada 8. Usulan tenaga apoteker
8.
7. PIO belum lengkap SOP 9. Melengkapi PIO
8. Konseling & visite pasien tidak Tidak ada apoteker 10. Usulan tenaga apoteker
berjalan Belum dilengkapi 11. Melaporkan ESO ke
9. Pelaporan ESO belum terlaporkan Tidak ada apoteker Dinkes
Usulan tenaga apoteker
Melaksanakan high alert
UPAYA INTER-
RERATA RERATA RENCANA TINDAK
No KESEHATAN PRETA ANALISA HAMBATAN
PROGRAM UPAYA LANJUT
& PROGRAM SI

8 Manajemen Data 9 Baik Tidak ada data penyebab kematian Belum tersosialisasi sehingga Kerjasama linprog
dan informasi tidak mengetahui kebutuhan data
9 Manajemen 9 Baik Tidak ada masalah
Program UKM
Esensial
10 Manajemen 9 Cukup Tidak ada masalah Belum semua program membuat Melengkapi KAK dan evaluasi
Program UKM KAK dan evaluasi TL TL
Pengembangan
11 Manajemen UKP 9 Baik Dokumen RTL belum lengkap Belum semua unit membuat RTL Melengkapi RTL
12 Manajemen Mutu 9 Baik 1. Pengelolaan resiko belum lengkap 1. Belum melaporkan ke Dinkes 1. Melaporkan pengelolaan
2. Audit internal belum lengkap 2. Belum ada evaluasi TL resiko ke Dinkes
3. Belum ada evaluasi TL 2. Membuat evaluasi TL
pengaduan pelanggan.
3. Membuat evaluasi TL audit
internal.
V MUTU 89,7 Cukup
1 Survei Kepuasan 98 Baik Tidak ada masalah
Masyarakat
2 Survei kepuasan 85 Cukup Tidak ada masalah
pasien
3 Standar jumlah 100 Baik Tidak ada masalah
dan kualitas
tenaga di
Puskesmas
4 Standar ruang 90 Cukup Tidak ada masalah
pelayanan
Puskesmas
5 Standar peralatan 85 Cukup Tidak ada masalah
UPAYA INTER-
RERATA RERATA RENCANA TINDAK
No KESEHATAN PRETA ANALISA HAMBATAN
PROGRAM UPAYA LANJUT
& PROGRAM SI
Kesehatan di
Puskesmas
6 Sasaran 80 Kurang 1. Kepatuhan petugas farasi 1. Kepatuhan petugas kurang 1. Monev dan pembinaan
keselamatan melakukan identifikasi 81% 2. Kepatuhan petugas kurang 2. berkala Refreshing hand
pasien 2. Kepatuha petugas melakukan hygiene
hand hygiene 90%
7 PPI 89,5 Cukup 1. Penggunaan APD saat bertugas 1. BHP (masker, handschoen) 1. Pengadaan BHP untuk
2. 75% kadang kosong 2. APD
3. DTT & sterilisasi 85% 2. BHP (chlorin) kadang Pengadaan BHP untuk
4. KIE etika batuk 75% kosong Sosialisasi oleh 3. DTT Sosialisasi petugas
Pembuangan jarum suntik sesuai 3. petugas kurang, BHP kepada pasien, pengadaan
standar 90% maskes kadang kosong BHP Pengadaan safety box
BHP (safety box) .kadang
kosong
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Puskesmas Pengalihan Keritang telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2022
dengan hasil sebagai berikut:
1. Kinerja UKM Esensial dengan nilai 87,58, kategori kinerja cukup.
2. Kinerja UKM Pengembangan dengan nilai 86,06 kategori kinerja Cukup.
3. Kinerja UKP dengan nilai 90,61 kategori kinerja baik.
4. Kinerja manajemen puskesmas dengan nilai 9,6 kategori baik.
5. Kinerja mutu dengan nilai 89,7 kategori Cukup
Sesuai dengan gambaran diatas, maka hasil kinerja Puskesmas Selensen tahun
2022 dapat dikategorikan perjenis kegiatan sebagai berikut :
1. Kategori Kinerja Baik
a. Upaya Kesehatan Ibu, Anak & KB
b. Upaya Pelayanan Gizi
c. Upaya Kesehatan Tradisional
d. Upaya Kesehatan Jiwa
e. Upaya Kesehatan Lansia
f. Pelayanan Kefarmasian
g. Pelayanan Rawat Inap
h. Standar SDM
i. Standar ruang pelayanan

