Anda di halaman 1dari 5

Data Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian bayi

(AKB)

di RSUD Luwuk Banggai

Disusun oleh :

NUR RAHMA
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa AKI adalah kematian yang
disebabkan kehamilan, melahirkan atau nifas bukan karena kecelakaan. AKI di hitung per 100.000
kelahiran.
AKB adalah jumlah lahir mati dan kematian bayi dalam 7 hari pertama dalam hidupnya.

Data angka Kematian Ibu

No Bulan Jumlah
1. Januari 1
2. Februari -
3. Maret -
4. April -
5. Mei 1
6. Juni -
7. Juli -
8. Agustus -
9. September -
10. Oktober -
11. November -
12. Desember 2

Jadi jumlah Angka Kematian Ibu Di Rumah Sakit Umum Daerah Luwuk pada tahun 2021 sebanyak 4
Orang.
Dari Data diatas dapat disimpulkan bahwa Penyebab tertinggi angka kematian ibu (AKI) adalah
perdarahan pasca persalinan.

Data Angka Kematian Bayi

No Bulan Jumlah
1. Januari 4
2. Februari 3
3. Maret 3
4. April 3
5.. Mei 4
6. Juni 4
7. Juli 4
8. Agustus 6
9. September 2
10. Okteber 3
11. November 6
12. Desember 7

Jadi Jumlah Angka Kematian Bayi Di Rumah Sakit Umum Daerah Luwuk pada tahun 2021 sebanyak
50 bayi.
Dari Data di atas dapat disimpulkan penyebab tertinggi angka kematian Bayi (AKB) adalah kasus
Berat Badan lahir rendah (BBLR).
I.A.Pengertian perdarahan pasca persalinan

Perdarahan postpartum atau perdarahan pasca persalinan adalah keluarnya darah dari jalan lahir
segera setelah melahirkan. Perdarahan setelah melahirkan dengan jumlah wajar merupakan hal yang
normal terjadi, hal ini disebut lochia.
Kondisi ini terjadi ketika kehilangan darah yang sangat banyak hingga lebih dari 500cc dalam 24
jam setelah melahirkan merupakan suatu kondisi yang abnormal.

B.Penyebab Perdarahan Postpartum


Penyebab perdarahan postpartum secara umum dibagi menjadi empat penyebab, yaitu:
 Tonus/kekuatan otot, keadaan ketika uterus tidak dapat berkontraksi atau disebut atonia
uteri, menyebabkan darah yang keluar dari uterus tidak dapat berhenti secara alamiah. Hal ini
menyebabkan darah yang keluar semakin banyak dan harus mendapatkan pertolongan.
 Trauma/cedera, adanya robekan jalan lahir karena bayi terlalu besar, atau karena
penggunaan obat pacu persalinan yang tidak sesuai dengan aturan dapat menyebabkan
kontraksi terlalu kuat dan robeknya jalan lahir.
 Jaringan, sisa jaringan plasenta yang masih menempel pada uterus dapat menyebabkan
sumber perdarahan dari jalan lahir.
 Faktor pembekuan darah, perdarahan yang banyak dapat menyebabkan hilangnya faktor-
faktor yang dibutuhkan darah untuk membantu penutupan luka. Selain itu, pengidap kelainan
hemofilia, yaitu ketika darah sukar membeku menyebabkan kelainan perdarahan pasca
melahirkan.

C.Gejala perdarahan pasca Persalinan

Gejala yang timbul berupa perdarahan dari jalan lahir yang keluar segera setelah persalinan. Di dalam
darah yang keluar biasanya mengandung darah, beberapa bagian dari jaringan otot uterus, mukus atau
lendir, dan sel darah putih.
Pada keadaan yang normal darah yang keluar segera setelah melahirkan kurang dari 500cc. Namun,
pada keadaan ketika perdarahan postpartum merupakan sebuah kelainan, darah yang muncul lebihdari
500cc. Keadaan tersebut disertai gejala lain:
 Darah berwarna merah segar.
 Nyeri pada perut bawah.
 Demam.
 Pernapasan cepat.
 Keringat dingin.
 Penurunan kesadaran, mengantuk atau pingsan.

D.Penanganan/ pengobatan perdarahan pasca persalinan (post partum)

. Pada keadaan akut, yaitu ketika kehilangan darah sangat banyak, tindakan pertama yang dapat
dilakukan adalah dengan memberikan cairan pengganti melalui infus. Tindakan memperbaiki keadaan
umum pengidap merupakan prioritas utama pengobatan. Selanjutnya, pengobatan dilakukan dengan
memperbaiki penyebab dari perdarahan postpartum, seperti:

1.Pemberian obat-obatan untuk memperkuat kontraksi uterus, seperti oksitosin.

2.Melakukan tindakan kuret apabila terdapat sisa jaringan plasenta yang tertinggal di dalam uterus.

3.Pemberian transfusi darah dan komponen darah apabila terdapat perdarahan masif pada pengidap.
II. A.Pengertian Bayi Berat Badan Lahir Renda (BBLR)

Bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500

gram ( WHO, 1961 ). Berat badan pada kehamilan khusus apapun sangat berfariasi dan harus

digambarkan pada grafik presentil. Bayi yang berat badannya diatas presentil 90 dinamakan

besar untuk umur kehamilan dan yang di bawa presentil 10 dinamakan ringan untuk umur

kehamilan. Berdasarkan itu bahwa 10 % semua bayi ringan untuk umur kehamilan. Bayi yang

berat badannya kurang dari 2500 gr pada saat lahir dinamakan berat badan lahir rendah

Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya bayi berat badan lahir rendah dibedakan:

1. Bayi berat lahir rendah, berat lahir 1500 – 2500 gram

2. Bayi berat lahir sangat rendah, berat lahir kurang dari 1500 gram

3. Bayi berat lahir eksterem, Berat lahir kurang dari 1000 gram

B. Karakteristik Bayi BBLR

Menurut Manuaba (1998), karakteristik Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah

sebagai berikut:

a. Berat kurang dari 2.500 gram

b. Panjang badan kurang dari 45 cm

c. Lingkar dada kurang dari 30 cm.

d. Lingkar kepala kurang dari 33 cm.

e. Usia kehamilan kurang dari 37 minggu.

f. Kepala relatif besar, kepala tidak mampu tcgak

g. Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kulit kurang, otot hipotoniklemah.

h. Pernafasan tidak teratur dapat terjadi gagal nafas, pernafasan sekitar 40- 50 kali per

menit.

i. Kepala tidak mampu tegak

j. Frekuensi nadi 100-140 kali per menit


C. Penyebab Bayi Lahir dengan Berat Rendah

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko bayi terlahir dengan berat
badan yang kurang. Beberapa faktor tersebut meliputi:

 Terlahir dari ibu yang memiliki masalah kesehatan selama hamil, misalnya preeklamsia,
tekanan darah tinggi, atau kekurangan gizi

 Infeksi selama kehamilan

 Adanya kelainan genetik atau cacat bawaan lahir pada bayi

 Terlahir dari ibu dengan berat badan kurang selama kehamilan

 Usia ibu saat hamil kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun

 Kehamilan kembar

D. Penanganan Bayi Lahir dengan Berat Rendah

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dilakukan saat merawat bayi dengan berat badan lahir
rendah:

1. Memberikan ASI sesuai jadwal.

2. Bersentuhan langsung dengan bayi.

3. Menemani bayi tidur.

4. Memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi.

5. Melengkapi imunisasi bayi.

6. Meluangkan waktu lebih banyak bersama bayi.

Anda mungkin juga menyukai