Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh

data, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam

pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dengan

menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan

yang diinginkan. Disamping itu penggunaan metode tergantung kepada

permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode

dilihat dari efektivitasnya, efisiensinya dan relavansinya metode tersebut. Suatu

metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya

perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan. Sedangkan suatu metode

dikatakan efisien apabila penggunaan waktu, fasilitas, biaya, dan tenaga dapat

dilaksanakan sehemat mungkin namun dengan hasil yang maksimal. Metode

dikatakan relevan apabila waktu penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang

hendak dicapai tidak terjadi penyimpangan.

Dalam hal ini Arikunto (2006:160) menjelaskan bahwa: “Metode

penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

penelitiannya”. Dalam suatu penelitian, untuk dapat mencari jawaban terhadap

masalah penelitian diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan tujuan

penelitian. Terdapat beberapa bentuk metode penelitian yang biasa digunakan

16
17

dalam penelitian suatu masalah seperti metode historis, deskriptif, eksperimen,

dan penelitian tindakan kelas.

Metode penelitian harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan

penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

tindakan kelas. Menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja (2008:11) menjelaskan

bahwa:

“...penelitian tindakan kelas, adalah penelitian yang mengkombinasikan


prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang
dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami
apa yang sedang terjadi, sambil terliat dalam sebuah proses perbaikan dan
perubahan”.

Metode PTK merupakan metode metode penelitian yang bersifat reflektif

yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu untuk

meningkatkan dan upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh guru

melalui tindakan-tindakan dalam proses pembelajaran yang diselenggarakan. Hal

ini seperti yang diungkapkan oleh Kemmis dalam Wiriaatmadja (2008:12) bahwa:

“Penelitian tindakan adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara

kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk

meningkatkan rasionalitas dan keadilan”.

B. DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian merupakan rancangan atau gambar penelitian yang akan

digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Sesuai yang dijelaskan
18

oleh Kemmis dan Taggart dalam Wiriaatmadja (2008:66) desain penelitian

digambarkan sebagai berikut:

STUDI PENDAHULUAN REFLEKSI AWAL


STUDI AWAL
Mendeteksi adanya masalah atau tidak
Mengidentifikasi masalah yang sedang terjadi

TINDAKAN PERENCANAAN

Melakukan pemelajaran Menyusun rencana penelitian berdasarkan masalah

SIKLUS I
OBSERVASI DAN EVALUASI ANALISIS DAN REFLEKSI

Melakukan observasi dan evaluasi terhadap tindakan


Menganalisis
pembelajran
apa yangyang
telahdilakukan
didapat berdasarkan pada tahap observasi

TINDAKAN PERENCANAAN

Melakukan pemelajaran Menyusun rencana penelitian berdasarkan masalah

SIKLUS II
OBSERVASI DAN EVALUASI ANALISIS DAN REFLEKSI

Melakukan observasi dan evaluasi terhadap tindakan


Menganalisis
pembelajran
apa yangyang
telahdilakukan
didapat berdasarkan pada tahap observasi

TINDAKAN PERENCANAAN

Melakukan pemelajaran Menyusun rencana penelitian berdasarkan masalah

SIKLUS Berikutnya
OBSERVASI DAN EVALUASI ANALISIS DAN REFLEKSI

Melakukan observasi dan evaluasi terhadap tindakan


Menganalisis
pembelajran
apa yangyang
telahdilakukan
didapat berdasarkan pada tahap observasi
19

Gambar 3.1
Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Spiral PTK)

C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Untuk memperoleh pemecahan masalah tentu diperlukan adanya data.

Data yang dimaksud diperoleh dari objek penelitian atau populasi yang diselidiki.

Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang

mempunyai sifat-sifat umum. Dalam hal ini Arikunto (2006:130) menjelaskan

sebagai berikut: “Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian”. Selanjutnya

menurut Lutan dkk (2007:82) menjelaskan bahwa “...populasi itu adalah

sekelompok subjek yang diperlukan oleh peneliti, yaitu kelompok dimana peneliti

ingin menggeneralisasikan temuan penelitiannya”. Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa SMA Negeri 5 Bandung.

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi sebagai sumber

informasi/data. Sampel yang diambil sebagai percobaan harus diperhatikan.

Menurut Arikunto (2006:131), dijelaskan “Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiyono (2008:118) menjelaskan

bahwa: “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”.

