Anda di halaman 1dari 87

Kata Pengantar Ketua Umum PP IPM

Periode 2023-2025

“Abad medsos (media sosial) adalah abad yang sarat dengan kegaduhan dan huru-hara, di
samping banyak pula sisi positifnya jika digunakan oleh manusia beradab dan lapang dada.
Di tangan manusia tuna-adab dan sesak dada, medsos dijadikan sarana untuk mengumbar
kebencian, sakit hati, dan dendam kesumat”

-Ahmad Syafii Maarif dalam tulisannya di Kolom Republika 2017-

Pendahuluan

Terhitung sejak hari ini, populasi di Indonesia dipenuhi oleh generasi muda sebagai jumlah
teratas dari generasi-generasi lain. Bonus demografi sudah jelas semakin mendekat setiap
tahunnya, menurut data dari Badan Pusat Statistik Indonesia (2020), yang menjadi awal mula
dari tercetusnya Indonesia Emas 2045. Subjek dari bonus demografi yang kemudian akan
menjadi generasi emas 2045 adalah sebagian besar terdiri dari generasi muda terutama
generasi-z. Generasi kita sudah hidup berdampingan dengan teknologi sejak dari kecil,
sehingga membuat perkembangan dan pergaulan kita juga sangat berbeda dengan generasi
sebelumnya, penguasaan atas kemajuan teknologi ini membuat kreativitas dan inovasi kita
meningkat.

Sebelum pandemi melanda, kemajuan gawai dan internet dipandang menjadi sebuah hal yang
negatif sehingga generasi tua selalu menjauhkan generasi muda dari yang mereka sebut
sebagai “kecanduan internet”. Namun ironisnya, di saat pandemi melanda justru segala
aktivitas kita sangat tergantung pada gawai dan internet, sehingga membuat istilah
“kecanduan internet” sudah tidak relevan lagi karena gawai dan internet sudah sedekat nadi.
Distorsi dari fenomena tersebut adalah sebuah langkah awal dari orkestra panjang yang akan
menggunakan gawai dan internet sebagai pintu gerbang menuju era baru IPM.

Di zaman yang serba otomatis ini, kader IPM jangan sampai menjadi sosok yang lembek dan
ketergantungan dengan artificial intellegence (AI) yang kian hari kian canggih, manusia
sesungguhnya adalah makhluk yang kreatif dan mampu untuk menghadirkan inovasi-inovasi
yang bermanfaat.
artificial intelligence yang kini mulai banyak menggantikan peran manusia dalam hampir
segala bidang sehingga memaksa manusia untuk setidaknya menyintas dengan cara
beradaptasi dengan segala kondisi. Tom Nichols dalam bukunya yang berjudul “The Death
Of Expertise” yang artinya yaitu matinya kepakaran, buku tersebut mengangkat isu tentang
penurunan penghormatan terhadap keahlian dan otoritas para ahli di masyarakat, serta
konsekuensinya terhadap demokrasi dan diskusi publik. Dengan adanya AI, manusia
dihadapkan pada pilihan belajar yang lebih sedikit dan pilihan kemalasan yang lebih banyak,
sehingga AI juga bisa mematikan kreativitas seorang manusia jika tidak dimanfaatkan dengan
benar. AI hadir hanya sebagai alat bantu saja, sehingga sangat diperlukan untuk kita terbiasa
dan membudidayakan inovasi sehingga kreativitas dapat lahir dalam setiap diri kader IPM.

Tema yang kami sajikan ini berbunyi “Generasi emas pelajar Muhammadiyah, wujudkan
pembangunan berkelanjutan”, sebuah spirit yang kontinuitas untuk pelajar Muhammadiyah
agar terus bisa leluasa bergerak dengan konsisten serta menghadirkan manfaat bagi
sekitarnya.

Jika membahas tentang pembangunan yang berkelanjutan, tersirat dalam pikiran saya sebuah
buku berjudul “Memperkuat Negara” karya Francis Fukuyama, dalam buku tersebut
membahas tentang bagaimana meningkatkan kapasitas sumber daya manusia atau biasa
disebut sebagai capacity development. IPM adalah lumbung yang tepat untuk menjadi Kawah
Candradimuka bagi pelajar Muhammadiyah untuk mengasah talenta.

Mengembangkan talenta dan inovasi merupakan hal yang vital untuk lahan kerja IPM ke
depannya. Maka dari itu, saya akan menyampaikan sudut pandang dan gagasan target utama
dari visi dan misi PP IPM periode 2023-2025. Dimaksudkan sebagai ajang episentrum
pemikiran, saya meminta dengan hormat ragam pandangan dan saran dari Ipmawan dan
Ipmawati sekalian untuk membangun PP IPM yang kolaboratif.
Visi

“Generasi Emas Berkemajuan Pelajar Muhammadiyah”

Visi ini merupakan sebuah usaha untuk melakukan sebuah rekondisi dari visi periode
sebelumnya yaitu “IPM sebagai wahana keilmuan”, ditiadakannya terminologi “wahana”
merupakan sebuah upaya semiotik untuk mewujudkan borderless movement agar dapat
bergerak lebih luas lagi jangkauannya. Sehingga era baru IPM dapat dijadikan sebagai pintu
gerbang menuju puncak peradaban pelajar yang berkemajuan, dengan semangat kontinuitas
yang kokoh, dan mampu berperan aktif dalam mewujudkan swasembada gagasan.

Misi

Dalam rangka menjalankan visi tersebut dibutuhkan beberapa misi sebagai berikut:

1. Memasifkan Produksi Inovasi dan Karya yang Implementatif


Gagasan tidak ada yang tidak bagus, hanya saja terkadang gagasan hanyalah sebuah
topik yang dilempar dan selesai hanya di atas meja forum saja. Sehingga penting
untuk mengembangkan gagasan yang aplikatif sebagaimana Muhammadiyah
memandang Islam sebagai agama yang praktikal.
2. IPM sebagai Medium Kolaborasi dan Eksistensi Persyarikatan
Mendorong transfer gagasan dan pengalaman, baik internal maupun eksternal.
Kolaborasi dengan pihak luar juga berguna untuk meningkatkan eksistensi IPM serta
menjadikan organisasi lebih dikenal oleh banyak pihak.
3. Mendayagunakan Daerah 3T Dalam Radar Dakwah IPM
Menginisiasi program dan narasi yang akan memperkuat peran IPM sebagai creatives
minorities pada komunitas yang lebih besar, sehingga nafas IPM harus tetap ada
bersamaan dengan ghirah juang tersebut.
4. Internasionalisasi Gerakan
Melebarkan sayap dakwah dan gerak IPM dengan spirit borderless movement,
sehingga napak perjuangan dan kebermanfaatannya dapat dirasakan di belahan bumi
mana pun.
5. Perkaderan Eksternal Muhammadiyah
Meletakkan pondasi dakwah Muhammadiyah pada lahan garap di luar kandang
Muhammadiyah merupakan hal yang tidak mudah, IPM mulai sapat didirikan di SMA
Negeri dan sejenisnya.
Penutup

Singkatnya, seluruh rancangan visi dan misi yang ada di atas adalah amanah Muktamar
XXIII dan sekumpulan gagasan serta kesepakatan semua kader IPM seluruh Indonesia.
Maka, saya pastikan jika terjadi perubahan dan penyesuaian maka bukan hal yang mustahil
untuk kemudian dibenahi bersama-sama secara kolaboratif dan apresiatif, tiada hal yang
mutlak melainkan persoalan bahwa IPM ini adalah milik semua untuk kemudian digerakkan
bersama-sama pula sebagai roda pergerakan dan ujung tombak dari persyarikatan. Hal-hal
yang sudah saya tuliskan di atas merupakan sebuah hantaran singkat untuk mendampingi
Ipmawan dan Ipmawati sekalian dalam mengarungi bahtera kepemimpinan PP IPM Periode
2023-2025.

Orang-orang di luar sana yang tidak mengenal IPM, mereka tidak baca AD/ART kita, mereka
tidak menyanyikan mars perjuangan kita, mereka juga tidak tahu kita adalah kader tingkat
apa. Namun yang mereka baca adalah teladan dari diri kita semua, sehingga biarlah mereka
membaca IPM dari kalian semua, representatif kader-kader terbaik Muhammadiyah. Karena
sesungguhnya teladan adalah sebuah perintah tanpa komando. Semoga dengan hantaran
singkat dari kami, Ipmawan dan Ipmawati sekalian mendapatkan penyegaran dan bekal untuk
kemudian berjuang selama beberapa tahun ke depan.

Nuun Wal Qalami Wamaa Yasthuruun


Bidang Kepemimpinan

A. Pendahuluan
Menggunakan teori Behavioral Leadership (Robbins, 1996), sebuah teori
kepemimpinan yang berfokus pada tindakan seorang pemimpin. Bukan pada kualitas
mental, sifat, atau karakter bawaan dari orang tersebut. hal ini menjadi penguat dari
semboyan Ki Hajar Dewantara yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha (di depan memberi
contoh), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah harus memberikan ide gagasan), lalu
terkahir yang paling terkenal adalah Tut Wuri Handayani (dari belakang memberikan
dorongan).
B. Garis Besar Program Kerja
1. Mengatur kebijakan umum organisasi dengan segala aktivitasnya
2. Mengevaluasi kinerja kepemimpinan
3. Menampung aspirasi dari pimpinan kemudian memutuskannya berdasarkan
musyawarah bersama
4. Memberi arahan dan kebijakan ketika ada bidang yang mengalami hambatan dalam
melaksanakan program kerja, kebijakan, dan performa kinerja
5. Menjaga kerja sama atau hubungan dengan organisasi Internal maupun eksternal
dengan koridor yang ditentukan

C. Program Kerja Bidang:


No. Nama Program Masukan Proses Keluaran Skala Waktu
Kerja

1. Pelantikan PP Urgensi Acara Dipublikasikan Sedang 26


IPM Periode mengenalkan pengukuhan secara masif September
2023-2025 setiap personalia seremonial baik melalui 2023
PP IPM yang dihadiri video, foto,
oleh PP maupun teks
Muhammadiyah berita
2. Rapat rutin, rapat Mengevaluasi, Dilaksanakan Persiapan Kecil Dua
BPH, dan rapat mengapresiasi, secara hybrid agenda dan minggu
pleno dan menyiapkan satu waktu di program kerja sekali
rancangan dua Kantor yang lebih
program kerja. Jakarta dan matang dan
Melakukan Yogyakarta komprehensif
respons terhadap Bersama
situasi keumatan seluruh
dan kebangsaan. personalia PP
IPM yang wajib
untuk
mengikuti rapat
tersebut di
kantor domisili
(salah satu)
3. Pengembangan Guna Silaturahmi Kolaborasi Kecil Tentatif
komunikasi dan menyerukan dalam bentuk yang bersifat
kerja sama aspirasi pelajar audiensi secara kontinuitas
jaringan eksternal Muhammadiyah, kelembagaan untuk saling
serta melebarkan maupun non mendukung
eksistensi IPM kelembagaan eksistensi dan
hingga kancah diiringi dengan pengaruh antar
global diskusi dua arah kelembagaan
serta kerja sama
program
Kesekretariatan
A. Konsep Kesekretariatan
Dalam mengawal orientasi ikatan, bidang kesekretariatan PP IPM berfokus pada sistem
pergerakan dan kepemimpinan dengan manajemen kepemimpinan, dan sistem informasi manajemen
sebagai wadah atau fasilitator dalam melaksanakan aksinya ikatan, maka untuk mencapai itu semua
dibutuhkan beberapa langkah:
1. Konsolidasi dan penertiban sistem administrasi organisasi; konsolidasi dan penertiban sistem
organisasi merupakan sebuah upaya dalam pengorganisasian sistem yang ada sehingga terbangun
sebuah iklim organisasi yang kondusif (Sosialisasi seluruh pedoman organisasi, penerbitan
pedomanpedoman, membuat sistem/tata aturan organisasi mulai dari alur komunikasi.
2. Pengorganisasian dan pengembangan konsep pelaksanaan administrasi; merupakan upaya
penyempurnaan sistem yang sudah ada, sebagai perangkat yang efektif dan efisien dalam
membangun infrastruktur organisasi untuk aksi nyata pelajar berkemajuan (Penertiban dan
sosialisasi tanfidz muktamar dan Tanwir.
3. Optimalisasi pelayanan dan pemenuhan administrasi Organisasi; Pelayanan kebutuhan
administrasi keanggotaan
4. Membentuk Sistem Informasi IPM (SII); sebuah upaya dalam mengkolaborasikan seluruh unit
yang ada di organisasi, untuk mempermudah organisasi dalam memperoleh data, pengambilan
keputusan dan administrasi yang terpola.
B. Agenda Kesekretariatan
1. Optimalisasi sosialisasi sistem administrasi organisasi IPM a. Sosialisasi Pedoman Umum
Kerja , dan Mekanisme Kerja b. Optimalisasi Sosialisasi Pedoman Administrasi dan Organisasi
IPM
2. Optimalisasi pelaksanaan administrasi organisasi IPM
a. Penerbitan dan Sosialisasi Tanfidz Muktamar XXIII IPM
b. Penerbitan dan Sosialisasi Tanfidz Tanwir IPM
3. Optimalisasi pelayanan dan pemenuhan administrasi organisasi IPM
a. Pelayanan dan Pemenuhan KTA
b. Pelayanan administrasi dan kesekretariatan
c. Pemenuhan atribut organisasi
d. Optimalisasi Sistem Pusat Informasi

C. Program Kerja

No Nama Program Masukan Proses Keluaran Skala Waktu


Kerja

Program 1: Optimalisasi sosialisasi sistem administrasi organisasi IPM

1 Sosialisasi Pentingnya Dikerjakan Disahkan Kecil Rakerpim


Pedoman Umum mengetahui bersama bidang dalam oleh
Kerja dan pedoman dan Organisasi quorum
mekanisme kerja kemudian
Mekanisme Kerja untuk efektifitas dan Disosialisasikan Rakerpim
efisiensi pergerakan ketika Rakerpim

2 Optimalisasi Pemerataan standar Dikerjakan Disampaika Besar Selama


Sosialisasi untuk merapikan bersama bidang n pada periode
Pedoman administrasi Organisasi Turba dan
Administrasi dan Regional
Organisasi IPM Meeting

Program 2 : Optimalisasi pelaksanaan administrasi organisasi IPM

3 Penerbitan dan Pemerataan Dibagikan ke 1.terbitnya Sedang Selama


Sosialisasi Tanfidz informasi hasil wilayah ketika tanfidz periode
Muktamar XXII musyawarah RAKERNAS
IPM 2. 100%
wilayah
memiliki

4 Penerbitan dan Pemerataan 3.terbitnya Sedang Selama


Sosialisasi Tanfidz informasi hasil tanfidz periode
Tanwir IPM musyawarah
4. 100%
wilayah
memiliki

Program 3 : Optimalisasi pelayanan dan pemenuhan administrasi organisasi IPM

5 Pelayanan dan Pentingnya memiliki Dikerjakan dengan Database Besar Selama


Pemenuhan KTA data keanggotaan bidang Organisasi Keanggotaa periode
IPM n Online

6 Pelayanan Pemenuhan Dikerjakan Memenuhi Sedang Selama


administrasi dan kebutuhan bersama Kepala semua periode
kesekretariatan administrasi Kantor dan SE PP kebutuhan
IPM administrasi
PP IPM

7 Pemenuhan atribut Pemenuhan Kerjasama dengan PP IPM Kecil Selama


organisasi kebutuhan atribut bendahara memiliki periode
organisasi sebagai Atribut
Langkah tata Kelola untuk
organisasi kebutuhan
pelaksanaan
kegiatan PP
IPM

8 Optimalisasi Pentingnya memiliki Dikerjakan Pusat Besar Selama


Sistem Pusat data keanggotaan bersama Pimpinan, Informasi periode
Informasi IPM IPM Bidang Teknologi dan
Informasi dan Tim Database
Media Umum
Organisasi
berbasis
Online

Program 4 Pengarsipan dokumen Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah

9 Surat Masuk Pentingnya memiliki Dikerjakan Kesekretaria Kecil Selama


arsip yang rapi bersama Kepala tan PP IPM periode
10 Surat Keluar sebagai tata Kelola Kantor dan SE PP memiliki
yang baik IPM arsip yang
rapi dan bisa
dipertanggu
ngjawabkan
Konsep Keuangan
Bidang keuangan diharapkan mampu menopang kelancaran bidang yang lain. Untuk menjalankan
program kerja bidang dan organisasi, maka perlu dipersiapkan sumber daya salah satunya dalam
bentuk materi. Meskipun wacana keuangan bukan segalanya, tapi tanpa perencanaan dan ketersediaan
uang program tersebut tidak dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu bidang keuangan
menjabarkan strategi bidang dalam beberapa poin sebagai berikut:
1. Membuat rencana strategis serta mengatur jalan distribusi dan mekanisme keuangan
2. Implementasi kebijakan Uang Infaq Siswa dari Dana Taawun Lingkungan Pendidikan Dasar
dan Menengah Muhammadiyah
3. Sosialisasi dan pendampingan pelaksanaan pedoman keuangan Ikatan Pelajar
Muhammadiyah
4. Mengawal kolaborasi pelaksanaan program berbasis kemitraan terkait keuangan dengan
berbagai lembaga
Bidang Organisasi
A. Pendahuluan
Bidang organisasi merupakan bidang yang vital dalam sebuah organisasi. Layaknya
bagian dari tubuh, bidang organisasi merupakan bidang yang menjadi ruh gerak cepat,
stabil, dan fleksibilitas organisasi. Di zaman yang sudah semakin maju, dengan
banyaknya perkembangan teknologi, informasi atau yang biasa kita kenal era 4.0
banyak sistem keorganisasian yang sudah tidak bisa dipisahkan dengan teknologi,
mulai digitalisasi sistem informasi, sistem birokrasi hingga manajemen organisasi yang
sangat adaptif dengan teknologi. Ikatan Pelajar Muhammadiyah tentu harus tetap bisa
beradaptasi dengan teknologi dalam menjalankan roda-roda keorganisasian. Selain itu
tentu IPM juga harus mendorong adanya inovasi dalam menciptakan gagasan, ide, serta
konsep dan keseragaman dalam menciptakan karya yang dirasa sesuai dengan
perkembangan zaman untuk mengcounter kemajuan sistem organisasi. Dari dasar
tersebut, Bidang Organisasi Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah mencoba
merancang arah gerak Bidang Organisasi sesuai dengan amanat Muktamar Purwokerto
berupa program kerja, sehingga kedepan Ikatan Pelajar Muhammadiyah memiliki
kemajuan dan keunggulan sebagai organisasi yang fleksibel serta tetap adaptif.

B. Visi dan Misi Bidang

Visi: Terciptanya IPM sebagai organisasi terdepan dalam merespon dinamika zaman dan
perkembangan global sebagai wujud gerakan pelajar berkemajuan.

Misi:

1. Meningkatkan konsolidasi gerakan di berbagai tindakan yang berorientasi pada


penguatan jejaring internal dan akar rumput melalui pembinaan dan pendampingan.

