Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN KESEMPATAN

TUMBUH TERHADAP AKTIVITAS HEDGING Pada Perusahaan Badan


Usaha Milik Negara (BUMN) Tahun 2012-2016
Shela pitangga 1

Siti puryandani 2
shelapitangga@gmail.com
Program Studi Manajemen, STIE Bank BPD Jateng.

ABSTRAK

Hedging merupakan suatu tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang bertransaksi secara
internasional untuk meminimalkan risiko kurs yang dihadapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui signifikansi pengaruh profitabilitas, leverage, dan kesempatan tumbuh perusahaan
terhadap aktivitas hedging pada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun 2012-2016.
Sampel penelitian ini mengambil sebanyak 19 perusahaan BUMN yang terdaftar di Busra Efek
Indonesia selama periode 2012-2016 dengan menggunakan metode purpose sampling, data yang
digunakan adalah data sekunder,dan kemudian menggunakan teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi logistic. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa variabel
profitabilitas, dan leverage secara signifikan berpengaruh positif terhadap aktivitas hedging,
sedangkan variabel kesempatan tumbuh perusahaan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap aktivitas hedging.
Kata kunci : hedging, Profitabilitas, Leverage, dan Kesempatan tumbuh

ABSTRACT

Hedging is an action that can be done by companies that transact internationally to minimize the
risk of exchange rate encountered. The purpose of this study is to know the significance of the effect
of profitability, leverage, and growth opportunities of the company on hedging activities in Badan
usaha Milik Negara (BUMN) in 2012-2016. The sample of this study took as many as 19 SOE
companies listed in Busra Efek Indonesia during the period 2012-2016 using purposive sampling
method, the data used is secondary data, and then using the analysis technique used in this study is
logistic regression analysis. Based on the results of the analysis found that the profitability, and
leverage variables significantly positively influence the hedging activity, while the growth
opportunity variable of the company has a positive but not significant effect on hedging activity.
Keywords: hedging, Profitability, Leverage, and grow Opportunity.

PENDAHULUAN baik modal maupun barang antar negara.


