Anda di halaman 1dari 3

POLITIK SEBAGAI SENI

POLITIK merupakan suatu seni dalam memperebutkan mengelola dan memberdayakan keluasaan
maupun sumber daya bagi kesejahteraan rakyat. Di dalam politik kebijakan yang diambil akan
berdampak luas bagi kehidupan di semua lini termasuk di bidang seni.

Politik berkaitan dengan manusia dan kemanusiaannya. Politik tentu bukan sebatas benar salah, baik
buruk namun ada sisi hidup dan kehidupan manusia. Di sinilah seni menjadi bagian dari politik dan
perpolitikannya. Dukung-mendukung, pilih-memilih menggerakkan masa dan memarketingkan
dirinya maupun program-programnya memerlukan seni. Dengan seni apa yang dipikirkan, dikatakan,
diperjuangkan semua dapat dikemas dimaknai dalam suatu pola yang terintegrasi berdampak citra
dan trust.

Bisa dibayangkan tatkala politik tanpa seni, bisa saja semua menjadi kering hambar seakan hanya
bagi-bagi kue kekuasaan. Bisa jadi manusia dan kemanusiaan terabaikan yang penting menang yang
penting senang. Dengan seni akan ada legacy, yang tidak hanya fisik namun juga literasi bahkan
spiritualitas politik yang menjadi tinta emas sejarah perjuangan bagi bangsa dan negara juga
rakyatnya.

Seni di dalam politik akan menghidupkan banyak sumber daya untuk dapat hidup tumbuh dan
berkembang. Religi, tradisi, budaya, kekayaan alam, sumber daya manusia dan banyak hal lain
menjadi sesuatu yang menjadi karakter dan keunggulan suatu bangsa. Seni dalam politik juga
mengasah hati nurani politikusnya untuk peka, peduli dan berbela rasa kepada rakyatnya. Seni
menjembatani dari yang jelata hingga di singgasana. Keberpihakannya kepada yang miskin papa
termarjinalkan pun akan nampak bahkan kuat dalam kebijakan-kebijakannya.

Demikian sebaliknya, politik dalam seni beragam dari nada, suara, cerita, kata, gerak hingga rupa
semua ada. Di dalam seni politik diberikan cermin untuk keseimbangannya. Refleksi atas citranya.
Bahkan kritik pun ada di sana dari plesetan parodi, komedi, kartun, karikatur pun bisa dibuat. Semua
ini merupakan tali jiwa komunikasi antara rasa dan hati manusia.

Seni mengemas politik menjadi hidup dan melalui seni menyentil kecil namun jleb. Yang dikritik tidak
marah namun mau mengubah. Kuasa tidak lagi jumawa bagai raksasa yang siap menerkam
rakyatnya. Para pemegang kuasa tatkala berani membuka diri dirinya happy dengan kuasa dan
kekuasaanya. Karena ada seni di dalamnya dan seni pun mengemasnya.

Seni di dalam politik akan mengasah hati untuk mampu berjuang dan memperjuangkan semakin
manusiawinya manusia. Demikian sebaliknya dalam seni politik tidak lagi menjadi sesuatu yang
sakral jumawa penuh rekayasa, namun ada dialog, ada cita rasa, ada hati dan bisa dengan senyum
menyadari topeng-bopengnya. Tak mudah memang memadukannya, namun di situlah hidup dan
kehidupan dalam kekuatan jiwa manusia yang semakin meningkat kualitas hidupnya. Seni dan politik
akan saling mengisi dan saling mewaraskan, menyehatkan bahwa politik dan seni sama-sama ikon
peradaban.

POLITIK SEBAGAI ILMU


Pada tahap ini ilmu politik akan dijelaskan bagaimana proses politik itu itu memisahkan diri
dari filsapah sebagai patokan atau pemishan dari study social lainya seperti sejarah ekonomi bahkan
psikologi dan sosiologi .dan asal mula ilmu itu sendiri,dan bagaimana ilmu politik di akui sebagai ilmu
pengetahuan itu sendiri. Untuk pertama kali ilmu politik dianggap sebagai disiplin ilmu tersendiri
yang patuh mendapat tempat dalam kurikulum perguruan tinggi akan tetapi pengaruh dari ilmu
hokum,filsapah sejarah,social masih terasa(masih pendekatan tradisional)sebelum perang dunia ke 2
yaitu : sejak di dirikan ecole libredes sciences politiques paris (1870) dan London school ekonomi and
political science (1895), dan pada tahun 1928 ahli ahli atau sarjana berkumpul di paris sebagai tindak
lanjut dari pesatnya perkembangan ilmu politik setelah perang dunia ke 2 juga disebabkan proyek
beberapa badan internasional dan unesco yang memaksudkan untuk mengseragamkan dalam
terminology dan metodologi dalam ilmu politik.dan inilah yang diyakini nuzurul politik memisahkan
diri sebagai disiplin ilmu tersendiri. Kemudian benarkah ilmu politik bisa disebut ilmu pengetahuan ?