2. Kategori Kinerja Cukup


a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya Kesehatan P2
d. Upaya Kesehatan Matra
e. Upaya Kesehatan Indera
f. Upaya Kesehatan olahraga
g. Upaya kesehatan Kerja
h. Upaya perkesmas
i. Upaya kesehatan gigi masyarakat
j. Pelayanan Non Rawat Inap
k. Pelayanan Gawat Darurat
l. Pelayanan Laboratorium
m. PPI
3. Kategori Kinerja Kurang
a. Sasaran keselamatan pasien
4. Untuk kinerja manajemen puskesmas yang termasuk kinerja cukup adalah
manajemen peralatan, manajemen sarana prasarana, pelayanan kefarmasian
dan manajemen UKM Pengembangan.
B. Usul dan Saran
1. Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten lebih diaktifkan.
2. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta berbagai
upaya untuk lebih meningkatkan partisipasi masyarakat.
3. Kegiatan tahun mendatang, masing–masing program diharapkan dapat
meningkatkan hasil kinerjanya, terutama untuk program–program yang hasil
pencapaian kegiatannya masih di bawah target sasaran.
4. Untuk lebih meningkatkan kualiatas pelayanan dan mengantisipasi segala
dampak pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam menanggulangi dan
menghadapi masalah– masalah yang timbul.
5. Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan baik kualitas maupun
kuantitas, khususnya untuk tenaga yang berhubungan dengan kesehatan
lingkungan dan administrasi puskesmas.

Selensen, Januari 2022


Plt.Kepala Puskesmas Selensen

HERLAND SUHENDYANA,SKM
Nip. 196811201992031003
LAMPIRAN 1 PENILAIAN KINERJA PELAYANAN

N Upaya Pelayanan Kesehatan/ Target Satua Total Target Pencapa % % Kinerja Puskesmas Analisa Hambatan/Per Rencana
o Program/Variabel/Sub Variabel Tahun n Sasara Sasaran ian Cakupa masalahan Tindak
Sub Varia
Program 2022 sasara n (S) (Tx S) (dalam n Riil Lanjut
Variab bel/ Rata
(T) n satuan
el Rata2 2
dalam sasaran)
variab Progr
%
el am
1 2 3 4 5 6=5X 7 8 = 7/5 9= 10 11 12 13 14
3 7/6
2.1.UKM ESSENSIAL
2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan
2.1.1.1.Tatanan Sehat
1.Rumah Tangga Sehat 85,2% RT 30 15 30 1 2 Belum Masih banyak Melakukan
yang memenuhi 10 bisa rumah tangga advokasi dan
indikator PHBS meruba tidak sosialisasi
h menerapkan lintas sektor
prilaku PHBS
dalm
menera
pkan
PHBS
2. Institusi Pendidikan yang 84,5% IP 30 15 30 1 2 Target Masih ada Pembinaan
memenuhi 7-8 indikator belum indikator dan penilaian
PHBS (klasifikasi IV) tercapai PHBS yang tahun 2023
belum
dipenuhi oleh
sekolah
3.Institusi Kesehatan yang 85,5% IK 30 15 30 1 2
memenuhi 6 indikator
PHBS (klasifikasi IV)
4. TTU yang memenuhi 6 84,5% TTU 30 15 30 1 2 Target Sebagian Pembinaan
indikator PHBS (klasifikasi belum besar dan penilaian
IV) tercapai pengelola tahun 2023
TTU tidak
mengetahui
TTU yang
memenuhi
syarat
kesehatan
5.Tempat Kerja yang 85,5% TK 30 15 30 1 2 Target Masih ada Pembinaan
memenuhi 8-9/7-8 belum indikator dan penilaian
indikator PHBS Tempat- tercapai PHBS yang tahun 2019
Tempat Kerja (klasifikasi belum
IV) dipenuhi oleh
tempat kerja
6.Pondok Pesantren yang % Ponpe - - Target Pengelola Pembinaan
memenuhi 16-18 indikator s belum pondok belum dan penilaian
PHBS Pondok Pesantren tercapai mengetahui tahun 2024
(Klasifikasi IV) PHBS Ponpes