Mekanisme yang terjadi dalam perdagangan
Perkembangan globalisasi yang melanda Internasional yaitu adanya penyerahan barang
diseluruh negara di dunia membuat bisnis dan adanya pembayaran sejumlah uang diantara
internasional menjadi peluang yang semakin kedua negara yang melakukan transaksi.
menarik, ekonomi internasional yang semakin Transaksi perdagangan internasional berbeda
pesat ditandai dengan adanya arus perdagangan dengan transaksi perdagangan dalam negeri
karena pada transaksi perdagangan internasional suatu perusahaan yang mengalami terjadinya
melibatkan beberapa negara. Pembayaran yang risiko tersebut, selain itu risiko juga dapat
dilakukan secara tunai dapat juga terjadi hutang didifinisikan dengan berbagai cara. Widyagoca (
impor diikuti dengan perjanjian pembayaran 2016) mengatakan bahwa Risiko dapat di
dalam mata uang asing tertentu serta batas definisikan sebagai suatu peristiwa atau
waktu yang disepakati, sehingga negara yang kejadian yang merugikan. Kerugian perusahaan
memiliki hutang impor harus menukarkan mata dapat dilihat di dalam laporan keuangan yang
uang domestiknya sebelum melakukan memperlihatkan beban akibat eksposur valuta
pembayaran. Dalam hal ini perusahaan yang asing, kerugian nilai tukar mata uang asing
melakukan perdagangan Internasional akan dapat dilihat dari laba yang menurun dari
menghadapi masalah yang lebih rumit dari pada laporan keuangan suatu perusahaan.
ketika perusahaan hanya berurusan dengan Perkembangan nilai tukar rupiah melemah
pasar domestik. pada kuartal 1 menuju kuartal 2 tahun 2013.
Setiap negara pasti menginginkan Sebelum Mei, nilai tukar rupiah dibawah
perekonomianya tetap tumbuh dan berkembang, Rp.9.700 per dollar AS, dan sejak september di
pertumbuhan ekonomi didorong oleh beberapa atas Rp. 10.000 per dollar AS. Di penghujung
faktor, diantaranya kinerja ekspor yang 2013, nilai tukar rupiah anjlok ke level terendah
meningkat, investasi yang membesar, serta lima tahun terakhir. Melemahnya rupiah dipicu
perluasan lapangan pekerjaan, dan masih oleh masih tingginya permintaan valuta asing
banyak lainya. Faktor ini sangat rentan terhadap domestik di tengah pasokan yang terbatas. Hal
perubahan kurs, ketika perubahan kurs mata ini menimbulkan ketidak seimbangan dipasar
uang akan berarti pula mengubah target dan valas domestik.
kinerja ekonomi makro. Sehubungan dengan Fluktuasi nilai tukar dapat dihindari
nilai kurs valuta asing setiap negara berfluktuasi dengan menggunakan hedging. Menurut Dewi
terhadap negara lainnya maka terjadilah ketidak (2016) Hedging dalam dunia keuangan dapat
pastian dalam pembayaran perdagangan diartikan sebagai suatu strategi yang dilakukan
internasional karena nilai transaksi dapat untuk mengurangi atau meniadakan risiko pada
berubah sejalan dengan fluktuasi kurs valuta suatu investasi lain. Secara umum, Hedging
asing tersebut. Jika mata uang asing mengalami dapat diartikan sebagai tindakan untuk
depresiasi terhadap mata uang asing yang membatasi risiko dan eksposur. Prinsip dari
bersangkutan maka nilai hutang impor menjadi hedging adalah menutupi kerugian posisi aset
meningkat. Untuk menghindari hal demikian, awal dengan keuntungan dari posisi instrument
banyak perusahaan yang bergerak pada bidang hedging. Strategi hedging yang digunakan oleh
ekspor impor di suatu negara berusaha untuk perusahaan atas transaksi-transaksi
melakukan teknik hedging atau lindung nilai. keuangannya salah satunya yaitu menggunakan
Menurut (Hanafi:2014:1) Risiko muncul alternatif instrument derivative. Derivatif
karena ada kondisi ketidak pastian dapat merupakan kontrak antara dua pihak untuk
tercermin dari fluktuasi pergerakan yang tinggi, membeli atau menjual sejumlah barang pada
semakin tinggi fluktuasi, semakin besar tingkat tanggal yang telah disepakati dimasa yang akan
ketidakpastiannya. Perubahan nilai mata uang datang dengan harga yang telah disetujui saat ini
asing yang tidak terduga dapat berdampak pada Jiwandhana (2016) .
penjualan, harga, dan laba eksportir dan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara
importir. Hal ini menjadi risiko utama dan juga memiliki strategi lindung nilai melalui
sebagai jalan keluar untuk melakukan hedging instrumen natural hedging serta instrumen
pada perusahaan yang terlibat transaksi ekspor lindung nilai seperti opsi, forward, swap.
impor maupun perusahaan yang memiliki utang Kebijakan lindung nilai pada perusahaan
luar negeri. Risiko perusahaan dapat diketahui BUMN mengacu pada peraturan Menteri
dengan mengukur eksposur, menurut Astriyanti BUMN NO. PER-09/MBU/2013 tentang
(2017) eksposur dapat diartikan sebagai objek kebijakan Umum Transaksi Lindung Nilai
rentan yang berdampak buruk terhadap kinerja BUMN, Peraturan Bank Indonesia (PBI) NO.
16/18/PBI/2014 tentang Transaksi Lindung perusahaan yang diakibatkan oleh peningkatan
Nilai Kepada Bank dan Peraturan PBI Mo. kewajiban perusahaan, dengan risiko yang
17/15/PBI/2015 tentang Transaksi valuta asing semakin besar, maka perusahaan perlu untuk
terhadap Rupiah antar bank dan pihak domestik. mengambil keputusan yang strategis terkait
Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter manajemen risiko agar perusahaan dapat
menerbitkan peraturan BI Nomor terhindar dari adanya risiko yang dapat
17/3/PBI/2015 Surat Edaran Nomor membuat perusahaan mengalami kerugian yang
17/11/DKSP Tahun 2015 tentang kewajiban signifikan. Salah satu tindakan dalam
penggunaan Rupiah di wilayah Negara manajemen risiko adalah penggunan instrumen
Kesatuan republik Indonesia. Penetapan derivatif untuk aktivitas hedging.
kebijakan tersebut untuk mendukung agar Menurut hasil penelitian terdahulu Putro
tercapainya kestabilan nilai tukar rupiah. ( 2012) kesempatan tumbuh berpengaruh positif
Profitabilitas berpengaruh terhadap terhadap keputusan Hedging. perusahaan yang
keputusan Hedging, karena perusahan yang memiliki kesempatan tumbuh yang baik, akan
memiliki tingkat keuntungan lebih tinggi lebih banyak memerlukan modal untuk
cenderung cepat untuk melakukan ekspansi mengembangkan bisnisnya, salah satu modal
bisnisnya, perusahan yang mengembangkan berasal dari modal eksternal perusahaan yaitu
bisnis internasional akan mengalami utang, ataupun penanaman modal dari investor.
kemungkinan keuntungan yang lebih besar, Karena semakin tinggi growth opportunities
semakin besar peluang keuntungan maka akan semakin besar risiko yang dihadapi
semakin besar pula risiko yang dihadapi, dengan perusahaan karena dengan melihat kesempatan
kondisi pasar internasional sangat dinamis maka tumbuh perusahaan itu baik akan
setiap perusahaan yang melakukan transaksi mengindikasikan pandangan investor terhadap
dapat menyebabkan kerugian besar terhadap nilai perusahaan, perusahan yang dipandang
perusahan yang melakukan transaksi dalam baik, sahamnya akan dijual lebih tinggi
jumlah besar. Oleh karena itu perusahaan harus dibandingkan nilai bukunya. Peluang investasi
selalu mengurangi risiko dengan melakukan kebutuhan dana akan semakin besar dan
keputusan hedging Jiwandhana (2016). memungkinkan arus kas internal perusahaan
Leverage dinyatakan berpengaruh positif tidak mencukupi untuk investasi. Utang
terhadap keputusan hedging oleh Shaari et al merupakan salah satu cara efektif untuk
(2013) Penggunaan utang mampu mengungkit mendapatkan suntikan dana secara cepat, namun
kemampuan perusahaan untuk meningkatkan hal tersebut akan membawa dampak baru bagi
kinerja perusahaan, ketersediaan dana tersebut perusahaan yaitu timbulnya risiko tambahan
dapat menjalankan operasional perusahaan dari pengguna utang tersebut, yaitu seperti
seperti kebutuhan operasional, ekspansi usaha, fluktuasi suatu komoditas, valuta asing dan suku
dan lain-lain. Karena terpenuhinya dana untuk bunga. Untuk meminimalkan risiko tersebut
operasional perusahaan, maka perusahaan dapat perusahan dapat menggunakan hedging untuk
memperoleh keuntungan yang lebih besar. melindungi hutangnya, maka semakin tinggi
Namun semakin tinggi proporsi tingkat utang market to book value suatu perusahaan semakin
terhadap modal sendiri, maka akan berpengaruh besar penggunaan instrumen derivatif valuta
terhadap besarnya risiko yang timbul. Eksposur asing.
valas yang tinggi di hadapi oleh perusahan yang
pendapatannya berasal dari uang lokal dan LANDASAN TEORI DAN
mempunyai utang yang didominasi oleh mata PENGEMBANGAN HIPOTESIS
uang asing. Mata uang asing yang terapresiasi
dapat menimbulkan hutang dalam mata uang Rasio profitabilitas dapat mengungkapkan
lokal mengalami peningkatan, karena efektivitas manajemen dalam mengoperasikan
memerlukan lebih banyak jumlah nominal untuk bisnisnya. Rasio ini secara luas digunakan
membayar hutang tersebut. Terjadinya risiko sebagai indikator keberhasilan bisnis (Fitriyah
kesulitan keuangan yang akan dihadapi oleh dan Hariyati: 2013). Rasio profitabilitas adalah
sekelompok rasio yang memperlihatkan membayar kewajiban jangka panjangnya atau
pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan
aktiva dan hutang terhadap hasil operasi, dilikuidasi. Ketergantungan yang tinggi
Brigham dan Houston (2013:89). terhadap pendanaan utang dapat menimbulkan
kegagalan bisnis, Boone dan Kurtz 2007:263
Profitabilitas adalah perusahaan dalam (Fitriyah dan Hariyati: 2013).
mengindikasikan efektivitas dan efisien
perusahaan dalam menggunakan asetnya, karena Debt to equity ratio sendiri merupakan
rasio profitabilitas menunjukkan kapabilitas salah satu ukuran yang paling mendasar dalam
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan keuangan perusahan. Rasio ini merupakan
berdasarkan penggunaan aset.(Widarjo dan pengujian yang baik bagi kekuatan keuangan
Doddy, 2009). Perusahaan dengan tingkat perusahaan. Tujuan rasio ini adalah untuk
keuntungan yang lebih tinggi cenderung lebih mengukur bauran dana dalam neraca dan
cepat melakukan ekspansi bisnisnya karena membuat perbandingan antara dana yang
kondisi pasar internasional sangat dinamis maka diberikan oleh pemilik (ekuitas) dan dana yang
setiap perubahan kecil yang terjadi dapat dipinjam atau hutang. Hutang meningkatkan
menyebabkan kerugian besar terhadap laba sebuah perusahan namun juga akan
perusahaan yang melakukan transaksi dalam meningkatkan risiko yang dihadapi oleh
jumlah besar. perusahaan tersebut.