2. Penguatan dan pengembangan fungsi struktur organisasi

3. Konsolidasi dan tata kelola organisasi.

4. Melengkapi dan menguatkan basis data organisasi sebagai dasar pelaksana program
yang terukut dan tepat sasaran

C. Garis Besar Program Kerja

Meningkatkan kualitas dan fungsi-fungsi kepemimpinan organisasi di berbagai


tingkatan yang berbasis pada penerapan budaya kerja organisasi yang manusiawi,
apresiatif, amanah dan terukur. Organisasi dan kepemimpinan berarti hal apa saja yang
dibutuhkan atau harus disediakan oleh organisasi dan kepemimpinan dalam
memfasilitasi perjalanan organisasi menuju terwujudnya visi.

Meningkatkan kualitas kepemimpinan di berbagai tingkatan agar mampu menjalankan


misi ikatan. Sumber daya adalah hal apa saja yang dapat dicapai oleh kerja organisasi
atau bidang berkaitan dengan peningkatan kapasitas anggota dan sasaran program.
Sumber daya juga berarti dukungan apa yang dibutuhkan oleh organisasi atau bidang
agar visinya tercapai (dukungan finansial atau infrastruktur).

Meningkatkan konsolidasi gerakan di berbagai tingkatan yang berorientasi pada


penguatan jejaring internal dan akar rumput melalui pembinaan dan pendampingan
Melengkapi dan menguatkan basis data organisasi sebagai dasar pelaksanaan program
yang terukur dan tepat sasaran. Aksi adalah wujud konkret dari strategi perencanaan
visi. Aksi juga berarti garis besar dari apa yang dapat dilakukan agar visi tercapai.

D. Agenda Kegiatan Bidang

1. Rakernas
2. Regional Meeting
3. Milad IPM ke 63 & 64
4. Tanwir
5. Muktamar
6. Rapat Koordinasi Bidang
E. Program Kerja Bidang

No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan


Program Rumah
Kerja

1 Rapar Kerja Koordinasi PP Mempersiapk Tersampaika Sedang 1 -3 Surabaya,


Nasional IPM dengan PW an program n nya desember jawa
IPM se-Indonesia kerja yang program 2023 timur
dalam rangka ingin kerja PP IPM
penyampaian disampaikan kepada
program kerja pada agenda PW
kepemimpinan PP Rapat Kerja IPM
IPM Periode 2023 Nasional. se
– 2025 -
Menentukan Indonesia.
tuan rumah Adanya timbal
kegiatan balik dari PW
nasional pp IPM se-
ipm Indonesia
terhadap
program kerja
yang
disampaikan
oleh PP IPM
2 Regional PP IPM Kampanye Terjalinnya Sedang tentatif Perlu
Meeting melakukan optimalisasi hubungan dan
pendampingan MyIPM, komunikasi
terhadap wilayah- melakukan baik PP IPM
wilayah serta pendampinga dengan PW
menumbuhkan n PW IPM IPM se-
atau menularkan se- Indonesia, Indonesia.
semangat ber- dan
IPM kepada PW penyampaian
IPM se- info
Indonesia. mengenai
agenda atau
kegiatan PP
IPM.
3 Milad IPM Menyemarakkan Menyusun Terselenggar Besar Juli 2024 Perlu
hari besar IPM, rangkaian a nya Milad & juli
ke 63 & 64 menjadi ajang kegiatan IPM secara 2025
pertemuan kader sebagai masif di
IPM se-Indonesia. semarak Milad kalangan
IPM. pelajar
Muhammadi
y ah.
No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan
Program Rumah
Kerja

4 Tanwir Adanya rasa Mempersiapk Terselenggar Sedang Septembe Perlu


tanggungjawab an laporan a nya r 2024
yang dimiliki pertanggungj pelaporan
oleh awaban pertanggungj
personalia PP setengah awaban
IPM dan periode yang
diperlukan akan PP IPM
masukan disampaikan setengah
untuk agenda pada Tanwir periode.
PP IPM Koordinasi
setengah dengan tuan
periode rumah untuk Pembahasan
kedepan dan persiapan dan persiapan
Pembahasan kegiatan gerakan IPM
perangkat Tanwir.. pada
MUKTAMA Muktamar
R XXIV.
5 Muktamar Adanya rasa Mempersiapk Terselenggar besar Agustus Perlu
tanggung an laporan a nya 2025
jawab yang pertanggung pelaporan
dimiliki oleh jawaban satu pertanggung
personalia PP periode yang jawaban
IPM serta akan PP
penetapan tim disampaikan IPM
formatur serta pada Perio
ketua umum Muktamar. de 2023 –
dan sekretaris Koordinasi 2025.
jenderal dengan tuan
terpilih. Pembahasan
rumah untuk
arah gerakan
persiapan
IPM 2025 –
kegiatan
2027.
Muktamar.
Pergantian
kepemimpin
an PP IPM
masa jabatan
2025 – 2027.
6 Rapat Koordinasi Menjalin Tersampaika sedang Tentatif Tidak
Koordinasi antara bidang silaturahmi n nya perlu
Bidang organisasi PP dengan progress
IPM dengan bidang report dari
bidang organisasi PP IPM ke
organisasi PW PW IPM se- PW IPM
IPM se- Indonesia se-Indonesia
Indonesia. mengenai dan
agenda atau sebaliknya.
kegiatan Terwujudnya
yang forum sharing
dilakukan antar bidang
oleh PW organisasi
No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan
Program Rumah
Kerja

IPM se- PW IPM se-


Indonesia. Indonesia
BIDANG PERKADERAN
A. Pendahuluan

“Meskipun teknologi telah berkembang pesat, kita harus ingat dan paham bahwa kendali atas
teknologi dan perubahan harus tetap berada di tangan manusia. Mari bergandengan tangan
dan menjadi bagian dari perubahan Generasi Emas Berkemajuan”
[Prof. Dr. K. H. Haedar Nashir, M. Si.]

Ikatan Pelajar Muhammadiyah menghadapi perkembangan zaman yang begitu masif.


Terlebih, karakteristik basis masa IPM yang juga mengalami perubahan, sehingga IPM akan
menyambut berbagai peluang positif di masa depan. Generasi alpha yang mulai mewarnai
grassroot menjadi pengingat bahwa IPM perlu benar-benar bergerak cepat dalam melangkah,
utamanya dalam ranah perkaderan.

Perkaderan merupakan ruh yang paling utama dalam sebuah organisasi. Layaknya
bagian dari tubuh, Perkaderan merupakan rahim yang tidak pernah berhenti melahirkan
generasi-generasi penerus sebuah organisasi. Perkaderan yang dilaksanakan dengan baik akan
menciptakan regenerasi kepemimpinan yang nantinya mampu menjawab tantangan zaman.

Selain itu, proses perkaderan juga diharapkan mampu untuk menghadirkan kader
yang dapat berpikir secara inovatif dan siap mengambil risiko agar dapat menjadi pemimpin
atau pengikut yang baik, kreatif, dan memberikan dampak positif. Di dalam ekosistem
perkaderan IPM, kolaborasi dan dukungan antar anggota sangat ditekankan. Proses
perkaderan yang dijalankan dengan inspirasi, kreativitas, dan tanpa terikat oleh ketatnya
birokrasi akan meninggalkan kesan positif pada anggota kader IPM. Perkaderan hari ini harus
mampu untuk menyediakan konsep dan sarana yang inklusif, adaptif dan berkelanjutan.
Sehingga Pelajar dapat memiliki pengetahuan yang komprehensif, keterampilan yang unggul,
dan sikap yang optimis serta responsif dalam menghadapi perubahan.

B. Visi dan Misi Bidang


Visi:
"Perkaderan Era Baru: Proses Membangun Kader Masa Depan
yang Kreatif dan Berdampak”

Misi:
1. Nilai Inklusif: Memastikan bahwa proses kaderisasi terbuka dan dapat diakses oleh
kader IPM melalui pendekatan yang inklusif serta mendorong diversitas dalam
kepemimpinan organisasi
2. Nilai Kreatif dan Adaptif: Mengembangkan sistem dan metode pendampingan
kader yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan zaman, teknologi,
dan lingkungan sosial melalui pengembangan Skill Multi-Dimensional
3. Nilai Ekologis: Mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dalam setiap aspek
pembentukan kader, dengan mempromosikan kesadaran akan lingkungan dan
melakukan tindakan nyata untuk melindungi serta berkontribusi pada pemulihan
lingkungan.

C. Garis Besar Program Kerja


Garis besar program kerja bidang Perkaderan mengacu pada amanat Kerangka Kebijakan
Bidang dan Lembaga pada Muktamar XXIII IPM di Kota Medan, yaitu :
1. Melaksanakan Taruna Melati
2. Memasifkan Pelatihan Fasilitator dan Pendamping
3. Mengawal Fortasi
4. Melakukan Apresiasi Kader
5. Mengawal Diaspora Kader

D. Agenda Kegiatan Bidang


Berdasarkan Visi dan Misi Bidang Perkaderan PP IPM Periode 2023/2025 serta Garis Besar
Program Kerja yang diamanahkan dalam Muktamar XXIII IPM di Kota Medan, terumuskan
agenda kegiatan bidang yakni sebagai berikut,
a. Kopdarnas Perkaderan
b. Survei dan Assesment
c. Pengkajian Paradigma IPM
d. Pengkajian ulang SPI
e. TMU Regional
f. Database Perkaderan
g. Digitalisasi Perkaderan
h. Perkaderan reborn
i. Konsolidasi Fortasi
j. Pendampingan TM 3 dan masifikasi pelaksanaan PFP
E. Program Kerja Bidang
Nama
Tuan
No Program Masukan Proses Keluaran Skala Waktu
Rumah
Kerja

1. Kopdarnas
khusus
Mengadakan Diadakan 2 wilayah-
Hasil/Laporan kali wilayah:
kopdarnas online dan
kondisi Perkaderan maksimal 1
Bidang Perkaderan asesmen untuk
di masing-masing 1. Kopdarnas bulan pasca
di seluruh memperoleh database
Kopdarnas wilayah, serta khusus rakernas
1 tingkatan perkaderan yang Online
Perkaderan pemahaman peserta wilayah
pimpinan lengkap serta 2. Kopdarnas
kopdarnas terkait
(Ranting-Wilayah) menyampaikan agenda 2. Kopdarnas ranting-
program yang
Bidang Perkaderan PP ranting- wilayah:
disampaikan
IPM wilayah maksimal 2
bulan pasca
rakernas

1. Melakukan survei
dan assesment ke
1. Jajak Pendapat pimpinan wilayah dan
dan hasil survei daerah. Survei
dari wilayah dan dilakukan secara
daerah berkala dan Mulai
berkelanjutan per 6 Survei dan Kopdarnas,
2. Bekerja sama bulan Hasil monitoring
Survei dan dengan Lembaga asesmen di dan akan di
2 kondisi perkaderan Online
Assesment Pengembangan 2. Metode yang update setiap 6 update secara
wilayah dan daerah
Sumber Daya digunakan untuk bulan sekali berkala setiap
Insani (LAPSI) pengumpulan data 6 bulan
dalam pembuatan adalah interview
instrumen survei (Pimpinan Wilayah)
dan assesment dan kuesioner G-Form
(Pimpinan Daerah,
Cabang dan Ranting)

Tentatif,
merilis hasil
pengkajian
Tim pengkajian
secara
paradigma IPM Melakukan
internal di
yang dibentuk serangkaian proses
Satu kali Pleno kedua
oleh Bidang pengkajian paradigma Draft Paradigma
Pengkajian dalam periode PP IPM
Perkaderan PP IPM oleh Tim terkait IPM (Reorientasi
3 Paradigma dan di update (Maret 2024) Hybrid
IPM berkolaborasi dengan Paradigma
IPM setiap satu kemudian
dengan Bidang mempertimbangkan Gerakan)
bulan sekali dilakukan
PIP serta hasil konsultasi
lokakarya
disepakati oleh dengan pakar atau ahli
hingga
Bidang Umum
Tanwir
(Agustus
2024)
Nama
Tuan
No Program Masukan Proses Keluaran Skala Waktu
Rumah
Kerja

Tentatif,
merilis hasil
1. Tim pengkajian pengkajian
SPI IPM yang Melakukan kajian
secara
dibentuk oleh ulang SPI Kuning
internal di
Bidang Perkaderan (berkemajuan) 2014 Satu kali Pleno kedua
Pengkajian PP IPM yang dan SPI 2023 dengan
dalam periode PP IPM
ulang Sistem disepakati oleh mempertimbangkan
4 Draft SPI Baru dan di update (Maret 2024) Hybrid
Perkaderan Bidang Umum keterlibatan wilayah
setiap satu kemudian
Ikatan secara inklusif,
2. Hasil evaluasi, evaluasi pilot project bulan sekali dilakukan
lokakarya dan lokakarya
SPI 2023 dan hasil
pilot project SPI lokakarya SPI 2023 hingga
2023 Tanwir
(Agustus
2024)

Seluruh ekstrainer 1. Fasilitator akan


Taruna Melati 3 berperan aktif 1. Setiap regional Offline
atau kader memiliki jumlah
memfasilitasi peserta
potensial yang ekstrainer TMU a.
mulai dari pra,proses
terverifikasi di minimal 20 orang Regiona
hingga pasca pelatihan
masing-masing l1:
regional 2. Terdapat 5x
2. Sekitar 80% alumni 5 kali (5
TMU b.
TMU terwadahi baik Regional
Regional 1 : Regiona
melalui pimpinan, 3. Follow up dari mengikuti
Sumatera l2:
lembaga, tim ataupun TMU juga akan jadwal dari
TMU aksi membantu dalam Nasional Temu c.
5 Regional 2 :
Regional proses Regional oleh Regiona
Kalimantan 3. Massifikasi proses
pendampingan Bidang l3:
kaderisasi formal dan Organisasi)
Regional 3 : pengkajian SPI dan
nonformal di wilayah d.
Sulawesi Paradigma IPM
masing-masing Regiona
Regional 4 : 4. Masing-masing l4:
4. Fasilitator
Maluku Papua TMU memiliki
melakukan pemetaan e.
rencana tindak
Regional 5 : Jawa potensi kader dan lanjut yang Regiona
Bali Nusa membantu dalam l5:
berdampak
Tenggara proses diaspora kader

1. Bidang 1. Database ini


1. Data perkaderan
Perkaderan IPM di diperoleh dari survei
di My IPM akan
setiap level dan assesment Bidang
terupdate Setiap 6 Dikumpulkan My IPM
pimpinan Perkaderan PP IPM
bulan sekali dan dan
Database setiap 6 bulan sekali
6 2. Bekerja sama
Perkaderan 2. Infografis yang Nasional diperbaharui Instagra
dengan Lembaga 2. Menginstruksikan setiap 6 bulan m
diunggah dalam
Pusat Data dan setiap pimpinan untuk sekali (Online)
laman instagram PP
Informasi senantiasa mengupdate
IPM setiap 6 bulan
(Pusdatin) dan data kader secara
sekali
Lembaga Media mandiri di My IPM
Nama
Tuan
No Program Masukan Proses Keluaran Skala Waktu
Rumah
Kerja

3. Database menjadi
landasan Bidang
Perkaderan PP IPM
dalam melakukan
pendampingan
perkaderan

1. Bersama
optimalisasi
penggunaan fitur
observasi pelatihan
dalam My IPM di
setiap jenjang
pimpinan

2. Bersama Lembaga
Pusdatin menyediakan
fitur dashboard kader
1. Bidang di My IPM yang 1. Fitur observasi
Perkaderan IPM di memuat data kader pelatihan My IPM
setiap level yang diperlukan dan
pimpinan 2. Dashboard Kader
dapat diakses oleh
My IPM
umum Selama satu
2. Bekerja sama
3. Fitur verifikasi tahun dan
Digitalisasi dengan Lembaga 3. Bersama Lembaga
7 syahadah pelatihan Nasional launching Online
Perkaderan Pusat Data dan Pusdatin menyediakan
Informasi My IPM dalam Tanwir
fitur verifikasi
(Pusdatin) serta Agustus 2024
syahadah pelatihan 4. Hotline
Lembaga atau bubuh e-syahadah perkaderan
Fasilitator dalam My IPM
Pendamping 5. Borang digital
(LFP) 4. Bersama Lembaga perkaderan
Pusdatin menyediakan
hotline perkaderan
sederhana, jika
memungkinkan
berbasis AI

5. Bersama LFP
melakukan
transformasi borang-
borang pelatihan dari
bentuk paper ke digital
Nama
Tuan
No Program Masukan Proses Keluaran Skala Waktu
Rumah
Kerja

1. Pimpinan
wilayah yang 1. Pelatihan
mati, vakum atau 1. Bersama bidang perkaderan di
yang organisasi melakukan Pimpinan Wilayah Hybrid
membutuhkan pemetaan keadaan terkait (Menyes
pendampingan kondisi kader di uaikan
2. 20 ekstrainer
perkaderan secara Pimpinan Wilayah dengan
pelatihan di
Perkaderan intensif Selama 1 pimpina
8. 2. Melakukan proses masing-masing Nasional
Reborn periode n
2. Bekerja sama pendampingan wilayah
wilayah
dengan Bidang perkaderan secara 3. Follow up yang yang
Organisasi PP berkelanjutan kepada berdampak dan bersang
IPM dan Lembaga Pimpinan Wilayah menyesuaikan kutan)
Fasilitator terkait dengan kondisi
Pendamping wilayah
(LFP) PP IPM

Melakukan proses 1. Buku Panduan Dua kali


sosialisasi substansi Fortasi selama 1
Bidang perkaderan
Konsolidasi fortasi dan penguatan periode (Juni-
9. di setiap jenjang Nasional Online
Fortasi regulasi fortasi melalui 2. Masifikasi Juli 2024 dan
pimpinan penggunaan logo
kerja sama dengan Juni-Juli
stakeholder terkait fortasi 2025)

1. Mendata
pelaksanaan pelatihan 1. Minimal 20
di setiap wilayah wilayah telah
melakukan Taruna
2. Bersama LFP Melati 3
melakukan
pendampingan 2. Minimal 10
1. Seluruh kader terhadap pelaksanaan wilayah telah
Pendampinga TM 2 se-Indonesia pelatihan melakukan Setiap
n TM 3 dan Pelatihan Fasilitator
2. Bekerja sama 3. Membuat database Pendamping Selama satu Pimpina
10. masifikasi Nasional
periode n
pelaksanan dengan LFP PP terintegrasi tentang
IPM dan LFP PW informasi proses dan 3. Setiap wilayah Wilayah
PFP
IPM pendampingan memiliki 50%
pelatihan dengan LFP kader ekstrainer
PP IPM TM 3

3. Membantu 4. Pendampingan
fasilitator dalam secara kultural ke
melakukan proses Pimpinan Wilayah
diaspora kader
Bidang Kajian dan Dakwah Islam
D. Pendahuluan
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah
kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat
kepada orang yang berbuat kebaikan.” (Q.S. Al-A’raf: 56)

Dalam “Paradigma Islam”, Kuntowijoyo menjelaskan bahwa Islam tidak mengenal dikotomi
antara domain duniawi dan domain agama. Nilai-nilai Islam pada dasarnya bersifat
menyeluruh (all-embracing) dalam penataan kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
Pandangan ini sejalan dengan ungkapan K.H. Ahmad Dahlan lebih dari seabad yang lalu,
yaitu, “apa pun yang dapat menjadikan seorang muslim baik, juga dapat menjadikannya
warga negara yang baik.”

