Anda di halaman 1dari 7

Nama Mahasiswa : PINI MONIKA

NIM : 856810762
Semester : 8 (Delapan)
Mata Kuliah : MATERI DAN PEMBELAJARAN PKn SD
Tutor Pembimbing : Mili Asia, M.Pd

TUGAS TUTORIAL KE-2

1. Tulislah 6 pokok-pokok peraturan tanam paksa!


Jawab:
Berikut adalah pokok-pokok peraturan Tanam Paksa (Curtuur Stesel) oleh Van Den
Bosch tahun 1928.
1) Petani diwajibkan menyediakan 1/5 dari tanahnya yang akan ditanami dengan tanaman
wajib (Taruma atau nila, tebu, tembakau, kopi) yang akan diperdagangkan oleh
Pemerintah
2) Hasil tanaman wajib diserahkan kepada pemerintah dengan harga yang ditetapkan
pemerintah
3) Tanah yang dikenakan tanaman wajib dibebaskan dari pajak tanah
4) Tenaga yang diperuntukkan bagi pemeliharaan tanaman wajib, tidak boleh melbihi
tenaga kerja demi penggarapan tanah sawah
5) Yang tidak memiliki tanah, dikenakan wajib kerja di perkebunan selama 65 hari per
tahun
6) Kerusakan tanaman wajib di luar kesalahan petani ditanggung oleh pemerintah

2. Jelaskan pergerakan politik masa 1908-1920!


Jawab:
Pergerakan politik pada masa 1908-1920
a) Organisasi-organisasi Indonesia terdiri atas Budi Utomo, Sarekat Islam (SI),
perkumplan –perkumpulan berdasarkan kedaerahan.
b) perkumpulan campuran, yakni bangsa indonesia dan ukan bangsa indonesia, seperti
insulinde, national indische partij, de indische partij-douwes dekker, indische social
democratische, vereeninging-sneevliet, indische social democratische parti.
c) perkumpulan campuran yang bertujuan indonesia tetap dalam ikatan dengan negara
belanda.

3. Jelaskan serangan umum 1 maret!


Jawab:
Setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 1947 dan 1948, Indonesia masih terus
mendapat serangan dari Belanda. Peristiwa ini disebut dengan Agresi Militer Belanda.
Sekitar satu bulan setelah Agresi Militer Belanda II yang dilancarkan pada 19 Desember
1948, Tentara Nasional Indonesia (TNI) segera menyusun strategi untuk melakukan
serangan balik terhadap Belanda. Lewat Agresi Militer Belanda II, Belanda menduduki
Yogyakarta yang saat itu dijadikan sebagai ibu kota sementara Indonesia. Adapun ibu kota
dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta karena kondisi saat itu yang tidak kondusif setelah
kemerdekaan Indonesia. Menjelang tanggal 1 Maret, situasi Yogyakarta masih belum aman.
Belanda menyebarkan propaganda ke dunia internasional bahwa RI sudah hancur dan
tentara Indonesia sudah tidak ada. Sri Sultan HB IX sebagai Raja Keraton Yogyakarta
kemudian mengirim surat kepada Panglima Besar TNI, Jenderal Sudirman untuk meminta
izin diadakannya serangan. Sudirman pun menyetujui permintaan tersebut. Ia meminta
kepada Sri Sultan HB IX untuk berkoordinasi dengan Letkol Soeharto yang menjabat
sebagai Komandan Brigade 10/Wehrkreise III untuk melakukan serangan. Setelah
perencanaan yang matang, tepat pukul 06.00, 1 Maret 1949, sirine dibunyikan, yang
menandakan serangan telah dimulai.Serangan besar-besaran pun dilakukan secara serentak
di seluruh wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Dalam penyerangan ini, Soeharto langsung
memimpin pasukan darisektor barat hingga ke batas Malioboro. Dalam waktu singkat,
Belanda berhasil dipukul mundur dan meninggalkan pos-pos militer mereka. Lebih lanjut,
sejumlah persenjataan yang dimiliki Belanda juga berhasil direbut tentara Indonesia.
Dengan demikian, Serangan Umum 1 Maret 1949 berhasil dimenangi pihak RI. Untuk
mengenang peristiwaini, pemerintah menetapkan 1 Maret sebagai hari Penegakan
Kedaulatan Negara.