2.1.1.2.Intervensi/
Penyuluhan
1.Kegiatan intervensi pada % Posya
Kelompok Rumah Tangga ndu
2. Kegiatan intervensi pada % Sekol
Institusi Pendidikan ah
3. Kegiatan intervensi pada % IK Target IK swasta Penyesuaian
Institusi Kesehatan belum hanya jadwal di
tercapai dikunjungi 1 tahun 2019
kali,
pelaksana
program
rangkap tugas
4. Kegiatan intervensi pada % TTU Target TTU hanya Penyesuaian
TTU belum dikunjungi 1 jadwal dan
tercapai kali, koordinasi
pelaksana linprog di
program tahun 2019
rangkap tugas
5. Kegiatan intervensi pada % TK Target TTK hanya Penyesuaian
Tempat Kerja belum dikunjungi 1 jadwal dan
tercapai kali, koordinasi
pelaksana linprog di
program tahun 2019
rangkap tugas
6.Kegiatan intervensi pada % PP Target Ponpes hanya Penyesuaian
Pondok Pesantren belum dikunjungi 1 jadwal dan
tercapai kali, koordinasi
pelaksana linprog di
program tahun 2024
rangkap tugas

2.1.1.3.Pengembangan
UKBM
1. Posyandu PURI % Posya
(Purnama Mandiri) ndu
2.Poskesdes beroperasi % Poske
dengan strata Madya, sdes
Purnama dan Mandiri

2.1.1.4. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika


Psikotropika dan Zat Adiktif)
1. Penyuluhan Napza 100% kali

2.1.1.5 Pengembangan Desa


Siaga Aktif
1.Desa Siaga Aktif 0% Desa - - - - - belum Belum Usulan
tercapai memiliki desa pembuatan
siaga aktif desa siaga
aktif
2.Desa Siaga Aktif PURI 0% Desa - - - - - Tidak
(Purnama Mandiri) ada
3.Pembinaan Desa Siaga 0% Desa - - - - - belum Belum Usulan
Aktif tercapai memiliki desa pembuatan
siaga aktif desa siaga
aktif

2.1.1.6. Promosi Kesehatan


1.Promosi kesehatan untuk % Puske - - - - -
program prioritas di dalam smas
gedung Puskesmas dan &
jaringannya (Sasaran Jaring
masyarakat ) annya
2.Promosi kesehatan untuk % kali - - - - - Refr Kader
program prioritas melalui MMD PJB
pemberdayan masyarakat
di bidang kesehatan
( kegiatan di luar gedung
Puskesmas)

2.1.1.7 Program
Pengembangan
1. Pembinaan tingkat % Poske
perkembangan Poskestren stren
2..Poskestren Aktif % Poske
stren
3. Pembinaan tingkat % Pos
perkembangan Pos UKK UKK
4. Pembinaan tingkat % Posbi
perkembangan Posbindu ndu
PTM
2.1.2.Upaya Kesehatan
Lingkungan
2.1.2.1.Penyehatan Air
1.Pengawasan Sarana Air 84,0% SAB Target Pelaksana Penjadwalan
Bersih ( SAB ) tidak program tahun 2019
tercapai rangkatp
tugas di Dinas
Kesehatan
2.SAB yang memenuhi 84.0% SAB Target Pelaksana Penjadwalan
syarat kesehatan tidak program tahun 2023
tercapai rangkatp
tugas di Dinas
Kesehatan
3.Rumah Tangga yang 84,0% RT
memiliki akses terhadap
SAB

2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan


Minuman
1.Pembinaan Tempat 84,0% TPP
Pengelolaan Pangan (TPP)
2.TPP yang memenuhi 84,0% TPM
syarat kesehatan

2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan


Sanitasi Dasar
1..Pembinaan sanitasi 84,0% Ruma Target Pelaksana Penjadwalan
perumahan h tidak program tahun 2024
tercapai rangkatp
tugas di Dinas
Kesehatan
2.Rumah yang memenuhi 84,0% Ruma
syarat kesehatan h