Menurut pengertian populasi dan sampel di atas, populasi penelitian ini

adalah seluruh siswa yang ada di SMA Negeri 5 Bandung semester ganjil tahun

ajaran 2014/2015 yang berjumlah 30 kelas. Sedangkan yang menjadi sampel

dalam penelitian ini adalah tiga kelas XII siswa perempuan yang digabung dalam

dua jam pelajaran pendidikan jasmani. Dalam pembelajaran penjas di SMA


20

Negeri 5 Bandung antara siswa laki-laki dan perempuan dipisahkan, supaya lebih

fokus dalam memberi perlakuan.

D. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 5

Bandung tempat penulis melaksanakan PPL yang berada di Jl. Belitung No. 08.

Sekolah tersebut dipakai sebagai lokasi penelitian dengan beberapa alasan:

1. Dikarenakan penulis melaksanakan praktek mengajar di sekolah tersebut.

2. Penulis ingin membandingkan bagaimana rasanya mengajar di daerah 3T dan

di daerah perkotaan. Tetapi yang penulis teliti di sini hanya motivasi belajar

siswa di sekolah yang berada di kota.

Waktu penelitian dilaksanakan selama dua minggu antara tanggal 12-19

November 2014, dilaksanakan setiap hari Rabu pukul 10.00-11.30 WIB.

Pembelajaran dilaksanakan di lapangan bali dengan jarak kira-kira 300 meter dari

gerbang sekolah.

E. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian

tindakan kelas terletak pada peneliti itu sendiri, dalam hal ini adalah penulis yang

berperan sebagai praktisi. Guna tercapainya keberhasilan yang akan dilakukan

oleh penulis, instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah:


21

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan

penelitian terkait bersama prosesnya. Seperti yang dikemukakan oleh Wiriatmadja

(2008:104) bahwa “Observasi adalah tindakan yang merupakan penafsiran dari

teori”. Maksud dari teoru tersebut adalah teori yang tidak diungkapakan. Dalam

pelaksanaan observasi harus dilakukan secara cermat karena tindakan selalu akan

dibatasi kendala yang ada di dalam kelas, dan semua kendala itu belum pernah

dilihat secara jelas pada waktu yang telah lalu. Observasi yang dilaksanakan

bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh

tim peneliti dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi. Hal ini

digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran yang

dimodifikasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan setelah proses pembelajaran selesai dengan tujuan

untuk medapatkan tanggapan dan respon siswa selama pembelajaran yang

dimodifikasi. Penulis memberikan satu atau dua pertanyaan pembukaan,

selanjutnya penulis memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih apa

yang dibicarakan, supaya suasana dalam wawancara tidak terlihat formal dan

terasa lebih dekat dengan siswa.

3. Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket

terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh


22

informasi dari responden tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Tujuan

penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu

masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberi jawaban

yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Di

samping itu, responden mengetahui informasi tertentu yang diminta. Pertanyaan

angket ada dua macam, Madya (2011:82) menjelaskan:

a. Terbuka: meminta informasi atau pendapat dengan kata-kata responden


sendiri. Pertanyaan macam ini berguna bagi tahap-tahap eksplorasi, tetapi
dapat menghasilkan jawaban-jawaban yang sulit untuk disantukan. Jumlah
angket yang dikembalikan mungkin juga sangat rendah.
b. Tertutup atau pilihan ganda: meminta responden untuk memilih kalimat
atau deskripsi yang paling dekat dengan pendapat, perasaan, penilaian,
atau posisi mereka.

F. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Merujuk pada langkah-langkah PTK seperti yang dikemukakan Arikunto

(2008:16) bahwa dalam penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan yang

lazim dilalui, yaitu: “1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan, 3. Pengamatan, dan 4.

Refleksi”. Dalam penelitian ini dikemukakan langkah-langkah penelitian sebagai

berikut:

1. Observasi awal

Observasi awal adalah kegiatan pertama penulis untuk melihat

permasalahan pembelajaran penjas yang dilaksanakan di SMA Negeri 5 Bandung.

Maksud observasi adalah untuk mengamati kegiatan pembelajaran dan

menganalisis masalah-masalah yang terkait dengan fokus penelitian. Fokus

masalah yang diteliti meliputi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh

guru, metode mengajar yang digunakan oleh guru, respon siswa terhadap kegiatan
23

pembelajaran, interaksi antara siswa dan guru yang terjadi sebagai akibat tindakan

yang diberikan oleh guru, dan sarana prasarana pendukung pembelajaran yang

terdapat di sekolah tempat penelitian dilaksanakan.