4. berdasarkan daerah, ada 6 tipe social budaya yang dimiliki bangsa indonesia uraikan
Jawab:
Berikut 6 Tipe Sosial Budaya yang dimiliki bangsa indonesia.

1) Tipe masyarakat berkebun yang amat sederhana dengan keladi dan ubi jalar
sebagai tanaman pokoknya dalam kombinasi dengan berburu atau meramu; sistem
dasar kemasyarakatannya berupa desa terpencil tanpa diferensiasi dan stratifikasi
yang berarti. Contoh kebudayaan Mentawai di Pantai Utara Irian Jaya.
2) Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau sawah
dengan padi sebagai tanaman pokok; Sistem dasar kemasyarakatannya berupa
“Komunitas Petani” Masyarakat kota yang menjadi arah orientasinya itu
mewujudkan suatu peradaban kepegawaian yang dibawa oleh system
pemerintahan kolonial beserta Zendingdan Missie atau oleh Pemerintahan
Republik Indonesia yang merdeka. Contoh Kebudayaan Nias, Batak, Kalimantan
Tenga, Minahasa, Flores, dan Ambon.
3) Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang dasar
kemasyarakatannya berupa desa komunitas petani dengan diferensiasi dan
stratifikasi sosial yang sedang; masyarakat kota yang menjadi arah orientasinya
mewujudkan suatu peradaban bekas kerajaan berdagang dengan pengaruh yang
kuat dari agama Islam. Contohnya, kebudayan Aceh, Minangkabau, dan Makasar.
4) Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di sawah dengan padi
sebagai tanaman pokoknya; system dasar kemasyarakatannya berupa komunitas
petani. Masyarakat kota yang menjadi arah orientasinya itu mewujudkan suatu
peradaban bekas kerajaan pertanian bercampur dengan peradaban kepegawaian
yang dibawa oleh sistem pemerintahan kolonial. Contoh kebudayaan Sunda, Jawa,
dan Bali.
5) Tipe masyarakat perkotaan yang mempunyai ciri-ciri pusat pemerintahan dengan
sektor perdagangan dan industru yang lemah. Contoh kebudayaan kota-kota besar,
seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan.
6) Tipe masyarakat metropolitan yang mulai mengembangkan suatu sektor
perdagangan dan industri yang agak berarti, tetapi masih didominasi oleh aktivitas
kehidupan pemerintah, dengan suatu sektir kepegawaian yang luas dan dengan
kesibukan politik di tingkat daerah maupun nasional. Contoh kebudayaan kota-kota
besar, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan.

5. gambarlah diagram aspek-aspek kompetensi dalam pembelajaran


pendidikankewarganegaraan.
Jawab:
Cakupan aspek-aspek kompetensi dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dapat digambarkan sebagaimana pada diagram di bawah ini.

Aspek kompetensi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) menyangkut


kemampuan akademik-keilmuan yang dikembangkan dari berbagai teori atau konsep politik,
hukum dan moral. Dengan demikian, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan bidang kajian multidisipliner. Secara rinci, ruang lingkup materi mata pelajaran
PKn meliputi aspek-aspek:
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta
lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap
positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan
keadilan.
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib
di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-
norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan
peradilannasional, Hukum dan peradilan internasional.
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota
masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan
dan perlindungan HAM.
4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga
masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat,
Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara
dengan konstitusi.
6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan
daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik,
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam
masyarakat demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara,
Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di
era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi
internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.

