50 SD 60 Art 7 Nur Aisha Analisis Kemampuan Koneksi Matematis
50 SD 60 Art 7 Nur Aisha Analisis Kemampuan Koneksi Matematis
ABSTRAK
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan
koneksi matematis siswa ditinjau dari gaya belajar Felder and Soloman. Penelitian ini dilaksanakan di
SMP Negeri 17 Singkawang pada siswa kelas VII. Instumen pengumpulan data yang digunakan
berupa soal tes kemampuan koneksi matematis, angket gaya belajar Felder and Soloman, dan
pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan koneksi matematis siswa kelas VII
SMP Negeri 17 singkawang ditinjau dari gaya belajar Felder and Soloman berada pada kategori
sedang. Sub-sub hasil penelitian ini yaitu: (1) kemampuan koneksi matematis siswa yang memiliki
gaya belajar active–reflective cenderung active sedang, berada pada kategori rendah. (2)
kemampuan koneksi matematis siswa yang memiliki gaya belajar sensing–intuitive cenderung
sensing sedang dan sensing kuat, berada pada kategori sedang. (3) kemampuan koneksi matematis
siswa yang memiliki gaya belajar visual–verbal cenderung visual sedang, berada pada kategori
sedang. (4) Kemampuan koneksi matematis siswa yang memiliki gaya belajar sequential–global
cenderung sequential sedang, berada pada kategori sedang. (5) Faktor yang mempengaruhi
kemampuan koneksi matematis siswa dalam menyelesaikan soal PtLSV berasal dari faktor internal
yang mencakup pada faktor keterampilan dan faktor kognitif siswa.
Kata kunci: Kemampuan Koneksi Matematis, Gaya Belajar, Felder And Soloman, Pertidaksamaan
Linear Satu Varabel.
ABSTRACT
This type of research is descriptive qualitative which aims to describe students' mathematical
connection abilities in terms of Felder and Soloman's learning styles. This research was conducted at
SMP Negeri 17 Singkawang in class VII students. The data collection instruments used were in the
form of mathematical connection ability test questions, Felder and Soloman learning style
questionnaires, and interview guidelines. The results showed that the mathematical connection
abilities of seventh grade students of SMP Negeri 17 Singkawang in terms of Felder and Soloman's
learning styles were in the medium category. The results of this research are: (1) the mathematical
connection ability of students who have an active-reflective learning style tends to be active, being in
the low category. (2) the mathematical connection ability of students who have a sensing–intuitive
learning style tend to be moderate sensing and strong sensing, are in the medium category. (3) the
mathematical connection ability of students who have visual-verbal learning styles tend to be
moderate visual, in the medium category. (4) The mathematical connection ability of students who
have sequential–global learning styles tend to be moderately sequential, in the medium category. (5)
Factors that affect students' mathematical connection abilities in solving PtLSV questions come from
internal factors which include students' skills and cognitive factors.
Keywords: Mathematical Connection Ability, Learning Style, Felder And Soloman, One Variable
Linear Inequality.
diantaranya mampu memahami keterkaitan
PENDAHULUAN konsep matematis dalam ilmu matematika
Kemampuan koneksi matematis maupun diluar konteks matematika
merupakan kemampuan untuk mengaitkan (Muariliani, 2015). Dapat disimpulkan
konsep atau aturan matematika yang satu bahwa dalam koneksi matematis
dengan yang lainnya, dengan bidang studi keterkaitan antar topik dalam matematika
yang lain, atau pada dunia nyata sangat erat karena matematika sebagai
(Suherman, 2008). Standar kemampuan ilmu yang terstruktur, artinya yaitu adanya
koneksi dalam pembelajaran matematika
50
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 13 No 2, November 2022
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
keterkaitan satu konsep dengan konsep berpangkat satu. Materi ini menjadi salah
yang lainnya. satu materi yang erat kaitannya dengan
Siswa SMP telah memasuki tahap materi lainnya dan juga akan menjadi
belajar matematika secara abstrak, dasar dalam pengerjaan soal-soal pada
sehingga kemampuan koneksi matematik meteri selanjutnya. Oleh karena itu, siswa
menjadi hal yang penting (Muariliani, 2015). penting untuk memahami materi
Buyung (2021) mengungkapkan bahwa pertidaksamaan linear satu variabel.