2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Variab


Umum ( TFU ) el
1.Pembinaan sarana TFU 84,0% TFU Target Pelaksana Penjadwalan
tidak program tahun 2024
tercapai rangkatp
tugas di Dinas
Kesehatan
2.TTU yang memenuhi 84,0% TFU
syarat kesehatan
2.1.2.5.Yankesling (Klinik
Sanitasi)
1.Konseling Sanitasi % Pasien Target Pelaksana Penjadwalan
tidak program tahun 2019
tercapai rangkatp
tugas di Dinas
Kesehatan
2. Inspeksi Sanitasi PBL % Pasien Target Pelaksana Penjadwalan
tidak program tahun 2019
tercapai rangkatp
tugas di Dinas
Kesehatan
3.Intervensi terhadap % Pasien Target Pelaksana Penjadwalan
pasien PBL yang di IS tidak program tahun 2019
tercapai rangkatp
tugas di Dinas
Kesehatan

2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) =


Pemberdayaan Masyarakat
1.Rumah Tangga memiliki 84,0% RT
Akses thd jamban sehat
3.Jamban Sehat 84,0% Jamba Target Pelaksana Penjadwalan
n tidak program tahun 2024
tercapai rangkatp
tugas di Dinas
Kesehatan
2.1.3.Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan
Keluarga Berencana
2.1.3.1.Kesehatan Ibu
1.Pelayanan kesehatan 91,5% ibu 510 448,8 74,54 88,3 - Belum Target Tetap PWS,
untuk ibu hamil (K1) hamil tercapai sasasran monitoring
merupakan dan validasi
angka pencatatan &
SUPAS, pelaporan.
semua sasaran
riil sudah
terlaporkan
2.Pelayanan kesehatan 91,5% ibu 361 16,28 361 88,0 - Belum Target Tetap PWS,
untuk ibu hamil (K4) hamil tercapai sasasran monitoring
merupakan dan validasi
angka pencatatan &
SUPAS, pelaporan.
semua sasaran
riil sudah
terlaporkan
3.Pelayanan Persalinan 91,5% orang 361 267,6 361 88,90 - Belum Target Tetap PWS,
oleh tenaga kesehatan (Pn) tercapai sasasran monitoring
merupakan dan validasi
angka pencatatan &
SUPAS, pelaporan.
semua sasaran
riil sudah
terlaporkan
4.Pelayanan Persalinan 91,5% orang 361 267,5 361 88,9 - Belum Target Tetap PWS,
oleh tenaga kesehatan di tercapai sasasran monitoring
fasilitas kesehatan merupakan dan validasi
angka pencatatan &
SUPAS, pelaporan.
semua sasaran
riil sudah
terlaporkan

5.Pelayanan Nifas oleh 91,5% orang


tenaga kesehatan (KF)
6.Penanganan komplikasi 89% orang 21 18,69
kebidanan (PK)

2.1.3.2. Kesehatan Bayi


1.Pelayanan Kesehatan 90,5% bayi
neonatus pertama ( KN1)
2.Pelayanan Kesehatan 90,5% bayi
Neonatus 0 - 28 hari (KN
lengkap)
3.Penanganan komplikasi 30% bayi
neonatus
4.Pelayanan kesehatan bayi 90,5% bayi Belum Target Tetap PWS,
29 hari - 11 bulan tercapai sasasran monitoring
merupakan dan validasi
angka pencatatan &
SUPAS, pelaporan.
semua sasaran
riil sudah
terlaporkan

2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan


Anak Prasekolah
1. Pelayanan kesehatan 92,5% balita
anak balita (12 - 59 bulan)
2. Pelayanan kesehatan 92,5% balita
balita (0 - 59 bulan)
3.Pelayanan kesehatan 92,5% anak
Anak pra sekolah (60 - 72
bulan)

2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah


dan Remaja
1. Sekolah setingkat 95,5% sekola
SD/MI/SDLB yang h
melaksanakan pemeriksaan
penjaringan kesehatan
2. Sekolah setingkat 95,5% sekola
SMP/MTs/SMPLB yang h
melaksanakan pemeriksaan
penjaringan kesehatan
3. Sekolah setingkat 95,5% sekola
SMA/MA/SMK/SMALB h
yang melaksanakan
pemeriksaan penjaringan
kesehatan
4.Pelayanan Kesehatan 95,5% orang
pada Usia Pendidikan
Dasar kelas I setingkat
SD/MI/SDLB
5.Pelayanan Kesehatan 95,5% orang
pada Usia Pendidikan
Dasar kelas VII setingkat
SMP/MTs/SMPLB
6.Setiap anak pada usia 95,5% orang
pendidikan dasar
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar

