a) Ketrampilan konseptual. Hal ini terkait dengan kemampuan dalam membuat konsep, ide dan menyampaikan gagasan untuk kemajuan perusahaan.Ide-ide tersebut dituangkan dalam rencana kegiatan atau sering disebut rencana kerja.Selain itu manajer hendaklah juga memiliki visi ke depan, misi yang jelas, program kerja yang aktual, serta menjaga competitive advantage dalam organisasi. b) Ketrampilan komunikasi. Seorang manajer harus mampu berinteraksi dengan baik dengan banyak orang. Saat berkomunikasi dengan bawahan, maka dia harus dapat berkomunikasi secara persuasif dan bersahabat. Ketika berkomunikasi dengan rekan kerja harus saling menghormati dan saat berkomunikasi dengan jajaran manajemen dan konsumen, dia harus dapat melayaninya dengan baik. Menjaga komunikasi yang baik dengan semua orang akan mendorong orang-orang disekitarnya menjadi tim terbaiknya. c) Ketrampilan teknis. Memiliki kemampuan dalam bidang informasi teknologi atau bidang lainnya merupakan keunggulan atau nilai lebih bagi seorang manajer. Memiliki ketrampilan teknis merupakan bekal yang harus dimiliki oleh seorang manajer, sehingga dia tidak hanya memahami konsep, namun juga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi. d) Ketrampilan manajemen waktu. Seorang manajer harus mampu mengalokasikan waktu untuk mendapatkan hasil yang optiomal. Kemampuan ini akan diuji pada saat menyusun rencana sebuah project, dimana tidak hanya masalah manajemen waktu saja yang harus diperhatikan, tapi juga membuat skala prioritas. e) Ketrampilan membuat keputusan. Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan dapat meninjau secara komprehensif, termasuk memberikan solusi dalam memecahkan masalah adalah ketrampilan yang harus dimiliki setiap manajer. Mengambil keputusan hendaklah tidak dilakukan dengan terburu-buru, namun seringkali manajer harus mengambil keputusan dengan cepat di saat yang mendesak. f) Ketrampilan kepemimpinan. Manajer harus benar-benar menjadi seorang pemimpin dan tidak mengindahkan hal-hal yang tidak perlu. Menjalankan program kerja dan evaluasi membutuhkan komitmen dan ketegasan.Manajer yang tangguh akan mendorong terciptanya trust di lingkungan kerjanya dan menciptakan teamwork yang solid. Berbagai ketrampilan tersebut merupakan skill dasar yang harus dimiliki seorang manajer. Dengan memiliki ketrampilan manajemen tersebut, maka seorang manajer dapat menjalankan tugasnya secara profesional dan efektif. 2. •Pemahaman Terhadap Perbedaan: Sebagai pemimpin, penting untuk memahami perbedaan dalam perilaku individu. Contohnya: Beberapa anggota tim mungkin lebih ekstrovert dan suka berkolaborasi, sementara yang lain mungkin lebih introvert dan cenderung bekerja sendiri. • Komunikasi Terbuka: Fasilitasi komunikasi terbuka dan jujur di antara anggota tim. Contohnya: Anda dapat mengadakan rapat reguler di mana setiap anggota tim memiliki kesempatan untuk berbicara tentang pandangan mereka. • Menonjolkan Kekuatan Individu: Identifikasi kekuatan dan keahlian unik dari setiap anggota tim. Contohnya: Jika ada anggota tim yang sangat mahir dalam analisis data, beri tanggung jawab yang sesuai dalam proyek-proyek yang membutuhkan keterampilan tersebut. • Tim Diversifikasi: Memastikan tim Anda memiliki diversitas dalam hal pengalaman, latar belakang, dan keterampilan. Contohnya: Dalam tim pengembangan perangkat lunak, Anda dapat memiliki programmer, desainer, dan analis yang berbeda-beda. • Membina Budaya Inklusif: Bina budaya yang mendorong inklusivitas dan saling menghormati perbedaan. Contohnya: Promosikan budaya di mana setiap orang merasa dihargai dan dapat