Kelompok 2 Ilmu Kalam
Kelompok 2 Ilmu Kalam
KATA PENGANTAR
Pertama – tama kita panjatkan puji dan syukur kita kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala, karena tanpa adanya rahmat dan ridho nya kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasi kepada Buya Abdi Tanjung S.Sos.I,M. Pem. I
selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Kalam yang membimbing kami dalam pengerjaan
tugas makalah ini. Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui, maka itu saya mohon saran dan kritik dari teman – teman maupun dosen pengampu
mata kuliah Filsafat Ilmu ini demi tercapainya makalah yang sempurna.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................ II
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 2
KESIMPULAN ........................................................................................................................ 6
ii
PENDAHULUAN
Ilmu kalam klasik adalah teologi islam yang pokok pembahasannya lebih
cenderung kepada pembahasan tentang ketuhanan. Pembahasan pokok teologis
yang terdapat dalam ilmu kalam klasik telah jauh menyimpang dari misinya yang
paling awal dan mendasar, yaitu liberasi dan emansipasi umat manusia..Padahal
semangat awal dan misi paling mendasar dari gagasan teologi islam (tauhid)
sebagaimana tercermin di masa Nabi SAW sangatlah liberatif, progresif,
emansipatif, dan revolutif.3 Ilmu kalam menjadi suatu rangkaian kesatuan sejarah,
1
Elmansyah, Kuliah Ilmu Kalam Formula Meluruskan Keyakinan Umat di EraDigital (Pontianak:
IAIN Pontianak Press, 2017), hlm. 61-62.
2
Faizal Amin, Ilmu Kalam (Pontianak: STAIN Pontianak Press, 2012), hlm. 145
3
Drs. Adeng Muchtar Ghazali, Perkembangan Ilmu Kalam dari Klasik hingga Modern
(CV.Pustaka Setia, 2005), hlm. 33.
1
dan telah ada di masa lampau, masa sekarang dan akan tetap ada di masa yang akan
datang. Beberapa aliran yang akan diuraikan adalah Khawarij, Jabariyah,
Qadariyah, Mu‟tazilah, Ahlussunnah Waljamaah, Syiah.
PEMBAHASAN
Ilmu kalam klasik adalah teologi islam yang pokok pembahasannya lebih
cenderung kepada pembahasan tentang ketuhanan. Pembahasan pokok teologis
yang terdapat dalam ilmu kalam klasik telah jauh menyimpang dari misinya yang
paling awal dan mendasar, yaitu liberasi dan emansipasi umat manusia..Padahal
semangat awal dan misi paling mendasar dari gagasan teologi islam (tauhid)
sebagaimana tercermin di masa Nabi SAW sangatlah liberatif, progresif,
emansipatif, dan revolutif.4 Ilmu kalam menjadi suatu rangkaian kesatuan sejarah,
dan telah ada di masa lampau, masa sekarang dan akan tetap ada di masa yang akan
datang. Beberapa aliran yang akan diuraikan adalah Khawarij, Jabariyah,
Qadariyah, Mu‟tazilah, Ahlussunnah Waljamaah, Syiah.5 Banyak pendapat-
pendapat yang timbul pada saat pemikiran kalam klasik dan pendapat inilah sebagai
pijak dasar pikiran-pikiran teologi klasik, seperti khawarij, murjiah, jabariyah,
qadariyah, dan aliran ini berkembang dengan berbagai bentuknya tetapi masih
memperdebatkan prinsipprinsip dasar dalam Islam seperti Asy‟ariyah, Mu‟tazilah,
Maturidiyyah Samarkand dan Maturidiyah Bazdawi, aliran-aliran pemikiran klasik
memiliki kecenderungan ada yang lebih cenderung berpikir kepada sandaran wahyu
dan ada yang lebih cenderung menyandarkan pemikirannya tersebut menyandarkan
kepada akal. Hal ini kemudian berkembang dari waktu ke waktu dan senantiasa
mengalami pergeseran.
4
Drs. Adeng Muchtar Ghazali,Perkembangan Ilmu Kalam dari Klasik hingga Modern
(CV.Pustaka Setia, 2005), hlm. 33.
5
Faizal Amin, Ilmu Kalam Sebuah Tawaran Pergeseran Paradigma Pengkajian Teologi Islam
(Pontianak: STAIN Pontianak Press, 2012), hlm. 47-48.
2
Objek Kajian Ilmu Kalam Klasik
1. Aliran Khawarij
Khawarij merupakan sebuah aliran kalam yang diambil dari kata kharoja
dan merupakan bentuk jamak dari khaarij, yang berarti “keluar dan memisahkan
dari barisan Ali”. Tokohnya antara lain Abddullah bin Wahab Ar-Rasyibi, aliran
khwarij merupakan aliran teologi tertua yang merupakan aliran pertama yang
muncul dalam teologi Islam. Menurut ibnu Abi Bakar Ahmad Al-Syahrastani,
bahwa yang disebut khawarij adalah setiap orang yang keluar dari imam yang hak
dan telah disepakati para jama‟ah, baik ia keluar pada masa sahabat khulafaur
rasyidin, atau pada masa tabi‟in secara baik-baik.7
6
Drs. Adeng Muchtar Ghazali, Perkembangan Ilmu Kalam dari Klasik hingga Modern
(CV.Pustaka Setia, 2005), hlm. 33.
7
Abudin Nata, Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 1995),
hlm.29.
3
2. Aliran Murji’ah
3. Aliran Syi’ah
8
asjmy, Syiah dan Alhusnah, ( Jakarta Selatan: Bina Ilmu, 1983), hlm. 41.
9
Ahmad Qusyairi Ismail dkk, Mungkinkah Sunnah-Syi’ah Dalam Ukhuwah? (Pustaka Sidogiri,
2007), hlm. 33.
10
Imam Muhammad Abu Zahra, Aliran Politik dan Aqidah dalam Islam, (Jakarta Selatan: Logos
Publishing House, 1996) hlm. 34.
4
4. Aliran Mu’tazilah
11
Safni Rida, op.,cit hlm. 187.
12
A. Hanafi, Theology Islam, (Jakarta: Pusdtaka Al-Husna, 2003), cet.ke-2, hlm. 69
5
KESIMPULAN
Aliran di atas merupakan aliran dalam ilmu kalam klasik. Dimana aliran
tersebut memiliki latar belakang dari berdirinya suatu aliran. Setiap aliran-aliran
tersebut memilki tokoh dan ajaran dalam perkembangannya. Aliran islam banyak
aliran-aliran sempalan dalam islam. Sedangkan yang dimaksud dengan aliran
sempalan dalam Islam adalah aliran yang ajaran-ajarannya menyempal atau
menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya telah disampaikan Rasulullah SAW
atau dalam bahasa agama ini disebut Ahli Bid’ah. Oleh karena itu, sebagai umat
Islam kita harus cermat serta berhati-hati dalam meyakini dan mempelajari suatu
aliran baik itu Khawarij, Syi’ah, dan aliran-aliran lainnya. Setiap aliran memiliki
pendapat yang berbeda-beda, pendapat itu mereka yakini walaupun bertentangan
dengan ajaran Islam. Aliran-aliran di atas selalu menganggap bahwa masing-
masing aliran mereka adalah yang sempurna dan patuh untuk dikembangkan dalam
ajaran disekitar mereka.
6
DAFTAR PUSTAKA
Abudin Nata, Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf (Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada, 1995)
Drs. Adeng Muchtar Ghazali, Perkembangan Ilmu Kalam dari Klasik hingga
Modern (CV.Pustaka Setia, 2005)