Selain memuat aspek pengetahuan, mata pelajaran PKn memuat kompetensi


keterampilan kewarganegaraan (civic skills). Keterampilan kewarganegaraan meliputi
keterampilan intelektual (intelectual skills) dan keterampilan berpartisipasi
(participatory skills) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Contoh keterampilan
intelektual adalah keterampilan dalam merespon berbagai persoalan politik. Contoh
keterampilan berpartisipasi adalah keterampilan menggunakan hak dan kewajibannya
di bidang hukum, misalnya segera melapor kepada polisi atas terjadinya kejahatan yang
diketahui.

Kompetensi lainnya adalah Watak/karakter kewarganegaraan (civic


dispositions).Watak/karakter kewarganegaraan sesungguhnya merupakan dimensi yang
paling substantif dan esensial dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Kompetensi watak/karakter kewarganegaraan dapat dipandang sebagai "muara" dari
pengembangan kedua kompetensi sebelumnya. Dengan memperhatikan visi, misi, dan
tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, karakteristik mata pelajaran ini
ditandai dengan penekanan pada kompetensi watak, karakter, sikap dan potensi lain
yang bersifat afektif.

Dengan demikian seorang warga negara pertama-tama perlu memiliki


pengetahuan kewarganegaraan yang baik, terutama pengetahuan di bidang politik,
hukum, dan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selanjutnya seorang
warganegara diharapkan memiliki keterampilan secara intelektual maupun secara
partisipatif dalam kehidupan berbangsa dan negara. Pada akhirnya, pengetahuan dan
keterampilannya itu akan membentuk suatu watak atau karakter yang mapan, sehingga
menjadi sikap dan kebiasaan hidup sehari-hari. Watak, karakter, sikap atau kebiasaan
hidup sehari-hari yang mencerminkan warga negara yang baik itu misalnya sikap
religius, toleran, jujur, adil, demokratis, menghargai perbedaan, menghormati hukum,
menghormati hak orang lain, memiliki semangat kebangsaan yang kuat, memiliki rasa
kesetiakawanan sosial, dan lain-lain.

6. Dalam piagam jakarta terdapat rumusan dan sistematik pancasila, jelaskan.


Jawab:
Perumusan dasar Negara Indonesia diawali dengan terbentuknya BPUPKI yang mulai
bersidang pada tanggal 29 Mei 1945. Sidang pertama pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945
untuk membicarakan dasar Negara Indonesia Merdeka (philosofische grondslag dari
Indonesia Merdeka) yang kemudian menghasilkan Piagam Jakarta, yang berisi :
1) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi
pemeluk-pemeluknya

2) Kemanusiaan yang adil dan beradab

3) persatuan Indonesia

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam


permusyawaratan / perwakilan

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sidang BPUPKI yang kedua diselenggarakan tanggal 10 – 17 Juli 1945, Piagam Jakarta
diterima oleh BPUPKI sebagai pembukaan dari Rancangan Undang-Undang Dasar yang
dipersiapkan untuk Negara Indonesia merdeka.

Pancasila dirumuskan oleh BPUPKI, kemudian setelah diadakan beberapa perubahan


disahkan sebagai dasar Negara RI oleh PPKI yang telah dibentuk pada tanggal 9 Agustus
1945. Bagi bangsa dan Negara Indonesia, hakikat dari Pancasila yaitu sebagai Pandangan
Hidup bangsa dan sebagai Dasar Negara. Pancasila dalam pengertian sebagai pandangan
hidup sering juga disebut way of life, pegangan hidup, pedoman hidup, pandangan dunia,
petunjuk hidup.

Pancasila dalam pengamalannya sebagi dasar Negara bersifat memaksa (imperatif) artinya
mengikat dan memaksa semua warga Negara untuk tunduk pada Pancasila, dan yang
melanggar Pancasila harus ditindak sesuai hokum yang berlaku di Indonesia.