Hal tersebut menggambarkan bahwa ajaran Islam tidak hanya bersifat ritualistik, melainkan
mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk kehidupan kaum pelajar. Namun, potensi Islam
sebagai pedoman transformasi sosial tidak dapat terlaksana apabila pemeluknya sendiri
menanggalkan Islam dari kerangka pikiran dan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
diperlukan konsepsi baru dakwah dan kajian Islam yang berkemajuan, yang mampu menarik
keinginan belajar Islam lebih dalam bagi masyarakat terutama kalangan pelajar.

Dengan demikian, Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan Bidang Kajian dan Dakwah Islam,
pada khususnya, diharapkan menjadi gerakan pelajar muslim skala kosmopolit yang mampu
meneguhkan kembali posisi Islam sebagai pedoman transformasi sosial melalui isu-isu
kekinian seperti keberagaman, kesetaraan gender, lingkungan hidup, hak asasi manusia,
filantropi, kecerdasan buatan, dan lain sebagainya.

E. Visi dan Misi Bidang


Berkembangnya dakwah Islam pelajar yang inspiratif, menggembirakan, mencerahkan, dan
sesuai dengan karakteristik mad’u kontemporer. Menjadikan Islam sebagai sumber energi
utama dalam pengembangan spiritualitas, ilmu pengetahuan, dan etos pelajar.

F. Garis Besar Program Kerja


1. Mengembangkan dakwah dan kajian keislaman yang berkemajuan melalui pengajian,
pelatihan, serta penyusunan pedoman dan bacaan keislaman bagi pelajar yang merujuk pada
ideologi dan sistem tafsir Muhammadiyah.
2. Membentuk komunitas kultural dan platform digital yang inklusif sebagai wadah sirkulasi
dakwah dan kajian keislaman pelajar.

D. Agenda Kegiatan Bidang


1. Pelatihan Dai Pelajar Muhammadiyah (PDPM) Nasional
2. Pembaruan PDPM
3. Kopdarnas Bidang KDI se-Indonesia
4. Pengelolaan platform digital
5. Kajian
E. Program Kerja Bidang
No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan
Program Rumah
Kerja

1 Pelatihan Dai Target adalah Pelaksanaan PDPM Kader Dai Nasional 2024
Pelajar seluruh kader IPM Nasional Pelajar yang
Muhammadiya se-Indonesia. mempertimbangka inklusif dan
h (PDPM) n hasil dari memiliki
Nasional pembaruan Buku kedalaman
Panduan PDPM. spiritual, ilmu
pengetahuan,
dan terampil
dalam
bidangnya
masing-
masing.

2 Integrasi Pusat- Perlunya forum Pelaksanaan Terintegrasiny Nasional Januari


Ranting komunikasi Kopdarnas KDI se- a kekuatan 2024
struktural dan Indonesia. struktural dan
kultural. kultural.
Pembentukan dan
pengelolaan media
sosial.

3 Dakwah dan Kebutuhan wadah Pelaksanaan kajian Terteguhnya Nasional Sepanja


Kajian Isu tukar gagasan dwi-bulanan, kembali, ng
Keagamaan keislaman di pengelolaan konten dakwah dan Periode
kalangan pelajar virtual, quranic kajian
Muhammadiyah. camp, penyusunan keislaman
buku antologi sebagai
keislaman, dan bagian dari
lain-lain. etos pelajar
Muhammadiy
ah.

4 Pembaruan Tuntutan zaman Pembentukan tim Masifikasi Nasional


Panduan yang kian penyusun dan sosialisasi
PDPM berkembang, pelaksanaan hasil
membutuhkan lokakarya. pembaruan
pelatihan dakwah PDPM.
dengan gaya baru. Pelaksanaan format
baru PDPM dalam
skala nasional.

Sosialisasi format
baru PDPM dan
pilot project.
RANCANGAN PROGRAM KERJA
BIDANG PENGKAJIAN ILMU PENGETAHUAN (PIP)
PIMPINAN PUSAT IPM PERIODE 2023—2025
“Belajar, Berkarya, Bergembira”
A. Pendahuluan
Kemampuan membaca, menulis, berpikir, dan berkreasi adalah fondasi kuat IPM
sebagai organisasi dengan gerakan ilmu. Sejak didirikan pada 1961, IPM memiliki tanggung
jawab moral dan intelektual untuk bisa menjawab tantangan zaman melalui program-program
dan kebaruan, mengikhtiarkan untuk menyelamatkan semesta. Sebagai konsekuensi dari hal
tersebut, maka IPM tentu perlu melahirkan kader yang terampil, berilmu, dan berakhlak mulia
melalui aksi kreatif dan kampanye literasi yang relevan. Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan
(PIP) adalah bidang yang menggawangi hal tersebut—membangun tradisi literasi dan
mendorong lahirnya kader yang berilmu dan bernapaskan Islam.

Tradisi literasi yang kuat yang telah tumbuh di IPM selama bertahun-tahun telah
berhasil memunculkan inovasi dalam mensyiarkan dakwah Islam bagi pelajar di seluruh
Indonesia. Best practice inilah yang mendasari Bidang PIP bahwa di dalam perjalanan literasi
pelajar Indonesia, sejatinya ia harus berguna sebagai pilar utama inovasi. Literasi yang baik
dalam tubuh kader IPM seharusnya bisa menciptakan kader yang tidak hanya kaya raya, kaya
karsa, tetapi juga kaya karya. Bidang PIP menjadi bidang yang memiliki komitmen untuk
menciptakan IPM sebagai platform kekaryaan pelajar Indonesia. Melalui literasi dan
eksplorasi pengetahuan, Bidang PIP PP IPM 2023—2025 dengan tagline “Belajar, Berkarya,
Bergembira” mencoba untuk menciptakan rumah besar pelajar Indonesia yang mampu
menghadirkan ilmu sebagai ruang berkarya dan ruang bertumbuh dimana pun mereka berada.

B. Personalia
Ketua Bidang : Brilliant Dwi Izzulhaq
Sekretaris Bidang : Wira Muhammad Rafli
Anggota Bidang : Ulima Nabila Adinta, Nurma Yulia Lailatusyarifah, Andi Maulana

C. Visi dan Misi Bidang


Visi: Terbentuknya tradisi Iqra (membaca, menulis, riset) dan eksplorasi aspek-aspek
kehidupan yang bercirikan Islam, sehingga mampu menjadi alternatif kemajuan dan
keunggulan peradaban.

Misi:
1. Memfasilitasi dan mendorong ekplorasi ilmu pengetahuan pelajar terhadap riset,
inovasi, dan karya;
2. Mengarusutamakan budaya membaca, menulis, dan riset dalam masyarakat melalui
kampanye-kampanye pendidikan, workshop, dan program-program penguatan
literasi. Memastikan bahwa tradisi Iqra menjadi bagian integral dari kehidupan
sehari-hari pelajar;
3. Menjalin sinergitas antara aktor literasi dan akademisi dengan komunitas-komunitas
literasi dan pendidikan, baik internal maupun eksternal IPM.
4. Menyediakan wadah apresiasi dan ekspresi bagi karya-karya kader, menjadi platform
kekaryaan pelajar Indonesia.

D. Garis Besar Program Kerja


Adapun secara umum, garis besar program kerja bidang PIP PP IPM periode 2023—2025
dibangun berdasarkan tiga pilar yaitu Fasilitasi, Aktivasi, dan Ekspresi yang penjabarannya
ialah sebagai berikut:
1. Program Fasilitasi: Program yang membantu dan melibatkan aktor literasi pelajar
Indonesia dalam memperluas akses terhadap buku, informasi, dan jaringan literasi.
Program ini diharapkan bisa membantu meminimalisir gap disparitas akses pelajar
Indonesia terhadap sumber daya literasi. Di antara program fasilitasi ini ialah
Pendataan dan Penyaluran Buku, Kader Punya Karya (penerbitan buku karya kader),
dan Residensi.
2. Program Aktivasi: Program inklusif yang mendorong pertumbuhan dan
mengaplifikasi daya cipta aktor literasi melalui capacity building initiatives. Program
ini diharapkan bisa menjadi ruang bertumbuh dan ruang eksplorasi kader IPM dalam
mengembangkan kapasitas keilmuannya. Di antara program aktivasi ini ialah Student
Conference, Lomba dan Kompetisi Riset Pelajar (bagian dari Festival Pelajar
Indonesia), Dialogue, dan Student Camp.
3. Program Ekspresi: Program yang menyediakan wadah berkarya sebagai ruang
ekspresi dan apresiasi pelajar Indonesia. Program ini diharapkan bisa menjadi wadah
besar pelajar Indonesia dalam merayakan karyanya dan menjadi platform besar hasil
cipta kader IPM untuk sesamanya. Di antara program ekspresi ini ialah Festival
Pelajar Indonesia dan Siniar Inspirasi Pelajar (bagian dari Dialogue).

E. Agenda Kegiatan Bidang


1. Pendataan dan Penyaluran Buku
Dampak yang dihasilkan melalui program ini meningkatnya kesadaran pelajar
Muhammadiyah terhadap pentingnya literasi dan buku, guna mengatasi gap kesenjangan
akses terhadap buku dan jaringan literasi.
2. Kader Punya Karya (Penerbitan Buku Karya Kader)
Dampak yang dihasilkan melalui program ini adalah meningkatnya kesadaran dalam
menciptakan habitus menulis di kalangan kader IPM melalui pendampingan dan
penerbitan buku gratis dari kader IPM.
3. Residensi
Dampak yang dihasilkan melalui program ini ialah meningkatnya ruang kolaborasi antara
aktor literasi, seni, serta masyarakat lokal untuk pertukaran budaya dan pengetahuan guna
menumbuhkan kader dengan wawasan pengetahuan yang inklusif.
4. Student Conference
Dampak yang dihasilkan melalui program ini ialah meningkatnya ruang kolaborasi aksi
internasional dan pengetahuan pelajar untuk mendorong terwujudnya SDGs bagi
kemajuan bangsa Indonesia.
5. Lomba dan Kompetisi Riset Pelajar
Dampak yang dihasilkan melalui program ini ialah meningkatnya keterampilan riset,
pemecahan masalah, dan penalaran kritis pelajar terhadap ilmu pengetahuan melalui
kompetisi yang supportif.
6. Dialogue
Dampak yang dihasilkan melalui program ini ialah meluasnya informasi dan
meningkatnya apresiasi pelajar yang berkarya, berliterasi, dan berdiaspora melalui
pengarusutamaan karya pelajar Indonesia dan kader IPM pada khususnya.
7. Student Camp
Dampak yang dihasilkan melalui program ini ialah meningkatnya kapasitas sumber daya
untuk mengaktualisasi Jaringan Intelektual Pelajar (JIP).
8. Festival Pelajar Indonesia
Dampak yang dihasilkan melalui program ini ialah meningkatnya ruang apresiasi dan
ekspresi dalam berbagai disiplin ilmu dalam rangka menyuarakan isu pelajar dan
merayakan kolaborasi pelajar Indonesia.
E. Program Kerja Bidang
No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan
Rumah

1. Pendataan dan 1. Data 1. Riset berupa 1. Tersalurkannya Sedang Tentatif Kondisi


Penyaluran kuantitatif survei daring buku-buku dan onal
Buku aktor literasi untuk bahan bacaan
IPM. memenuhi kepada aktor
2. Bantuan data literasi di IPM
buku dari kuantitatif baik kepada
lembaga aktor literasi individu,
mitra. IPM pimpinan IPM,
2. Penyaluran maupun
buku-buku komunitas.
dan bahan 2. Terkumpulnya
bacaan data yang up-
dengan to-date
prioritas mengenai aktor
daerah 3T literasi IPM di
tiap regional.
2 Kader Punya 1. Tulisan kader 1. Pendampinga 1. Terlaksananya Sedang Tentatif Kondisi
Karya IPM yang n pendampingan onal
(Penerbitan siap penyusunan dan penerbitan
Buku Karya dibukukan karya kader buku karya
Kader) dalam bentuk kader IPM
buku dengan melalui upaya
target peningkatan
minimal 10 produktivitas
buku selama menulis
satu periode
2. Berkoordinas
i dengan
Lembaga
Pustaka
dalam rangka
penyusunan
ISBN dan
penerbitan
buku melalui
E-Library
MyIPM.
3 Residensi 1. MoU dengan 1. Residensi di 1. Terciptanya Sedang April Kondisi
mitra yang suatu daerah memoar 2024 onal
akan menjadi budaya perjalanan
tempat 2. Kurasi, peserta dalam
residensi. kompilasi, berbagai
2. Kader IPM kolase dan bentuk seperti
perwakilan kolaborasi tulisan, foto,
beberapa karya video maupun
daerah untuk karya seni
mengikuti bebas lepas
residensi 2. Karya hasil
3. Hasil karya residensi
peserta tertransformasi
residensi menjadi
No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan
Rumah

berupa tulisan, pameran publik


foto, video, berkolaborasi
maupun karya dengan
seni bebas kegiatan lain di
lepas PP IPM

4 Student 1. Sumber daya 1. Diskusi Terciptanya wadah Besar Novemb Kondisi


Conference pelajar 2. Lokakarya bertemu, bertukar er 2024 onal
perwakilan se- 3. Presentasi pengetahuan, dan
ASEAN berkolaborasi
2. MoU bersama pelajar antarbangsa
organisasi dalam rangka
pelajar se- membahas isu
ASEAN lingkungan hidup;
3. Post-program agama,
peserta perdamaian, dan
Student toleransi; keadilan
Conference gender; dan
dari berbagai pendidikan.
isu yang
dikaji.
4. Materi dari
beberapa ahli
dari bidang
kajian Student
Conference
5 Lomba dan 1. Pelajar yang 1. Lokakarya Terlaksananya Besar Mei – Kondisi
Kompetisi memiliki 2. Kompetisi kompetisi riset Juli onal
Riset Pelajar minat riset. Riset Pelajar pelajar sebagai 2024
2. Hasil riset 3. Prosiding wadah aktualisasi
peserta dan dan apresiasi riset
Kompetisi Presentasi serta inovasi di
Riset Pelajar. Paper kalangan pelajar

6 Dialogue 1. Kerja sama 1. Talkshow Adanya kegiatan Sedang Tentatif Kondisi


dengan mitra 2. Diskusi pembelajaran onal
dari berbagai interaktif bersama yang
lembaga. 3. Lokakarya bersifat kreatif dan
2. Narasumber atau kelas responsif terhadap
yang relevan. kreatif isu dan kebutuhan
3. Konten 4. Konten sosial pelajar terkini
gambar atau media
video . 5. Siniar
No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan
Rumah

7 Student Camp 1. Kerja sama 1. Lokakarya 1. Terlaksananya Besar Juli Kondisi


dengan mitra 2. Praktik sekolah 2024 onal
dari berbagai lapangan filsafat, literasi,
lembaga. 3. Diskusi dan riset
2. Narasumber interaktif sebagai forum
yang relevan 4. Presentasi olah pikir serta
di bidang 5. Agenda pengembangan
filsafat, riset, mentoring kapasitas
dan literasi. pengetahuan
3. Pelajar yang 2. Terbentuknya
memiliki habitus
minat belajar kekaryaan
di bidang 3. Teraktivasinya
filsafat, riset, Jaringan
dan literasi. Intelektual
4. Fasilitator Pelajar (JIP)
yang sebagai wadah
memiliki intelektual
latar IPM.
belakang di
bidang
filsafat, riset,
dan literasi.
5. Post-
program dari
peserta di
tiga kegiatan
Student
Camp.
8 Festival 1. Hasil karya 1. Lokakarya Terhimpunnya Besar Juli Kondisi
Pelajar kader IPM 2. Talkshow karya kader IPM 2024 onal
Indonesia untuk dan Public lintas disiplin
dipamerkan Lecture melalui beragam
2. Narasumber 3. Pameran aktivitas seperti
yang relevan Karya pameran,
3. Kerja sama 4. Workshop workshop, dan
dengan mitra 5. Kompetisi sebagainya guna
dari beberapa dan Lomba mendorong IPM
lembaga 6. Panggung sebagai platform
Apresiasi kekaryaan pelajar
Indonesia

Tewujudnya
panggung apresiasi
kader yang inklusif
yang mendorong
sportivitas kader
dalam berkarya dan
berkompetisi

Terciptanya iklim
berkarya pelajar
No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan
Rumah

Muhammadiyah
sebagai bagian dari
syiar dakwah
Islam.
Advokasi dan Kebiajakan Publik

G. Pendahuluan
Isaiah Berlin (1909-1997) adalah seorang filsuf politik dan pemikir terkemuka abad
ke-20 yang banyak berbicara tentang teori kebebasan. Dalam hal ini, Berlin membedakan dua
konsep kebebasan, yaitu: kebebasan positif (bebas untuk) dan kebebasan negatif (bebas dari).
Menurut Berlin, konsep kebebasan positif (bebas untuk) adalah pandangan yang menyatakan
bahwa manusia pada dasarnya bisa dan harus mengaktualisasikan potensi-potensi yang ada
pada dirinya. Sementara itu, konsep kebebasan negatif (bebas dari) adalah pandangan yang
mendukung agar manusia tidak boleh dipaksa untuk melakukan sesuatu apa pun. Di sini, kata
negatif memiliki konotasi logika (tidak/bukan), bukan konotasi moral (baik atau buruk).
Artinya, kebebasan negatif adalah konsep kebebasan yang menekankan pentingnya untuk
tidak dipaksa. Berlin mendorong kita untuk mewaspadai konsep kebebasan positif (bebas
untuk) dan menekankan pentingnya konsep kebebasan negatif (bebas dari) Sama laras
terhadap yang dikemukakan Berlin, Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai organisasi
dakwah di kalangan pelajar pun turut mendudukan hal yang sama.

Hal ini tercermin dari gerak laju organisasi IPM sebagai manifestasi ide dan cita
Muhammadiyah dalam konsep pembaharuannya. Pembaharuan yang dimaknai sebagai proses
keluar dari lingkup kemunduran dan ketertinggalan, khususnya di kalangan pelajar. IPM dan
konsep kebebasan adalah dua entitas yang muskil untuk dipisahkan. Sebab kebebasan
merupakan salah satu semangat moral (spirit of morality) yang mendasari mengapa IPM hadir
untuk pelajar. Adapun kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang mengedepankan
pemberdayaan berbasis pelajar. Sebuah keniscayaan bahwa pemberdayaan menjadi kunci
bagi IPM dalam menghadapi jalannya konstelasi kehidupan yang semakin hari kian kompleks
serta penuh dengan tantangan. Mau tak mau IPM harus menyambut tantangantantangan
tersebut dengan terbuka dan adaptif.