Data-data yang terkait dengan penelitian dicatat dalam catatan lapangan

yang dijadikan data untuk pembahasan dan dituangkan dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Data hasil pengamatan tersebut, yang berupa

masalah-masalah yang teridentifikasi selanjutnya dijadikan pembuatan pedoman

perencanaan perbaikan dalam pembelajaran tahap berikutnya. Dalam penelitian

ini, salah satu perencanaan yang dibuat oleh penulis adalah RPP aktivitas

pembelajaran yang dimodifikasi.

2. Penyusunan rencana

Rencana penelitian tindakan yang tersusun harus mengarah kepada

tindakan, yaitu rencana harus memandang ke depan. Rencana penelitian tindakan

harus cukup fleksibel supaya dapat diadaptasikan dengan pengaruh yang tidak

dapat terduga dan kendala yang sebelumnya tidak terlihat. Penelitian tindakan

harus mempertimbangkan resiko dalam perubahan sosial dan harus mengakui

adanya kendala nyata. Rencana tindakan harus disusun berdasarkan hasil

pengamatan awal. Misalnya melaksanakan pengamatan awal situasi sekolah san

kelas secara umum, supaya mendapatkan gambaran umum tentang masalah yang

ada.

Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:

a. Menyusun perangkat pembelajaran berupa pembuatan RPP, membuat bahan

pengajaran yang akan diberikan, mempersiapkan media yang akan digunakan


24

dalam pembelajaran, membuat bahan tugas untuk siswa, membuat kisi-kisi

soal, serta menyusun alat evaluasi bersama guru mitra.

b. Mendiskusikan perangkat pembelajaran dengan pembimbing tentang

pembelajaran dan dan tindakan yang telah direncanakan, serta meminta guru

mata pelajaran untuk menjadi mitra dalam melaksanakan tindakan.

3. Tahap pelaksanaan tindakan

Tindakan penelitian harus dilakukan secara sadar dan terkendali. Tindakan

harus mengandung inovasi yang menuju pembaharuan yang berbeda dari yang

biasa dilakukan sebelumnya. Gagasan dalam tindakan digunakan sebagai pijakan

bagi pengembangan tindakan-tindakan berikutnya yaitu tindakan yang disertai

niat untuk memperbaiki keadaan.

Tindakan penelitian dituntun oleh perencanaan dalam arti bahwa rencana

penelitian harus memacu ke dalam dasar pemikirannya, tetapi penelitian tindakan

itu tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana. Penelitian tindakan

mengandung resiko karena dilakukan secara nyata yang timbul secara tiba-tiba

dan tak terduga sebagai akibat dari perubahan dalam kehidupan sosial dalam

penelitian terkait.

Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak dua siklus sesuai dengan

rencana. Adapun uraian kegiatan yang dilakukan pada setiap siklus adalah sebagai

berikut:
25

Tabel 3.1
Uraian Kegiatan Tiap Siklus

Perencanaan: - Merencanakan pembelajaran yang akan


Identifikasi masalah diterapkan dalam PBM.
dan penetapan - Menentukan pokok bahasan.
alternatif pemecahan - Mengembangkan skenario pembelajaran.
masalah
- Menyiapkan sumber belajar.
- Mengembangkan format evaluasi.
- Mengembangkan format observasi
pembelajaran.
Tindakan - Menerapkan tindakan mengacu pada
skenario pembelajaran.
Pengamatan - Melakukan observasi dengan memakai
Siklus I format observasi.
- Menilai hasil tindakan.
Refleksi - Melakukan evaluasi tindakan yang telah
dilakukan yang meliputi evaluasi mutu,
jumlah dan waktu dari setiap macam
tindakan.
- Melakukan pertemuan untuk membahas
hasil evaluasi tentang skenario, penilaian,
dan lain-lain.
- Memperbaiki pelaksanaan tindakan
sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan
pada siklus berikutnya.
- Evaluasi tindakan I.
Perencanaan - Identifikasi masalah dan penetapan
alternatif pemecahan masalah.
- Pengembangan program tindakan II.
Siklus II
Tindakan - Pelaksanaan program tindakan II.
Pengamatan - Pengumpulan data tindakan II.
Refleksi - Evaluasi tindakan II.
Siklus-siklus -
berikutnya
Kesimpulan, -
saran, atau
rekomendasi
26

4. Refleksi tindakan

Tahapan ini merupakan kegiatan untuk mengolah, menganalisis, dan

mengevaluasi data yang diperoleh pada saat pelaksanaan tindakan serta membuat

perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang untuk siklus selajutnya

guna mengatasi masalah yang terjadi.