Para ahli diantaranya notonagoro, dardji darmodiharjo dan hazairin berpendapat bahwa
sila-sila dalam pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak
terpisahkan karena tiap sila mengandung 4 sila lainnya.

Kesatuan dan kebulatan tersebut sebagai berikut.

Sila 1 : ketuhanan yan g maha esa, menjiwai dan meliputi sila 2,3,4,dan 5

Sila 2 : kemanusiaan yang adil dan beradap, dijiwai dan liliputi sila 1, menjiwai dan
meliputi sila 3,4,dan 5

Sila 3 : persatuan indonesia,dijiwai dan diliputi sila 1 dan 2, menjiwai dan meliputi silai
4 dan 5

Sila 4 : kkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan permusyawaratan


perwakilan ,dijiwai dan diliputi sila 1,2,3 dan menjiwai dan meliputi sila 5

Sila 5 : keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, dijiwai dan diliputi sila 1,2,3 dan
4

Susunan pancasila itu adalah sistematis-hierarkis, yang mengandung arti bahwa 5 sila
itu menunjukkan rangkaian urutan-urutan yang bertingkat,dimana tiap-tiap sila
mempunyaui tempatnya sendiri, didalam rangkaian sususnan kesatuan sehingga tidak
dapat dipisah-pisahkan.
7. Wewenang MPR diatur dalam UUD 1945 Negara RI 1945, uraikan!
Jawab:
Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan
anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih
lanjut dengan undang-undang. MPR mempunyai tugas dan wewenang, yaitu :
Mengubah dan menetapkan undang-undang dasar;

Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan umum dalam sidang
paripurna MPR;

1) Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk


memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya
setelah presiden dan atau wakil presiden diberi kesempatan untuk
menyampaikan penjelasan di dalam sidang paripuma MPR;

2) Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti,


diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa
jabatannya;

3) Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya selambat-
lambatnya dalamwaktu enam puluh hari;

4) Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara


bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon presiden dan wakil
presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang
paket calon presiden dan wakil presidennya meraih suara terbanyak pertama
dan kedua dalam pemilihan sebelumnya, sampai habis masa jabatannya
selambat-lambatnya dalam waktu tiga puluh hari;

5) Menetapkan peraturan tata tertib dan kode etik MPR.

8. Ada 4 tahap perubahan terhadap UUD negara RI 1945 tuliskan!


Jawab:
Undang-Undang Dasar 1945 sudah mengalami amandemen sebanyak empat kali, y a i t u
sebagai berikut.
I. Amandemen I pada Tahun 1999

Amandemen pertama dilakukan dalam Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat


(MPR) dan berlangsung dari 14 Oktober hingga 21 Oktober 1999.

Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 yang pertama, mengubah bagian kekuasaan


presiden agar lebih terbatas.

Oleh karena itu, Pasal 7 menjadi berbunyi:

“Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya
dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan”.
II. Amandemen II pada Tahun 2000

Amandemen kedua dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR dan berlangsung dari 7 hingga
8 Agustus 2000.

Amandemen ini mengubah wewenang dan posisi pemerintah daerah, peran dan fungsi
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan menambahi hak asasi manusia.

III. Amandemen III pada Tahun 2001

Amandemen ketiga dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR dan berlangsung dari 1 hingga
9 November 2001.

Beberapa pasal diamandemen, salah satunya adalah Pasal 24 Ayat 2 yaitu:

“Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan-badan


peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan
peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara,
dan Mahkamah Konstitusi”.
IV. Amandemen IV pada Tahun 2002

Amandemen keempat dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR dan berlangsung dari 1
hingga 11 Agustus 2022.

Pada amandemen ini, beberapa pengubahan dilakukan untuk menyempurnakan pasal-pasal


sebelumnya.

Pasal-pasal yang diubah adalah pasal yang berkaitan dengan keanggotaan MPR, pemilihan
presiden dan wakil presiden, pendidikan, keuangan, dan kesejahteraan sosial.

Anda mungkin juga menyukai