berkontribusi. • Pelatihan dan Pengembangan: Tawarkan pelatihan dan pengembangan yang sesuai untuk membantu individu dalam mengatasi kelemahan mereka dan memanfaatkan kekuatan mereka. Contohnya: seorang anggota tim dalam departemen pemasaran perlu memperbaiki keterampilan analisis data, Anda dapat mengadakan pelatihan analisis data yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. • Pemecahan Konflik: Ketika konflik muncul karena perbedaan, tindaklanjuti dengan bijak. Contohnya: Jika dua anggota tim memiliki konflik yang berkelanjutan, berperan sebagai mediator untuk mencapai kesepakatan. • Tujuan Bersama: Tetapkan tujuan bersama yang jelas dan membantu anggota tim melihat bagaimana peran mereka berkontribusi pada tujuan tersebut. Contohnya: Seorang pengembang perangkat lunak bertanggung jawab untuk menghasilkan kode berkualitas, seorang desainer harus memastikan antarmuka pengguna yang menarik, dan seorang manajer proyek harus memastikan bahwa semua tahapan dilaksanakan sesuai jadwal. Dengan tujuan bersama yang jelas, setiap anggota tim tahu bagaimana peran mereka berkontribusi pada pencapaian kesuksesan proyek 3. Karena adanya motivasi, akan mendorong kinerja suatu organisasi (baik dalam kenyamanan kerja tim/group maupun dalam kenyamanan kerja individu) tersebut menjadi semakin maju atau mempercepat proses penyelesaian tugas-tugas dan tanggung jawab dalam kerja untuk mencapai tujuannya. Cara meningkatkan motivasi tersebut ialah dengan memprioritaskan work life balance, dengan memberikan apresiasi 4. Menurut saya keduanya sangat berpengaruh membawa keberhasilan dalam pekerjaan, karena jika hanya sebuah kesesuaian kemampuan dengan pekerjaan tanpa diimbangi dengan kesesuaian kepribadian terhadap visi misi yang ada dalam organisasi yang baik maka bekerja pun tidak akan nyaman dan berpikir untuk mencari pekerjaan lain yg sesuai kemampuannya dan sesuai kepribadian dengan organisasinya 5. Isu-isu Kontemporer dalam Suatu Kepemimpinan Isu adalah sebagai suatu konsekuensi atas beberapa tindakan yang dilakukan oleh satu atau lebih pihak yang dapat menghasilkan negosiasi dan penyesuaian sector swasta, kasus pengadilan sipil atau criminal yang dapat menjadi masalah kebijakan public melalui tindakan legislatife atau perundangan. Seorang pemimpin tidak dilahirkan, meskipun sejarah menunjukkan beberapa pemimpin muncul dalam situasi tertentu. Yang jelas kebanyakan pemimpin itu dibentuk dan dibina. Dimana kepemimpinan adalah skillset yang dapat dipelajari. Jika kita seorang pemimpin, orang-orang cenderung untuk mengamati apa yang kita lakukan sehingga mereka itu tahu siapa kita seebenarnya seperti yang terjadi pada Presiden SBY. Pemimpin yang mengutamakan dirinya sensdiri tidak efektif karena mereka yang dipimpin itu hanya mematuhi dan menjalankan apa yang menjadu kewajiban mereka sebagai karyawan dan melakukan apa yang diperintahlan pemimpin. Pada umumnya, manusia bekerja dengan baik kalau berada dalam lingkungan kerja yang tepat dimana mereka merasa dipercaya dan terbedayakan dalam mengembankan tugas dan tanggung jawabnya. Menjadi tugas pemimpin untuk menciptakan suasana kerja yang bersifat saling mempercayai. Jadi, kepemimpinan yang baik itu adalah ketika pemimpin itu sendiri mampu mengarahkan bawahannya untuk mencapai tujuan tanpa paksaan melainkan menggunakan pendekatan seperti motivasi, berupa pennghargaan, uang atau gaji bahkan promosi jabatan. 