Optimalisasi pemberdayaan pelajar juga merupakan bagian dari ikhtiar menciptakan


Gerakan Pelajar Berkemajua sebagaimana yang menjadi lokus gerakan IPM. Pemberdayaan
yang didukung dengan kajian yang matang dan menyeluruh serta direalisasikan dalam wujud
aksi dan tindakan adalah pemberdayaan yang tidak sekadar berarti to defend (membela),
melainkan juga to promote (mengemukakan atau memajukan), to create (menciptakan) dan to
change (melakukan perubahan). Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik adalah kelanjutan
dari bidang di IPM yang sebelumnya bernama Bidang Advokasi. Penambahan tiga kata pada
nomenklatur ini menjadi wujud dari pembaharuan (reform) bagi IPM dalam melakukan
aksentuasi pemberdayaan pelajar.

Maka, demi menghadapi perubahan dan tantangan serta problematika ke depan, IPM
harus mampu me-reformulasi ide dan gagasan seputar advokasi dan kebijakan publik. Dengan
demikian, IPM diharap mampu menjawab tantangan dan problematika ke depan dengan
berorientasi pada perubahan sosial (social transformation) serta mampu dalam mengawal
kebijakan publik dengan gagasan (concept) dan aksi (action) secara bertahap-maju
(incremental) demi terwujudnya pelajar berdaya.

H. Visi dan Misi Bidang

Visi:
Menumbuhkan kesadaran advokasi di kalangan pelajar. Mampu mengawal, merespon, dan
merekomendasikan arah kebijakan public utamanya yang berakitan dengan hak-hak anak dan
pelajar

Misi:
- Membentuk dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam menumbuh
kembangkan nilai-nilai advokasi di kalangan pelajar.
- Mengembangkan wawasan kebijakan publik sebagai dasar penanganan advokasi terkait isu-
isu anak dan pelajar.
- Meningkatkan peran serta bidang advokasi dalam penanganan isu-isu ataupun kasus-kasus
yang terjadi di ranah anak dan pelajar

I. Garis Besar Program Kerja


- Peningkatan kapasitas SDM dengan membuat pelatihan pendamping teman sebaya atau Peer
Counselor IPM (PCI) dan mendorong terbentuknya agen-agen PCI di akar rumput. (relawan
temen2 wilayah)
- Meningkatkan wawasan serta kesadaran advokasi dan kebijakan publik terkait isu-isu yang
relevan dengan basis massa berdasarkan pada pemenuhan hak-hak anak.
- Pemberdayaan pelajar dalam meningkatkan keterampilan advokasi dan pemenuhan hak-hak
nya.
- Melakukan kampanye kreatif untuk menumbuhkan nilai-nilai kesetaraan terhadap teman
sebaya.
- Merespon isu kebijakan publik dalam negeri maupun luar negeri yang relevan
- meningkatkan kesadaran pelajar terhadap demokrasi

D. Agenda Kegiatan Bidang

- Edukasi (Konten grafis, podcast, talkshow, dll)


- Pemberdayaan (Pelatihan, workshop, mendorong pembentukan LBHP di Pimpinan
Wilayah)
- Literasi (Penerbitan buku inspiratif/modul)
- Sosialisasi
- Training
- Campaign
E. Program Kerja Bidang
No Nama Masukan Proses Keluaran Skal Waktu Tuan
Program a Rumah
Kerja

1 Rumah Pentingnya Pemantauan Terbentuknya IPM Besar Novembe


Demokrasi kesadaran Pemilu sebagai rumah r 2023-
Pelajar partisipasi pelajar demokrasi pelajar Novembe
sebagai salah satu Pendidikan r 2-24
hak dalam Pemilih Terbentuknya RDP
segemen pemilih Pemula di berbagai wilayah
pemula dan
edukasi mengenai Terlaksananya
peran kebangsaan Pemantauan Pemilu
anak/pelajar Terlaksananya
Kampanye
Pendidikan Pemilih

Terciptanya kanal
khusus sebagai
ruang kolaborasi
kreatif dan literasi
demokrasi pelajar

2. Buku Pedoman Perlunya panduan Penyusunan Terbentuknya Tim Seda Januari Jakarta-
Advokasi di Bidang buku pedoman pembuat buku ng 2024- Yogyakarta
Pelajar Advokasi dan Bidang pedoman April
Kebijakan Publik Advokasi dan 2024
Kebijakan Terlaksananya
Publik Workshop Advokasi
Pelajar

Lokakarya Pedoman
Advokasi Pelajar
dan Kebijakan
Publik

Terbitnya buku
pedoman Advokasi
dan Kebijakan
Publik IPM

3 Sekolah Kebutuhan Diskusi Terlaksananya Seda Maret wilayah


Advokasi dan Edukasi Advokasi Pelatihan Advokasi ng 2024 dengan
Kebijakan mengenai Kebijakan dan Kebijakan banyak
Publik pemahaman Publik Publik kasus
advokasi dan perundunga
kebijakan publik Pelatihan Terdapat Pelatihan n besar
bagi pelajar Advokasi dan Advokasi yang
Kebijakan berjenjang dari
Publik daerah hingga pusat
No Nama Masukan Proses Keluaran Skal Waktu Tuan
Program a Rumah
Kerja

4 Sekolah Perlunya edukasi Diskusi Terlaksananya Seda Desembe Jakarta


Parlemen kebijakan public Terkait Proses diskusi terkait ng r 2024
Pelajar dan wadah Kebijakan kebijakan publik
aspirasi pelajar Publik
Terlaksananya
Pelatihan Pelatihan Parlemen
Pelatihan Pelajar
Parlemen
Pelajar Terlaksananya
Visitasi kepada
Visitasi intansi legislative
kepada intansi
legislatif

5 Gerakan Adanya isu Kampanye Terlaksananya Besar Mulai


Pelajar Anti maupun kasus dan edukasi Kampanye Gerakan Januari
Perundungan perundungan di Pelajara Anti sampain
tingkat grass root Perundungan akhir
(sekolah, daerah) periode
yang Terbentuknya Agen
membutuhkan Pelajar anti
langkah advokasi perundungan
(penyadaran,
pembinaan, Terbentuknya sistem
pembelaan) pelaporan dan
skema advokasi

Bidang Pengembangan Kreativitas dan Kewirausahaan


A. Pendahuluan

Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh,


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat sehat, nikmat iman, nikmat
kesempatan. Yang mana dengan adanya nikmat-nikmat ini, Allah masih menghantarkan kita
untuk terus ber-IPM sampai pada Pimpinan Pusat.
Bidang Pengembangan Kreatifitas dan Kewirausahaan dalam periode ini akan terus berikhtiar
menjadikan bidang PKK sebagai wadah penyaluran kreatifitas pelajar dan juga sebagai wadah
untuk mengembangkan minat enterpreneurshipnya.

B. Visi dan Misi Bidang


Visi: Terbentuknya pelajar yang berpikir kreatif, inovatif, mandiri ekonomi serta selalu
membuka peluang dalam lingkup kewirausahaan

Misi:
1. Menjadikan pelajar sebagai salah satu poros entrepreneur muda;
2. Mengembangkan kemampuan wirausaha dalam lingkup pelajar yang berdaya saing;
3. mengoptimalkan daya kreatifitas dan inovatif para pelajar untuk membuka peluang
berwirausaha.

C. Garis Besar Program Kerja

Bidang PKK pada periode ini berfokus pada kebijakan-kebijakan yang dapat membantu
pelajar dalam mengembangkan kewirausahaan sebagai wujud dari kreatifitas pelajar. Bidang
PKK juga berikhtiar

D. Agenda Kegiatan Bidang

Pada periode ini, bidang PKK merencanakan untuk melakukan penjualan batik nasional IPM,
melanjutkan periode sebelumnya. Sebagai tambahan, PKK berencana untuk mendaftarkan
hak paten dari batik IPM.
E. Program Kerja Bidang
No Nama Program Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan
Kerja Rumah

1. Pengembangan - Pengembangan - Melakukan -Mengetahui dan Satu Tentatif -


Usaha Pelajar kreativitas dan pengumpulan data mendampingi Periode
kewirausahaan mengenai usaha usaha pelajar
pelajar yang sedang muhammadiyah
dijalankan oleh yang sedang
pelajar dijalankan Januari,
Monitoring dan - Memonitoring muhammadiyah - Satu April, Juli,
Rakor Bidang dan - Melakukan Mengembangkan periode Oktober,
PKK seminar dan komunitas Januari,
mengkoordinasikan pelatihan untuk saudagar pelajar.
kondisi dibidang meningkatkan April, Juni
PKK se-Indonesia kreativitas dalam - Menampung
berwirausaha aspirasi yang
disampaikan dari
Melakukan rapat bidang PKK se-
- Memonitoring setiap per 3 bulan 1 Indonesia Tentatif
Penjualan Batik dan membuat kali
Nasional IPM whatsapp grup - Sebagai upaya Satu
koordinasi bidang Melakukan dalam mencapai Periode
PKK se-Indonesia penjualan kepada mandiri finansial
pelajar IPM -
muhammadiyah se-
- Memasarkan dan Indonesia melalui
menjual batik IPM online.
ke pelajar Tentatif
muhammadiyah se- - Melakukan
Indonesia instruksi secara - Sebagai bentuk
Penjaringan
tertulis dan branding dan Satu
Produsen Batik
kelembagaan menyelaraskan periode
seragam pelajar
- Mengajak muhammadiyah
kerjasama se-Indonesia
Dikdasmen dalam Melakukan Berkala
mengembangkan kerjasama My IPM -
produksi batik dalam upaya
Pembuatan sekolah digitalisasi
Marketplace
pemasaran
IPM Sebagai bentuk
Satu
digitalisasi - Sebagai wadah periode
pemasaran usaha - Menjadikan My usaha pelajar
pelajar IPM sebagai super muhammadiyah
muhammadiyah app dalam
memasarkan -
Bidang IPMawati
J. Pendahuluan
Bidang Ipmawati merupakan salah-satu dari pembagian aspek pengelolaan kerja
organisasi yang bertujuan untuk “memperkuat dan mendukung penuh pelajar perempuan
sebagai kader kemanusiaan, kebangsaan, keummatan, dan persyarikatan. Ipmawati selalu saja
diidentikkan dengan hal-hal yang feminin. “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa” (QS. Al-Hujurat :
13) Cita-cita Muhammadiyah untuk menuju khairu ummah tidak bisa lepas dari segmen besar
agenda besar semuanya, termasuk keadilan gender. Bidang Ipmawati hadir guna
mengupayakan terciptanya organisasi adil gender serta penguatan jati diri, peran dan potensi
Ipmawati. Indikator keberhasilan bidang Ipmawati yaitu :
1. Affirmative Action Kader Perempuan
2. Memberikan pelayanan dan pendampingansecara langsung pada pelajar perempuan
korban kekerasa
3. Targetnya adalah 40% untuk peserta TMU, Calon Formatur, struktur pimpinan,
narasumber diskusi adalah perempuan.
4. sekolah Adil Gender Setiap jenjang pimpinan wajib memiliki wadah perkaderan atau
Pendidikan gender (PP-PW-PD).
5. Kepemimpinan Perempuan Tanpa Batas Adanya upaya non-diskriminasi terhadap
kepemimpinan perempuan. IPM harus memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
kader perempuan untuk mengemban kepemimpinan di IPM.
6. Pengarusutamaan gender dalam setiap bidang dan level kepemimpinan dengan prinsip
akses, partisipasi, kontrol, manfaat. Upaya keadilan dan kesetaraan gender menjadi ruh
di setiap bidang dan level kepemimpinan. Keadilan gender dan pengawalan isu-isu
keperempuanan menjadi tanggung jawab bersama di IPM.

K. Visi dan Misi Bidang


Visi: : Memperkuat dan mendukung penuh peran pelajar perempuan sebagai kader
kemanusiaan, kebangsaan, keumatan dan persyarikatan melalui pengarusutamaan dan
dukungan emansipatif bagi keterlibatan pelajar perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan

Misi:
1. Meningkatkan pemahaman tentang kesadaran pelajar terhadap keadilan gender.
2. Meningkatkan peran serta Ipmawati dalam mencerdaskan, melakukan pendampingan,
menyadarkan dan pemberdayaan pelajar perempuan khusunya pada isu isu
keperempuanan.

L. Garis Besar Program Kerja


1. Pengedukasian mengenai peran Ipmawati dan makna Ipmawati Berkemajuan
2. Menguatkan literasi tentang keadilan gender dan isu-isu perempuan
3. Menciptakan skema advokasi terhadap persoalan pelajar perempuan
4. Menyelenggarakan kegiatan kaderisasi guna terciptanya kepemimpinan yang tak terbatas
dan non-diskriminasi terhadap perempuan

M. Agenda Kegiatan Bidang


Edukasi, Literasi, Advokasi, dan Kaderisasi
E. Program Kerja Bidang
Nama
No Program Masukan Proses Keluaran Skala Waktu
Kerja

1. Buku Perlunya Penyusunan Sedang Juli 2024 –


Pedoman panduan di buku pedoman - Terbentukn September
Ipmawati bidang ipmawati Ipmawati ya tim 2024
pembuat
buku
pedoman
- Lokakarya
- Launching

2. IPMawati Kebutuhan Diskusi luring Besar Mulai


Merangkul literasi pelajar maupun daring - Refleksi September
mengenai isu-isu pada hari-hari 2023
gender dan besar sampai
perempuan, perempuan akhir
banyaknya isu periode
pelajar - Diskusi
perempuan yang mengenai isu-
perlu disikapi isu gender
yang
berkembang

- Bedah
Film/Buku
- Podcast
3. Peer Adanya isu Training Of Terbentukn Besar Mulai
Counselor maupun kasus Trainer PCI yan Agen maret
IPM(PCI) pelajar PCI 2023
perempuan di sampai
tingkat grass Terbentuknya akhir
root(sekolah, sistem periode
daerah)yang pelaporandan
membutuhkan skema advokasi
langkah PCI
advokasi Terbitnya
buku
pedoman
PCI
4. Sekolah Kebutuhan Diskusi internal Terdapat SAG Sedang juli 2024
A kaderisasi dan Ipmawati tentang yang berjenjang (SAG
dilGender edukasi isugender dan dari daerah Nasional)
mengenai turunannya hingga pusat
pemahaman adil
gender
5 IPMawati Masih adanya Bekerja sama Berkurangnya sedang Februari
Scholarship patriarki dengan tingkat putus 2024
perempuan tidak stakeholder sekolah bagi sampai
butuh terkait dalam pelajar periode
pendidikan yang memberikan perempuan. berakhir.
tinggi, Pelajar beasiswa pada
perempuan yang pelajar
rentan sehingga perempuan untuk
tidak melanjukan studi
melanjutkan
pendidikan
Bidang Hubungan dan Kerjasama Internasional

N. Pendahuluan
Disrupsi global yang tengah terjadi telah membuka bagi non-state actor untuk dapat
terlibat pada isu global yang sebelumnya hanya diperankan oleh state actor. Peran-peran ini
secara khusus mendorong para pelajar sebagai human resource untuk mengisi ruang, baik itu
sebagai kolaborator maupun eksekutor. Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai organisasi
penggerak pelajar, memiliki tugas besar untuk menyiapkan sumber daya dengan kecakapan
mumpuni untuk menyambut peluang dan menebarnya ke grassroot.

IPM memiliki ruang untuk berperan mengisi disrupsi global ini. Terutama
fleksibilitas dalam membangun jaringan eksternal adalah faktor utama maksimalnya
internasionalisasi gerakan IPM di masa-masa yang akan datang. Si nunca lo intentas, nunca lo
sabrás.

O. Visi dan Misi Bidang


Visi:
1. Internasionalisasi IPM
2. Menjalin hubungan dan kerjasama dengan stakehoalder Internasional

Misi:
1. Menyediakan dan memfasilitasi program internasionalisasi IPM
2. Membangun komunikasi dengan stakehoalder Internasional

P. Garis Besar Program Kerja


Secara garis besar, HKI memiliki dua program kerja, yaitu menjalin koneksi
internasional dan membangun kerja sama internasional.

Q. Agenda Kegiatan Bidang


Agenda menitikberatkan pada kegiatan bersifat relasi, edukasi internasional, hingga
internasionalisasi
E. Program Kerja Bidang
No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan
Program Rumah
Kerja

1 Inspiring talk kurangnya Dialog terkait ajang sharing Internasion 3-4 kali Menyesua
ruang diskusi peluang- dan al selama ikan
dan dialog peluang silaturahimi kepengurusa Ofline di
terkait diaspora dan n Jakarta,
peluang- diskusi menyesuaika Yogyakart
peluang inspirasi luar n dengan a, Online
Diaspora negeri hari-hari Viaa
peringatan Zoom.
Internasional.

2 International kurangnya Confrensi prosiding Nasional Hari Lelang


Student ruang dan internasional pendidikan
simposium wadah dengan Nasional,
internasionalis menghadirkan Mei 2024
asi di internal panelis luar
IPM negeri

3 Inhouse Kurang nya Pelatihan karya tulis Nasional Oktober, Lelang


training pendampingan Pembuatan hasil pelatihan 2024
di berbagai motivation
bidang letter, essay
pendukung
diaspora
pelajar

4 HKI Event Tidak adanya melakukan info grafis dan Internasion Januari, 2024
acuan umum pendataan kalender event al
sehingga terkait event
membuat dan agenda
pelajar internasional
bingung
terkait
banyaknya
agenda
internasional
Bidang Lingkungan Hidup

R. Pendahuluan
Lingkungan hidup sangat erat kaitannya dengan tempat kehidupan segala mahluk
hidup. Manusia sebagai mahluk hidup dan Khalifah ard bertanggung jawab atas kelestarian
lingkungan. Persoalan lingkungan hidup harus didekati secara komprehensif-holistik
termasuk secara moral. Lingkungan hidup bukan semata-mata persoalan teknis. Kita tidak
bisa memungkiri bahwa berbagai kasus lingkungan hidup yang terjadi diantaranya bersumber
pada perilaku manusia. Di samping itu, beberapa fenomena berkaitan dengan kualitas
lingkungan yang nampak di sekitar menyadarkan orang bahwa penurunan kualitas lingkungan
memang sedang terjadi dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan.
Bidang Lingkungan Hidup ini bermula dari ide dan kegelisahan para pelajar terkait
isu ekologi yang telah diperbincangkan oleh IPM sejak tahun 2012, dengan fokus pada isu
ekologi. Pada tahun 2016, mereka memulai gerakan dan berkoordinasi dengan berbagai
komunitas serta bagian internal Muhammadiyah. Selanjutnya, pada Muktamar 21 IPM tahun
2021, muncul ide untuk mengakui Lingkungan Hidup sebagai salah satu bidang di dalam
IPM."
Melalui bidang lingkungan hidup, diharapkan dapat berperan sebagai penggerak
utama dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan. Hal ini bertujuan agar masyarakat,
khususnya pelajar, dapat memahami berbagai bentuk tindakan untuk melindungi lingkungan
hidup dan mencegah kerusakan yang terjadi. Sesuai dengan agenda global Sustainable
Development Goals (SDG) dalam pilar Lingkungan, di masa mendatang, bidang Lingkungan
Hidup tidak hanya akan mengkampanyekan isu-isu strategis terkait lingkungan dan
mengembangkan gerakan serta agenda aksi yang berfokus pada Lingkungan Hidup,
melainkan juga akan terlibat dalam advokasi sebagai wadah analisis dan kontribusi ide dari
pelajar di tingkat akar rumput atau bakan internasionalisasi gerakan Lingkungan Hidup

S. Visi dan Misi Bidang


Visi :
Membangun paradigma kesadaran atas lingkungan hidup di kalangan pelajar IPM
sebagai wujud tanggung jawab Khalifah Filardh yang wajib melindungi lingkungan.