Perusahaan dengan profitabilitas yang Risiko hutang yang tinggi membuat


tinggi akan cenderung memperluas usahanya perusahaan tersebut mempunyai banyak
untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, alternatif pendanaa dalam mendanai segala
semakin luas aktivitas perusahaan akan semakin macam kegiatan perusahaan, baik dari
tinggi pula risiko yang dihadapi. Dengan kata kebutuhan operasional maupun kebutuhan
lain perusahaan yang memiliki profitabilitas ekspansi yang membuat perusahaan tersebut
tinggi kemungkinan lebih besar menghadapi semakin besar. Ketersediaan dana tersebut
risiko, dengan kondisi pasar internasional sangat memperlancar aliran kas yang mendukung
dinamis maka setiap perusahaan yang segala macam kegiatan untuk menjawab
melakukan transaksi dapat menyebabkan permintaan pasar dan meningkatkan
kerugian besar terhadap perusahan yang profitabilitas. Akan tetapi hal tersebut
melakukan transaksi dalam jumlah besar. Oleh menimbulkan permasalahan baru yaitu
karena itu perusahaan harus selalu mengurangi meningkatnya biaya kebangkrutan, biaya
risiko dengan melakukan keputusan hedging, keagenan, tingkat pengembalian bunga yang
Jiwandhana dan Triarryati (2016), didukung lebih tinggi, dan terciptanya asimetri informasi
oleh hasil penelitian Aretz et al (2007), dan sesuai dengan pernyataan Franco Modigliani
Calrk (2010). dan Milton Milter (Teori MM). Dengan
meningkatnya permasalahan sesuai teori MM,
H1 : Semakin tinggi Profitabilitas maka maka akan meciptakan adanya eksposur
semakin besar aktivitas hedging. transaksi valuta asing (Putro, 2012).