Proses refleksi memegang peranan penting untuk menentukan

keberhasilan suatu penelitian, dengan suatu refleksi yang tajam maka akan dapat

suatu masukan yang sangat berharga dan lebih dapat dipercaya, serta memberikan

umpan balik yang baik. Sehingga perencanaan yang dibuat untuk siklus

berikutnya akan lebih matang.

Penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research, yang

dilaksanakan di kelas XII SMA Negeri 5 Bandung ini bertujuan untuk

meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran penjas. Motivasi yang

dimaksud adalah proses pembelajaran penjas yang dimodifikasi supaya

memudahkan siswa mengikuti pelajaran penjas. Pelaksanaan pembelajaran tidak

hanya cukup satu kali saja, tetapi dilakukan secara berulang-ulang dari siklus yang

satu ke siklus berikutnya, sehingga hasil pembelajaran dapat optimal.

a. melakukan studi dokumen bagi siswa yang mengikuti pembelajaran penjas.

studi dokumen tersebut seperti:

1) daftar kehadiran siswa

2) data fasilitas dan perlengkapan yang digunakan dalam proses

pembelajaran
27

b. memberikan angket kepada siswa yang berisi pernyataan-pernyataan untuk

mengetahui hubungan motivasi belajar melalui modifikasi pembelajaran

c. membuat tabulasi serta analisis statistik dilakukan terhadap data yang telah

dikumpulkanmemberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan

kondisi sosial yang ingin diselidiki serta data yang diperoleh secara referensi

khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan

d. mengadakan gerneralisasi serta deduksi penemuan hipotesis yang ingin diuji.

memberikan rekomendasi untuk kebujakan yang dapat ditarik penelitian

G. ALAT PENGUMPUL DATA

Dalam penelitian ini data merupakan alat untuk memecahkan masalah

penelitian. sehubungan dengan hal itu diperlukan alat pengumpul data berbentuk

angket. penulis menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dengan

beberapa alasan sebagai berikut:

a. angket dapat digunakan untuk memperoleh data dari jumlah responden besar

yang dijadikan sampel

b. angket merupakan alat pengumpul data yang relatif lebih efisien, baik ditinjau

dari segi waktu, biaya maupun tenaga

c. informasi atau data yang terkumpul lebih mudah

d. responden dapat menjawab lebih leluasa dalam pengisian angket karena tanpa

dipengaruhi oleh sesuatu yang mengikat, sehingga jawabannya sesuai dengan

apa yang diharapkan


28

Jenis angket yang digunakan dalam penelitia ini adalah jenis angket

tertutup, maksudnya adalah angket tersebut tersusun atas pernyataan yang tegas,

teratur, konkrit, lengkap dan tidak menuntut jawaban, sesuai dengan alternatif

jawaban yang tersedia. Sehubungan dengan angket atau kuesioner dijelaskan oleh

arikunto (2006:124), sebagai berikut: kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”.

mengenai langkah-langkah penyusunan angket, dilakukan dengan cara:

1. melakukan spesifikasi data

Spesifikasi data dimaksudkan untuk menjabarkan ruang lingkup masalah

yang akan diukur secara terperinci yang dituangkan dalam bentuk kisi-kisi

penggunaan kisi-kisi ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pembuatan

angket penelitian. untuk itu diperlukan data, dan untuk memperoleh data tersebut

penulis mengolaborasi variabel motivasi belajar dengan modifikasi pembelajaran

yang merujuk kepada teori motivasi belajar yang dikemukakan oleh Mc Clelland

dalam Ginting (2008:93)

bahwa motivasi dalam konteks pembelajaran berdasarkan tiga jenis


kebutuhan yang berbeda, yaitu: a. motivasi untuk berprestasi (needs for
achievement) b. motivasi untuk berafiliasi atau hubungan (needs for
affiliation). c motivasi untuk berkuasa (needs of power)

Yang kemudian disederhanakan menjadi kisi-kisi dimensi motivasi belajar

dan kisi-kisi densitas.