Misi :
1. Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman tentang menjaga dan melestarikan
lingkungan hidup.
2. Menciptakan konsolidasi dan kolaborasi gerakan lingkungan hidup bersama
instansi dan organisasi terkait dalam lingkup nasional maupun internasional.
3. Masifikasi gerakan lingkungan hidup di kalangan pelajar.

T. Garis Besar Program Kerja


Program kerja di bidang lingkungan hidup bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
melakukan kampanye, dan mengintegrasikan isu-isu kepedulian lingkungan hidup melalui
penyelenggaraan konferensi dan workshop untuk pelajar peduli terhadap lingkungan, serta
melalui advokasi lingkungan di akar rumput.

U. Sumber Daya
Menguatkan peran bersama Majelis Lingkungan Hidup (MLH), Lembaga
Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Aisyiyah (LLHPB), Muhammadiyah
Disaster Medical Centre (MDMC), LAZISMU, World Wide Fund (WWF), Greenfaith, Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kader Hijau Muhammadiyah (KHM),
Walhi, Greenpeace, JATAM dan My Green Leaders (MGL). agar mampu bekerjasama dan
tampil dalam mendukung gerakan pelajar yang konsen terhadap konsekuensi alam, serta
upaya melestarikan lingkungan hidup.
E. Agenda Kegiatan Bidang
7. Future Green Leaders Camp (FGLC) Regional
8. Buku Panduan Lingkungan Hidup
9. Pengawalan isu advokasi lingkungan sebagai ruang analisis dan sumbangsih gagasan
pelajar di basis akar rumput
V. Program Kerja Bidang

No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan


Program Rumah
Kerja

1 FGLC (Future Kebutuhan Membangun Pelajar mampu Besar Desember Regional


Green Leaders Kaderisasi paradigma Green membuat 2023- Sumatera
Camp) Pelajar untuk Leaders dalam inisiatif kreatif Januari
Regional menghasilkan keberpihakan dalam 2025 Regional
generasi pada keadilan aktualisasi Kalimanta
pembaharu di angka dan peningkatan n
era baru ekologis kapasitas di
selanjutnya daerah masing- Regional
dalam bidang Membentuk daya masing. Maluku
lingkungan generasi Z dalam
hidup mewujudkan Menjadi agen
karakter pembaharu yang
Kerjasama pemimpin yang dpaat
lembaga terkait pro terhadap membangun
lingkungan proses-proses
electoral yang
berkeadilan
angka ekologis
untuk
menciptakan
ruang
demokratis bagi
masyarakat dan
alam.

Terbentuknya
watak
kepemimpinan
yang mempunya
perspektif
pembaharu
3angka
ekologis,
sebagai 3angkah
keberpihakan
terhadap
lingkungan
hidup.

2 Advokasi - Sumberdaya - Mengawal - Pelajar Sedan Desember Kondision


Pelajar Untuk pelajar sadar Isu menjadi g 2023- al
Keadilan keadilan Advokasi paham dan Agustus
Lingkungan lingkungan Lingkungan simpati 2025
sebagai dengan isu-
- Coaching dari ruang isu
beberapa orang analisis dan keadilan
yang ahli di sumbangsih lingkungan
bidangnya gagasan - TOT
pelajar di pengorgani
No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan
Program Rumah
Kerja

basis akar siran massa


rumput - Adanya
- Diskusi agenda
aksi kreatif
dan
gerakan
lingkungan
- Pernyataan
sikap isu-
isu
lingkungan
- Pelajar ikut
andil
dalam
mempenga
ruhi
kebijakan
3 Buku Panduan - Perlunya - Penyusunan - Terbentuk Sedan Juni 2024 Kondision
Buku Buku Panduan nya tim g al
Panduan Lingkungan pembuat
Lingkungan Hidup buku
Hidup - Diskusi panduan
- Hadirnya - Lokakarya - Grand
tim design
penyusunan pelatihan
lingkunga
n
- Lokakarya
- Launchin
g
Bidang Teknologi & Informasi
PP IPM periode 2023–2025

A. Pendahuluan
Pada Muktamar 22 IPM di Purwokerto, telah dirumuskan dan diadakannya Bidang
Teknologi dan Informasi, hal merupakan suatu maksud dari kader IPM untuk memungkinkan
IPM dapat menjawab tantangan zaman, seperti digitalisasi dan shifting organisasi.
Percepatan-percepatan demikian hebat tersebut memaksa segala sendi kehidupan
menyesuaikan diri sekaligus mengintegrasikan diri maupun organisasi ke dalam arus lintasan
sejarah.
Sinyal kepekaan kader IPM terhadap isu teknologi informasi ditandai dengan kader-
kader IPM belakangan ramai mengaktifkan agenda-agenda yang menyentuh ranah digital,
seperti literasi digital, sekolah coding, dll. Karenanya, penting kehadiran satu bidang yang
dapat secara khusus menggarap hal ihwal seputar teknologi informasi yang memungkinkan
terwadahinya minat potensi kader-kader IPM.
Keberadaan Bidang TI dengan maksud di atas, mencerminkan harapan keberadaan
bidang ini bukan hanya dapat menjadi instrumen IPM dalam menjawab tantangan zaman
tetapi juga dapat mewadahi kader IPM dalam proses pengintegrasian diri pada era digitalisasi
dan shifting organisasi sekaligus melebarkan forum-forum ilmiah berbasis teknologi.

B. Visi dan Misi Bidang


Visi:
Membangun kesadaran tentang pentingnya teknologi dan informasi serta mendorong IPM
agar dapat memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya.

Misi:
a. Membuat forum-forum ilmiah berbasis teknologi melalui pelatihan serta diskusi
b. Memanfaatkan digitalisasi sebagai peluang percepatan organisasi
c. Membangun relasi dalam pemanfaatan digitalisasi gerakan
d. Membangun jaringan dengan pusat-pusat kajian ilmiah teknologi untuk penguatan
jaringan IPM

C. Garis Besar Program Kerja


1. Mendorong kaderisasi Kader Digital Muhammadiyah
2. Mewadahi micro-influencer
3. Menyelenggarakan bootcamp media dan teknologi (programming, coding, dll).

D. Agenda Kegiatan Bidang


Dalam pengelompokan program kerja, Bidang Teknologi dan Informasi membagi menjadi 3
agenda, yaitu:
1. Digitalisasi, berfokus pada digitalisasi sebagai peluang percepatan roda organisasi.
2. Edukasi dan Kaderisasi, berfokus pada penyelenggaraan pelatihan, forum ilmiah,
ataupun kampanye digital, serta pengembangan komunitas berbasis teknologi sebagai
upaya penjaringan kader yang memiliki minat dan bakat dalam bidang TI.
3. Kebijakan, berfokus pada penguatan digitalisasi organisasi melalui instruksi dan
instrumen lainnya.
No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan
Program Rumah
Kerja

1 Massifikasi Mempermudah Konsolidasi My IPM dapat Sedang Desember


MyIPM dan kader IPM dengan Lembaga berkembang 2023
Komunitas mengakses Pusdatin terkaitdan digunakan
Student Code informasi dengan secara masif Muktamar
(bekerja sama pengembangan oleh kader 2025
dengan Fleksibilitas MyIPM dan IPM.
Lembaga organisasi Student Code Komunitas
PUSDATIN) secara teknis. Student Code
Digitalisasi dapat
sistem Perumusan menjaring
organisasi kebijakan kader digital
(instruksi) terkait IPM secara
penggunaan luas.
Sebagai media MyIPM
sosial IPM
Pengorganisasian
Komunitas Tech Support
Student Code MyIPM dari kader
berfungsi digital IPM di
sebagai learning tingkat wilayah
environment hingga ranting.
bagi kader IPM
yang memiliki Menjalin kerja
minat dan sama dengan
potensi dalam pihak eksternal
bidang IT. dalam penyediaan
benefit bagi
anggota komunitas
Student Code.

2 Digital Memudahkan Terciptanya Besar Mei 2024 Jakarta/DI


Development kader untuk kader yang Y
Training memahami handal dalam Yogyakarta
teknologi bidang
1. IT Camp Konsolidasi teknologi serta
Memudahkan dengan mendorong
kader stakeholder untuk kader IPM
mempelajari kerjasama pada yang memiliki
bahasa program program pelatihan kecapakan
dan coding digital
2. Digital Sosialisasi dengan
Literacy Memudahkan
kader PW IPM se-
Training Indonesia terkait
mengetahui
etika, aturan program
dalam
penyampaian
informasi di
media
3 Technology Adanya Sosialisasi dengan Tercapainya Besar Pasca Ditentukan
Aware School pelatihan TI PW IPM se- akselerasi Rakernas pada saat
(Kurikulum/B untuk ranting Indonesia terkait program- (Maret Rakernas
uku Panduan) hingga pusat program tersebut program utama 2024)
Panduan Bidang Membentuk Tim pada bidang TI
1. Basic TI perumus Buku dari PR hingga
pengenalan mengupayakan Panduan PP sekaligus
teknologi proses Proses kanalisasi percepatan
dan massifikasi kader IPM penyerapan
informasi agenda mengupayakan kader-kader
secara teknologi Tim Kerja Bidang potensial IPM
umum informasi dari TI dan Lembaga di bidang
2. Medium PP IPM ke Media yang teknologi dan
pemahaman bawah bersifat regeneratif informasi
mendalam Mewadahi kader
terkait IPM yang
perencanaan memiliki minat
pembuatan terhadap dunia
aplikasi digital,
atau belajar programmer,
bahasa media, dll.
program Mengupayakan
3. Hard berisi kader IPM
pengaplikas mendapatkan
ian kemampuan TI
teknologi dengan program
(penerapan pelatihan TI
pembelajara sistematis
n dari Penguatan skill
bahasa TI bagi kader
program IPM sebagai
atau coding) upaya IPM
menguasai
IPTEK di era
disrupsi
4 Technology Update info-info Konsolidasi Terciptanya Sedang Insidental Ditentukan
Campaign terkait informasi dengan kader IPM (fleksibel) pada saat
teknologi baik stakeholder untuk yang mampu Rakernas
skala nasional kerjasama mengikuti isu
maupun program teknologi
internasional seminar/talkshow terbaru di
Mewadahi kader Sosialisasi program tengah-tengah
IPM yang minat ke PW IPM se- arus percepatan
dunia digital Indonesia terkait global
seperti program
programmer, Implementasi
media, literasi program
digital,
augmented
reality, dll.

Massifikasi isu
teknologi di
segala jenjang
Pimpinan IPM

5 Konsolidasi Pemerataan Rapat Koordinasi Tercapainya Sedang Tiga bulan Ditentukan


Bidang TI Bidang TI Bidang TI pemerataan dan sekali pada saat
Memudahkan Pendataan Bidang massifikasi pasca Rakernas
koordinasi TI IPM se- kegiatan bidang Rakernas
program kerja Indonesia TI PW IPM se- (meeting
bidang TI PP Membentuk Indonesia regional)
IPM ke bawah Koordinasi Bid. TI
BIDANG KESEHATAN
A. Pendahuluan
Bidang Kesehatan menjadi bidang baru yang hadir dalam kurung 2 periode di Ikatan Pelajar
Muhammadiyah,tentunya hal ini menjadi langkah untuk lebih memperhatikan kesehatan
pelajar khususnya pelajar Muhammadiyah. Bidang kesehatan berperan dalam menata pola
kehidupan sehari - hari para pelajar Muhammadiyah. Dengan berbagai program kerja yang
berbasis gerakan dan edukasi mengenai kesehatan di masa ini.
B. Visi dan Misi Bidang
Visi:
Membangun gagasan dan Gerakan penanganan persoalan kesehatan untuk kebermanfaatan hidup
manusia.
Misi:

1. Meningkatkan Peran IPM dalam ranah Kesehatan sebagai sebagai kader masa depan yang
Sehat jasmani maupun rohani
2. Mempersiapkan kader IPM untuk sehat secara akal,jasmani dan rohani melalui Kesehatan
mental,Kesehatan masyarakat, dan Kesehatan reproduksi.
C. Garis Besar Program Kerja
Garis Besar Program Kerja bidang Kesehatan itu mengarah pada capainnya kualitas hidup
yang lebih baik dalam aspek Kesehatan pelajar. Bidang kesehatan berperan dalam menata pola
kehidupan sehari - hari para pelajar Muhammadiyah. Dengan berbagai program kerja yang berbasis
gerakan dan edukasi mengenai kesehatan di masa ini.

D. Agenda Kegiatan Bidang

1. Sensus Bidang Kesehatan di setiap Pimpinan Wilayah Se Indonesia


2. Sekolah Aman Bencana
3. Healing Camp
4. Pelatihan Bahasa Isyarat
5. Promkes
6. Lomba Senam Sehat Pada Semarak Milad
7. Konseling Kesehatan Pelajar
8. Webinar Mendorong lahirnya dokter-dokter di kalangan Pelajar.
E. Program Kerja Bidang
No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan
Program Rumah
Kerja

1 Sensus Dalam rangka Pendataan Data Statistik Sedang Desember Tentatif


Bidang mengidentifik Bidang Bidang 2023
Kesehatan asi bidang Kesehatan Kesehatan di
Kesehatan di akan tingkingkat
tingkat bekerjasama wilayah
wilayah maka dengan
perlu LAPSI PP
sekiranya IPM.
pendataan
secara massif.

2. Sekolah Maraknya Pelatihan Buku panduan Besar April 2024 Sumatra


Aman terjadi Aman Pelatihan Barat
Bencana bencana Bencana
adalah faktor sesuai
utama yang klasifikasi
menjadikan bidang
program ini
hadir dalam
rangka
memberikan
pemahaman
kepada pelajar
pada situasi
kebencanaan.

3. Healing Adalah Pelatihan Buku Panduan Besar Juni 2024 SULSEL/NT


Camp sebuah wujud berbasi Kesehatan T
Gerakan Memfasiltasi Mental
dalam korban
Mecapai Kesehatan
kualitas Mental
hidup Yang
baik dan
menikmati
kejiawaan
yang Sehat
agar bebas
dari
ketakutan,
tekanan dan
gangguan
lain yang
dapat
mengganggu
kesehatan
mental.
No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan
Program Rumah
Kerja

4. Pelatihan Dalam Pelatihan Buku Panduan Besar Oktober 2023 Tentatif


Bahasa rangka Bahasa
Isyarat membangun Isyarat
komunikasi
yang efektif
kepada
sodara-sodari
kita yang
memiliki
keterbatasan
dalam hal
berkomunika
si maka perlu
menghadirka
n pelatihan
Bahasa
isyarat.
5. Promosi Promosi Edukasi Pola Kampanye Sedang Tentatif Tentatif
Kesehatan Kesehatan Hidup Sehat
adalah hal
yang harus di
galakkan di
segala
sekmen baik
secara
langsung
maupun
melalui
media sosial.
6. Lomba Dalam Lomba Kampanye Sedang 18 Juli 2024 Tentatif
Senam Sehat Memcapai Senam Sehat Kesehatan
Kualitas pada semarak
Hidup yang milad IPM
sehat, maka
perlu
apresiasi
dalam
aktivitas pola
hidup Sehat
dengan
Perlombahan
senam.
No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan
Program Rumah
Kerja

7. Konseling Konseling Rumah Menjadi Sedang Tentatif Tentatif


Kesehatan Kesahatan Konseling Pelajar-pelajar
Pelajar adalah suatu Kesehatan yang sehat
wadah yang Pelajar jasmani dan
penting untuk Rohani.
pelajar-
pelajar dalam
menyampaik
an Riwayat
penyakit
yang di
derita,maka
kami akan
mengupayak
an
menghadirka
n layanan
konseling
pada pelajar
agar tercipta
kualitas
hidup sehat
pada pelajar.
8. Webinar Tidak bisa di Kiat-Kiat Beasiswa Sedang Tentatif Tentatif
Mendorong pungkiri Menjadi Kedokteran
lahirnya dalam situasi Dokter
dokter-dokter Kesehatan
pada pelajar yang genting
saat ini. itu
memerlukan
hadirnya
dokter-dokter
yang
berkompoten
pada
bidangnya
maka perlu
menghadirka
n edukasi
kiat-kiat
menjadi
dokter pada
pelajar agar
mereka
punya tekad
yang kuat
dalam
menjadi
dokter.
BIDANG SENI BUDAYA
A. Pendahuluan

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), sebagai wadah penting bagi pembinaan minat bakat
generasi muda Islam di Indonesia, memahami peranan sentral seni budaya sebagai bagian dari cara
mengemukakan gagasan dengan mengedepankan penghargaan pada keunikan individu dan talenta
yang dipunyai. Bidang ini melihat seni budaya tidak hanya sebagai sarana berkesenian yang
memberikan hiburan, melainkan sarana yang mampu memperkuat keterikatan sosial, pertemuan
gagasan dan inovasi dalam merawat kebudayaan lokal, serta memfasilitasi pengembangan potensi
keunikan individu melalui ruang-ruang kreatif dalam beragam ekspresi kesenian.
Pemahaman ini sejalan dengan harapan Muhammadiyah dalam mengembangkan fungsi Seni dan
Budaya sebagai arus penting dalam menyebarkan misi dakwah dan tajdid berwawasan inklusif.
Dengan semangat ruang interaksi dan ekspresi inklusif, bidang Seni Budaya PP IPM Periode
2023/2025 merapatkan langkah mengambil bagian dalam dakwah kreatif yang menggembirakan
dengan merangkul keberagaman ke-Indonesia-an di kalangan pelajar Muhammadiyah maupun pelajar
secara umum dalam merawat ingatan, mencatat temuan, dan memaknai pengalaman budaya untuk
dituangkan dalam karya sebanyak-banyaknya.

B. Visi dan Misi Bidang


Visi:
Sarana interaksi memperkenalkan seni-budaya Indonesia dan ruang ekpresi keuinikan potensi
individu dalam berkesenian berbasis creativity & community collaborations melalui penyelenggaraan
kelas kesenian, panggung kreatif, kolase karya, dan diseminasi karya.