Rasio leverage mengukur sejauh mana Guniarti (2014) menemukan bukti empiris
perusahaan bergantung pada pendanaan utang. bahwa leverage berpengaruh positif terhadap
Jika manajemen memanfaatkan utang yang prediksi profitabilitas aktivitas hedging.
terlalu besar dalam pendanaan operasi semakin tinggi tingkat leverage sebuah
perusahaan, masalah yang mungkin timbul perusahaan, maka akan semakin besar tindakan
adalah dalam pelunasan pinjaman yang tersisa heding yang dilakukan perusahaan tersebut. Hal
dan bunganya di masa depan (Fitriyah dan tersebut didukung oleh Nuzul dan Lautiana
Hriyati: 2013). Menurut Harahap, 2004:303 (2015), dan Sianturi dan Pangestuti (2015) yang
dalam (Fitriyah dan Hariyati) rasio leverage menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam signifikan terhadap aktivitas hedging.
H2 : Semakin tinggi leverage maka Penelitian yang dilakukan Mediana dan
semakin besar aktivitas hedging. Muharam (2016) mendapatkan hasil bahwa
growth opportunities memiliki pengaruh positif
Perusahaan yang mempunyai dan signifikan terhadap keputusan hedging.
pertumbuhan yang tinggi cenderung akan hasil tersebut didukung oleh penelitian yang
menginvestasikan kembali ke dalam dilakukan oleh Dewi dan Purnawati (2016) yang
perusahaan. Semakin tinggi tingkat menyatakan bahwa growth opportunities
pertumbuhan, maka semakin tinggi kebutuhan berpengaruh positif terhadap aktivitas hedging
dana untuk investasi. Untuk itu perusahaan akan dengan instrumen derivatif.
menggunakan laba yang diperoleh untuk
membiayai investasinya, daripada membagikan H3 : Semakin tinggi Kesempatan tumbuh
dividen (Pribadi,2012). Kesempatan tumbuh maka semakin besar aktivitas hedging.
yang tinggi menunjukan peluang perusahaan
untuk maju kian besar, sehingga untuk METODE PENELITIAN
menjawab kesempatan tersebut, kebutuhan dana 3.1. Populasi dan Sampel
dalam jumlah yang cukup besar untuk Populasi adalah wilayah generalisasi yang
membiayai pertumbuhan tersebut di masa yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai
akan datang akan sangat dibutuhkan (Putro, kualitas dan karakteristik tertentu yang
2012). Hal tersebut akan berbeda bila ditetapkan oleh penelitian untuk mempelajari
perusahaan yang memiliki tingkat kesempatan dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono
tumbuh perusahaan yang rendah sehingga tidak 2011 :80).s Populasi dalam penelitian ini adalah
membutuhkan pembiayaan eksternal. perusahaan Badan Usaha Milik negara (BUMN)
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan
Proksi pengukuran variabel kesempatan rentang waktu periode 2012-2016.
tumbuh pada penelitian ini adalah MTBV Penentuan sampel dipilih dari populasi
( Market To Book Value), pengertian Market To yaitu perusahaan yang memenuhi beberapa
Book rasio tersebut juga Price to book value kriteria-kriteria dengan metode purposive
menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006) sampling (pemilihan sampel dengan kriteria
merupakan perbandingan antara harga pasar dan tertentu) sebagai berikut :
nilai buku. Untuk perusahaan-perusahaan yang 1. Perusahaan BUMN yang terdaftar di
berjalan dengan baik, umumnya rasio ini Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
mencapai diatas satu, yang menunjukan bahwa periode tahun 2012 sampai dengan
nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. 2016 .
Semakin besar rasio PBV semakin tinggi 2. Perusahaan BUMN yang menerbitkan
perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif Laporan Keuangan selama periode
dibandingkan dengan dana yang telah 2012 sampai dengan 2016.
ditanamkan diperusahaan.Market to book ratio 3. Perusahaan BUMN yang memiliki
(MTB) merupakan rasio yang termasuk kedalam data sesuai dengan variabel penelitian
rasio pasar. Rasio ini adalah rasio yang sering selama periode tahun 2012 sampai
dipergunakan dipasar modal. Rasio ini dengan tahun 2016.3.2. Variabel
menggambarkan kondisi atau keadaan prestasi Penelitian dan Pengukuran
perusahaan dipasar modal. Indikator ini Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan
biasanya digunakan untuk mengukur tingkat adalah data sekunder. Data sekunder adalah data
ketertarikan terhadap harga saham tertentu oleh yang diperoleh dari pihak lain dan tidak
investor. Rasio ini menunjukan perbandingan diperoleh dari peneliti dan subyek penelitian
harga saham dipasar dengannilai buku saham yang biasanya berupa data laporan yang telah
tersebut yang di gambarkan di Neraca. Semakin tersedia. Metode pengumpulan data dalam
tinggi rasio yang didapat, maka semakin tinggi penelitian ini adalah dengan metode
pula minat investor untuk membeli saham dokumentasi.Dokumentasi yaitu mengumpulkan
tersebut. data dengan cara mencatat dokumen yang
berhubungan dengan penelitian ini. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah laporan Penelitian ini menggunakan data laporan
keuangan perusahaan Badan Usaha Milik keuangan dan laporan tahunan selama periode
Negara tahun 2012-2016 dinyatakan dalam 2012-2016 dari perusahaan Badan Usaha Milik
variabel dummy, apanila perusahaan Negara (BUMN). Sampel yang digunakan
menggunakan instrumen derivatif sebagai sebanyak 19 sampel. Data dianalisis dengan
aktivitas hedging, maka diberi angka 1 untuk menggunakan Analisis Regresi Logistik. Dalam
perusahaan yang melakukan aktivitas hedging, hal ini akan disajikan hasil dari analisis data
sedangkan angka 0 untuk perusahaan yang tidak berdasarkan pengamatan sejumlah variabel yang
melakukan aktivitas hedging. digunakan dalam analisis regresi logistik.
Dalam penelitian ini profitabilitas
dihitung dengan Return on Asset (ROA). Variabel dependen yang digunakan dalam
Penggunaan Return on Asset (ROA) penelitian ini adalah Hedging (Y), sedangkan
dikarenakan ROA adalah rasio yang variabel independen dalam penelitian ini
mencerminkan efektivitas kinerja suatu menggunakan variabel Profitabilitas (X1),
perusahaan untuk mendapatkan keutungan. leverage (X2), dan kesempatan tumbuh (X3),
Return on Asset dapat di hitung dengan namun yang ditampilkan dalam bagian statistik
menggunakan rumus yang dikutip dar buku deskriptif ini hanyalah variabel independen,
( Wiagustini, 2010:84). Profitabilitas, leverage, dan Kesempatan
tumbuh. Hal ini dikarenakan variabel hedging
(Y) diukur dengan skala nominal merupakan
pengukuran skala kategori atau kelompok
(Ghozali ,2016). Angka ini hanya berfungsi
sebagai label kategori semata tanpa nilai
Leverage dalam penelitian ini dihitung instrinsik, oleh sebab itu, tidak tepat untuk
dengan Debt to Equity Ratio (DER). menghitung nilai rata-rata dan standar deviasi
Penggunaan Debt to Equity Ratio dikarenakan dari variabel hedging (Y).
DER adalah rasio yang paling tepat untuk
menggambarkan struktur modal perusahaan dan Tabel 1
dapat menunjukkan kondisi keuangan Statistik Deskriptif
perusahaan. Debt to Equity Ratio dapat di Sumber : data sekunder diolah, 2017
hitung dengan rumus yang dikutip dari buku
tabel 1 menunjukkan bahwa hasil statistic
(Wiagustini,2010:83).

Minimu Maximu Std.