7. Murid kelas X setingkat 95,5% orang


SMA/MA/SMK/SMALB
yang diperiksa penjaringan
kesehatan
8.. Pelayanan kesehatan 95,5% Remaj
remaja a
2.1.3.5. Pelayanan Keluarga
Berencana (KB)
1.KB aktif (Contraceptive 100% orang
Prevalence Rate/ CPR)
2. Peserta KB baru 100% orang
3. Akseptor KB Drop Out 0,8 % orang DO PUS ada yang Tetap PWS,
melebi ingin hamil monitoring
h target lagi dan validasi
pencatatan &
pelaporan.
4. Peserta KB mengalami 0,6 % orang
komplikasi
5. PUS dengan 4 T ber KB 14,6% orang
6. KB pasca persalinan 7,6% orang
7. Ibu hamil yang diperiksa % orang
HIV

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi


2.1.4.1.Pelayanan Gizi
Masyarakat
1. Pemberian kapsul 100% bayi
vitamin A dosis tinggi pada
bayi umur 6-11 bulan

2. Pemberian kapsul 100% balita


vitamin A dosis tinggi pada
balita umur 12-59 bulan 2
(dua) kali setahun
3. Pemberian 90 tablet Besi 100% bumil
pada ibu hamil
4. Pemberian Tablet 100% rematr
Tambah Darah pada i
Remaja Putri

2.1.4.2. Penanggulangan
Gangguan Gizi
1.Pemberian PMT-P pada 100% Balita
balita kurus
2. Ibu Hamil KEK yang 100% Bumil
mendapat PMT-Pemulihan
3..Balita gizi buruk 100% Balita
mendapat perawatan sesuai
standar tatalaksana gizi
buruk

2.1.4.3. Pemantauan Status


Gizi
1.Penimbangan balita D/S 63,7% balita
2.Balita naik berat 62,7% balita
badannya (N/D)
3.Balita Bawah Garis % Balita
Merah (BGM)
4.Rumah Tangga % RT
mengkonsumsi garam
beryodium
5.Ibu Hamil Kurang Energi 0,6% Bumil
Kronis (KEK)
6. Bayi usia 6 (enam ) Bayi
bulan mendapat ASI
Eksklusif
7. Bayi yang baru lahir bayi
mendapat IMD (Inisiasi
Menyusu Dini )
8 Balita pendek (Stunting) 0,58% balita

2. Upaya Pencegahan dan Pengendalian


1. Penyakit
5
2.1.5.1. Diare
1.Pelayanan Diare Balita 100% Balita Target Kasus sedikit
tercapai
2. Penggunaan oralit pada 100% Balita Target t semua diberi Semua
balita diare tercapai oralit (diare penderita
ringan) diberi oralit
3. Penggunaan Zinc pada 100% Balita
balita diare

2.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran


Pernapasan Atas)
Pemuan penderita 0% Balita Target Kasus sedikit Tetap
Pneumonia balita tidak melakukan
tercapai pencatatan
dan
pelaporan
dari jaringan
dan jejaring
2.1.5.3.Kusta
1. Pemeriksaan kontak dari 100% orang
kasus Kusta baru
2. RFT penderita Kusta 100% orang
3. Penderita baru pasca lebih Pasien
pengobatan dengan score dari
kecacatannya tidak 97%
bertambah atau tetap
5. Kasus defaulter Kusta Kuran Kasus
g
dari %
8. SD/ MI telah dilakukan % Sekol Tidak Cuti besar Jadwal ulang
screening Kusta ah terlaksa tahun 2022
na

2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus
(TB) Paru
1.Semua kasus TB yang 100% Kasus Target
ditemukan dan diobati TB tercapai
2.Penemuan terduga kasus 100% Suspe Target
TB k TB tercapai
3.Angka Keberhasilan 16,00 Pasien Target
pengobatan semua kasus % TB tidak
TB ( Success Rate/SR) tercapai
2.1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS
dan HIV/AIDS
1.Anak sekolah (SMP dan 100% anak Targe Meningkatka
SMA/sederajat) yang sudah tercapai n koordinasi
dijangkau penyuluhan (lintas
HIV/AIDS program)
2. Orang yang beresiko 100% orang
terinfeksi HIV
mendapatkan pemeriksaan
HIV