Misi:
1. Mendorong ragam ekspresi kreatif dapat menciptakan perubahan sosial
2. Menciptakan kesadaran kolektif untuk merawat keberagaman kebudayaan lokal Indonesia
3. Mengguatkan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam fasilitasi pengembangan talenta seniman
muda

C. Garis Besar Program Kerja


1. Fasilitasi ruang berkesenian bagi pelajar yang terbagi menjadi penyelerenggaraan beragam event
kesenian, penciptaan, dokumentasi karya kreatif pelajar, dan publikasi karya.
2. Mengelaborasi peran bidang Seni Budaya diseluruh wilayah Indonesia
3. Bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai seniman lintas disiplin, komunitas seni maupun
penggiat kebudayaan untuk mentoring atau coaching pengembangan talenta sesuai minat-minat
tertentu.
D. Indikator Keberhasilan Bidang

1. Menciptakan kesadaran merawat kebudayaan melalui elaborasi potensi daerah yang disajikan
dalam beragam ekspresi kesenian
2. Mendorong tercipta dan terawatnya karya seni pelajar sebanyak-banyaknya
3.Menginisasi kelas-kelas interaksi inklusif kebudayaan dan kesenian bersama pelaku seni beragam
disiplin, pemangku kebijakan di bidang seni budaya, komunitas seni, ataupun maestro kebudayaan.

E. Agenda Kegiatan Bidang


Merawat dan mengangkat potensi kebudayaan Indonesia, Optimalisasi kolaborasi talenta
seniman muda, & Kreasi Karya Kreatif.
E. Program Kerja Bidang
Nama
Skal
No Program Masukan Proses Keluaran Waktu
a
Kerja

1 Caraka - Apresiasi dan database - Berkerja sama dengan Terbentuknya Besar Agustus
Budaya profiling pelajar Lembaga Pusat Data perwakilan Pelajar yang 2024
dibidang kesenian dan Informasi untuk akan menjadi
bedasarkan kekhasan mendata potensi dan representasi wilayahnya
wilayah masing- prestasi pelajar sebagai influencer
masing. Muhammadiyah budaya sebagai inisiator
- Perlunya inisiator dibidang Seni Budaya. dalam mecatat, merawat,
pengagas kampanye - Melakukan pemilihan menginisiasi,
kreatif dalam perwakilan wilayah meperkenalkan dan
mengunggulkan sebagai Caraka budaya mempromosikan
keberagaman - Mengadakan kebudayaan masing-
Indonesia. pembinaan, dialog, gelar masing wilayah melalui
wicara, & diskusi platoform digital.
kesenian budaya.
2 Kelas Perlu adanya ruang-  Memfasilitasi pelajar  Memiliki ruang Seda  Luring
Kesenian ruang interaksi pelajar untuk belajar interaksi rutin berupa ng 4x
Muda dibidang seni budaya (mentoring & coaching) seputar kesenian & ditahu
yang bersinggungan lebih dekat dengan kebudayaan melalui n 2024
langsung dengan pelaku pelaku seni, maestro Nongkrong  Tentat
seni, seniman lintas kesenian ataupun Kebudayaan if
disiplin, dan beragam seniman-seniman lintas  Memiliki ruang Online
komunitas seni untuk disiplin diskusi karya dan 34 sesi
berjejaring, bermitra,  Mendokumentasi, menghimpun karya-
dan berkolaborasi dalam Produksi, dan Publikasi karya pelajar
optimalisasi talenta karya pelajar  Meproduksi karya
sesuai minat &  Memfasilitasi dan dalam berbagai bentuk
bakatnya. meciptakan karya-karya ekspresi seni
pelajar

3 Festival Perlu adanya ruang  Lokakarya, talkshow  Terhimpunnya karya Besar  Punca
Pelajar untuk gelar potensi dan dan public lecture, kader IPM lintas k
Indonesia pameran karya seluruh pameran karya, disiplin melalui Milad
pelajar se-Indonesia workshop, kompetisi beragam aktivitas 63
melalui festival seni dan lomba, panggung seperti pameran, IPM
sebagai ruang pertemuan apresiasi workshop, dan Juli
antara seniman muda  Memberikan ruang sebagainya guna 2024
sebagai ajang kompetisi film pendek mendorong IPM
pengenalan karya dan berbagai kategori sebagai platform  Tuan
penerimaan apresiasi kejuaraannya pelajar kekaryaan pelajar Ruma
dari penikmat karya nasional Indonesia h:
seni.  Menyajikan karya  Tewujudnya Kondi
seniman muda dalam panggung apresiasi sional
bentuk pameran (open kader yang inklusif
submission, open yang mendorong
collaborations) sportivitas kader
dalam berkarya dan
berkompetisi
Nama
Skal
No Program Masukan Proses Keluaran Waktu
a
Kerja

 Terciptanya iklim
berkarya pelajar
Muhammadiyah
sebagai bagian dari
syiar dakwah Islam.
Bidang Pengembangan Prestasi Keolahragaan

1. Pendahuluan
“Gold medals aren't really made of gold. They're made of sweat, determination, and a hard-
to-find alloy called guts.” - Dan Gable

Muktamar IPM XXIII telah menghasilkan Bidang Pengembangan Prestasi Keolahragaan


sebagai pemekaran dari Bidang Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga sebelumnya. Ikatan Pelajar
Muhammadiyah menganggap olahraga sebagai salah satu instrumen kunci dalam membentuk
karakter unggul pada generasi muda. Melalui pendekatan holistik, peningkatan prestasi olahraga
menjadi fokus utama, yang mencerminkan nilai-nilai keislaman pada setiap atlet kalangan pelajar.
Olahraga tidak hanya tentang fisik, tetapi juga pembentukan karakter. Sejumlah penelitian
menunjukkan bahwa olahraga dapat membentuk kepemimpinan, kerjasama, dan kedisiplinan
yang merupakan nilai inti dalam IPM. Setiap aspek dari garis besar program kerja ini bertujuan
untuk membawa olahraga pelajar Muhammadiyah ke tingkat yang lebih tinggi. Tidak hanya
tentang pencapaian dalam kompetisi, melainkan bagaimana olahraga menjadi wahana
memperkuat nilai-nilai keislaman dan karakter yang kokoh
Bidang Pengembangan Prestasi Keolahragaan berharap, prestasi keolahragaan yang
dibangun akan meningkatkan prestise organisasi, menumbuhkan semangat kompetisi yang sehat,
dan menginspirasi pelajar lainnya untuk berprestasi. Pengembangan prestasi keolahragaan bagi
IPM tidak hanya menjadi upaya mencapai prestasi dalam bidang olahraga, tetapi juga bagian
integral dalam pembentukan karakter, pengembangan kepemimpinan, dan kontribusi terhadap
pengembangan olahraga nasional.

2. Visi dan Misi Bidang


Visi: Berkembangnya olahraga di kalangan pelajar yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman.

Misi:
1. Mendorong pengembangan potensi dan bakat pelajar dalam olahraga dengan
mengutamakan nilai-nilai Islam
3. Mengembangkan program-program olahraga untuk meningkatkan minat dan keterampilan
berolahraga di kalangan pelajar
2. Menyiapkan kader yang mampu bersaing dalam ajang olahraga nasional maupun
internasional

3. Garis Besar Program Kerja


1. Membentuk dan bersinergi dengan lembaga terkait dibidang keolahragaan guna
Pembinaan dan pengembangan atlet kalangan pelajar
2. Menyelenggarakan lomba-lomba olahraga, pertandingan persahabatan, serta E-sports
tournament dikalangan pelajar
3. Membuat kegiatan interaktif dan edukatif guna tercipta dialog dua arah
4. Menumbuhkan semangat filantropi olahraga

D. Agenda Kegiatan Bidang


1. Identifikasi Bakat
2. Pengembangan Atlet
3. Pesta Olahraga
4. Diskusi
5. Filantropi Olahraga
E. Program Kerja Bidang
No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan
Program Rumah
Kerja

1 Mencari Seluruh Menyusun database 75 % wilayah ikut Besar Januari -


Permata Atlet Pelajar serta -
Muhammadiya Muhammad Pemetaan potensi Desem
h iyah se atlet di berbagai 50 % daerah ikut ber
Indonesia cabang olahrag serta 2024

Mendorong Peningkatan
partisipasi dalam prestasi olahraga
ajang olahraga pelajar
nasional dan Muhammadiyah
internasional dalam berbagai
kompetisi
2 Atlet Seluruh Seleksi Atlet Audiensi dengan Sedang Januari -
Muhammadiya Pelajar sekolah dan PTM 2025
h Berprestasi Muhammad Pemberian beasiswa dalam rangka
iyah se Atlet pemberian beasiswa
Indonesia
10 Beasiswa atlet
IPM

Monitoring dan
Evaluasi beasiswa
atlet IPM

Min. 1x silaturahmi
pertahun

3 All-Indonesia Pelajar se Turnamen Olaharaga 10 Cabang Besar Agustu Ditawar


Student Games Indonesia Olahraga s 2024 kan
E-sports tournament
24 Sekolah
Kegiatan Sosial Muhammadiyah
ikut serta
Seminar
8 Sekolah non
Penganugerahan Muhammadiyah
ikut serta
4 Sportify Umum Pembuatan Konten Infografis setiap Sedang Selama -
Infografis satu bulan sekali peirode
Diskusi Panel atau
Diskusi Panel Podcast setiap tiga
bulan sekali
Podcast
5 SportKindness Umum Mempromosikan Lomba lari Sedang Juni -
gaya hidup sehat 2025
Pameran amal dari
Memberi dampak organisasi
positif dan kemanusiaan
berkontribusi untuk
masyarakat sekitar Acara hiburan

6 Sport n Chill Seluruh Mendorong seluruh Melakukan Kecil Selama -


Pelajar kader IPM agar olahraga secara peirode
Muhammad secara rutin rutin minimal setiap
iyah se melakukan kegiatan dua bulan sekali
Indonesia olahraga dengan berbagai
cabang olahraga
Melakukan yang berbeda
kampanye secara
rutin di media sosial Memunculkan
bersama seluruh semangat dan
pimpinan dan kader gerakan serupa
IPM pada seluruh
tingkatan IPM
LEMBAGA PP IPM
Lembaga Fasilitator dan Pendamping (LFP)
A. Pendahuluan

Tentu latar belakang berdirinya LFP tak luput dari urgensi peningkatan kualitas perkaderan
IPM. Pertanyaannya adalah bagaimana konsep LFP itu sendiri? Secara konsepsional LFP
merupakan komunitas fasilitator yang berisi alumni PFP yang dilembagakan. Secara
struktural menjadi mitra horizontal PP IPM yang termaktub di dalam SK PP IPM Nomor 029-
KEP/A.1/PP IPM-609/2021. Sebagai mitra yang bertanggung jawab kepada PP IPM
terkhusus Ketua Umum, Sekretaris Jenderal dan Bendahara, LFP bertanggung jawab
mengelola proses pemberdayaan dan pembinaan fasilitator secara nasional.
Melalui jalan kefasilitatoran, LFP mengemban tugas peningkatan kualitas perkaderan. Kenapa
harus fasilitator? Secara organik, fasilitatorlah yang bersinggungan langsung dengan calon
kader yang dilatih. interaksi antara fasilitator dan peserta pelatihan menjadi kunci perkaderan.
secara singkat, meningkatnya kualitas fasilitator akan berbanding lurus dengan peningkatan
kualitas pelatihan kader dan kualitas kader itu sendiri.
LFP merupakan mitra utama Bidang Perkaderan PP IPM dan juga Bidang Perkaderan di
setiap tingkatan. Selain itu, LFP juga merupakan mitra potensial bagi Bidang lain di tingkatan
pusat maupun tingkatan pimpinan di bawahnya. Modal pengetahuan dan kecakapan terkait
teknik pengelolaan pelatihan menjadi modal dasar LFP dapat membantu program pelatihan di
setiap bidang. selain itu, LFP juga menjadi mitra potensial lembaga-lembaga lain di luar IPM
dalam bidang pendidikan dan pelatihan.
LFP di tingkatan pusat memiliki tanggung jawab untuk berkoordinasi dengan Lembaga
Fasilitator yang terbentuk secara formal maupun informal di tingkatan Wilayah, Daerah,
Cabang bahkan Ranting. Pembentukan Lembaga Fasilitator di setiap tingkatan pimpinan IPM
menjadi penting untuk menciptakan ekosistem kefasilitatoran yang dapat menunjang
pemberdayaan fasilitator dan tujuan peningkatan kualitas perkaderan itu sendiri.
LFP PP IPM yang secara resmi menjadi amanah Muktamar XXII mencoba untuk berlari
kencang. Di awali dengan pembentukan tim fasilitator kecil yang beroperasi di sekitar
Jabodetabek, membantu proses pelaksanaan pelatihan kader secara langsung secara sporadis.
Kemudian kami membuka rekrutmen resmi dan menghasilkan personalia LFP PP IPM yang
utuh. Dengan strategi diseminasi maupun diaspora, kami akan berkomitmen untuk mengabdi
terhadap visi peningkatan kualitas perkaderan IPM.
Laporan perkembangan LFP PP IPM dapat dibaca di buku panduan Tanwir IPM 2022, buku
panduan Muktamar XXIII IPM dan di link aktivitas LFP PP IPM (http://linktr.ee/lfpppipm).
Terakhir, dalam kesempatan ini kami ingin mengenalkan departemen dan personalia LFP PP
IPM:

Direktur : Alfa Rezky Ramadhan

Koordinator Departemen Administrasi dan Keuangan : Wahyu Mulyono

Anggota Departemen Administrasi dan Keuangan : Sulthonah Luthfi Annurbay


Agustina Iriyanti

Alda Feliani

Andi Ridzam

Ria Unida Sara

Koordinator Departemen Inovasi dan Kreativitas : Alfianur Rizal R.A.


Pelatihan

Anggota Departemen Inovasi dan Kreativitas Pelatihan : Nida Sastria A.M.U.

Nurul Jannah

A. Mujahid Khalifatullah

M. Farras Zhafran

Rizky Maulana Ichsan

Khairunnisa

Koordinator Departemen Kajian dan Sosialisasi SPI : Drio Ary Santoso

Anggota Departemen Kajian dan Sosialisasi SPI Ananul Nahari Hayunah

Fikar Moh. Istiqlalul W.

Daei Aljanni

Wily Candra Purnama

Aghil Mahfullah

Majidi Aprizan

Sidiq Wahyu Oktavianto


Koordinator Departemen Asesmen Pelatihan : Bagas Eko Laksono

Anggota Departemen Asesmen Pelatihan : Rutiko Omar Minarziyan

Astri Ivosahara

Mumtaz Fikri Danasti

Heni Saidah

Fharenra Bayu Dewangga

Lia Asmira

Evi Lestari

Fatimah Nurul Elmi

B. Visi dan Misi Lembaga

Visi :
Mewadahi dan mengembangkan kapasitas fasilitas fasilitator dan pendamping yang unggul,
memiliki komitmen kaderisasi dan mampu menjaga nilai nilai ideologis dalam rangka
terwujudnya perkembangan kapasitas, peran dan perkembangan kader IPM. (Termaktub di
dalam Tanfidz Muktamar XXII)
Misi
1. Meningkatkan kapasitas fasilitator melalui pelatihan, diskusi dan pendampingan.
2. Melakukan pembinaan dan pendampingan yang intensif terhadap kelembagaan
fasilitator dibawahnya.
3. Meningkatkan kualitas proses kaderisasi taruna melati dan pelatihan fasilitator
pendamping.

C. Garis Besar Program Kerja

Meningkatkan kapasitas fasilitator, melakukan pembinaan dan pendampingan kelembagaan


fasilitator, sehingga terwujud perkembangan kapasitas, peran dan perkembangan kader IPM.
D. Agenda Kegiatan

1. Kajian dan sosialisasi SPI


2. Inovasi pelatihan
3. Pendampingan kelembagaan fasilitator
4. Peningkatan kualitas asesmen pelatihan
5. Pendampingan Taruna Melati dan PFP

E. Program Kerja Lembaga

Nama Program Kerja Masukan Proses Keluaran Skala Waktu

Hotline Konsultasi Permohonan Konsultasi Pemahaman Nasional Tentatif


Teknis pelatihan Konsultasi. melalui dan penerapan
pelaksana teknis
tugas pelatihan.
Regional.

Manajemen Fasilitator Fasilitator. Pendataan, Kegiatan Nasional Tentatif


pelatihan Kefasilitatoran.
dan
monitoring.
Infografis Perkaderan Ide, informasi, Design dan Feed dan Story Nasional Tentatif
data, wawasan publikasi Instagram.
dan ilmu.

Pendampingan Fasilitator Permohonan Pendampin Laporan Nasional Tentatif


Taruna Melati dan PFP pendampingan. gan Pendampingan.

Kolaborasi dengan Terbentuknya Pendataan, Manajemen Nasional Tentatif


lembaga kefasilitatoran lembaga pelatihan Fasilitator.
wilayah dan daerah fasilitator di dan
wilayah dan monitoring.
daerah
LEMBAGA MEDIA DAN KOMUNIKASI PP IPM

A. Pendahuluan
Digitalisasi di masa kini menjadi bagian yang amat penting bagi sebuah ‘gerakan’ baik
organisasi maupun komunitas. Terlebih lagi eksistensinya kerap dilihat pertama kali di laman
beragam media sosial sebagai landing page atau wajah pertama organisasi. Maka dari itu,
menjadi penting bagi IPM untuk turut bergelut dan menyesuaikan narasi yang dibawanya
dengan masuk ke dalam lumbung-lumbung media sosial.

Sebagai corong pertama, lembaga ini hadir mengisi ruang imajinatif di layar dengan beragam
visualisasi baik melalui konten-konten desain, audio, tulisan, maupun video yang
mengkampanyekan narasi dakwah IPM dalam bingkai ‘kekinian’. Konten-konten tersebut
tentunya adalah apapun yang berkaitan dengan kehidupan pelajar; baik kegiatan maupun
kreasi konten yang menggembirakan dan edukatif.

B. Visi dan Misi Lembaga


Visi: Menghadirkan media IPM dalam dunia digital dengan kampanye yang berkelanjutan,
interaktif, dan kolaboratif untuk menyebarkan narasi besar yang dibawa oleh PP IPM

Misi:
1. Membantu PP IPM dalam publikasi informasi melalui media sosial
2. Merencanakan dan merancang konten media sosial PPIPM
3. Digitalisasi informasi publikasi PP IPM

C. Garis Besar Program Kerja


Program kerja yang dilakukan oleh Lembaga Media dan Komunikasi sebagian besar bergerak
dalam pengorganisasian konten di media sosial IPM baik Instagram, Twitter, YouTube,
Website, TikTok, dan Spotify. Kegiatan tambahan yang melibatkan pihak lain adalah bentuk
kolaborasi untuk peningkatan kecakapan digital kader IPM dari pusat hingga ranting.