kemampuan koneksi matematis siswa Namun nyatanya kemampuan siswa dalam
masih kurang dan masih belum maksimal. menyusun informasi ke dalam model
Lebih lanjut hasil penelitian Widiyawati pertidaksamaan masih rendah. Hal ini
(2020), menunjukan bahwa kemampuan ditunjukan melalui hasil penelitian Kieran
koneksi matematis siswa tergolong rendah. (2004) yang menemukan beberapa siswa
Rendahnya kemampuan koneksi matematis menjawab masalah pertidaksamaan
juga dialami siswa kelas VII SMP Negeri 17 dengan menggunakan konsep persamaan
Singkawang, hal ini ditunjukan berdasarka dan tanda “sama dengan”.
hasil prariset yang dilakukan peneliti. Hasil Berdasarkan pemaparan diatas,
prariset menunjukan bahwa hampir seluruh maka peneliti bermaksud untuk melakukan
siswa dalam menjawab soal yang diberikan penelitian yang bertujuan untuk
dalam soal prariset tidak memahami dan mendeskripsikan kemampuan koneksi
mengetahui konsep atau cara untuk matematis siswa ditinjau dari gaya belajar
menyelesaikan soal yang memuat indikator Felder and Soloman pada materi PtLSV,
kemampuan koneksi matematis. yang mana terdapat sub-sub tujuan
Kemampuan koneksi matematis penelitian yaitu, mendeskripsikan
setiap siswa berbeda. Perbedaan tersebut kemampuan koneksi matematis siswa
dapat dipengaruhi oleh banyak hal, salah ditinjau dari gaya belajar active–reflective,
satunya adalah gaya belajar siswa. sensing–intuitive, visual–verbal,
Widyawati (2016), gaya belajar merupakan sequential–global, dan mengetahui apa
salah satu faktor penentu keberhasilan saja faktor yang mempengaruhi
untuk mengetahui kemampuan matematis kemampuan koneksi matematis siswa
yang terdapat dalam diri masing-masing ditinjau dari gaya belajar menurut teori
peserta didik. Berdasarkan hal tersebut Felder and Soloman.
dapat dikatakan bahwa gaya belajar
memiliki peran dan dampak penting dalam METODE
proses kegiatan belajar mengajar. Dalam Metode yang digunakan dalam
penelitian ini peneliti akan mengunakan penelitan ini adalah deskriptif kualitatif.
gaya belajar menurut Felder and Soloman. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 17
Menurut Richard M. Felder and Barbara A. Singkawang. Subjek penelitian yaitu 24
Soloman (1994) dari North Carolina State siswa kelas VII, dipilih perwakilan 9 siswa
University, terdapat delapan gaya belajar yang akan dianalisis jawabannya dan
yaitu aktive (aktif), reflektive (reflektif), dilakukan wawancara. Perwakilan 9 siswa
sensing (pengindraan), intuitive (intuitif), tersebut dipilih berdasarkan kelompok gaya
visual (penglihatan), verbal (perkataan), belajar dan tingkat kemampuan koneksi
sequential (berurutan) dan global matematisnya. Dari 9 siswa tersebut terdiri
(menyeluruh). Kedelapan gaya belajar ini dari 2 siswa gaya belajar active-reflective
dibagi menjadi kedalam empat kelompok (cenderung active sedang) dimana setiap
gaya belajar, yaitu: gaya belajar active- siswa mewakili tingkat kategori kemampuan
reflective, gaya belajar sensing-intuitive, koneksi matematis sedang dan rendah. 3
gaya belajar visual-verbal, dan gaya belajar siswa mewakili kelompok gaya belajar
sequential-global. sensing-intuitive (cenderung sensing
PtLSV menjadi salah satu materi sedang) dimana setiap siswa mewakili
yang diajarkan pada siswa SMP kelas VII. tingkat kategori kemampuan koneksi
PtLSV adalah kalimat terbuka yang matematis tinggi, sedang, rendah dan 1
dinyatakan dengan menggunakan lambang siswa dengan gaya belajar sensing-intuitive
pertidaksamaan dengan satu variabel (cenderung sensing kuat) mewakili tingkat
51
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 13 No 2, November 2022
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