N m m Mean Deviation
Profitabilita 95 -10,770 24,369 5,708 6,361925
Pertumbuhan yang tinggi akan lebih
s 99
banyak membutuhkan dana terutama dana
eksternal untuk memenuhi kebutuhan Leverage 95 33,847 1139,58 284,7 278,7054
investasinya atau untuk memenuhi kebutuhan 3 0915 26
untuk membiayai pertumbuhanya. Proksi yang Kesempatan 95 ,187 25,192 2,528 2,711294
dihunakan untuk mengukur kesempatan tumbuh _Tumbuh 57
perusahaan atau growth opportunity adalah Valid N 95
MVE/BVE yaitu perbandingan antara Market
(listwise)
Value of Equity dan Book Value of Equity.
Menurut ( Sianturi ,2015) dan (Putro, 2012). deskriptif dari variabel profitabilitas diketahui
Kesempatan tumbuh perusahaan yang tinggi bahwa rentang terendah (minimum) -10,770
menunjukkan nilai pasar yang semakin baik yang dimiliki perusahaan Garuda Indonesia
diantara perusahaan lainnya. (Persero) Tbk tahun 2014, sedangkan rentang
tertinggi (maximum) adalah 24,369 yang
Analisis Data dimiliki perusahaan Krakatau Steel(Persero)
Tbk tahun 2015. Untuk nilai rata-rata (mean) adanya kesenjangan yang cukup besar dari
variabel profitabilitas dalam presentase sebesar peluang pertumbuhan perusahaan yang terendah
5,70899 yang mengindikasi bahwa rata-rata dan tertinggi sehingga penyebaran datanya tidak
perusahaan sampel memiliki laba konprehensif normal.
lebih tinggi dibandingkan dengan total aktiva.
Nilai standar deviasi sebesar 6.361925 yang Berdasarkan hasil analisis pada metode
lebih besar dari nilai rata-rata 5,70899 regresi menunjukkan bahwa nilai konstanta
mempunyai arti bahwa penyimpangan data yang sejumlah -6,459, sedangkan nilai konstanta
terjadi tinggi atau adanya kesenjangan yang variabel profitabilitas 0,264, nilai konstanta
cukup besar dari profitabilitas perusahaan yang variabel leverage 0,008, dan nilai konstanta
terendah dan tertinggi sehingga penyebaran pada variabel kesempatan tumbuh 0,138,
datanya tidak normal. sehingga dapat diketahui model regresi logistik
adalah sebagai berikut:
Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil
statistic deskriptif dari variabel leverage
diketahui bahwa retang terendah (minimum) = -6,459 + 0,264 X1+ 0,08 X2+0,138
33.847 yang dimiliki perusahaan PT. Timah X3
Tbk tahun 2012, sedangkan rentan tertinggi
(maximum) adalah 1139.583 yang dimiliki
perusahaan Bank Tabungan Negara Tbk tahun Tabel 2
2015. Untuk nilai rata-rata (mean) variabel Uji Hipotesis
leverage dalam presentase sebesar 284.70915
yang mengindikasi bahwa rata-rata perusahaan
sampel memiliki komposisi modal dari hutang
yang lebih tinggi dibandingkan total modal yang
dimilikinya. Nilai standar deviasi sebesar
278.705426 yang lebih kecil dari nilai rata-rata Sumber : data sekunder diolah, 2017
284.70915 mempunyai arti bahwa
penyimpangan data yang terjadi rendah atau Pengujian hipotesis H1 memperlihatkan
tidak adanya kesenjangan yang cukup besar bahwa hasil regresi variabel ukuran perusahaan
dari leverage perusahaan yang terendah dan memiliki koefisien regresi sebesar 0,2640
tertinggi sehingga penyebaran datanya normal. dengan nilai signifikansi 0,003 yang
menunjukkan lebih kecil dari 0,05. Karena nilai
Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil signifikansi pengujian lebih kecil dari 0,05
statistic deskriptif dari variabel kesempatan (0,003 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima.
tumbuh perusahaan diketahui bahwa rentang Hal ini berarti ukuran profitabilitas perusahaan
terendah (minimum) adalah 0,187 yang dimiliki memiliki pengaruh positif dan signifikan
perusahaan Krakatau steel Tbk tahun 2015, terhadap aktivitas hedging.
sedangkan rentang tertinggi (maximum) adalah
25.192 yang dimiliki perusahaan PT. Indofarma Pengujian hipotesis H2 memperlihatkan
Tbk tahun 2016. Untuk nilai rata-rata (mean) bahwa hasil regresi variabel leverage memiliki
variabel peluang kesempatan tumbuh dalam koefisien regresi sebesar 0,008 dengan nilai
persentase sebesar sebesar 2.52857, hal ini signifikansi 0,000 yang menunjukkan lebih
mengindikasikan bahwa rata-rata perusahaan kecil dari 0,05. Karena nilai signifikansi
sampel memiliki peluang kesempatan tumbuh pengujian lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05)
yang tertinggi tercermin dari lebih tingginya maka H0 ditolak dan H2 diterima. Hal ini berarti
harga pasar dibandingkan nilai buku saham leverage memiliki pengaruh positif dan
yang diterbitkan perusahaan. Nilai standar signifikan terhadap aktivitas hedging.
deviasi sebesar 2.711294 yang lebih besar dari Pengujian hipotesis H3 memperlihatkan
nilai rata-rata 2.52857 mempunyai arti bahwa bahwa hasil regresi variabel kesempatan tumbuh
penyimpangan data yang terjadi tinggi atau perusahaan memiliki koefisien regresi sebesar
0,138 dengan nilai signifikansi 0,290 yang ditolak. Hal ini berarti kesempatan tumbuh
menunjukkan lebih besar dari 0,05. Karena nilai perusahaan berpengaruh positif dan tidak
signifikansi pengujian lebih besar dari 0,05 signifikan terhadap aktivitas hedging.
(0,290 > 0,05) maka H0 diterima dan H3