6. Persepsi (perception) diartikan sebagai cara individu menganalisis dan mengartikan pengamatan indrawi mereka dengan tujuan untuk memberikan makna terhadap lingkungan sekitar mereka. Seorang individu akan memandang segala sesuatu dengan persepsi mereka sendiri yang mungkin saja berbeda dengan persepsi orang lain. cara kita dapat membangun persepsi yang baik adalah: 1. Penampilan Kelihatannya ini merupakan hal yang sepele bagi kita tetapi ternyata penampilan adalah hal yang sangat penting dalam kita membangun persepsi. Dimulai dari cara kita berpakaian, potongan rambut, bau badan, sepatu, ikat pinggang dan lain sebagainya dapat membangun persepsi baik atau buruk tentang diri kita dari orang- orang disekitar kita. Penampilan menunjukan keseriusan kita dalam menghargai diri sendiri, pekerjaan dan orang lain, jadi...sesuaikanlah penampilan dengan standar perusahaan dan jadikanlah setiap hari anda memilikii penampilan yang baik. 2. Sikap Sikap merupakan hal yang paling terpenting dalam kita membangun persepsi karena sikap merupakan cermin dari kepribadian kita. Dengan cara kita bersikap, Orang lain dapat menilai apakah kita orang baik atau orang yang tidak baikDengan sikap kita pula dapat menunjukan apakah kita orang yang dapat dipercaya atau tidak dapat dipercaya. Sikap tercermin dari bagaimana cara kita berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal. Keterampilan berkomunikasi dengan bertutur kata sopan dan selalu menghargai orang lain disertai dengan bahasa tubuh yang baik adalah bagian dari interporsonal skills yang harus kita miliki dan selalu ditingkatkan. 3. Aktifitas / Proses Kerja Orang lain dapat menilai kita dari pekerjaan yang kita lakukan atau dari keseharian kita dalam bekerja dan menyelesaikan tugas-tugas tambahan dari atasan. Inilah saatnya kita menujukkan kemampuan kita karena keberadaan kita pastinya adalah untuk memberikan kontribusi dalam pekerjaan dan departemen kita. Tanpa kertampilan yang memadai atau terlalu dibawah standar, rekan kerja atau atasan kita mungkin dapat merasa kurang puas atau kecewa dengan kita, apalagi kalau kita tidak berusaha belajar untuk memenuhi kekurangan. Oleh sebab itu kita harus memiliki sikap baik yang menunjukan kesungguhan untuk mau memperbaiki diri secara terus menerus hingga kita dapat meningkatkan kompetensi diri kita. 4. Result Terakhir adalah "Hasil / Result". Hasil yang baik dimana sesuai dengan target pasti akan dapat menyenangkan banyak pihak, baik itu rekan kerja, atasan dan tentunya perusahan itu sendiri. Pada saat hasil tindak sesuai dengan target bisa jadi semua pihak akan merasa kurang puas. Akan tetapi hal ini dapat diatasi selama kita benar- benar menujukan kemampuan yang tinggi serta komitmen untuk berubah dan mau menjalani proses dengan baik dan maksimal Jadi kita harus membangun keempat hal di atas dengan didasari pemikiran yang positif serta dengan, sikap yang baik dan menjadi perilaku yang baik. Memperluas wawasan, memperluas salah satu cara membangun sebuah persepsi yang baik. Dengan luasnya wawasan yang kita miliki, informasi yang masuk akan kita olah bukan diterima mentah-mentah. Dengan luasnya wawasan, informasi yang salah akan terlihat salah, yang buruk akan terlihat buruk, karena kita punya pembanding dalam menentukan kebenaran informasi itu. 7. Konflik adalah suatu gejala yang sudah merupakan suratan tangan dalam garis kehidupan organisasi. Konflik merupakan kekuatan besar yang dapat membawa organisasi ke arah yang positif tetapi terkadang dapat memecah belah bahkan mampu menghancurkan organisasi. Menurut pendapat saya pernyataan tersebut benar, hal tersebut dikarenakan setiap orang pasti memiliki pemikiran yang berbeda dan tentunya hal ini akan menimbulkan tindakan salah satu pihak yang berakibat menghalangi, menghambat, atau mengganggu pihak