kategori kemampuan koneksi matematis Pada angket gaya belajar Felder and
tinggi. 1 siswa mewakili kelompok gaya Soloman setelah dilakukan penilaian dan
belajar visual-verbal (cenderung visual menentukan kecenderungan gaya belajar
sedang) mewakili tingkat kategori siswa berdasarkan Indeks Learing Style
kemampuan koneksi matematis sedang. 2 (ILS) Report Form, diperoleh hasil dari 4
siswa mewakili kelompok gaya belajar kelompok gaya belajar Felder and
sequential-global (cenderung sequential Soloman, 6 siswa memiliki gaya belajar
sedang) dimana setiap siswa mewakili aktive-reflective cederung active sedang 6
tingkat kategori kemampuan koneksi siswa memiliki gaya belajar sensing-
matematis tinggi dan sedang. Instumen intuitive, dimana dari 6 siswa terdapat 5
pengumpulan data yang digunakan berupa siswa berada pada kategori sensing-
soal tes kemampuan koneksi matematis, intuitive cenderung sensing sedang dan
angket gaya belajar Felder and Soloman, terdapat 1 siswa berada pada kategori
dan pedoman wawancara. sensing-intuitive cenderung sensing kuat. 4
Proses pengumpulan data dilakukan siswa memiliki gaya belajar visual-verbal
dengan memberikan soal tes yang memuat cenderung visual sedang. 8 siswa memiliki
indikator kemampuan koneksi matematis gaya belajar sequential-global cenderung
berbentuk uraian sebanyak 3 soal sequential sedang.
mengenai materi PtLSV, pemerian soal Pada setiap kelompok gaya belajar
dilakukan untuk mengetahui tingkat Felder and Soloman memiliki tingkat
kemampuan koneksi matematis siswa. kategori kemampuan koneksi matematis
Selanjutnya memberikan angket gaya berbeda, 1 kelompok gaya belajar dengan
belajar Felder and Soloman (Felder and kategori kemampuan koneksi matematis
Barbara A. Soloman Learning Style Model), rendah dan 3 kelompok gaya belajar
pemberian angket untuk mengetahui gaya dengan kemampuan koneksi matematis
belajar siswa. Pada angket gaya belajar kategori sedang. Kelompok gaya belajar
Felder and Soloman setelah dilakukan active–reflective cenderung active sedang,
penilaian kemudian menentukan memperoleh rata-rata nilai tes sebesar
kecenderungan gaya belajar siswa 35,19 berada pada kategori kemampuan
berdasarkan Indeks Learing Style (ILS) koneksi matematis rendah. Kemompok
Report Form. Selanjutnya adalah gaya belajar sensing–intuitive cenderung
wawancara, yang dilakukan untuk melihat sensing sedang dan sensing kuat,
kesesuaian hasil lembar jawaban yang memperoleh rata-rata nilai tes sebesar
siswa tulis dilembar jawaban dengan hasil 59,26 berada pada kategori kemampuan
saat diwawancara serta untuk mengetahui koneksi matematis sedang. Kelompok gaya
faktor yang mempengaruhi kemampuan belajar visual–verbal cenderung visual
koneksi matematis siswa. Teknik analisis sedang, memperoleh rata-rata nilai tes
data yang digunakan terdiri dari 3 tahap, sebesar 59,73 berada pada kategori
yaitu tahap reduksi data, tahap penyajian kemampuan koneksi matematis sedang.
data, dan tahap penarikan kesimpulan. Uji Kelompok gaya belajar sequential–global
keabsahan data yang digunakan adalah uji cenderung sequential sedang, memperoleh
obyektivitas tes, validitas tes, reliabilitas rata-rata nilai tes sebesar 64,58 berada
tes, tingkat kesukaran tes, dan daya pada kategori kemampuan koneksi
pembeda. Dalam penelitian ini juga matematis sedang.
menggunakan kredibilitas data. Berikut akan dijelaskan kemampuan
koneksi matematis pada setiap kelompok
HASIL DAN PEMBAHASAN gaya belajar Felder and Soloman serta
Berdasarkan hasil pemberian soal tes faktor yang mempengaruhi kemampuan
kemampuan koneksi matematis kepada 24 koneksi matematis ditunjau dari gaya
siswa kelas VII SMP Negeri 17 belajar Felder and Soloman.