2. penyusunan angket
29

Indikator-indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk kisi-kisi

tersebut di atas, selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pertanyaan

dalam angket. butir-butir pertanyaan tersebut dibuat dalam bentuk pernyataan-

pernyataan dengan kemungkinana jawaban yang sudah tersedia. mengenai

alternatif jawaban dalam angket, penulisan model skala likert dijelaskan oleh

sujana dan ibrahim (1989:107) sebagai berikut:

Pemberian nilai jawaban dalam angket pada setiap pernyataan berdasarkan

skala likert dengan kategori jawaban yaitu:

- SS : sangat setuju

- S : setuju

- TS : tidak setuju

- STS : sangat tidak setuju

Ditawarkan lima pilihan ini dimaksudkan agar responden tidak ragu-ragu

dalam menjawab pernyataan. Pemberian nilai untuk masing-masing jawaban

adalah:

- SS : sangat setuju nilai 5

- S : setuju nilai 4

- TS : tidak setuju nilai 2

- STS : sangat tidak setuju nilai 1

Langkah penyusunan dan penyebaran angket dalam teknik pengumpulan

data, peneliti membagi dalam dua kategori yaitu:


30

Tabel 3.2
Kisi-kisi Angket
Variabel Dimensi Indikator Item
Motivasi 1. Dimensi kebutuhan a. Stimulasi sensoris 1, 2
belajar fisiologis b. Keseimbangan temperatus 3, 4
c. Kebugaran fisik

2. Kebutuhan a. Rasa aman 5, 6


keamanan b. Kebebasan dari rasa takut 7, 8
dan kecemasan

3. Kebutuhan dicintai a. Sosial 9, 10


dan disayangi b. Ikatan emosional 11, 12
c. Keanggotaan kelompok 13, 14

4. Kebutuhan harga a. Prestasi dan kompetensi 15, 16


diri b. Kehadiran dan kebebasan 17, 18
c. Mengatasi tantangan 19, 20
d. Perasaan mampu dan 21, 22
berguna (percaya diri)

5. Kebutuhan kognitif a. Keingintahuan 23, 24


b. Pemahaman 25, 26

6. Kebutuhan estetika a. Keteraturan 27, 28


b. Kerapihan

7. Aktualisasi diri a. Pengembangan kepribadian 29, 30


diri
b. Pengembangan potensi 31, 32
c. Kepuasan diri 33, 34

Sebelum melakukan analisis data, pernyataan yang ada di dalam angket

dikategorikan menjadi dua kategori yaitu positif dan negatif. Langkah-langkah

penskoran untuk kedua pernyataan tersebut dilakukan dengan cara sebagai

berikut:
31

Tabel 3.3
Kategori butir pernyataan motivasi belajar siswa

Pernyataan Nomor butir pernyataan Jumlah


1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17,
Positif 18, 19, 22, 23, 24, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 29
33, 34, 36, 37, 40.
Negatif 3, 5, 14, 20, 21, 25, 28, 31, 35, 38, 39. 11
Jumlah butir soal 40

Tabel 3.4
Skor tanggapan motivasi
Sumber: Kastiwarni dalam J. Susi (2009)

Skor Respon
Jenis
No
Pernyataan Sangat Kurang Tidak
Setuju
Setuju setuju setuju
1 Positif 4 3 2 1
2 Negatif 1 2 3 4

H. TEKNIK ANALISIS DATA

Setelah data terkumpul, selanjutnya akan dianalisis dengan metode yang

sesuai dan mudah dipahami dengan tujuan agar data mentah yang dikumpulkan

mempunyai arti dan bermakna guna menjawab permasalahan yang ada. Sejalan

dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang dikemukakan pada bab I

maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Data hasil penelitian

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner hasil belajar selanjutnya dihitung

jumlah skor untuk masing-masing siswa, dengan cara jumlah skor yang diperoleh
32

dibagi jumlah maksimum dan dipresentasikan. Apabila hasil yang diperoleh 75%

dari jumlah siswa mencapai kategori motivasi tinggi maka penelitian dikatakan

berhasil.

f
P= x 100 %
N

Sumber: Sudijono (2008:43)

Keterangan:

f = frekuensi yang sedang dicari presentasinya

N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)

P = Angka presentase

Anda mungkin juga menyukai