lain dimana hal ini dapat terjadi antar kelompok organisasi ataupun dalam hubungan antar pribadi. Konflik dalam organisasi memang merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari dan seringkali merupakan bagian alami dari interaksi manusia. Konflik dapat menjadi kekuatan positif jika dikelola dengan baik dan diarahkan ke arah yang konstruktif. Namun, jika tidak diatasi dengan tepat, konflik dapat merusak hubungan kerja, menurunkan produktivitas, dan bahkan menghancurkan organisasi. Contoh positif dari pengelolaan konflik adalah ketika tim dalam sebuah perusahaan memiliki pendapat yang berbeda mengenai pendekatan terbaik untuk menghadapi persaingan pasar yang meningkat. Konflik ini dapat memunculkan ide-ide kreatif dan solusi inovatif jika didiskusikan secara terbuka. Dengan mendengarkan sudut pandangberbeda dan berkolaborasi, tim dapat mengembangkan strategi baru yang lebih efektif, meningkatkan daya saing perusahaan, dan memperkuat posisi pasar mereka. Namun, jika konflik tersebut tidak dikelola dengan baik, contohnya, jika ketidaksetujuan antar anggota tim tidak diatasi atau dibiarkan berlarut-larut, hal ini bisa memecah belah tim. Ini dapat mengarah pada ketidakharmonisan, menurunkan semangat kerja, dan mengganggu kolaborasi tim. Sebagai hasilnya, produktivitas menurun, inovasi terhambat, dan karyawan mungkin merasa tidak puas dengan lingkungan kerja mereka. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin dan anggota tim untuk mengembangkan keterampilan manajemen konflik. Ini melibatkan kemampuan mendengarkan dengan empati, menciptakan lingkungan di mana anggota tim merasa aman untuk berbagi pendapat mereka, dan memfasilitasi diskusi terbuka untuk mencapai solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. Dengan cara ini, konflik dapat diubah menjadi peluang untuk pertumbuhan, pembelajaran, dan perubahan positif dalam organisasi. 8. Kelompok yang terpadu dalam suatu organisasi dapat berkontribusi positif terhadap kepuasan kerja, tingkat ketidakhadiran, dan tingkat perpindahan anggota. Hal ini disebabkan karena kelompok yang terpadu dapat meningkatkan kinerja individu dan kelompok, serta memperkuat hubungan antar anggota kelompok. Kepuasan kerja dapat tercapai ketika karyawan merasa puas dengan pekerjaannya dan lingkungan kerjanya. Kelompok yang terpadu dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan saling mendukung, sehingga karyawan merasa nyaman dan puas dengan pekerjaannya. Tingkat ketidakhadiran dapat menurun ketika karyawan merasa nyaman dan puas dengan pekerjaannya. Kelompok yang terpadu dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan saling mendukung, sehingga karyawan merasa nyaman dan puas dengan pekerjaannya, sehingga kecenderungan untuk absen dapat berkurang. Tingkat perpindahan anggota juga dapat menurun ketika karyawan merasa nyaman dan puas dengan pekerjaannya. Kelompok yang terpadu dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan saling mendukung, sehingga karyawan merasa nyaman dan puas dengan pekerjaannya, sehingga kecenderungan untuk pindah ke organisasi lain dapat berkurang. 9. The right man on the right place memiliki pengertian untuk menempatkan seseorang sesuai dengan kemampuan atau keahliannya. Dengan menerapkan filosofi ini dalam perusahaan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan maupun produktivitas perusahaan. Filosofi ini berguna untuk memberdayakan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan menjadi sumber daya manusia unggul. Hal ini juga dilakukan untuk memajukan perusahaan guna mencapai visi dan tujuan yang sudah dibentuk.