2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue


(DBD)
1. Angka Bebas Jentik lebih rumah Target Masyarakat Menggiatkan
(ABJ) dari tidak masih fogging PSN dengan
95% tercapai minded LS-LP
2. Penderita DBD ditangani 100% px
3.PE kasus DBD 100% px

2.1.5.7. Malaria
1.Penderita Malaria yang
dilakukan pemeriksaan SD
2.Penderita positif Malaria
yang diobati sesuai standar
(ACT)
3.Penderita positif Malaria
yang di follow up

2.1.5.8. Pencegahan dan


Penanggulangan Rabies
1.Cuci luka terhadap kasus
gigitan HPR
2.Vaksinasi terhadap kasus
gigitan HPR yang
berindikasi

2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi


1.IDL (Imunisasi Dasar 48% Bayi 370 259 20 54,0 - Tidak
Lengkap) tercapai
2. presentase Imunisasi 48% Desa -
Dasar Lengkap pada anak
usia(12 sd 23 bulan)
3.presentase bayi yang % Badut 370 185 0 0 - Blm - Ibu takut jika - Sosialisasi
mendaptkan antigen baru a dilukan bayinya - Sweeping
(0-11 bulan) demam/sakit - Melakukan
- Vaksin permintaan
sering ulang ke
kosong kabupaten

4. presentase anak usia (12- 80% Anak 447 3.576 72 16,1 - Tdk - Ibu takut jika - Sosialisasi
24 bulan) yang mendapat sek tercapai bayinya - Sweeping
imunisasi lanjutan baduta demam/sakit - Melakukan
- Vaksin permintaan
sering ulang ke
kosong kabupaten

5. Imunisasi T2+ pada % Anak 4851 2.425,5 60 12,3 - Tdk Kurangnya Sosialisas
WUS (15-49) sek tercapai pengetahuan kepada WUS
pentingnya tentang
imunisasi pentingnya
tetanus imunisasi
toxsoit tetanus
toxsoit
6. Imunisi TT2 Plus Bumil 85% Anak - -
(15-49 Th) sek
2.1.5.10.Pengamatan Penyakit (Surveillance
Epidemiology)
1. Laporan STP yang tepat 80% Lapor
waktu an
2.Kelengkapan laporan 80% Lapor
STP an
3.Laporan C1 tepat waktu 80% Lapor
an
4.Kelengkapan laporan C1 80% Lapor
an
5.Laporan W2 (mingguan) 100% Lapor
yang tepat waktu an
6.Kelengkapan laporan W2 100% Lapor
(mingguan) an
2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
1. Desa/ Kelurahan yang % Desa
melaksanakan kegiatan
Posbindu PTM
2.Sekolah yang ada di % Sekol
wilayah Puskesmas ah
melaksanakan KTR
3. Setiap warga negara % Orang 25 Target Sasaran Konsultasi
Indonesia usia 15 - 59 tidak terlalu tinggi? dengan Dinas
tahun mendapatkan tercapai Kesehatan
skrining kesehatan sesuai
standar
2.2. UKM PENGEMBANGAN
2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan 58.1
Masyarakat ( Perkesmas)
1.Rasio Kunjungan Rumah % KK Target Survey KS Melanjutkan
(RKR) belum masih 4 desa survey KS 3
tercapai desa tahun
2019
2.Individu dan keluarganya % Keluar
dari keluarga rawan yang ga
mendapat keperawatan
kesehatan masyarakat
(Home care)
3. Kenaikan tingkat % Keluar ` Target Frekuensi Menjadwalka
kemandirian keluarga ga belum kunjungan n kunjungan
setelah pembinaan tercapai rumah/ rumah tahun
keluarga yang 2024
masih kurang

2.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa


1.Pemberdayaan kelompok 25% kelp
masyarakat terkait program masy
kesehatan jiwa
2.Setiap orang dengan 100% pasien
gangguan jiwa (ODGJ)
berat mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar
3.Penanganan kasus 10% pasien
kesehatan jiwa melalui
rujukan ke RS / Specialis
4.Kunjungan rumah pasien 100% pasien
jiwa
5.Setiap Orang Dengan 100% pasien
Gangguan Jiwa ( ODGJ)
ringan atau Ganguan
Mental Emosional (GME)
mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar

2.2.3.Upaya Kesehatan Gigi 98.2


Masyarakat
1.PAUD/TK yang 100% PAU 34 17 34 100.0 100.0
mendapat penyuluhan/ D/ TK
pemeriksaan gigi dan mulut
2.Kunjungan ke Posyandu 100% Posy. 38 11.4 11 28.9 96.5 Tidak Pelaksana Penjadwalan
terkait kesehatan gigi dan tercapai program 2024
mulut rangkap tugas
dgn program
UKS

2.2.4.Pelayanan Kesehatan
Tradisional
1.Penyehat Tradisional 5% orang
Ramuan yang memiliki
STPT
2.Penyehat Tradisional 5% orang
Keterampilan yang
memiliki STPT
3.Kelompok Asuhan 5% desa
Mandiri yang terbentuk
4.Panti Sehat berkelompok 5% panti
yang berijin sehat
5. Fasilitas Pelayanan 5% Fasya
Kesehatan Tradisional nkestr
berkelompokyang berijin ad
6.Pembinaan ke Penyehat 50% orang
Tradisional

2.2.4.Pelayanan Kesehatan 80.0


Olahraga
1.Kelompok /klub olahraga 30% Klub 65 20 34 52.3 - 100.0
yang dibina
2.Pengukuran Kebugaran 70% CJH 36 25 36 100.0 - 100.0
Calon Jamaah Haji
3.Pengukuran Kebugaran 25% Siswa 1530 383 153 10.0 - 40.0 Target Rangkap Penjadwalan
jasmani pada anak sekolah tidak tugas dengan ulang tahunn
tercapai program jiwa 2024
dan poli
Umum

2.2.6.Pelayanan Kesehatan
Indera
2.2.6.1.Mata 79.5
1.Penemuan dan 60% Px 81 49 82 101.2 100.0
penanganan Kasus refraksi.
2.Penemuan kasus penyakit 50% Px 2817 1409 255 9.1 18.1
mata di Puskesmas
3.Penemuan kasus katarak 30% Px 53 16 53 100.0 100.0
pada usia diatas 45 tahun
4.Pelayanan rujukan mata 25% Px 255 64 123 48.2 100.0
2.2.6.2.Telinga 44.4
1.Penemuan kasus yang 60% Kasus 1 0.12 1 100.0 100.0
rujukan ke spesialis di
Puskesmas melalui
pemeriksaan fungsi
pendengaran
2.Penemuan kasus penyakit 50% Kasus 2597 1039 227 8.7 21.9
telinga di puskesmas
3.Penemuan Kasus 60% Kasus 2597 1558 176 6.8 11.3
Serumen prop

2.2.7. Pelayanan Kesehatan


Lansia
Setiap warga negara 100% Lansia 1.676 1.676 Capaia 1. Lansia risti 1. Edukasi
Indonesia usia 60 tahun ke n kadang tidak pada keluarga
atas mendapatkan skrining kegiata ada yang tentang
kesehatan sesuai standar. n mengantar pentingnya
kurang 2. Lansia lupa kesehatan
dari jadwal lansia
target posyandu 2. Sosialisasi
3. PWS jadwal
kurang posyandu
optimal, data lansia
dari Polindes, 3.
Pustu, Mengingatka
Perkesmas n kembali
belum masuk posyandu bila
jadwal sudah
dekat
4. Koordinasi
linprog
(pustu,
polindes,
perkesmas)

