Anda di halaman 1dari 2

1. Apa yang dimaksud intervensi pemerintah dalam dunia usaha?

Intervensi pemerintah sendiri dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh
pemerintah secara sengaja untuk mempengaruhi alokasi sumber daya dan mekanisme
pasar. Dengan kata lain pemerintah campur tangan dalam mengatur perekonomian pasar.
Dalam usaha, di satu sisi campur tangan pemerintah dibutuhkan agar pengusaha tidak
menanggung resiko yang terlalu besar. Namun, di sisi lain pengusaha tidak mau
pemerintah terlalu campur tangan kedalam usahanya. Pada akhirnya, intervensi
pemerintah dibutuhkan untuk menjaga stabilitas harga karena masalah ekonomi tidak
dapat diserahkan begitu saja telebih apabila hal tersebut menyangkut kehidupan banyak
orang. Sehingga, untuk menjaga perekonomian tetap adil dan Makmur intervensi
pemerintah dibutuhkan.

2. Berikan contoh intervensi dimaksud dalam struktur pasar : Monopoli, Oligopoli


dan Pasar persaingan sempurna?

- Pasar Monopoli = pemerintah membuat Undang-Undang (UU) yang mencegah


terjadinya monopoli

- Pasar Oligopoli = pemerintah mempermudah masuknya perusahaan baru agar tercipta


persaingan

- Pasar Persaingan Sempurna = pemerintah tidak dapat campur tangan dalam pasar
persaingan sempurna karena banyaknya produsen dan konsumen yang keluar dan
masuk secara bebas

3. Sebutkan contoh kebijakan/regulasi pemerintah dalam kebijakan : Moneter, Fiscal


dan Budgeter?

- Kebijakan Moneter = kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral, salah satu contoh
kebijakannya adalah penetapan suku bunga acuan.
- Kebijakan Fiskal = kebijakan yang dibuat untuk mengelola ekonomi, salah satu
contoh kebijakan fiskal di Indonesia adalah pembebasan pajak berupa pengurangan
atau peniadaan bagi masyarakat dalam waktu tertentu (tax amnesty).

- Kebijakan Budgeter = kebijakan dalam pemanfaatan anggaran yang berasal dari


pajak, salah satunya dimana total pengeluaran dan penerimaan memiliki total yang
sama.

Referensi:

Barat, P. S. (2013). ″INTERVENSI PEMERINTAH ″ANTARA KEBUTUHAN DAN


PENOLAKAN DI BIDANG EKONOMI Sumarni. Journal of Economic and Economic
Education Vol, 1(2), 183-194.

Anda mungkin juga menyukai