Sebelum jauh meninjau kepada substansi politik sebagai ilmu pengetahuan sangatlah urgent terlebih
dulu kita memahami makna atau arti ilmu itu sendiri dan etimologinya. Sangatlah panjang dan
sistematis bagaimana ilmu itu bisa terbentuk dan di akui sebagai ilmu. Pada proses pertama adanya
pengamatan terhadap fakta data dan informasi melalui logika. Kemudian proses perumusan konsep,
perumusan dan penyusunan proporsi, yang kemudian semua tahap di atas di generalisasi,
generalisasi di induksi menjadi teori teori, Teori tori tersebut belum bisa dikatakan ilmu karena
terlebih dulu harus di simpulkan sementara (hipotesis), disinilah hipotesis di uji benar salahnya
melalui kaitanya terhadap fakta data dan inpormasi yang bersipat empiris melalui tahapan veripikasi
barulah dapat diakui sebagai ilmu. Lalu apakah benar ilmu politik bisa dikategorikan ilmu
pengetahuan ?

Hal tersebut bisa kita jawab berdasarkan 2(dua) kategori.

1. Karekteristik ilmu (science) seperti penjelasan diatas bahwa ilmu pengetahuan itu adalah
tantangan untuk menguji hipotesis melalui eksperimen yang dapat dilakukan dalam keadan
terkontrol(controlled circumstances) seperti labolaturium eksakta ,maka pada kategori ini
ilpu politik tsk bisa di klasipikasikan sebagai ilmu pengetahuan,karena ilmu politik mengkaji
manusia sebagai objeknya dimana manusia sangat komplek dan memiliki prilaku yang
unik,berubah ubah dan tak dapat diramalkan(tidak terkontrol).
2. Dilihat dari definisi yangumum sifatnya. Ilmu yaitu Keseluruhan dari pengetahuan yang
terkoordinasi mengenai pemikiran tertentu.apabila formula ini yang jadi acuan maka ilmu
politik dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan.

Esensi ilmu politik

Pada bahasan ini akan sedikit di bahas mengenai definisi ilmu politik dipandang melalui etimologi
dan unsure unsure yang tak dapat di pisahkan dari politik itu sendiri(hegar, kekuasaan,pengambilan
keputusan,kebijakan,pembagian). Politik berasal dari kata polish yang artinya kota atau madani,jadi
dari sini dapat diambil pengertian bahwa politik adalah usaha untuk mencapai masyarakat madani.
Untuk mencapai masyaarakat madani sendiri (Negara) tidak akan terlepas dari
kekuasaan,pengambilan keputusan,kebijakan public,pemerataan(alokasi distribusi)

Pengertian politik menurut unsur unsur pendukung diatas dapat disimpulkan sebagai berikut,

1. Negara (state)

Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan bermasyarakat dengan Negara sebagai
bagiannya (J. Barents dalam ilmu politika).
2. Kekuasan (power)

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi prilaku sesuai dengan keingina para
pelaku. Jadi ilmu politik mempelajari kekuasaan dalam bermasyarakat, yaitu sifat hakiki dasar proses-
proses ruang lingkup dan hasil hasil focus perhatian seorang sarjana ilmu politik tertuju pada
perjuangan untuk mencapai atau mempertahankan kekuasaan melaksanakan kekuasaan atau
pengaruh atas orang lain atau menentang pelaksanaan itu (W.A Robson dalam the university teching
of social science).

3. Pengambilan keputusan (decision marking)

Keputusan adalah hasil dari membuat pilihan diantara beberapa alternative

Politik adalah mengambil keputusan kolektif atau pembuatan kebijakan umum untuk masyarakat
seluruhnya (Joyce mitchell dalam bukunya political analysis and public polisy)

4. Kebijakan Umum (public policy,beleid)

Kebijakan adalah suatu kumpulan keputusan yang di ambil oleh seorang pelaku atau kelompok
politik,dalam usaha memilih dan m,encapai tujuan.

Ilmu politik dilihat dari kebijakan umum adalah kebijakan pemerintah,proses terbentuknya serta
akibat akibatnya .(hoogerwerf) artinya membangun masyarakat secara terarah melalui pemakaian
kekuasaan

5. Pembagian(distribution) alokasi

Pembagian dan alokasi ialah pembagiandan penjatahaan nilai-nilai dalam masyarakat.

Politik adalah masalah siapa pendapat apa, kapan dan bagaimana (Harold D.Laswell dalam bukunya
Who get what,when,how).

Anda mungkin juga menyukai