2.2.8. Pelayanan Kesehatan Kerja 66.7


1.Pekerja formal yang 70% Org 1937 581 917 47.3 100.0
mendapat konseling
2.Pekerja informal yang 70% Org 7203 2161 3791 52.6 100.0
mendapat konseling
3. Promotif dan preventif 70% Kegiat 0 0 0 0.0 Tidak Rangkap Penjadwalan
yang dilakukan pada an terlaksa tugas 2019
kelompok kesehatan kerja na koordinator
polu Umum
2.2.9. Kesehatan Matra
1.Hasil pemeriksaan 70% CJH 1 1 1 100.0 - Tidak
kesehatan jamaah haji 3 ada
bulan sebelum operasional masala
terdata. h
2.Terbentuknya Tim TRC % SK 1 1 1 100.0 - Tidak
[Tim Reaksi Cepat] ada
masala
h
2.3.Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP)
2.3.1. Pelayanan Non Rawat Inap 83.2
1. Angka Kontak 150 per 16702 150 194.9 197.9 - 100.0
mil
2.Rasio Rujukan Rawat <5% kasus 0.13 - 100.0
Jalan Non Spesialistik
3.Rasio Peserta Prolanis 50% persentase 50 73.20 37.20 - 100.0
Rutin Berkunjung ke FKTP kunjungan
(RPPB)
4. Setiap penderita 100% orang 6570 6570 547 8.3 - 8.3 Target Target Pencatatan
hipertensi mendapatkan tidak SUPAS pelaporan
pelayanan kesehatan sesuai tercapai terlalu tinggi. dari jaringan
standar dan jejaring.
5. Setiap penderita diabetes 100% orang 1453 1453 477 32.8 - 32.8 Target Target Pencatatan
mellitus mendapatkan tidak SUPAS pelaporan
pelayanan kesehatan sesuai tercapai terlalu tinggi. dari jaringan
standar dan jejaring.
6.Kelengkapan pengisian 100% persen 200 200 193 96.5 - 96.5
rekam medik rawat jalan tase
7.Pelayanan Persalinan 100% orang 143 143 143 100.0 - 100.0
normal satu hari (one day
care)
8. Rasio gigi tetap yang 100% gigi 14 14 42 300.0 - 100.0
ditambal terhadap gigi
tetap yang dicabut >1
9.Bumil yang mendapat 100% bumil 190 190 180 94.7 - 94.7 Target Ada bumil Sosialisasi
pemeriksaan kesehatan gigi tidak yang tidak oleh nakes
tercapai datang dan untuk ANC
pindah alamat terpadu kpd
bumil
10.Pelayanan konseling 5% orang 2244 112 127 5.7 - 100.0 Tidak Pelaksana Penunjukan
gizi tercapai program penanggungj
melanjutkan awab
studi program yang
baru

2.3.2. Pelayanan Gawat


Darurat
1.Standar jumlah dan 100% orang 14 14 14 1 -
kualitas tenaga di Unit
Gawat Darurat
2. Standar fasilitas, 80% set 5 4 4 80.0 -
peralatan, sarana, prasarana
dan obat emergensi di
UGD
3.Kelengkapan pengisian 100% berkas 521 521 505 96.9 -
informed consent dalam 24
jam setelah selesai
pelayanan

2.3.3. Pelayanan Kefarmasian 96.0


1.Kesesuaian item obat 90% item 120 108 97 80.8 -
yang tersedia dalam Fornas obat
2 . Ketersediaan obat dan 85% obat 20 17 18 90.0 -
vaksin terhadap 20 obat
indikator
3. Penggunaan obat 68% obat 360 245 240 66.7 -
rasional

2.3.4.Pelayanan laboratorium 89.1


1.Kesesuaian jenis 60% jenis 50 30 30 60.0 - 100.0
pelayanan laboratorium
dengan standar
2.Ketepatan waktu tunggu 100% menit 120 120 60 50.0 - 100.0
penyerahan hasil pelayanan
laboratorium
3.Kesesuaian hasil 100% - 108 108 71 65.7 - 65.7 Target Reagen untuk Usulan
pemeriksaan baku mutu tidak PMI pengadaan
internal (PMI) tercapai terkadang reagen PMI
habis
4. Pemeriksaan 100% orang 477 477 381 79.9 - 79.9 Target Sasaran Tetap ANC
Hemoglobin pada ibu tidak SUPAS terpadu
hamil K1 tercapai berbeda dgn
saran riil
5. Pengambilan sputum 20% orang 370 74 115 31.1 - 100.0
BTA

2.3.5.Pelayanan Rawat Inap


1.Bed Occupation 10% - - 40 40 36,.9 92.3 -
Rate(BOR) 40 %
2.Kelengkapan pengisian 100% berkas 60 60 57 95.0 - 95.0
rekam medik rawat inap
dalam 24 jam

Anda mungkin juga menyukai