D. Agenda Kegiatan Lembaga


1. Pengorganisasian Konten
2. Up Grading Internal Lembaga
3. Kelas-Kelas Media Kreatif
4. Buku Panduan Media IPM
5. Kopdar Media IPM se-Indonesia

E. Program Kerja Lembaga


No Nama Program Masukan Proses Keluaran Skala Wakt Tuan
Kerja u Rumah

1. Pengorganisasi IPM perlu Digitalisasi Konten di Besar Inside -


an konten melakukan sistem rapi Instagram, ntal
(tulisan, audio, kampanye antara Twitter,
video, dan yang kreatif lembaga, Website,
desain) pimpinan, Spotify,
dan pihak TikTok,
eksternal dan
YouTube
PP IPM

2. Up Grading Personalia Dalam Dilaksanak Sedang Janua -


Internal lembaga perlu perencanaan annya up ri
Lembaga bertemu lokasi serta grading 2024
secara luring narasumber sesuai
untuk yang tanggung
pemantapan mendorong jawab tim
strategi tujuan khusus dan
pengelolaan kegiatan umum
media sosial lembaga
IPM dan
peningkatan
SDM

3. Kelas-Kelas Kader IPM Memasak Kelas- Sedang Inside -


Media Kreatif membutuhkan ide yang kelas ntal
ruang belajar cemerlang insidental
mengenai supaya kelas yang
media sosial berjalan dibentuk
serta menyenangk sesuai
peningkatan an kebutuhan
skill

4. Buku Panduan Banyak Merapikan Buku Besar Febru -


Media IPM permintaan sistem di dalam ari
untuk internal bentuk 2024
mengeluarkan lembaga hard file
buku panduan serta maupun
media ke menyusun soft file
wilayah/daera perlahan
h IPM sistem media
yang
aplikatif
untuk IPM

5. Kopdar Media Ajegnya Melakukan Semakin Besar Janua -


IPM se- pandemi perencanaan banyak ri
Indonesia belum lagi serta kader 2024
membuka penyesuaian digital dari
ruang para strategi dan IPM yang
pegiat media linimasa mengemba
IPM kegiatan ngkan
berkumpul dengan media di
efisien dan pimpinann
efektif ya
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Insani
A. Pendahuluan
Lembaga adalah bagian yang dibentuk oleh pimpinan IPM dalam melaksanakan hal-hal yang
tidak dapat ditangani langsung oleh pimpinan dalam hal pelaksanaan dan pengembangan
operasional program. Sedangkan batas wewenang dan kedudukan lembaga IPM ditentukan
dalam surat keputusan pimpinan yang bersangkutan dan tidak dengan periodisasi yang ada di
pimpinan IPM namun lembaga IPM bertanggung jawab kepada pimpinan IPM pada tingkatan
yang sedang aktif menjadi pimpinan.
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Insani atau yang disingkat
LAPSI adalah lembaga yang memiliki tujuan untuk membangun budaya riset, sebagai wadah
keilmuan, isu strategis dan inovasi pergerakan sekaligus membantu pengambilan keputusan
pimpinan IPM yang berbasis data.
Gerakan berbasis data menjadi narasi yang sering dibicarakan untuk pengambilan
keputusan pimpinan secara tepat dalam tahun-tahun mutakhir ini. Data yang menjadi basis
dari gerakan menjadikan arah gerakan yang sesuai dengan kondisi lapangan dan kebutuhan,
posisi riset menjadi penting untuk dilakukan.
Penelitian juga menjadi salah satu simbol dari intelektualitas gerakan IPM sebagai
poros pelajar yang menyuarakan nilai-nilai literasi. Dengan membaca kondisi lapangan, IPM
dapat tepat sasaran dalam menentukan kebijakan. Dan dengan melihat pemetaan kebutuhan,
program kerja dan arah gerakan menjadi solutif, strategis, dan dapat dirasakan. Lembaga ini
menjadi penting untuk dimasukkan di setiap pimpinan.
Selain dalam hal penelitian, LAPSI juga menjadi wadah pengembangan sumber daya
manusia yang dapat menjadi ahli dan mengembangkan potensi-potensi lainnya untuk
menunjang mimpi, ide, gagasan, dan agenda aksi yang dilaksanakan oleh pimpinan IPM.
Program yang sudah dilaksanakan oleh LAPSI PP IPM bisa dilihat di tanfidz Tanwir
dan Muktamar mutakhir.

B. Visi dan Misi Lembaga


Visi:
Membangun budaya riset, sebagai wadah dari pengembangan keilmuan, isu strategis dan
inovasi pergerakan sekaligus membantu pengambilan keputusan pimpinan IPM yang berbasis
data.

Misi:
a. Riset
Menjadi lembaga yang fokus pada pengambilan data dan penelitian, serta membangun budaya
organisasi berbasis data.
b. Kajian
Menjadi lembaga yang bergerak pada bidang kajian yang mengaji tentang isu-isu
kontemporer, ilmiah, dan isu-isu strategis organisasi.
c. Pengembangan
Menjadi lembaga yang bergerak dalam pengembangan Sumber Daya Manusia pada kalangan
muda Indonesia serta mengembangkan inovasi gerakan pelajar yang futuristik dan modern.

C. Garis Besar Program Kerja


Melakukan riset, membangun budaya riset, mengaji isu strategis, dan menyambut inovasi
pergerakan sekaligus membantu pengambilan keputusan pimpinan IPM yang berbasis data.

D. Agenda Kegiatan Lembaga

1. Riset
2. Pendidikan Riset
3. Kajian Isu Strategis IPM
4. Pengembangan informasi dan publikasi
E. Program Kerja Lembaga
No Nama Masukan Proses Keluaran Skala Waktu Tuan
Program Rumah
Kerja

1 Riset Internal Riset yang ditujukan Nasioanal Tentatif -


Organisasi untuk menggali data
yang dibutuhkan
pimpinan

2 Riset Umum Riset yang ditujukan Nasional Tentatif -


untuk
menggali/meneliti isu
secara umum

3 Pendidikan Short Course tentang Nasional 1 kali -


Peneliti Muda riset untuk melahirkan dalam
peneliti-peneliti muda setahun

4 Bedah Riset Membahas hasil Nasional Tentatif -


penelitian dan prestasi
dalam bidang penelitian

5 Diskusi LAPSI Metodologi analisis - LFA Nasional Tentatif -


untuk mengembangkan
nalar fikir dalam - TOC
berorganisasi dan
penelitian - AI

6 Talk to Mengundang Nasional Tentatif -


Scientist ahli/scientist

7 Konten Riset Informasi terkait Nasioanal Minimal -


Penelitian dan Ilmu- Sebulan
ilmu 2 kali

8 Revitalisasi Pedoman Administrasi Nasional Tanwir -


Pedoman Keuangan, Pedoman
Ranting, Pedoman
Cabang, Pedoman
Daerah, Pedoman
Wilayah

9 Publikasi Mempublikasi hasil Nasioanal Tentatif -


Penelitian penelitian di web
LAPSI
Lembaga Pengembangan Studi Lanjut

A. Pendahuluan

Lembaga Pengembangan Studi Lanjut (LPSL) merupakan lembaga baru berdasarkan hasil
Muktamar XXIII di Medan. Lembaga ini dihadirkan dengan adanya harapan dapat
memaksimalkan agenda Diaspora Kader dan Internasionalisasi Gerakan yang selalu digembor-
gemborkan tahun-tahun ini. Karena IPM adalah organisasi pelajar, maka LPSL bertugas untuk
membantu kader-kader IPM dalam menyiapkan studi lanjut baik dalam maupun luar negeri untuk
meningkatkan kualitas kader.

B. Visi dan Misi Lembaga

Visi: Meningkatnya Mutu Diaspora Kader IPM di tingkat Pendidikan Tinggi sebagai Sarana
Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Misi:
1. Mendorong usaha persiapan studi lanjut pendidikan di IPM
2. Membentuk sistem tata kelola organisasi dan penyelenggaraan training persiapan studi lanjut
3. Memperluas jejaring guna peningkatan mutu persiapan studi lanjut

C. Garis Besar Program Kerja

Secara umum, fokus arah gerak Lembaga Pengembangan Studi Lanjut adalah mendorong dan
menjembatani kader IPM untuk melanjutkan studi di tingkat Pendidikan Tinggi. Subjek dari
program LPSL adalah kader IPM yang memiliki keinginan untuk melanjutkan studi ke jenjang
yang lebih tinggi, meliputi SMA sederajat menuju S1/D3/D2/D1 dan S1 menuju S2, baik itu
menyasar Perguruan Tinggi Dalam Negeri maupun Perguruan Tinggi Luar Negeri.

Dalam rangka menyukseskan agenda tersebut, sangat penting bagi LPSL untuk menyediakan
unsur-unsur persiapan studi lanjut, terutama persiapan bahasa dan beasiswa. Berkaitan dengan
hal tersebut, terdapat tiga departemen di LPSL: Training & Scholarship Preparation, Public
Relations, dan Human Resources. Tiga departemen ini memiliki tugas masing-masing untuk
menyukseskan agenda Pengembangan Studi Lanjut.

D. Agenda Kegiatan Lembaga

Berdasarkan keputusan Muktamar, ada 3 poin agenda kegiatan Lembaga Pengembangan Studi
Lanjut:
1. Melaksanakan pengembangan Bahasa
2. Melakukan pendampingan persiapan beasiswa
3. Berkolaborasi dengan MPK PP Muhammadiyah untuk melakukan diaspora kader untuk
studi lanjutan
Berkaitan dengan hal tersebut, ada tambahan poin yang sekiranya akan dilaksanakan guna
memaksimalkan potensi keberhasilan dari lembaga ini. Poin tersebut di antaranya:
1. Berkolaborasi dengan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dan Universitas
Muhammadiyah
2. Berkolaborasi dengan lembaga penyedia layanan bahasa dan penyedia beasiswa
3. Pendataan kader potensial studi lanjut
Poin-poin di atas masih dapat berubah atau bertambah, sesuai dengan dinamika yang terjadi di
lapangan. Yang pasti, agenda LPSL tidak akan jauh dari poin-poin tersebut, begitu juga dengan
program kerja lembaga ini.
Lembaga Pusat Data dan Teknologi Informasi

A. Pendahuluan

Lembaga Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) adalah lembaga IPM yang memiliki Tujuan
untuk melanjutkan Pengembangan Sumberdaya Insani, Transformasi Digital serta menjadi
Pintu masuk utama Problem Solving di ranah Digital Pimpinan IPM Sebagaimana seperti yang
sudah kami pupuk melalui Ekosistem MYIPM & Pusdai LAPSI

B. Visi dan Misi Lembaga

Visi:

Terwujudnya Lembaga yang berperan Terdepan dalam Menerapkan, Menginovasikan &


Memfasilitasi Permasalahan Digital baik di Pimpinan IPM maupun di entitas sekitarnya.

Misi:

a. Pengembangan Aplikasi MYIPM & Produk Pendukung Lainya

Membangun Pengembangan Aplikasi sebagai ranah inovasi untuk memfasilitasi kebutuhan


Digital Pimpinan

b. Komunitas / Pengembangan Sumberdaya Insani

Meningkatkan dan Memfasilitasi Sumber Daya Manusia melalui basis komunitas

C. Garis Besar Program Kerja

Melakukan Pengembangan Aplikasi sebagai ranah inovasi, Mengembangkan dan memberdayakan


Sumberdaya Insani, Pengembangan Konten sebagai media publikasi informasi edukatif

D. Agenda Kegiatan Lembaga

1. Komunitas

2. Pengembangan Teknologi

3. Pengembangan informasi dan publikasi


E. Program Kerja Lembaga

N Nama Masukan Prose Keluar Skala Waktu Tuan


o Program s an Rumah
Kerja

1 Bootcamp Nasioa Tentatif -


Student Code nal

2 Pengembanga Nasion Tentatif -


n Komunitas al

3 Pembentukan Perpim -
Tech Support pinan
di setiap
Pimpinan

4 Diskusi Bedah Nasion Tentatif - Online


Teknologi & al
Ngoding
Bareng
7 Konten Nasioa Minimal -
Terkait nal Sebulan
Digitalisasi 2 kali

8 Pengembanga Interna
n Aplikasi l
PEDOMAN KERJA ORGANISASI
PIMPINAN PUSAT IKATAN PELAJAR
MUHAMMADIYAH
PERIODE 2023-2025
PEDOMAN KERJA ORGANISASI
PIMPINAN PUSAT IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
PERIODE 2023-2025

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Pedoman Kerja Organisasi Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah tata kerja
yang berlaku dalam pimpinan pusat dan mengikat kepada seluruh personal pimpinan yang
selanjutnya disebut dengan Mekanisme kerja.
2. Komposisi jabatan adalah komponen-komponen jabatan yang mencerminkan tugas-tugas
dalam pimpinan.
3. Pimpinan adalah Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
4. Personal pimpinan adalah seseorang yang menempati jabatan pada struktur pimpinan pusat.
5. Ikatan adalah Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
6. Bidang adalah pengelompokan tugas-tugas pimpinan yang menjalankan program ikatan.
7. Rapat Kerja Pimpinan adalah rapat yang membahas program kerja pimpinan yang mengacu
pada keputusan Muktamar yang selanjutnya disebut Rakerpim.
8. Rapat Pleno Pimpinan adalah rapat yang di ikuti oleh seluruh pimpinan yang selanjutnya di
sebut Rapat Pleno.
9. Rapat Bidang adalah rapat yang diikuti oleh ketua, sekretaris dan anggota bidang.
10. Rapat Rutin adalah rapat yang diselenggarakan oleh masing-masing kantor pimpinan secara
bersamaan yang tersambung secara daring.
11. Bahan rapat adalah sebuah kumpulan materi pembahasan rapat yang di sampaikan secara
tertulis kepada peserta rapat.
12. Materi rapat adalah persoalan yang akan di bahas dalam rapat.

Pasal 2
Tujuan mekanisme kerja ini adalah untuk mengatur mekanisme tugas, wewenang, tanggung jawab,
dan pembagian kerja pimpinan pusat sehingga menjadi suatu pedoman yang jelas dalam menjalankan
program untuk mencapai tujuan Ikatan.
BAB II
KOMPOSISI JABATAN PIMPINAN
Pasal 3
1. Pimpinan Pusat memiliki tiga belas bidang.
2. Tiga belas bidang sebagaimana ayat 1 pasal ini adalah:
a. Bidang Organisasi.
b. Bidang Perkaderan.
c. Bidang Kajian dan Dakwah Islam.
d. Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan.
e. Bidang Seni dan Budaya.
f. Bidang Pengembangan Prestasi Keolahragaan.
g. Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik.
h. Bidang.Pengembangan Kreatifitas dan Kewirausahaan.
i. Bidang Ipmawati.
j. Bidang Hubungan Kerjasama Internasional.
k. Bidang Lingkungan Hidup.
l. Bidang Teknologi Informasi.
m. Bidang Kesehatan.

3. Pimpinan Pusat terdiri dengan komposisi jabatan sebagai berikut:


a. Satu Ketua Umum.
b. Tiga belas Ketua Bidang, yang masing-masing ketua menjadi salah satu ketua bidang
sebagaimana ayat 2 pasal ini.
c. Satu Sekretaris Jenderal.
d. Tiga belas Sekretaris Bidang, yang masing-masing sekretaris menjadi salah satu
sekretaris bidang sebagaimana pasal 2 ayat ini.
e. Satu Bendahara Umum.
f. Lima Bendahara, yang masing-masing domisili dan tugas ditentukan dengan cara
musyawarah.
g. Anggota sebagaimana ayat 2 di atas harus terbagi dengan komposisi masing-masing
bidang maksimal 4 orang.

BAB III
PERSONAL PIMPINAN
Pasal 4
Untuk menjadi personal pimpinan harus dipenuhi syarat yang tertuang di kriteria pimpinan pusat
dalam tanfidz Tanwir.
Pasal 5
Sebelum menjalankan tugasnya, personal pimpinan harus mengikuti prosesi pelantikan dan
pengambilan sumpah pimpinan yang pelaksanaannya dilakukan sebelum rapat kerja pimpinan.
Pasal 6
Personal pimpinan berakhir kepemimpinannya setelah diadakan serah terima jabatan kepada pimpinan
yang baru.
Pasal 7
Personal pimpinan berhenti karena:
1. Meninggal dunia.
2. Berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis yang diajukan kepada ketua umum.
3. Diberhentikan oleh pimpinan karena;
a. Melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dengan sanksi
pemberhentian.
b. Melanggar sumpah pimpinan.
c. Tidak lagi memenuhi syarat sebagaimana pasal 4.
d. Melanggar aturan lain dengan sanksi pemberhentian.

Kewajiban Personal Pimpinan


Pasal 8
1. Mengikuti setiap rapat yang diselenggarakan oleh pimpinan.
2. Mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan.
3. Menjaga nama baik organisasi dan pimpinan.
4. Menjalankan tugas-tugas sesuai dengan mekanisme kerja dan aturan lain organisasi.

Hak Personal Pimpinan


Pasal 9
Hak personal pimpinan adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti setiap acara yang diselenggarakan oleh pimpinan.
2. Acara sebagaimana ayat 1 pasal ini adalah dalam ruang lingkup pimpinan, bukan
aktivitas bidang.
3. Transportasi dalam setiap acara dan rapat yang diselenggarakan oleh pimpinan.
4. Transportasi sebagaimana angka 3 pasal ini tidak termasuk untuk rapat rutin.
5. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya terkhusus dalam permusyawaratan
pimpinan, setiap personal memiliki:
a. Hak suara;
b. Hak bicara dan mengeluarkan pendapat.

Larangan Personal Pimpinan


Pasal 10
Seluruh personal pimpinan dilarang:
1 Membuat proposal, atau surat keluar, dan mengedarkannya dengan
mengatasnamakan pimpinan, tanpa izin dan sepengetahuan ketua umum dan
atau sekretaris jenderal.
2 Membuat pernyataan yang mengatasnamakan organisasi tanpa seizin dan
sepengetahuan Pimpinan
3 Melakukan transaksi keuangan dengan pihak luar IPM atas nama pimpinan
tanpa izin dan sepengetahuan bendahara umum, atau bendahara.
4 Melakukan Penggelapan Dana, penipuan, pencurian, pemalsuan, yang
merugikan Ikatan.
5 Menghilangkan dan menyembunyikan dokumen Ikatan atau pimpinan untuk
kepentingan pribadi personal.
6 Menggunakan barang-barang atau fasilitas milik Muhammadiyah, Ikatan atau
pimpinan tanpa izin dan sepengetahuan dari pejabat yang berwenang.
7 Menolak atau tidak bersedia memberikan laporan pertanggungjawaban
kepengurusan, laporan keuangan, atau laporan kegiatan, di lingkungan
pimpinan.
8 Melakukan fitnah, penghinaan, pencemaran nama baik dan tindakan
kekerasan terhadap sesama personal pimpinan, pengurus dan karyawan di
lingkungan Muhammadiyah serta amal usahanya.
9 Menghadiri undangan resmi yang ditujukan pada pimpinan tanpa seizin atau
sepengetahuan dari pimpinan.
10 Seluruh personal pimpinan dilarang melakukan perbuatan-perbuatan lainnya
yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
11 Melakukan tindakan asusila dan kriminal yang bertentangan dengan hukum
positif dan terbukti di hadapan hukum positif.