Singkawang, menunjukan tingkat 1. Kemampuan Koneksi Matematis
kemampuan koneksi matematisnya berada Siswa Ditinjau Dari Gaya Belajar
pada tingkat kategori sedang dengan rata- Active– Reflective (Cenderung Active
rata nilai tes sebesar 55,09. Sedang).
52
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 13 No 2, November 2022
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
Terdapat 6 siswa yang memiliki gaya siswa N-5 belum dapat memenuhinya.
belajar aktive-reflective cenderung active Dari hasil pekerjaan siswa N-5 tampak
sedang. Dari 6 siswa tersebut secara bahwa siswa masih banyak melakukan
keseluruhan rata-rata nilai tesnya sebesar kesalahan dalam perhitungan dan
35,19 yang berarti memilki kemampuan kurang memahami konsep yang akan
koneksi matematis kategori rendah. digunakan untuk menyelesaikan soal.
Siswa yang akan dianalisis b. Subjek N-13
jawabannya adalah siswa dengan kode N-5
dan siswa dengan kode N-13.
a. Subjek N-5
53
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 13 No 2, November 2022
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
54
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 13 No 2, November 2022
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
c. Subjek N-8
55
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 13 No 2, November 2022
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
56
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 13 No 2, November 2022
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
57
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 13 No 2, November 2022
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
58
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 13 No 2, November 2022
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
59
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 13 No 2, November 2022
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
F Felder, Richard M., dan Linda K. Safitri, Dede. 2019. Analis Kemampuan
Silverman. 1998. “Learning and Literasi Matematis Siswa Ditinjau
Teaching Styles in Engineering Dari Karakteristik Kemandirian
Education”. Engineering Education. Belajar Pada Materi Aljabar. Skripsi.
Vol. 78 No. 7, 674-681.elder, R. M., Singkawang: STKIP Singkawang.
& Soloman, B. A. (1994). Learning Suherman. (2008). Diklat Perkuliahan
styles and strategies. Evaluasi Pembelajaran Matematika.
Ghufron, M. N., & Suminta, R. R. (2012). Bandung.
Gaya belajar: Kajian teoritik. Widayanti, FD. (2013). Pentingnya
Kieran, C. (2004). Algebraic thinking in the Mengetahui Gaya Belajar Siswa
early grades:What is it. The Dalam Kegiatan Pembelajaran Di
mathematics educator, 8(1), 139- Kelas. ERUDIO, Vol.2, No.1.
151. Widiyawati, W., Septian, A., & Inayah, S.
Muariliani, Murwan dan B.I. Anshari. 2015. (2020). Analisis kemampuan
Pengaruh Pembelajaran koneksi matematis siswa SMK pada
ContextualTeaching Learning (CTL) materi trigonometri. Jurnal Analisa,
Terhadap Kemampuan Koneksi 6(1), 28-39.
Matematis SiswaSMP Ditinjau dari Zahro, K. (2019). Profil Kemampuan
Gender. Jurnal Didaktik Matematika. Berpikir Kreatif Siswa Smp Dalam
(Volume 2. Nomor 2.Tahun 2015). Memecahkan Masalah Matematika
Banda Aceh : Universitas Syiah Open-Ended Ditinjau Dari Gaya
Kuala. Belajar Sensing Dan Intuition. Jurnal
Richard M. Felder dan Barbara A. Soloman. Ilmiah Pendidikan Matematika
1994. Indeks Of Learning Styles. Volume, 8(2).
North Carolina State University.
60