Pengaruh profitabilitas terhadap aktivitas


HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN hedging.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan Book value of equity sebagai proksi dari
menunjukkan bahwa return on asset sebagai kesempatan tumbuh perusahaan memiliki
proksi dari profitabilitas memiliki pengaruh pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
positif dan signifikan terhadap variabel variabel dependen yaitu aktivitas hedging
dependen yaitu aktivitas hedging dengan dengan menggunakan instrument derivative.
menggunakan instrument derivative. Hasil ini Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama
menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang yang menyebutkan bahwa semakin tinggi
menyebutkan bahwa semakin tinggi kesempatan tumbuh maka semakin besar
profitabilitas maka semakin besar aktivitas aktivitas hedging, ditolak. Hal ini berarti bahwa
hedging, diterima. Hal ini dibuktikan dengan semakin tinggi atau rendahnya kesempatan
nilai rata-rata variabel profitabilitas pada tahun tumbuh perusahaan, maka tidak akan
2012-2016 adalah sebesar 5,7% hal ini berpengaruh terhadap aktivitas lindung nilai
mengindikasi bahwa rata-rata perusahaan dengan instrumen derivatif. Hal ini dibuktikan
sampel dari variabel profitabilitas berskala besar nilai rata-rata variabel kesempatan tumbuh
tercermin dari tingginya laba komprehensif perusahaan pada tahun 2012-2016 adalah
yang diperoleh perusahaan dibanding total sebesar 2,5%, mengindikasi bahwa rata-rata
aktiva perusahaan, serta nilai rata-rata variabel perusahaan sampel dari variabel kesempatan
profitabilitas diatas nilai terendah. tumbuh perusahaan berskala rendah tercermin
dari rendahnya harga pasar dibandingkan
Pengaruh Leverage terhadap aktivitas hedging. dengan nilai buku saham yang diterbitkan
perusahaan. Sedangkan nilai signifikansi
Berdasarkan hasil pengujian, variabel menunjukkan nilai signifikan lebih besar dari
debt to equity ratio yang merupakan proksi dari 0,05, artinya variabel kesempatan tumbuh tidak
leverage memiliki pengaruh positif dan sigfnifikan terhadap aktivitas lindung nilai. Hal
signifikan secara statistic terhadap keputusan ini disebabkan karena fenomena data ataupun
hedging. Hasil ini menunjukkan bahwa periode penelitiian yang kurang panjang. bahwa
hipotesis kedua yang menyebutkan bahwa probabilitas fenomena data atau diperlukan
semakin tinggi leverage maka semakin besar periode waktu penelitian yang lebih panjang
aktivitas hedging, diterima. Hal ini dibuktikan sehingga diharapkan data yang dikumpulkan
dengan nilai rata-rata variabel leverage pada lebih dapat mewakili keadaan riil.
tahun 2012-2016 adalah sebesar 284,7% hal ini
mengindikasi bahwa rata-rata perusahaan Saran
sampel dari variabel leverage berskala besar Berdasarkan keterbatasan yang ada
tercermin dari tingginya total hutang perusahaan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan
dibanding total modal perusahaan itu sendiri. saran sebagai berikut:
Pengaruh kesempatan tumbuh terhadap 1. Dalam penelitian selanjutnya
aktivitas hedging. diharapkan mampu memperbanyak
data perusahaan Badan usaha milik
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis negara yang digunnakan agar dapat
menunjukkan bahwa Market Value of equity lebih menggambarkan pengaruh
variabel independen terhadap Dewi, Ni Komang Reni Utami dan Ni Ketut
variabel dependen dalam setiap jenis Purnawati, (2016), Pengaruh Market to
perusahaan. book Value dan Likuiditas terhadap