Domisili Pimpinan
Pasal 11
1. Pada dasarnya pimpinan harus berdomisili di DKI Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) atau
DI Yogyakarta dan sekitarnya untuk memudahkan mobilisasi.
2. Pimpinan yang tidak berdomisili sebagaimana angka 1 pasal ini lebih dari tiga bulan selama
masa kepemimpinan setelah pelantikan, maka kepadanya akan diberikan Surat Peringatan.
3. Apabila dalam jangka waktu satu bulan setelah dikeluarkan Surat Peringatan belum
berdomisili sebagaimana angka 1 pasal ini, maka akan diberhentikan dari pimpinan.

BAB IV
PERMUSYAWARATAN PIMPINAN
Pasal 12
Pimpinan hanya mengenal empat jenis rapat pimpinan:
1. Rapat Kerja Pimpinan.
2. Rapat Pleno Pimpinan.
3. Rapat Bidang.
4. Rapat Rutin Pimpinan.

Pasal 13
Rapat pimpinan tidak memandang quorum, asalkan undangan sudah di sampaikan secara sah maka
rapat dapat diselenggarakan.
Pasal 14
Undangan sebagaimana pasal 13 di atas adalah melalui pesan singkat elektronik dengan teknis sebagai
berikut:
1. Rapat Kerja Pimpinan diundang oleh Sekretaris Jenderal
2. Rapat Pleno Pimpinan diundang oleh Sekretaris Jenderal
3. Rapat Bidang diundang oleh Sekretaris Bidang
4. Rapat Rutin diundang oleh kepala kantor
5. Rapat Koordinasi

Rapat Kerja Pimpinan


Pasal 15
1. Acara pokok dalam rakerpim adalah membahas program kerja pimpinan
selama satu periode.
2. Apabila dianggap perlu, maka dapat diagendakan acara atau pembahasan lain
untuk kepentingan organisasi.
3. Syarat diselenggarakannya rakerpim:
a. Masing-masing bidang sudah menyelenggarakan koordinasi paling sedikit satu kali
untuk mempersiapkan program selama satu periode.
b. Selanjutnya dikomunikasikan antara ketua umum, sekretaris jenderal, bendahara
umum, dan seluruh ketua bidang untuk mencari kesefahaman dan harmonisasi
program.
4. Apabila syarat sebagaimana ayat 3 tidak terpenuhi, maka rakerpim harus di
tunda sampai syarat seluruhnya terpenuhi.
5. Ketua umum bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan rakerpim.
6. Peserta rapat adalah seluruh personal pimpinan.
7. Rakerpim diselenggarakan paling sedikit satu kali dalam satu periode.
8. Keputusan rakerpim adalah mengikat kepada seluruh pimpinan
9. Apabila ada personal pimpinan yang tidak menghadiri rakerpim, maka dianggap
menyetujui keputusan.
10. Rakerpim mengundang lembaga untuk keperluan harmonisasi program kerja.

Mekanisme Rapat Kerja Pimpinan


Pasal 16
1. Rakerpim dipimpin oleh ketua umum.
2. Sebelum pokok rapat di mulai, ketua umum wajib memberikan orientasi awal terkait dengan
pelaksanaan rakerpim yang sekaligus memberikan info-info aktual terkait dengan
perkembangan organisasi.
3. Pokok rapat dimulai dengan presentasi dari masing-masing bidang pimpinan yang urutannya
disepakati oleh pimpinan.
4. Setelah presentasi selesai, selanjutnya dibuka sesion pertanyaan.
5. Setelah sesion pertanyaan selesai, dibuka sesi pandangan umum.
6. Pertanyaan atau pandangan umum oleh personal pimpinan bukan merupakan kewajiban.
7. Setiap pandangan umum yang bersifat usulan, wajib ditampung dan diambil keputusan untuk
diterima atau ditolak.
8. Giliran berbicara diberikan berdasarkan pesanan dari peserta.
9. Peserta yang sedang berbicara tidak boleh dipotong pembicaraannya.
10. Pemimpin rapat berhak mengarahkan pembicaraan, mengembalikan pada pokok persoalan,
atau memotong pembicaraan peserta rapat yang tidak bermanfaat.
11. Lama berbicara di sepakati oleh pimpinan.

Rapat Pleno Pimpinan


Pasal 17
1. Acara pokok dalam Rapat Pleno adalah:
a. Laporan bidang dan lembaga.
b. Evaluasi program dan kebijakan.
c. Evaluasi pimpinan.
2. Rapat Pleno berwenang:
a. Membahas dan menetapkan peraturan organisasi.
b. Membahas dan menetapkan kebijakan strategis pimpinan.
c. Memecahkan masalah mendasar organisasi dan pimpinan.
d. Menetapkan kelompok kerja, kepanitiaan, pengurus lembaga atau sejenisnya yang
dapat dipersamakan dengan itu.
e. Menetapkan berdirinya lembaga pimpinan.
f. Menetapkan reshuffle pimpinan.
3. Undangan di terima oleh personal pimpinan dan lembaga paling lambat satu minggu sebelum
di selenggarakannya Rapat Pleno.
4. Bahan rapat berisi laporan bidang dan draf yang akan menjadi pembahasan dalam rapat pleno
harus diterima oleh sekretaris jenderal paling lambat 5 hari sebelum diselenggarakannya rapat
pleno.
5. Ketua umum bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan rapat pleno.
6. Peserta rapat adalah seluruh personal pimpinan.
7. Apabila diperlukan, rapat dapat menghadirkan pimpinan lembaga khusus.
8. Rapat pleno diselenggarakan paling sedikit satu kali dalam tiga bulan.
9. Keputusan rapat pleno adalah mengikat kepada seluruh pimpinan.
10. Apabila ada personal pimpinan yang tidak menghadiri rapat pleno, maka dianggap
menyetujui keputusan.

Mekanisme Rapat Pleno Pimpinan


Pasal 18
1. Rapat pleno dipimpin oleh ketua umum, apabila ketua umum berhalangan maka digantikan
oleh sekretaris jenderal, apabila sekretaris jenderal berhalangan maka digantikan oleh salah
satu ketua.
2. Sebelum pokok rapat dimulai, sekretaris jenderal wajib melaporkan tentang kegiatan
partisipatif pimpinan dan info-info aktual terkait dengan organisasi.
3. Rapat pleno dimulai dengan laporan masing-masing bidang secara lengkap dan detail.
4. Setelah laporan selesai, selanjutnya dibuka sesi pertanyaan.
5. Pertanyaan oleh personal pimpinan bukan merupakan kewajiban, tetapi pendekatan program.
6. Setelah laporan selesai, selanjutnya rapat dilanjutkan pada pembahasan evaluasi program, dan
pimpinan.
7. Pemimpin rapat harus membahas satu-persatu bahasan secara detail, tanpa mengalihkan
pembicaraan atau membiarkan pembicaraan jadi melebar.
8. Kesempatan berbicara diberikan berdasarkan izin pimpinan rapat.
9. Peserta yang sedang berbicara tidak boleh dipotong pembicaraannya.
10. Pemimpin rapat berhak mengarahkan pembicaraan, mengembalikan pada pokok persoalan,
atau memotong pembicaraan peserta rapat yang tidak bermanfaat.

Rapat Bidang
Pasal 19
1. Acara pokok dalam Rapat Bidang adalah:
a. Mempersiapkan laporan bidang yang akan disampaikan dalam rapat pleno.
b. Persiapan kegiatan bidang
c. Evaluasi program dan kebijakan.
d. Evaluasi personal bidang.
2. Apabila dianggap perlu, maka dapat di agendakan acara atau pembahasan lain untuk
kepentingan bidang.
3. Ketua bidang bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan rapat bidang.
4. Peserta rapat adalah seluruh personal bidang.
5. Keputusan rapat bidang adalah mengikat kepada seluruh personal bidang.
6. Apabila ada personal pimpinan yang tidak menghadiri rapat bidang, maka dianggap
menyetujui keputusan

Pasal 20
Mekanisme Rapat Bidang diatur sendiri oleh bidang.
Rapat Rutin Pimpinan
Pasal 21
1. Rapat rutin membahas hal-hal teknis terkait dengan:
a. Aktivitas rutin kantor.
b. Aktivitas kegiatan sebelumnya yang sudah diputuskan melalui Rakerpim atau Rapat
pleno.
2. Rapat diselenggarakan dua kali dalam sebulan di masing-masing kantor secara luring dan
daring pada hari rabu.
3. Rapat luring dan daring yang dimaksud pada pasal 21 ayat 2 dilaksanakan secara bersamaan
di Kantor Jakarta dan Yogyakarta.
4. Personalia yang berhalangan menghadiri rapat rutin pimpinan di kantor harus
memberitahukan alasannya kepada Ketua Umum dan atau Sekretaris Jenderal.
5. Kepala kantor bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan rapat rutin.
6. Peserta rapat adalah seluruh personal pimpinan.
7. Keputusan rapat rutin adalah mengikat kepada seluruh personal pimpinan.
8. Apabila ada personal pimpinan yang tidak menghadiri rapat rutin, maka dianggap menyetujui
keputusan.

Mekanisme Rapat Rutin


Pasal 22
1. Rapat dipimpin oleh pimpinan secara hierarkis.
2. Sebelum pokok rapat dimulai, rapat didahului dengan kajian selama 15 menit yang
penyampainnya di lakukan oleh salah satu personal sesuai dengan jadwal yang dibuat oleh
kepala kantor.
3. Pimpinan rapat harus memisah antara sesi laporan dan pembahasan.
4. Pimpinan rapat harus membahas satu-persatu bahasan secara detail, tanpa mengalihkan
pembicaraan atau membiarkan pembicaraan jadi melebar.
5. Peserta yang sedang berbicara tidak boleh dipotong pembicaraannya.
6. Pemimpin rapat berhak mengarahkan pembicaraan, mengembalikan pada pokok persoalan,
atau memotong pembicaraan peserta rapat yang tidak bermanfaat.
7. Lama berbicara di sepakati oleh peserta rapat.

Notulensi
Pasal 23
Setiap rapat dibuat risalah yakni notula, apabila memungkinkan demi kepentingan pimpinan maka
dapat memakai rekaman.
Pasal 24
Notula dalam rapat setidak-tidaknya mencantumkan:
1. Waktu rapat (hari/tanggal jam dibuka dan ditutupnya rapat).
2. Tempat rapat.
3. Pemimpin rapat.
4. Daftar hadir rapat
5. Nama-nama pembicara dan pendapat masing-masing.
6. Keterangan-keterangan tentang putusan dan kesimpulan.

Pasal 25
Notula segera diunggah ke penyimpanan daring pasca rapat.
BAB V
KEPANITIAAN
Pasal 26
Untuk menyelenggarakan kegiatan pimpinan, maka pimpinan wajib membentuk kepanitiaan yang
bertugas menyelenggarakan kegiatan tersebut dan disahkan melalui Surat Keputusan.

Pasal 27
Kegiatan sebagaimana pasal 26 di atas, adalah kegiatan yang sudah terprogram dan menjadi agenda
pimpinan, dan bukan merupakan kegiatan insidental.
Pasal 28
Ketentuan pembentukan panitia adalah sebagai berikut:
1. Panitia Tanwir dan Muktamar dibentuk paling lambat 6 bulan sebelum penyelenggaraan.
2. Pembentukan panitia kegiatan program diserahkan kepada masing-masing bidang.
3. Pembentukan panitia dapat dilakukan dalam rapat rutin dan dilaporkan pada rapat pleno yang
waktu penyelenggaraannya paling dekat pasca rapat rutin tersebut.
4. Mekanisme pembentukan panitia diawali dengan pemilihan ketua panitia.
5. Penyusunan panitia dalam satu kepanitiaan dibentuk dengan musyawarah.

Pasal 29
Panitia yang sudah terbentuk wajib melaksanakan tugas- tugas kepanitiaan dengan baik dan
bertanggung jawab penuh terhadap kewajibannya.
BAB VI
PERKANTORAN
Pasal 30
1. Kantor pimpinan terdapat di Jogjakarta dan Jakarta.
2. Penanggungjawab segala bentuk fisik dan operasional administratif kantor adalah kepala
kantor.
3. Kepala kantor dipilih oleh Sekretaris Jenderal.
4. Kepala kantor dipilih dari personal pimpinan.
5. Penanggunjawab stampel pimpinan berjumlah 3 buah, dengan rincian sebagai berikut:
a. Sekretaris Jenderal
b. Kantor Jakarta
c. Kantor Yogyakarta
BAB VII
LEMBAGA
Pasal 31
Pimpinan dapat membentuk lembaga sesuai kebutuhan yang pengesahannya melalui Muktamar,
Tanwir, Rakerpim atau Rapat Pleno pimpinan.
Pasal 32
Ketentuan mengenai lembaga adalah sebagai berikut:
1. Kantor lembaga berkedudukan di Yogyakarta atau di Jakarta
2. Melalui forum rapat pimpinan, pimpinan dapat memanggil pimpinan lembaga untuk
melaporkan perkembangan lembaga.
3. Ketentuan lain mengenai lembaga pimpinan di atur melalui keputusan lain.
BAB VIII
PEMBERLAKUKAN SURAT MASUK
DAN SURAT KELUAR
Pasal 33
1. Semua surat masuk disampaikan dan dibahas dalam rapat rutin, dikomunikasikan dengan
kedua kantor.
2. Apabila isi surat perlu pendelegasian (undangan), maka Ketua Umum atau Sekretaris Jenderal
mengambil keputusan pendelegasian atas usul peserta rapat.
3. Apabila isi surat perlu pendelegasian (undangan) yang terkait dengan bidang, maka keputusan
pendelegasian diambil oleh bidang terkait.
4. Semua surat masuk wajib diarsipkan dan masuk dalam dokumen organisasi.

Pasal 34
1. Semua surat keluar diberi penomoran, sesuai dengan penomoran Ikatan.
2. Penomoran sebagaimana ayat 1 pasal ini apabila bersifat umum maupun khusus, maka dapat
dikeluarkan di dua kantor.
3. Surat keputusan harus ditandatangani oleh ketua umum dan sekretaris jenderal.
4. Surat yang bersifat umum ditandatangani oleh ketua umum dan sekretaris jenderal.
5. Apabila salah satu berhalangan maka surat harus di tandatangani oleh “salah satu ketua dan
sekretaris jenderal” atau “ketua umum dan salah satu sekretaris”.
6. Surat-surat mengenai keuangan ditandatangani oleh “ketua umum dan bendahara umum”,
apabila salah satu dari keduanya berhalangan maka ditandatangani oleh “ketua umum dan
bendahara atau ketua dan bendahara umum”.
7. Surat-surat yang berhubungan dengan kerja bidang, masing-masing ditandatangani oleh ketua
dan sekretaris bidang.
8. Surat-surat yang bersifat intern pimpinan dan bukan merupakan keputusan atau kebijakan
khusus dapat ditandatangani oleh sekretaris.
9. Surat-surat yang bersifat operasional intern pimpinan dan bukan keputusan atau kebijakan
khusus dapat ditandatangani secara digital.

BAB IX
KETENTUANPELANGGARANDANSANKSI
Pelanggaran
Pasal 35
Jenis pelanggaran dikategorikan sebagai berikut:
1. Pelanggaran ringan.
2. Pelanggaran sedang.
3. Pelanggaran berat.

Pasal 36

Perbuatan yang dapat di klasifikasikan sebagai pelanggaran ringan adalah:


1. Tidak mengikuti rapat bidang, rapat pleno, rakerpim dan rapat rutin tanpa ada alasan yang
jelas dan dapat diterima.
2. Tidak mengikuti rapat rutin tiga kali berturut-turut tanpa ada pemberitahuan.
3. Menghadiri undangan pimpinan tanpa seizin dan sepengatuhan dari pimpinan sebagaimana
ketentuan pasal 10 ayat 9.

Pasal 37
Perbuatan yang dapat di klasifikasikan sebagai pelanggaran sedang adalah:
1. Tidak mengikuti rapat pleno dua kali berturut-turut tanpa ada pemberitahuan.
2. Tidak melakukan tugas kepanitiaan sebagaimana pada pasal 28.
3. Membuat pernyataan yang mengatasnamakan organisasi tanpa seizin dan sepengetahuan
Pimpinan sebagaimana pasal 10 ayat 2.
4. Menghadiri undangan sebagaimana pasal 33 ayat 2 tanpa seizin dan sepengetahuan pimpinan.
5. Menghilangkan dan atau menyembunyikan dokumen IPM sebagaimana ketentuan pasal 10
ayat 5.
6. Menggunakan barang-barang atau fasilitas milik muhammadiyah, IPM atau pimpinan tanpa
sepengetahuan dari pejabat yang sebagaimana ketentuan pasal 10 ayat 6.
7. Menolak atau tidak bersedia memberikan laporan pertanggungjawaban sebagaimana
ketentuan pasal 10 ayat 7.
8. Melakukan fitnah, penghinaan, pencemaran nama baik dan tindakan kekerasan terhadap
sesama personal pimpinan sebagaimana ketentuan pasal 10 ayat 8.

Pasal 38
Perbuatan yang dapat di klasifikasikan sebagai pelanggaran berat adalah:
1. Membuat proposal, atau surat keluar dan mengedarkannya sebagaimana ketentuan pasal 10
ayat 1.
2. Melakukan transaksi keuangan dengan pihak luar pimpinan atas nama pimpinan sebagaimana
ketentuan pasal 10 ayat 3.
3. Melakukan penggelapan dana, penipuan, pencurian, pemalsuan, dan pengrusakan
sebagaimana ketentuan pasal 10 ayat 4.
4. Melakukan tindakan asusila dan kriminal yang bertentangan dengan hukum positif dan
terbukti di hadapan hukum positif sebagaimana ketentuan pasal 10 ayat 11.
Sanksi
Pasal 39

Macam-macam sanksi:
1. Sanksi ringan.
2. Sanksi sedang.
3. Sanksi berat.

Pasal 40
Bentuk sanksi ringan berupa surat peringatan yang di keluarkan oleh ketua umum.
Pasal 41
Bentuk sanksi sedang berupa:
1. Tidak diberikan amanah dalam kepanitiaan.
2. Apabila melakukan pelanggaran untuk kedua kalinya dengan kategori pelanggaran yang
sama, maka diberhentikan dari pimpinan.
Pasal 42
Bentuk sanksi berat berupa pemberhentian dari pimpinan dan di proses sesuai hukum yang berlaku.
BAB X
KETENTUAN TAMBAHAN
Pasal 43
Perubahan keputusan tentang pedoman kerja pimpinan dapat di lakukan melalui Rapat Pleno
pimpinan.
Pasal 44
Perubahan keputusan sebagaimana pasal 43 di atas setidak-tidaknya disetujui oleh lebih dari separuh
jumlah pimpinan.
Pasal 45
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur melalui keputusan lain.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 46
Keputusan pimpinan tentang pedoman kerja ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan di gunakan
sampai terdapat penetapan baru.
Pasal 47
Dengan ditetapkan pedoman kerja ini, maka pedoman kerja Sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.

Ditetapkan oleh peserta Rakerpim PP IPM Periode 2023-2025.


Di Jakarta, 28 September 2023.

Kalemder Kerja

Anda mungkin juga menyukai