Agropolitan Dalam Rangka Pengembangan Wilayah
Agropolitan Dalam Rangka Pengembangan Wilayah
AGROPOLITAN DALAM
RANGKA PENGEMBANGAN
WILAYAH
oleh :
Dr. La Ode Alwi, S.P., M.P
PROLOG
Fokus pertumbuhan ekonomi
mengakibatkan percepatan urbanisasi
(punctuated urbanization).
Urbanisasi di Indonesia: 37,5% (1995)
menjadi 40,5% (2015).
Proses urbanisasi yang tidak terkendali
semakin mendesak produktifitas
pertanian.
Latar Belakang (lanjutan)
Indonesia harus mengimpor produk-
produk pertanian
- kedelai : 1.277.685 ton/ US$ 275 juta
- sayur-sayuran: US$ 62 juta
- buah-buahan: US$ 65 juta
DPP
PASAR/GLOBAL
Keterangan:
DPP Penghasil Bahan Baku
DPP
Pengumpul Bahan Baku
Sentra Produksi
Jalan Jalan
Propinsi Propinsi
Jalan Jalan
Kabupaten Kabupaten
Keterangan :
Pusat Agropolitan
Master Plan Pengembangan
Kawasan Agropolitan
Sebagai acuan penyusunan program
pengembangan kawasan
Muatan:
1. Sistem pusat-pusat kawasan yang terkait
Sistem Nasional, Propinsi/ Kabupaten
2. unit-unit kawasan pengembangan
3. Penetapan sektor unggulan.
4. Dukungan sistem infrastruktur
5. Dukungan sistem kelembagaan
Kebijakan dan Strategi
Pengembangan Agropolitan
1. Kebijakan Pengembangan
berorientasi pada kekuatan pasar (market
driven), melalui pemberdayaan
masyarakat
penyediaan prasarana dan sarana
pendukung pengembangan agribisnis
komoditi yang akan dikembangkan
bersifat export base bukan row base
Consumer oriented melalui sistem
keterkaitan desa dan kota (urban-rural
linkage).
Kebijakan dan Strategi
Pengembangan Agropolitan (lanjutan)
2. Strategi Pengembangan
Penyusunan master plan
pengembangan kawasan agropolitan
yang menjadi acuan masing-masing
wilayah/ propinsi
Penetapan Lokasi Agropolitan terkait
Sistem Nasional, Propinsi/ Kabupaten
Sosialisasi Program Agropolitan
Program Pengembangan
Kawasan Agropolitan
a. Penyiapan Master Plan Kawasan
Agropolitan
b. Dukukungan prasarana dan sarana
Kimpraswil (PSK):
- Tahun 1: kawasan-kawasan sentra produksi (air
baku, jalan usaha tani & pergudangan)
- Tahun 2: meningkatkan nilai tambah & pemasaran
(sarana penjaga kualitas & pemasaran ke luar
kawasan)
- Tahun 3: meningkatkan kualitas lingkungan
perumahan & permukiman
Program Pengembangan
Kawasan Agropolitan (lanjutan)
c. Pendampingan Pelaksanaan Program
masyarakat ditempatkan sebagai pelaku
utama, pemerintah berperan memberikan
fasilitasi dan pendampingan sehingga
mendapatkan keberhasilan yang lebih optimal