Keputusan hedging pada perusahaan
2. Untuk penelitian selanjutnya dapat
Manufaktur di BEI,Fakultas ekonomi
menggunakan data primer dengan
dan Bisnis Udayana (Unud), Bali-
menyebarkan kuesioner atau
Indonesia.Vol.5. No.1
melakukan wawancara langsung
dengan pihak manajemen, agar Fitriyah, Ida dan Hariyati, (2013). Pengaruh
variabel yang digunakan tidak hanya Rasio Keuangan Terhadap Financial
berasal dari data sekunder saja. Distress Pada Perusahaan Properti dan
Sehingga diharapkan penelitian Real Estate. Jurnal Ilmu Manajemen
selanjutnya dapat memprediksi Volume 1, Nomor 3, tahun 2013.
penyebab perusahaan melakukan
keputusan hedging dengan lebih Guniarti, fay, (2016), faktor-Faktor yang
tepat. Mempengaruhi Aktivitas Hedging dengan
3. Penelitian selanjutnya dapat Instrumen Derivatif Valuta Asing,
menambah periode penelitian dengan JDMVol.5, No.1, 2014, pp:64-79, ISSN :
periode yang lebih panjang, agar 2337-5434
penelitian selanjutnya bisa Ghozali, Imam, (2016). Aplikasi Analisis
memperbanyak jumlah sampel yang Multivariate dengan Program IBM SPSS
akan diteliti dan dapat diperoleh 23. Edisi keDelapan. Badan Penerbit
konsistensi dari hasil penelitian. Universitas Diponegoro: Semarang.
DAFTAR PUSTAKA Hanafi, M Mahmud, (2014), Manajemen
Aretz Kevin, Shonke M. Bartram and Gunter Risiko. Edisi Ketiga, Yogyakarta: Upp STIM
Dufey. 2007. Why hedge? Rationales YKPN
for corporate hedging and value
implication. Journal of Financial Jiwandhana, R. S. P. and N. Triaryati (2016).
Research, 8(5):pp:434-449. "Pengaruh Leverage dan Profitabilitas
Terhadap Keputusan Hedging
Astyrianti, N. N. and G. M. Sudiartha (2017). Perusahaan Manufaktur Indonesia." E-
"Pengaruh Leverage, Kesempatan Jurnal Manajemen Unud Vol. 5(No.1):
Tumbuh, Kebijakan Dividen dan 31-58.
Likuiditas Terhadap Keputusan
Hedging PT. UNILEVER TBK." E- M.Chabachib, Septama Hardanto Puro, (2012).
Jurnal Manajemen Unud 6(3): 1312- Analisis faktor-faktor yang
1339. mempengaruhi penggunaan Instrumen
Derivatif sebagai pengambilan
Brigham, Eugene and Joel F. Huston (2010). keputusan Hedging.Fakultas Ekonomi
Dasar-dasar Manajemen Keuangan, dan Bisnis Universitas
Edisi kesebelas. Jakarta : Salemba Diponegoro.Vol.1. No.1
Empat
M.bisnis.com/kalimantan/read/
Clark, E., & Mefteh, S. (2010). Foreign 20160531/441/552847/lindung-nilai-bumn-
Currency derivatives Use, Firm Value masih-minim
and the effect of the Exsposure Profile :
Evidence from France. International Putro Hardanto, (2012),Analisis Faktor yang
Journal of Business, 15(2). mempengaruhi Penggunaan Instrumen
Derivatif sebagai Pengambilan
Keputusan Hedging (Studi Kasus pada
perusahaan Automotive and Allied
Product yang terdaftar di BEI Periode
2006-2010), Skripsi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro,
Semarang
Shaari, Noor Azuzah, Nurfadhilah Abu Hasan
Yamuna Rani Palanimally dan Rames
Kumar Moona Haji Mohamed, (2013).
The Determinants of Derivative usage :
A study on Malaysian Firms.
Interdisciplinary Journal Of
Contemporary research in
Busniess.5(2):pp:300-316.
Widyagoca, I. G. P. A. and P. V. Lestari (2016).
"Pengaruh Leverage, Growth
Opportunities, dan Liquidity Terhadap
Pengambilan Keputusanedging PT.
INDOSAT TBK." E-Jurnal Manajemen
Unud 5(2): 1282-1308.
www.idx.co.id. Annual report perusahaan
Manufaktur. Retrived 28 Desember 2016
www.bumninsight.co.id/finansial/multifinance/
pelindo-iii-sosialisasikan-aturan-wajib-rupiah
www.market.bisnis.com/read/
20150410/93/421485/mitigasi-risiko

Anda mungkin juga menyukai